Jang Ok Jung episode 21 part 1
Ratu Jang murka karena mendengar Choi sudah tidur dengan Sukjong. Ia menyiksa Choi musuri. Sukjong tiba-tiba datang ke kediaman Ratu sambil membawa PM Yi Yun.
Sukjong terkejut dan tidak percaya saat melihat apa yang terjadi di depannya. Semua orang berusaha menyembunyikan keadaan sebenarnya.
Sukjong marah dan minta Yun dibawa pergi dulu, ia tidak ingin anaknya melihat ibunya bersikap seperti itu. Sukjong membentak Ratu, apa kau adalah orang seperti ini kalau aku tidak melihatnya?
Ratu Jang terkejut dan berusaha membela dirinya, tapi Raja sudah marah. Bahkan sapi dan kuda pun tidak diperlakukan seperti itu, bagaimana kau bisa mencambuk orang dengan kejam seperti itu?
Choi musuri tiba2 teriak, Yang Mulia..! tolong hukum saja saya. Saya membuat Yang Mulia Ratu merasa tidak senang, jadi saya pantas dihukum. (Rasanya ingin ceburin dia ke sumur asli.)
Untungnya Sukjong juga tidak terlalu terpengaruh dengan akting Choi. Ia memerintah semuanya, termasuk Choi untuk pergi meninggalkan mereka sendiri.
Dayang Uhm dan yang lain terpaksa jalan pergi. Mereka membantu Choi pergi dari situ. Tapi Choi sempat menoleh ke arah Ratu Jang dan menyeringai.
Ratu Jang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia sekarang mengerti sudah menemukan tandingan baru.
Sukjong menunggu sampai mereka pergi semua lalu mulai bicara dengan Ratu Jang. Ia tidak mengerti apa salah Choi sampai membuat Ratu merasa tidak senang dan menghukumnya di depan semua orang?
Ratu Jang tidak percaya, bagaimana Sukjong bisa memihak Choi begitu saja tanpa mendengar penjelasannya lebih dulu. Ia tidak memukul Choi seperti kuda atau sapi. Ia hanya memberikan peringatan karena sikap Choi yang kasar.
Sukjong tahu, Ok Jung seperti itu karena Choi menerima anugerah darinya. Artinya, itu bukan masalah aturan dalam Naemyeongbu tapi ini soal kecemburuan. (Ada bedanya Ratu dengan selir, kalau Ratu memang dituntut tidak boleh cemburu dengan semua selir2 Raja yang memusingkan kepala.)
Ratu Jang berkata ia seperti ini karena ingin menegakkan aturan dalam Keputren. Ratu Jang minta Sukjong menyerahkan urusan ini padanya.
Sukjong : Menegakkan aturan Keputren dengan memukul dayang yang mendapat anugerah dariku? Kalau begitu, aku tidak punya pilihan selain menaikkan posisi Choi.
Ratu Jang syok. Yang Mulia?! Sebuah penunjukan?
Sukjong : Aku ingin kau mengangkatnya menjadi selir Level 4 Sukwon. Katanya kau bersedia menjadi partner politikku, paling tidak kau harus menunjukkan sikap pemurah.
Ratu Jang jatuh terduduk. Yang Mulia, bagaimana anda bisa melakukan ini pada saya? Anda janji tidak pernah melepaskan tangan saya. Bagaimana anda bisa melepaskan tangan saya seperti ini?
Sukjong tampak stres : Apa kau baru saja menuduhku melepaskan tanganmu? Aku berusaha begitu keras agar tidak melepaskan tanganmu!
Ratu Jang menangis dan mengingatkan Sukjong, ia datang ke istana melalui banyak rintangan hanya demi mencari Yi Sun. Tapi orang yang dicarinya adalah Raja. Dan ia mendapatkan banyak kesulitan karenanya, tapi Ok Jung tidak menganggap itu semua sebagai masalah. Saya hanya berpikir bahwa semua itu adalah harga yang harus saya bayar sebagai orang rendahan untuk mencintai Raja. Itulah mengapa saya ingin mengambil posisi Ratu.
Saya menginginkan posisi dimana saya bisa mencintai Yang Mulia sesuka saya tanpa ada orang yang protes. Tapi apa gunanya mendapatkan Yang Mulia? Kalau Yang Mulia ingin melepaskan tangan saya?
Sukjong : Aku tidak pernah ingin melepaskan tanganmu, aku hanya ingin kau bersikap sebagai Ratu sesuai posisimu saat ini. Sebagai Ibu negeri ini dan sebagai partner yang akan berjalan sampai akhir bersamaku, kuharap kau berpikir dengan serius bagaimana kau akan bersikap mulai sekarang. Dan soal insiden dengan dayang itu, kau harus menyelesaikannya dengan baik dengan cara mengangkatnya menjadi selir istana.
Inilah tugas sebagai Ratu.
Ratu Jang hancur hatinya. Ia ingin menjadi Ratu bukan karena masalah politik, ia hanya ingin berada di sisi pria yang dicintainya yang kebetulan adalah Raja. Sebagai Ratu, ia bisa mencintai Raja dengan bebas. Ratu Jang hanya bisa menangis dengan keputusan Sukjong.
Sukjong berbalik dan jalan pergi.
Dayang Hong tertawa terbahak-bahak. Sampai Inhyeon merasa heran dan tanya penyebabnya. Dayang Hong tidak menyangka perhatian Raja begitu mudah diambil dari kekuasaan Jang itu.
Tapi Inhyeon tidak tampak senang, ia merasa perhatian Raja sebenarnya jauh lebih solid dari yang mereka kira. Itu tidak akan hancur begitu mudahnya.
Dayang Hong tidak mengerti, apa maksud Yang Mulia?
Inhyeon : Aku merasa lebih takut pada Yang Mulia Raja.
Choi akhirnya diangkat menjadi Sukwon. Tgl 26 April tahun Geui, Choi musuri diangkat menjadi Selir istana level 4 Sukwon.
Semua dayang mengucapkan selamat pada Sukwon Mama yang baru.
Choi Sukwon menghadap Ratu Jang, ia menghormat dan duduk di depan Ratu.
Ratu Jang berkata takdir mereka bertiga, Mantan Ratu Min, dirinya dan Choi benar-benar luar biasa.
Choi Sukwon tersenyum dan berkata bukankah ia memang sudah berkata ingin seperti Yang Mulia Ratu sejak dulu. Ratu Jang komen, Choi bisa dikatakan beruntung dibanding para dayang yang mendapat anugerah Raja lainnya. Choi bisa langsung naik ke level Sukwon.
Ratu Jang : Tapi kau hanya akan sampai disini.
