Jang Ok Jung episode 12
Ibu Suri memaksa Ok Jung untuk meminum obat infertilisasi permanen, agar Ok Jung tidak bisa hamil. Ok Jung teriak-teriak dan meronta sekuat tenaga. Saya sudah melayani Yang Mulia Raja, ini tidak bisa terjadi! Ibu Suri teriak, cepat minumkan obatnya!
Para dayang menahan dan mendekatkan obat itu pada Ok Jung. Ok Jung teriak memanggil Sukjong, Yang Mulia!! Yang Mulia!
Sukjong masih mencari di sekitar kediaman Ok Jung.
Mereka meminumkan obat itu dengan paksa. Ok Jung meronta sekuat tenaga dan berhasil melepaskan diri. Ok Jung mendorong para dayang dan mengambil pisau kecil pemberian Ibu Suri Agung Jo.
Ok Jung mengarahkan pisau itu ke lehernya, ia mengancam akan bunuh diri saat itu juga.
Ibu Suri dan para dayang syok.
Ok Jung menangis, anda menyuruh saya meminum obat itu agar saya hidup, kalau tidak anda akan membunuh saya. Kalau begitu, saya lebih memilih untuk mati. Jika saya tidak bisa mengandung anak dari pria yang saya cintai, sebagai wanita lebih baik saya bunuh diri dengan pisau perak ini.
Ibu Suri tidak percaya, kau pasti berbohong, kau hanya perlu minum obat dan kau bicara soal kematian?
Ok Jung : Tidak, saya lebih baik mati, itu ratusan kali lebih baik. Jika seorang gungnyeo yang sudah mendapatkan anugerah Raja mati di malam selarut ini di sudut istana, Yang Mulia Raja pasti akan mengusutnya sampai ke dasarnya.
Pada saat itu rombongan Ibu Suri Agung Jo sudah sampai di lokasi itu dan bisa mendengar perkataan Ok Jung. Semua syok melihatnya. Tapi Ibu Suri Agung Jo menahan diri dan memutuskan melihat dulu situasinya.
Ok Jung masih mengancam akan bunuh diri, apa yang seharusnya saya lakukan? Apa Yang Mulia ingin melihat saya memotong tenggorokan saya dan bunuh diri di sini?
Ibu Suri Myeongseong gemetaran karena marah, kau benar2 perempuan kasar!
Ok Jung menekankan pisau ke lehernya dan semua tampak ngeri. Bahkan Ibu Suri Myeongseong panik, tahan!
Ibu Suri Agung Jo juga terkejut. Shi Young gemetaran.
Ibu Suri Myeongseong sudah kalah, ia melihat ke arah Ok Jung dengan lemas. Dasar perempuan keji. Mundur semua. Ibu Suri Myeongseong akhirnya pergi diikuti rombongan dayang.
Ok Jung terjatuh ke tanah dengan lemas, ia gemetaran, marah dan ketakutan.
Ibu Suri Agung Jo memutuskan untuk kembali ke kediamannya. Shi Young bingung dan menahannya, Yang Mulia..kenapa anda tidak menolong Jang sanggung tadi? Ibu Suri Agung Jo hanya berkata, Ok Jung itu adalah sanggung yang diangkat tanpa penunjukan resmi dan jika dia tidak bisa membela dirinya di saat seperti ini, bagaimana ia bisa bertahan di istana ini?
Shi Young menunduk, tapi tetap saja..itu sangat menakutkan.
Ibu Suri Agung Jo : Meskipun nyawanya terancam, seorang selir tidak boleh melepaskan haknya untuk mengandung keturunan Yang Mulia Raja. Jika ia melepaskan haknya itu dan meminum obat itu..dia juga akan kubuang.
Ibu Suri Agung Jo pergi. Shi Young bingung dan mengikuti Ibu Suri Agung Jo.
Beberapa saat kemudian, Ok Jung jalan tersaruk-saruk ke arah kediamannya. Sukjong masih ada disana, Apa itu Ok Jung?
Ok Jung melihat Sukjong dan langsung menangis. Yang Mulia!
Sukjong terkejut dan langsung lari memeluk Ok Jung, kau kenapa? Sukjong bingung kenapa Ok Jung seperti ini, acak-acakan tanpa mengenakan alas kaki dan menangis histeris.
Ok Jung tidak menjawab dan terus menangis dalam pelukan Raja.
Ibu Suri geleng kepala, perempuan Jang ini bukan wanita biasa. Penyihir paling kejam dari yang terkejam. Ibu Suri tanya ke Dayang Hong, perempuan itu tidak akan melaporkan perbuatanku pada Raja kan?
Dayang Hong menenangkan Ibu Suri, tidak mungkin Yang Mulia. Dia tidak akan bisa berada diantara anda dan Yang Mulia Raja.
Ibu Suri menghela nafas, ia gagal melakukan ini dan sekarang Ok Jung punya rahasia tentang perkara ini.
Sukjong duduk di samping tempat tidur Ok Jung, Dayang Uhm sudah ada di belakang mereka. Sukjong tanya apa yang sebenarnya terjadi. Ini sama sekali tidak seperti Ok Jung.
Ok Jung tidak mengatakan apa yang terjadi sesuai dugaan Dayang Hong. Dia hanya berkata ia jalan-jalan karena banyak yang dipikirkan dan terlalu bahagia karena melihat Yang Mulia, jadi saya menangis.
Sukjong tidak percaya begitu saja, ia yakin ada yang ingin mencelakai Ok Jung. Kalau ada yang..
Ok Jung langsung meraih tangan Sukjong, tidak. Bukan seperti itu, siapa yang berani mencelakai wanita milik Raja di istana? Saya mohon, jangan tanya apapun pada saya hari ini. Satu hari, kalau saya ingin mengatakannya kepada anda, saya akan mengatakannya, Yang Mulia.
Sukjong mengerti dan siap mendengar kapanpun Ok Jung ingin cerita. Sukjong akan ada pihak Ok Jung apapun yang terjadi.
Ok Jung berkata ia sudah bahagia hanya mendengar janji Sukjong itu. Ok Jung minta Raja tetap di sampingnya sampai ia tidur.
Sukjong bersedia dan menunggu Ok Jung tidur. Ia memeriksa dahi Ok Jung dan melihat Ok Jung mulai gelisah saat tidur.
Sukjong berpesan pada Dayang Uhm untuk berjaga di samping Ok Jung, kalau ada sesuatu yang aneh, meskipun itu hanya perubahan suara nafasnya, kau harus lapor padaku.
Shi Young mengiyakan, Baik, Yang Mulia.
Sukjong keluar. Ia kembali ke kediamannya dan memanggil Kasim Yang. Sukjong ingin pembangunan paviliun Ok Jung dipercepat.
Ok Jung bangun pagi-pagi sekali. Ia duduk di tempat tidurnya dan mengingat semua kejadian serta penghinaan yang diterimanya. Mulai pemaksaan meminum obat anti hamil, hampir mati dibakar, dilempar keluar dari istana meskipun jelas Raja sangat mencintainya.
Ok Jung sakit hati, ia bersumpah satu hari nanti Ibu Suri Myeongseong akan membayar apa yang sudah diperbuatnya. Ok Jung tidak akan mengatakan pada Sukjong tentang perbuatan ibunya kepadanya, tapi Ok Jung bertekad membuat Ibu Suri mengakui sendiri perbuatannya. Ok Jung bersumpah akan melahirkan cucu paling manis yang diimpikan Ibu Suri Myeongseong.
Menteri Min minum bersama Menteri Kim Man Gi. Keduanya membahas wanita Raja. Menteri Min merasa Ratu Ingyeong juga tidak dihiraukan Raja karena sudah ada Ok Jung. Saat mendiang Ratu Ingyeong meninggal, Raja sudah tergila-gila pada Ok Jung. Raja bahkan memeluk Ratu Ingyeong sebelum meninggal dengan Ok Jung di sampingnya.
Menteri Kim jadi marah karena merasa Raja memperlakukan putri2 mereka dengan tidak baik. Menteri Kim jadi ingin bersatu lagi dengan Min Yu Jung untuk menahan kekuatan Raja yang ingin melemahkan partai Seoin. Menteri Kim tanya apa Menteri Min punya cara untuk melemahkan kekuatan Raja.
Menteri Min : Yang Mulia Raja sudah memangkas sumber dana kita dengan UU pelarangan minum alkohol, kita juga akan melakukan hal yang sama. Kita akan memangkas sumber dananya.
Sukjong menghadiri rapat paginya. Jo Sa Seok sudah hadir dalam Kabinet. Para menteri ingin menghentikan penggunaan mata uang koin sebagai alat pembayaran dan kembali ke sistem barter dengan beras.
Menteri Min berkata, uang koin menimbulkan banyak kebingungan di pasar.
Sukjong berkata beras punya banyak kelemahan jika digunakan sebagai alat barter dibandingkan dengan uang. Dan jika Joseon ingin bertumbuh menjadi negara perdagangan, perputaran uang itu sangat penting. Lagipula, ini adalah proyek pertamaku sejak aku bertakhta. Bagaimana kau bisa menentangnya?
Jo Sa Seok mendukung Sukjong dan tidak setuju dengan usulan Menteri Min. Menteri Min mengusulkan sesuatu tanpa melakukan penyelidikan. Jo Sa Seok baru kembali dari Qing dan di Qing-Cina, mereka sudah menggunakan uang sebagai alat pembayaran dan berjalan dengan sangat baik. Saya yakin, itu juga seharusnya dilakukan di Joseon!
Menteri Min masih membantah, bagaimana bisa membandingkan negara sebesar Qing dengan Joseon. Menteri Min merasa Jo Sa Seok tidak berhak mengungkapkan pendapatnya karena dia adalah Duta Besar. Menteri Min berkata sirkulasi uang koin hanya akan membuat rakyat berada dalam krisis. Min ingin Raja melarang menggunakan koin. Itu adalah satu-satunya solusi.
Sukjong minta bukti pada Menteri Min.
Menteri Kim datang dan berkata ia sudah menemukan koin palsu. Sukjong terkejut melihat Menteri Kim tiba-tiba juga menentangnya. Menteri Kim membawa sekantung koin palsu, ini bukti kalau uang koin sudah menyiksa masyarakat Yang Mulia.
Menteri Min : Jika koin palsu seperti ini terus beredar, maka harga-harga akan naik dan pasar akan jatuh. Jadi bagaimana kita bisa menjamin bahwa peredaran uang koin tidak akan menyengsarakan masyarakat?
Sukjong : Tapi..
Menteri Min minta Raja menunda membangun militer dengan keuntungan dari proyek koin ini dan mulai prosedur pelarangan penggunaan koin. Semua Menteri kecuali Jo Sa Seok sepakat, tolong pertimbangkan Yang Mulia. (Jadi, masalah tempat tidur Raja, akan merembet ke masalah politik dan ekonomi, yeah.)
Sukjong jalan bersama Jo Sa Seok dan bertemu Kim Man Gi. Sukjong tanya apa yang terjadi, biasanya Kim Man Gi selalu mendukung dirinya. Menteri Kim minta maaf, tapi hati nuraninya tetap ingin mendukung partainya.
Sukjong menyadari kalau Kim Man Gi bergandeng tangan lagi dengan Min Yu Jung. Jo Sa Seok membenarkan. Jo Sa Seok merasa cemas dan memohon Sukjong mencegah pelarangan peredaran uang koin itu. Sukjong juga setuju karena jika mereka menghentikan peredaran koin maka semua rencana mereka juga akan tertahan.
