Jang Ok Jung episode 11
Beberapa saat sebelum Pernikahan Kerajaan.
Ratu Inhyeon diarak masuk ke istana. Semua rakyat berkumpul di dekat gerbang menyambut dan membungkuk pada Ratu baru mereka. Wajah Ratu Inhyeon tampak berseri-seri sampai ia menoleh ke satu arah...
Ada seorang wanita yang mengenakan jangot berdiri di tengah rakyat. Wanita itu membuka jangotnya sedikit dan menampakkan wajahnya, dia adalah Ok Jung.
Ok Jung menurunkan jangotnya dan menatap tajam Ratu Inhyeon, sama sekali tidak membungkuk. Terdengar suara Jang Hyeon, Kau dibuang ke jalanan meskipun kau sudah mendapatkan hati Yang Mulia Raja. Hanya karena dia terlahir dari keluarga bangsawan..putri Min Yu Jung mengambil kursi yang tidak berani kau impikan. Kenapa kau tidak menggandeng tanganku dan mendapatkan apa yang kau inginkan?
Saat itu Ok Jung sangat marah dan sakit hati dengan semua penghinaan yang ia terima, Ok Jung setuju, saya akan meraih semuanya, untuk melakukan itu saya harus kembali ke istana. Kau harus mempertaruhkan nyawamu untuk melaksanakannya, Paman. Setelah itu saya akan menunjukkan kepada mereka yang berkata bahwa kalangan rendahan tidak bisa menjadi apapun atau dicintai oleh siapapun. Lalu saya akan menaruh dunia di bawah kaki saya dan saya akan menghancurkan mereka.
Ratu melihat ke arah Ok Jung dan merasa tidak tahan, ia minta dayang menurunkan tirai tandunya. Ok Jung terus menatap tajam ke arah tandu Ratu. Ratu Inhyeon mencengkeram bajunya erat2, ia merasa tidak tenang melihat Ok Jung.
Sukjong dan Inhyeon melakukan Pernikahan Kerajaan. Wajah Sukjong dingin dan kelihatan kesal. Ibu Suri Myeongseong tampak puas dan Menteri Min tetap kelihatan waspada. Semua Menteri dan pejabat memberi ucapan selamat. Inhyeon tersenyum dan menoleh ke arah Sukjong, tapi Sukjong sama sekali tidak menggubrisnya, ia sepertinya hanya ingin segera menyudahi prosesi ini.
Inhyeon melihat ke arah depan dan memaksakan senyuman, ini adalah kehidupan yang dipilihnya. Inhyeon ingat Sukjong bersedia menjadikannya Ratu karena Inhyeon berjanji akan membawa Ok Jung ke istana kalau ia sudah jadi Ratu nanti. Saya akan melakukannya untuk Yang Mulia, saya akan meyakinkan Ibu Suri dan menenangkan para menteri.
Keluarga Jang berkumpul. Ok Jung tanya apa rencana pamannya sekarang. Hee Jae berkata, sekarang adiknya tidak bisa masuk istana hanya sebagai gungnyeo biasa.
Jang Hyeon sudah menaburkan benih untuk Raja, sekarang dia yakin akan menuai hasilnya. Jang Hyeon juga akan minta Ibu Suri Agung Jo membalasnya. Ok Jung tahu tidak mudah masuk ke istana.
Jang Hyeon membenarkan, kecuali kau hamil. Tapi kalau aku mendukungmu dan kau tidak kehilangan perhatian dari Raja maka kau bisa lebih cepat masuk istana. Sampai kau berhasil mendapatkan gelar selir tingkat 1, Bin itu.
Sukjong dan Inhyeon ada di kamar pengantin mereka. Sukjong minum teh dan berkata ia baru saja menyadari kalau orang di sampingnya harus disebut sebagai Ratu. Sukjong yakin Inhyeon pasti hanya tertarik dengan gelar Ratu saja. Sukjong ingin mengatakan sesuatu lagi tapi tidak jadi.
Sukjong minta Inhyeon istirahat saja, ia harus mengerjakan sesuatu. Sukjong jalan pergi, meninggalkan pengantinnya lagi.
Inhyeon menahan perasaannya dan memanggil Sukjong, Yang Mulia..kita harus pergi menghadap Kedua Ibu Suri bersama besok pagi, saya akan menunggu di kamar anda agar tidak menimbulkan rumor.
Sukjong tidak menjawab. Ia jalan keluar. Inhyeon sekarang bisa merasakan perasaan mendiang Ratu Ingyeong dan sepertinya akan lebih parah.
Sukjong mendengar laporan dari Hyeon Moo soal calon tentara yang menggantikan para pekerja untuk memperbaiki jembatan yang rusak karena banjir. Sukjong heran dan tanya kemana rakyat kecil yang memang dipekerjakan untuk memperbaiki jembatan itu. Hyeon Moo berkata para pekerja ditugaskan untuk melakukan hal lain.
Sukjong : Bukan, pekerjaan ini untuk rakyat miskin agar mereka bisa menerima upah dan makanan, jika mereka kerja di tempat lain, mereka tidak akan mendapatkan manfaatnya.
Hyeon Moo berkata sudah tugas rakyat untuk bekerja bagi negara dan tidak perlu membayar mereka. Sukjong ingat janjinya pada Ok Jung untuk membangun kediaman bagi mereka berdua di dekat istana, agar mereka bisa membesarkan anak-anak mereka.
Sukjong berkata ia punya proyek pribadi dan akan menggunakan uangnya sendiri, jadi pekerjakan rakyat jelata untuk proyek itu. Hyeon Moo heran, tapi ia langsung mengiyakan.
Kasim Yang masuk dan berkata P. Dong Pyeong ingin menghadap. Sukjong heran, ini sudah malam..baiklah persilahkan dia masuk.
P. Dong Pyeong masuk dan berkata ia mendapat laporan soal Ok Jung. Ada yang pernah melihatnya. Apa Yang Mulia ingin melihat tempatnya? Sukjong langsung setuju.
Sukjong, P. Dong Pyeong dan Hyeon Moo pergi ke gudang yang digunakan untuk menyekap Ok Jung. Bekas kebakaran jelas terlihat di gudang itu. P. Dong Pyeong menjelaskan ada seorang pemburu yang melihat Ok Jung diseret masuk ke dalam gudang ini.
Sukjong terkejut, tidak..dia pasti masih hidup di satu tempat. P. Dong Pyeong berkata, Ibu Suri Agung Jo telah mencari Ok Jung kemana-mana, jadi mereka pasti akan segera mendengar berita tentang Ok Jung.
Sukjong ingin tahu siapa yang berani melakukan ini. P. Dong Pyeong menduga Ibu Suri Myeongseong. Tapi Sukjong yakin ibunya tidak seperti itu, Ibunda akan melakukan secara terang-terangan tidak sembunyi2 seperti ini.
Paginya, Bangsawan Jo Sa Seok menghadap Ibu Suri Agung Jo dan berkata kalau selama ini Jang Hyeon sudah menyembunyikan Ok Jung. Ok Jung juga sangat ingin kembali ke istana.
Ibu Suri Agung Jo merasa senang, masih ada harapan untuk Partai Namin.
Jo Sa Seok tanya apa ada cara untuk membawa Ok Jung ke istana. Ibu Suri Agung Jo akan menemukan caranya. Ibu Suri Agung Jo tanya pada Dayang Choi, apa Ratu ditinggal sendirian semalam. Dayang Choi membenarkan. Ibu Suri Agung Jo merasa punya harapan jika malam ini juga sama.
Ratu Inhyeon menunggu di kamar Sukjong untuk bersama pergi mengucapkan salam. Tapi Sukjong tidak juga muncul. Dayang Joo minta Ratu pergi mengucapkan salam sendiri karena sudah terlambat.
Tapi Ratu berkeras menunggu Sukjong, ia tidak bisa memberi salam sendirian di hari pertamanya. Dayang Joo merasa cemas, kalau terlambat akan lebih tidak baik lagi. Tapi untungnya Sukjong segera datang. Kasihan juga Inhyeon.
Pasangan Kerajaan mengunjungi Ibu Suri Agung Jo dan Ibu Suri Myeongseong lalu memberikan penghormatan.
Kedua Ibu Suri membalas dengan wajah berseri-seri.
Setelah pasangan Kerajaan duduk, Ibu Suri Myeongseong memuji mereka yang benar-benar tampak serasi. Ibu Suri Myeongseong berharap mereka selalu hidup dengan penuh kebahagiaan.
Ibu Suri Agung Jo menyindir mereka, tapi kenapa raut wajah anda berdua seperti itu? Seolah anda berdua tidak melakukan malam pertama bersama, dan sama sekali tidak ada perasaan apapun.
Ibu Suri Myeongseong marah dengan perkataan Ibu Suri Agung Jo. Tapi Nenek tiri Sukjong itu justru semakin semangat dan 'memuji' Ratu sebagai istri yang bijaksana karena baru sebentar menjadi istri, sudah ingin membantu Yang Mulia Raja mencari cinta pertamanya.
Tangan Ratu Inhyeon gemetaran. Sukjong bisa melihatnya tapi dia diam saja. Ibu Suri Myeongseong marah lagi tapi Ibu Suri Agung Jo hanya ketawa dan minta maaf pada Ratu, saya hanya ingin memuji kebijaksanaan Ratu, itu saja.
Ibu Suri Myeongseong menyuruh Sukjong dan Inhyeon pergi dulu. Sukjong setuju dan mengajak Inhyeon keluar. Ibu Suri Agung Jo tersenyum.
Ratu Inhyeon duduk sendiri di kamarnya. Ratu ingat saat minum teh bersama Sukjong dan tangannya gemetaran lagi. Sukjong tanya apa Ratu sakit dan Ratu berkata ia baik-baik saja. Sukjong heran, lalu ada masalah apa?
Ratu Inhyeon mengambil cawan teh dan ingat tatapan mata Ok Jung, Ratu meletakkan tehnya lagi.
Dayang Joo heran dan tanya apa Ratu sakit. Ratu menyinggung soal Jang Nain. Ratu berkata sudah melihat Ok Jung. Dayang Joo terkejut dan berkata itu mustahil (karena ia yakin Ok Jung sudah mati terbakar).
Ratu Inhyeon berharap ia memang salah lihat tapi Ratu yakin orang itu adalah Ok Jung. Ratu hanya belum bisa mengatakannya pada Raja. Aku tahu Yang Mulia sangat ingin menemukan Ok Jung. Aku bahkan berjanji padanya untuk menemukan Ok Jung.
Dayang Joo memohon Ratu untuk tidak melakukannya. Jika Jang Nain itu kembali, maka itu akan sangat membahayakan Daegam. Yang Mulia, anda harus mencegahnya kembali ke istana.
Ratu Inhyeon terkejut, apa hubungannya ini dengan ayahnya dan apa dayang Joo tahu sesuatu yang tidak diketahuinya.
Dayang Joo minta maaf, ia tetap akan menyimpan rahasia ini sampai mati, jadi saya tidak bisa menjawabnya. Ratu kelihatan bingung dan curiga.
Ibu Suri Agung Jo gelisah di kamarnya. Dayang Choi masuk dan memastikan bahwa Raja tetap ada di kamarnya dan tidak mengunjungi kediaman Ratu. Ibu Suri Agung Jo lega dan berkata untuk mengirim pesan pada Jang Hyeon. Minta Petugas Jang mengirim Ok Jung sekarang juga. Mereka harus mengejar waktu. Dayang Choi mengerti.
Ok Jung diantar ke istana dengan tandu.
