Mandate of Heaven episode 6
Pasukan pemerintah menyerbu gudang tempat Won bersembunyi. Mereka menangkap Choi Won dan juga So Baek.
So Baek marah2, lepaskan aku! Gambar wajahku tidak ditempel di dinding. Aku tidak bersalah! Tidak bersalah!
Choi Won tampak tegang tapi ia tidak melawan.
So Baek melihat Mak Bong. Ia teriak marah pada pria itu. Dasar kotoran tikus! Karena kau dibutakan uang 100 Nyang, kau menyerahkan ayahku!
Mak Bong memang pemburu buronan pemerintah untuk mendapatkan hadiah uang. Ia mengejek So Baek, sekarang ia ingin mendapatkan 300 nyang. So Baek murka dan berusaha melepaskan diri dari pasukan pemerintah.
Kkeok Jung datang dan membuat kondisi berbalik. Kkeok Jung memukuli pasukan pemerintah.
So Baek mengangkat kakinya dan menendang tegak lurus pada dua prajurit yang menahannya. Kedua prajurit itu langsung tumbang. Choi Won tampak melongo melihat So Baek.
So Baek bekerja sama dengan Kkeok Jung untuk menjatuhkan para prajurit. Choi Won juga ikut berkelahi. Ia memukulkan kepalanya ke prajurit yang menahannya dan melumpuhkan orang itu.
Choi Won sempat mengambil papan nama prajurit itu lalu melarikan diri. Mak Bong mengeluh melihat Choi Won lolos. Choi Won mengambil kuda milik So Baek lagi dan kabur. Mak Bong juga lari.
So Baek menyadarinya dan mengejar Choi Won. Ia teriak2, Ho Dongku! Kkeok Jung menahan So Baek. Kita harus menangkap Mak Bong dulu! So Baek terpaksa mengikuti Kkeok Jung.
Ins. Lee, Gon-oh dan pasukan Uigeumbu bergerak untuk menangkap Choi Won. Woo Young berusaha menghadang mereka. Gon-oh membentaknya, kau ini seorang budak! beraninya kau menghalangi jalan Inspektur! apa kau tidak mau minggir? Gon-oh sudah akan mendorong Woo Young.
Woo Young tidak mau minggir, jika kau jadi aku dan aku akan membunuh semua keluargamu, apa kau tidak akan menghalanginya? Lebih baik kau bunuh juga aku. Lebih baik aku mati daripada menjadi budak disini.
Gon-oh tidak tahan dan ingin memukul Woo Young. Ins. Lee menahannya, tahan saja dengan keluakuan liarnya. Ins. Lee tidak terlalu terpengaruh dan hanya tersenyum geli, aku sibuk sekarang. Kalau kau masih mau melawan, tunggu sampai aku kembali nanti.
Ins. Lee mendorong Woo Young agar minggir. Lalu jalan bersama pasukan.
Woo Young tidak menyerah dan mengejar Lee, ia bahkan menarik lengan Ins. Lee, kakakku bukan pembunuh. Meskipun demi putrinya, ia tidak akan pernah menjadi pembunuh! Jadi kumohon..
Ins. Lee sekarang kelihatan kesal dan mendorong Woo Young dengan lebih kasar sampai Woo Young terjatuh. Lee hanya menoleh sekilas lalu jalan bersama pasukannya.
Woo Young menahan tangisnya, Kakak..
So Baek akhirnya bisa menangkap Mak Bong dan memukulinya, kau berani melaporkan ayahku?! Apa kau tahu betapa takutnya aku saat kupikir ayahku akan mati? Mak Bong teriak kesakitan, bagaimana tangan perempuan bisa begitu mematikan?
So Baek semakin murka. Untung Kkeok Jung langsung menyelamatkan Mak Bong wkk. Jangan memukulinya lagi! Kalau kau memukulinya terus, aku tidak kebagian memukulnya! hahaha..
Kkeok Jung ingin membawa Mak Bong ke markas dulu. So Baek protes, dia menyebutku perempuan!
Tapi mereka harus lari karena melihat pasukan pemerintah. Mereka harus melepaskan Mak Bong untuk saat ini.
Ins. Lee marah karena Mak Bong gagal menahan Choi Won. Mak Bong berkata dua pencuri itu (So Baek dan Kkeok Jung) sangat hebat dalam berkelahi. Ins. Lee kesal, apa ini pertama kalinya kau membuat laporan kepadaku?
Ins. Lee menekan Mak Bong untuk mengatakan tujuan Choi Won. Tidak akan bagus kalau kau melawanku, si setan merah.
Mak Bong ketakutan dan menjawab kalau Choi Won pergi ke Yang Ju. Gon-oh tampak terkejut. Ins. Lee langsung bergerak lagi.
Choi Won tiba di pos pemeriksaan petugas, ia ingin menggunakan papan nama milik prajurit yang tadi, tapi batal karena melihat ada pasukan.
Gon oh tanya sampai kapan mereka akan menunggu. Ins. Lee memeriksa peta, ia sengaja membuat pengalihan dan menggiring Choi Won ke satu titik. Kalau ia akan ke Yangju dia pasti melewati sini. Gon Oh berkata Choi Won belum tiba di tempat ini sekarang.
Ins. Lee mengerti, Choi Won pasti sembunyi dan karena tidak bisa lewat sini, maka Choi Won pasti akan jalan melalui tembok kota. Yang menghubungkan Heungin dan Gwanghui hanya ada tembok bagian tenggara. Mereka menuju kesana.
Choi Won langsung ketahuan saat mencoba memanjat tembok untuk menyeberang. Choi Won melawan dan jatuh bersama prajurit itu. Kepala prajurit tadi terbentur dan pingsan. Ada prajurit lain yang melihat Choi won dan meniup peluit.
Tapi Won tidak bisa langsung bergegas lari, instingnya sebagai tabib membuatnya berbalik dan menolong prajurit yang terluka itu. Won sempat melakukan akupuntur untuk prajurit itu.
Ins. Lee tiba di lokasi dan menemukan prajurit itu. Ia menunjukkan lukisan Choi Won, kau yakin ini orangnya? Prajurit itu membenarkan. Ins. Lee langsung memberikan perintah untuk membawa prajurit itu ke klinik terdekat lalu sisanya ikut ke penyeberangan kapal. Tapi Lee sempat heran, Choi Won masih mau melakukan akupuntur meskipun ia terdesak.
Menteri Kim berkumpul bersama Menteri Yoon dan Tuan Jang. Menteri Yoon ingin Menteri Kim segera melenyapkan Da In, karena gadis itu maka penyelidikannya dibuka lagi. Menteri Yoon marah2 karena merasa usaha mereka terancam gagal.
Tuan Jang berusaha membela putri angkatnya. Menteri Yoon marah2, kenapa anda bisa membesarkan putri seperti itu? Akibatnya, Putra Mahkota jadi memperhatikan tabib wanita Da In. Jika PM bekerja sama dengan gadis itu untuk menyelamatkan Choi Won..
Menteri Kim ingin Da In dibunuh diam-diam. Tuan Jang langsung menolak, ia sudah berusaha membunuh Deok Pal, dan Tuan Jang janji jika mereka melepaskan Da In, ia akan melarang anaknya mendekati istana lagi.
Seorang gisaeng masuk dan menyampaikan pesan kalau Uigeumbu pergi ke Yangju untuk menangkap Choi Won. Menteri Kim terkejut, ke Yangju? Gisaeng itu membenarkan lalu jalan keluar.
Mereka bertiga tahu artinya, Choi Won pergi mencari Deok Pal. Menteri Yoon kalang kabut, Choi Won itu tabib istana, bagaimana kalau ia tahu julukan Deok Pal? Dia pasti tahu apa arti kura-kura. Jika ia lebih dulu menemukan Deok Pal kita bisa mendapatkan masalah. Karena Deok Pal tahu semuanya.
Menteri Kim menyuruh Tuan Jang segera mengirim pesan ke Do Mun, ia tidak boleh melepaskan Deok Pal. Tuan Jang mengerti.
Choi Won sampai di penyeberangan perahu, ia memberikan papan nama milik petugas Uigeumbu dan dikira polisi yang sengaja menyamar untuk mnangkap buronan. Choi Won lolos dan bisa naik ke perahu.
Choi Won duduk di tepi perahu dan mengeluarkan kantung obat milik Rang. Rang-ah, ayah akan segera datang. Aku pasti akan datang.
Choi Won berhenti sejenak di sebuah kedai untuk makan. Do Mun jalan masuk ke kedai yang sama. Ia jalan melewati Choi Won dan duduk di belakang Won.
Seorang pria berbisik ke Do Mun, ia tahu keberadaan Deok Pal. Deok Pal terlihat masuk ke kediaman cenayang di dekat gunung Yebong.
Choi Won terkejut dan menjatuhkan sendoknya. Do Mun menoleh dan membungkuk untuk membantu Choi Won mengambil sendoknya. Do Mun tidak mengenali Won saat itu.
Ins. Lee mendapat laporan kalau Choi Won terlihat menuju lereng gunung Yebong. Hanya ada kediaman cenayang di sana. Ins. Lee segera berangkat.
Do Mun sudah lebih dulu tiba di kediaman cenayang itu dan memporak-porandakan semua barang2nya. Cenayang itu teriak2, apa yang kalian lakukan?
Do Mun mengarahkan pedang ke leher wanita itu. Cenayang itu sedang hamil tua dan ketakutan, orang itu sudah pergi dari sini beberapa waktu lalu.
Deok Pal memang sudah lari dari rumah cenayang itu. Tapi ia tertangkap oleh Choi Won. Deok Pal terkejut, Tuan Bong-sa Choi!
Choi Won menahan Deok Pal dan memeriksa telapak tangannya, ia heran kedua telapak tangan Deok Pal tidak terluka (pembunuh Min Do Saeng pasti memiliki bekas luka di telapak tangannya.) Choi Won membentaknya, bicara! kau tahu kan? Kau tahu siapa yang membunuh Do Saeng, ya kan? Bicara! bicaralah!
Deok Pal tetap bungkam, saya tidak tahu.
Choi Won melihat Do Mun dan anak buahnya. Ia menyembunyikan diri dan menyeret Deok Pal pergi. Ayo ikut aku!
Pasukan Uigeumbu juga tiba di kediaman cenayang itu, tapi rumah itu sudah kacau. Ins. Lee menunjukkan lukisan Choi Won pada cenayang itu.