Sukjong juga ingin segera memberikan posisi pada Jo Sa Seok agar bisa lebih berperan dalam dewan istana. Sukjong minta Jo Sa Seok bersiap. Jo Sa Seok berterima kasih.
Sukjong memutuskan untuk pergi ke pasar dan memeriksanya sendiri, ia minta Jo Sa Seok menemui Jang Hyeon dan memintanya untuk menyebarkan penggunaan uang koin.
Jang Hyeon mengadakan pertemuan dengan para Direktur bawahannya. Hee Jae memberikan laporan dari toko ikan. Jang Hyeon memeriksa pembukuan dan tanya kenapa pendapatan mereka turun sampai 80%. Direktur toko ikan itu memberikan alasan, ini karena koin uang palsu yang terus bermunculan dan karena keterlibatan partai Seoin dengan Min Yu Jung dibelakangnya.
Jang Hyeon kesal, ia tidak mau tahu alasannya dan memukul orang itu. Jang Hyeon menyuruh Hee Jae memecat Direktur itu dan menggantinya dengan orang lain. Hee Jae mengerti.
Jang Hyeon mengambil sebuah uang koin, apa kalian tahu kenapa aku sangat menyukai koin ini? (hee..kaya Mr. Krab) Manusia diberikan kepada ayah dan ibunya saat mereka dilahirkan, tapi koin ini adalah untuk setiap orang. Meskipun jual beli masih menggunakan beras sebagai alat pembayarannya, koin dari proyek ambisius Yang Mulia ini akan mengubah dinamika perdagangan di Joseon. Jadi ingat perkataanku dan sebarkan penggunaan koin ini di seluruh negeri.
Semua anak buah Jang Hyeon mengerti.
Malamnya, para gungnyeo di istana ketakutan karena melihat api yang seperti melayang-layang di udara, apa itu? Api hantu! Mereka teriak ketakutan.
Padahal itu sebenarnya adalah api yang dibawa para pekerja konstruksi untuk kediaman Ok Jung. Para pekerja itu jadi heran saat mendengar jeritan, apa ada hantu? wkk..
Shi Young lapor pada Ok Jung soal desas desus api hantu itu. Menurut Shi Young itu adalah roh penasaran gungnyeo yang mati tanpa keadilan. Shi Young heran kenapa Raja tidak berkunjung lagi, padahal waktu itu Raja kelihatan sangat mencemaskan Ok Jung.
Ok Jung berkata Raja mungkin hanya sedang sibuk. Shi Young merasa Raja melakukan perintah Ibu Suri, bukankah anak lelaki selalu mematuhi ibunya? Saya dengar Yang Mulia mengunjungi Ratu.
Ok Jung : Raja mengunjungi Ratu?
Memang benar Sukjong menemui Inhyeon, tapi untuk membahas masalah politik. Inhyeon cemas setelah mendengar Raja dan para menteri tidak sepakat. Sukjong membenarkan, ia tidak sepakat dengan mereka, tapi kondisi negara semakin baik. Sukjong tidak terlalu mempermasalahkan ini asal Raja tidak berkelahi dengan rakyat.
Ratu Inhyeon : Setahu saya, negara akan damai jika ada keharmonisan dalam hubungan Raja dan para menterinya.
Sukjong tanya apa itu pemikiran Ratu. Inhyeon membenarkan, para bangsawan melayani anda dengan cara itu.
Sukjong : Ratu, di negara yang dipimpin oleh monarki, Raja memberikan sebagian kekuasaan pada para Menteri dan membuat mereka saling bersaing satu sama lain. Kekuasaan Raja tidak dibagi sama rata dengan para Menterinya. Kau adalah anggota keluarga Raja dan bukan putri seorang bangsawan lagi. Kau harus ingat itu, selama kau adalah Ratuku. Baiklah, aku pergi dulu.
Sukjong langsng berdiri dan keluar. Ratu Inhyeon berdiri dan menghormat, tapi ia kelihatan tidak suka. (Ya, kalau ada maunya saja Sukjong datang, menuntut macam2 tapi tidak memberi perhatian. Tapi itu memang resiko yang harus ditanggung Inhyeon sejak awal.)
Kasim Yang menjemput Ok Jung dan mengantarnya ke satu tempat. Kasim Yang menyuruh Ok Jung mengikuti jalur lilin ini. Lalu berkata bahwa Yang Mulia Raja sudah menunggu Jang Sanggung disana. Kasim Yang senyum-senyum sebelum menghormat dan pergi.
Ok Jung mengikuti jalur lilin itu weleh...Sukjong romantis juga wkk..Sampai di ujung jalan dan melihat Sukjong berdiri di atas jembatan. Ok Jung mendekat.
Sukjong menoleh dan tersenyum manis ke Ok Jung. Ia menggandeng Ok Jung lalu merangkulnya dan menunjukkan kediaman baru Ok Jung. Ok Jung tanya bangunan apa itu.
Sukjong : Chwi Seon Dang.
Ok Jung : Chwi Seon Dang ?
Sukjong : Chwi Seon Dang..itu adalah nama yang kupilih. Jang Ok Jung, ini adalah kediaman yang khusus untukmu.
Ok Jung menangis, Yang Mulia..Sukjong berkata, sejak dulu ia sudah ingin membangun kediaman khusus untuk Ok Jung. Tempat khusus hanya untuk kita berdua. Dan untuk memiliki anak-anak disana.
Ok Jung tidak menduga Sukjong bisa melakukan ini. Sukjong sudah merencanakan pembangunan ini sejak lama.
Ok Jung baru sadar, jadi karena pembangunan ini maka tersebar gosip api hantu itu. Sukjong geli, ia tidak ingin orang-orang membicarakan rencananya ini, jadi ia membangun kediaman Ok Jung di malam sampai menjelang pagi hari. Tapi tetap saja tersebar rumor.
Ok Jung takut istana akan menjadi kacau karena kediamannya.
Sukjong tahu itu, tapi ia sudah mengantisipasinya, meskipun aku Raja, aku tidak bisa mendapatkan sesuatu tanpa berjuang. Ok Jung kelihatan cemas tapi Sukjong hanya ketawa dan merangkulnya lagi sambil memandangi Chwi Seon Dang di malam hari.
Paginya, para menteri ribut menetang keras soal pembangunan Chwi Seon Dang. Itu tidak masuk akal untuk seorang sanggung yang tidak mendapat penunjukan resmi mendapatkan kediaman besar dengan sebutan 'Dang' dan bukannya 'Gak'
Sukjong memang sepertinya menunggu kata2 ini. Ia dengan santai berkata, kalau ia tidak bisa memberikan kediaman dengan nama Dang untuk Ok Jung hanya karena status rendahnya, ia bisa mengoreksi itu, agar Jang Sanggung sesuai untuk mendiami Chwi Seon Dang.
Sukjong : Untuk membuat statusnya sesuai untuk kediaman bernama Chwi Seon Dang. Aku akan menunjuk Jang Sanggung menjadi selir tingkat 4 Sukwon.
Para Menteri seperti akan pingsan.
Sukjong melanjutkan, aku percaya itu akan membuat status pemilik dan kediamannya menjadi seimbang.
Menteri Min protes dan mengingatkan bahwa Raja Hyo Jong tidak pernah mengangkat seorang gungnyeo yang disayanginya ke tingkat setinggi itu meskipun gungnyeo itu sudah melahirkan seorang putri dan kebijaksanaannya dipuji sampai sekarang.
Sukjong tertawa, omo..jadi itu yang dilakukan kakekku Hyo Jong? Kakekku pasti tidak mencintainya seperti aku mencintai Jang Sanggung. Atau...atau dia sudah tidak tertarik lagi kepadanya sebelum ia mengangkatnya. Kalian juga pasti mengerti karena kalian juga pria. Apa yang tidak akan dilakukan seorang pria untuk wanita yang dicintainya?
Itu hanya sebuah kediaman untuk selir tingkat rendah.
Para menteri masih protes, pengangkatan selir ke tingkat 4 padahal selir itu tidak mengandung, itu benar-benar tidak masuk akal. Mereka mohon agar Raja tidak melakukan itu.
Sukjong marah besar karena para menteri berusaha mengendalikan kehidupannya. Chwi Seon Dang dibangun dengan dana pribadi Sukjong dan para menteri tidak berhak protes. Sukjong tidak mau mendengar penolakan lagi dari mereka.
Jang Ok Jung diangkat menjadi selir tingkat 4 Sukwon (1686). Ok Jung berlutut untuk mendengar dan menerima perintah.
Setelah itu semua dayang membungkuk kepadanya lalu mengucapkan selamat. Selamat Jang Sukwon..Selamat Jang Sukwon!
Ok Jung memandangi kediamannya dengan terharu. Sukjong datang dan mengajak Ok Jung masuk bersama ke kediaman barunya.
Sukjong menggandeng tangan Ok Jung dan berjalan bersama ke arah Chwi Seon Dang.
Ratu Inhyeon melihat mereka dengan pandangan sedih dan tidak berdaya.
Hee Jae senang sekali mendengar berita ini. Ia mengatakan kepada ibunya kalau Ok Jung sudah diangkat sebagai Selir tingkat 4 Sukwon.
Ny. Yoon terkejut dan tidak mengira Ok Jung bisa secepat ini naik menjadi selir Raja dengan posisi lumayan tinggi. Hee Jae yakin, adiknya bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan ia pasti akan segera dipanggil ke istana untuk membantu adiknya.
Ok Jung menghadap Ibu Suri Agung Jo untuk mengucapkan salam dengan resmi sebagai Sukwon Jang Ok Jung. Ibu Suri Agung Jo tersenyum lebar. Ok Jung berkata ia bisa sampai di posisi ini berkat restu Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Agung Jo justru merasa sangat berterima kasih, sudah bertahun-tahun ia hanya ada di ruang belakang dan sekarang dengan adanya Ok Jung, ia bisa merasakan harapan dan manisnya kemenangan. Tinggal satu lagi harapan Ibu Suri Agung Jo. Ia ingin Ok Jung segera melahirkan anak untuk Yang Mulia Raja.
Ok Jung, kau tahu istana bukan tempat yang mudah untuk dihadapi. Saat kau diserang oleh Ibu Suri waktu itu, aku sebenarnya menyaksikan semuanya.
Ok Jung terkejut. Ibu Suri Agung Jo melanjutkan, kalau kau minum obat itu demi menyelamatkan nyawamu saat itu, sekarang kau bukan saja menjadi infertil, kau juga akan dibuang oleh Raja. Kau bisa mempercayai kemurahan Yang Mulia Raja sekarang ini, tapi kau tidak bisa mempercayainya selamanya. (omo...jadi deg2an menunggu Choi Sukbin)
Ok Jung : Tapi Yang Mulia Raja berkata dia akan selamanya...
Ibu Suri Agung Jo : Tidak. Meskipun aku ini orang tua renta yang tinggal di belakang istana, In Jo (suaminya), Hyo Jong (kakek Sukjong), Hyeonjong (Ayah Sukjong), dan Raja yang sekarang sama. Aku sudah melewati empat generasi Raja, tidak peduli Ratu ataupun selir, semua wanita di istana harus selalu bersiap disaat perhatian Raja berakhir.
Ok Jung tampak sedikit tegang. Ibu Suri Agung Jo mendekat dan menambahkan itulah mengapa memiliki anak lelaki itu sangat penting. Ok Jung tersenyum lagi. Ibu Suri Agung Jo meminta Ok Jung untuk segera menghadap Ibu Suri Myeongseong dan mengucapkan salam dengan penuh kemenangan.
Ok Jung : Baik, Dae Wang Dae Bi Mama.