Choi menantang Ratu Jang : Bukankah saya akan mendapatkan anugerah Yang Mulia Raja untuk kedua kalinya, kalau saya bisa mendapatkan yang pertama? Dan kalau saya mengandung, saya juga bisa mendapat gelar Bin. Dan mungkin juga akan..
Ratu Jang memotongnya, mungkin seperti itu tidak akan terjadi! Sama seperti Raja yang ditunjuk oleh langit, posisi Ratu juga sama.
Ratu Jang bertemu dengan Perdana Menteri Jo dan wakilnya, mereka bingung bagaimana bisa perhatian Raja langsung beralih pada dayang rendahan Choi dan bagaimana posisi Sukwon diambil oleh dayang rendahan Choi itu?
Ratu kesal, bukan diambil. Aku yang memberikannya padanya! Tapi itu tidak penting sekarang, yang penting adalah bagaimana seorang budak yang biasa bekerja di keluarga Min masuk ke istana? Pasti ada orang dibelakangnya.
Menteri Jo tanya apa Ratu curiga bahwa mantan Ratu Min ada dibelakang Choi ini. Ratu Jang membenarkan. Ia yakin ada konspirasi untuk mengembalikan Min Inhyeon ke posisi Ratu.
Ratu Jang : Kembalinya Min ke posisi Ratu artinya partai Seoin akan kembali berkuasa dan itu akan membuat partai Namin jatuh. Dan itu mungkin akan langsung berkaitan dengan takdirku. Jadi, kalian harus mencari cara untuk membahasnya di dalam sidang dewan istana. Kalau ada konspirasi yang sedang berlangsung untuk mengembalikan Min lagi dan kalian harus menemukan buktinya.
Sukjong dan Hyeon Moo membahas masalah keseimbangan dalam dewan istana. Sukjong sudah memulainya dengan memasukkan beberapa anggota partai Seoin dalam kabinetnya untuk menjaga keseimbangan. Sukjong minta Hyeon Moo memberikan daftar nama pejabat baru pada Menteri HRD.
Hyeon Moo menerima keputusan itu tapi wajahnya kelihatan ragu. Sukjong tanya ada masalah apa.
Hyeon Moo : Ini mungkin bukan urusan saya, tapi Yang Mulia Ratu tampak sangat terluka. (wkk..Hyeon Moo ternyata fans Ok Jung. Bagaimanapun, Ok Jung yang mendisain rompi anti peluru mereka, jadi merasa hutang nyawa hehe)
Sukjong tersenyum tipis : Aku mengangkat seorang Selir bukan karena jatuh ke dalam perangkap partai Seoin. Aku hanya ingin mereka mengiranya seperti itu karena kepentingan saja. (Atau untuk kepentingan politiknya.)
Dan juga sebagai peringatan pada partai Namin agar tidak malas hanya karena memiliki dukungan dari Ratu.
Hyeon Moo mengerti dan jalan pergi. Sukjong hanya tersenyum.
Sukjong mengeluarkan kertas dengan nama Jang Hyeon. Ia kelihatan marah, Jang Hyeon..aku tidak bisa diam saja.
Jang Hyeon sedang sibuk menyalin laporan dalam sebuah buku. Ia kelihatan gelisah dan memasukkan buku itu dalam kotak lalu menyembunyikannya dalam lemari rahasia.
Kwang San masuk dan mengatakan ada pesan dari istana.
Sukjong memanggil Jang Hyeon. Keduanya bicara dengan santai seperti biasa. Jang Hyeon tanya apa Raja masih merasa kecewa karena ia tidak bisa memberikan bubuk mesiu pesanan Raja. Sukjong ketawa, ia bukan pria berpikiran sempit dan sudah melupakannya. Tapi ada informasi lain yang mengganggunya.
Di saat bersamaan, Hyeon Moo dan pasukan Raja menyerbu kediaman Jang Hyeon. Mereka menggeledah kediaman itu. Kwang san melihatnya, ia cepat2 masuk untuk menyelamatkan catatan rahasia majikannya.
Hyeon Moo dan anak buahnya masuk ke kamar itu dan menyergap Kwang San.
Sukjong tanya apa Jang Hyeon begitu ingin ditunjuk menjadi Ayah mertua negeri ini, Guk Gu?
Jang Hyeon membenarkan, ia sudah sampai disini hanya untuk gelar itu dan ia bersedia melakukan apapun demi gelar itu.
Sukjong ketawa, tidak perlu seperti itu. Tapi Sukjong tidak bisa memberikan gelar itu, kalau ia melakukannya ia tidak berbakti kepada mendiang ibunya.
Kemarahan akan kematian ibuku di tangan keji besannya akan semakin besar.
Jang Hyeon pura-pura tidak mengerti maksud Sukjong.
Sukjong marah : Memang benar ibuku sakit parah saat itu, tapi kau membuat akhir hidup ibuku jadi lebih cepat. Kau meminta tabib istana yang kau anggap sebagai pelayanmu dan menggunakan Aconitum (BuJa, bunga buttercup. Bisa menjadi obat pilek, radang paru2, asma, tapi juga ada racunnya.)
Jang Hyeon terkejut tapi tetap menyangkal dan berkata itu hanya salah paham. Sukjong teriak memanggil tabib HWang.
Hyeon Moo masuk dan mendorong tabib Hwang di depan Sukjong. Sukjong memerintah Hwang mengatakan apa yang ia katakan sebelumnya.
Tabib Hwang mengaku, ia sudah diminta Jang Hyeon untuk memasukkan aconitum dalam obat Ibu Suri Myeongseong. Tolong ambil saja nyawa saya Yang Mulia. Jang Hyeon membentak Hwang, beraninya kau memfitnahku!
Sukjong jadi marah, memfitnah?!
Jang Hyeon mohon pada Raja untuk menjelaskan semuanya. Sukjong bersedia mendengarnya.
Jang Hyeon : Yang Mulia tahu bahwa mendiang Ibu Suri telah menyebabkan penderitaan yang begitu besar kepada Ratu yang sekarang. Ratu hampir minum obat infertil dan dia juga pernah keguguran. Ratu sangat marah dan sedih, jadi saya melakukannya untuk meredakan marahnya.
Sukjong murka, Jadi kau melakukan hal mengerikan itu?!
Jang Hyeon beralasan : Ini karena Yang Mulia sangat mencintai Ratu. Saya hanya ingin melindungi Ratu dan mengharapkan kebahagiaan Ratu.
Sukjong membentaknya, tutup mulutmu sebelum aku tarik lidahmu keluar. Kau melakukannya demi keuntunganmu sendiri dan kau tidak mau disalahkan serta menyeret Ratu ke dalamnya? Aku tidak tahan lagi mendengarnya.
