Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Level 7 Civil Servant episode 1

Judul lain : 7th Grade Civil Servant
Genre: Romance, Action
Episodes: 20
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 2013-Jan-23 to 2013-March-28
Air time: Wednesday & Thursday 21:55

Cast
Joo Won as Han Gil Ro / Han Pil Hoon
Choi Kang Hee as Kim Seo Won / Kim Kyung Ja

NIS people
Ahn Nae Sang as Kim Won Suk
Hwang Chan Sung as Kong Do Ha
Jang Young Nam as Jang Young Soon
Son Jin Yeong as Kim Poong Eon
Choi Jong Hwan as Oh Kwang Jae
Kim Min Seo as Shin Sun Mi
Lee El as Park Soo Young

Spy
Uhm Tae Woong as Choi Woo Hyuk (Cameo)
Kim Soo Hyun as Mi Rae

Gil Ro’s parents
Dok Go Young Jae as Han Joo Man
Im Ye Jin as Go Soo Ja

Seo Won’s parents
Lee Han Wie as Kim Pan Suk (father)
Kim Mi Kyung as Oh Mak Nae (mother)

Other
Seo Seung Man

Production Company: Apple Pictures, Curtain Call Inc
Chief Producer: Park Hong Gyoon
Directors: Kim Sang Hyup, Oh Hyun Jong
Screenwriter: Chun Sung Il

Drama ini adalah adaptasi dari Film Korea My Girlfriend is an Agent (2009, Kim Ha Neul - Kang Ji Hwan)

Episode 1

Hari yang sibuk di Seoul. Orang-orang memulai harinya dan terdengar berita di TV besar. Isinya tentang buruknya ekonomi yang memicu tingginya angka pengangguran. Riset terakhir menunjukkan hasil yang mengejutkan, tingkat pengangguran di kalangan pemuda sebesar 20%.
Ini benar-benar krisis nasional. Para pemuda harus menghadapi tingginya biaya pendidikan dan pengangguran. Beberapa orang muda bahkan mulai menyerah mencari pekerjaan.
Sebuah berita yang tidak terlalu bagus.

Tapi tidak untuk Kim Kyung Ja, dia tidak ada waktu mendengar berita. Kyung Ja lari cepat menyusuri jalan, ia menabrak seorang pria. Kyung Ja segera minta maaf dan lari lagi.


Han Pil Hoon jalan santai, sambil mendengarkan musik. Ia sengaja berhenti di depan cafe yang penuh dengan para gadis. Pil Hoon merapikan rambut dan "menembak" mereka. Para gadis itu sebal, dasar bodoh.
Pil Hoon ini gayanya selangit, masih keturunan Lee Kang To kali hahaha

Kyung Ja dan Pil Hoon punya tujuan yang sama, mereka masuk tempat kursus untuk ujian PNS. Kyung Ja terburu-buru. Ia menjatuhkan bolpen. Kyung Ja menunduk mengambil bolpen dan membuat Pil Hoon terpelanting. Minumannya tumpah dan ia menabrak seorang gadis lain. Tapi Kyung Ja sama sekali tidak menyadarinya.

Di dalam kelas, Kyung Ja mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru dengan penuh perhatian, di buku notesnya.

Sementara Pil Hoon, mencatat dengan tablet PC dong. Guru berkata, satelit digunakan untuk berbagai kebutuhan dan pertahanan. Satelit militer khusus digunakan untuk keperluan militer. Ada 31 satelit tidak dikenal yang mengitari Semenanjung Korea.

Cina, AS, dan Russia juga negara2 lain, mereka selalu mengamati negara kita. Negara kita sudah kehilangan wilayah udaranya.
Kursus selesai. Pil Hoon berlatih menembak. Hasilnya mengagumkan, 10 tembakan dan tepat sasaran. Wow.
Kyung Ja kerja part time di area parkir. Kyung Ja mengenakan gaun ala Victoria warna merah menyala. Ia menyambut pelanggan, para pelanggan, anda berada di Mirae Dept Store, dimana kami menawarkan kesenangan. Selamat berbelanja.
Kyung Ja menekankan tombol dan mengambilkan tiket untuk setiap pelanggan. (Manja sekali pelanggan di Korea. Apa susahnya mendekatkan mobil dan buka kaca mobil lalu mengambil tiketnya sendiri? arrrgh!)