Sudah bisa diduga, Ibu Suri Myeongseong menolak Ok Jung. Sukwon siapa? lemparkan saja dia keluar!
Dayang Hong tampak meremehkan Ok Jung dan berkata kalau Ibu Suri Myeongseong tidak menghiraukan salam dari Ok Jung. Ok Jung minta Dayang Hong mengumumkan sekali lagi.
Dayang Hong terkejut, tapi Ok Jung melotot ke arahnya dan Dayang Hong tidak bisa melawan, ia mengumumkan sekali lagi. Ini membuat Ibu Suri Myeongseong kesal sekali.
Ok Jung akhirnya menemui Ratu Inhyeon. Inhyeon tanya, apa Ok Jung belum bisa menemui Ibu Suri untuk menyampaikan salam. Ok Jung membenarkan.
Ratu minta Ok Jung bersabar, waktu akan mengubahnya. Ketulusanmu pasti akan menyentuh hati Ibu Suri. Ok Jung berterima kasih pada Ratu.
Ratu Inhyeon berencana akan membuat jamuan resmi untuk merayakan pengangkatan Ok Jung sebagai Sukwon besok pagi.
Ok Jung tampak senang, meskipun saya diangkat atas penunjukkan dari Yang Mulia Raja, tapi kalau Ratu tidak setuju, Raja bisa kehilangan muka. Jadi saya sangat berterima kasih atas kemurahan Yang Mulia.
Ibu Suri terkejut saat mendengar rencana Ratu dari dayang Hong. Apa Ratu sudah tidak waras lagi? Dayang Hong berkata, Ratu hanya menjalankan tradisi. Ibu Suri kesal, tradisi apa?
Ibu Suri tidak akan diam saja dan minta Dayang Hong untuk mengumpulkan semua sanggung dari setiap bagian di Nae Myeong Bu. Ia akan memastikan mengadakan 'pesta' untuk perempuan marga Jang itu saat ia masih hidup.
Shi Young mengintip ke arah lokasi pesta dan tampak bingung. Ok Jung datang dengan wajah berseri-seri, apa persiapannya sudah selesai? Shi Young ingin mengalihkan Ok Jung dan berkata mereka belum siap dan mengajak Ok Jung pergi. Tapi Ok Jung curiga dan masuk ke lokasi pesta.
Ternyata tidak ada seorangpun atau tanda-tanda akan adanya pesta. Ok Jung kelihatan marah, kenapa belum ada dayang atau persiapan pesta?
Shi Young bingung dan akhirnya menjelaskan, Ibu Suri juga mengadakan pesta. Ia mengundang semua orang dan melarang orang datang ke pesta Ok Jung.
P. Dong Pyeong mengunjungi Sukjong. Keduanya main baduk bersama. Sukjong tanya kenapa pamannya sekarang jarang mengunjunginya. P. Dong Pyeong memberi alasan ia sibuk mengunjungi para gadis yang lama tidak ditemuinya.
Sukjong berharap pamannya mau membantunya dengan kekuatan penuh dan ingin memberikan jabatan di istana.
P. Dong Pyeong menolaknya, Yang Mulia anda tahu peraturannya, anggota keluarga Raja tidak boleh memegang jabatan pemerintahan. Sukjong membenarkan, pasti akan ada yang menentang. Tapi tidak ada hal yang bisa diraih dengan mudah. Apa gunanya bakat jika orang tidak bisa mengabdi di istana? Bukan karena ia anggota keluarga Raja atau bukan. Tolong pertimbangkan ini.
P. Dong Pyeong hanya mengangguk, baik, akan saya pikirkan.
Sukjong tiba-tiba ingat ada pesta. Ada pesta untuk Jang Sukwon hari ini dan aku ingin melihat sebentar. Apa kau mau datang denganku, Paman? Kalau paman tidak melindungi Ok Jung saat aku sakit, bagaimana kami bisa mendapatkan kebahagiaan kami ini?
P. Dong Pyeong menolak dengan alasan ia tidak boleh melihat selir Raja meskipun dia adalah keluarga Raja. Saya akan menemuinya di acara kerajaan berikutnya. Sukjong diam saja.
Ibu Suri dibantu Ratu jalan ke aula tempat pestanya digelar. Ibu Suri duduk dan menerima penghormatan semua sanggung. (btw, dimana Cheon Sanggung dari jimbang? kenapa tidak muncul lagi.)
Ok Jung jalan ke arah pesta itu. Shi Young berusaha menahannya, kita kembali saja, Jang Suk-won. Lebih baik menghindari sesuatu bukan karena takut, tapi karena itu terlalu kotor.
Ok Jung tidak mau, ia bukan lagi seorang gungnyeo rendahan yang bisa ditendang keluar dengan telanjang kaki begitu saja. Aku ini bagian dari keluarga Raja yang memiliki status tingkat 4!
Ok Jung masuk ke aula pesta, ia pura-pura datang terlambat dan minta maaf karena salah lokasi, saya pergi ke lokasi yang sudah ditentukan ternyata tidak ada yang hadir, ternyata anda memindahkan acaranya disini.
Ratu tampak tidak enak. Ibu Suri tidak percaya, salah lokasi? Dasar perempuan tidak tahu aturan. Apa maksudmu Ibu Suri negeri ini ada disini untuk mengadakan pesta untuk selir rendahan?
Ok Jung masih tersenyum, bukan itu maksud saya.
Ibu Suri marah, beraninya kau melihat langsung ke arahku dan menjawabku!
Ok Jung : Ibu Suri, saya bukan pelayan lagi, tapi selir dengan status yang resmi. Memperlakukan orang yang melayani Raja seperti ini di depan semua pelayan, artinya tidak menghormati Yang Mulia Raja.
Ibu Suri ketawa, apa maksudnya tidak menghormati? Coba lihat perempuan kasar ini, inilah mengapa garis darah dan status sosial itu penting! Ibu Suri teriak marah dan memerintah orang mengusir Ok Jung keluar.
Ratu Inhyeon bingung dan minta Ok Jung pergi dulu, aku akan mengadakan pesta untukmu lain waktu.
Ok Jung berkata ia kecewa dengan Ratu Inhyeon, seharusnya Ratu mencegah Ibu Suri melakukan ini sebagai pimpinan Nae Myeong Bu. Jika ini yang akan terjadi, anda seharusnya mengatakannya dulu pada saya. Dan karena anda, saya telah dipermalukan pada acara pesta resmi pertama di istana. Benar kan, Yang Mulia Ratu?
Ibu Suri marah sekali karena Ok Jung berani membantah Ratu, apa yang kalian lakukan? Cepat usir perempuan ini dari sini!
Penjaga mendekat dan akan mengeluarkan Ok Jung dari aula itu. Sukjong tiba dan melihat semuanya. Ia teriak, hentikan semuanya!
Ratu dan semua dayang terkejut, mereka langsung menghormat. Ok Jung hanya menunduk. Sukjong marah sekali, aku tidak tahu dengan yang lainnya. Tapi bahkan Ratu yang sangat bermartabat juga ikut dalam plot kotor ini!
Ratu Inhyeon serba salah, Yang Mulia..
Ibu Suri marah dengan sikap Sukjong. Di depan semua gungnyeo, anda mengabaikan istri anda dan memihak wanita itu?
Sukjong marah : Ibunda, Jang Ok Jung bukan hanya selir bangsawan biasa. Ia adalah seorang selir yang memiliki kedudukan, dia bisa membantu Ratu memimpin Nae Myeong Bu. Kalau Ibunda terus memperlakukannya seperti ini, saya tidak akan diam saja meskipun itu adalah ibunda.
Ratu Inhyeon menahan air matanya. Ibu Suri tidak menduga dengan kata2 anaknya. Sukjong mendekati Ok Jung dan menarik tangannya, ayo pergi.
Ibu Suri teriak2 murka lalu penyakitnya kambuh lagi dan jatuh. Ibu Suri muntah darah.
Sukjong dan Ok Jung berbalik. Sukjong terkejut juga melihat ibunya seperti itu, Ibunda! Sukjong lari ke arah Ibu Suri.
Ibu Suri memanfaatkan keadaan ini dan minta Sukjong mengusir perempuan Jang itu dari istana. Putraku, bagaimana anda bisa melakukan ini pada Ibu?
Ok Jung dan Sukjong kelihatan serba salah.
Langit mendung dan terlihat kilat di langit Joseon. Tabib istana segera merawat Ibu Suri. Sukjong dan Ratu Inhyeon duduk di dekat Ibu Suri.
Hujan turun dengan sangat deras hari itu. Para menteri berkumpul dan membicarakan masalah bencana banjir. Menteri Min langsung berkata bahwa bencana alam adalah tanda bahwa Raja tidak bijaksana.
Menteri Min ingin mengambil kesempatan ini untuk mengeluarkan Raja dari istana. Menteri Kim dan pejabat lain merasa itu keterlaluan. Min menjelaskan maksudnya, ia ingin Jang Sukwon dikeluarkan dari istana karena menyebabkan Raja bersikap tidak bijaksana.
Menteri Kim merasa ragu kalau hanya menggunakan alasan banjir. Menteri Min berkata mereka bisa memakai alasan Ibu Suri. Ibu Suri sakit parah sejak jatuh pingsan di pesta Jang Sukwon. Bukankah ini adalah kesempatan emas? Semua menteri setuju, hati Raja telah dicuri dan tidak mengindahkan hormat serta bakti pada orang tua. Lalu tambahkan bencana alam, maka itu akan cukup dijadikan pembenaran.
Para Menteri mulai mengajukan petisi.
Sukjong mendapat banyak sekali petisi yang isinya meminta agar Jang Sukwon dikeluarkan dari istana karena telah menyebabkan banjir dan Ibu Suri sakit. Sukjong murka dan melempar petisi itu, apa hubungan Jang Sukwon dengan sakitnya Ibu Suri?
Kasim Yang lapor, kantor Sekretaris Kerajaan juga penuh dengan petisi yang sama.
Para Menteri terus mengajukan permohonan ini dalam pertemuan dengan Raja. Kejahatan Jang Sukwon akan menyebabkan kematian pada Ibu Suri. Kami mohon, keluarkan dia dari istana segera.
Sukjong menahan marah sampai tangannya gemetaran, seorang selir hanya bagian kecil dari kehidupan pribadi Raja. Apa mungkin hanya dengan mengusir Jang Sukwon dari istana, maka hujan akan berhenti? Jika aku mengusirnya maka Ibu Suri akan sembuh? Keseimbangan langit dan bumi bisa diperbaiki hanya jika aku mengusir Jang Sukwon?!
Sukjong murka dan melempar gulungan petisi itu. Ia teriak, hanya jika aku mengusir Jang Sukwon?
Menteri Min tetap bertahan, benar. Yang Mulia. Jika Jang Sukwon diusir maka protes dari partai Seoin akan berhenti dan urusan kerajaan akan berjalan dengan lancar. Tapi jika tidak, maka para sarjana dari Sungkyunkwan akan bergabung mulai besok pagi dan meminta keputusan Yang Mulia Raja.
Para Menteri membungkuk dan mendesak Raja, tolong pertimbangkan.
Ok Jung bertemu P. Dong Pyeong dan berkata ia pasti seekor ular tua licik berusia 100 tahun yang sudah merayu Yang Mulia Raja. Itu pasti rumor terbaik diantara para selir Dinasti Joseon. Kenapa para sarjana terpelajar dari partai Seoin itu memusuhiku?