Jang Hyeon tanya apa Raja akan menahan paman Ratu karena meracuni Ibu Suri? Lalu bagaimana dengan Ratu, bagaimana Raja bisa memastikan garis keturunan Putra Mahkota yang tanpa cela kalau Paman dari ibunya membunuh Neneknya sendiri?
Sukjong tahu Jang Hyeon pasti akan mengatakan itu. Kau benar2 pedagang yang sangat licin. Membuat Ratu dan Putra Mahkota terlibat lalu mencoba menyelamatkan dirimu sendiri. Jadi aku sudah menyiapkan cara untuk menyingkirkanmu dan menyelamatkan Putra Mahkotaku. Raja meminta bukti yang ditemukan Hyeon Moo. Hyeon Moo memberikan kotak rahasia Jang Hyeon.
Sukjong mengambil buku catatan di dalamnya dan menunjukkan itu ke Jang Hyeon. Semua nama-nama para Menteri ada disini. Kau menyuap Menteri2 Seoin untuk banyak kesempatan. Sukjong melempar buku itu ke arah Jang Hyeon, ini adalah buku catatanmu selama lebih dari 10 th!
Jang Hyeon masih tidak mau mundur, dan berkata bahwa Raja tidak bisa menyingkirkan dirinya.
Sukjong : Kalau begitu, kau tidak seharusnya menggigit tumit tuanmu! Kalau kau bersalah, kau harus membayarnya!
Jang Hyeon : Yang Mulia, apa yang akan anda lakukan kalau Yang Mulia Ratu juga melakukan kejahatan yang sama seperti saya?
Sukjong : Kejahatan yang sama? Apa yang dilakukan Ratu?
Jang Hyeon ketawa, anda sudah mengetahuinya. Itulah mengapa anda menutupi kejahatan itu dan mencoba menjebak saya hanya dengan buku catatan keuangan ini.
Sukjong kesal, kau sudah tersudut dan sekarang jadi gila. Hyeon Moo! Tangkap orang ini karena sudah menyuap pejabat! Aku akan mengadakan pemeriksaan menyeluruh.
Hyeon Moo mengerti dan langsung memerintah anak buahnya menyeret Jang Hyeon. Jang Hyeon teriak2, Yang Mulia..anda tidak bisa melakukan ini. Saya adalah paman Putra Mahkota! Ini salah paham Yang Mulia! Yang Mulia!
Setelah Jang Hyeon pergi, Sukjong murka dan membalikkan mejanya.
Jang Hyeon dimasukkan ke penjara. Ia ketawa, dan tetap menginginkan gelar Gukgu sebelum mati untuk menenangkan arwah Hong Joo putrinya.
Paginya, Ratu bertemu Menteri Jo dan asisten-nya. Ia baru mendengar soal pamannya yang dijebloskan ke penjara.
Ratu Jang langsung menemui Sukjong dan tanya soal ini. Kenapa pamannya ditangkap.
Sukjong hanya berkata kalau Ratu sebaiknya tanya saja langsung pada Jang Hyeon. Tentang semua kejahatan yang dilakukannya.
Ratu Jang pergi ke penjara dan menemui pamannya. Apa yang terjadi denganmu Paman? Jang Hyeon hanya ketawa, ia berkata kejahatannya simpel tapi pemeriksaannya pasti rumit. Yang ia lakukan adalah menambahkan Aconitum dalam obat Ibu Suri tapi ia dituduh menyuap para pejabat.
Ratu menangis, bagaimana Paman bisa begitu tenang setelah melakukan kejahatan mengerikan itu?
Jang Hyeon tidak senang, ia tidak ingin mendengar Ratu berkata seperti itu. Ratu tanya kenapa ia tidak boleh bertanya seperti itu.
Jang Hyeon : Ini semua terjadi untuk membuat Jang Ok Jung menjadi Ratu. Kalau tidak, untuk apa saya memasukkan aconitum ke dalam obat Ibu Suri? Kalau bukan untuk anda?
Sukjong jalan ke penjara dan mendengar percakapan mereka.
Ratu Jang : Bukan, ini semua karena keserakahan paman sendiri. Dia adalah ibu dari orang yang paling berharga di dunia ini untukku, meskipun aku tidak menyukainya, bagaimana aku bisa mencelakai ibu dari orang yang paling kucintai?
Paman, kumohon jangan mempersulit Yang Mulia Raja lagi. Apa paman bisa pergi saja? (Dari Joseon) Aku akan memohon agar Yang Mulia mengampunimu.
Jang Hyeon tidak mau mengalah, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Seperti gelar Gukgu. (ampun deh manusia satu ini)
Ratu Jang marah kali ini, itulah mengapa kau mencuri toko guruku dan membuatnya terbunuh. Kalau aku tahu sejak awal, aku tidak akan pernah bersedia bekerja sama dengan paman. Kukira belum terlambat. Aku akan memutuskan semua hubungan denganmu mulai sekarang.
Jang Hyeon ketawa, hubungan darah tidak bisa diputuskan. Kartu mana yang harus saya mainkan untuk Yang Mulia Raja agar mengampuni saya dan memberikan gelar Gukgu. Jang Hyeon ketawa seperti orang gila.
Ratu Jang tidak percaya dengan kegilaan pamannya.
Sukjong merenung dan memikirkan kata-kata Ok Jung yang didengarnya tadi. Sukjong tampak lega tapi ia tetap merasa pusing.
Kasim Yang masuk dan minta ijin mengatakan jadwal Raja hari ini. Sukjong menghela nafas dan mengijinkan. Hari ini Raja harus bertemu dengan Gubernur dari 8 propinsi untuk masalah pajak dan P. Dong Pyeong juga sudah kembali dari Qing sebagai Duta Besar.
Sukjong kelihatan semangat, Paman Dong Pyeong sudah kembali?
P. Dong Pyeong bertemu Jang Hee Jae. Ia kelihatan cemas, apa maksudnya Raja sudah memiliki selir baru dan Petugas Jang ditahan?
Hee Jae tidak tahu mengurus masalah pamanya karena mereka semua punya hubungan keluarga.
P. Dong Pyeong langsung mencemaskan Ok Jungnya, bagaimana keadaan Yang Mulia Ratu?
Pertemuan Sukjong dengan Gubernur dari 8 Propinsi terpaksa ditunda karena para Gubernur itu sakit dan kelelahan. Raja mengerti dan memerintah tabib istana untuk memeriksa para gubernur itu.