Cenayang itu tidak mengenalnya, ini pertama kalinya aku melihatnya. Ins. Lee merasa percuma tanya pada wanita itu. Ia mengajak anak buahnya pergi.
Tapi Gon-oh tidak bergegas pergi, ia mendapat perintah untuk menghabisi cenayang itu juga. Gon oh menghunus pedangnya. Cenayang itu ketakutan dan berkata tidak tahu apapun.
Gon Oh yakin wanita itu tahu lalu menyerang cenayang itu sekali. Wanita itu terjatuh. Gon-oh tidak bisa memastikan bahwa wanita itu sudah mati karena ia dipanggil seorang petugas. Gon Oh mengira cenayang itu sudah mati lalu pergi. Sebenarnya cenayang itu masih hidup.
Deok Pal melihat rombongan Gon-oh. Ia menyingkirkan Choi Won dan lari ke arah Gon oh, tuan...selamatkan saya! selamatkan saya. Gon Oh tanya kenapa Tuan Bong-sa Choi kesini dan dimana dia?
Deok Pal menunjuk ke satu arah. Gon-oh memerintah anak buahnya lari mengejar Choi Won. Setelah itu, ia menghunus pedang untuk menghabisi Deok Pal.
Untungnya Ins. Lee tiba, ia menyuruh Deok Pal sembunyi dulu, kau tidak boleh ditemukan oleh siapapun. Pasukan Uigeumbu mengejar Choi Won. tapi mereka mengejar ke lain arah.
Choi Won menemukan Deok Pal, ia memukul Deok Pal dan menyeretnya mencari kapal. Keduanya naik ke perahu dan Won berusaha mendayung perahu secepat mungkin.
Do Mun dan anak buahnya datang lalu menembaki mereka dengan anak panah. Choi Won menarik Deok Pal untuk tiarap.
Choi Won menyadarkan Deok Pal, coba lihat, mereka juga ingin membunuhmu!
Do Mun menghentikan anak buahnya dan berniat menyusul mereka.
Pasukan Uigeumbu tiba. Do Mun dan Ins. Lee Jeong Hwan berhadapan.
Choi Won melihat ke daratan dan menyadari kalau pasukan Uigeumbu dan pasukan Do Mun berhadapan. Ia langsung mengambil kesempatan untuk lari.
Ins. Lee ingin tahu siapa Do Mun, cepat jawab, siapa sebenarnya kau ini?
Lee memerintah sebagian anak buahnya mengejar Choi Won. Ins. Lee menghunus pedang dan bertarung dengan Do Mun.
Ins. Lee berhasil melukai lengan Do Mun. Tapi gerakan Do Mun lebih lincah dan sepertinya ilmunya lebih tinggi dari Jeong Hwan.
Do Mun menahan pedang Jeong Hwan lalu melukai perut Jeong Hwan.
Ins. Lee berlutut menahan sakit. Do Mun dan anak buahnya mundur. Ins. Lee teriak marah.
Geo Chil dan So Baek kembali ke markas mereka. Ada seorang Nenek yang mengomeli Geo Chil, coba lihat kau ini, sebagai pemimpin kau tertangkap dan hampir kehilangan nyawamu. Benar-benar memalukan!
So Baek ingin mengambil daging tapi neneknya memukul tangannya. So Baek protes, sakit Nenek. Nenek, kau tidak mengerti. Ayah baru tenang kalau aku makan daging. Tapi anehnya Geo Chil hanya diam saja sejak tadi.
Tiba-tiba Geo Chil tumbang ke meja makan. Semua terkejut, So Baek awalnya mengira ayahnya tidur. Lalu Kkeok Jung melihat ada darah. Semua panik. Sepertinya luka Geo Chil di kaki waktu itu tidak juga sembuh dan jadi infeksi.
So Baek dan Kkeok Jung harus lari mencari tabib yang biasa mengurus mereka.
Woo Young dan para budak lain harus bangun pagi-pagi untuk mulai kerja lagi. Rang bangun dan sadar ia kena diare lagi Rang hanya bisa menangis sendirian.
Tuan Jang ingin membakar seragam RS Istana milik Da In. Da In susah payah menghalanginya. Paman, paman, anda harus mempercayai saya. Dia seperti paman, dia juga menyelamatkan hidup saya. Dia menyelamatkan saya waktu saya masih remaja. Dia jelas tidak akan membunuh siapapun.
Tuan Jang jelas tahu itu, tapi ia juga tidak ingin kehilangan nyawanya. Tuan Jang membentak Da In, apa kau masih belum sadar juga? Apa seluruh keluarga kita harus hancur agar kau bisa sadar?
Da In minta maaf karena membuat ayah angkatnya cemas, tapi ia harus membersihkan nama Choi Won.
Tuan Jang marah, apa? Sampai Choi Won menjalani hukuman mati, kau tidak akan keluar selangkahpun dari kamarmu! Tuan Jang memerintah anak buahnya mengurung Da In ke dalam kamarnya.
Da In teriak2, paman! Tapi Tuan Jang tidak peduli.
So Baek dan Kkeok Jung tiba di kediaman tabib Chun Bong tapi tabib itu tidak ada. So Baek panik, tanpa dia siapa yang akan merawat ayahku?
Kkeok Jung memutuskan untuk pergi ke desa mencari tabib itu, ia tidak peduli meskipun harus menggendong tabib itu.
Choi Won mengikat tangan Deok Pal ke tangannya. Ia marah, waktu itu kau jelas memintaku pergi ke gudang Jeonseolsa. Apa alasannya?
Deok Pal tidak mau menjawab, bunuh saja saya! Choi Won marah, aku tidak membunuh orang. Aku tidak membunuh Do Saeng! Kau tahu lebih baik dariku!
Deok Pal berusaha melepaskan diri dan keduanya berkelahi. So Baek dan Kkeok Jung berkuda di dekat mereka.
So Baek menunjuk ke arah mereka, Kkeok Jung..disana..disana, bukankah itu si pencuri kuda? Dia adalah tabib istana! So Baek mendekati Choi Won.
Choi Won menekan Deok Pal ke tanah, ia ingin penjelasan. Deok Pal teriak2, tidak..saya tidak tahu apa-apa! Lepaskan, tolong lepaskan aku! Choi Won teriak, ayo bicara! bicara!
Gu artinya kura-kura! Do Saeng menulis huruf Gu sebelum ia meninggal. Itu menunjuk kepadamu! Kau tahu siapa penjahat sebenarnya!
So Baek sudah di samping Choi Won, hei, pencuri kuda kau harus ikut denganku sekarang. Ayahku hampir mati!
Choi Won melepaskan tangan So Baek, lepaskan aku!
Kkeok Jung menahan Choi Won, kami sudah menyelamatkanmu. Sekarang kau harus menyelamatkan ketua kami! Choi Won tertegun jadinya.
So Baek ingin melepaskan ikatan tangan Choi Won dan Deok Pal. Tapi Choi Won melarangnya. Tidak, aku tidak bisa pergi. Ada yang harus kuselesaikan dengannya. So Baek terkejut melihat nada tegas dalam suara Won.
Choi Won akhirnya dibawa ke kamar Ketua Geo Chil, tangan Choi Won masih terikat dengan Deok Pal. Awalnya ia jalan sambil melawan, tapi begitu melihat kondisi Geo Chil, insting dokternya langsung jalan. Aigoo, apa ini?
Kkeok Jung mengancam Choi Won, jangan pergi sebelum kau menyembuhkan ketua.
So Baek berkata ke ayahnya, ia sudah membawa si pencuri kuda itu, ayah jangan khawatir. Geo Chil setengah sadar dan bergumam minta air. So Baek minta Nenek mengambil air. Choi Won melarangnya, kalian tidak bisa memberikan makan untuknya saat ini. Temperatur tubuhnya bisa menurun dan kondisinya bisa memburuk.
So Baek : Apa katamu? Ayah ingin minum air!
Choi Won kesal, apa kau ingin membunuh ayahmu?
Geo Chil bergumam dan minta So Baek melakukan semua kata Won. Ayahmu si Palu Besi tidak akan mati dengan mudah, aku belum menikahkanmu. So Baek marah, aku tidak akan menikah jadi..Geo Chil menekankan kalau Won yang paling tahu.
Choi Won memeriksa luka Geo Chil dan sadar kalau lukanya mulai bernanah. Kalau tidak cepat, ia bisa mati. Choi Won minta beberapa bahan, minta sendok, minta mereka merebus air dan membawakan kain bersih sebanyak mungkin.
Choi Won minta Kkeok Jung menjaga Deok Pal. Jangan biarkan ia kabur.
Ratu Munjeong menikmati mandi berendam dalam air hangat. Ratu bicara sendiri, ya, anda (PM Yi Ho) ingin terus melawan saya? Kecuali anda ingin menggali kuburan anda sendiri, silahkan saja dan cobalah.
Bagus juga kalau anda ingin mengikuti ibu anda ke alam kubur.
Dayang Hong mendekat dan berbisik, Gu Deok Pal masih hidup. Katanya dia bersama mantan tabib istana Choi won.
Ratu Munjeong terkejut dan kelihatan murka.
PM Yi Ho berdiri di jembatan sambil mengamati bunga peony di tangannya. Bunga itu adalah lambang Ratu Munjeong.
Setelah beberapa lama, PM Yi Ho akhirnya membuang bunga magnolia itu ke sungai. Itu lambang keputusan PM Yi Ho membuang Ratu Munjeong dari hatinya. Selama ini PM Yi Ho benar2 menganggap Ratu seperti ibu kandungnya sendiri.
Jang Geum datang membawakan obat. PM Yi Ho tanya soal ibu kandungnya, kenapa kau tidak menyelamatkannya?Meskipun itu adalah kelahiran yang sulit, bahkan jika aku harus mati, kau seharusnya menyelamatkan ibuku.
Jang Geum bingung menjawabnya. (Itu kejadian th 1515, saat PM Yi Ho dilahirkan. Saat itu Ratu Janggyeong tidak bisa diselamatkan dan meninggal saat melahirkan Pangeran. Para menteri ingin Raja Jungjong menghukum mati Jang Geum, tapi Raja berkata, ia tidak pernah memberi hadiah saat Jang Geum menyelamatkan kelahiran semua anak di istana, saat ini ia juga tidak akan menghukum Jang Geum. Sebagaimana ia tidak memberi hadiah, ia juga tidak menghukum. Ini tercatat dalam sejarah)
PM Yi Ho menghela nafas, tapi baik itu kau atau tabib Choi Chang Son (Kakek Won) aku yakin kau juga tidak berharap itu terjadi. Tapi hari ini, kenapa aku merasakan kekosongan akan kehadiran seorang ibu yang tidak pernah kulihat wajahnya?