P. Dong Pyeong menghela nafas, ini semua karena perhatian Yang Mulia. Dan itu adalah kekuatan anda.
Ok Jung merasa itu bagus. Ok Jung memiliki apa yang sangat diinginkan oleh Partai Seoin. Mau atau tidak, selama saya mendapat dukungan dari Ibu Suri Agung, Bangsawan Jo dan paman, saya adalah satu-satunya harapan dari Partai Namin yang sudah dikeluarkan dari dewan istana. Itulah mengapa mereka berusaha keras mengusir saya.
P. Dong Pyeong minta Ok Jung bertahan. Ok Jung merasa tidak sanggup, karena ia tidak ingin melihat Raja menderita. Jadi saya memutuskan meminta maaf.
P. Dong Pyeong heran, minta maaf? Ok Jung akan minta maaf di halaman istana Ibu Suri.
Para Menteri sepakat mereka tidak akan menghentikan protes mereka hanya karena masalah kecil seperti permintaan maaf seperti ini. Jika Raja bergandeng tangan dengan Partai Namin dengan Jang Sukwon sebagai jembatannya, ini akan menyebabkan angin darah di istana. Mereka akan mengumpulkan sarjana Sungkyunkwan lalu mengusir Jang Sukwon besok pagi.
P. Dong Pyeong melaporkan niat Ok Jung untuk berlutut di depan kediaman Ibu Suri untuk minta maaf. Sukjong menghela nafas, penyakit Ibu menjadi parah saat ia berdoa untukku. Ini salahku dan bukan salah Jang Sukwon.
P. Dong Pyeong mengerti, tapi semua Menteri melakukan pemogokan, itulah sebabnya Sukwon membuat keputusan ini.
Sukjong mengerti dan akan istirahat saja. Jang Sukwon membuatku bisa istirahat. P. Dong Pyeong bingung, tapi Sukjong hanya berkata, Jang Sukwon punya caranya sendiri dan dia juga punya caranya sendiri. Kurasa aku akan membiarkannya saja.
P. Dong Pyeong : Saya benar2 tidak mengerti Yang Mulia.
Sukjong : Jang sukwon memulai sebuah cara politik dari posisinya. Politik untuk menjagaku.
Sukjong hanya tersenyum dan memutuskan melihat sebentar, bagaimana cara Ok Jung melalui pertarungannya dengan partai Seoin yang memusuhinya. Sukjong juga berterima kasih karena P. Dong Pyeong perhatian pada masalah Jang Sukwon.
P. Dong Pyeong hanya tersenyum tipis. (andai Sukjong tahu hati pamannya yang hancur sigh..)
Menteri Min jalan dan menertawakan rencana Ok Jung untuk minta maaf pada Ibu Suri Myeongseong.
Menteri Min bertemu Ok Jung yang hanya mengenakan baju putih biasa. Ia tidak menggubris Ok Jung dan jalan lagi. Ok Jung marah dan memanggilnya, Min Yu Jung Daegam! Menteri Min berhenti dan berbalik. Ok Jung mendekat.
Ok Jung jalan dan duduk di atas tikar jerami di depan kediaman Ibu Suri Myeongseong.
Seseorang menculik Dayang Joo dan melemparkannya ke gudang.
Flashback, Jang Hyeon menemui Ok Jung di istana. Pamannya tanya kenapa Ok Jung memanggilnya.
Ok Jung tersenyum, ia tahu tidak ada orang yang lebih baik dalam hal informasi dan organisasi selain pamannya. Ok Jung ingin menemukan seseorang dan minta pamannya menahan orang itu untuk sementara.
Dayang Joo ada di tangan Jang Hyeon.
Ok Jung terus berlutut di depan kediaman Ibu Suri sampai jauh malam. Ibu Suri tidak sudi keluar menemui Ok Jung, lebih baik membusuk di tempat tidurku daripada keluar menemuinya. Dengan begitu, putraku tidak punya pilihan selain mendepaknya keluar istana.
Hari sudah pagi lagi dan Ok Jung masih bertahan di depan kediaman Ibu Suri, ia kelihatan pucat.
Para Menteri masuk ke kantor mereka dan heran karena Menteri Min Yu Jung belum datang. Menteri Kim heran, kemana Min Daegam? Menteri yang lain tidak tahu.
Seorang menteri masuk dan berkata bahwa Menteri Min meminta mereka menghentikan protes dan bekerja seperti biasa di istana. Semua bingung dan marah, dimana Min Daegam sebenarnya?
Menteri Min ada di rumah, ia murka sekali tapi tidak berdaya. Menteri Min melempar bukunya dari meja dan memaki Ok Jung.
Kukira dia hanya seorang perempuan bodoh yang merayu Raja dengan wajahnya...beraninya ia mengancamku! Menteri Min marah sekali dan membanting mejanya.
Shi Young lari menemui Ok Jung, Jang Sukwon! Para Menteri sudah menghentikan protesnya dan kembali ke istana, anda bisa kembali ke kediaman anda sekarang.
Ok Jung tampak senang, benarkah? matanya berkilat penuh kemenangan. Min Daegam..
Flashback, Ok Jung memanggil Menteri Min dan menyindirnya, akan lebih bijaksana menyalakan lilin daripada menyalahkan kegelapan.
Menteri Min menoleh. Ok Jung menyambung, tapi saat mencari lilin, saya teringat hutang anda. Menteri Min tanya apa maksud Ok Jung. Ok Jung mengingatkan Min, ia tidak lupa dengan semua perlakuan Min padanya. Ok Jung tidak pernah melupakan perlakuan itu sedetikpun. Saat Min menghina dan ingin membakarnya hidup-hidup.
Menteri Min mengejeknya, tidak ada bukti. Jadi siapa yang akan mempercayainya? Ok Jung tersenyum dan berkata, ada Dayang Joo dari kediaman Ratu. Dia mungkin sedang diancam oleh orang-orang pamanku di satu tempat sekarang ini.
Kwang San mengikat dan menyiksa Dayang Joo. Sekarang ia mendekatkan plat besi membara ke wajah dayang Joo.
Ok Jung : Mereka tidak akan berhenti menyiksanya, sebelum ia memberikan jawaban yang memuaskan pada paman saya. Berapa lama, seorang wanita setengah baya yang lemah bisa menahannya?
Menteri Min mulai goyah.
Ok Jung mengancam lagi, Ratu mungkin akan menderita sakit kepala kelak karena berada diantara ayahnya yang ia hormati dan dayang Joo yang setia kepadanya. Tapi ada cara membuat ini berlalu, jika anda mau mengabulkan permintaan kecil saya.
Menteri Min : Permintaan kecil?
Ok Jung tidak tersenyum lagi, ia bicara dengan tegas. Hentikan protes dan kembali ke istana serta bekerja seperti biasa. Kita selesaikan saja masalahnya tanpa melibatkan Yang Mulia Raja. Saya percaya ini cara terbaik untuk menghentikan ini.
Menteri Min berkata ia tidak tahu apa yang dibicarakan Ok Jung dan jalan pergi, tapi jelas kelihatan Menteri Min mulai panik. Menteri Min akhirnya berkata ini terakhir kalinya Ok Jung bisa menggunakan kartunya ini, jika Ok Jung melakukannya lagi, maka kau tidak akan bisa menghindari kematian.
Ok Jung tersenyum. Anda tidak perlu khawatir.
Sekarang giliran Ibu Suri yang harus menghadapi Ok Jung. Ok Jung berseru, Yang Mulia..para Menteri sudah menghentikan protesnya dan kembali ke istana untuk bekerja, Jadi Yang Mulia Raja bisa bekerja untuk masalah negara lagi. Saya mohon jangan marah lagi. Kebencian juga adalah sejenis perhatian. Saya mohon segeralah sembuh dan tolong bimbing saya.
Tentu saja perkataan Ok Jung ini berhasil memancing Ibu Suri keluar dari kediamannya dengan sukses.
Ibu Suri keluar dengan sempoyongan. Dayang Hong berusaha menahannya. Ibu Suri kesal karena Ok Jung berkata, bahwa benci juga sejenis perhatian. Instingku benar, saat aku pertama kali melihatmu. Aku tidak tahu bagaimana kau menyelesaikan semuanya kali ini...tapi ini terakhir kalinya aku membiarkan putraku dicuri olehmu.
Ibu Suri teriak benci, aku tidak akan membiarkanmu mencuri putraku lagi!
Ok Jung membalasnya : Putra anda baru saja dicuri..tapi saya hampir saja tidak mendapat kesempatan memiliki putra saya sendiri. Penderitaan siapa yang sebenarnya lebih dalam?
Ibu Suri tidak percaya Ok Jung berani membalasnya. Apa? penderitaan katamu?
Ok Jung : Kalau Yang Mulia Raja tahu soal ini, ini akan sangat menyakiti hatinya.
Ibu Suri : Apa kau mengancamku dengan insiden saat aku memaksamu minum obat infertilitas?
Ok Jung melihat Sukjong dari sudut matanya. Sukjong tampak syok. Ok Jung sedikit terkejut tapi ia langsung memanfaatkan momen ini.
Ok Jung menunduk dan menangis perlahan, bagaimana saya berani mengancam Yang Mulia Ibu Suri? Ok Jung mengangkat wajahnya dan mulai bicara, Bagaimana saya berani mengatakan ini pada Yang Mulia Raja yang adalah putra paling berbakti di bawah matahari? Meskipun saya diseret dengan telanjang kaki di tengah malam seperti itu...dan anda menuangkan obat itu ke mulut saya. Saya ketakutan setengah mati, tapi itu adalah kecemasan kalau seorang gungnyeo tanpa status akan mengandung. Yang Mulia Ibu Suri pasti sangat cemas masalah suksesi. Jadi saya tidak akan pernah menyalahkan Ibu Suri karena itu.
Ibu Suri tertegun dengan kata2 Ok Jung. Ok Jung membungkuk, tolong maafkan saya, Yang Mulia. Ibu Suri kelihatan bingung, A..Apa?
Sukjong tidak tahan dan mendekat ke arah ibunya, apa sebenarnya ini Ibunda? Ibu memberikan obat infertilitas untuk Ok Jung?
Ibu Suri menoleh dan memandang putranya dengan linglung. Ok Jung menatap ke arah Ibu Suri dengan puas. Ibu Suri berusaha menjelaskan ke Sukjong, bukan seperti itu kejadiannya.
Ok Jung sudah mulai meneteskan air mata lagi. Ia menunduk.
Sukjong menoleh ke Ok Jung, jadi alasan kau menangis begitu sedih malam itu, adalah karena Ibunda takut kau mengandung anakku tanpa status yang pantas..dan mencoba meminumkan obat infertilitas dengan paksa kepadamu?
Ok Jung menangis dan melihat ke arah Sukjong, Yang Mulia..
Ibu Suri melirik ke arah Ok Jung, mungkin sadar wanita di depannya ini sudah mengalahkannya dengan telak.
Sukjong membentak Ok Jung, katakan padaku yang sebenarnya sekarang!
Ok Jung menangis semakin keras, ambil saja nyawa hamba Yang Mulia!
Wow...
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
Notes :
Choi Sukbin kalau dipikir-pikir benar-benar copy-catnya Ok Jung ya. Apa jangan-jangan..Ratu Inhyeon sengaja merancang agar pelayannya Choi bisa "tanpa sengaja" bertemu Sukjong dan merampas semua yang dimiliki Ok Jung. Agar Ok Jung bisa merasakan seperti apa perasaan Inhyeon.
Minggu depan Hyun Chi Soo muncul. Chi Soo akan memihak partai Seoin untuk mendapatkan kepala Jang Hyeon. Chi Soo kan anak angkat Ny. Kang dan ibu angkatnya meninggal karena Jang Hyeon. Mungkin Chi Soo tahu soal ini dan dia ingin membalas dendam.
