Level 7 Civil Servant episode 2
Kyung Ja dan Pil Hoon keluar dari ruang ujian lisan dengan lesu, keduanya tidak lolos. Kyung Ja menoleh ke arah Pil Hoon, Pil Hoon juga melihat Kyung Ja. Keduanya terkejut. Kyung Ja panik dan lari masuk lagi ke dalam ruang ujian.
Pil Hoon mengejarnya tapi ditahan oleh petugas.
Kyung Ja masuk ke ruang ujian lagi dan membuat Agen Jang heran, bukankah tadi kau mendengar kalau interview-nya sudah selesai?
Kyung Ja : Saya mendengarnya.
Agen Jang menunjuk pintu keluar, kalau begitu silahkan keluar.
Kyung Ja bingung, ia tidak bisa langsung keluar. Diluar ada srigala. Kyung Ja minta waktu sebentar. Ia tampak stres, aku bisa gila.
Pil Hoon mondar-mandir di luar ruang ujian.
Agen Jang kelihatan mulai tidak sabar, kau tidak dengar apa yang kukatakan?
Kyung Ja kepalang tanggung, akhirnya ia duduk kembali. Para agen heran, apa yang kau lakukan?
Kyung Ja berkata tadi waktu ujian, ia berbohong. Apa ia bisa dapat kesempatan lagi?
Agen Jang : Tidak.
Kyung Ja : Anda bertanya soal negara tadi kepada saya.
Agen Jang membenarkan dan mereka sudah mendengar jawaban Kyung Ja.
Kyung Ja nekad bicara : Negara. Sebut namanya sekali dan jantungku berdetak kencang. Sebut namanya dua kali dan panas menguasaiku. Itulah bagaimana penyair Yunani Nikos Kazantzakis mendefinisikan negaranya dalam puisinya.
Tapi, secara pribadi kata Semenanjung Korea tidak pernah membuat jantung saya berdetak atau membuat saya merasakan kehangatan. Paling tidak sampai saat ini, negara saya belum menggerakkan saya dengan cara apapun. Tapi justru memberikan kekecewaan dan keputusasaan pada saya.
Jika saya diberikan kesempatan, saya ingin membangun sebuah negara yang bisa menggerakkan rakyat. Negara yang bisa menggerakkan rakyat yang bukan siapa-siapa seperti saya. Ini yang sebenarnya.
Agen Jang tukar pandang dengan Agen senior, lalu berseru : Berikutnya!
Kyung Ja membungkuk dan keluar ruangan ujian. Di luar petugas memanggil peserta berikutnya, Kong Do Ha
Pil Hoon melihat Kyung Ja dan ingin mendekatinya lagi. Tapi ditahan petugas lagi. Kyung Ja bersembunyi di dekat pintu.
Kong Do Ha jalan ke arah pintu, ia heran melihat Kyung Ja. Kyung Ja minta maaf dan menarik kedua tangan Do Ha.
Kyung Ja menggunakan tubuh Do Ha untuk menutupinya. Ia jalan pergi sambil menarik Do Ha. Pil Hoon melihatnya dan mengikuti mereka. Kyung Ja masuk ke dalam toilet.
Pil Hoon bertabrakan dengan Do Ha. Ini pertama kalinya keduanya bertatapan muka. Hehe..calon saingan.
Kyung Ja tidak berani keluar dari dalam toilet wanita. Ia ingat kata2 Jin Ju dan benar2 panik, bagaimana kalau Pil Hoon benar2 menuntutnya karena kehilangan mobil.
Pil Hoon nekad menunggu di depan toilet wanita. Tapi ia malu sendiri saat beberapa wanita keluar dan mengira Pil Hoon ingin mengintip. Pil Hoon cepat-cepat pergi.
Kyung Ja keluar dan bergegas pergi dari situ.
Pil Hoon menemui Jin Ju dan ingin minta nomor telp Kyung Ja atau "Kim Seo Won". Jin Ju pura2 terkejut, ia pikir mereka sudah saling menukar nomor telp.
Pil Hoon tidak menukar nomor telp dan ia minta dari Jin Ju. Jin Ju tidak bisa memberikannya dengan alasan privasi. Pil Hoon kesal, apa aku minta nomor identitasnya?
Pil Hoon minta alamat saja. Tapi Jin Ju juga tidak bisa memberikannya.
Pil Hoon kesal, ia jalan mendekati Jin Ju. Pil Hoon berkata tidak banyak diplomat di kota ini. Ia yakin bisa mencari alamatnya.
Pil Hoon mengetuk foto Kyung Ja, katakan pada wanita ini, kalau aku menangkapnya, dia tidak akan hidup. Pil Hoon meremas biodata Kyung Ja. Pil Hoon pergi.
Jin Ju memaksakan diri tersenyum lalu mengeluh sendiri.
Pil Hoon berhasil menemukan kediaman diplomat Kim. Ia berdiri di depan interkom, apa kabar, apa ini kediaman Duta Besar Kim Young Chul? Apa Kim Seo Won-ssi ada?
Pemilik rumah berkata Pil Hoon salah alamat, tidak ada orang bernama Kim Seo Won disini. Duta Besar Kim juga tidak punya anak perempuan, hanya dua orang anak laki-laki. Pil Hoon bingung, hanya ada satu rumah diplomat di lingkungan ini. Pil Hoon sadar sudah kena tipu habis-habisan.
Kyung Ja ikut les untuk mengikuti ujian menjadi PD di kantor broadcasting. Guru berkata ia menebak, kalau soal ujiannya pasti menanyakan soal K-Pop. Guru menawarkan les privat dan Kyung Ja merasa biaya les privat lebih mahal.
Pil Hoon melihat-lihat buku Kyung Ja dan mendengus, coba lihat ..dia pura2 belajar. Lalu Pil Hoon melihat coretan Kyung Ja soal kencan butanya.
Kyung Ja menggambar Pil Hoon dengan tanduk, dan menulis : Kencan buta, brengsek. Seleranya benar-benar buruk.
Pil Hoon marah. Ia bertekad mencari tahu tentang Diplomat di internet. Tapi tidak mendapatkan apa-apa. Pil Hoon kesal sekali.
Kyung Ja sedang kerja di tempat parkir lalu mendapat telp dari ibunya soal sapi mereka yang mati dsb, ibu menangis. Kyung Ja kesal, lalu kenapa. Kyung Ja janji akan pulang nanti.