Jang Geum : Yang Mulia, apa terjadi sesuatu dengan Yang Mulia Ratu?
PM Yi Ho menunjuk bunga magnolia yang dibuangnya, apa kau melihat itu? Itu adalah kedekatanku pada ibu yang sudah kulepaskan. Jang Geum mengerti dan minta PM Yi Ho segera meminum obatnya.
Kepala pengawalnya datang dan lapor ada seorang peracik obat bernama Gu di RS Istana. PM Yi Ho terkejut, apa benar?
Jang Geum membenarkan, namanya Gu Deok Pal. Tapi ia sudah mengundurkan diri dari RS Istana beberapa waktu lalu. Kepala pengawalnya juga berkata Ins. Lee dari Uigeumbu sudah pergi ke Yangju.
PM Yi Ho : Jadi, Choi Won telah pergi ke Yangju untuk menangkap Gu Deok Pal? Jadi arti kata kura-kura yang ditinggalkan Min Do Saeng adalah.. Kita harus menemukan Gu Deok Pal itu, cepat kirim orang ke Yangju.
Kepala Pengawal : Baik, Yang Mulia!
Menteri Kim terkejut mendengar berita bahwa Deok Pal akhirnya bisa diseret oleh Choi Won. Menteri Yoon panik, bagaimana kalau Choi Won bisa tahu yang sebenarnya?
Menteri Kim minta semua segera dikumpulkan. Katakan pada Sabuchonggwan kalau ia juga harus datang.
Menteri Kim, Yoon, dan Tuan Jang beserta orang2 bertopeng yang hanya kelihatan bayangannya saja berkumpul. Mereka mendengar bahwa Deok Pal sudah jatuh ke tangan Choi Won. Mereka takut karena Raja bahkan memperhatikan mereka, bagaimana kalau ketahuan kita mencoba meracuni Putra Mahkota..saat itu..
Menteri Kim berkata ia sudah mengirim tentara pribadinya ke Yangju untuk membunuh mereka. Menteri Kim minta Sabuchonggwan mengirim orang lagi ke Yangju secara diam-diam untuk membunuh mereka.
Menteri Yoon mengeluh, semua ini hanya untuk dua orang itu dan katanya (Do Mun) ia tidak akan gagal dengan sombongnya. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Ratu mendengar ini, kita semua bisa punya luka bakar di wajah kita. Yoon menyindir Menteri Kim yang diguyur teh panas oleh Ratu.
Menteri Kim melirik kesal. Yoon akhirnya berkata mereka harus segera menghabisi kedua orang itu. Tuan Jang menunduk dan minta maaf.
Menteri Yoon bicara lagi, Daegam..kalau misalnya..ini hanya misalnya, kalau kedua orang itu bisa kembali dengan hidup-hidup..
Menteri Kim murka, tidak ada yang seperti itu! Mereka tidak akan kembali hidup-hidup!
Choi Won mencoba mengobati luka Geo Chil dengan obat seadanya. Ia menggunakan ikan asin untuk obat. Lalu So Baek menyadari bahwa Deok Pal sudah hilang. Choi Won panik dan lari mengejar Deok Pal.
Deok Pal sudah sampai diluar dan lari mendaki bukit. Choi Won mengejar di belakang Deok Pal. Ia sudah hampir melompati pagar tapi mendengar panggilan seseorang, Ayah. Ayah.
Choi Won menoleh dan terkejut, ia melihat Rang. Wajah Rang memelas, ayah.
Ternyata itu So Baek yang juga tampak memelas, bagaimana dengan ayahku? Kau tidak bisa pergi.
Choi Won ingin pergi menangkap Deok Pal tapi So Baek menahan kaki Choi Won, jangan pergi. Bagaimana jika ayahku mati? Kalau kau pergi, ia bisa mati. Ayahku..kau harus menyembuhkan ayahku.
Kkeok Jung muncul dan menarik So Baek. Choi Won akhirnya jalan ke arah dalam.
So Baek ingin mengajak Kkeok Jung menangkap Deok Pal, kita tidak tahu si pencuri kuda itu akan mengubah pikirannya atau tidak.
Choi Won duduk di samping Geo Chil dan mulai merawat lukanya.
Da In dikurung oleh ayah angkatnya. Tapi ia tidak kehilangan akal. Da In lari keluar lewat jendela.
Rang mencuci bajunya yang kena diare di tepi sungai. Ia juga makan obat dari tabib dan minum air mentah begitu saja. Kasihan anak ini.
Da In melihat Rang dan segera mendekatinya, Rang-ah! Rang tersenyum melihat Da In, eonni!
Da In mengamati Rang dan tampak sedih. Ia melarang Rang mencuci baju, siapapun yang menyuruhmu, kau harus menolaknya, kau harus istirahat Rang. Rang berkata tidak ada yang menyuruhnya, ia mencuci baju diam2 karena kena diare. Kalau aku terkena diare, bibiku pasti akan sangat cemas.
Da In mengerti, jadi kau keluar untuk mencuci ini? Rang menunjukkan baju lain, dan untuk mencuci ini juga. Ini adalah milik dari paman menakutkan yang mencoba menangkap ayahku. Aku harus bisa menyenangkan hatinya agar dia mau mendengarkanku.
Da In meminta baju Jeong Hwan dari Rang, ia yang akan mencucinya. Rang menolak, bukan eonni yang harus tampil manis, tapi aku. Da In akhirnya menawarkan untuk merawat Rang dengan akupuntur. Setelah Rang kuat, ia bisa mencuci baju itu. Bagaimana?
Rang setuju.
Ins. Lee kembali ke markas dalam kondisi terluka dan sambil marah-marah. Ia menendang tempat api, Lee marah2 ia belum bisa memberi laporan sampai Choi Won tertangkap. Ins. Lee minta Gon Oh menyelidiki si bongkok yang bersama Choi Won.
Ins. Lee ingin bertemu Da In.
Woo Young mencuri dengar pembicaraan keduanya dan lega karena kakaknya belum tertangkap. Woo Young ingat Rang dan bergegas mencarinya.
Da In merawat Rang dengan akupuntur. Rang menunjuk titik yang biasa ditusuk oleh ayahnya. Da In mengerti dan mulai menusuk lengan Rang.
Rang setengah tertidur dan mimpi ayahnya. Ayah!
Tuan Jang marah waktu mengetahui kamar Da In kosong, ia memerintah anak buahnya mencari dan membawa Da In pulang, pergi ke penampungan budak di Uigeumbu.
Rang berkata denyut nadinya sudah stabil dan demamnya menurun. Ayah mengatakan itu. Ayah berkata kalau aku lebih baikan setelah akupuntur.
Da In : Jadi kau ingin aku juga mengatakannya?
Da In memeriksa Rang, denyut nadimu telah stabil dan demammu... Da in menghela nafas, bagaimana ini? Rang..sepertinya aku ini bodoh. Aku belum mencapai level ayahmu. (jadi perawatan akupuntur Da In tidak sehebat Choi Won yang langsung memberikan efek)
Da In ingin bertemu lagi dengan Rang besok untuk memberikan pengobatan akupuntur lagi. Rang bersedia. Da In mengulurkan jarinya, janji.
Rang : Kau janji kepadaku sebelumnya bahwa kau akan membuatkan obat yang sama seperti obat ayahku.
Da In minta maaf dan akan memberi obat-obatan yang sama seperti yang biasa dipakai ayah Rang lalu membawanya kesini besok setelah dimasak.
Woo Young muncul dan memanggil Rang, Rang-ah! Rang menunjuk Woo Young, oh itu bibiku. Da In baru sekali itu melihatnya, benarkah?
Da In kemudian melihat anak buah ayah angkatnya. Da In agassi! Da In agassi!
Da In panik, ia harus segera pergi dan terpaksa tidak bisa bertemu Woo Young. Da In hanya minta Rang menemuinya disini besok pagi. Kau bisa kembali bersama bibimu dulu, kita harus bertemu. Da In langsung pergi.
Woo Young lari ke arah Rang. Rang! siapa gadis itu? tabib wanita dari RS Istana?
Rang membenarkan, dia tabib wanita yang bekerja bersama ayah.
Woo Young mengajak Rang pulang dan berkata tabib wanita itu sengaja datang kesini hanya untuk memberikan perawatan akupuntu untukmu?
Rang membenarkan. Dia bahkan berkata akan membuatkanku obat yang sama seperti yang dibuat ayah. Woo Young sadar, dia pasti sangat dekat dengan ayahmu.
Woo Young : Ini pasti diturunkan dari ayah ke anak lelakinya, mereka berdua sama-sama tidak punya harapan dan keduanya sama-sama terpesona dengan tabib wanita. Wanita yang menghianati kita dan melarikan diri dengan uang yang disembunyikan ayah juga seorang tabib wanita. (Ibu tiri Won dan Woo Young)
Awas kalau ia sampai tertangkap olehku.
Geum Ok, ibu tiri Won dan Woo Young jalan untuk mencari tempat tinggal, ia tidak bisa masuk penginapan ke penginapan dan hidup dari belas kasihan orang. Geum Ok melihat selebaran di jalan, ada yang menjual rumah dengan perabotnya. Geum Ok menimbang, apa ia beli saja rumah itu untuk membuka usaha pengobatan?
Mak Bong mendekat dan mendesak Geum Ok untuk mengambil rumah itu.
Ins. Lee marah karena tidak bisa menemukan Da In. Gon Oh masuk. Ins. Lee menyuruhnya pergi ke kantor uigeumbu kedua dan cari tahu pejabat siapa yang mencampuri urusan Da In ini.
Gon Oh : Tuan, meskipun kita menemukannya..
InS. Lee membentaknya, apa kau ada di pihak mereka?
Gon-oh terkejut : Tidak. Saya akan menjalankan perintah anda.
Setelah Gon Oh keluar, Ins. Lee mengingat Do Mun yang ingin membunuh Choi Won dan Deok Pal. Kenapa pria itu menginginkan Choi Won. Kenapa Choi Won pergi mencari si bongkok itu. Kalau Choi Won mencarinya untuk membunuh orang itu..jelas ada sesuatu dengan si bongkok itu.
Do Mun berlutut di depan tiga sekawan. Tolong bunuh saya. Menteri Yoon marah2, baik aku akan membunuhmu. Menteri Yoon memukuli dan menendangi Do Mun.