Ibu Suri Myeongseong mendengar laporan kalau Raja tidak mengunjungi Ratu lagi. Ibu Suri kesal sekali, ia tidak bisa diam saja, kalau seperti ini terus kapan ia akan mendapatkan cucunya.
Ok Jung jalan masuk ke istana dalam pengawalan Dayang Choi. Ok Jung menutupi kepalanya dengan mantel. Ibu Suri Myeongseong juga jalan ke arah kediaman Ratu. Rombongan keduanya bertemu.
Ibu Suri Myeongseong curiga, siapa dia, kenapa berkunjung di jam selarut ini? Dayang Choi dan Ok Jung sedikit panik. Dayang Choi berkata dia hanyalah keluarga dari Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Myeongseong ingin melihat wajah gadis itu, buka mantelmu, cepat! Ok Jung bingung tapi ia tidak punya pilihan dan bergerak untuk membuka mantelnya.
Tiba-tiba Ratu Inhyeon muncul, Ibunda. Ibu Suri Myeongseong tersenyum pada Inhyeon, Ratuku. Ratu Inhyeon tanya kenapa Ibu Suri datang malam2 seperti ini. Ibu Suri memuji Ratu yang sangat perhatian dan mengajaknya pergi menemui Raja. Ratu juga awalnya heran melihat Ok Jung tapi Ibu Suri berkata tidak perlu menggubrisnya dan mengajak Ratu pergi. Ibu Suri yang akan menangani semuanya.
Rombongan mereka berlalu dan Ok Jung lolos. Ratu Inhyeon berbalik sebentar dan mengamati wanita itu dari belakang, ia seperti familiar dengan wanita itu.
Sukjong memang masih belum tidur. Kasim Yang mendekat dan menyampaikan undangan dari Ibu Suri Agung Jo untuk pergi ke kediamannya dan menikmati teh.
Sukjong teringat undangan Nenek tirinya yang terakhir yang mempertemukannya dengan Ok Jung.
Sukjong menghela nafas, Nenek...tidak mungkin ini trik dengan wanita cantik lagi. Sukjong minta Kasim Yang untuk menolak undangan itu. Kasim Yang mengiyakan.
Tiba-tiba Sukjong merasakan sesuatu dan mencegahnya, Jangan, katakan pada Nenek, aku akan segera datang.
Sukjong pergi ke kediaman itu dan berharap bertemu Ok Jung, tapi kamar itu kosong dan hanya ada meja kecil berisi teh hangat dan makanan kecil. Sukjong menghela nafas dan jalan masuk. Ia ingat saat pertama bertemu Ok Jung di kamar ini.
Sukjong bicara sendiri, Ok Jung-ah ..kau menghilang kemana?
Ok Jung jalan perlahan ke arah kamar itu. Kepalanya masih ditutup dengan mantel. Para dayang membukakan pintu dan Ok Jung jalan masuk.
Sukjong heran melihat wanita itu. Lalu perlahan Ok Jung membuka tutup kepalanya.
Sukjong langsung berseru : Ok Jung-ah!
Ok Jung menangis, Yang Mulia!. Sukjong berdiri mendekat, ia bingung bagaimana kau ..apa ini benar-benar kau? Jang Ok Jung?
Ok Jung mengangguk. Sukjong jalan dengan cepat dan memeluk Ok Jung erat-erat.
Ok Jung memeluk Sukjong sambil menangis : Ya, ini Ok Jung, saya kembali untuk menemui anda lagi.
Sukjong sedikit marah, apa yang terjadi, kenapa kau bisa tidak mengirimkan pesan kalau kau masih hidup?
Ok jung berkata ia tidak akan memimpikan apa yang bukan miliknya lagi dan tidak akan menahan kesedihan yang tidak bisa ditahannya. Jika ia ingin membuang sesuatu, ia akan mencari cara untuk membuangnya. Jika ia menginginkan sesuatu, saya akan mendapatkannya tidak peduli apa yang dikatakan orang lain. Ok Jung kembali untuk melakukan itu.
Sukjong yang terlalu bahagia karena bertemu Ok Jung lagi, tanpa berpikir mengiyakan semua kata2 Ok Jung. Tentu saja, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan.
Sukjong melepas Ok Jung dan menggodanya, apa kau memang secerewet ini? Ok Jung tersenyum di tengah tangisnya dan keduanya berpelukan lagi.
Ibu Suri Myeongseong dan Ratu Inhyeon jalan masuk ke kediaman Raja tapi kecewa karena kamar Raja kosong. Kasim Yang minta maaf dan berkata Raja sedang jalan-jalan. Ibu Suri kesal, kalau Yang Mulia jalan-jalan seharusnya mengajak Ratu. Ibu Suri keluar dengan marah. Inhyeon tampak terpukul.
Sukjong duduk berhadapan dengan Ok Jung dan menggenggam tangannya. Sukjong ingin tahu sesuatu, saat ia masih Putra Mahkota, ia bertemu seorang gadis remaja di pasar, gadis itu ingin sekali keluar dari statusnya sebagai rakyat rendahan dan mengenakan status baru.
Ok Jung terkejut, Yang Mulia..!
Sukjong tampak senang, jadi benar, gadis itu adalah kau! Ok Jung menangis, jadi itu adalah anda. Saya selalu berpikir tuan muda itu tidak menepati janjinya karena saya berasal dari kelas rendahan. Jadi saya berusaha keras melupakannya.
Sukjong : Tidak, saat itu bukannya aku tidak mau datang, tapi aku tidak bisa datang. Kumohon mengertilah. Aku sungguh-sungguh dengan ucapanku saat itu.
Ok Jung menangis, Yang Mulia..
Sukjong memeluknya lagi, aku senang kau kembali. Dalam hati Sukjong berjanji akan menjadi baju Ok Jung.
Ratu Inhyeon duduk sendirian di kamarnya. Dayang Joo masuk dengan gembira dan berkata bahwa Raja minta Ratu segera pergi ke kamarnya. Ratu Inhyeon langsung gembira karena mengira Sukjong siap untuk melakukan malam pertama mereka.
Sukjong duduk menunggu Inhyeon, wajahnya tidak kelihatan senang. Sukjong ingat percakapannya dengan Ok Jung barusan.
Ok Jung cerita, saat ia jalan di pasar, ia melihat Ratu dan keduanya sempat bertatapan mata sekali. Tapi Ratu memalingkan wajahnya dan menurunkan tirai tandunya. Saya mengira, saya benar2 sudah diusir dari istana, jadi saya merasa sangat sedih.
Sukjong jelas marah dengan pernyataan ini. Karena Sukjong mengira Inhyeon tidak menepati janjinya.
Ratu Inhyeon tiba. Sukjong memintanya masuk dan mengajaknya minum teh. Sukjong berkata tujuannya memanggil Ratu malam2 seperti ini adalah untuk menagih janjinya.
Ratu Inhyeon tanya janji yang mana.
Sukjong : Jang Ok Jung. Janji begitu kau menemukan Ok Jung, kau akan membawanya ke istana.
Sekarang sirna sudah harapan Ratu Inhyeon untuk mendapatkan haknya sebagai istri. Ia meletakkan cawan tehnya dengan gemetaran, sampai tehnya tumpah sedikit. Sukjong hanya meliriknya dengan dingin. Ratu berkata, kalau ia sudah menemukan Jang Nain, ia pasti akan segera membawanya ke istana.
Sukjong tersenyum, itu melegakan. Kau tahu kedalaman air, tapi kau tidak tahu dalamnya hati. Aku awalnya merasa cemas, kalau kau mengatakan satu hal dan memikirkan hal lainnya.
Ratu Inhyeon tanya apa maksud Raja sebenarnya. Apa Raja sudah menemukan Jang Nain. Raja membenarkan dan memanggil Ok Jung. Jang nain, keluarlah dan beri hormat pada Yang Mulia Ratu.
Ok Jung jalan keluar dari bagian dalam kamar Sukjong. Inhyeon syok melihatnya. Sukjong hanya tersenyum tipis. Ok Jung menghormat, bagaimana kabar anda, Yang Mulia Ratu?
Ratu Inhyeon benar2 terkejut sampai ia berdiri. Ratu membalas sapaan Ok Jung, aku baik-baik saja. Kemana saja kau selama ini? Tangan Inhyeon gemetaran.
Sukjong melihatnya dan tersenyum dingin, tidak penting dimana dia selama ini, yang penting adalah akan berada dimana dia mulai sekarang. Bukankah itu janjimu Ratu?
Sukjong ingin melihat bagaimana Ratu bisa meyakinkan Ibu Suri dan membuat para menteri diam.
Ok Jung langsung akting, kemurahan Yang Mulia Ratu benar-benar tidak terhingga. Mengijinkan orang rendahan seperti saya untuk berada di samping Yang Mulia Raja.
Ratu Inhyeon menutupi perasaannya dan menjawab, tidak ada yang lebih penting dibanding dengan hati Yang Mulia Raja.
Ok Jung membungkuk dan berterima kasih, tapi pandangan matanya kelihatan sedikit menantang. Ratu Inhyeon benar-benar terpukul.
Paginya, Ratu Inhyeon duduk dengan pandangan kosong. Dayang Joo merasa tidak enak. Ratu memanggil Dayang Joo dan berkata harus segera menyiapkan Jang Nain, ia tidak berdaya karena sudah berjanji pada Yang Mulia Raja. Aku tidak bisa melanggar janjiku sendiri.
Dayang Joo berlutut dengan putus asa, Jang Nain tidak seharusnya diijinkan masuk istana, saya mohon pertimbangkan ini, Yang Mulia.
Ratu Inhyeon jadi semakin penasaran, sebenarnya kau kenapa? Kalau kau tidak mau mengatakan alasannya, kau harus segera bersiap.
Dayang Joo menemui Menteri Min dan lapor bahwa Jang Nain telah kembali dengan selamat dan bahkan Ratu mungkin akan menunjuknya sebagai Sung eun Sanggung sesuai perintah Yang Mulia Raja.
Dayang Joo takut Jang Ok Jung tidak akan melepaskannya. Menteri Min tampak panik, astaga..aku terlalu memandang ringan Jang nain ini. Menteri Min akan mencarikan tempat persembunyian untuk Dayang Joo.
Sukjong ingat, Ok Jung membawa surat dari Jang Hyeon, ternyata Ok Jung adalah "bunga" yang dimaksud oleh Jang Hyeon.
Sukjong tanya kenapa Ok Jung sampai ingin lari ke Qing. Ok Jung mengaku, kehidupannya benar2 sulit dan ia terpaksa menerima tawaran pamannya untuk masuk istana, menjadi gungnyeo. Pamannya ingin ia menjadi wanita milik Raja.
Sukjong geli dan berkata Ok Jung sudah lama menjadi kekasihnya, dia terlalu mudah mendapatkan keinginannya. Ok Jung janji akan melakukan apapun untuk bisa kembali ke sisi Sukjong.
Sukjong memanggil Jo Sa Seok. Sukjong langsung menyindir Jo Sa Seok, kalau kembalinya Jang Ok Jung ke istana adalah kerjasama antara Ibu Suri Agung, Petugas Jang dan kau. Partai Namin.
Jo Sa Seok terkejut dan merasa tidak enak. Tapi Sukjong berkata semuanya tidak akan berubah karena hubungannya dengan Ok Jung sudah lama terjalin jauh sebelum mereka merancang semua ini.