Kyung Ja dapat telp lagi. Ia pikir itu ibu. Kyung Ja teriak, Ibu aku sibuk! Ternyata itu dari NIS. Kyung Ja diterima. whoa! Kyung Ja syok. Ia sampai lupa mengambilkan tiket dan mobil-mobil mulai antri.
Pil Hoon sedang latihan menembak, lalu ia dapat telp. Dari NIS, Han Pil Hoon diterima.
Reaksi Pil Hoon lucu sekali, ia mengira telpnya salah sambung. Mendengarkan sekali lagi, lalu mencubit dan menampar pipinya sendiri.
Pil Hoon loncat2 dan teriak2 senang. Bahkan karena tidak tahu bagaimana mengekspresikan kegembiraan, Pil Hoon menembak berkali-kali ke arah sasaran.
Orang-orang yang ada di klub menembak ketakutan dan lari. Petugas melumpuhkan Pil Hoon. wkk kaya teroris gila.
Kyung Ja menemui orang tuanya, mereka mendengarkan berita soal para siswa yang tidak bisa mengambalikan pinjaman untuk biaya pendidikan karena tidak juga mendapat pekerjaan. Akhirnya sebagian siswa itu bunuh diri.
Kyung Ja mematikan TV. Ayahnya stres karena sapinya mati dan minum lagi. Kyung Ja marah kenapa ayahnya minum terus dan berhutang banyak soal hewan ternak, dulu waktu ada wabah flu burung, ayah bilang ayam bukan burung dan mereka mati. Lalu ada wabah babi dan ayah justru membeli babi karena murah. Lalu kenapa sekarang harus beli sapi saat ada wabah mulut dan kuku?
Ayah marah dan berkata ia membeli semua itu untuk membayar biaya pendidikan Kyung Ja. Kyung Ja membantah, kapan ia minta Ayah membayar biaya pendidikannya. Ayah marah2 dan minta Kyung Ja segera cari pekerjaan.
Kyung Ja kesal : itu urusanku!
Ayah : Apa aku ingin kau kerja agar kau bisa membelikan aku anjing? aku berkata seperti ini untuk masa depanmu sendiri!
Kyung Ja tidak tahan lagi dan teriak, aku sudah dapat kerja! Ayah dan Ibu gantian syok, apa kau diterima sebagai PD di perusahaan Broadcasting?
Pil Hoon juga ingin membuat perayaan. Ia beli champagne dan cake lalu mengajak ibunya pesta.
Ibu tanya apa Pil Hoon tidak akan mengatakan langsung kepadanya.
Pil Hoon terkejut dan mengira Ibu sudah tahu. Ibu kelihatan kesal dan berkata tentu saja ia tahu, kau pikir aku tidak tahu?
Pil Hoon dan Ibu bicara dua hal yang berbeda. Pil hoon berpikir soal penerimaan di NIS, sementara Ibu bicara soal mobil Pil Hoon yang dipertaruhkan.
Pil Hoon merasa bangga, ibu, kau tidak pernah mengira ini kan? Kau tidak tahu aku akan melakukan itu kan? Kau terkejut ya?
Ibu : Kenapa kau melakukan itu? Seharusnya kau mengatakan itu padaku.
Pil Hoon : Aku ingin mengejutkan ibu.
Ibu berkata Ayah Pil Hoon sudah mendengar juga dan ia marah-marah. Pil Hoon terkejut, ayah juga tahu?
Ayahnya keluar, benar2 murka. Pil Hoon mengajak ayahnya duduk dulu. Aku akan mengatakan semuanya pada Ayah. Aku tahu Ayah marah, tapi kalau aku mengatakannya lebih dulu aku takut Ayah tidak akan mengijinkannya.
Ayah : tentu saja aku marah, siapa yang tidak akan marah mendengar itu!
Pil Hoon berkata semuanya sudah terjadi dan minta Ayahnya tidak marah lagi. Pil Hoon menawarkan segelas champagne pada Ayahnya.
Ayah benar2 murka, dasar anak nakal, apa yang kau lakukan?
Ayah membanting cake yang dibawa Pil Hoon. Pil Hoon terkejut. Ia berdiri, ayah tidak perlu melakukan ini. Aku hanya melakukan yang kuinginkan.
Ayah tidak percaya, kau ingin melakukan itu?
Pil Hoon : Ya.
Ayah : Apa alasannya?
Pil Hoon : Karena itu keren. Dan kalau dipikir lagi, itu lebih sesuai bagiku daripada melakukan bisnis.
Ayah marah dan menampar Pil Hoon. Kau kehilangan mobilmu dalam taruhan dan kau merasa itu keren?
Barulah Pil Hoon mengerti, selama ini mereka bicara tentang hal yang sama sekali berbeda.
Pil Hoon berusaha menjelaskan, tunggu..tunngu dulu Aboji maksudku adalah..
Ayah sudah tidak mau mendengar lagi dan marah panjang lebar, kau ini sudah 30 tahun, kau paling tidak harus bersikap seperti selayaknya manusia.
Pil Hoon : Maksudku...ujian PNS itu...
Ayah : Kau hanya membuang-buang waktu untuk ujian PNS. Lalu kau menghabiskan waktumu dengan kehilangan mobil dan taruhan?
Apa kau pernah berhenti dan memikirkan tindakanmu itu?
Ayah tidak mau memberi kesempatan Pil Hoon bicara, Ayah minta kalau Pil Hoon tidak punya ambisi, paling tidak harus menjalankan apa yang diminta. Apa kau tahu saat ini anak-anak muda mempertaruhkan hidup mereka untuk mendapatkan pekerjaan?
Apa kau tahu bagaimana perjuangan mereka untuk mendapatkan satu baris saja (gelar, prestasi dll) dalam resume mereka? Kau tidak tahu itu kan, apa lagi yang mau kau katakan?
Ayah minta Pil Hoon pergi dan mendapatkan mobilnya kembali. Pil Hoon tidak bisa.
Ayah : harus bisa. Kalah 10 Won atau kehilangan nyawa itu artinya sama bagi seorang pria.
Ibu berkata tidak mungkin mendapatkan mobilnya kembali, nanti justru Pil Hoon terlibat perkelahian.
Ayah tahu itu dan ia yakin kalau Pil Hoon berani mempertaruhkan nyawanya, maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan Pil Hoon.