Tuan Jang kelihatan menahan marah dan mengepalkan tangannya. Do Mun sudah dibesarkan Tuan Jang seperti anaknya sendiri.
Menteri Kim menghentikan Yoon dan memintanya keluar. Ia juga memberi kode pada Jang untuk keluar. Tuan Jang terpaksa jalan pergi.
Sekarang tinggal Do Mun dan Menteri Kim saja.
Menteri Kim mendekati Do Mun dan menunjukkan telapak tangannya yang ada bekas luka pisau bedah milik Choi Won. Kau tahu kapan aku mendapatkan luka ini, ya kan? Luka kecil ini, apa kau pikir tidak akan ada luka kedua setelah melakukannya sekali?
Do Mun : Saya akan bertanggung jawab, silahkan penggal kepala saya.
Menteri Kim tidak tertarik dengan kepala Do Mun, tapi tangan kananku, yaitu majikanmu. Aku mungkin tertarik dengan kepala Pedagang Jang. Kalau kau membuat kesalahan lagi, mungkin akan ada bekas luka lagi di dekat luka yang ini kalau waktunya sudah tiba.
Da In masih berusaha menghindar dari kejaran orang2 ayah angkatnya.
Geo Chil sadar. Choi Won duduk di sampingnya dan tanya apa Geo Chil merasa lebih baik. Geo Chil membenarkan, apa kau menyelamatkanku?
Choi Won berkata Geo Chil sudah melewati masa kritisnya dan menyuruhnya minum obat. Geo Chil tidak mau, ia sudah merasa cukup bisa mendapatkan perawatan sampai ke titik ini.
Geo Chil duduk dan menggenggam tangan Won, urusanmu juga sepertinya mendesak, pergilah dan urus urusanmu dulu. Choi Won sudah mengajarkan Nenek cara memasak obat dan minta Geo Chil minum obat nanti.
Mereka mendengar suara ribut di luar. Choi Won jalan keluar.
Kkeok Jung dan So Baek berhasil menemukan Deok Pal. Tapi Kkeok Jung juga menggendong istri Deok Pal yang luka parah. Choi Won keluar dan tanya apa yang terjadi. Deok Pal menangis kebingungan, Song..Song!
Choi Won membawa masuk Song dan memeriksa kondisinya. Lumayan parah, pendarahannya serius sekali dan kalau ia melahirkan dalam kondisi ini maka baik bayi maupun ibunya bisa terancam.
Song bicara ke Won, kumohon...selamatkan bayi kami. Kumohon jangan berkata kalau aku harus melepaskan bayinya seperti tabib lainnya.
Deok Pal menangis, Song...
Song : Tidak peduli apa yang terjadi denganku.
Choi Won tanya ke Nenek, apa dua orang yang pergi mencari bahan obat belum kembali juga? Nenek ketakutan melihat Song, aigoo..mereka belum kembali.
Da In pergi ke penjual obat dan menunjukkan bahan obat, ia ingin tahu apa bahan itu yang biasa dibeli oleh tabib istana Choi Won. Penjual obat itu mengamati bahan dari Da In, ia belum bisa menentukannya waktu tiba-tiba mereka mendengar keributan dari toko.
Kkeok Jung dan So Baek ingin mencari bahan obat atas perintah Won. Tapi mereka tidak sabaran. So Baek bahkan menduduki pedagang obat. Pria itu teriak2, lepaskan aku..So Baek teriak ke pria itu, si pencuri kuda jelas berkata kalau aku bisa membelinya disini!
Da In mendengar perkataan So Baek dan mengamati So Baek. Da In ingat pernah hampir tertabrak kuda So Baek saat ia ingin pergi ke Uigeumbu.
Pedagang menolak menjual bahan obat pada mereka, karena bahan yang diminta Won hanya dijual pada RS Istana.
So Baek berkata si pencuri kuda itu adalah tabib istana Choi. Kami terburu-buru, jadi berikan beberapa bahan obat itu kepada kami!
Da In : Apa kau membutuhkan tanduk rusa dan kayu manis?
Da In memberikan bahan-bahan obat yang mereka butuhkan. Tuan Choi Won membutuhkan bahan2 ini kan? Membuat So Baek bengong. Kkeok Jung tidak menjawab dan mengambil obat di tangan Da In lalu pergi. So Baek menyusulnya, Choi Won? pencuri kuda itu namanya Choi Won?
Da In mengejar mereka dan memohon agar diajak ke markas mereka. Kkeok Jung jelas menolaknya, kalau kau tahu markas kami, kau akan mati. Da In mengeluarkan saputangan dan menutup matanya sendiri, bagaimana kalau begini? Masalah ini berkaitan dengan nasib putri Tuan Choi.
Akhirnya kedua bandit itu bersedia membawa Da In ke markas.
Choi Won masih berusaha keras menghentikan pendarahan cenayang Song itu. Deok Pal mondar-mandir dengan panik. Tiba-tiba Song kehilangan kesadarannya. Deok Pal teriak, Song-ah..! Choi Won juga teriak, hei..bangunlah! bukankah kau ingin menyelamatkan anakmu? Kau tidak boleh pingsan!
Deok Pal marah dan mencengkram baju Won, ini semua karena kau. Kalau kau tidak datang mencariku..jika kau membiarkan saja dirimu dipenggal ..(ye siapa yang mau)
Choi Won lebih marah lagi karena hidupnya dipermainkan, ia ingin memukuli Deok Pal.
So Baek lari masuk dengan obat2an, aku mendapat obatnya..apa yang kalian lakukan? Apa kalian berkelahi disini?
Choi Won memeriksa obatnya dan melihat Da In masuk ke kamar itu. Choi Won bengong, bagaimana kau bisa kesini?
Da In tersenyum dan langsung kerja begitu melihat kondisi Song, tidak ada waktu lagi. Ia mencairkan obat dan meminumkan obat itu ke Song, minumlah, ini akan menambah tenaga untuk wanita hamil. Choi Won menekan luka Song.
Da In memeriksa nadi Song, Tuan..saya tidak bisa merasakan denyut nadi bayinya. Deok Pal juga panik dan ikut memeriksa nadi Song.
Da In : Tuan, jika kita ingin menyelamatkan nyawa ibunya, paling tidak kita harus menghentikan pendarahannya.
Choi Won merasa mereka tidak punya waktu lagi. Ia berpikir dan langsung teriak ke So Baek dan Kkeok Jung, cepat bawakan paeonia dan herbaceous peony dengan akarnya! So Baek bingung, kami harus menemukan itu?
Choi Won harus segera menggunakan obat2an itu. Da In heran bukankah itu obat untuk mengeluarkan janin yang mati?
Deok Pal terkejut, itu bukan obat untuk menghentikan pendarahan? Deok Pal mengambil pisau dan mengancam Won, apa kau tidak tahu itu akan meningkatkan resiko keguguran? Tidak, aku tidak akan membiarkan istri dan anakku mati di tanganmu.
Da In ingin menarik Deok Pal tapi Won mencegahnya, jangan ikut campur. Untuk menyelamatkan ibu dan anaknya, janinnya harus segera dikeluarkan, obat itu bisa menginduksi dan mempercepat kelahiran. Ini adalah solusi terbaik saat ini!
Da In : Anda ingin menggunakan obat aborsi secara terbalik? Tapi kalau tidak hati2, nyawa mereka bisa ada dalam bahaya.
Won merasa kedua nyawa ibu dan anak itu bisa diselamatkan dengan cara ini.
So Baek bergerak cepat, ia mengambil pisau di tangan Deok Pal dan menariknya keluar. Mereka membutuhkan Deok Pal untuk mengenali tanaman obat yang dimaksud Won. Deok Pal hanya bisa teriak2, Song-ah..tolong selamatkan mereka.
Malamnya, Song berjuang keras mengeluarkan anaknya. Da In membantunya. Tiba-tiba Song kehilangan kesadaran dan pingsan.
Won teriak, cepat..kau harus berusaha lagi. Dengarkan detak jantung anakmu!
Song sadar lagi dan mendorong sekuat tenaganya. So Baek dan Da In memberikan semangat. Kau masih harus menyusui anakmu, apa kau tidak mau mendengar tangisan anakmu? Ayo dorong sedikit lagi! sedikit lagi!
Akhirnya terdengar tangisan bayi Song. fiuh...lega.
Choi Won terduduk dengan lemas, semua energinya sudah hilang.
Da In membereskan bayi itu, seorang bayi laki-laki lalu memberikannya ke Deok Pal. Deok Pal dan Song menangis lega. So Baek dan Nenek juga bersorak lega.
Choi Won jalan keluar.
Da In menyusul Choi Won. Ia duduk di samping Choi Won dan berkata ibu dan anak dalam kondisi sehat. Tuan menyelamatkan ibu dan anak itu.
Choi Won sekarang marah, kenapa Da In bisa ceroboh sekali, meskipun kondisinya sangat mendesak, bagaimana Da In bisa datang sendiri kesini?
Da In : Kalau bukan karena saya, apa anda akan bisa mendapatkan obat kali ini? Kalau bukan saya, siapa yang akan membantu anda Tuan?
Choi Won : Pasukan Uigeumbu mengejarku sampai ke Yangju, kalau semudah itu melakukan penyelidikan ulang, namaku tidak akan difitnah sejak awal. Tapi, apa kau mendapat kesulitan?
Da In : Meskipun saya mendapat kesulitan, itu tidak bisa dibandingkan dengan tekanan yang anda alami. Apa anda tahu kenapa penyelidikan ulang itu tidak berjalan? Itu karena mereka berkata anda adalah kekasih saya, Tuan. Dan kata-kata yang saya katakan hanyalah kesaksian palsu untuk melindungi kekasih saya.
Choi Won tidak percaya ini, itu konyol sekali, pasangan kekasih..bagaimana mereka bisa berpikir sekonyol itu?
Da In membenarkan setengah bercanda, sejujurnya saya juga masih tidak percaya kalau anda adalah penolong saya, kalau melihat anda di RS Istana, saya selalu berpikir tidak ingin berhubungan dengan pria seperti anda. Jadi maksud saya, anda menjadi kekasih saya, itu benar-benar tidak masuk akal.
Seseorang mengamati mereka.
Choi Won : Apa kau kesini hanya untuk mengatakan itu?
Da In belum menjawab pertanyaan Won. Tiba-tiba sebuah pisau dilempar ke arah mereka!