Semakin seru saja Jang Ok Jung ini. Benar-benar tidak disangka wkk..
Para dayang menahan dan mendekatkan obat itu pada Ok Jung. Ok Jung teriak memanggil Sukjong, Yang Mulia!! Yang Mulia!
Sukjong masih mencari di sekitar kediaman Ok Jung.
Mereka meminumkan obat itu dengan paksa. Ok Jung meronta sekuat tenaga dan berhasil melepaskan diri. Ok Jung mendorong para dayang dan mengambil pisau kecil pemberian Ibu Suri Agung Jo.
Ok Jung mengarahkan pisau itu ke lehernya, ia mengancam akan bunuh diri saat itu juga.
Ibu Suri dan para dayang syok.
Ok Jung menangis, anda menyuruh saya meminum obat itu agar saya hidup, kalau tidak anda akan membunuh saya. Kalau begitu, saya lebih memilih untuk mati. Jika saya tidak bisa mengandung anak dari pria yang saya cintai, sebagai wanita lebih baik saya bunuh diri dengan pisau perak ini.
Ibu Suri tidak percaya, kau pasti berbohong, kau hanya perlu minum obat dan kau bicara soal kematian?
Ok Jung : Tidak, saya lebih baik mati, itu ratusan kali lebih baik. Jika seorang gungnyeo yang sudah mendapatkan anugerah Raja mati di malam selarut ini di sudut istana, Yang Mulia Raja pasti akan mengusutnya sampai ke dasarnya.
Pada saat itu rombongan Ibu Suri Agung Jo sudah sampai di lokasi itu dan bisa mendengar perkataan Ok Jung. Semua syok melihatnya. Tapi Ibu Suri Agung Jo menahan diri dan memutuskan melihat dulu situasinya.
Ok Jung masih mengancam akan bunuh diri, apa yang seharusnya saya lakukan? Apa Yang Mulia ingin melihat saya memotong tenggorokan saya dan bunuh diri di sini?
Ibu Suri Myeongseong gemetaran karena marah, kau benar2 perempuan kasar!
Ok Jung menekankan pisau ke lehernya dan semua tampak ngeri. Bahkan Ibu Suri Myeongseong panik, tahan!
Ibu Suri Agung Jo juga terkejut. Shi Young gemetaran.
Ibu Suri Myeongseong sudah kalah, ia melihat ke arah Ok Jung dengan lemas. Dasar perempuan keji. Mundur semua. Ibu Suri Myeongseong akhirnya pergi diikuti rombongan dayang.
Ok Jung terjatuh ke tanah dengan lemas, ia gemetaran, marah dan ketakutan.
Ibu Suri Agung Jo memutuskan untuk kembali ke kediamannya. Shi Young bingung dan menahannya, Yang Mulia..kenapa anda tidak menolong Jang sanggung tadi? Ibu Suri Agung Jo hanya berkata, Ok Jung itu adalah sanggung yang diangkat tanpa penunjukan resmi dan jika dia tidak bisa membela dirinya di saat seperti ini, bagaimana ia bisa bertahan di istana ini?
Shi Young menunduk, tapi tetap saja..itu sangat menakutkan.
Ibu Suri Agung Jo : Meskipun nyawanya terancam, seorang selir tidak boleh melepaskan haknya untuk mengandung keturunan Yang Mulia Raja. Jika ia melepaskan haknya itu dan meminum obat itu..dia juga akan kubuang.
Ibu Suri Agung Jo pergi. Shi Young bingung dan mengikuti Ibu Suri Agung Jo.
Beberapa saat kemudian, Ok Jung jalan tersaruk-saruk ke arah kediamannya. Sukjong masih ada disana, Apa itu Ok Jung?
Ok Jung melihat Sukjong dan langsung menangis. Yang Mulia!
Sukjong terkejut dan langsung lari memeluk Ok Jung, kau kenapa? Sukjong bingung kenapa Ok Jung seperti ini, acak-acakan tanpa mengenakan alas kaki dan menangis histeris.
Ok Jung tidak menjawab dan terus menangis dalam pelukan Raja.
Ibu Suri geleng kepala, perempuan Jang ini bukan wanita biasa. Penyihir paling kejam dari yang terkejam. Ibu Suri tanya ke Dayang Hong, perempuan itu tidak akan melaporkan perbuatanku pada Raja kan?
Dayang Hong menenangkan Ibu Suri, tidak mungkin Yang Mulia. Dia tidak akan bisa berada diantara anda dan Yang Mulia Raja.
Ibu Suri menghela nafas, ia gagal melakukan ini dan sekarang Ok Jung punya rahasia tentang perkara ini.
Sukjong duduk di samping tempat tidur Ok Jung, Dayang Uhm sudah ada di belakang mereka. Sukjong tanya apa yang sebenarnya terjadi. Ini sama sekali tidak seperti Ok Jung.
Ok Jung tidak mengatakan apa yang terjadi sesuai dugaan Dayang Hong. Dia hanya berkata ia jalan-jalan karena banyak yang dipikirkan dan terlalu bahagia karena melihat Yang Mulia, jadi saya menangis.
Sukjong tidak percaya begitu saja, ia yakin ada yang ingin mencelakai Ok Jung. Kalau ada yang..
Ok Jung langsung meraih tangan Sukjong, tidak. Bukan seperti itu, siapa yang berani mencelakai wanita milik Raja di istana? Saya mohon, jangan tanya apapun pada saya hari ini. Satu hari, kalau saya ingin mengatakannya kepada anda, saya akan mengatakannya, Yang Mulia.
Sukjong mengerti dan siap mendengar kapanpun Ok Jung ingin cerita. Sukjong akan ada pihak Ok Jung apapun yang terjadi.
Ok Jung berkata ia sudah bahagia hanya mendengar janji Sukjong itu. Ok Jung minta Raja tetap di sampingnya sampai ia tidur.
Sukjong bersedia dan menunggu Ok Jung tidur. Ia memeriksa dahi Ok Jung dan melihat Ok Jung mulai gelisah saat tidur.
Sukjong berpesan pada Dayang Uhm untuk berjaga di samping Ok Jung, kalau ada sesuatu yang aneh, meskipun itu hanya perubahan suara nafasnya, kau harus lapor padaku.
Shi Young mengiyakan, Baik, Yang Mulia.
Sukjong keluar. Ia kembali ke kediamannya dan memanggil Kasim Yang. Sukjong ingin pembangunan paviliun Ok Jung dipercepat.
Ok Jung bangun pagi-pagi sekali. Ia duduk di tempat tidurnya dan mengingat semua kejadian serta penghinaan yang diterimanya. Mulai pemaksaan meminum obat anti hamil, hampir mati dibakar, dilempar keluar dari istana meskipun jelas Raja sangat mencintainya.
Ok Jung sakit hati, ia bersumpah satu hari nanti Ibu Suri Myeongseong akan membayar apa yang sudah diperbuatnya. Ok Jung tidak akan mengatakan pada Sukjong tentang perbuatan ibunya kepadanya, tapi Ok Jung bertekad membuat Ibu Suri mengakui sendiri perbuatannya. Ok Jung bersumpah akan melahirkan cucu paling manis yang diimpikan Ibu Suri Myeongseong.
Menteri Min minum bersama Menteri Kim Man Gi. Keduanya membahas wanita Raja. Menteri Min merasa Ratu Ingyeong juga tidak dihiraukan Raja karena sudah ada Ok Jung. Saat mendiang Ratu Ingyeong meninggal, Raja sudah tergila-gila pada Ok Jung. Raja bahkan memeluk Ratu Ingyeong sebelum meninggal dengan Ok Jung di sampingnya.
Menteri Kim jadi marah karena merasa Raja memperlakukan putri2 mereka dengan tidak baik. Menteri Kim jadi ingin bersatu lagi dengan Min Yu Jung untuk menahan kekuatan Raja yang ingin melemahkan partai Seoin. Menteri Kim tanya apa Menteri Min punya cara untuk melemahkan kekuatan Raja.
Menteri Min : Yang Mulia Raja sudah memangkas sumber dana kita dengan UU pelarangan minum alkohol, kita juga akan melakukan hal yang sama. Kita akan memangkas sumber dananya.
Sukjong menghadiri rapat paginya. Jo Sa Seok sudah hadir dalam Kabinet. Para menteri ingin menghentikan penggunaan mata uang koin sebagai alat pembayaran dan kembali ke sistem barter dengan beras.
Menteri Min berkata, uang koin menimbulkan banyak kebingungan di pasar.
Sukjong berkata beras punya banyak kelemahan jika digunakan sebagai alat barter dibandingkan dengan uang. Dan jika Joseon ingin bertumbuh menjadi negara perdagangan, perputaran uang itu sangat penting. Lagipula, ini adalah proyek pertamaku sejak aku bertakhta. Bagaimana kau bisa menentangnya?
Jo Sa Seok mendukung Sukjong dan tidak setuju dengan usulan Menteri Min. Menteri Min mengusulkan sesuatu tanpa melakukan penyelidikan. Jo Sa Seok baru kembali dari Qing dan di Qing-Cina, mereka sudah menggunakan uang sebagai alat pembayaran dan berjalan dengan sangat baik. Saya yakin, itu juga seharusnya dilakukan di Joseon!
Menteri Min masih membantah, bagaimana bisa membandingkan negara sebesar Qing dengan Joseon. Menteri Min merasa Jo Sa Seok tidak berhak mengungkapkan pendapatnya karena dia adalah Duta Besar. Menteri Min berkata sirkulasi uang koin hanya akan membuat rakyat berada dalam krisis. Min ingin Raja melarang menggunakan koin. Itu adalah satu-satunya solusi.
Sukjong minta bukti pada Menteri Min.
Menteri Kim datang dan berkata ia sudah menemukan koin palsu. Sukjong terkejut melihat Menteri Kim tiba-tiba juga menentangnya. Menteri Kim membawa sekantung koin palsu, ini bukti kalau uang koin sudah menyiksa masyarakat Yang Mulia.
Menteri Min : Jika koin palsu seperti ini terus beredar, maka harga-harga akan naik dan pasar akan jatuh. Jadi bagaimana kita bisa menjamin bahwa peredaran uang koin tidak akan menyengsarakan masyarakat?
Sukjong : Tapi..
Menteri Min minta Raja menunda membangun militer dengan keuntungan dari proyek koin ini dan mulai prosedur pelarangan penggunaan koin. Semua Menteri kecuali Jo Sa Seok sepakat, tolong pertimbangkan Yang Mulia. (Jadi, masalah tempat tidur Raja, akan merembet ke masalah politik dan ekonomi, yeah.)
Sukjong jalan bersama Jo Sa Seok dan bertemu Kim Man Gi. Sukjong tanya apa yang terjadi, biasanya Kim Man Gi selalu mendukung dirinya. Menteri Kim minta maaf, tapi hati nuraninya tetap ingin mendukung partainya.
Sukjong menyadari kalau Kim Man Gi bergandeng tangan lagi dengan Min Yu Jung. Jo Sa Seok membenarkan. Jo Sa Seok merasa cemas dan memohon Sukjong mencegah pelarangan peredaran uang koin itu. Sukjong juga setuju karena jika mereka menghentikan peredaran koin maka semua rencana mereka juga akan tertahan.
Sukjong juga ingin segera memberikan posisi pada Jo Sa Seok agar bisa lebih berperan dalam dewan istana. Sukjong minta Jo Sa Seok bersiap. Jo Sa Seok berterima kasih.