Sukjong awalnya ingin kembali ke kediamannya tapi berubah pikiran dan memutuskan pergi ke kediaman Ratu.
Siapa lagi yang ada di kediaman Ratu kalau bukan P. Dong Pyeong. Ia sangat mencemaskan Ratu dan tidak mengerti bagaimana Raja bisa dengan mudahnya mengambil selir baru. Lalu bagaimana Jang Hyeon bisa dimasukkan ke penjara. Ini semua terjadi saat ia ada di Qing. Ratu juga tidak mengerti.
P. Dong Pyeong yakin, pasti ada alasannya. Tidak peduli keputusan darah dingin apa yang diambil Raja, Yang Mulia selalu memikirkan Ratu. (P. Dong Pyeong ini tahu benar karakter Sukjong). Ratu Jang tersenyum, kenyataannya Yang Mulia memiliki selir baru.
Sukjong tiba di depan kediaman Ratu tanpa pemberitahuan. Dayang Uhm terkejut melihat Raja. Reaksi Uhm membuat Sukjong curiga, memangnya siapa yang ada di dalam kamar? Dayang Uhm bingung menjawabnya.
P. Dong Pyeong sedang berkata : Itu semua pasti untuk Yang Mulia Ratu..
Tiba-tiba Sukjong membuka pintu kamar Ratu, wajahnya muram, lalu pura2 memasang senyum lebar saat melihat P. Dong Pyeong. Apa yang akan dilakukan paman Dong Pyeong untuk Ratuku?
Ratu Jang dan P. Dong Pyeong langsung berdiri. Ratu Jang tersenyum, Yang Mulia apa yang membuat anda datang kesini tanpa pemberitahuan sebelumnya?
Sukjong pura2 terkejut, astaga..sejak kapan statusku jatuh sampai aku harus mengumumkan kedatanganku dulu? Ratu Jang tertegun dengan tanggapan Raja.
P. Dong Pyeong mencoba mendinginkan suasana. Apa maksud Yang Mulia dengan jatuh? wanita selalu ingin tampil cantik di depan suami mereka. Jadi Yang Mulia Ratu perlu waktu untuk menyiapkan diri.
Sukjong memaksakan diri tersenyum. Lalu mengajak mereka duduk. P. Dong Pyeong bisa merasakan bahwa Raja cemburu dan curiga kepadanya.
Sukjong langsung berkata ia kecewa pada P. Dong Pyeong, kau seharusnya datang menemuiku lebih dulu setelah kau kembali dari perjalanan.
P. Dong Pyeong terkejut dan segera minta maaf pada Raja. Saya bertemu Jang Hee Jae dan ia pamer soal jabatan barunya, akhirnya saya datang untuk mengucapkan selamat pada Ratu. Alasan yang lemah dan membuat Sukjong semakin menyindirnya, ah benar juga..P. Dong Pyeong, Ratu dan kakak iparku sudah seperti saudara kandung.
Ratu Jang tanya apa ia perlu menyiapkan makanan ringan untuk Raja. Sukjong menolak, itu tidak perlu. Aku mampir untuk melihatmu dan sekarang aku sudah melihatmu. Sukjong menoleh ke arah pamannya, ..dan juga kau kedatangan tamu.
Sukjong tersenyum, silahkan lanjutkan paman Dong Pyeong. Baik Ratu maupun P. Dong Pyeong tahu bahwa Sukjong sedang marah. Keduanya tampak tegang. Raja berdiri dan jalan pergi.
P. Dong Pyeong menghela nafas, ia sadar sudah membuat Yang Mulia Raja marah. Ratu Jang mengerti dan berkata akan menyusul Raja.
Sukjong pasti benar-benar kesal, karena ia langsung pergi ke lapangan memanah dan langsung menembak tanpa ganti baju. Biasanya Raja ganti baju dulu.
Tiba-tiba Choi SukWon muncul, tolong ajari saya, Yang Mulia.
Sukjong heran, apa yang membawamu kesini Sukwon? Choi Sukwon berkata ia kebetulan lewat dan mendengar bahwa Raja ada disini.
Sukjong tidak percaya begitu saja, kebetulan.. aku sudah lama tidak mendengar tentang kata itu (kebetulan). Kau datang jauh2 dari sana secara kebetulan? Sukjong tidak suka Choi Sukwon ada di lapangan memanah ini, seorang selir tidak seharusnya ada disini. Lain kali...
Sukjong hampir meminta Choi Sukwon pergi saat ia melihat Ratu Jang bersama rombongan. Sukjong memutuskan akting. Sukjong masih cemburu dan ia memutuskan membuat Ratu kesal. Sukjong menarik Choi Sukwon dan pura2 mengajarinya memanah.
Ratu Jang terkejut melihatnya dan merasa sakit hati. Hee Jae yang juga ada dalam rombongan Ratu kelihatan sedih melihat adiknya. Sukjong semakin menunjukkan kemesraan dengan Sukwon, apa kau bisa menangkap kelinci kalau seperti ini?
Ratu Jang tidak tahan lagi dan berbalik pergi. Hee Jae dan semuanya langsung mengikuti Ratu.
Sukjong melihat Ratu Jang pergi. Wajahnya berubah dingin lagi dan langsung melepaskan pelukannya di bahu Sukwon. Choi Sukwon masih belum sadar, Yang Mulia...terus bagaimana?
Sukjong : Pergilah sekarang.
Choi Sukwon bingung, tapi Sukjong dengan dingin memerintahnya untuk segera pergi. Sukwon masih ingin menembakkan panah sekali saja. Sukjong membentaknya, pergi kataku! Choi Sukwon ketakutan dan langsung meletakkan busurnya. Ia membungkuk dan jalan pergi.
P. Dong Pyeong datang dan hanya melirik sekilas pada Sukwon, Ada yang harus saya katakan pada anda, Yang Mulia.
Sukjong hanya menatap dingin pamannya. Sukjong terluka, itu sebabnya ia melukai Ok Jung dan sekarang Sukjong yang lebih terluka.
to be continued...
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20]
Notes :
Aku bagi 2, karena belum selesai, untuk mengobati rasa penasaran wkk...lanjutannya nanti kalau tidak besok ok?!
Mungkin yang membuat serial Dong Yi - MBC itu keturunan Partai Seoin dan serial JOJ ini mungkin keturunan Partai Namin :)
Tapi yang menarik, baik Ratu Inhyeon maupun Jang Hee Bin meninggal di Changdeok Palace, hanya Choi Sukbin yang meninggal di kediaman pribadi Ihyeon Palace. Apa jangan2 setelah melahirkan anak, Sukbin diusir Sukjong? kalau melihat tabiat Sukjong. Lalu posisinya diganti Park Myeong Bin yang sudah melahirkan P. Yeonryeong untuk Sukjong? oh istana..