Mandate [1], [2], [3], [4], [5]
So Baek marah2, lepaskan aku! Gambar wajahku tidak ditempel di dinding. Aku tidak bersalah! Tidak bersalah!
Choi Won tampak tegang tapi ia tidak melawan.
So Baek melihat Mak Bong. Ia teriak marah pada pria itu. Dasar kotoran tikus! Karena kau dibutakan uang 100 Nyang, kau menyerahkan ayahku!
Mak Bong memang pemburu buronan pemerintah untuk mendapatkan hadiah uang. Ia mengejek So Baek, sekarang ia ingin mendapatkan 300 nyang. So Baek murka dan berusaha melepaskan diri dari pasukan pemerintah.
Kkeok Jung datang dan membuat kondisi berbalik. Kkeok Jung memukuli pasukan pemerintah.
So Baek mengangkat kakinya dan menendang tegak lurus pada dua prajurit yang menahannya. Kedua prajurit itu langsung tumbang. Choi Won tampak melongo melihat So Baek.
So Baek bekerja sama dengan Kkeok Jung untuk menjatuhkan para prajurit. Choi Won juga ikut berkelahi. Ia memukulkan kepalanya ke prajurit yang menahannya dan melumpuhkan orang itu.
Choi Won sempat mengambil papan nama prajurit itu lalu melarikan diri. Mak Bong mengeluh melihat Choi Won lolos. Choi Won mengambil kuda milik So Baek lagi dan kabur. Mak Bong juga lari.
So Baek menyadarinya dan mengejar Choi Won. Ia teriak2, Ho Dongku! Kkeok Jung menahan So Baek. Kita harus menangkap Mak Bong dulu! So Baek terpaksa mengikuti Kkeok Jung.
Ins. Lee, Gon-oh dan pasukan Uigeumbu bergerak untuk menangkap Choi Won. Woo Young berusaha menghadang mereka. Gon-oh membentaknya, kau ini seorang budak! beraninya kau menghalangi jalan Inspektur! apa kau tidak mau minggir? Gon-oh sudah akan mendorong Woo Young.
Woo Young tidak mau minggir, jika kau jadi aku dan aku akan membunuh semua keluargamu, apa kau tidak akan menghalanginya? Lebih baik kau bunuh juga aku. Lebih baik aku mati daripada menjadi budak disini.
Gon-oh tidak tahan dan ingin memukul Woo Young. Ins. Lee menahannya, tahan saja dengan keluakuan liarnya. Ins. Lee tidak terlalu terpengaruh dan hanya tersenyum geli, aku sibuk sekarang. Kalau kau masih mau melawan, tunggu sampai aku kembali nanti.
Ins. Lee mendorong Woo Young agar minggir. Lalu jalan bersama pasukan.
Woo Young tidak menyerah dan mengejar Lee, ia bahkan menarik lengan Ins. Lee, kakakku bukan pembunuh. Meskipun demi putrinya, ia tidak akan pernah menjadi pembunuh! Jadi kumohon..
Ins. Lee sekarang kelihatan kesal dan mendorong Woo Young dengan lebih kasar sampai Woo Young terjatuh. Lee hanya menoleh sekilas lalu jalan bersama pasukannya.
Woo Young menahan tangisnya, Kakak..
So Baek akhirnya bisa menangkap Mak Bong dan memukulinya, kau berani melaporkan ayahku?! Apa kau tahu betapa takutnya aku saat kupikir ayahku akan mati? Mak Bong teriak kesakitan, bagaimana tangan perempuan bisa begitu mematikan?
So Baek semakin murka. Untung Kkeok Jung langsung menyelamatkan Mak Bong wkk. Jangan memukulinya lagi! Kalau kau memukulinya terus, aku tidak kebagian memukulnya! hahaha..
Kkeok Jung ingin membawa Mak Bong ke markas dulu. So Baek protes, dia menyebutku perempuan!
Tapi mereka harus lari karena melihat pasukan pemerintah. Mereka harus melepaskan Mak Bong untuk saat ini.
Ins. Lee marah karena Mak Bong gagal menahan Choi Won. Mak Bong berkata dua pencuri itu (So Baek dan Kkeok Jung) sangat hebat dalam berkelahi. Ins. Lee kesal, apa ini pertama kalinya kau membuat laporan kepadaku?
Ins. Lee menekan Mak Bong untuk mengatakan tujuan Choi Won. Tidak akan bagus kalau kau melawanku, si setan merah.
Mak Bong ketakutan dan menjawab kalau Choi Won pergi ke Yang Ju. Gon-oh tampak terkejut. Ins. Lee langsung bergerak lagi.
Choi Won tiba di pos pemeriksaan petugas, ia ingin menggunakan papan nama milik prajurit yang tadi, tapi batal karena melihat ada pasukan.
Gon oh tanya sampai kapan mereka akan menunggu. Ins. Lee memeriksa peta, ia sengaja membuat pengalihan dan menggiring Choi Won ke satu titik. Kalau ia akan ke Yangju dia pasti melewati sini. Gon Oh berkata Choi Won belum tiba di tempat ini sekarang.
Ins. Lee mengerti, Choi Won pasti sembunyi dan karena tidak bisa lewat sini, maka Choi Won pasti akan jalan melalui tembok kota. Yang menghubungkan Heungin dan Gwanghui hanya ada tembok bagian tenggara. Mereka menuju kesana.
Choi Won langsung ketahuan saat mencoba memanjat tembok untuk menyeberang. Choi Won melawan dan jatuh bersama prajurit itu. Kepala prajurit tadi terbentur dan pingsan. Ada prajurit lain yang melihat Choi won dan meniup peluit.
Tapi Won tidak bisa langsung bergegas lari, instingnya sebagai tabib membuatnya berbalik dan menolong prajurit yang terluka itu. Won sempat melakukan akupuntur untuk prajurit itu.
Ins. Lee tiba di lokasi dan menemukan prajurit itu. Ia menunjukkan lukisan Choi Won, kau yakin ini orangnya? Prajurit itu membenarkan. Ins. Lee langsung memberikan perintah untuk membawa prajurit itu ke klinik terdekat lalu sisanya ikut ke penyeberangan kapal. Tapi Lee sempat heran, Choi Won masih mau melakukan akupuntur meskipun ia terdesak.
Menteri Kim berkumpul bersama Menteri Yoon dan Tuan Jang. Menteri Yoon ingin Menteri Kim segera melenyapkan Da In, karena gadis itu maka penyelidikannya dibuka lagi. Menteri Yoon marah2 karena merasa usaha mereka terancam gagal.
Tuan Jang berusaha membela putri angkatnya. Menteri Yoon marah2, kenapa anda bisa membesarkan putri seperti itu? Akibatnya, Putra Mahkota jadi memperhatikan tabib wanita Da In. Jika PM bekerja sama dengan gadis itu untuk menyelamatkan Choi Won..
Menteri Kim ingin Da In dibunuh diam-diam. Tuan Jang langsung menolak, ia sudah berusaha membunuh Deok Pal, dan Tuan Jang janji jika mereka melepaskan Da In, ia akan melarang anaknya mendekati istana lagi.
Seorang gisaeng masuk dan menyampaikan pesan kalau Uigeumbu pergi ke Yangju untuk menangkap Choi Won. Menteri Kim terkejut, ke Yangju? Gisaeng itu membenarkan lalu jalan keluar.
Mereka bertiga tahu artinya, Choi Won pergi mencari Deok Pal. Menteri Yoon kalang kabut, Choi Won itu tabib istana, bagaimana kalau ia tahu julukan Deok Pal? Dia pasti tahu apa arti kura-kura. Jika ia lebih dulu menemukan Deok Pal kita bisa mendapatkan masalah. Karena Deok Pal tahu semuanya.
Menteri Kim menyuruh Tuan Jang segera mengirim pesan ke Do Mun, ia tidak boleh melepaskan Deok Pal. Tuan Jang mengerti.
Choi Won sampai di penyeberangan perahu, ia memberikan papan nama milik petugas Uigeumbu dan dikira polisi yang sengaja menyamar untuk mnangkap buronan. Choi Won lolos dan bisa naik ke perahu.
Choi Won duduk di tepi perahu dan mengeluarkan kantung obat milik Rang. Rang-ah, ayah akan segera datang. Aku pasti akan datang.
Choi Won berhenti sejenak di sebuah kedai untuk makan. Do Mun jalan masuk ke kedai yang sama. Ia jalan melewati Choi Won dan duduk di belakang Won.
Seorang pria berbisik ke Do Mun, ia tahu keberadaan Deok Pal. Deok Pal terlihat masuk ke kediaman cenayang di dekat gunung Yebong.
Choi Won terkejut dan menjatuhkan sendoknya. Do Mun menoleh dan membungkuk untuk membantu Choi Won mengambil sendoknya. Do Mun tidak mengenali Won saat itu.
Ins. Lee mendapat laporan kalau Choi Won terlihat menuju lereng gunung Yebong. Hanya ada kediaman cenayang di sana. Ins. Lee segera berangkat.
Do Mun sudah lebih dulu tiba di kediaman cenayang itu dan memporak-porandakan semua barang2nya. Cenayang itu teriak2, apa yang kalian lakukan?
Do Mun mengarahkan pedang ke leher wanita itu. Cenayang itu sedang hamil tua dan ketakutan, orang itu sudah pergi dari sini beberapa waktu lalu.
Deok Pal memang sudah lari dari rumah cenayang itu. Tapi ia tertangkap oleh Choi Won. Deok Pal terkejut, Tuan Bong-sa Choi!
Choi Won menahan Deok Pal dan memeriksa telapak tangannya, ia heran kedua telapak tangan Deok Pal tidak terluka (pembunuh Min Do Saeng pasti memiliki bekas luka di telapak tangannya.) Choi Won membentaknya, bicara! kau tahu kan? Kau tahu siapa yang membunuh Do Saeng, ya kan? Bicara! bicaralah!
Deok Pal tetap bungkam, saya tidak tahu.
Choi Won melihat Do Mun dan anak buahnya. Ia menyembunyikan diri dan menyeret Deok Pal pergi. Ayo ikut aku!
Pasukan Uigeumbu juga tiba di kediaman cenayang itu, tapi rumah itu sudah kacau. Ins. Lee menunjukkan lukisan Choi Won pada cenayang itu.
Cenayang itu tidak mengenalnya, ini pertama kalinya aku melihatnya. Ins. Lee merasa percuma tanya pada wanita itu. Ia mengajak anak buahnya pergi.