Pil Hoon mengendarai mobil sportnya dan bertemu teman2nya di bukit. Rata-rata adalah anak-anak konglomerat dengan teman2 mereka.
 

Kyung Ja kerja part time yang ke-3, yaitu melatih Kendo untuk anak-anak. Selesai latihan, Kyung Ja langsung lari lagi, sepertinya harus kerja di tempat lain lagi.

Pil Hoon dan temannya (Cameo, Kang Kyeong Jun/To the beautiful you) balapan mobil. Mobil Pil Hoon warna hitam. Semua sorak-sorai memberi semangat.

Kedua mobil saling menyalip di jalanan berbukit. Keduanya lumayan seimbang, sampai mobil putih berhasil menyalip mobil Pil Hoon.

Pil Hoon tidak percaya ia sudah dikalahkan. Tapi Pil Hoon tetap tersenyum. Mobil putih masuk garis finish lebih dulu. Mereka bersorak menyambutnya.

Pil Hoon keluar dan mengacungkan jempol. Pil Hoon memuji mobil temannya itu. Kelihatannya kau sudah melakukan tune-up dengan baik.

Teman Pil Hoon : Kau ini baru dalam soal balapan, amatiran selalu menyalahkan mobil mereka kalau mereka kalah.

Semuanya menertawakan Pil Hoon. Pil Hoon tidak suka dan ia mengajak orang itu balapan lagi. Orang itu tidak mau. Pil Hoon memaksanya. Akhirnya orang itu bersedia, tapi taruhannya adalah mobil Pil Hoon. Bagaimana?

Pil Hoon tertegun : Mobilku?
Temannya mengejek, sekarang lihat siapa yang ketakutan. Sudah kubilang ini bukan mainan anak2. Semua tertawa. Pil Hoon merasa gengsi, akhirnya Pil Hoon setuju. Baik, kita lakukan saja!  Ayo kita pertaruhkan mobil kita!

Kyung Ja belajar sambil jaga toko. Teman Kyung Ja, Jin Ju datang dan menawarkan pekerjaan baru.
Kyung Ja tidak sanggup lagi, aku sudah melakukan 3 kerja part time. Aku tidak punya waktu lagi.
 

Jin Ju membujuk, ini bukan kerja dengan gaji murahan seperti ini. Ini benar2 menghasilkan uang. Ini sesuai denganmu, otakmu yang pintar, kecantikanmu yang standar dan tubuhmu yang...biasa saja.
Kyung Ja : Pekerjaan apa?

Jin Ju berbisik dan Kyung Ja tertawa geli, bertemu pria? Temannya membenarkan, Kyung Ja bisa makan, minum kopi gratis, dapat uang lagi dan kalau berjodoh kau bisa menikah dengan pria yang baik. Bagaimana?
Kyung Ja : Jadi pengganti kencan buta, itu ilegal.

Jin Ju : Tapi kau mendapat banyak uang. Biasanya sekitar 100 ribu won sekali kencan, tapi untuk kau aku beri 130 ribu Won.
Kyung Ja tetap tidak mau, meskipun ia butuh uang, ia tidak ada niat untuk menikah. Temannya mengejar, ia menaikkan harga lagi, 135 ribu Won! Kyung Ja menolaknya. Jin Ju kesal, baiklah..tunggu sampai aku bunuh diri karena bisnisku bangkrut. Jin Ju pergi.

Kyung Ja masuk les lagi dan materi hari ini adalah praktek interview untuk NIS (National Intelligence Service). Guru memanggil Han Pil Hoon. Tapi Pil Hoon tidak muncul. Guru komen, dia tidak ada? pantas saja dia tetap disini selama 3 th (haha..)
Guru memanggil Kyung Ja. Kyung Ja langsung maju ke depan. Guru berkata jika mereka berbohong dalam interview, maka mereka akan segera dieliminasi.

Guru tanya apa motivasi Kyung Ja ingin kerja sebagai agen NIS. Kyung Ja memberikan jawaban yang jujur, bahwa sebenarnya ia ingin kerja di perusahaan broadcasting/media sebagai Produser, dan ia daftar PNS hanya untuk batu loncatan.