Pil Hoon tidak berniat bicara lagi, ia berkata tidak akan mencari mobilnya dan janji akan menukar uang ayahnya.
Ayah tidak percaya : Apa? Kau pikir ini tentang harga mobil itu?
Pil Hoon membenarkan, karena ayahnya hanya tahu soal uang. Oh no..Ayah marah sekali. Ibu mulai panik. Ayah langsung mencari tongkat golfnya dan ingin memukul Pil Hoon.
Ibu buru-buru menengahi mereka dan menyuruh Pil Hoon segera pergi. Ibu tampak putus asa, pergi, cepatlah. Kenapa kau melakukan ini padaku? Ibu menangis kesal.
Kyung Ja berkata ia diterima di NIS tapi belum memutuskan akan pergi atau tidak. Ibu dan Ayah senang sekali, Ibu bahkan menangis dan berkata Kyung Ja sudah banyak menderita dalam studinya. Kami sama sekali tidak membantu membiayai kuliahmu.
Ayah juga menangis, dan ia minta Kyung Ja menuangkan soju untuknya. Lalu Ayah juga menuang soju untuk putrinya. Kyung Ja masih belum memutuskan akan menerima pekerjaan ini, tapi Ayah teriak dan minta Kyung Ja tetap minum soju.
Ibu jadi cemas, ia takut nanti Kyung Ja akan dikirim ke Korea Utara atau apa. Jangan mau kalau ditugaskan kesana.
Orang tua Kyung Ja memegang tangan putrinya dan mengucapkan terima kasih. Ayah sekarang tidak berniat mati lagi setelah sapinya mati. Kyung Ja kelihatan terharu.
Ayah minta Ibu menyiapkan pesta dan mengundang para tetangga. Astaga..
Pil Hoon mengemasi barang-barangnya. Ia juga membawa poster 007 kesayangannya. Pil Hoon melihat lagi kamarnya lalu pergi. Pil Hoon tidak membawa buku Kyung Ja.
Kyung Ja justru gelisah di rumahnya. Ia mengulurkan dua tangannya, yang satu Broadcasting dan yang lain NIS. Kyung Ja main batu-gunting-kertas sendiri lalu stress sendiri. Kyung Ja ingat betapa bahagia ayah ibunya saat mendengarnya diterima di NIS.
Kim Won Suk pulang ke rumah, ia mabuk. Istri dan putrinya kesal sekali. Istrinya mengeluh panjang pendek dan ingin Won Suk mengirim putri mereka sekolah ke LN. Won Suk berkata ia akan melatih pegawai baru dan minta istrinya menyiapkan barang2nya. Ia akan pergi sebulan.
Istrinya marah2, mana yang lebih penting pekerjaan atau keluarga. Istri Won Suk minta cerai saja.
Won Suk berkata ia akan dikirim ke AS setelah setahun menjadi instruktur. Istrinya jadi senang, apalagi saat mendengar kalau mereka juga bisa ikut. Ia memeluk Won Suk dengan gembira.
Shin Sun Mi merebut taksi orang lain untuk mengejar bis NIS. Sun Mi ganti baju dan merias diri di dalam taksi.
Beberapa menit kemudian, jreng..Shin Sun Mi siap berangkat. Shin Sun Mi..fighting! (Yay..Kim Min Seo)
Calon anggota NIS jalan menuju bis. Termasuk Kyung Ja. Salah satu roda koper Kyung Ja terlepas. Kyung Ja jongkok untuk memperbaikinya.
Kong Do Ha lewat, ia menyapa Kyung Ja, halo.. Kyung Ja berdiri dan membalas sapaan Do Ha.
Do Ha tanya apa ia bisa membawakan koper Kyung Ja. Kyung Ja menolaknya. Tapi Do Ha tetap jalan sambil mengambil koper Kyung Ja.
Kyung Ja mengejar Do Ha. Do Ha berkata mereka bertemu kemarin saat interview kan. Kyung Ja membenarkan, ia minta maaf karena kemarin dan sekaligus berterima kasih.
Keduanya saling memberi ucapan selamat karena masuk NIS.
Aku suka pantulan matahari di sekitar agen Jang |
Do Ha memilih tempat duduk yang kosong, ia geser dan berharap Kyung Ja duduk di sampingnya. Tapi Kyung Ja memilih duduk di seberangnya.
Agen Jang naik dan tanya apa semuanya sudah datang. Pil Hoon muncul di belakang agen Jang, ia tanya, ini bis NIS kan? Pil Hoon mengenakan kaca mata hitam.
Agen Jang kelihatan sebal sekali : Lepaskan itu.
Pil Hoon : Baik.
Pil hoon melepas jaket dan tasnya. Semua geleng kepala dengan kebodohan Pil hoon. Maksud Agen Jang adalah kaca mata hitam itu.
Depan, Shin Sun Mi. Blk, Kong Do Ha |
Kim Poong Eun, Park Soo Young |
Kyung Ja segera menutupi wajahnya dengan majalah. Pil Hoon duduk di samping Do Ha. Lalu ia ingin kenalan dengan Do Ha.
Do Ha menolak bicara karena mereka diperintahkan untuk diam. Pil Hoon mengeluh, kenapa suasana dalam bis ini tidak menyenangkan.
Pil Hoon menoleh dan melihat Kyung Ja. Ia mengenali bros yang dipakai Kyung Ja.
Kyung Ja mengintip lewat majalah dan Pil Hoon melihatnya. Pil Hoon menyeringai.
Pil Hoon berdiri dan merampas majalah Kyung Ja, kau Kim Seo Won kan? Ya kan pasti benar, kau memakai bros itu.
Kyung Ja marah dan ingin majalahnya dikembalikan.
Pil Hoon ketawa ngakak, aku tahu aku akan menemukanmu. Mati kau sekarang.
Agen Jang menoleh dan teriak, kalian berdua!
Detik berikutnya, Pil Hoon dan Kyung Ja diturunkan dari bis. Agen Jang melempar jaket dan identitas mereka.
Agen Jang : Kalau kalian tidak sampai di lokasi latihan tepat waktu, kalian dipecat. Kami tidak membutuhkan orang seperti kalian.
Bis jalan dan keduanya ditinggal.
Pil Hoon ketawa dan mengejek gaya busana Kyung Ja yang benar2 tidak pernah berubah.
Kyung Ja jalan menghindari Pil Hoon. Pil Hoon menghadangnya. Pil Hoon ingin Kyung Ja tanggung jawab soal mobilnya.