Jo Sa Seok lega, ia takut Raja menjadi salah paham, ia lega Raja bisa mengerti. Sukjong juga tidak ingin Partai Seoin menjadi terlalu besar dan ia masih belum bisa melupakan penghianatan Heo Jeok. Tapi Sukjong ingin memiliki pengikut setia dari partai Namin untuk menyeimbangkan kabinetnya.
Sukjong tidak bisa membawa Jo Sa Seok masuk ke dalam Kabinet sekarang. Sukjong ingin Jo Sa Seok mengurus masalah dengan Qing saja sebagai Duta Besar. Kalau waktunya tiba, Sukjong akan mengokohkan posisi Jo Sa Seok.
Jo Sa Seok berterima kasih pada Raja.
Ratu Inhyeon mengumpulkan semua gungnyeo di istana dan mengumumkan ada perubahan dalam Nae Myeong Bu/Istana Dalam. Ada seorang gungnyeo yang telah menerima anugerah dari Raja, jadi aku akan mengangkatnya sebagai sanggung khusus. Dia akan tinggal di Eung Hyang Gak dan akan mendapat pelayan untuk melayaninya. Sanggung khusus, keluarlah.
Ok Jung jalan ke arah Ratu dengan anggun, menikmati setiap langkahnya. Ok Jung membungkuk pada Ratu dan berbalik ke arah semua gungnyeo.
Semua gungnyeo yang pernah bekerja dan mengenal Ok Jung syok, mereka bagaikan melihat hantu. Itu..itu Jang Nain!
Ok Jung berkata, ia adalah Sanggung khusus Jang Ok Jung dan akan berusaha keras membantu Yang Mulia Ratu di Istana Dalam. Saya mohon bimbingan kalian. Ok Jung membungkuk.
Ratu Inhyeon tampak blank selama acara pengenalan ini dan hanya bisa menahan perasaannya saja.
Ok Jung diantar ke kediamannya, di Eung Hyang Gak. Ok Jung jalan berkeliling dan mengamati kamar barunya.
Ok Jung duduk dan ingat semua tujuannya saat ia tiba di istana, ia akan menunjukkan kalau orang rendahan juga bisa meraih semuanya dan akan menginjak mereka yang sudah merendahkannya lalu menghancurkan mereka.
Menteri Min protes pada putrinya, tidak seharusnya Ratu mengijinkan Jang itu kembali ke istana. Ratu Inhyeon hanya bisa berkata semuanya sudah selesai dan sudah dilakukan, jadi ia minta ayahnya tidak menyinggungnya lagi.
Menteri Min berkata jika Jang itu ada di istana, itu hanya akan menimbulkan masalah saja.
Ratu hanya ingin Yang Mulia Raja tidak memusingkan masalah ini lagi, jadi ia akan mengurus masalah yang satu ini.
Ibu Suri Myeongseong juga tidak habis pikir, apa Ratu sudah tidak waras lagi dan membiarkan Jang itu masuk ke istana.
Ratu Inhyeon berkata ini tugasnya sebagai Ratu untuk membuat hati Yang Mulia Raja tenang dan mengurus semua kebutuhan Raja. Ratu akan mengatasi Jang Sanggung sebagai bagian dari Istana Dalam dan minta Ibu Suri tidak khawatir.
Ibu Suri Myeongseong menghela nafas, membiarkan Jang itu di istana saja sudah terasa salah dan sekarang Ratu memberikan gelar Sanggung khusus kepadanya? Ratu anda benar2 mencari masalah.
Ratu berkata ini hal pertama yang ia lakukan sebagai Ketua Nae Myeong Bu jadi ia berjanji akan mengendalikan semuanya, Ratu minta Ibu Suri percaya padanya.
Sukjong memberikan stempel untuk dokumennya dan berkata pada Menteri Min kalau ia sudah menunjuk orang untuk mengurus masalah dengan Qing. Menteri Min tanya siapa orangnya, ia akan mengurusnya.
Sukjong ingin Jo Sa Seok yang mengurus masalah itu. Menteri Min terkejut, tapi Yang Mulia, Jo Sa Seok adalah anggota partai Namin yang sudah hampir membunuh anda dan mengacaukan istana. Sukjong tahu itu, tapi Jo Sa Seok tidak ikut dalam pemberontakan itu dan Jo Sa Seok sudah terbiasa dalam urusan dengan Qing, jadi ia bisa mendekatkan Joseon dengan Qing. Lagipula ini bukan jabatan penting dan ia hanya perlu bepergian ke Qing sesekali saja.
Menteri Min terpaksa menyetujuinya.
Ok Jung menghadap Ratu Inhyeon dan memberi hormat. Ratu Inhyeon tampak dingin menghadapinya dan berkata bahwa takdir mereka memang sangat terkait. Ratu minta Ok Jung mengatakan padanya kalau ada kesulitan dalam menyesuaikan diri di Istana Dalam, ia akan membantu Ok Jung.
Ratu tanya apa Ok Jung kenal dengan dayang Joo. Ok Jung tahu kalau dia adalah orang yang memancingnya keluar saat itu, tapi Ok Jung hanya menjawab, oh dia yang dulu melayani mendiang Ratu Ingyeong?
Ratu berkata, Dayang Joo ditugaskan untuk melayaninya dan sekarang ia keluar istana karena sakit. Ratu ingin tahu apa Ok Jung mengenal Dayang Joo, sepertinya ada sesuatu yang tidak kuketahui.
Ok Jung hanya tersenyum, karena dia nyawa saya bisa pergi ke lain tempat, jadi bisa dikatakan kami memiliki hubungan yang dekat. Ratu Inhyeon bingung, apa maksudnya itu. Ok Jung berkata lebih baik Ratu tidak tahu masalah ini, dan ia pesan kalau Dayang Joo kembali, ia ingin bertemu dengannya karena Ok Jung punya hadiah untuk Dayang Joo.
Ok Jung tanya satu hal lagi, ia ingin mengangkat bekas temannya di jimbang sebagai pelayannya, apa ia boleh melakukannya. Ratu memberikan ijin. Ok Jung berterima kasih dan kelihatan senang.
Ok Jung pergi ke jimbang. Semua gungnyeo disana menghormat kepadanya, tapi saat ia lewat, Ok Jung mulai mendengar para gungnyeo itu menggosipkan dirinya, sebagai wanita yang menggunakan kecantikannya untuk merayu Raja.
Ok Jung bertemu dengan P. Dong Pyeong. Ok Jung jelas senang bertemu orang yang melindunginya lagi. P. Dong Pyeong kelihatan cemas dan tanya apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Ok Jung bisa menghilang tanpa jejak.
Ok Jung berkata ia hampir mati tapi sekarang ia sangat bersyukur karena bisa kembali ke istana bersama Raja. Ok Jung tidak akan membiarkan orang memisahkannya lagi dari Raja. Ok Jung menangis dan berkata semua gungnyeo di istana ini memusuhinya. Tapi Ok Jung yakin, dengan dukungan Partai Namin, maka posisinya juga akan semakin kuat.
P. Dong Pyeong menghela nafas, apa Ok Jung benar2 harus menjalani jalan ini?
Ok Jung : Saya sudah menyeberangi sungai dan saya tidak bisa kembali saat saya masuk istana. Jadi tolong bantu kami, P. Dong Pyeong. Tolong bantu Yang Mulia Raja dan saya.
Ibu Suri Myeongseong memanggil cenayang-nya lagi. Ia mengeluh bahwa penyakitnya tidak juga membaik. (aneh Ibu Suri ini, jelas2 cenayang ini yang usul mandi air es di tengah cuaca dingin dan membuatnya sakit, sekarang dipanggil lagi.) Ibu Suri berkata semua tabib tidak tahu masalahnya, maka ia memanggil cenayang itu.
Cenayang itu berkata bahwa roh pelindung istana marah, apa yang diketahui para tabib? Ada energi jahat yang menyerang roh yang melindungi Ibu Suri, itulah mengapa Ibu Suri sakit. (Apa Hee Jae benar2 cari dukun? wkkk)
Ibu Suri terkejut, apa ini bisa menyebabkan seseorang mati? Cenayang itu membenarkan, energi jahat itu tidak boleh berada dibawah satu atap dengan Yang Mulia. Ibu Suri resah, bagaimana ia bisa mengusir penyihir Jang itu dari istana.
Ok Jung jalan ke kediamannya dan melihat Dayang uhm Shi Young. Kedua sahabat ini gembira sekali bisa bertemu lagi. Shi Young masih memanggil Ok Jung dengan panggilan lamanya lalu ia segera mengubah panggilannya, maaf seharusnya saya memanggil Jang Sanggung.
Ok Jung ketawa, ia tetap ingin Shi Young seperti biasa kalau mereka hanya berdua saja. Ok Jung senang Shi Young mau menemuinya.
Shi Young berkata ia tidak tahan di bagian jimbang. Ja Kyung semakin sombong saja dan lagipula Shi Young tidak terlalu berbakat, sehingga sering dipotong gajinya. Padahal anggota keluarga Shi Young banyak.
Ok Jung janji akan membantu keuangan Shi Young, kalau perlu ia akan menggunakan uangnya sendiri. Shi Young benar2 berterima kasih.
Sukjong tampak terburu-buru dalam menyelesaikan dokumen2nya. Ia membubuhkan cap dan berkata, ini yang terakhir kan?
Kasim Yang memberikan dokumen lagi, ini Yang Mulia. Sukjong tampak kesal, ia langsung memberikan cap tanpa membaca, sudah semua kan? Kasim Yang memberikan dokumen lagi dan Sukjong membentaknya. Kenapa kau tidak memberikan semuanya sekaligus? Apa kau mau menggangguku?
Sukjong memberikan cap dengan kesal, lalu ada pemberitahuan, Yang Mulia..Kepala Staf ada disini dan ingin menghadap. Sukjong frustrasi. Karena kepalanya hanya berisi Ok Jung sekarang ini.
Ok Jung melihat-lihat baju dari bagian jimbang dan tidak menyukainya. Ia ingin pergi ke sana dan memilihnya sendiri. Shi Young setuju. Tiba-tiba ratu Inhyeon datang dan berkata Ok Jung tidak bisa melakukannya.
Ratu melarang Ok Jung bersikap seperti itu, kau bukan pelayan lagi dan harus belajar membawa diri. Bagaimana kau bisa membangun harga dirimu kalau seperti itu? Ok Jung minta maaf dan berkata ia masih belum terbiasa. Ratu ingin Ok Jung tetap mengikuti tradisi di istana.
Ok Jung janji akan mengingatnya.
Tiba-tiba terdengar suara Sukjong. Ok Jung-ah..Jang Ok Jung! Kau dimana, Jang Ok Jung?
Ratu Inhyeon terkejut. Sukjong tiba di depan pintu kamar Ok Jung, ia langsung berkata : Selama pertemuan, aku sangat merindukanmu. Sukjong melihat Ratu Inhyeon. Wajahnya jadi berubah. Ratu membungkuk pada suaminya.
Sukjong heran kenapa Ratu ada disini. Ratu Inhyeon berkata ia hanya ingin membantu Ok Jung menyesuaikan diri dengan peraturan istana.
Sukjong tersenyum dan berkata kalau hanya untuk alasan itu, Ratu bisa memanggil Ok Jung ke kediamannya, tidak perlu repot2 kesini. Ratu merasa tidak enak. Ratu sadar kehadirannya mengganggu mereka berdua, jadi Ratu mohon diri dulu.