Sukjong memutuskan untuk pergi ke pasar dan memeriksanya sendiri, ia minta Jo Sa Seok menemui Jang Hyeon dan memintanya untuk menyebarkan penggunaan uang koin.
Jang Hyeon mengadakan pertemuan dengan para Direktur bawahannya. Hee Jae memberikan laporan dari toko ikan. Jang Hyeon memeriksa pembukuan dan tanya kenapa pendapatan mereka turun sampai 80%. Direktur toko ikan itu memberikan alasan, ini karena koin uang palsu yang terus bermunculan dan karena keterlibatan partai Seoin dengan Min Yu Jung dibelakangnya.
Jang Hyeon kesal, ia tidak mau tahu alasannya dan memukul orang itu. Jang Hyeon menyuruh Hee Jae memecat Direktur itu dan menggantinya dengan orang lain. Hee Jae mengerti.
Jang Hyeon mengambil sebuah uang koin, apa kalian tahu kenapa aku sangat menyukai koin ini? (hee..kaya Mr. Krab) Manusia diberikan kepada ayah dan ibunya saat mereka dilahirkan, tapi koin ini adalah untuk setiap orang. Meskipun jual beli masih menggunakan beras sebagai alat pembayarannya, koin dari proyek ambisius Yang Mulia ini akan mengubah dinamika perdagangan di Joseon. Jadi ingat perkataanku dan sebarkan penggunaan koin ini di seluruh negeri.
Semua anak buah Jang Hyeon mengerti.
Malamnya, para gungnyeo di istana ketakutan karena melihat api yang seperti melayang-layang di udara, apa itu? Api hantu! Mereka teriak ketakutan.
Padahal itu sebenarnya adalah api yang dibawa para pekerja konstruksi untuk kediaman Ok Jung. Para pekerja itu jadi heran saat mendengar jeritan, apa ada hantu? wkk..
Shi Young lapor pada Ok Jung soal desas desus api hantu itu. Menurut Shi Young itu adalah roh penasaran gungnyeo yang mati tanpa keadilan. Shi Young heran kenapa Raja tidak berkunjung lagi, padahal waktu itu Raja kelihatan sangat mencemaskan Ok Jung.
Ok Jung berkata Raja mungkin hanya sedang sibuk. Shi Young merasa Raja melakukan perintah Ibu Suri, bukankah anak lelaki selalu mematuhi ibunya? Saya dengar Yang Mulia mengunjungi Ratu.
Ok Jung : Raja mengunjungi Ratu?
Memang benar Sukjong menemui Inhyeon, tapi untuk membahas masalah politik. Inhyeon cemas setelah mendengar Raja dan para menteri tidak sepakat. Sukjong membenarkan, ia tidak sepakat dengan mereka, tapi kondisi negara semakin baik. Sukjong tidak terlalu mempermasalahkan ini asal Raja tidak berkelahi dengan rakyat.
Ratu Inhyeon : Setahu saya, negara akan damai jika ada keharmonisan dalam hubungan Raja dan para menterinya.
Sukjong tanya apa itu pemikiran Ratu. Inhyeon membenarkan, para bangsawan melayani anda dengan cara itu.
Sukjong : Ratu, di negara yang dipimpin oleh monarki, Raja memberikan sebagian kekuasaan pada para Menteri dan membuat mereka saling bersaing satu sama lain. Kekuasaan Raja tidak dibagi sama rata dengan para Menterinya. Kau adalah anggota keluarga Raja dan bukan putri seorang bangsawan lagi. Kau harus ingat itu, selama kau adalah Ratuku. Baiklah, aku pergi dulu.
Sukjong langsng berdiri dan keluar. Ratu Inhyeon berdiri dan menghormat, tapi ia kelihatan tidak suka. (Ya, kalau ada maunya saja Sukjong datang, menuntut macam2 tapi tidak memberi perhatian. Tapi itu memang resiko yang harus ditanggung Inhyeon sejak awal.)
Kasim Yang menjemput Ok Jung dan mengantarnya ke satu tempat. Kasim Yang menyuruh Ok Jung mengikuti jalur lilin ini. Lalu berkata bahwa Yang Mulia Raja sudah menunggu Jang Sanggung disana. Kasim Yang senyum-senyum sebelum menghormat dan pergi.
Ok Jung mengikuti jalur lilin itu weleh...Sukjong romantis juga wkk..Sampai di ujung jalan dan melihat Sukjong berdiri di atas jembatan. Ok Jung mendekat.
Sukjong menoleh dan tersenyum manis ke Ok Jung. Ia menggandeng Ok Jung lalu merangkulnya dan menunjukkan kediaman baru Ok Jung. Ok Jung tanya bangunan apa itu.
Sukjong : Chwi Seon Dang.
Ok Jung : Chwi Seon Dang ?
Sukjong : Chwi Seon Dang..itu adalah nama yang kupilih. Jang Ok Jung, ini adalah kediaman yang khusus untukmu.
Ok Jung menangis, Yang Mulia..Sukjong berkata, sejak dulu ia sudah ingin membangun kediaman khusus untuk Ok Jung. Tempat khusus hanya untuk kita berdua. Dan untuk memiliki anak-anak disana.
Ok Jung tidak menduga Sukjong bisa melakukan ini. Sukjong sudah merencanakan pembangunan ini sejak lama.
Ok Jung baru sadar, jadi karena pembangunan ini maka tersebar gosip api hantu itu. Sukjong geli, ia tidak ingin orang-orang membicarakan rencananya ini, jadi ia membangun kediaman Ok Jung di malam sampai menjelang pagi hari. Tapi tetap saja tersebar rumor.
Ok Jung takut istana akan menjadi kacau karena kediamannya.
Sukjong tahu itu, tapi ia sudah mengantisipasinya, meskipun aku Raja, aku tidak bisa mendapatkan sesuatu tanpa berjuang. Ok Jung kelihatan cemas tapi Sukjong hanya ketawa dan merangkulnya lagi sambil memandangi Chwi Seon Dang di malam hari.
Paginya, para menteri ribut menetang keras soal pembangunan Chwi Seon Dang. Itu tidak masuk akal untuk seorang sanggung yang tidak mendapat penunjukan resmi mendapatkan kediaman besar dengan sebutan 'Dang' dan bukannya 'Gak'
Sukjong memang sepertinya menunggu kata2 ini. Ia dengan santai berkata, kalau ia tidak bisa memberikan kediaman dengan nama Dang untuk Ok Jung hanya karena status rendahnya, ia bisa mengoreksi itu, agar Jang Sanggung sesuai untuk mendiami Chwi Seon Dang.
Sukjong : Untuk membuat statusnya sesuai untuk kediaman bernama Chwi Seon Dang. Aku akan menunjuk Jang Sanggung menjadi selir tingkat 4 Sukwon.
Para Menteri seperti akan pingsan.
Sukjong melanjutkan, aku percaya itu akan membuat status pemilik dan kediamannya menjadi seimbang.
Menteri Min protes dan mengingatkan bahwa Raja Hyo Jong tidak pernah mengangkat seorang gungnyeo yang disayanginya ke tingkat setinggi itu meskipun gungnyeo itu sudah melahirkan seorang putri dan kebijaksanaannya dipuji sampai sekarang.
Sukjong tertawa, omo..jadi itu yang dilakukan kakekku Hyo Jong? Kakekku pasti tidak mencintainya seperti aku mencintai Jang Sanggung. Atau...atau dia sudah tidak tertarik lagi kepadanya sebelum ia mengangkatnya. Kalian juga pasti mengerti karena kalian juga pria. Apa yang tidak akan dilakukan seorang pria untuk wanita yang dicintainya?
Itu hanya sebuah kediaman untuk selir tingkat rendah.
Para menteri masih protes, pengangkatan selir ke tingkat 4 padahal selir itu tidak mengandung, itu benar-benar tidak masuk akal. Mereka mohon agar Raja tidak melakukan itu.
Sukjong marah besar karena para menteri berusaha mengendalikan kehidupannya. Chwi Seon Dang dibangun dengan dana pribadi Sukjong dan para menteri tidak berhak protes. Sukjong tidak mau mendengar penolakan lagi dari mereka.
Jang Ok Jung diangkat menjadi selir tingkat 4 Sukwon (1686). Ok Jung berlutut untuk mendengar dan menerima perintah.
Setelah itu semua dayang membungkuk kepadanya lalu mengucapkan selamat. Selamat Jang Sukwon..Selamat Jang Sukwon!
Ok Jung memandangi kediamannya dengan terharu. Sukjong datang dan mengajak Ok Jung masuk bersama ke kediaman barunya.
Sukjong menggandeng tangan Ok Jung dan berjalan bersama ke arah Chwi Seon Dang.
Ratu Inhyeon melihat mereka dengan pandangan sedih dan tidak berdaya.
Hee Jae senang sekali mendengar berita ini. Ia mengatakan kepada ibunya kalau Ok Jung sudah diangkat sebagai Selir tingkat 4 Sukwon.
Ny. Yoon terkejut dan tidak mengira Ok Jung bisa secepat ini naik menjadi selir Raja dengan posisi lumayan tinggi. Hee Jae yakin, adiknya bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan ia pasti akan segera dipanggil ke istana untuk membantu adiknya.
Ok Jung menghadap Ibu Suri Agung Jo untuk mengucapkan salam dengan resmi sebagai Sukwon Jang Ok Jung. Ibu Suri Agung Jo tersenyum lebar. Ok Jung berkata ia bisa sampai di posisi ini berkat restu Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Agung Jo justru merasa sangat berterima kasih, sudah bertahun-tahun ia hanya ada di ruang belakang dan sekarang dengan adanya Ok Jung, ia bisa merasakan harapan dan manisnya kemenangan. Tinggal satu lagi harapan Ibu Suri Agung Jo. Ia ingin Ok Jung segera melahirkan anak untuk Yang Mulia Raja.
Ok Jung, kau tahu istana bukan tempat yang mudah untuk dihadapi. Saat kau diserang oleh Ibu Suri waktu itu, aku sebenarnya menyaksikan semuanya.
Ok Jung terkejut. Ibu Suri Agung Jo melanjutkan, kalau kau minum obat itu demi menyelamatkan nyawamu saat itu, sekarang kau bukan saja menjadi infertil, kau juga akan dibuang oleh Raja. Kau bisa mempercayai kemurahan Yang Mulia Raja sekarang ini, tapi kau tidak bisa mempercayainya selamanya. (omo...jadi deg2an menunggu Choi Sukbin)
Ok Jung : Tapi Yang Mulia Raja berkata dia akan selamanya...
Ibu Suri Agung Jo : Tidak. Meskipun aku ini orang tua renta yang tinggal di belakang istana, In Jo (suaminya), Hyo Jong (kakek Sukjong), Hyeonjong (Ayah Sukjong), dan Raja yang sekarang sama. Aku sudah melewati empat generasi Raja, tidak peduli Ratu ataupun selir, semua wanita di istana harus selalu bersiap disaat perhatian Raja berakhir.
Ok Jung tampak sedikit tegang. Ibu Suri Agung Jo mendekat dan menambahkan itulah mengapa memiliki anak lelaki itu sangat penting. Ok Jung tersenyum lagi. Ibu Suri Agung Jo meminta Ok Jung untuk segera menghadap Ibu Suri Myeongseong dan mengucapkan salam dengan penuh kemenangan.
Ok Jung : Baik, Dae Wang Dae Bi Mama.
Sudah bisa diduga, Ibu Suri Myeongseong menolak Ok Jung. Sukwon siapa? lemparkan saja dia keluar!