Kyung Ja : Lakukan saja sesuai hukum.
Pil Hoon : Kau menganggapnya ringan karena kau putri diplomat. Tapi apa kau benar2 putri diplomat? Karena di lingkungan itu, mereka berkata tidak punya anak perempuan.
Kyung Ja berkeras, kalau ayahnya memang diplomat. Pil Hoon melirik amplop coklat di tangan Kyung Ja. Lalu ia merebutnya dan lari.
Keduanya berkejaran di jembatan seperti anak-anak. Oh it's so funny..
Kyung Ja teriak2 berhenti, pencuri! Pil Hoon membalas, kau penipu! Pil Hoon ingin melihat identitas Kyung Ja, apa semua yang dikatakannya benar atau tidak.
Pil Hoon berhenti. Kyung Ja minta amplopnya dikembalikan. Pil Hoon menyeringai, hanya ada satu diplomat bernama Kim Young Chul di KorSel, Tapi beliau cuma punya anak laki-laki kembar. Aku yakin kau tidak bohong saat kencan.
Tapi kalau kau bohong, aku akan menuntutmu untuk penipuan dan juga temanmu pemilik biro jodoh itu.
Kyung Ja membungkuk minta maaf, ia benar2 menyesal soal mobil Pil Hoon. Tapi Pil Hoon salah karena berani membahayakan nyawa orang lain. Kyung Ja minta amplopnya dikembalikan.
Pil Hoon nyengir menyebalkan, kalau aku tidak mau?
Kyung Ja menggulung majalah di tangannya, aku harus membunuhmu.
Pil Hoon mendengus : Coba saja.
Kyung Ja bergerak cepat sekali, ia memukul Pil Hoon sampai kedua amplop itu jatuh dan menendang Pil Hoon. Pil Hoon jatuh terguling di lereng wkkk..
Kyung Ja mengambil amplopnya dan membuang amplop Pil Hoon. Ia jalan pergi. Bis yang berisi calon agen NIS itu tiba di lokasi training. Semua tampak exciting.
Pil Hoon berhasil merangkak ke atas jembatan lagi, dengan hidung berdarah hahaha..ia kesakitan lalu mengambil barang2nya.
Pil Hoon ingat cara Kyung Ja mendapat tumpangan. Ia telp jasa pengiriman makanan dan minta dikirim ke Jembatan Ba Rang.
Calon agen NIS mendengarkan pembukaan oleh Kim Won Suk. Ia yang akan bertanggung jawab dalam pelatihan para agen. Mereka akan dinilai dengan poin. Poin yang akan menentukan nasib mereka selamanya. Yang paling penting adalah penilaianku. Nilai yang kuberikan dalam latihan kalian.
Kim Won Suk menegur mereka karena membiarkan dua rekan mereka ditinggal di jalan. Won Suk menunjuk tulisan : Satu jalan untuk negara.
Won Suk menjelaskan mereka harus berada di jalan yang sama dengan rekan mereka apapun yang terjadi. Won Suk mengurangi nilai mereka, 15 poin karena meninggalkan mereka. Jika kalian mendapat pengurangan 50 poin, maka kalian harus keluar. Ada yang keberatan?
Sun Mi mengangkat tangan. Won Suk mendengar keluhannya.
Sun Mi : Saat kami ada di atas bis, kami jelas diperintah untuk diam. Lalu mereka membuat keributan dan ditendang keluar. Mereka salah jadi kenapa kami yang kena hukuman? Bukankah itu tidak adil?
Agen Jang : Kalau begitu pergilah, hiduplah di tempat yang adil. Kemasi barang-barangmu. (she's cool wkk)
Sun Mi terkejut, ia berkata tidak perlu lalu duduk kembali.
Won Suk menambahkan, di saat kalian duduk dengan nyaman disini, rekan-rekan kalian yang dikeluarkan dari bis saat ini menderita dan berusaha tiba di tempat ini tepat waktu. Jangan lupakan itu.
Pil Hoon mendapatkan tumpangan. Pengantar makanan-nya seorang wanita yang modis haha..Pil Hoon mengeluh, dingin sekali dan minta wanita itu lebih cepat lagi.
Pil Hoon bisa menyusul Kyung Ja. Pil hoon teriak, hei! turun! cepat turun. Kyung Ja panik, ajussi..aku tidak mengenalnya, tolong lebih cepat lagi.
Pil Hoon dan Kyung Ja saling menyusul. Keduanya berkelahi. Kyung Ja menggunakan majalan yang digulung, sementara Pil Hoon menggunakan baki makanan.
Majalah Kyung Ja terjatuh. Pil Hoon senang sekali. Lalu mengambil termos isi minuman dan menyeringai, aku tidak berniat melakukan ini. Pil Hoon menyiramkan isi termos ke wajah Kyung Ja (pasti bukan sup panas kan, mungkin sirup wkk)
Kyung Ja murka, mati kau! Kyung Ja membuka kotak makanan dan mengambil jajangmyeon. Pil Hoon panik dan teriak, jangan lakukan itu!! Kyung Ja tidak peduli dan melempar jajangmyeon tepat ke wajah Pil Hoon. iew...wkk I love it.
Kyung Ja teriak, ajussi lebih cepat lagi.
Pil Hoon teriak : Awas kalau tertangkap, kau mati!
Ayah dan Ibu Pil Hoon pergi ke kantor polisi untuk melaporkan anaknya yang pergi dari rumah. Mereka tidak bisa mengontak putra mereka.
Ayah minta Polisi itu mencari Pil Hoon dengan sungguh2, ia sudah kontak kenalannya, Jaksa Wilayah dan orang itu akan telp kesini.
Ibu memohon agar polisi segera menemukan anaknya, karena dia adalah putra tunggal mereka.
Ayah memberikan satu kotak minuman berenergi. Polisi itu menerimanya, lalu menemukan uang di dalamnya. Polisi itu mengembalikan uang itu pada ayah, masukkan ke kotak daur ulang di luar sana. Hee...
Polisi itu hanya mengambil minuman berenergi dan membaginya pada rekan2 lain. Ayah ngomel, memangnya berapa gaji polisi kenapa tidak mau menerima uangnya. Ibu meminta Ayah tutup mulut. Ayah kesal kenapa Ibu menyuruh Pil Hoon pergi.