Sukjong terkejut dan tidak percaya saat melihat apa yang terjadi di depannya. Semua orang berusaha menyembunyikan keadaan sebenarnya.
Sukjong marah dan minta Yun dibawa pergi dulu, ia tidak ingin anaknya melihat ibunya bersikap seperti itu. Sukjong membentak Ratu, apa kau adalah orang seperti ini kalau aku tidak melihatnya?
Ratu Jang terkejut dan berusaha membela dirinya, tapi Raja sudah marah. Bahkan sapi dan kuda pun tidak diperlakukan seperti itu, bagaimana kau bisa mencambuk orang dengan kejam seperti itu?
Choi musuri tiba2 teriak, Yang Mulia..! tolong hukum saja saya. Saya membuat Yang Mulia Ratu merasa tidak senang, jadi saya pantas dihukum. (Rasanya ingin ceburin dia ke sumur asli.)
Untungnya Sukjong juga tidak terlalu terpengaruh dengan akting Choi. Ia memerintah semuanya, termasuk Choi untuk pergi meninggalkan mereka sendiri.
Dayang Uhm dan yang lain terpaksa jalan pergi. Mereka membantu Choi pergi dari situ. Tapi Choi sempat menoleh ke arah Ratu Jang dan menyeringai.
Ratu Jang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia sekarang mengerti sudah menemukan tandingan baru.
Sukjong menunggu sampai mereka pergi semua lalu mulai bicara dengan Ratu Jang. Ia tidak mengerti apa salah Choi sampai membuat Ratu merasa tidak senang dan menghukumnya di depan semua orang?
Ratu Jang tidak percaya, bagaimana Sukjong bisa memihak Choi begitu saja tanpa mendengar penjelasannya lebih dulu. Ia tidak memukul Choi seperti kuda atau sapi. Ia hanya memberikan peringatan karena sikap Choi yang kasar.
Sukjong tahu, Ok Jung seperti itu karena Choi menerima anugerah darinya. Artinya, itu bukan masalah aturan dalam Naemyeongbu tapi ini soal kecemburuan. (Ada bedanya Ratu dengan selir, kalau Ratu memang dituntut tidak boleh cemburu dengan semua selir2 Raja yang memusingkan kepala.)
Ratu Jang berkata ia seperti ini karena ingin menegakkan aturan dalam Keputren. Ratu Jang minta Sukjong menyerahkan urusan ini padanya.
Sukjong : Menegakkan aturan Keputren dengan memukul dayang yang mendapat anugerah dariku? Kalau begitu, aku tidak punya pilihan selain menaikkan posisi Choi.
Ratu Jang syok. Yang Mulia?! Sebuah penunjukan?
Sukjong : Aku ingin kau mengangkatnya menjadi selir Level 4 Sukwon. Katanya kau bersedia menjadi partner politikku, paling tidak kau harus menunjukkan sikap pemurah.
Ratu Jang jatuh terduduk. Yang Mulia, bagaimana anda bisa melakukan ini pada saya? Anda janji tidak pernah melepaskan tangan saya. Bagaimana anda bisa melepaskan tangan saya seperti ini?
Sukjong tampak stres : Apa kau baru saja menuduhku melepaskan tanganmu? Aku berusaha begitu keras agar tidak melepaskan tanganmu!
Ratu Jang menangis dan mengingatkan Sukjong, ia datang ke istana melalui banyak rintangan hanya demi mencari Yi Sun. Tapi orang yang dicarinya adalah Raja. Dan ia mendapatkan banyak kesulitan karenanya, tapi Ok Jung tidak menganggap itu semua sebagai masalah. Saya hanya berpikir bahwa semua itu adalah harga yang harus saya bayar sebagai orang rendahan untuk mencintai Raja. Itulah mengapa saya ingin mengambil posisi Ratu.
Saya menginginkan posisi dimana saya bisa mencintai Yang Mulia sesuka saya tanpa ada orang yang protes. Tapi apa gunanya mendapatkan Yang Mulia? Kalau Yang Mulia ingin melepaskan tangan saya?
Sukjong : Aku tidak pernah ingin melepaskan tanganmu, aku hanya ingin kau bersikap sebagai Ratu sesuai posisimu saat ini. Sebagai Ibu negeri ini dan sebagai partner yang akan berjalan sampai akhir bersamaku, kuharap kau berpikir dengan serius bagaimana kau akan bersikap mulai sekarang. Dan soal insiden dengan dayang itu, kau harus menyelesaikannya dengan baik dengan cara mengangkatnya menjadi selir istana.
Inilah tugas sebagai Ratu.
Ratu Jang hancur hatinya. Ia ingin menjadi Ratu bukan karena masalah politik, ia hanya ingin berada di sisi pria yang dicintainya yang kebetulan adalah Raja. Sebagai Ratu, ia bisa mencintai Raja dengan bebas. Ratu Jang hanya bisa menangis dengan keputusan Sukjong.
Sukjong berbalik dan jalan pergi.
Dayang Hong tertawa terbahak-bahak. Sampai Inhyeon merasa heran dan tanya penyebabnya. Dayang Hong tidak menyangka perhatian Raja begitu mudah diambil dari kekuasaan Jang itu.
Tapi Inhyeon tidak tampak senang, ia merasa perhatian Raja sebenarnya jauh lebih solid dari yang mereka kira. Itu tidak akan hancur begitu mudahnya.
Dayang Hong tidak mengerti, apa maksud Yang Mulia?
Inhyeon : Aku merasa lebih takut pada Yang Mulia Raja.
Choi akhirnya diangkat menjadi Sukwon. Tgl 26 April tahun Geui, Choi musuri diangkat menjadi Selir istana level 4 Sukwon.
Semua dayang mengucapkan selamat pada Sukwon Mama yang baru.
Choi Sukwon menghadap Ratu Jang, ia menghormat dan duduk di depan Ratu.
Ratu Jang berkata takdir mereka bertiga, Mantan Ratu Min, dirinya dan Choi benar-benar luar biasa.
Choi Sukwon tersenyum dan berkata bukankah ia memang sudah berkata ingin seperti Yang Mulia Ratu sejak dulu. Ratu Jang komen, Choi bisa dikatakan beruntung dibanding para dayang yang mendapat anugerah Raja lainnya. Choi bisa langsung naik ke level Sukwon.
Ratu Jang : Tapi kau hanya akan sampai disini.