Ratu belum sampai keluar kamar, Sukjong sudah menarik Ok Jung untuk duduk agar ia bisa berbaring di pangkuan Ok Jung. Ah..enak sekali. Ok Jung tersenyum geli dan memijit kepala Sukjong. Sukjong berkata ingin berbaring di dekat Ok Jung sepanjang hari. Si Yang Goon dan Kepala Staf itu bodoh sekali dan tidak mengerti. Ok Jung tertawa, apa itu yang terjadi?
Ratu Inhyeon berbalik dan menyaksikan sendiri kemesraan keduanya, ia melihat Sukjong tersenyum dan Ok Jung melihat ke arahnya sambil tersenyum pamer. Ratu tidak tahan dan jalan keluar.
Ratu Inhyeon kembali ke kediamannya, ini benar2 pukulan baginya. Ia tahu pernikahan mereka memang hanya berdasar politik, tapi Ratu sepertinya tidak menyangka kalau Sukjong bisa bersikap seperti itu pada Ok Jung.
Ratu ingin tahu apa yang dipikirkan Sukjong, apa yang bisa membuatnya tersenyum begitu ceria, senyuman yang tidak pernah ia tunjukkan kepadaku?
Kasihan juga Ratu Inhyeon, masih mendingan perlakuan yang diterima Ratu Ingyeong.
Dayang Ratu berkata ada ajakan dari Ibu Suri untuk jalan-jalan. Ratu Inhyeon mengerti dan akan menemui Ibu Suri.
Ibu Suri Agung Jo kebetulan juga mengajak Ok Jung jalan-jalan dan ia memuji Ok Jung yang bisa langsung mendapatkan hati Raja, aku tahu kau bukan gadis biasa.
Ok Jung berkata ini semua berkat restu dari Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Jo memberikan pisau kecil warisan dari keluarganya untuk Ok Jung, aku tidak memiliki anak, jadi aku akan memberikan ini untukmu.
Ok Jung : Bagaimana orang rendahan ini bisa menerima barang seperti ini?
Ibu Suri Jo tidak menganggap Ok Jung rendahan karena Ok Jung adalah wanita berharga yang mendapatkan perhatian dari Raja.
Ibu Suri Myeongseong muncul dan merusak suasana, apa darah rendahan akan hilang hanya karena ia sudah menerima anugerah dari Raja?
Ok Jung membungkuk pada Ibu Suri dan Ratu. Ratu membungkuk pada Ibu Suri Myeongseong. Kedua Ibu Suri seperti biasa saling mengolok dan tiba pada keadaan saling membandingkan.
Ibu Suri Myeongseong berkata Ok Jung tidak bisa dibandingkan dengan Ratuku.
Ibu Suri Agung Jo berkata Ratu juga perlu melihat ke langit untuk meraih bintang, tapi Ratu selalu dibiarkan sendirian. Ouch..dalem bo. Ratu Inhyeon mulai merasa tidak enak. Ibu Suri Agung terus saja bicara, Ibu Suri Myeongseong belum tentu bisa segera mendapatkan cucu. Kalau Jang sanggung hamil duluan, bisa-bisa orang tua ini yang akan melihat cucunya duluan.
Ibu Suri Myeongseong menggeram, bicara apa anda ini? Apa anda mengharapkan wanita rendah ini melahirkan anak Yang Mulia Raja?
Ibu Suri Agung Jo merasa itu tidak mustahil, siapapun ibunya, jika anak itu berasal dari Raja, maka dia adalah Anak Yang Mulia Raja. Inhyeon juga tampak terganggu dengan kenyataan ini.
Ibu Suri Myeongseong tidak sudi putranya mendapatkan anak dari wanita rendahan ini, karena Sukjong adalah putra pertama yang dilahirkan dari Ratu, ia juga ingin cucu dengan posisi yang sama.
Ibu Suri Agung Jo hanya mengejek Ibu Suri Myeongseong, jangan terlalu yakin, anda bisa jatuh karena terkejut. Baiklah, bicara hanya akan menaikkan tekanan darah kita dan membuat tubuh renta kita sakit, jadi kita akhiri saja argumen kita hari ini.
Ibu Suri Agung Jo mengajak Ok Jung pergi. Ok Jung membungkuk pada Ibu Suri dan Ratu.
Ibu Suri Myeongseong marah besar, aku dianggap tidak bisa menjamin putraku sendiri? Putraku adalah orang terhormat...benar2 omong kosong.
Maksud Ibu Suri Myeongseong, Sukjong adalah keturunan bangsawan terhormat tidak mungkin bisa selalu lengket pada Ok Jung yang berasal dari kalangan rendahan. Sementara Inhyeon merasa mulai terancam karena tahu seperti apa sikap Sukjong pada Ok Jung. Inhyeon hanya minta Ibu Suri tidak terlalu memikirkan kata-kata Ibu Suri Agung Jo.
Ok Jung memuji Ibu Suri Agung Jo, anda hebat sekali Yang Mulia. Ibu Suri Agung Jo geli, ia berkata, pelajar mendapatkan kepuasan dengan mengembangkan ilmunya dan orang tua puas karena membesarkan anak, itu semua tidak bisa ia rasakan, tapi sekarang ia bisa tenang karena memiliki Ok Jung disisinya.
Ok Jung berterima kasih dan keduanya ketawa.
Ibu Suri Myeongseong menghabiskan obatnya sambil marah2. Ia merasa kecolongan, ia pikir Ibu Suri Jo hanya orang tua di ruang belakang, ternyata dia adalah ular tua yang licik. Suksesi? takhta? kata siapa?
Menteri Min menemui Ibu Suri Myeongseong dan mengatakan semua kecemasannya. Ratu dibiarkan sendirian saja di istana tanpa Raja yang mendukungnya dan bagaimana kelangsungan takhta tanpa ada keturunan Raja. Menteri Min tahu masa depan Ratu tergantung apa Ratu bisa mendapatkan anak atau tidak.
Menteri Min takut Jang Sanggung akan hamil duluan karena Raja selalu pergi ke kediamannya.
Ibu Suri marah, itu tidak mungkin. Itu tidak akan terjadi sampai tanah menutupi mataku. Siapa yang berani hamil sebelum Ratu yang resmi?
(Ada peraturan di Kerajaan Joseon, kalau Ratu hamil maka Raja tidak boleh berhubungan badan dengan siapapun sampai bayi yang dikandung Ratu lahir. Ratu harus diutamakan. Tapi ini pernah dilanggar di jaman Raja Seongjong. Ada di buku Education of Joseon Royal Household)
Menteri Min ingin Ibu Suri bisa mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan. Ibu Suri mulai memutar otaknya untuk mencegah Ok Jung hamil.
Sukjong jalan sambil bergandengan tangan dengan Ok Jung. Kebetulan Menteri Min melihat mereka. Ok Jung melihat Menteri Min, wajahnya berubah dan melepaskan tangan Sukjong.
Menteri Min menghormat pada Raja. Sukjong tanya kenapa Menteri Min tidak menghadiri sidang kemarin, apa anda sakit? Itu belum pernah terjadi bahkan sejak aku masih menjadi Putra Mahkota. Menteri Min hanya minta maaf.
Ok Jung dan Menteri Min saling melirik. Menteri Min yakin, meskipun Ok Jung adalah kesayangan Raja, Ok Jung tidak mungkin bisa mengatakan kejadian penculikan dan kebakaran itu pada Raja.
Ok Jung dalam hati : Tentu saja, Min Daegam, waktu yang tepat sangat penting dalam mengungkap sesuatu. Saya akan mengungkapnya di waktu yang tepat kalau anda berani mencelakai Jang Ok Jung, wanita milik Yang Mulia Raja.
Sukjong menunggu Menteri Min dalam pertemuan besok pagi. Menteri Min mengerti. Sukjong jalan bersama Ok Jung melewati Min. Ok Jung sempat menoleh ke arah Menteri Min sekali lagi dengan tersenyum tipis.
Malamnya, Ibu Suri Myeongseong minta tabib istana menyiapkan obat untuk mencegah kehamilan. Obat untuk infertilisasi permanen. Tabib istana ketakutan, tapi Ibu Suri mengancamnya, dan meminta tabib untuk segera memberikannya.
Beberapa dayang istana jalan ke arah kediaman Ok Jung dan menculik Ok Jung dengan paksa. Mereka juga mengunci Shi Young yang mencoba menghalanginya. Ok Jung marah tapi tetap diseret ke satu tempat. Mereka membungkam mulut Ok Jung, bahkan Ok Jung juga bertelanjang kaki.
Sukjong mengamati sesuatu. Kasim Yang berkata semua sudah diatur sesuai rencana, Yang Mulia tidak perlu cemas.
Sukjong tanya apa kamar Jang Sanggung sudah gelap. Kasim Yang membenarkan. Sukjong berkata akan pergi ke kamar Jang Sanggung sebentar, ia minta Kasim Yang menunggu di kediamannya saja. Kasim Yang ingin protes, tapi Sukjong sudah jalan pergi.
Shi Young berhasil meloloskan diri dan lari mencari pertolongan. Ia menahan Dayang Choi dari Istana Ibu Suri Agung dan lapor soal Ok Jung.
Ibu Suri Agung Jo marah2 mendengar ini dan pergi ke satu arah di istana. Ia akan mengambil kesempatan ini untuk mengambil alih kendali disiplin.
Ok Jung diseret dan dilempar ke depan Ibu Suri Myeongseong. Ok Jung terkejut. Ibu Suri minta ikatan Ok Jung dilepaskan.
Ok Jung bingung, Yang Mulia...apa ini?
Ibu Suri Myeongseong berkata ini soal masa depan istana dan keluarga Raja. Ibu Suri minta obatnya dibawa mendekat. Ibu Suri menyuruh Ok Jung minum obat itu kalau Ok Jung mau hidup.
Ok Jung tanya obat apa itu. Ibu Suri berkata itu adalah obat yang menjamin bahwa Ok Jung tidak akan hamil.
Ok Jung syok, Dae Bi Mama!
Ibu Suri berkata kalau Ok Jung mau minum ini, maka nyawanya akan selamat tapi kalau tidak, ia akan mati di tangan Ibu Suri.
Ok Jung ketakutan dan menolaknya, ia tidak bisa meminumnya, apa kesalahan saya? Saya juga tidak akan hamil secepat itu, saya hanya gungnyeo yang melayani Raja, itu saja.
Ibu Suri kesal, melayani? Itu masalahnya. Ratu bahkan belum pernah mendapatkan kesempatan itu. Masalahnya adalah karena kau, perempuan jahat yang mengambil segalanya.
Apa yang kalian lakukan? cepat tuangkan obat itu ke mulut perempuan ini!
Para dayang menelikung tangan Ok Jung. Ok Jung meronta, ia teriak2, saya sudah melayani Yang Mulia Raja, ini tidak bisa terjadi!
Sukjong jalan ke kediaman Ok Jung dan syok saat melihat kamar kekasihnya kosong serta kondisinya berantakan. Sukjong langsung panik, Ok Jung-ah!
Ibu Suri teriak, tarik kepalanya! Minumkan obat itu! Ok Jung melawan, jangan..! Ia teriak memanggil Sukjong, Yang Mulia Raja! Yang Mulia Raja!
Sukjong lari dan mencari Ok Jung ke setiap sudut kediamannya. Sukjong kelihatan ketakutan.
Ok Jung masih berusaha bertahan. Seorang Dayang mengambil obat dan memaksa Ok Jung minum. Ok Jung mengatubkan mulutnya rapat2. Berusaha sekuat tenaga menahan obat itu masuk ke mulutnya.