Tapi Gon-oh tidak bergegas pergi, ia mendapat perintah untuk menghabisi cenayang itu juga. Gon oh menghunus pedangnya. Cenayang itu ketakutan dan berkata tidak tahu apapun.
Gon Oh yakin wanita itu tahu lalu menyerang cenayang itu sekali. Wanita itu terjatuh. Gon-oh tidak bisa memastikan bahwa wanita itu sudah mati karena ia dipanggil seorang petugas. Gon Oh mengira cenayang itu sudah mati lalu pergi. Sebenarnya cenayang itu masih hidup.
Deok Pal melihat rombongan Gon-oh. Ia menyingkirkan Choi Won dan lari ke arah Gon oh, tuan...selamatkan saya! selamatkan saya. Gon Oh tanya kenapa Tuan Bong-sa Choi kesini dan dimana dia?
Deok Pal menunjuk ke satu arah. Gon-oh memerintah anak buahnya lari mengejar Choi Won. Setelah itu, ia menghunus pedang untuk menghabisi Deok Pal.
Untungnya Ins. Lee tiba, ia menyuruh Deok Pal sembunyi dulu, kau tidak boleh ditemukan oleh siapapun. Pasukan Uigeumbu mengejar Choi Won. tapi mereka mengejar ke lain arah.
Choi Won menemukan Deok Pal, ia memukul Deok Pal dan menyeretnya mencari kapal. Keduanya naik ke perahu dan Won berusaha mendayung perahu secepat mungkin.
Do Mun dan anak buahnya datang lalu menembaki mereka dengan anak panah. Choi Won menarik Deok Pal untuk tiarap.
Choi Won menyadarkan Deok Pal, coba lihat, mereka juga ingin membunuhmu!
Do Mun menghentikan anak buahnya dan berniat menyusul mereka.
Pasukan Uigeumbu tiba. Do Mun dan Ins. Lee Jeong Hwan berhadapan.
Choi Won melihat ke daratan dan menyadari kalau pasukan Uigeumbu dan pasukan Do Mun berhadapan. Ia langsung mengambil kesempatan untuk lari.
Ins. Lee ingin tahu siapa Do Mun, cepat jawab, siapa sebenarnya kau ini?
Lee memerintah sebagian anak buahnya mengejar Choi Won. Ins. Lee menghunus pedang dan bertarung dengan Do Mun.
Ins. Lee berhasil melukai lengan Do Mun. Tapi gerakan Do Mun lebih lincah dan sepertinya ilmunya lebih tinggi dari Jeong Hwan.
Do Mun menahan pedang Jeong Hwan lalu melukai perut Jeong Hwan.
Ins. Lee berlutut menahan sakit. Do Mun dan anak buahnya mundur. Ins. Lee teriak marah.
Geo Chil dan So Baek kembali ke markas mereka. Ada seorang Nenek yang mengomeli Geo Chil, coba lihat kau ini, sebagai pemimpin kau tertangkap dan hampir kehilangan nyawamu. Benar-benar memalukan!
So Baek ingin mengambil daging tapi neneknya memukul tangannya. So Baek protes, sakit Nenek. Nenek, kau tidak mengerti. Ayah baru tenang kalau aku makan daging. Tapi anehnya Geo Chil hanya diam saja sejak tadi.
Tiba-tiba Geo Chil tumbang ke meja makan. Semua terkejut, So Baek awalnya mengira ayahnya tidur. Lalu Kkeok Jung melihat ada darah. Semua panik. Sepertinya luka Geo Chil di kaki waktu itu tidak juga sembuh dan jadi infeksi.
So Baek dan Kkeok Jung harus lari mencari tabib yang biasa mengurus mereka.
Woo Young dan para budak lain harus bangun pagi-pagi untuk mulai kerja lagi. Rang bangun dan sadar ia kena diare lagi Rang hanya bisa menangis sendirian.
Tuan Jang ingin membakar seragam RS Istana milik Da In. Da In susah payah menghalanginya. Paman, paman, anda harus mempercayai saya. Dia seperti paman, dia juga menyelamatkan hidup saya. Dia menyelamatkan saya waktu saya masih remaja. Dia jelas tidak akan membunuh siapapun.
Tuan Jang jelas tahu itu, tapi ia juga tidak ingin kehilangan nyawanya. Tuan Jang membentak Da In, apa kau masih belum sadar juga? Apa seluruh keluarga kita harus hancur agar kau bisa sadar?
Da In minta maaf karena membuat ayah angkatnya cemas, tapi ia harus membersihkan nama Choi Won.
Tuan Jang marah, apa? Sampai Choi Won menjalani hukuman mati, kau tidak akan keluar selangkahpun dari kamarmu! Tuan Jang memerintah anak buahnya mengurung Da In ke dalam kamarnya.
Da In teriak2, paman! Tapi Tuan Jang tidak peduli.
So Baek dan Kkeok Jung tiba di kediaman tabib Chun Bong tapi tabib itu tidak ada. So Baek panik, tanpa dia siapa yang akan merawat ayahku?
Kkeok Jung memutuskan untuk pergi ke desa mencari tabib itu, ia tidak peduli meskipun harus menggendong tabib itu.
Choi Won mengikat tangan Deok Pal ke tangannya. Ia marah, waktu itu kau jelas memintaku pergi ke gudang Jeonseolsa. Apa alasannya?
Deok Pal tidak mau menjawab, bunuh saja saya! Choi Won marah, aku tidak membunuh orang. Aku tidak membunuh Do Saeng! Kau tahu lebih baik dariku!
Deok Pal berusaha melepaskan diri dan keduanya berkelahi. So Baek dan Kkeok Jung berkuda di dekat mereka.
So Baek menunjuk ke arah mereka, Kkeok Jung..disana..disana, bukankah itu si pencuri kuda? Dia adalah tabib istana! So Baek mendekati Choi Won.
Choi Won menekan Deok Pal ke tanah, ia ingin penjelasan. Deok Pal teriak2, tidak..saya tidak tahu apa-apa! Lepaskan, tolong lepaskan aku! Choi Won teriak, ayo bicara! bicara!
Gu artinya kura-kura! Do Saeng menulis huruf Gu sebelum ia meninggal. Itu menunjuk kepadamu! Kau tahu siapa penjahat sebenarnya!
So Baek sudah di samping Choi Won, hei, pencuri kuda kau harus ikut denganku sekarang. Ayahku hampir mati!
Choi Won melepaskan tangan So Baek, lepaskan aku!
Kkeok Jung menahan Choi Won, kami sudah menyelamatkanmu. Sekarang kau harus menyelamatkan ketua kami! Choi Won tertegun jadinya.
So Baek ingin melepaskan ikatan tangan Choi Won dan Deok Pal. Tapi Choi Won melarangnya. Tidak, aku tidak bisa pergi. Ada yang harus kuselesaikan dengannya. So Baek terkejut melihat nada tegas dalam suara Won.
Choi Won akhirnya dibawa ke kamar Ketua Geo Chil, tangan Choi Won masih terikat dengan Deok Pal. Awalnya ia jalan sambil melawan, tapi begitu melihat kondisi Geo Chil, insting dokternya langsung jalan. Aigoo, apa ini?
Kkeok Jung mengancam Choi Won, jangan pergi sebelum kau menyembuhkan ketua.
So Baek berkata ke ayahnya, ia sudah membawa si pencuri kuda itu, ayah jangan khawatir. Geo Chil setengah sadar dan bergumam minta air. So Baek minta Nenek mengambil air. Choi Won melarangnya, kalian tidak bisa memberikan makan untuknya saat ini. Temperatur tubuhnya bisa menurun dan kondisinya bisa memburuk.
So Baek : Apa katamu? Ayah ingin minum air!
Choi Won kesal, apa kau ingin membunuh ayahmu?
Geo Chil bergumam dan minta So Baek melakukan semua kata Won. Ayahmu si Palu Besi tidak akan mati dengan mudah, aku belum menikahkanmu. So Baek marah, aku tidak akan menikah jadi..Geo Chil menekankan kalau Won yang paling tahu.
Choi Won memeriksa luka Geo Chil dan sadar kalau lukanya mulai bernanah. Kalau tidak cepat, ia bisa mati. Choi Won minta beberapa bahan, minta sendok, minta mereka merebus air dan membawakan kain bersih sebanyak mungkin.
Choi Won minta Kkeok Jung menjaga Deok Pal. Jangan biarkan ia kabur.
Ratu Munjeong menikmati mandi berendam dalam air hangat. Ratu bicara sendiri, ya, anda (PM Yi Ho) ingin terus melawan saya? Kecuali anda ingin menggali kuburan anda sendiri, silahkan saja dan cobalah.
Bagus juga kalau anda ingin mengikuti ibu anda ke alam kubur.
Dayang Hong mendekat dan berbisik, Gu Deok Pal masih hidup. Katanya dia bersama mantan tabib istana Choi won.
Ratu Munjeong terkejut dan kelihatan murka.
PM Yi Ho berdiri di jembatan sambil mengamati bunga peony di tangannya. Bunga itu adalah lambang Ratu Munjeong.
Setelah beberapa lama, PM Yi Ho akhirnya membuang bunga magnolia itu ke sungai. Itu lambang keputusan PM Yi Ho membuang Ratu Munjeong dari hatinya. Selama ini PM Yi Ho benar2 menganggap Ratu seperti ibu kandungnya sendiri.
Jang Geum datang membawakan obat. PM Yi Ho tanya soal ibu kandungnya, kenapa kau tidak menyelamatkannya?Meskipun itu adalah kelahiran yang sulit, bahkan jika aku harus mati, kau seharusnya menyelamatkan ibuku.
Jang Geum bingung menjawabnya. (Itu kejadian th 1515, saat PM Yi Ho dilahirkan. Saat itu Ratu Janggyeong tidak bisa diselamatkan dan meninggal saat melahirkan Pangeran. Para menteri ingin Raja Jungjong menghukum mati Jang Geum, tapi Raja berkata, ia tidak pernah memberi hadiah saat Jang Geum menyelamatkan kelahiran semua anak di istana, saat ini ia juga tidak akan menghukum Jang Geum. Sebagaimana ia tidak memberi hadiah, ia juga tidak menghukum. Ini tercatat dalam sejarah)
PM Yi Ho menghela nafas, tapi baik itu kau atau tabib Choi Chang Son (Kakek Won) aku yakin kau juga tidak berharap itu terjadi. Tapi hari ini, kenapa aku merasakan kekosongan akan kehadiran seorang ibu yang tidak pernah kulihat wajahnya?