Choi menantang Ratu Jang : Bukankah saya akan mendapatkan anugerah Yang Mulia Raja untuk kedua kalinya, kalau saya bisa mendapatkan yang pertama? Dan kalau saya mengandung, saya juga bisa mendapat gelar Bin. Dan mungkin juga akan..
Ratu Jang memotongnya, mungkin seperti itu tidak akan terjadi! Sama seperti Raja yang ditunjuk oleh langit, posisi Ratu juga sama.
Ratu Jang bertemu dengan Perdana Menteri Jo dan wakilnya, mereka bingung bagaimana bisa perhatian Raja langsung beralih pada dayang rendahan Choi dan bagaimana posisi Sukwon diambil oleh dayang rendahan Choi itu?
Ratu kesal, bukan diambil. Aku yang memberikannya padanya! Tapi itu tidak penting sekarang, yang penting adalah bagaimana seorang budak yang biasa bekerja di keluarga Min masuk ke istana? Pasti ada orang dibelakangnya.
Menteri Jo tanya apa Ratu curiga bahwa mantan Ratu Min ada dibelakang Choi ini. Ratu Jang membenarkan. Ia yakin ada konspirasi untuk mengembalikan Min Inhyeon ke posisi Ratu.
Ratu Jang : Kembalinya Min ke posisi Ratu artinya partai Seoin akan kembali berkuasa dan itu akan membuat partai Namin jatuh. Dan itu mungkin akan langsung berkaitan dengan takdirku. Jadi, kalian harus mencari cara untuk membahasnya di dalam sidang dewan istana. Kalau ada konspirasi yang sedang berlangsung untuk mengembalikan Min lagi dan kalian harus menemukan buktinya.
Sukjong dan Hyeon Moo membahas masalah keseimbangan dalam dewan istana. Sukjong sudah memulainya dengan memasukkan beberapa anggota partai Seoin dalam kabinetnya untuk menjaga keseimbangan. Sukjong minta Hyeon Moo memberikan daftar nama pejabat baru pada Menteri HRD.
Hyeon Moo menerima keputusan itu tapi wajahnya kelihatan ragu. Sukjong tanya ada masalah apa.
Hyeon Moo : Ini mungkin bukan urusan saya, tapi Yang Mulia Ratu tampak sangat terluka. (wkk..Hyeon Moo ternyata fans Ok Jung. Bagaimanapun, Ok Jung yang mendisain rompi anti peluru mereka, jadi merasa hutang nyawa hehe)
Sukjong tersenyum tipis : Aku mengangkat seorang Selir bukan karena jatuh ke dalam perangkap partai Seoin. Aku hanya ingin mereka mengiranya seperti itu karena kepentingan saja. (Atau untuk kepentingan politiknya.)
Dan juga sebagai peringatan pada partai Namin agar tidak malas hanya karena memiliki dukungan dari Ratu.
Hyeon Moo mengerti dan jalan pergi. Sukjong hanya tersenyum.
Sukjong mengeluarkan kertas dengan nama Jang Hyeon. Ia kelihatan marah, Jang Hyeon..aku tidak bisa diam saja.
Jang Hyeon sedang sibuk menyalin laporan dalam sebuah buku. Ia kelihatan gelisah dan memasukkan buku itu dalam kotak lalu menyembunyikannya dalam lemari rahasia.
Kwang San masuk dan mengatakan ada pesan dari istana.
Sukjong memanggil Jang Hyeon. Keduanya bicara dengan santai seperti biasa. Jang Hyeon tanya apa Raja masih merasa kecewa karena ia tidak bisa memberikan bubuk mesiu pesanan Raja. Sukjong ketawa, ia bukan pria berpikiran sempit dan sudah melupakannya. Tapi ada informasi lain yang mengganggunya.
Di saat bersamaan, Hyeon Moo dan pasukan Raja menyerbu kediaman Jang Hyeon. Mereka menggeledah kediaman itu. Kwang san melihatnya, ia cepat2 masuk untuk menyelamatkan catatan rahasia majikannya.
Hyeon Moo dan anak buahnya masuk ke kamar itu dan menyergap Kwang San.
Sukjong tanya apa Jang Hyeon begitu ingin ditunjuk menjadi Ayah mertua negeri ini, Guk Gu?
Jang Hyeon membenarkan, ia sudah sampai disini hanya untuk gelar itu dan ia bersedia melakukan apapun demi gelar itu.
Sukjong ketawa, tidak perlu seperti itu. Tapi Sukjong tidak bisa memberikan gelar itu, kalau ia melakukannya ia tidak berbakti kepada mendiang ibunya.
Kemarahan akan kematian ibuku di tangan keji besannya akan semakin besar.
Jang Hyeon pura-pura tidak mengerti maksud Sukjong.
Sukjong marah : Memang benar ibuku sakit parah saat itu, tapi kau membuat akhir hidup ibuku jadi lebih cepat. Kau meminta tabib istana yang kau anggap sebagai pelayanmu dan menggunakan Aconitum (BuJa, bunga buttercup. Bisa menjadi obat pilek, radang paru2, asma, tapi juga ada racunnya.)
Jang Hyeon terkejut tapi tetap menyangkal dan berkata itu hanya salah paham. Sukjong teriak memanggil tabib HWang.
Hyeon Moo masuk dan mendorong tabib Hwang di depan Sukjong. Sukjong memerintah Hwang mengatakan apa yang ia katakan sebelumnya.
Tabib Hwang mengaku, ia sudah diminta Jang Hyeon untuk memasukkan aconitum dalam obat Ibu Suri Myeongseong. Tolong ambil saja nyawa saya Yang Mulia. Jang Hyeon membentak Hwang, beraninya kau memfitnahku!
Sukjong jadi marah, memfitnah?!
Jang Hyeon mohon pada Raja untuk menjelaskan semuanya. Sukjong bersedia mendengarnya.
Jang Hyeon : Yang Mulia tahu bahwa mendiang Ibu Suri telah menyebabkan penderitaan yang begitu besar kepada Ratu yang sekarang. Ratu hampir minum obat infertil dan dia juga pernah keguguran. Ratu sangat marah dan sedih, jadi saya melakukannya untuk meredakan marahnya.
Sukjong murka, Jadi kau melakukan hal mengerikan itu?!
Jang Hyeon beralasan : Ini karena Yang Mulia sangat mencintai Ratu. Saya hanya ingin melindungi Ratu dan mengharapkan kebahagiaan Ratu.
Sukjong membentaknya, tutup mulutmu sebelum aku tarik lidahmu keluar. Kau melakukannya demi keuntunganmu sendiri dan kau tidak mau disalahkan serta menyeret Ratu ke dalamnya? Aku tidak tahan lagi mendengarnya.