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]
Bonus, BTS Pictures - Jang Ok Jung
Ratu Inhyeon diarak masuk ke istana. Semua rakyat berkumpul di dekat gerbang menyambut dan membungkuk pada Ratu baru mereka. Wajah Ratu Inhyeon tampak berseri-seri sampai ia menoleh ke satu arah...
Ada seorang wanita yang mengenakan jangot berdiri di tengah rakyat. Wanita itu membuka jangotnya sedikit dan menampakkan wajahnya, dia adalah Ok Jung.
Ok Jung menurunkan jangotnya dan menatap tajam Ratu Inhyeon, sama sekali tidak membungkuk. Terdengar suara Jang Hyeon, Kau dibuang ke jalanan meskipun kau sudah mendapatkan hati Yang Mulia Raja. Hanya karena dia terlahir dari keluarga bangsawan..putri Min Yu Jung mengambil kursi yang tidak berani kau impikan. Kenapa kau tidak menggandeng tanganku dan mendapatkan apa yang kau inginkan?
Saat itu Ok Jung sangat marah dan sakit hati dengan semua penghinaan yang ia terima, Ok Jung setuju, saya akan meraih semuanya, untuk melakukan itu saya harus kembali ke istana. Kau harus mempertaruhkan nyawamu untuk melaksanakannya, Paman. Setelah itu saya akan menunjukkan kepada mereka yang berkata bahwa kalangan rendahan tidak bisa menjadi apapun atau dicintai oleh siapapun. Lalu saya akan menaruh dunia di bawah kaki saya dan saya akan menghancurkan mereka.
Ratu melihat ke arah Ok Jung dan merasa tidak tahan, ia minta dayang menurunkan tirai tandunya. Ok Jung terus menatap tajam ke arah tandu Ratu. Ratu Inhyeon mencengkeram bajunya erat2, ia merasa tidak tenang melihat Ok Jung.
Sukjong dan Inhyeon melakukan Pernikahan Kerajaan. Wajah Sukjong dingin dan kelihatan kesal. Ibu Suri Myeongseong tampak puas dan Menteri Min tetap kelihatan waspada. Semua Menteri dan pejabat memberi ucapan selamat. Inhyeon tersenyum dan menoleh ke arah Sukjong, tapi Sukjong sama sekali tidak menggubrisnya, ia sepertinya hanya ingin segera menyudahi prosesi ini.
Inhyeon melihat ke arah depan dan memaksakan senyuman, ini adalah kehidupan yang dipilihnya. Inhyeon ingat Sukjong bersedia menjadikannya Ratu karena Inhyeon berjanji akan membawa Ok Jung ke istana kalau ia sudah jadi Ratu nanti. Saya akan melakukannya untuk Yang Mulia, saya akan meyakinkan Ibu Suri dan menenangkan para menteri.
Keluarga Jang berkumpul. Ok Jung tanya apa rencana pamannya sekarang. Hee Jae berkata, sekarang adiknya tidak bisa masuk istana hanya sebagai gungnyeo biasa.
Jang Hyeon sudah menaburkan benih untuk Raja, sekarang dia yakin akan menuai hasilnya. Jang Hyeon juga akan minta Ibu Suri Agung Jo membalasnya. Ok Jung tahu tidak mudah masuk ke istana.
Jang Hyeon membenarkan, kecuali kau hamil. Tapi kalau aku mendukungmu dan kau tidak kehilangan perhatian dari Raja maka kau bisa lebih cepat masuk istana. Sampai kau berhasil mendapatkan gelar selir tingkat 1, Bin itu.
Sukjong dan Inhyeon ada di kamar pengantin mereka. Sukjong minum teh dan berkata ia baru saja menyadari kalau orang di sampingnya harus disebut sebagai Ratu. Sukjong yakin Inhyeon pasti hanya tertarik dengan gelar Ratu saja. Sukjong ingin mengatakan sesuatu lagi tapi tidak jadi.
Sukjong minta Inhyeon istirahat saja, ia harus mengerjakan sesuatu. Sukjong jalan pergi, meninggalkan pengantinnya lagi.
Inhyeon menahan perasaannya dan memanggil Sukjong, Yang Mulia..kita harus pergi menghadap Kedua Ibu Suri bersama besok pagi, saya akan menunggu di kamar anda agar tidak menimbulkan rumor.
Sukjong tidak menjawab. Ia jalan keluar. Inhyeon sekarang bisa merasakan perasaan mendiang Ratu Ingyeong dan sepertinya akan lebih parah.
Sukjong mendengar laporan dari Hyeon Moo soal calon tentara yang menggantikan para pekerja untuk memperbaiki jembatan yang rusak karena banjir. Sukjong heran dan tanya kemana rakyat kecil yang memang dipekerjakan untuk memperbaiki jembatan itu. Hyeon Moo berkata para pekerja ditugaskan untuk melakukan hal lain.
Sukjong : Bukan, pekerjaan ini untuk rakyat miskin agar mereka bisa menerima upah dan makanan, jika mereka kerja di tempat lain, mereka tidak akan mendapatkan manfaatnya.
Hyeon Moo berkata sudah tugas rakyat untuk bekerja bagi negara dan tidak perlu membayar mereka. Sukjong ingat janjinya pada Ok Jung untuk membangun kediaman bagi mereka berdua di dekat istana, agar mereka bisa membesarkan anak-anak mereka.
Sukjong berkata ia punya proyek pribadi dan akan menggunakan uangnya sendiri, jadi pekerjakan rakyat jelata untuk proyek itu. Hyeon Moo heran, tapi ia langsung mengiyakan.
Kasim Yang masuk dan berkata P. Dong Pyeong ingin menghadap. Sukjong heran, ini sudah malam..baiklah persilahkan dia masuk.
P. Dong Pyeong masuk dan berkata ia mendapat laporan soal Ok Jung. Ada yang pernah melihatnya. Apa Yang Mulia ingin melihat tempatnya? Sukjong langsung setuju.
Sukjong, P. Dong Pyeong dan Hyeon Moo pergi ke gudang yang digunakan untuk menyekap Ok Jung. Bekas kebakaran jelas terlihat di gudang itu. P. Dong Pyeong menjelaskan ada seorang pemburu yang melihat Ok Jung diseret masuk ke dalam gudang ini.
Sukjong terkejut, tidak..dia pasti masih hidup di satu tempat. P. Dong Pyeong berkata, Ibu Suri Agung Jo telah mencari Ok Jung kemana-mana, jadi mereka pasti akan segera mendengar berita tentang Ok Jung.
Sukjong ingin tahu siapa yang berani melakukan ini. P. Dong Pyeong menduga Ibu Suri Myeongseong. Tapi Sukjong yakin ibunya tidak seperti itu, Ibunda akan melakukan secara terang-terangan tidak sembunyi2 seperti ini.
Paginya, Bangsawan Jo Sa Seok menghadap Ibu Suri Agung Jo dan berkata kalau selama ini Jang Hyeon sudah menyembunyikan Ok Jung. Ok Jung juga sangat ingin kembali ke istana.
Ibu Suri Agung Jo merasa senang, masih ada harapan untuk Partai Namin.
Jo Sa Seok tanya apa ada cara untuk membawa Ok Jung ke istana. Ibu Suri Agung Jo akan menemukan caranya. Ibu Suri Agung Jo tanya pada Dayang Choi, apa Ratu ditinggal sendirian semalam. Dayang Choi membenarkan. Ibu Suri Agung Jo merasa punya harapan jika malam ini juga sama.
Ratu Inhyeon menunggu di kamar Sukjong untuk bersama pergi mengucapkan salam. Tapi Sukjong tidak juga muncul. Dayang Joo minta Ratu pergi mengucapkan salam sendiri karena sudah terlambat.
Tapi Ratu berkeras menunggu Sukjong, ia tidak bisa memberi salam sendirian di hari pertamanya. Dayang Joo merasa cemas, kalau terlambat akan lebih tidak baik lagi. Tapi untungnya Sukjong segera datang. Kasihan juga Inhyeon.
Pasangan Kerajaan mengunjungi Ibu Suri Agung Jo dan Ibu Suri Myeongseong lalu memberikan penghormatan.
Kedua Ibu Suri membalas dengan wajah berseri-seri.
Setelah pasangan Kerajaan duduk, Ibu Suri Myeongseong memuji mereka yang benar-benar tampak serasi. Ibu Suri Myeongseong berharap mereka selalu hidup dengan penuh kebahagiaan.
Ibu Suri Agung Jo menyindir mereka, tapi kenapa raut wajah anda berdua seperti itu? Seolah anda berdua tidak melakukan malam pertama bersama, dan sama sekali tidak ada perasaan apapun.
Ibu Suri Myeongseong marah dengan perkataan Ibu Suri Agung Jo. Tapi Nenek tiri Sukjong itu justru semakin semangat dan 'memuji' Ratu sebagai istri yang bijaksana karena baru sebentar menjadi istri, sudah ingin membantu Yang Mulia Raja mencari cinta pertamanya.
Tangan Ratu Inhyeon gemetaran. Sukjong bisa melihatnya tapi dia diam saja. Ibu Suri Myeongseong marah lagi tapi Ibu Suri Agung Jo hanya ketawa dan minta maaf pada Ratu, saya hanya ingin memuji kebijaksanaan Ratu, itu saja.
Ibu Suri Myeongseong menyuruh Sukjong dan Inhyeon pergi dulu. Sukjong setuju dan mengajak Inhyeon keluar. Ibu Suri Agung Jo tersenyum.
Ratu Inhyeon duduk sendiri di kamarnya. Ratu ingat saat minum teh bersama Sukjong dan tangannya gemetaran lagi. Sukjong tanya apa Ratu sakit dan Ratu berkata ia baik-baik saja. Sukjong heran, lalu ada masalah apa?
Ratu Inhyeon mengambil cawan teh dan ingat tatapan mata Ok Jung, Ratu meletakkan tehnya lagi.
Dayang Joo heran dan tanya apa Ratu sakit. Ratu menyinggung soal Jang Nain. Ratu berkata sudah melihat Ok Jung. Dayang Joo terkejut dan berkata itu mustahil (karena ia yakin Ok Jung sudah mati terbakar).
Ratu Inhyeon berharap ia memang salah lihat tapi Ratu yakin orang itu adalah Ok Jung. Ratu hanya belum bisa mengatakannya pada Raja. Aku tahu Yang Mulia sangat ingin menemukan Ok Jung. Aku bahkan berjanji padanya untuk menemukan Ok Jung.
Dayang Joo memohon Ratu untuk tidak melakukannya. Jika Jang Nain itu kembali, maka itu akan sangat membahayakan Daegam. Yang Mulia, anda harus mencegahnya kembali ke istana.
Ratu Inhyeon terkejut, apa hubungannya ini dengan ayahnya dan apa dayang Joo tahu sesuatu yang tidak diketahuinya.
Dayang Joo minta maaf, ia tetap akan menyimpan rahasia ini sampai mati, jadi saya tidak bisa menjawabnya. Ratu kelihatan bingung dan curiga.
Ibu Suri Agung Jo gelisah di kamarnya. Dayang Choi masuk dan memastikan bahwa Raja tetap ada di kamarnya dan tidak mengunjungi kediaman Ratu. Ibu Suri Agung Jo lega dan berkata untuk mengirim pesan pada Jang Hyeon. Minta Petugas Jang mengirim Ok Jung sekarang juga. Mereka harus mengejar waktu. Dayang Choi mengerti.
Ok Jung diantar ke istana dengan tandu.