Dayang Hong tampak meremehkan Ok Jung dan berkata kalau Ibu Suri Myeongseong tidak menghiraukan salam dari Ok Jung. Ok Jung minta Dayang Hong mengumumkan sekali lagi.
Dayang Hong terkejut, tapi Ok Jung melotot ke arahnya dan Dayang Hong tidak bisa melawan, ia mengumumkan sekali lagi. Ini membuat Ibu Suri Myeongseong kesal sekali.
Ok Jung akhirnya menemui Ratu Inhyeon. Inhyeon tanya, apa Ok Jung belum bisa menemui Ibu Suri untuk menyampaikan salam. Ok Jung membenarkan.
Ratu minta Ok Jung bersabar, waktu akan mengubahnya. Ketulusanmu pasti akan menyentuh hati Ibu Suri. Ok Jung berterima kasih pada Ratu.
Ratu Inhyeon berencana akan membuat jamuan resmi untuk merayakan pengangkatan Ok Jung sebagai Sukwon besok pagi.
Ok Jung tampak senang, meskipun saya diangkat atas penunjukkan dari Yang Mulia Raja, tapi kalau Ratu tidak setuju, Raja bisa kehilangan muka. Jadi saya sangat berterima kasih atas kemurahan Yang Mulia.
Ibu Suri terkejut saat mendengar rencana Ratu dari dayang Hong. Apa Ratu sudah tidak waras lagi? Dayang Hong berkata, Ratu hanya menjalankan tradisi. Ibu Suri kesal, tradisi apa?
Ibu Suri tidak akan diam saja dan minta Dayang Hong untuk mengumpulkan semua sanggung dari setiap bagian di Nae Myeong Bu. Ia akan memastikan mengadakan 'pesta' untuk perempuan marga Jang itu saat ia masih hidup.
Shi Young mengintip ke arah lokasi pesta dan tampak bingung. Ok Jung datang dengan wajah berseri-seri, apa persiapannya sudah selesai? Shi Young ingin mengalihkan Ok Jung dan berkata mereka belum siap dan mengajak Ok Jung pergi. Tapi Ok Jung curiga dan masuk ke lokasi pesta.
Ternyata tidak ada seorangpun atau tanda-tanda akan adanya pesta. Ok Jung kelihatan marah, kenapa belum ada dayang atau persiapan pesta?
Shi Young bingung dan akhirnya menjelaskan, Ibu Suri juga mengadakan pesta. Ia mengundang semua orang dan melarang orang datang ke pesta Ok Jung.
P. Dong Pyeong mengunjungi Sukjong. Keduanya main baduk bersama. Sukjong tanya kenapa pamannya sekarang jarang mengunjunginya. P. Dong Pyeong memberi alasan ia sibuk mengunjungi para gadis yang lama tidak ditemuinya.
Sukjong berharap pamannya mau membantunya dengan kekuatan penuh dan ingin memberikan jabatan di istana.
P. Dong Pyeong menolaknya, Yang Mulia anda tahu peraturannya, anggota keluarga Raja tidak boleh memegang jabatan pemerintahan. Sukjong membenarkan, pasti akan ada yang menentang. Tapi tidak ada hal yang bisa diraih dengan mudah. Apa gunanya bakat jika orang tidak bisa mengabdi di istana? Bukan karena ia anggota keluarga Raja atau bukan. Tolong pertimbangkan ini.
P. Dong Pyeong hanya mengangguk, baik, akan saya pikirkan.
Sukjong tiba-tiba ingat ada pesta. Ada pesta untuk Jang Sukwon hari ini dan aku ingin melihat sebentar. Apa kau mau datang denganku, Paman? Kalau paman tidak melindungi Ok Jung saat aku sakit, bagaimana kami bisa mendapatkan kebahagiaan kami ini?
P. Dong Pyeong menolak dengan alasan ia tidak boleh melihat selir Raja meskipun dia adalah keluarga Raja. Saya akan menemuinya di acara kerajaan berikutnya. Sukjong diam saja.
Ibu Suri dibantu Ratu jalan ke aula tempat pestanya digelar. Ibu Suri duduk dan menerima penghormatan semua sanggung. (btw, dimana Cheon Sanggung dari jimbang? kenapa tidak muncul lagi.)
Ok Jung jalan ke arah pesta itu. Shi Young berusaha menahannya, kita kembali saja, Jang Suk-won. Lebih baik menghindari sesuatu bukan karena takut, tapi karena itu terlalu kotor.
Ok Jung tidak mau, ia bukan lagi seorang gungnyeo rendahan yang bisa ditendang keluar dengan telanjang kaki begitu saja. Aku ini bagian dari keluarga Raja yang memiliki status tingkat 4!
Ok Jung masuk ke aula pesta, ia pura-pura datang terlambat dan minta maaf karena salah lokasi, saya pergi ke lokasi yang sudah ditentukan ternyata tidak ada yang hadir, ternyata anda memindahkan acaranya disini.
Ratu tampak tidak enak. Ibu Suri tidak percaya, salah lokasi? Dasar perempuan tidak tahu aturan. Apa maksudmu Ibu Suri negeri ini ada disini untuk mengadakan pesta untuk selir rendahan?
Ok Jung masih tersenyum, bukan itu maksud saya.
Ibu Suri marah, beraninya kau melihat langsung ke arahku dan menjawabku!
Ok Jung : Ibu Suri, saya bukan pelayan lagi, tapi selir dengan status yang resmi. Memperlakukan orang yang melayani Raja seperti ini di depan semua pelayan, artinya tidak menghormati Yang Mulia Raja.
Ibu Suri ketawa, apa maksudnya tidak menghormati? Coba lihat perempuan kasar ini, inilah mengapa garis darah dan status sosial itu penting! Ibu Suri teriak marah dan memerintah orang mengusir Ok Jung keluar.
Ratu Inhyeon bingung dan minta Ok Jung pergi dulu, aku akan mengadakan pesta untukmu lain waktu.
Ok Jung berkata ia kecewa dengan Ratu Inhyeon, seharusnya Ratu mencegah Ibu Suri melakukan ini sebagai pimpinan Nae Myeong Bu. Jika ini yang akan terjadi, anda seharusnya mengatakannya dulu pada saya. Dan karena anda, saya telah dipermalukan pada acara pesta resmi pertama di istana. Benar kan, Yang Mulia Ratu?
Ibu Suri marah sekali karena Ok Jung berani membantah Ratu, apa yang kalian lakukan? Cepat usir perempuan ini dari sini!
Penjaga mendekat dan akan mengeluarkan Ok Jung dari aula itu. Sukjong tiba dan melihat semuanya. Ia teriak, hentikan semuanya!
Ratu dan semua dayang terkejut, mereka langsung menghormat. Ok Jung hanya menunduk. Sukjong marah sekali, aku tidak tahu dengan yang lainnya. Tapi bahkan Ratu yang sangat bermartabat juga ikut dalam plot kotor ini!
Ratu Inhyeon serba salah, Yang Mulia..
Ibu Suri marah dengan sikap Sukjong. Di depan semua gungnyeo, anda mengabaikan istri anda dan memihak wanita itu?
Sukjong marah : Ibunda, Jang Ok Jung bukan hanya selir bangsawan biasa. Ia adalah seorang selir yang memiliki kedudukan, dia bisa membantu Ratu memimpin Nae Myeong Bu. Kalau Ibunda terus memperlakukannya seperti ini, saya tidak akan diam saja meskipun itu adalah ibunda.
Ratu Inhyeon menahan air matanya. Ibu Suri tidak menduga dengan kata2 anaknya. Sukjong mendekati Ok Jung dan menarik tangannya, ayo pergi.
Ibu Suri teriak2 murka lalu penyakitnya kambuh lagi dan jatuh. Ibu Suri muntah darah.
Sukjong dan Ok Jung berbalik. Sukjong terkejut juga melihat ibunya seperti itu, Ibunda! Sukjong lari ke arah Ibu Suri.
Ibu Suri memanfaatkan keadaan ini dan minta Sukjong mengusir perempuan Jang itu dari istana. Putraku, bagaimana anda bisa melakukan ini pada Ibu?
Ok Jung dan Sukjong kelihatan serba salah.
Langit mendung dan terlihat kilat di langit Joseon. Tabib istana segera merawat Ibu Suri. Sukjong dan Ratu Inhyeon duduk di dekat Ibu Suri.
Hujan turun dengan sangat deras hari itu. Para menteri berkumpul dan membicarakan masalah bencana banjir. Menteri Min langsung berkata bahwa bencana alam adalah tanda bahwa Raja tidak bijaksana.
Menteri Min ingin mengambil kesempatan ini untuk mengeluarkan Raja dari istana. Menteri Kim dan pejabat lain merasa itu keterlaluan. Min menjelaskan maksudnya, ia ingin Jang Sukwon dikeluarkan dari istana karena menyebabkan Raja bersikap tidak bijaksana.
Menteri Kim merasa ragu kalau hanya menggunakan alasan banjir. Menteri Min berkata mereka bisa memakai alasan Ibu Suri. Ibu Suri sakit parah sejak jatuh pingsan di pesta Jang Sukwon. Bukankah ini adalah kesempatan emas? Semua menteri setuju, hati Raja telah dicuri dan tidak mengindahkan hormat serta bakti pada orang tua. Lalu tambahkan bencana alam, maka itu akan cukup dijadikan pembenaran.
Para Menteri mulai mengajukan petisi.
Sukjong mendapat banyak sekali petisi yang isinya meminta agar Jang Sukwon dikeluarkan dari istana karena telah menyebabkan banjir dan Ibu Suri sakit. Sukjong murka dan melempar petisi itu, apa hubungan Jang Sukwon dengan sakitnya Ibu Suri?
Kasim Yang lapor, kantor Sekretaris Kerajaan juga penuh dengan petisi yang sama.
Para Menteri terus mengajukan permohonan ini dalam pertemuan dengan Raja. Kejahatan Jang Sukwon akan menyebabkan kematian pada Ibu Suri. Kami mohon, keluarkan dia dari istana segera.
Sukjong menahan marah sampai tangannya gemetaran, seorang selir hanya bagian kecil dari kehidupan pribadi Raja. Apa mungkin hanya dengan mengusir Jang Sukwon dari istana, maka hujan akan berhenti? Jika aku mengusirnya maka Ibu Suri akan sembuh? Keseimbangan langit dan bumi bisa diperbaiki hanya jika aku mengusir Jang Sukwon?!
Sukjong murka dan melempar gulungan petisi itu. Ia teriak, hanya jika aku mengusir Jang Sukwon?
Menteri Min tetap bertahan, benar. Yang Mulia. Jika Jang Sukwon diusir maka protes dari partai Seoin akan berhenti dan urusan kerajaan akan berjalan dengan lancar. Tapi jika tidak, maka para sarjana dari Sungkyunkwan akan bergabung mulai besok pagi dan meminta keputusan Yang Mulia Raja.
Para Menteri membungkuk dan mendesak Raja, tolong pertimbangkan.
Ok Jung bertemu P. Dong Pyeong dan berkata ia pasti seekor ular tua licik berusia 100 tahun yang sudah merayu Yang Mulia Raja. Itu pasti rumor terbaik diantara para selir Dinasti Joseon. Kenapa para sarjana terpelajar dari partai Seoin itu memusuhiku?
P. Dong Pyeong menghela nafas, ini semua karena perhatian Yang Mulia. Dan itu adalah kekuatan anda.
Ok Jung merasa itu bagus. Ok Jung memiliki apa yang sangat diinginkan oleh Partai Seoin. Mau atau tidak, selama saya mendapat dukungan dari Ibu Suri Agung, Bangsawan Jo dan paman, saya adalah satu-satunya harapan dari Partai Namin yang sudah dikeluarkan dari dewan istana. Itulah mengapa mereka berusaha keras mengusir saya.