Jang Hyeon tanya apa Raja akan menahan paman Ratu karena meracuni Ibu Suri? Lalu bagaimana dengan Ratu, bagaimana Raja bisa memastikan garis keturunan Putra Mahkota yang tanpa cela kalau Paman dari ibunya membunuh Neneknya sendiri?
Sukjong tahu Jang Hyeon pasti akan mengatakan itu. Kau benar2 pedagang yang sangat licin. Membuat Ratu dan Putra Mahkota terlibat lalu mencoba menyelamatkan dirimu sendiri. Jadi aku sudah menyiapkan cara untuk menyingkirkanmu dan menyelamatkan Putra Mahkotaku. Raja meminta bukti yang ditemukan Hyeon Moo. Hyeon Moo memberikan kotak rahasia Jang Hyeon.
Sukjong mengambil buku catatan di dalamnya dan menunjukkan itu ke Jang Hyeon. Semua nama-nama para Menteri ada disini. Kau menyuap Menteri2 Seoin untuk banyak kesempatan. Sukjong melempar buku itu ke arah Jang Hyeon, ini adalah buku catatanmu selama lebih dari 10 th!
Jang Hyeon masih tidak mau mundur, dan berkata bahwa Raja tidak bisa menyingkirkan dirinya.
Sukjong : Kalau begitu, kau tidak seharusnya menggigit tumit tuanmu! Kalau kau bersalah, kau harus membayarnya!
Jang Hyeon : Yang Mulia, apa yang akan anda lakukan kalau Yang Mulia Ratu juga melakukan kejahatan yang sama seperti saya?
Sukjong : Kejahatan yang sama? Apa yang dilakukan Ratu?
Jang Hyeon ketawa, anda sudah mengetahuinya. Itulah mengapa anda menutupi kejahatan itu dan mencoba menjebak saya hanya dengan buku catatan keuangan ini.
Sukjong kesal, kau sudah tersudut dan sekarang jadi gila. Hyeon Moo! Tangkap orang ini karena sudah menyuap pejabat! Aku akan mengadakan pemeriksaan menyeluruh.
Hyeon Moo mengerti dan langsung memerintah anak buahnya menyeret Jang Hyeon. Jang Hyeon teriak2, Yang Mulia..anda tidak bisa melakukan ini. Saya adalah paman Putra Mahkota! Ini salah paham Yang Mulia! Yang Mulia!
Setelah Jang Hyeon pergi, Sukjong murka dan membalikkan mejanya.
Jang Hyeon dimasukkan ke penjara. Ia ketawa, dan tetap menginginkan gelar Gukgu sebelum mati untuk menenangkan arwah Hong Joo putrinya.
Paginya, Ratu bertemu Menteri Jo dan asisten-nya. Ia baru mendengar soal pamannya yang dijebloskan ke penjara.
Ratu Jang langsung menemui Sukjong dan tanya soal ini. Kenapa pamannya ditangkap.
Sukjong hanya berkata kalau Ratu sebaiknya tanya saja langsung pada Jang Hyeon. Tentang semua kejahatan yang dilakukannya.
Ratu Jang pergi ke penjara dan menemui pamannya. Apa yang terjadi denganmu Paman? Jang Hyeon hanya ketawa, ia berkata kejahatannya simpel tapi pemeriksaannya pasti rumit. Yang ia lakukan adalah menambahkan Aconitum dalam obat Ibu Suri tapi ia dituduh menyuap para pejabat.
Ratu menangis, bagaimana Paman bisa begitu tenang setelah melakukan kejahatan mengerikan itu?
Jang Hyeon tidak senang, ia tidak ingin mendengar Ratu berkata seperti itu. Ratu tanya kenapa ia tidak boleh bertanya seperti itu.
Jang Hyeon : Ini semua terjadi untuk membuat Jang Ok Jung menjadi Ratu. Kalau tidak, untuk apa saya memasukkan aconitum ke dalam obat Ibu Suri? Kalau bukan untuk anda?
Sukjong jalan ke penjara dan mendengar percakapan mereka.
Ratu Jang : Bukan, ini semua karena keserakahan paman sendiri. Dia adalah ibu dari orang yang paling berharga di dunia ini untukku, meskipun aku tidak menyukainya, bagaimana aku bisa mencelakai ibu dari orang yang paling kucintai?
Paman, kumohon jangan mempersulit Yang Mulia Raja lagi. Apa paman bisa pergi saja? (Dari Joseon) Aku akan memohon agar Yang Mulia mengampunimu.
Jang Hyeon tidak mau mengalah, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Seperti gelar Gukgu. (ampun deh manusia satu ini)
Ratu Jang marah kali ini, itulah mengapa kau mencuri toko guruku dan membuatnya terbunuh. Kalau aku tahu sejak awal, aku tidak akan pernah bersedia bekerja sama dengan paman. Kukira belum terlambat. Aku akan memutuskan semua hubungan denganmu mulai sekarang.
Jang Hyeon ketawa, hubungan darah tidak bisa diputuskan. Kartu mana yang harus saya mainkan untuk Yang Mulia Raja agar mengampuni saya dan memberikan gelar Gukgu. Jang Hyeon ketawa seperti orang gila.
Ratu Jang tidak percaya dengan kegilaan pamannya.
Sukjong merenung dan memikirkan kata-kata Ok Jung yang didengarnya tadi. Sukjong tampak lega tapi ia tetap merasa pusing.
Kasim Yang masuk dan minta ijin mengatakan jadwal Raja hari ini. Sukjong menghela nafas dan mengijinkan. Hari ini Raja harus bertemu dengan Gubernur dari 8 propinsi untuk masalah pajak dan P. Dong Pyeong juga sudah kembali dari Qing sebagai Duta Besar.
Sukjong kelihatan semangat, Paman Dong Pyeong sudah kembali?
P. Dong Pyeong bertemu Jang Hee Jae. Ia kelihatan cemas, apa maksudnya Raja sudah memiliki selir baru dan Petugas Jang ditahan?
Hee Jae tidak tahu mengurus masalah pamanya karena mereka semua punya hubungan keluarga.
P. Dong Pyeong langsung mencemaskan Ok Jungnya, bagaimana keadaan Yang Mulia Ratu?
Pertemuan Sukjong dengan Gubernur dari 8 Propinsi terpaksa ditunda karena para Gubernur itu sakit dan kelelahan. Raja mengerti dan memerintah tabib istana untuk memeriksa para gubernur itu.
Sukjong awalnya ingin kembali ke kediamannya tapi berubah pikiran dan memutuskan pergi ke kediaman Ratu.