Ibu Suri Myeongseong mendengar laporan kalau Raja tidak mengunjungi Ratu lagi. Ibu Suri kesal sekali, ia tidak bisa diam saja, kalau seperti ini terus kapan ia akan mendapatkan cucunya.
Ok Jung jalan masuk ke istana dalam pengawalan Dayang Choi. Ok Jung menutupi kepalanya dengan mantel. Ibu Suri Myeongseong juga jalan ke arah kediaman Ratu. Rombongan keduanya bertemu.
Ibu Suri Myeongseong curiga, siapa dia, kenapa berkunjung di jam selarut ini? Dayang Choi dan Ok Jung sedikit panik. Dayang Choi berkata dia hanyalah keluarga dari Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Myeongseong ingin melihat wajah gadis itu, buka mantelmu, cepat! Ok Jung bingung tapi ia tidak punya pilihan dan bergerak untuk membuka mantelnya.
Tiba-tiba Ratu Inhyeon muncul, Ibunda. Ibu Suri Myeongseong tersenyum pada Inhyeon, Ratuku. Ratu Inhyeon tanya kenapa Ibu Suri datang malam2 seperti ini. Ibu Suri memuji Ratu yang sangat perhatian dan mengajaknya pergi menemui Raja. Ratu juga awalnya heran melihat Ok Jung tapi Ibu Suri berkata tidak perlu menggubrisnya dan mengajak Ratu pergi. Ibu Suri yang akan menangani semuanya.
Rombongan mereka berlalu dan Ok Jung lolos. Ratu Inhyeon berbalik sebentar dan mengamati wanita itu dari belakang, ia seperti familiar dengan wanita itu.
Sukjong memang masih belum tidur. Kasim Yang mendekat dan menyampaikan undangan dari Ibu Suri Agung Jo untuk pergi ke kediamannya dan menikmati teh.
Sukjong teringat undangan Nenek tirinya yang terakhir yang mempertemukannya dengan Ok Jung.
Sukjong menghela nafas, Nenek...tidak mungkin ini trik dengan wanita cantik lagi. Sukjong minta Kasim Yang untuk menolak undangan itu. Kasim Yang mengiyakan.
Tiba-tiba Sukjong merasakan sesuatu dan mencegahnya, Jangan, katakan pada Nenek, aku akan segera datang.
Sukjong pergi ke kediaman itu dan berharap bertemu Ok Jung, tapi kamar itu kosong dan hanya ada meja kecil berisi teh hangat dan makanan kecil. Sukjong menghela nafas dan jalan masuk. Ia ingat saat pertama bertemu Ok Jung di kamar ini.
Sukjong bicara sendiri, Ok Jung-ah ..kau menghilang kemana?
Ok Jung jalan perlahan ke arah kamar itu. Kepalanya masih ditutup dengan mantel. Para dayang membukakan pintu dan Ok Jung jalan masuk.
Sukjong heran melihat wanita itu. Lalu perlahan Ok Jung membuka tutup kepalanya.
Sukjong langsung berseru : Ok Jung-ah!
Ok Jung menangis, Yang Mulia!. Sukjong berdiri mendekat, ia bingung bagaimana kau ..apa ini benar-benar kau? Jang Ok Jung?
Ok Jung mengangguk. Sukjong jalan dengan cepat dan memeluk Ok Jung erat-erat.
Ok Jung memeluk Sukjong sambil menangis : Ya, ini Ok Jung, saya kembali untuk menemui anda lagi.
Sukjong sedikit marah, apa yang terjadi, kenapa kau bisa tidak mengirimkan pesan kalau kau masih hidup?
Ok jung berkata ia tidak akan memimpikan apa yang bukan miliknya lagi dan tidak akan menahan kesedihan yang tidak bisa ditahannya. Jika ia ingin membuang sesuatu, ia akan mencari cara untuk membuangnya. Jika ia menginginkan sesuatu, saya akan mendapatkannya tidak peduli apa yang dikatakan orang lain. Ok Jung kembali untuk melakukan itu.
Sukjong yang terlalu bahagia karena bertemu Ok Jung lagi, tanpa berpikir mengiyakan semua kata2 Ok Jung. Tentu saja, lakukan saja apa yang ingin kau lakukan.
Sukjong melepas Ok Jung dan menggodanya, apa kau memang secerewet ini? Ok Jung tersenyum di tengah tangisnya dan keduanya berpelukan lagi.
Ibu Suri Myeongseong dan Ratu Inhyeon jalan masuk ke kediaman Raja tapi kecewa karena kamar Raja kosong. Kasim Yang minta maaf dan berkata Raja sedang jalan-jalan. Ibu Suri kesal, kalau Yang Mulia jalan-jalan seharusnya mengajak Ratu. Ibu Suri keluar dengan marah. Inhyeon tampak terpukul.
Sukjong duduk berhadapan dengan Ok Jung dan menggenggam tangannya. Sukjong ingin tahu sesuatu, saat ia masih Putra Mahkota, ia bertemu seorang gadis remaja di pasar, gadis itu ingin sekali keluar dari statusnya sebagai rakyat rendahan dan mengenakan status baru.
Ok Jung terkejut, Yang Mulia..!
Sukjong tampak senang, jadi benar, gadis itu adalah kau! Ok Jung menangis, jadi itu adalah anda. Saya selalu berpikir tuan muda itu tidak menepati janjinya karena saya berasal dari kelas rendahan. Jadi saya berusaha keras melupakannya.
Sukjong : Tidak, saat itu bukannya aku tidak mau datang, tapi aku tidak bisa datang. Kumohon mengertilah. Aku sungguh-sungguh dengan ucapanku saat itu.
Ok Jung menangis, Yang Mulia..
Sukjong memeluknya lagi, aku senang kau kembali. Dalam hati Sukjong berjanji akan menjadi baju Ok Jung.
Ratu Inhyeon duduk sendirian di kamarnya. Dayang Joo masuk dengan gembira dan berkata bahwa Raja minta Ratu segera pergi ke kamarnya. Ratu Inhyeon langsung gembira karena mengira Sukjong siap untuk melakukan malam pertama mereka.
Sukjong duduk menunggu Inhyeon, wajahnya tidak kelihatan senang. Sukjong ingat percakapannya dengan Ok Jung barusan.
Ok Jung cerita, saat ia jalan di pasar, ia melihat Ratu dan keduanya sempat bertatapan mata sekali. Tapi Ratu memalingkan wajahnya dan menurunkan tirai tandunya. Saya mengira, saya benar2 sudah diusir dari istana, jadi saya merasa sangat sedih.
Sukjong jelas marah dengan pernyataan ini. Karena Sukjong mengira Inhyeon tidak menepati janjinya.
Ratu Inhyeon tiba. Sukjong memintanya masuk dan mengajaknya minum teh. Sukjong berkata tujuannya memanggil Ratu malam2 seperti ini adalah untuk menagih janjinya.
Ratu Inhyeon tanya janji yang mana.
Sukjong : Jang Ok Jung. Janji begitu kau menemukan Ok Jung, kau akan membawanya ke istana.
Sekarang sirna sudah harapan Ratu Inhyeon untuk mendapatkan haknya sebagai istri. Ia meletakkan cawan tehnya dengan gemetaran, sampai tehnya tumpah sedikit. Sukjong hanya meliriknya dengan dingin. Ratu berkata, kalau ia sudah menemukan Jang Nain, ia pasti akan segera membawanya ke istana.
Sukjong tersenyum, itu melegakan. Kau tahu kedalaman air, tapi kau tidak tahu dalamnya hati. Aku awalnya merasa cemas, kalau kau mengatakan satu hal dan memikirkan hal lainnya.
Ratu Inhyeon tanya apa maksud Raja sebenarnya. Apa Raja sudah menemukan Jang Nain. Raja membenarkan dan memanggil Ok Jung. Jang nain, keluarlah dan beri hormat pada Yang Mulia Ratu.
Ok Jung jalan keluar dari bagian dalam kamar Sukjong. Inhyeon syok melihatnya. Sukjong hanya tersenyum tipis. Ok Jung menghormat, bagaimana kabar anda, Yang Mulia Ratu?
Ratu Inhyeon benar2 terkejut sampai ia berdiri. Ratu membalas sapaan Ok Jung, aku baik-baik saja. Kemana saja kau selama ini? Tangan Inhyeon gemetaran.
Sukjong melihatnya dan tersenyum dingin, tidak penting dimana dia selama ini, yang penting adalah akan berada dimana dia mulai sekarang. Bukankah itu janjimu Ratu?
Sukjong ingin melihat bagaimana Ratu bisa meyakinkan Ibu Suri dan membuat para menteri diam.
Ok Jung langsung akting, kemurahan Yang Mulia Ratu benar-benar tidak terhingga. Mengijinkan orang rendahan seperti saya untuk berada di samping Yang Mulia Raja.
Ratu Inhyeon menutupi perasaannya dan menjawab, tidak ada yang lebih penting dibanding dengan hati Yang Mulia Raja.
Ok Jung membungkuk dan berterima kasih, tapi pandangan matanya kelihatan sedikit menantang. Ratu Inhyeon benar-benar terpukul.
Paginya, Ratu Inhyeon duduk dengan pandangan kosong. Dayang Joo merasa tidak enak. Ratu memanggil Dayang Joo dan berkata harus segera menyiapkan Jang Nain, ia tidak berdaya karena sudah berjanji pada Yang Mulia Raja. Aku tidak bisa melanggar janjiku sendiri.
Dayang Joo berlutut dengan putus asa, Jang Nain tidak seharusnya diijinkan masuk istana, saya mohon pertimbangkan ini, Yang Mulia.
Ratu Inhyeon jadi semakin penasaran, sebenarnya kau kenapa? Kalau kau tidak mau mengatakan alasannya, kau harus segera bersiap.
Dayang Joo menemui Menteri Min dan lapor bahwa Jang Nain telah kembali dengan selamat dan bahkan Ratu mungkin akan menunjuknya sebagai Sung eun Sanggung sesuai perintah Yang Mulia Raja.
Dayang Joo takut Jang Ok Jung tidak akan melepaskannya. Menteri Min tampak panik, astaga..aku terlalu memandang ringan Jang nain ini. Menteri Min akan mencarikan tempat persembunyian untuk Dayang Joo.
Sukjong ingat, Ok Jung membawa surat dari Jang Hyeon, ternyata Ok Jung adalah "bunga" yang dimaksud oleh Jang Hyeon.
Sukjong tanya kenapa Ok Jung sampai ingin lari ke Qing. Ok Jung mengaku, kehidupannya benar2 sulit dan ia terpaksa menerima tawaran pamannya untuk masuk istana, menjadi gungnyeo. Pamannya ingin ia menjadi wanita milik Raja.
Sukjong geli dan berkata Ok Jung sudah lama menjadi kekasihnya, dia terlalu mudah mendapatkan keinginannya. Ok Jung janji akan melakukan apapun untuk bisa kembali ke sisi Sukjong.
Sukjong memanggil Jo Sa Seok. Sukjong langsung menyindir Jo Sa Seok, kalau kembalinya Jang Ok Jung ke istana adalah kerjasama antara Ibu Suri Agung, Petugas Jang dan kau. Partai Namin.
Jo Sa Seok terkejut dan merasa tidak enak. Tapi Sukjong berkata semuanya tidak akan berubah karena hubungannya dengan Ok Jung sudah lama terjalin jauh sebelum mereka merancang semua ini.
Jo Sa Seok lega, ia takut Raja menjadi salah paham, ia lega Raja bisa mengerti. Sukjong juga tidak ingin Partai Seoin menjadi terlalu besar dan ia masih belum bisa melupakan penghianatan Heo Jeok. Tapi Sukjong ingin memiliki pengikut setia dari partai Namin untuk menyeimbangkan kabinetnya.