Kim Won Suk menjelaskan tentang pentingnya nama alias atau samaran. Tiba-tiba Pil Hoon dan Kyung Ja jalan masuk sambil berkelahi.
Keduanya membungkuk pada agen Jang. Jang hanya minta keduanya segera duduk.
Pil Hoon dan Kyung Ja duduk bersebelahan. Won Suk menjelaskan, semua harus mengisi nama samaran mereka untuk melindungi identitas pribadi mereka. Mereka akan mendapatkan kartu identitas baru dan paspor baru dengan nama alias itu.
Kyung Ja menggunakan nama Kim Seo Won.
Pil Hoon melihat ke spanduk dan dapat ide, ia menulis : Han Gil Ro
(Sekarang kita ganti nama. Kim Seo Won dan Han Gil Ro wkk)
Won Suk memanggil keduanya, kalian yang baru datang, maju ke depan!
Gil Ro dan Seo Won maju, ya pak. Won Suk minta keduanya menjadi pemimpin untuk mengucapkan janji setiap hari.
Seo Won minta dipasangkan dengan orang lain. Won Suk tanya, kenapa? Kau tidak menyukainya?
Gil Ro langsung membenarkan, ya, saya tidak menyukainya.
Kim Won Suk langsung menendang Gil Ro. Semua rekannya ketawa.
Won Suk marah, kenapa? Apa itu lucu? Semua jadi berhenti ketawa. Won Suk menegur Gil Ro, bagaimana kau bisa berkata kau tidak menyukainya? Ubah pola pikirmu.
Won Suk : Partnermu lebih berharga daripada hidupmu, kau tidak menyukainya?
Gil Ro terpaksa berkata : Tidak, saya menyukainya.
Won Suk tanya Seo Won, bagaimana denganmu? Seo Won terpaksa mengiyakan, saya akan melakukannya.
Semua berdiri dan mengucapkan janji dipimpin Gil Ro dan Seo Won.
"Kami berjanji. Sebagai Staf NIS. Saya akan mengingat kalau keamanan adalah hidup saya dan hidup NIS. dan demi kepentingan negara saya akan hidup tanpa nama dan mati tanpa nama." Selesai.
Won Suk : Tidak seorang pun di dunia ini, termasuk keluarga kalian boleh tahu kalau kalian bekerja disini, sepertinya mudah, tapi kalian akan merasakannya. Jauh lebih sulit hidup tanpa nama daripada mati tanpa nama.
Keluarga Kyung Ja mengadakan pesta di desa. Mereka mengundang semua tetangga. Para ajumma memuji ibu yang beruntung memiliki putri sepintar Kyung Ja.
(Ajumma ini muncul lagi haha...Bibi Kim.)
Ayah Kyung Ja ngobrol dengan teman2nya, mereka membicarakan ANSP (sebelum bernama NIS, namanya ANSP). Mereka mengagumi NIS, sampai ada pepatah, hanya mendengar namanya saja burung bisa jatuh dari langit.
Mereka bicara tentang kehebatan anggota NIS, yang dengan yakin berkata seseorang tidak mati meskipun Dept pertahanan berkata orang itu sudah mati. Ternyata NIS yang benar.
Kelas selesai dan semuanya jalan keluar. Jelas sekali mereka mulai memusuhi Seo Won. Gil Ro mengejar Seo Won, ia menuntut Seo Won menyelesaikan urusan mobilnya.
Seo Won : Berhenti bicara soal mobil.
Gil Ro menahan Seo Won dan membuat yang lain kesal karena terhalang keduanya. Rekan2nya jalan melewati mereka.
Gil Ro berkata mereka akan latihan setahun dan Seo Won tidak akan bisa menghindar terus.
Seo Won tidak mau bicara lagi, karena kau, hari pertamaku jadi kacau aku tidak mau bertambah kacau lagi.
Gil Ro menahan Seo Won lagi, Karena kau gayaku hancur. (setelannya yang kotor karena jajangmyeon wkk)
Do Ha melihat mereka dan mendekat. Ia menyapa Seo Won dan mengenalkan diri, aku Kong Do Ha. Seo Won menggunakan nama samarannya, aku Kim Seo Won.
Gil Ro berkata ke Do Ha kalau mereka sedang bicara. Do Ha berkata karena Gil Ro, mereka semua kena hukuman tapi kami minta maaf karena meninggalkan kalian.
Do Ha mengulurkan tangan, aku Kong Do Ha. Gil Ro menyambut tangan Do Ha.
Ternyata Do Ha menggenggam tangan Gil Ro erat2. Gil Ro sampai kesakitan.
Sampai pada titik Gil Ro tidak tahan lagi dan membungkuk. Oh ini memalukan hahaha..semua gadis yang melihatnya jadi ketawa geli.
Gil Ro melepaskan tangan Do Ha. Do Ha tersenyum pada Seo Won, sampai jumpa besok. Do Ha pergi. Gil Ro marah dan teriak agar Do Ha berhenti. Seo Won jalan pergi, Gil Ro menyusulnya,
Gil Ro masuk ke kamarnya dan memasang poster 007 itu. (Apa nanti ada adegan Gil Ro merobek poster itu dengan marah ya? I wonder.)
Seo Won belajar di kamarnya. Ia sama sekali tidak menyia-nyiakan waktu dan masih ingin mengikuti ujian broadcasting.
Asrama calon agen NIS mirip asrama mahasiswa atau anak2 SMA. Siswa wanita terus saja mengejar kelompok siswa pria yang keren dan memanggil mereka oppa..oppa.
Poong Eon sibuk mengejar Soo Young. Tapi Soo Young ingin dekat dengan para siswa yang lebih keren :)
Seo Won masuk ke ruang duduk. Ia cuek dan konsentrasi belajar. Semua melihat Seo Won dengan pandangan tidak suka.
Do Ha jalan dan duduk di depan Seo Won. Ia memberikan minuman untuk Seo Won. Seo Won berterima kasih.
Do Ha tanya apa Seo Won baik-baik saja. Ia mengira Seo Won bertengkar dengan mantan pacarnya.
Seo Won terkejut dan berkata kalau Gil Ro sama sekali bukan mantan pacarnya, tidak akan pernah jadi pacarnya.
Do Ha tanya siapa pacar Seo Won. Seo Won belum punya pacar. Do Ha berkata ia juga belum punya pacar. Do Ha minta Seo Won segera menyelesaikan kesalahpahaman ini.
Seo Won tidak suka kesalahpahaman seperti ini.