P. Dong Pyeong minta Ok Jung bertahan. Ok Jung merasa tidak sanggup, karena ia tidak ingin melihat Raja menderita. Jadi saya memutuskan meminta maaf.
P. Dong Pyeong heran, minta maaf? Ok Jung akan minta maaf di halaman istana Ibu Suri.
Para Menteri sepakat mereka tidak akan menghentikan protes mereka hanya karena masalah kecil seperti permintaan maaf seperti ini. Jika Raja bergandeng tangan dengan Partai Namin dengan Jang Sukwon sebagai jembatannya, ini akan menyebabkan angin darah di istana. Mereka akan mengumpulkan sarjana Sungkyunkwan lalu mengusir Jang Sukwon besok pagi.
P. Dong Pyeong melaporkan niat Ok Jung untuk berlutut di depan kediaman Ibu Suri untuk minta maaf. Sukjong menghela nafas, penyakit Ibu menjadi parah saat ia berdoa untukku. Ini salahku dan bukan salah Jang Sukwon.
P. Dong Pyeong mengerti, tapi semua Menteri melakukan pemogokan, itulah sebabnya Sukwon membuat keputusan ini.
Sukjong mengerti dan akan istirahat saja. Jang Sukwon membuatku bisa istirahat. P. Dong Pyeong bingung, tapi Sukjong hanya berkata, Jang Sukwon punya caranya sendiri dan dia juga punya caranya sendiri. Kurasa aku akan membiarkannya saja.
P. Dong Pyeong : Saya benar2 tidak mengerti Yang Mulia.
Sukjong : Jang sukwon memulai sebuah cara politik dari posisinya. Politik untuk menjagaku.
Sukjong hanya tersenyum dan memutuskan melihat sebentar, bagaimana cara Ok Jung melalui pertarungannya dengan partai Seoin yang memusuhinya. Sukjong juga berterima kasih karena P. Dong Pyeong perhatian pada masalah Jang Sukwon.
P. Dong Pyeong hanya tersenyum tipis. (andai Sukjong tahu hati pamannya yang hancur sigh..)
Menteri Min jalan dan menertawakan rencana Ok Jung untuk minta maaf pada Ibu Suri Myeongseong.
Menteri Min bertemu Ok Jung yang hanya mengenakan baju putih biasa. Ia tidak menggubris Ok Jung dan jalan lagi. Ok Jung marah dan memanggilnya, Min Yu Jung Daegam! Menteri Min berhenti dan berbalik. Ok Jung mendekat.
Ok Jung jalan dan duduk di atas tikar jerami di depan kediaman Ibu Suri Myeongseong.
Seseorang menculik Dayang Joo dan melemparkannya ke gudang.
Flashback, Jang Hyeon menemui Ok Jung di istana. Pamannya tanya kenapa Ok Jung memanggilnya.
Ok Jung tersenyum, ia tahu tidak ada orang yang lebih baik dalam hal informasi dan organisasi selain pamannya. Ok Jung ingin menemukan seseorang dan minta pamannya menahan orang itu untuk sementara.
Dayang Joo ada di tangan Jang Hyeon.
Ok Jung terus berlutut di depan kediaman Ibu Suri sampai jauh malam. Ibu Suri tidak sudi keluar menemui Ok Jung, lebih baik membusuk di tempat tidurku daripada keluar menemuinya. Dengan begitu, putraku tidak punya pilihan selain mendepaknya keluar istana.
Hari sudah pagi lagi dan Ok Jung masih bertahan di depan kediaman Ibu Suri, ia kelihatan pucat.
Para Menteri masuk ke kantor mereka dan heran karena Menteri Min Yu Jung belum datang. Menteri Kim heran, kemana Min Daegam? Menteri yang lain tidak tahu.
Seorang menteri masuk dan berkata bahwa Menteri Min meminta mereka menghentikan protes dan bekerja seperti biasa di istana. Semua bingung dan marah, dimana Min Daegam sebenarnya?
Menteri Min ada di rumah, ia murka sekali tapi tidak berdaya. Menteri Min melempar bukunya dari meja dan memaki Ok Jung.
Kukira dia hanya seorang perempuan bodoh yang merayu Raja dengan wajahnya...beraninya ia mengancamku! Menteri Min marah sekali dan membanting mejanya.
Shi Young lari menemui Ok Jung, Jang Sukwon! Para Menteri sudah menghentikan protesnya dan kembali ke istana, anda bisa kembali ke kediaman anda sekarang.
Ok Jung tampak senang, benarkah? matanya berkilat penuh kemenangan. Min Daegam..
Flashback, Ok Jung memanggil Menteri Min dan menyindirnya, akan lebih bijaksana menyalakan lilin daripada menyalahkan kegelapan.
Menteri Min menoleh. Ok Jung menyambung, tapi saat mencari lilin, saya teringat hutang anda. Menteri Min tanya apa maksud Ok Jung. Ok Jung mengingatkan Min, ia tidak lupa dengan semua perlakuan Min padanya. Ok Jung tidak pernah melupakan perlakuan itu sedetikpun. Saat Min menghina dan ingin membakarnya hidup-hidup.
Menteri Min mengejeknya, tidak ada bukti. Jadi siapa yang akan mempercayainya? Ok Jung tersenyum dan berkata, ada Dayang Joo dari kediaman Ratu. Dia mungkin sedang diancam oleh orang-orang pamanku di satu tempat sekarang ini.
Kwang San mengikat dan menyiksa Dayang Joo. Sekarang ia mendekatkan plat besi membara ke wajah dayang Joo.
Ok Jung : Mereka tidak akan berhenti menyiksanya, sebelum ia memberikan jawaban yang memuaskan pada paman saya. Berapa lama, seorang wanita setengah baya yang lemah bisa menahannya?
Menteri Min mulai goyah.
Ok Jung mengancam lagi, Ratu mungkin akan menderita sakit kepala kelak karena berada diantara ayahnya yang ia hormati dan dayang Joo yang setia kepadanya. Tapi ada cara membuat ini berlalu, jika anda mau mengabulkan permintaan kecil saya.
Menteri Min : Permintaan kecil?
Ok Jung tidak tersenyum lagi, ia bicara dengan tegas. Hentikan protes dan kembali ke istana serta bekerja seperti biasa. Kita selesaikan saja masalahnya tanpa melibatkan Yang Mulia Raja. Saya percaya ini cara terbaik untuk menghentikan ini.
Menteri Min berkata ia tidak tahu apa yang dibicarakan Ok Jung dan jalan pergi, tapi jelas kelihatan Menteri Min mulai panik. Menteri Min akhirnya berkata ini terakhir kalinya Ok Jung bisa menggunakan kartunya ini, jika Ok Jung melakukannya lagi, maka kau tidak akan bisa menghindari kematian.
Ok Jung tersenyum. Anda tidak perlu khawatir.
Sekarang giliran Ibu Suri yang harus menghadapi Ok Jung. Ok Jung berseru, Yang Mulia..para Menteri sudah menghentikan protesnya dan kembali ke istana untuk bekerja, Jadi Yang Mulia Raja bisa bekerja untuk masalah negara lagi. Saya mohon jangan marah lagi. Kebencian juga adalah sejenis perhatian. Saya mohon segeralah sembuh dan tolong bimbing saya.
Tentu saja perkataan Ok Jung ini berhasil memancing Ibu Suri keluar dari kediamannya dengan sukses.
Ibu Suri keluar dengan sempoyongan. Dayang Hong berusaha menahannya. Ibu Suri kesal karena Ok Jung berkata, bahwa benci juga sejenis perhatian. Instingku benar, saat aku pertama kali melihatmu. Aku tidak tahu bagaimana kau menyelesaikan semuanya kali ini...tapi ini terakhir kalinya aku membiarkan putraku dicuri olehmu.
Ibu Suri teriak benci, aku tidak akan membiarkanmu mencuri putraku lagi!
Ok Jung membalasnya : Putra anda baru saja dicuri..tapi saya hampir saja tidak mendapat kesempatan memiliki putra saya sendiri. Penderitaan siapa yang sebenarnya lebih dalam?
Ibu Suri tidak percaya Ok Jung berani membalasnya. Apa? penderitaan katamu?
Ok Jung : Kalau Yang Mulia Raja tahu soal ini, ini akan sangat menyakiti hatinya.
Ibu Suri : Apa kau mengancamku dengan insiden saat aku memaksamu minum obat infertilitas?
Ok Jung melihat Sukjong dari sudut matanya. Sukjong tampak syok. Ok Jung sedikit terkejut tapi ia langsung memanfaatkan momen ini.
Ok Jung menunduk dan menangis perlahan, bagaimana saya berani mengancam Yang Mulia Ibu Suri? Ok Jung mengangkat wajahnya dan mulai bicara, Bagaimana saya berani mengatakan ini pada Yang Mulia Raja yang adalah putra paling berbakti di bawah matahari? Meskipun saya diseret dengan telanjang kaki di tengah malam seperti itu...dan anda menuangkan obat itu ke mulut saya. Saya ketakutan setengah mati, tapi itu adalah kecemasan kalau seorang gungnyeo tanpa status akan mengandung. Yang Mulia Ibu Suri pasti sangat cemas masalah suksesi. Jadi saya tidak akan pernah menyalahkan Ibu Suri karena itu.
Ibu Suri tertegun dengan kata2 Ok Jung. Ok Jung membungkuk, tolong maafkan saya, Yang Mulia. Ibu Suri kelihatan bingung, A..Apa?
Sukjong tidak tahan dan mendekat ke arah ibunya, apa sebenarnya ini Ibunda? Ibu memberikan obat infertilitas untuk Ok Jung?
Ibu Suri menoleh dan memandang putranya dengan linglung. Ok Jung menatap ke arah Ibu Suri dengan puas. Ibu Suri berusaha menjelaskan ke Sukjong, bukan seperti itu kejadiannya.
Ok Jung sudah mulai meneteskan air mata lagi. Ia menunduk.
Sukjong menoleh ke Ok Jung, jadi alasan kau menangis begitu sedih malam itu, adalah karena Ibunda takut kau mengandung anakku tanpa status yang pantas..dan mencoba meminumkan obat infertilitas dengan paksa kepadamu?
Ok Jung menangis dan melihat ke arah Sukjong, Yang Mulia..
Ibu Suri melirik ke arah Ok Jung, mungkin sadar wanita di depannya ini sudah mengalahkannya dengan telak.
Sukjong membentak Ok Jung, katakan padaku yang sebenarnya sekarang!
Ok Jung menangis semakin keras, ambil saja nyawa hamba Yang Mulia!
Wow...
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
Notes :
Choi Sukbin kalau dipikir-pikir benar-benar copy-catnya Ok Jung ya. Apa jangan-jangan..Ratu Inhyeon sengaja merancang agar pelayannya Choi bisa "tanpa sengaja" bertemu Sukjong dan merampas semua yang dimiliki Ok Jung. Agar Ok Jung bisa merasakan seperti apa perasaan Inhyeon.
Minggu depan Hyun Chi Soo muncul. Chi Soo akan memihak partai Seoin untuk mendapatkan kepala Jang Hyeon. Chi Soo kan anak angkat Ny. Kang dan ibu angkatnya meninggal karena Jang Hyeon. Mungkin Chi Soo tahu soal ini dan dia ingin membalas dendam.
Semakin seru saja Jang Ok Jung ini. Benar-benar tidak disangka wkk..
0 comments:
Post a Comment