Sukjong tidak bisa membawa Jo Sa Seok masuk ke dalam Kabinet sekarang. Sukjong ingin Jo Sa Seok mengurus masalah dengan Qing saja sebagai Duta Besar. Kalau waktunya tiba, Sukjong akan mengokohkan posisi Jo Sa Seok.
Jo Sa Seok berterima kasih pada Raja.
Ratu Inhyeon mengumpulkan semua gungnyeo di istana dan mengumumkan ada perubahan dalam Nae Myeong Bu/Istana Dalam. Ada seorang gungnyeo yang telah menerima anugerah dari Raja, jadi aku akan mengangkatnya sebagai sanggung khusus. Dia akan tinggal di Eung Hyang Gak dan akan mendapat pelayan untuk melayaninya. Sanggung khusus, keluarlah.
Ok Jung jalan ke arah Ratu dengan anggun, menikmati setiap langkahnya. Ok Jung membungkuk pada Ratu dan berbalik ke arah semua gungnyeo.
Semua gungnyeo yang pernah bekerja dan mengenal Ok Jung syok, mereka bagaikan melihat hantu. Itu..itu Jang Nain!
Ok Jung berkata, ia adalah Sanggung khusus Jang Ok Jung dan akan berusaha keras membantu Yang Mulia Ratu di Istana Dalam. Saya mohon bimbingan kalian. Ok Jung membungkuk.
Ratu Inhyeon tampak blank selama acara pengenalan ini dan hanya bisa menahan perasaannya saja.
Ok Jung diantar ke kediamannya, di Eung Hyang Gak. Ok Jung jalan berkeliling dan mengamati kamar barunya.
Ok Jung duduk dan ingat semua tujuannya saat ia tiba di istana, ia akan menunjukkan kalau orang rendahan juga bisa meraih semuanya dan akan menginjak mereka yang sudah merendahkannya lalu menghancurkan mereka.
Menteri Min protes pada putrinya, tidak seharusnya Ratu mengijinkan Jang itu kembali ke istana. Ratu Inhyeon hanya bisa berkata semuanya sudah selesai dan sudah dilakukan, jadi ia minta ayahnya tidak menyinggungnya lagi.
Menteri Min berkata jika Jang itu ada di istana, itu hanya akan menimbulkan masalah saja.
Ratu hanya ingin Yang Mulia Raja tidak memusingkan masalah ini lagi, jadi ia akan mengurus masalah yang satu ini.
Ibu Suri Myeongseong juga tidak habis pikir, apa Ratu sudah tidak waras lagi dan membiarkan Jang itu masuk ke istana.
Ratu Inhyeon berkata ini tugasnya sebagai Ratu untuk membuat hati Yang Mulia Raja tenang dan mengurus semua kebutuhan Raja. Ratu akan mengatasi Jang Sanggung sebagai bagian dari Istana Dalam dan minta Ibu Suri tidak khawatir.
Ibu Suri Myeongseong menghela nafas, membiarkan Jang itu di istana saja sudah terasa salah dan sekarang Ratu memberikan gelar Sanggung khusus kepadanya? Ratu anda benar2 mencari masalah.
Ratu berkata ini hal pertama yang ia lakukan sebagai Ketua Nae Myeong Bu jadi ia berjanji akan mengendalikan semuanya, Ratu minta Ibu Suri percaya padanya.
Sukjong memberikan stempel untuk dokumennya dan berkata pada Menteri Min kalau ia sudah menunjuk orang untuk mengurus masalah dengan Qing. Menteri Min tanya siapa orangnya, ia akan mengurusnya.
Sukjong ingin Jo Sa Seok yang mengurus masalah itu. Menteri Min terkejut, tapi Yang Mulia, Jo Sa Seok adalah anggota partai Namin yang sudah hampir membunuh anda dan mengacaukan istana. Sukjong tahu itu, tapi Jo Sa Seok tidak ikut dalam pemberontakan itu dan Jo Sa Seok sudah terbiasa dalam urusan dengan Qing, jadi ia bisa mendekatkan Joseon dengan Qing. Lagipula ini bukan jabatan penting dan ia hanya perlu bepergian ke Qing sesekali saja.
Menteri Min terpaksa menyetujuinya.
Ok Jung menghadap Ratu Inhyeon dan memberi hormat. Ratu Inhyeon tampak dingin menghadapinya dan berkata bahwa takdir mereka memang sangat terkait. Ratu minta Ok Jung mengatakan padanya kalau ada kesulitan dalam menyesuaikan diri di Istana Dalam, ia akan membantu Ok Jung.
Ratu tanya apa Ok Jung kenal dengan dayang Joo. Ok Jung tahu kalau dia adalah orang yang memancingnya keluar saat itu, tapi Ok Jung hanya menjawab, oh dia yang dulu melayani mendiang Ratu Ingyeong?
Ratu berkata, Dayang Joo ditugaskan untuk melayaninya dan sekarang ia keluar istana karena sakit. Ratu ingin tahu apa Ok Jung mengenal Dayang Joo, sepertinya ada sesuatu yang tidak kuketahui.
Ok Jung hanya tersenyum, karena dia nyawa saya bisa pergi ke lain tempat, jadi bisa dikatakan kami memiliki hubungan yang dekat. Ratu Inhyeon bingung, apa maksudnya itu. Ok Jung berkata lebih baik Ratu tidak tahu masalah ini, dan ia pesan kalau Dayang Joo kembali, ia ingin bertemu dengannya karena Ok Jung punya hadiah untuk Dayang Joo.
Ok Jung tanya satu hal lagi, ia ingin mengangkat bekas temannya di jimbang sebagai pelayannya, apa ia boleh melakukannya. Ratu memberikan ijin. Ok Jung berterima kasih dan kelihatan senang.
Ok Jung pergi ke jimbang. Semua gungnyeo disana menghormat kepadanya, tapi saat ia lewat, Ok Jung mulai mendengar para gungnyeo itu menggosipkan dirinya, sebagai wanita yang menggunakan kecantikannya untuk merayu Raja.
Ok Jung bertemu dengan P. Dong Pyeong. Ok Jung jelas senang bertemu orang yang melindunginya lagi. P. Dong Pyeong kelihatan cemas dan tanya apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Ok Jung bisa menghilang tanpa jejak.
Ok Jung berkata ia hampir mati tapi sekarang ia sangat bersyukur karena bisa kembali ke istana bersama Raja. Ok Jung tidak akan membiarkan orang memisahkannya lagi dari Raja. Ok Jung menangis dan berkata semua gungnyeo di istana ini memusuhinya. Tapi Ok Jung yakin, dengan dukungan Partai Namin, maka posisinya juga akan semakin kuat.
P. Dong Pyeong menghela nafas, apa Ok Jung benar2 harus menjalani jalan ini?
Ok Jung : Saya sudah menyeberangi sungai dan saya tidak bisa kembali saat saya masuk istana. Jadi tolong bantu kami, P. Dong Pyeong. Tolong bantu Yang Mulia Raja dan saya.
Ibu Suri Myeongseong memanggil cenayang-nya lagi. Ia mengeluh bahwa penyakitnya tidak juga membaik. (aneh Ibu Suri ini, jelas2 cenayang ini yang usul mandi air es di tengah cuaca dingin dan membuatnya sakit, sekarang dipanggil lagi.) Ibu Suri berkata semua tabib tidak tahu masalahnya, maka ia memanggil cenayang itu.
Cenayang itu berkata bahwa roh pelindung istana marah, apa yang diketahui para tabib? Ada energi jahat yang menyerang roh yang melindungi Ibu Suri, itulah mengapa Ibu Suri sakit. (Apa Hee Jae benar2 cari dukun? wkkk)
Ibu Suri terkejut, apa ini bisa menyebabkan seseorang mati? Cenayang itu membenarkan, energi jahat itu tidak boleh berada dibawah satu atap dengan Yang Mulia. Ibu Suri resah, bagaimana ia bisa mengusir penyihir Jang itu dari istana.
Ok Jung jalan ke kediamannya dan melihat Dayang uhm Shi Young. Kedua sahabat ini gembira sekali bisa bertemu lagi. Shi Young masih memanggil Ok Jung dengan panggilan lamanya lalu ia segera mengubah panggilannya, maaf seharusnya saya memanggil Jang Sanggung.
Ok Jung ketawa, ia tetap ingin Shi Young seperti biasa kalau mereka hanya berdua saja. Ok Jung senang Shi Young mau menemuinya.
Shi Young berkata ia tidak tahan di bagian jimbang. Ja Kyung semakin sombong saja dan lagipula Shi Young tidak terlalu berbakat, sehingga sering dipotong gajinya. Padahal anggota keluarga Shi Young banyak.
Ok Jung janji akan membantu keuangan Shi Young, kalau perlu ia akan menggunakan uangnya sendiri. Shi Young benar2 berterima kasih.
Sukjong tampak terburu-buru dalam menyelesaikan dokumen2nya. Ia membubuhkan cap dan berkata, ini yang terakhir kan?
Kasim Yang memberikan dokumen lagi, ini Yang Mulia. Sukjong tampak kesal, ia langsung memberikan cap tanpa membaca, sudah semua kan? Kasim Yang memberikan dokumen lagi dan Sukjong membentaknya. Kenapa kau tidak memberikan semuanya sekaligus? Apa kau mau menggangguku?
Sukjong memberikan cap dengan kesal, lalu ada pemberitahuan, Yang Mulia..Kepala Staf ada disini dan ingin menghadap. Sukjong frustrasi. Karena kepalanya hanya berisi Ok Jung sekarang ini.
Ok Jung melihat-lihat baju dari bagian jimbang dan tidak menyukainya. Ia ingin pergi ke sana dan memilihnya sendiri. Shi Young setuju. Tiba-tiba ratu Inhyeon datang dan berkata Ok Jung tidak bisa melakukannya.
Ratu melarang Ok Jung bersikap seperti itu, kau bukan pelayan lagi dan harus belajar membawa diri. Bagaimana kau bisa membangun harga dirimu kalau seperti itu? Ok Jung minta maaf dan berkata ia masih belum terbiasa. Ratu ingin Ok Jung tetap mengikuti tradisi di istana.
Ok Jung janji akan mengingatnya.
Tiba-tiba terdengar suara Sukjong. Ok Jung-ah..Jang Ok Jung! Kau dimana, Jang Ok Jung?
Ratu Inhyeon terkejut. Sukjong tiba di depan pintu kamar Ok Jung, ia langsung berkata : Selama pertemuan, aku sangat merindukanmu. Sukjong melihat Ratu Inhyeon. Wajahnya jadi berubah. Ratu membungkuk pada suaminya.
Sukjong heran kenapa Ratu ada disini. Ratu Inhyeon berkata ia hanya ingin membantu Ok Jung menyesuaikan diri dengan peraturan istana.
Sukjong tersenyum dan berkata kalau hanya untuk alasan itu, Ratu bisa memanggil Ok Jung ke kediamannya, tidak perlu repot2 kesini. Ratu merasa tidak enak. Ratu sadar kehadirannya mengganggu mereka berdua, jadi Ratu mohon diri dulu.
Ratu belum sampai keluar kamar, Sukjong sudah menarik Ok Jung untuk duduk agar ia bisa berbaring di pangkuan Ok Jung. Ah..enak sekali. Ok Jung tersenyum geli dan memijit kepala Sukjong. Sukjong berkata ingin berbaring di dekat Ok Jung sepanjang hari. Si Yang Goon dan Kepala Staf itu bodoh sekali dan tidak mengerti. Ok Jung tertawa, apa itu yang terjadi?