Jang Geum : Yang Mulia, apa terjadi sesuatu dengan Yang Mulia Ratu?
PM Yi Ho menunjuk bunga magnolia yang dibuangnya, apa kau melihat itu? Itu adalah kedekatanku pada ibu yang sudah kulepaskan. Jang Geum mengerti dan minta PM Yi Ho segera meminum obatnya.
Kepala pengawalnya datang dan lapor ada seorang peracik obat bernama Gu di RS Istana. PM Yi Ho terkejut, apa benar?
Jang Geum membenarkan, namanya Gu Deok Pal. Tapi ia sudah mengundurkan diri dari RS Istana beberapa waktu lalu. Kepala pengawalnya juga berkata Ins. Lee dari Uigeumbu sudah pergi ke Yangju.
PM Yi Ho : Jadi, Choi Won telah pergi ke Yangju untuk menangkap Gu Deok Pal? Jadi arti kata kura-kura yang ditinggalkan Min Do Saeng adalah.. Kita harus menemukan Gu Deok Pal itu, cepat kirim orang ke Yangju.
Kepala Pengawal : Baik, Yang Mulia!
Menteri Kim terkejut mendengar berita bahwa Deok Pal akhirnya bisa diseret oleh Choi Won. Menteri Yoon panik, bagaimana kalau Choi Won bisa tahu yang sebenarnya?
Menteri Kim minta semua segera dikumpulkan. Katakan pada Sabuchonggwan kalau ia juga harus datang.
Menteri Kim, Yoon, dan Tuan Jang beserta orang2 bertopeng yang hanya kelihatan bayangannya saja berkumpul. Mereka mendengar bahwa Deok Pal sudah jatuh ke tangan Choi Won. Mereka takut karena Raja bahkan memperhatikan mereka, bagaimana kalau ketahuan kita mencoba meracuni Putra Mahkota..saat itu..
Menteri Kim berkata ia sudah mengirim tentara pribadinya ke Yangju untuk membunuh mereka. Menteri Kim minta Sabuchonggwan mengirim orang lagi ke Yangju secara diam-diam untuk membunuh mereka.
Menteri Yoon mengeluh, semua ini hanya untuk dua orang itu dan katanya (Do Mun) ia tidak akan gagal dengan sombongnya. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Jika Ratu mendengar ini, kita semua bisa punya luka bakar di wajah kita. Yoon menyindir Menteri Kim yang diguyur teh panas oleh Ratu.
Menteri Kim melirik kesal. Yoon akhirnya berkata mereka harus segera menghabisi kedua orang itu. Tuan Jang menunduk dan minta maaf.
Menteri Yoon bicara lagi, Daegam..kalau misalnya..ini hanya misalnya, kalau kedua orang itu bisa kembali dengan hidup-hidup..
Menteri Kim murka, tidak ada yang seperti itu! Mereka tidak akan kembali hidup-hidup!
Choi Won mencoba mengobati luka Geo Chil dengan obat seadanya. Ia menggunakan ikan asin untuk obat. Lalu So Baek menyadari bahwa Deok Pal sudah hilang. Choi Won panik dan lari mengejar Deok Pal.
Deok Pal sudah sampai diluar dan lari mendaki bukit. Choi Won mengejar di belakang Deok Pal. Ia sudah hampir melompati pagar tapi mendengar panggilan seseorang, Ayah. Ayah.
Choi Won menoleh dan terkejut, ia melihat Rang. Wajah Rang memelas, ayah.
Ternyata itu So Baek yang juga tampak memelas, bagaimana dengan ayahku? Kau tidak bisa pergi.
Choi Won ingin pergi menangkap Deok Pal tapi So Baek menahan kaki Choi Won, jangan pergi. Bagaimana jika ayahku mati? Kalau kau pergi, ia bisa mati. Ayahku..kau harus menyembuhkan ayahku.
Kkeok Jung muncul dan menarik So Baek. Choi Won akhirnya jalan ke arah dalam.
So Baek ingin mengajak Kkeok Jung menangkap Deok Pal, kita tidak tahu si pencuri kuda itu akan mengubah pikirannya atau tidak.
Choi Won duduk di samping Geo Chil dan mulai merawat lukanya.
Da In dikurung oleh ayah angkatnya. Tapi ia tidak kehilangan akal. Da In lari keluar lewat jendela.
Rang mencuci bajunya yang kena diare di tepi sungai. Ia juga makan obat dari tabib dan minum air mentah begitu saja. Kasihan anak ini.
Da In melihat Rang dan segera mendekatinya, Rang-ah! Rang tersenyum melihat Da In, eonni!
Da In mengamati Rang dan tampak sedih. Ia melarang Rang mencuci baju, siapapun yang menyuruhmu, kau harus menolaknya, kau harus istirahat Rang. Rang berkata tidak ada yang menyuruhnya, ia mencuci baju diam2 karena kena diare. Kalau aku terkena diare, bibiku pasti akan sangat cemas.
Da In mengerti, jadi kau keluar untuk mencuci ini? Rang menunjukkan baju lain, dan untuk mencuci ini juga. Ini adalah milik dari paman menakutkan yang mencoba menangkap ayahku. Aku harus bisa menyenangkan hatinya agar dia mau mendengarkanku.
Da In meminta baju Jeong Hwan dari Rang, ia yang akan mencucinya. Rang menolak, bukan eonni yang harus tampil manis, tapi aku. Da In akhirnya menawarkan untuk merawat Rang dengan akupuntur. Setelah Rang kuat, ia bisa mencuci baju itu. Bagaimana?
Rang setuju.
Ins. Lee kembali ke markas dalam kondisi terluka dan sambil marah-marah. Ia menendang tempat api, Lee marah2 ia belum bisa memberi laporan sampai Choi Won tertangkap. Ins. Lee minta Gon Oh menyelidiki si bongkok yang bersama Choi Won.
Ins. Lee ingin bertemu Da In.
Woo Young mencuri dengar pembicaraan keduanya dan lega karena kakaknya belum tertangkap. Woo Young ingat Rang dan bergegas mencarinya.
Da In merawat Rang dengan akupuntur. Rang menunjuk titik yang biasa ditusuk oleh ayahnya. Da In mengerti dan mulai menusuk lengan Rang.
Rang setengah tertidur dan mimpi ayahnya. Ayah!
Tuan Jang marah waktu mengetahui kamar Da In kosong, ia memerintah anak buahnya mencari dan membawa Da In pulang, pergi ke penampungan budak di Uigeumbu.
Rang berkata denyut nadinya sudah stabil dan demamnya menurun. Ayah mengatakan itu. Ayah berkata kalau aku lebih baikan setelah akupuntur.
Da In : Jadi kau ingin aku juga mengatakannya?
Da In memeriksa Rang, denyut nadimu telah stabil dan demammu... Da in menghela nafas, bagaimana ini? Rang..sepertinya aku ini bodoh. Aku belum mencapai level ayahmu. (jadi perawatan akupuntur Da In tidak sehebat Choi Won yang langsung memberikan efek)
Da In ingin bertemu lagi dengan Rang besok untuk memberikan pengobatan akupuntur lagi. Rang bersedia. Da In mengulurkan jarinya, janji.
Rang : Kau janji kepadaku sebelumnya bahwa kau akan membuatkan obat yang sama seperti obat ayahku.
Da In minta maaf dan akan memberi obat-obatan yang sama seperti yang biasa dipakai ayah Rang lalu membawanya kesini besok setelah dimasak.
Woo Young muncul dan memanggil Rang, Rang-ah! Rang menunjuk Woo Young, oh itu bibiku. Da In baru sekali itu melihatnya, benarkah?
Da In kemudian melihat anak buah ayah angkatnya. Da In agassi! Da In agassi!
Da In panik, ia harus segera pergi dan terpaksa tidak bisa bertemu Woo Young. Da In hanya minta Rang menemuinya disini besok pagi. Kau bisa kembali bersama bibimu dulu, kita harus bertemu. Da In langsung pergi.
Woo Young lari ke arah Rang. Rang! siapa gadis itu? tabib wanita dari RS Istana?
Rang membenarkan, dia tabib wanita yang bekerja bersama ayah.
Woo Young mengajak Rang pulang dan berkata tabib wanita itu sengaja datang kesini hanya untuk memberikan perawatan akupuntu untukmu?
Rang membenarkan. Dia bahkan berkata akan membuatkanku obat yang sama seperti yang dibuat ayah. Woo Young sadar, dia pasti sangat dekat dengan ayahmu.
Woo Young : Ini pasti diturunkan dari ayah ke anak lelakinya, mereka berdua sama-sama tidak punya harapan dan keduanya sama-sama terpesona dengan tabib wanita. Wanita yang menghianati kita dan melarikan diri dengan uang yang disembunyikan ayah juga seorang tabib wanita. (Ibu tiri Won dan Woo Young)
Awas kalau ia sampai tertangkap olehku.
Geum Ok, ibu tiri Won dan Woo Young jalan untuk mencari tempat tinggal, ia tidak bisa masuk penginapan ke penginapan dan hidup dari belas kasihan orang. Geum Ok melihat selebaran di jalan, ada yang menjual rumah dengan perabotnya. Geum Ok menimbang, apa ia beli saja rumah itu untuk membuka usaha pengobatan?
Mak Bong mendekat dan mendesak Geum Ok untuk mengambil rumah itu.
Ins. Lee marah karena tidak bisa menemukan Da In. Gon Oh masuk. Ins. Lee menyuruhnya pergi ke kantor uigeumbu kedua dan cari tahu pejabat siapa yang mencampuri urusan Da In ini.
Gon Oh : Tuan, meskipun kita menemukannya..
InS. Lee membentaknya, apa kau ada di pihak mereka?
Gon-oh terkejut : Tidak. Saya akan menjalankan perintah anda.
Setelah Gon Oh keluar, Ins. Lee mengingat Do Mun yang ingin membunuh Choi Won dan Deok Pal. Kenapa pria itu menginginkan Choi Won. Kenapa Choi Won pergi mencari si bongkok itu. Kalau Choi Won mencarinya untuk membunuh orang itu..jelas ada sesuatu dengan si bongkok itu.
Do Mun berlutut di depan tiga sekawan. Tolong bunuh saya. Menteri Yoon marah2, baik aku akan membunuhmu. Menteri Yoon memukuli dan menendangi Do Mun.