Do Ha : Kalau begitu kau harus segera menyelesaikannya. Aku seharusnya tidak ikut campur tapi orang yang jadi korban kesalahpahaman biasanya kesepian.
Saatnya latihan lari. Semua calon agen lari dengan tertib, kiri..kiri. Gil Ro tidak bisa diam, ia lari mendekati Seo Won dan minta pertanggung jawaban soal mobil lagi wkk.
Seo Won lari menghindar. Gil Ro mengejarnya. Sampai keduanya ada di barisan paling depan dan akhirnya kejar-kejaran sendiri.
Agen Jang murka dan meneriaki mereka. Tidak lama, Seo Won dan Gil Ro harus jalan jongkok sambil berangkulan, keduanya harus berkata : Cintai negaramu, cintai rekanmu.
Jang Young Sun marah karena suara mereka tidak keras. Apa sekecil itu rasa cintamu? Cintai dengan lebih keras!
Seo Won dan Gil Ro teriak keras sambil melotot : Cintai negaramu! Cintai rekanmu! (aku lihat adegan ini berulang kali dan ngakak terus.)
Seo Won membawa baki makanan dan duduk di samping Soo Young. Seo Won ingin bersahabat dan tanya apa Soo Young tidak akan mengundangnya ke kamarnya, pasti kamar Soo Young cantik sekali.
Soo Young berkata ia hanya membawa seperempat dari yang ada di rumahnya, jadi benar2 biasa.
Sun Mi yang duduk di depan Seo Won marah ke Soo Young, ini benar2 lelucon, kenapa? kenapa tidak pindah kesini sekalian?
Seo Won merasa Sun Mi terlalu keras. Sun Mi menyindir Seo Won, aku juga heran kenapa aku semakin kasar akhir2 ini, apa karena hukuman yang kudapat darimu?
Seo Won berkata ia sudah minta maaf dan ini bukan kesalahannya. Sun Mi menuduh Seo Won pasti sudah melakukan kesalahan besar sampai pacar Seo Won seperti itu.
Seo Won menegaskan, Gil Ro bukan pacarnya dan ia minta Sun Mi tidak bicara dengan gaya sekasar itu.
Sun Mi : Ini pertama kalinya kau kerja kan? Kurasa kau terlalu muda untuk mengetahuinya, tapi kalau kau bersikap pantas untuk mendapatkan kata-kata kasar, maka seperti itulah kau akan diperlakukan selamanya.
Kalau kau sudah bersalah pada semua rekanmu di hari pertama, kau seharusnya diam saja! Dan, apa kau kesini untuk pacaran?
(Bahasa Korea seperti bhs Jawa, ada tingkatannya, sepertinya Sun Mi bicara dengan tingkatan bahasa paling rendah pada Seo Won, itu sebabnya Seo Won protes. Kaya anak ngomong ngoko pada orang yang lebih tua/senior atau baru kenal. Jelas diprotes karena tidak sopan. )
Sun Mi membentak, hentikan urusan pacaran dan perkelahianmu! Soo Young tidak enak, ia berdiri dan pergi lebih dulu. Semua rekannya mengikutinya, meninggalkan Seo Won makan sendiri di mejanya.
Seo Won menoleh ke belakang, ternyata Gil Ro sama sekali tidak terpengaruh dan makan dengan lahap.
Seo Won berpikir sebentar lalu jalan ke arah meja Gil Ro, Han Gil Ro...ikut aku.
Gil Ro langsung meletakkan mangkuknya dan jalan mengikuti Seo Won. (Aku geli lihat cara makan Joo Won)
Seo Won menulis surat perjanjian, ia bersedia membayar setengah dari harga mobil setelah masa latihan selesai.
Gil Ro : Setengah? setelah latihan selesai?
Seo Won berkata mereka toh tidak bisa kemana-mana sebelum latihan selesai. Seo Won ingin merampas kembali kertas itu dari tangan Gil Ro. Gil Ro menahannya, baiklah.
Gil Ro membaca nomor identitas Seo Won, apa ini asli? bacakan lagi. Seo Won bisa membacanya dengan benar.
Seo Won tidak memberikan nama aslinya, tapi ia memberikan nama Kim Ji Won. Gil Ro tanya apa itu nama aslinya. Seo Won membenarkan, ia hanya mengubah nama tengahnya saja. Percayalah padaku, aku tidak bohong.
Gil Ro berkata surat ini adalah bukti kalau Seo Won tidak bohong dan bukti kalau bohong. Gil Ro mengancam akan lapor ke polisi kalau Seo Won ketahuan bohong.
Seo Won minta Gil Ro juga membuat surat perjanjian. Isinya, sampai dengan Gil Ro mendapatkan uangnya kembali, apapun alasannya kau tidak boleh ada di depanku, kau tidak melihatku dan tidak bicara kepadaku.
Gil Ro mendengus, itu sama sekali tidak sulit, aku sudah bilang, aku paling membenci orang seperti dirimu. Aku lebih suka orang yang bekerja keras meskipun mereka tidak punya uang.
Seo Won : Jangan berdiri di sampingku dan jangan duduk di sebelahku.
Gil Ro : Jangan mimpi, aku bahkan tidak akan pernah berbaring di dekatmu.
Gil Ro mulai menulis dan Seo Won membacanya.
Do Ha latihan tinju di gym. Ia latihan keras sekali. Rekan Do Ha mengingatkan, jangan terlalu keras, istirahat sebentar.
Do Ha ingat, ia pernah bergabung dalam pasukan internasional Korsel untuk PBB. Mereka tugas ke Timor Leste (ada bendera Timor Leste di sebelah lambang PBB dan bendera Korsel). Do Ha membawa beberapa orang yang luka ke klinik
Do Ha memberi hormat pada kapten. Kaptennya berkata jumlah warga sipil yang meninggal karena tentara pemberontak ada lebih dari 47 orang di kota Dilli saja.
Mereka tidak bisa melawan pemberontak hanya dengan sumber yang ada. Do Ha berkata akan melihat ke sekolah2 dan lokasi lainnya.
Tiba-tiba klinik mereka diserang bom. Do Ha dan semua harus berlindung. Saat Do Ha melihat lagi, hampir semua yang ada di dalam klinik sudah meninggal dan sekarat.
Do Ha mendengar ada yang datang, ternyata seorang anak perempuan. Tapi anak itu bersenjata dan ia menembaki orang2 dalam klinik yang masih hidup. Ia juga menembak Do Ha, tapi tidak membunuhnya.