Ratu Inhyeon berbalik dan menyaksikan sendiri kemesraan keduanya, ia melihat Sukjong tersenyum dan Ok Jung melihat ke arahnya sambil tersenyum pamer. Ratu tidak tahan dan jalan keluar.
Ratu Inhyeon kembali ke kediamannya, ini benar2 pukulan baginya. Ia tahu pernikahan mereka memang hanya berdasar politik, tapi Ratu sepertinya tidak menyangka kalau Sukjong bisa bersikap seperti itu pada Ok Jung.
Ratu ingin tahu apa yang dipikirkan Sukjong, apa yang bisa membuatnya tersenyum begitu ceria, senyuman yang tidak pernah ia tunjukkan kepadaku?
Kasihan juga Ratu Inhyeon, masih mendingan perlakuan yang diterima Ratu Ingyeong.
Dayang Ratu berkata ada ajakan dari Ibu Suri untuk jalan-jalan. Ratu Inhyeon mengerti dan akan menemui Ibu Suri.
Ibu Suri Agung Jo kebetulan juga mengajak Ok Jung jalan-jalan dan ia memuji Ok Jung yang bisa langsung mendapatkan hati Raja, aku tahu kau bukan gadis biasa.
Ok Jung berkata ini semua berkat restu dari Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Jo memberikan pisau kecil warisan dari keluarganya untuk Ok Jung, aku tidak memiliki anak, jadi aku akan memberikan ini untukmu.
Ok Jung : Bagaimana orang rendahan ini bisa menerima barang seperti ini?
Ibu Suri Jo tidak menganggap Ok Jung rendahan karena Ok Jung adalah wanita berharga yang mendapatkan perhatian dari Raja.
Ibu Suri Myeongseong muncul dan merusak suasana, apa darah rendahan akan hilang hanya karena ia sudah menerima anugerah dari Raja?
Ok Jung membungkuk pada Ibu Suri dan Ratu. Ratu membungkuk pada Ibu Suri Myeongseong. Kedua Ibu Suri seperti biasa saling mengolok dan tiba pada keadaan saling membandingkan.
Ibu Suri Myeongseong berkata Ok Jung tidak bisa dibandingkan dengan Ratuku.
Ibu Suri Agung Jo berkata Ratu juga perlu melihat ke langit untuk meraih bintang, tapi Ratu selalu dibiarkan sendirian. Ouch..dalem bo. Ratu Inhyeon mulai merasa tidak enak. Ibu Suri Agung terus saja bicara, Ibu Suri Myeongseong belum tentu bisa segera mendapatkan cucu. Kalau Jang sanggung hamil duluan, bisa-bisa orang tua ini yang akan melihat cucunya duluan.
Ibu Suri Myeongseong menggeram, bicara apa anda ini? Apa anda mengharapkan wanita rendah ini melahirkan anak Yang Mulia Raja?
Ibu Suri Agung Jo merasa itu tidak mustahil, siapapun ibunya, jika anak itu berasal dari Raja, maka dia adalah Anak Yang Mulia Raja. Inhyeon juga tampak terganggu dengan kenyataan ini.
Ibu Suri Myeongseong tidak sudi putranya mendapatkan anak dari wanita rendahan ini, karena Sukjong adalah putra pertama yang dilahirkan dari Ratu, ia juga ingin cucu dengan posisi yang sama.
Ibu Suri Agung Jo hanya mengejek Ibu Suri Myeongseong, jangan terlalu yakin, anda bisa jatuh karena terkejut. Baiklah, bicara hanya akan menaikkan tekanan darah kita dan membuat tubuh renta kita sakit, jadi kita akhiri saja argumen kita hari ini.
Ibu Suri Agung Jo mengajak Ok Jung pergi. Ok Jung membungkuk pada Ibu Suri dan Ratu.
Ibu Suri Myeongseong marah besar, aku dianggap tidak bisa menjamin putraku sendiri? Putraku adalah orang terhormat...benar2 omong kosong.
Maksud Ibu Suri Myeongseong, Sukjong adalah keturunan bangsawan terhormat tidak mungkin bisa selalu lengket pada Ok Jung yang berasal dari kalangan rendahan. Sementara Inhyeon merasa mulai terancam karena tahu seperti apa sikap Sukjong pada Ok Jung. Inhyeon hanya minta Ibu Suri tidak terlalu memikirkan kata-kata Ibu Suri Agung Jo.
Ok Jung memuji Ibu Suri Agung Jo, anda hebat sekali Yang Mulia. Ibu Suri Agung Jo geli, ia berkata, pelajar mendapatkan kepuasan dengan mengembangkan ilmunya dan orang tua puas karena membesarkan anak, itu semua tidak bisa ia rasakan, tapi sekarang ia bisa tenang karena memiliki Ok Jung disisinya.
Ok Jung berterima kasih dan keduanya ketawa.
Ibu Suri Myeongseong menghabiskan obatnya sambil marah2. Ia merasa kecolongan, ia pikir Ibu Suri Jo hanya orang tua di ruang belakang, ternyata dia adalah ular tua yang licik. Suksesi? takhta? kata siapa?
Menteri Min menemui Ibu Suri Myeongseong dan mengatakan semua kecemasannya. Ratu dibiarkan sendirian saja di istana tanpa Raja yang mendukungnya dan bagaimana kelangsungan takhta tanpa ada keturunan Raja. Menteri Min tahu masa depan Ratu tergantung apa Ratu bisa mendapatkan anak atau tidak.
Menteri Min takut Jang Sanggung akan hamil duluan karena Raja selalu pergi ke kediamannya.
Ibu Suri marah, itu tidak mungkin. Itu tidak akan terjadi sampai tanah menutupi mataku. Siapa yang berani hamil sebelum Ratu yang resmi?
(Ada peraturan di Kerajaan Joseon, kalau Ratu hamil maka Raja tidak boleh berhubungan badan dengan siapapun sampai bayi yang dikandung Ratu lahir. Ratu harus diutamakan. Tapi ini pernah dilanggar di jaman Raja Seongjong. Ada di buku Education of Joseon Royal Household)
Menteri Min ingin Ibu Suri bisa mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan. Ibu Suri mulai memutar otaknya untuk mencegah Ok Jung hamil.
Sukjong jalan sambil bergandengan tangan dengan Ok Jung. Kebetulan Menteri Min melihat mereka. Ok Jung melihat Menteri Min, wajahnya berubah dan melepaskan tangan Sukjong.
Menteri Min menghormat pada Raja. Sukjong tanya kenapa Menteri Min tidak menghadiri sidang kemarin, apa anda sakit? Itu belum pernah terjadi bahkan sejak aku masih menjadi Putra Mahkota. Menteri Min hanya minta maaf.
Ok Jung dan Menteri Min saling melirik. Menteri Min yakin, meskipun Ok Jung adalah kesayangan Raja, Ok Jung tidak mungkin bisa mengatakan kejadian penculikan dan kebakaran itu pada Raja.
Ok Jung dalam hati : Tentu saja, Min Daegam, waktu yang tepat sangat penting dalam mengungkap sesuatu. Saya akan mengungkapnya di waktu yang tepat kalau anda berani mencelakai Jang Ok Jung, wanita milik Yang Mulia Raja.
Sukjong menunggu Menteri Min dalam pertemuan besok pagi. Menteri Min mengerti. Sukjong jalan bersama Ok Jung melewati Min. Ok Jung sempat menoleh ke arah Menteri Min sekali lagi dengan tersenyum tipis.
Malamnya, Ibu Suri Myeongseong minta tabib istana menyiapkan obat untuk mencegah kehamilan. Obat untuk infertilisasi permanen. Tabib istana ketakutan, tapi Ibu Suri mengancamnya, dan meminta tabib untuk segera memberikannya.
Beberapa dayang istana jalan ke arah kediaman Ok Jung dan menculik Ok Jung dengan paksa. Mereka juga mengunci Shi Young yang mencoba menghalanginya. Ok Jung marah tapi tetap diseret ke satu tempat. Mereka membungkam mulut Ok Jung, bahkan Ok Jung juga bertelanjang kaki.
Sukjong mengamati sesuatu. Kasim Yang berkata semua sudah diatur sesuai rencana, Yang Mulia tidak perlu cemas.
Sukjong tanya apa kamar Jang Sanggung sudah gelap. Kasim Yang membenarkan. Sukjong berkata akan pergi ke kamar Jang Sanggung sebentar, ia minta Kasim Yang menunggu di kediamannya saja. Kasim Yang ingin protes, tapi Sukjong sudah jalan pergi.
Shi Young berhasil meloloskan diri dan lari mencari pertolongan. Ia menahan Dayang Choi dari Istana Ibu Suri Agung dan lapor soal Ok Jung.
Ibu Suri Agung Jo marah2 mendengar ini dan pergi ke satu arah di istana. Ia akan mengambil kesempatan ini untuk mengambil alih kendali disiplin.
Ok Jung diseret dan dilempar ke depan Ibu Suri Myeongseong. Ok Jung terkejut. Ibu Suri minta ikatan Ok Jung dilepaskan.
Ok Jung bingung, Yang Mulia...apa ini?
Ibu Suri Myeongseong berkata ini soal masa depan istana dan keluarga Raja. Ibu Suri minta obatnya dibawa mendekat. Ibu Suri menyuruh Ok Jung minum obat itu kalau Ok Jung mau hidup.
Ok Jung tanya obat apa itu. Ibu Suri berkata itu adalah obat yang menjamin bahwa Ok Jung tidak akan hamil.
Ok Jung syok, Dae Bi Mama!
Ibu Suri berkata kalau Ok Jung mau minum ini, maka nyawanya akan selamat tapi kalau tidak, ia akan mati di tangan Ibu Suri.
Ok Jung ketakutan dan menolaknya, ia tidak bisa meminumnya, apa kesalahan saya? Saya juga tidak akan hamil secepat itu, saya hanya gungnyeo yang melayani Raja, itu saja.
Ibu Suri kesal, melayani? Itu masalahnya. Ratu bahkan belum pernah mendapatkan kesempatan itu. Masalahnya adalah karena kau, perempuan jahat yang mengambil segalanya.
Apa yang kalian lakukan? cepat tuangkan obat itu ke mulut perempuan ini!
Para dayang menelikung tangan Ok Jung. Ok Jung meronta, ia teriak2, saya sudah melayani Yang Mulia Raja, ini tidak bisa terjadi!
Sukjong jalan ke kediaman Ok Jung dan syok saat melihat kamar kekasihnya kosong serta kondisinya berantakan. Sukjong langsung panik, Ok Jung-ah!
Ibu Suri teriak, tarik kepalanya! Minumkan obat itu! Ok Jung melawan, jangan..! Ia teriak memanggil Sukjong, Yang Mulia Raja! Yang Mulia Raja!
Sukjong lari dan mencari Ok Jung ke setiap sudut kediamannya. Sukjong kelihatan ketakutan.
Ok Jung masih berusaha bertahan. Seorang Dayang mengambil obat dan memaksa Ok Jung minum. Ok Jung mengatubkan mulutnya rapat2. Berusaha sekuat tenaga menahan obat itu masuk ke mulutnya.
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]
Bonus, BTS Pictures - Jang Ok Jung
Teenagers casts ..they're so cute ^^ |
Ah In : kenapa aku deg-degan ya wkk |
0 comments:
Post a Comment