Tuan Jang kelihatan menahan marah dan mengepalkan tangannya. Do Mun sudah dibesarkan Tuan Jang seperti anaknya sendiri.
Menteri Kim menghentikan Yoon dan memintanya keluar. Ia juga memberi kode pada Jang untuk keluar. Tuan Jang terpaksa jalan pergi.
Sekarang tinggal Do Mun dan Menteri Kim saja.
Menteri Kim mendekati Do Mun dan menunjukkan telapak tangannya yang ada bekas luka pisau bedah milik Choi Won. Kau tahu kapan aku mendapatkan luka ini, ya kan? Luka kecil ini, apa kau pikir tidak akan ada luka kedua setelah melakukannya sekali?
Do Mun : Saya akan bertanggung jawab, silahkan penggal kepala saya.
Menteri Kim tidak tertarik dengan kepala Do Mun, tapi tangan kananku, yaitu majikanmu. Aku mungkin tertarik dengan kepala Pedagang Jang. Kalau kau membuat kesalahan lagi, mungkin akan ada bekas luka lagi di dekat luka yang ini kalau waktunya sudah tiba.
Da In masih berusaha menghindar dari kejaran orang2 ayah angkatnya.
Geo Chil sadar. Choi Won duduk di sampingnya dan tanya apa Geo Chil merasa lebih baik. Geo Chil membenarkan, apa kau menyelamatkanku?
Choi Won berkata Geo Chil sudah melewati masa kritisnya dan menyuruhnya minum obat. Geo Chil tidak mau, ia sudah merasa cukup bisa mendapatkan perawatan sampai ke titik ini.
Geo Chil duduk dan menggenggam tangan Won, urusanmu juga sepertinya mendesak, pergilah dan urus urusanmu dulu. Choi Won sudah mengajarkan Nenek cara memasak obat dan minta Geo Chil minum obat nanti.
Mereka mendengar suara ribut di luar. Choi Won jalan keluar.
Kkeok Jung dan So Baek berhasil menemukan Deok Pal. Tapi Kkeok Jung juga menggendong istri Deok Pal yang luka parah. Choi Won keluar dan tanya apa yang terjadi. Deok Pal menangis kebingungan, Song..Song!
Choi Won membawa masuk Song dan memeriksa kondisinya. Lumayan parah, pendarahannya serius sekali dan kalau ia melahirkan dalam kondisi ini maka baik bayi maupun ibunya bisa terancam.
Song bicara ke Won, kumohon...selamatkan bayi kami. Kumohon jangan berkata kalau aku harus melepaskan bayinya seperti tabib lainnya.
Deok Pal menangis, Song...
Song : Tidak peduli apa yang terjadi denganku.
Choi Won tanya ke Nenek, apa dua orang yang pergi mencari bahan obat belum kembali juga? Nenek ketakutan melihat Song, aigoo..mereka belum kembali.
Da In pergi ke penjual obat dan menunjukkan bahan obat, ia ingin tahu apa bahan itu yang biasa dibeli oleh tabib istana Choi Won. Penjual obat itu mengamati bahan dari Da In, ia belum bisa menentukannya waktu tiba-tiba mereka mendengar keributan dari toko.
Kkeok Jung dan So Baek ingin mencari bahan obat atas perintah Won. Tapi mereka tidak sabaran. So Baek bahkan menduduki pedagang obat. Pria itu teriak2, lepaskan aku..So Baek teriak ke pria itu, si pencuri kuda jelas berkata kalau aku bisa membelinya disini!
Da In mendengar perkataan So Baek dan mengamati So Baek. Da In ingat pernah hampir tertabrak kuda So Baek saat ia ingin pergi ke Uigeumbu.
Pedagang menolak menjual bahan obat pada mereka, karena bahan yang diminta Won hanya dijual pada RS Istana.
So Baek berkata si pencuri kuda itu adalah tabib istana Choi. Kami terburu-buru, jadi berikan beberapa bahan obat itu kepada kami!
Da In : Apa kau membutuhkan tanduk rusa dan kayu manis?
Da In memberikan bahan-bahan obat yang mereka butuhkan. Tuan Choi Won membutuhkan bahan2 ini kan? Membuat So Baek bengong. Kkeok Jung tidak menjawab dan mengambil obat di tangan Da In lalu pergi. So Baek menyusulnya, Choi Won? pencuri kuda itu namanya Choi Won?
Da In mengejar mereka dan memohon agar diajak ke markas mereka. Kkeok Jung jelas menolaknya, kalau kau tahu markas kami, kau akan mati. Da In mengeluarkan saputangan dan menutup matanya sendiri, bagaimana kalau begini? Masalah ini berkaitan dengan nasib putri Tuan Choi.
Akhirnya kedua bandit itu bersedia membawa Da In ke markas.
Choi Won masih berusaha keras menghentikan pendarahan cenayang Song itu. Deok Pal mondar-mandir dengan panik. Tiba-tiba Song kehilangan kesadarannya. Deok Pal teriak, Song-ah..! Choi Won juga teriak, hei..bangunlah! bukankah kau ingin menyelamatkan anakmu? Kau tidak boleh pingsan!
Deok Pal marah dan mencengkram baju Won, ini semua karena kau. Kalau kau tidak datang mencariku..jika kau membiarkan saja dirimu dipenggal ..(ye siapa yang mau)
Choi Won lebih marah lagi karena hidupnya dipermainkan, ia ingin memukuli Deok Pal.
So Baek lari masuk dengan obat2an, aku mendapat obatnya..apa yang kalian lakukan? Apa kalian berkelahi disini?
Choi Won memeriksa obatnya dan melihat Da In masuk ke kamar itu. Choi Won bengong, bagaimana kau bisa kesini?
Da In tersenyum dan langsung kerja begitu melihat kondisi Song, tidak ada waktu lagi. Ia mencairkan obat dan meminumkan obat itu ke Song, minumlah, ini akan menambah tenaga untuk wanita hamil. Choi Won menekan luka Song.
Da In memeriksa nadi Song, Tuan..saya tidak bisa merasakan denyut nadi bayinya. Deok Pal juga panik dan ikut memeriksa nadi Song.
Da In : Tuan, jika kita ingin menyelamatkan nyawa ibunya, paling tidak kita harus menghentikan pendarahannya.
Choi Won merasa mereka tidak punya waktu lagi. Ia berpikir dan langsung teriak ke So Baek dan Kkeok Jung, cepat bawakan paeonia dan herbaceous peony dengan akarnya! So Baek bingung, kami harus menemukan itu?
Choi Won harus segera menggunakan obat2an itu. Da In heran bukankah itu obat untuk mengeluarkan janin yang mati?
Deok Pal terkejut, itu bukan obat untuk menghentikan pendarahan? Deok Pal mengambil pisau dan mengancam Won, apa kau tidak tahu itu akan meningkatkan resiko keguguran? Tidak, aku tidak akan membiarkan istri dan anakku mati di tanganmu.
Da In ingin menarik Deok Pal tapi Won mencegahnya, jangan ikut campur. Untuk menyelamatkan ibu dan anaknya, janinnya harus segera dikeluarkan, obat itu bisa menginduksi dan mempercepat kelahiran. Ini adalah solusi terbaik saat ini!
Da In : Anda ingin menggunakan obat aborsi secara terbalik? Tapi kalau tidak hati2, nyawa mereka bisa ada dalam bahaya.
Won merasa kedua nyawa ibu dan anak itu bisa diselamatkan dengan cara ini.
So Baek bergerak cepat, ia mengambil pisau di tangan Deok Pal dan menariknya keluar. Mereka membutuhkan Deok Pal untuk mengenali tanaman obat yang dimaksud Won. Deok Pal hanya bisa teriak2, Song-ah..tolong selamatkan mereka.
Malamnya, Song berjuang keras mengeluarkan anaknya. Da In membantunya. Tiba-tiba Song kehilangan kesadaran dan pingsan.
Won teriak, cepat..kau harus berusaha lagi. Dengarkan detak jantung anakmu!
Song sadar lagi dan mendorong sekuat tenaganya. So Baek dan Da In memberikan semangat. Kau masih harus menyusui anakmu, apa kau tidak mau mendengar tangisan anakmu? Ayo dorong sedikit lagi! sedikit lagi!
Akhirnya terdengar tangisan bayi Song. fiuh...lega.
Choi Won terduduk dengan lemas, semua energinya sudah hilang.
Da In membereskan bayi itu, seorang bayi laki-laki lalu memberikannya ke Deok Pal. Deok Pal dan Song menangis lega. So Baek dan Nenek juga bersorak lega.
Choi Won jalan keluar.
Da In menyusul Choi Won. Ia duduk di samping Choi Won dan berkata ibu dan anak dalam kondisi sehat. Tuan menyelamatkan ibu dan anak itu.
Choi Won sekarang marah, kenapa Da In bisa ceroboh sekali, meskipun kondisinya sangat mendesak, bagaimana Da In bisa datang sendiri kesini?
Da In : Kalau bukan karena saya, apa anda akan bisa mendapatkan obat kali ini? Kalau bukan saya, siapa yang akan membantu anda Tuan?
Choi Won : Pasukan Uigeumbu mengejarku sampai ke Yangju, kalau semudah itu melakukan penyelidikan ulang, namaku tidak akan difitnah sejak awal. Tapi, apa kau mendapat kesulitan?
Da In : Meskipun saya mendapat kesulitan, itu tidak bisa dibandingkan dengan tekanan yang anda alami. Apa anda tahu kenapa penyelidikan ulang itu tidak berjalan? Itu karena mereka berkata anda adalah kekasih saya, Tuan. Dan kata-kata yang saya katakan hanyalah kesaksian palsu untuk melindungi kekasih saya.
Choi Won tidak percaya ini, itu konyol sekali, pasangan kekasih..bagaimana mereka bisa berpikir sekonyol itu?
Da In membenarkan setengah bercanda, sejujurnya saya juga masih tidak percaya kalau anda adalah penolong saya, kalau melihat anda di RS Istana, saya selalu berpikir tidak ingin berhubungan dengan pria seperti anda. Jadi maksud saya, anda menjadi kekasih saya, itu benar-benar tidak masuk akal.
Seseorang mengamati mereka.
Choi Won : Apa kau kesini hanya untuk mengatakan itu?
Da In belum menjawab pertanyaan Won. Tiba-tiba sebuah pisau dilempar ke arah mereka!
Mandate [1], [2], [3], [4], [5]
0 comments:
Post a Comment