Peluru anak itu habis. Kapten Do Ha teriak dan minta Do Ha menembak anak itu. Do Ha tidak sanggup. Anak itu berhasil lari.
Do Ha mengejarnya. Ia melihat anak itu memandangnya di halaman.
Lalu beberapa orang pasukan pemberontak datang dan menggendong anak itu masuk ke truk. Mereka pergi. Do Ha melemparkan ponsel yang ada GPS ke atap truk. Paling tidak Do Ha bisa melacak persembunyian mereka. (I wonder..memang masih ada Fretelin di Timor Leste?)
Do Ha mengelap wajahnya dan terlihat bekas luka tembak di perutnya.
Direktur Oh mendapat laporan tentang Choi Woo Hyuk yang sudah masuk ke Korea. Oh marah2, bagaimana ia bisa mempercayai anak buahnya kenapa JJ/Woo Hyuk bisa datang dan siapa yang ingin dibunuhnya saat ini.
Anak buahnya belum tahu tapi ia akan menyelidikinya. Direktur Oh mengingatkan, Woo Hyuk membunuh Agen Choi Dae Sang dan mereka ada di Korea, jadi ia ingin NIS menangkap Woo Hyuk, kalau tidak bisa maka kalian mengundurkan diri saja.
Guru Yang Baek? |
Pria itu akhirnya berkata, saya akan menangkapnya.
Tuan Han Joo Man/ ayah Gil Ro bertemu rekan bisnis baru. Ia semangat sekali dan membahas masalah pengambil-alihan perusahaan. Rekan bisnisnya menginginkan hak paten teknologi dan bukan perusahaan ataupun tenaga manusia. Paten untuk digunakan militer.
Tuan Han memberikan cara : Ambil alih saja perusahaan itu, lalu ambil alih hak patennya dan singkirkan perusahaannya. Ini benar2 resmi. Tidak peduli NIS atau Jaksa, mereka tidak akan bisa menyentuh anda.
Tuan Han mengajak bersulang. Pria itu mengambil gelas alkohol dan kita tahu sekarang kalau dia adalah John Jae atau Choi Woo Hyuk.
Jae In dan Mi Rae mengamati Woo hyuk. Jae tanya apa mereka akan membunuh Tuan Han. Mi Rae berkata akan menjadikan Han sebagai umpan untuk menarik orang NIS keluar, baru mereka akan menyingkirkan Han.
Jae In tanya berapa banyak lagi yang harus mereka bunuh.
Mi Rae kelihatan tidak senang, kalau kau mengatakan hal seperti itu, pergi saja.
Jae In : Apa kau suka hidup seperti ini?
Mi Rae : Aku hidup seperti ini bukan karena menyukainya. Aku hidup seperti ini karena aku tidak boleh mati sebelum membunuh mereka semua.
Gil Ro dan Seo Won harus berdiri bersama untuk memimpin pengucapan janji. Seo Won berbisik, seharusnya Gil Ro tidak berdiri di sampingnya, ini melanggar kontrak.
Gil Ro mendesis, bagaimana ia bisa menghindari tugas pengucapan janji.
Agen Jang : Ucapkan janji.
Gil Ro sudah mengangkat tangan dan mengucapkan janji, tapi Seo Won diam saja. Agen Jang mulai kesal, ada apa ini ditengah acara resmi?
Seo Won menghadap Jang, ia membungkuk dan terbatuk-batuk, Seo Won berkata tenggorokannya sakit dan tidak bisa mengucapkan janji.
Agen Jang meraba dahi Seo Won, dan berkata astaga..kau demam. Dari sinar mata Seo Won, sepertinya Agen Jang berbohong wkk
Agen Jang minta Seo Won segera ke ruang medis setelah acara selesai. Ia tanya apa ada yang bisa menggantikan Seo Won.
Do Ha dengan senang hati mengangkat tangannya.
Gil Ro jelas kelihatan sangat tidak senang, ia terpaksa mengucapkan janji bersama Do Ha.
Won Suk menemui rekannya. Rekannya tanya bagaimana anak2, apa mereka berguna. Won Suk mengeluh dan berkata masih jauh dari harapan, anak2 itu tidak tahu arti negara bagi mereka.
Rekannya tersenyum, bukannya Won Suk juga sama, kau mengidolakan James Bond. (jadi sama dengan Pil Hoon wkk)
Won Suk : James Bond itu patriot dan ia bisa bahasa Inggris dengan bagus.
Keduanya bicara santai sampai rekan Won suk minta Won Suk tidak jadi instruktur tapi ikut dengannya. Penjahat itu muncul, JJ. Aku membentuk sebuah tim, kuharap kau ikut denganku. Aku tidak tahu apa ini adalah jalan menuju kematian atau kehidupan.
Won Suk tertegun dan pikirannya jadi kacau.
JJ berkata, NIS pasti sudah tahu sekarang kalau ia muncul. JJ minta Jae In membocorkan dokumen dari Han Joo Man pada NIS. Saat anggota NIS muncul, JJ akan menyerang mereka.
Mi Rae tidak setuju, ini terlalu bahaya.
JJ : Tidak ada yang berbahaya, orang NIS itu semuanya amatiran.
Jae In tanya apa JJ ingat mereka semua. JJ tersenyum, kenapa? apa kau takut aku salah membunuh orang?
Jae In takut JJ membunuh orang tidak bersalah. JJ berkata, Jae In, dengarkan. Diantara grup kriminal yang dibentuk oleh manusia, apa kau tahu mana yang paling kejam dan tidak manusiawi?
JJ : Itu adalah Negara. Demi keuntungannya sendiri, mereka akan membunuh ribuan orang tanpa ragu. Apa kau tahu siapa pasukan untuk organisasi itu? mereka adalah institusi pemerintah. Mereka mendukung negara dan melalui negara itu, mereka mengendalikan, membunuh semua orang dan mendapatkan kekuasaan.
Mereka membungkusnya dengan bagus dengan nama keadilan. Orang tuaku, orang tua Mi Rae, dibunuh. Apa itu keadilan bagimu? Aku tidak menginginkan yang lainnya lagi, kecuali membunuh mereka semua.
Mi Rae : Kau harus tahu satu hal, keadilan akan bertahan bagaimanapun caranya.
JJ yakin, aku tidak akan mati.