Siapa lagi yang ada di kediaman Ratu kalau bukan P. Dong Pyeong. Ia sangat mencemaskan Ratu dan tidak mengerti bagaimana Raja bisa dengan mudahnya mengambil selir baru. Lalu bagaimana Jang Hyeon bisa dimasukkan ke penjara. Ini semua terjadi saat ia ada di Qing. Ratu juga tidak mengerti.
P. Dong Pyeong yakin, pasti ada alasannya. Tidak peduli keputusan darah dingin apa yang diambil Raja, Yang Mulia selalu memikirkan Ratu. (P. Dong Pyeong ini tahu benar karakter Sukjong). Ratu Jang tersenyum, kenyataannya Yang Mulia memiliki selir baru.
Sukjong tiba di depan kediaman Ratu tanpa pemberitahuan. Dayang Uhm terkejut melihat Raja. Reaksi Uhm membuat Sukjong curiga, memangnya siapa yang ada di dalam kamar? Dayang Uhm bingung menjawabnya.
P. Dong Pyeong sedang berkata : Itu semua pasti untuk Yang Mulia Ratu..
Tiba-tiba Sukjong membuka pintu kamar Ratu, wajahnya muram, lalu pura2 memasang senyum lebar saat melihat P. Dong Pyeong. Apa yang akan dilakukan paman Dong Pyeong untuk Ratuku?
Ratu Jang dan P. Dong Pyeong langsung berdiri. Ratu Jang tersenyum, Yang Mulia apa yang membuat anda datang kesini tanpa pemberitahuan sebelumnya?
Sukjong pura2 terkejut, astaga..sejak kapan statusku jatuh sampai aku harus mengumumkan kedatanganku dulu? Ratu Jang tertegun dengan tanggapan Raja.
P. Dong Pyeong mencoba mendinginkan suasana. Apa maksud Yang Mulia dengan jatuh? wanita selalu ingin tampil cantik di depan suami mereka. Jadi Yang Mulia Ratu perlu waktu untuk menyiapkan diri.
Sukjong memaksakan diri tersenyum. Lalu mengajak mereka duduk. P. Dong Pyeong bisa merasakan bahwa Raja cemburu dan curiga kepadanya.
Sukjong langsung berkata ia kecewa pada P. Dong Pyeong, kau seharusnya datang menemuiku lebih dulu setelah kau kembali dari perjalanan.
P. Dong Pyeong terkejut dan segera minta maaf pada Raja. Saya bertemu Jang Hee Jae dan ia pamer soal jabatan barunya, akhirnya saya datang untuk mengucapkan selamat pada Ratu. Alasan yang lemah dan membuat Sukjong semakin menyindirnya, ah benar juga..P. Dong Pyeong, Ratu dan kakak iparku sudah seperti saudara kandung.
Ratu Jang tanya apa ia perlu menyiapkan makanan ringan untuk Raja. Sukjong menolak, itu tidak perlu. Aku mampir untuk melihatmu dan sekarang aku sudah melihatmu. Sukjong menoleh ke arah pamannya, ..dan juga kau kedatangan tamu.
Sukjong tersenyum, silahkan lanjutkan paman Dong Pyeong. Baik Ratu maupun P. Dong Pyeong tahu bahwa Sukjong sedang marah. Keduanya tampak tegang. Raja berdiri dan jalan pergi.
P. Dong Pyeong menghela nafas, ia sadar sudah membuat Yang Mulia Raja marah. Ratu Jang mengerti dan berkata akan menyusul Raja.
Sukjong pasti benar-benar kesal, karena ia langsung pergi ke lapangan memanah dan langsung menembak tanpa ganti baju. Biasanya Raja ganti baju dulu.
Tiba-tiba Choi SukWon muncul, tolong ajari saya, Yang Mulia.
Sukjong heran, apa yang membawamu kesini Sukwon? Choi Sukwon berkata ia kebetulan lewat dan mendengar bahwa Raja ada disini.
Sukjong tidak percaya begitu saja, kebetulan.. aku sudah lama tidak mendengar tentang kata itu (kebetulan). Kau datang jauh2 dari sana secara kebetulan? Sukjong tidak suka Choi Sukwon ada di lapangan memanah ini, seorang selir tidak seharusnya ada disini. Lain kali...
Sukjong hampir meminta Choi Sukwon pergi saat ia melihat Ratu Jang bersama rombongan. Sukjong memutuskan akting. Sukjong masih cemburu dan ia memutuskan membuat Ratu kesal. Sukjong menarik Choi Sukwon dan pura2 mengajarinya memanah.
Ratu Jang terkejut melihatnya dan merasa sakit hati. Hee Jae yang juga ada dalam rombongan Ratu kelihatan sedih melihat adiknya. Sukjong semakin menunjukkan kemesraan dengan Sukwon, apa kau bisa menangkap kelinci kalau seperti ini?
Ratu Jang tidak tahan lagi dan berbalik pergi. Hee Jae dan semuanya langsung mengikuti Ratu.
Sukjong melihat Ratu Jang pergi. Wajahnya berubah dingin lagi dan langsung melepaskan pelukannya di bahu Sukwon. Choi Sukwon masih belum sadar, Yang Mulia...terus bagaimana?
Sukjong : Pergilah sekarang.
Choi Sukwon bingung, tapi Sukjong dengan dingin memerintahnya untuk segera pergi. Sukwon masih ingin menembakkan panah sekali saja. Sukjong membentaknya, pergi kataku! Choi Sukwon ketakutan dan langsung meletakkan busurnya. Ia membungkuk dan jalan pergi.
P. Dong Pyeong datang dan hanya melirik sekilas pada Sukwon, Ada yang harus saya katakan pada anda, Yang Mulia.
Sukjong hanya menatap dingin pamannya. Sukjong terluka, itu sebabnya ia melukai Ok Jung dan sekarang Sukjong yang lebih terluka.
to be continued...
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20]
Notes :
Aku bagi 2, karena belum selesai, untuk mengobati rasa penasaran wkk...lanjutannya nanti kalau tidak besok ok?!
Mungkin yang membuat serial Dong Yi - MBC itu keturunan Partai Seoin dan serial JOJ ini mungkin keturunan Partai Namin :)
Tapi yang menarik, baik Ratu Inhyeon maupun Jang Hee Bin meninggal di Changdeok Palace, hanya Choi Sukbin yang meninggal di kediaman pribadi Ihyeon Palace. Apa jangan2 setelah melahirkan anak, Sukbin diusir Sukjong? kalau melihat tabiat Sukjong. Lalu posisinya diganti Park Myeong Bin yang sudah melahirkan P. Yeonryeong untuk Sukjong? oh istana..
0 comments:
Post a Comment