Guru marah2, karena itu terlalu jujur dan pasti tidak akan diterima. Kalau ditanya, harus menjawab untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara! Kau harus berkata bersedia mengorbankan dirimu untuk kebaikan! Apa kau pikir NIS itu ada sebagai batu loncatan masuk ke dunia broadcasting?
Kyung Ja ditanya sekali lagi. Lalu ia menjawab : Demi negaraku! Aku ingin masuk NIS untuk mengorbankan diri demi kebaikan.
Guru dan teman2 sekelasnya langsung memberi applaus.

Kyung Ja belajar sampai malam hari. Ia sampai menempelkan koyo dingin di dahinya.

Pil Hoon pulang, ternyata ayahnya menunggunya di ruang tamu. Tuan Han setengah mengantuk dan tanya jam berapa sekarang. Pil Hoon melihat jamnya, jam 3.38 pagi!
Ayah minta Pil Hoon duduk. Dari mana saja kau?

Pil Hoon berkata ia belajar untuk ujian. Ayah tanya ujian apa. Pil Hoon menjawab, ujian PNS. Ayahnya marah sekali, jawaban apa itu?! Setelah lulus universitas 3 tahun lalu, satu-satunya hal yang kau lakukan adalah menyiapkan diri untuk ikut ujian? Kau melakukan hal yang tidak berguna!
Pil Hoon : Kenpa ayah berkata aku melakukan hal yang tidak berguna?

Ayah : 3 tahun dalam hidup seorang pria, kau bisa memindahkan gunung dan sungai selama waktu itu! Memangnya berapa gaji PNS? Hentikan semua itu dan kau harus masuk kantor besok.
Pil Hoon merajuk : Aku tidak berbakat bisnis, ayah tahu itu.

Ayah : Apa kau ini seorang dokter? Bagaimana kau tahu kau apa bakatmu? Apa yang lebih keren dan lebih baik daripada menjalankan bisnis? Kau bisa jadi senator dalam 4 tahun dan jadi Presiden dalam 5 tahun. Setiap musim pemilihan umum, kau harus berkeliaran di pasar dan makan makanan pinggir jalan dan memohon orang memilihmu.
Tidak ada yang seperti itu dalam bisnis. Tidak ada yang berani membicarakanmu di belakang, meskipun kau menghabiskan sepanjang hidupmu menjalankan bisnis.

Pil Hoon : Secara pribadi, aku menentang penerusan kekuasaan pemilik dalam perusahaan.
Ayah : Kapan kau akan dewasa? Apa kau ini masih anak-anak? Sadarlah, di usiamu ini, Yesus mengubah air menjadi anggur!
Pil Hoon : Dia benar-benar mengagumkan.
Ayah : Saat aku seumurmu, aku membuat 1 juta Won menjadi seratus juta Won!
Pil Hoon membungkuk : Aku mengagumimu, Ayah.

Ibu keluar, ia tanya apa Pil Hoon sudah makan. Ibu tanya kenapa Ayah teriak2.
Ayah marah, ia menyalahkan ibu yang selalu memanjakan Pil Hoon, jadinya seperti ini. Ayah minta Pil Hoon berhenti menyia-nyikan waktu dan segera masuk kantor besok.

Ibu melarangnya, apa dengan teriak padanya akan membuatnya masuk kantor? Ayah marah, kau ini dipihak siapa? Ibu berkata ia tidak memihak, kita kan sekeluarga, mana bisa memihak. Kalau harus memihak, aku pasti akan dipihakmu, tidak mungkin dipihak anakku.

Bahkan saat pemilu, ibu juga memilih sesuai saran Ayah bukan saran Pil Hoon. Ayah berkata karena calonnya memang pantas dipilih. Ibu menyangkalnya, sekarang orang itu terlibat skandal dan ditangkap. Bahkan sekarang ada pemilihan lagi. Ayah dan Ibu berdebat soal senator dll. Pil Hoon menyelinap pergi.
Ayah masih kesal, dasar orang bodoh, masa ia tertangkap hanya karena uang 1 miliar. Banyak orang yang lolos meskipun dengan uang triliunan!

Pil Hoon masuk kamar, ia menirukan gerakan robot dan menjatuhkan diri di tempat tidur.