NIS - Training
Saatnya berlatih menggunakan mesin lie detector. Kim Won Suk duduk dengan lengan dan jari terhubung ke mesin lie detector. Agen Jang menjelaskan lolos dari mesin lie detector ini adalah hambatan terberat untuk para agen. Mereka harus bisa membuat mesin ini tidak bisa tahu yang sebenarnya adalah tujuan utama latihan ini.
Kim Won Suk mulai dites. Do Ha tanya berapa lama Won Suk kerja di NIS.
Won Suk : Aku bukan staf NIS.
Mesin menjawab : True.
Agen Jang tersenyum dan semua calon agen kagum. Won Suk ditanya lagi soal gol darah apa NIS juga memeriksanya. Won Suk berkata ia bukan staf NIS. Mesin menunjukkan True lagi.
Gil Ro tanya hal yang sensitif, apa selama jadi agen NIS, Won Suk pernah kehilangan rekan atau agennya?
Won Suk ingat kematian Agen Choi, tapi ia menjawab ia bukan agen NIS. Mesin berkata : True.
Agen Jang senang sekali dan berkata para agen harus bisa mengendalikan diri agar lolos mesin lie detector ini. Mereka harus mengendalikan pernapasan, detak jantung dan emosi.
Giliran Gil Ro. Won Suk tanya apa Gil Ro takut duduk disini.
Gil Ro berusaha tenang : Saya tidak takut.
Mesin : Lie.
Won Suk tanya kenapa kau berlatih sebagai agen. Gil Ro berkata ia bukan agen . Mesin : Lie.
Won Suk : Bagaimana kami akan mempercayaimu, setiap kali kau membuka mulut kau akan memberikan semua infonya.
Gil Ro : Saya adalah tipe orang jujur.
Mesin : Lie.
won Suk : Apa kau mencintai negaramu?
Gil Ro : Tentu saja, saya sangat mencintai negara saja.
Mesin : Lie.
Won Suk kesal dan memukul kepala Gil Ro. Semua temannya ketawa.
Giliran Do Ha. Do Ha membuat kesalahan sama saat ditanya soal agen NIS. Tapi saat Do Ha ditanya, apa kau mencintai negaramu.
Do Ha : Ya, saya mencintainya.
Mesin : True.
Won Suk : Benarkah? Kau bersedia mempertaruhkan nyawamu untuk negara?
Do Ha : Ya.
Mesin : True.
Semua kagum. Won Suk menjelaskan, kalian bisa melihat kan? Lewat mesin ini, kita bisa membedakan dua macam orang, orang seperti ini (Kong Do Ha) dan orang brengsek seperti itu (maksudnya Han Gil Ro). Semua ketawa, sementara Gil Ro cemberut.
Seo Won adalah peserta berikutnya. Agen Jang menjelaskan, dari 120 ribu orang peserta, hanya satu yang lolos tanpa latihan. Mereka itu adalah psikopat atau memang orang yang berbakat sebagai mata-mata. Dalam 20 tahun itu hanya ada satu orang yang lolos saat berbohong, yaitu aku.
Won Suk mulai bertanya, apa kau adalah agen NIS?
Seo Won : Bukan
Mesin : Lie.
Seo Won juga tidak lolos pada pertanyaan berikutnya. Gil Ro berdiri dan tanya apa dia bisa mengajukan pertanyaan.
Won Suk memperbolehkan.
Gil Ro berdiri di depan Seo Won, ia tersenyum manis. Lalu tanya apa shiomu?
Seo Won : Kerbau. Mesin : Lie
Seo Won : Harimau, Mesin : Lie
Gil Ro nyengir : Aku tahu ini akan terjadi. Apa nama aslimu adalah Kim Ji Won?
Seo Won : Nama asliku adalah Kim Seo Won. Mesin : Lie.
Gil Ro : Nomor identitasmu adalah 8601312997883, apa itu benar?
Seo Won : Aku tidak ingat
Mesin : Lie.
Gil Ro tanya lagi, apa ayahmu adalah diplomat?
Seo Won menolak menjawabnya. Won Suk menyuruh Seo Won menjawabnya.
Gil Ro kelihatan mulai marah : Kau mengatakan padaku kalau ayahmu seorang diplomat, apa ayahmu adalah Duta Besar Kim Young Chul? Apa itu benar?
Seo Won tidak menjawab. Won Suk memintanya menjawab. Seo Won melihat rekaman otak dan detak jantungnya, semua bunyi mesin lie detector itu.
Sinar mata Seo Won berubah, lalu berkata, tanya sekali lagi.
Gil Ro : Apa kau benar2 putri seorang diplomat?
Seo Won : Ya, ayahku adalah seorang diplomat. Kalau kau ingin menuduhku sebagai penipu, maka kau harus membuktikannya. Karena aku tidak pernah mengatakan satu pun kebohongan padamu.
Semua menunggu hasil dari mesin.
Agen Jang tampak terkejut. Mesin menunjukkan : TRUE.
Seo Won mendelik ke arah Gil Ro. Gil Ro tampak syok.
Level 7 [1]
Notes :
I love this show. Ok, aku memang suka cerita spionase, sejak The Scarecrow and Mrs. King (juadul banget ya?), Charlie's Angels, 007, MI, sampai Bourne trilogy dll. Dan sepertinya Level 7 akan masuk daftarku berikutnya haha..
Beberapa waktu lalu banyak yang skeptis tentang chemistry Joo Won dan Choi Kang Hee, tapi waktu melihat "pertarungan" mereka, waktu rebutan majalah, rebutan file, kejar2an motor dan jajangmyeon insiden, pukul2an waktu masuk kelas, sampai waktu mereka dihukum, aku lupa kalau usia mereka terpaut 10 tahun.
Mungkin episode2 berikutnya akan lebih serius lagi. Aku harap JJ (UTW) tidak benar2 membunuh ayah Han Gil Ro, aku tidak bisa membayangkan seperti apa hancurnya Gil Ro kalau ayahnya dibunuh. Apalagi ia pergi dari rumah sambil marah2.
Gil Ro ini beda dengan Lee Yoon Sung (City Hunter). Yoon sung pura2 payah dalam berkelahi dll tapi otaknya cemerlang. Kalau Gil Ro ini sepertinya payah dalam segala hal haha...kecuali menembak dan balapan mobil. Pasti itu akan berguna dalam kejar2an dengan JJ.
0 comments:
Post a Comment