Pil Hoon mengamati poster James Bond di dinding (wow it's my favorite too, Tomorrow Never Dies, Pierce Brosnan - Michelle Yeoh. Ok, itu juga Film James Bond pertama yang kutonton karena aku ngefans dua aktornya, terutama adegan di motor itu, kueren haha)

Flashback, Pil Hoon kecil menonton Tomorrow Never Dies dengan penuh kekaguman.
Pil Hoon bahkan nekad mencuri posternya dari gedung bioskop.

Poster itu masih bertengger di kamarnya sampai sekarang. Pil Hoon mengarahkan pistol ke alarm dan menembak dengan tepat.


Ibu dan Ayah masih di ruang tengah. Ibu berkata ia punya cara menjinakkan Pil Hoon. Ayah langsung menebak, ibu pasti pergi ke peramal lagi. Ibu cerita, peramal ini akurat sekali, ia bahkan tahu soal kebakaran yang hampir menewaskan Pil Hoon.

Ibu cerita, menurut peramal, Pil Hoon hanya membutuhkan seorang istri. Gadis yang lahir di tahun Macan pada jam 5-7. Dia adalah wanita yang mengerti memerintah seperti harimau. (like Mishil? Mishil kan harimau yang menggigit lengan Raja Jinheung hahaha)
Ibu yakin Pil Hoon akan lebih baik kalau menikah. Ayah juga menjadi lebih baik saat menikah dengan Ibu, karena Ibu adalah wanita shio Macan wkk. Ibu juga punya banyak kenalan yang anak perempuannya adalah diplomat, hakim dan pengacara. Mereka juga lumayan.

Ayah : Memangnya berapa uang yang dihasilkan diplomat, hakim dan pengacara? Sudahlah, kau saja yang mengurusnya. Pokoknya usahakan dia masuk kantor!

Pil Hoon ganti baju, terlihat bekas luka bakar di punggungnya. Pil Hoon tidak mau menikah.
Ibu tidak minta Pil Hoon menikah, hanya bertemu gadis2 itu saja dulu. Pil Hoon berkata ia sudah bertemu banyak gadis. Ibu tanya mereka shio apa.

Pil Hoon : Anjing, sapi, kuda, ayam (hahaha..memangnya kebun binatang)
Ibu kesal, para gadis itu...mereka tidak sebanding dengan harimau meskipun disatukan.
Ibu hanya ingin Pil Hoon bertemu 10 orang gadis saja sesuai pilihannya.

Pil Hoon : Apa ibu ke peramal lagi?
Ibu meyakinkan, yang ini benar2 bagus. Pil Hoon mendengus dan memilih ikut pelepasan saja/pengusiran roh.
Ibu mulai merajuk, Pil Hoon ah, ini keinginan Ibu, apa kau tidak bisa memenuhinya?

Pil Hoon protes, ayah ingin aku mengambil alih bisnisnya, ibu ingin aku menikah, apa itu semua untukku? Itu hanya untuk kepuasan kalian saja.
Ibu : Lalu? Apa kau tidak bisa melakukan itu? Aku sudah memberikan semuanya untukmu. Apa kau tidak bisa pergi ke 10 kencan buta?

Pil Hoon tidak bisa, ia harus pergi karena sudah terlambat. Akhirnya Ibu mengeluarkan kartu As, apa kau mau mobil baru? (Whoa!)

Pil Hoon langsung tertarik, tapi ibu sekarang jual mahal, ya itu kalau kau mau mendengarkanku. Tapi karena kau tidak mau dengar ya sudah. Pergi sana.

Pil Hoon keluar dan menutup pintu. Ibu tahu Pil Hoon belum pergi, ia menawar lagi, bagaimana kalau 5 kencan buta?
Pil Hoon langsung membuka pintu dan sepakat. 

Ibu mengajukan syarat, kau harus duduk bersama mereka paling tidak selama 2 jam dan kau harus menemui setiap orang paling tidak 2 kali.
Pil Hoon langsung memberikan tanda Ok, ia menggandeng ibu dan mengajaknya melihat mobil baru. Ibu menolak, tidak secepat itu, kau harus melakukan dulu dan ibu akan menilainya. Kalau kau cuma menghabiskan waktu saja, tidak ada mobil untukmu. Mengerti?
Pil Hoon : Ya omoni.
Ibu langsung menepuk pipi Pil Hoon, kau ini benar2 manis kalau mau mendengarku. Kalau saja kau tidak terlalu terobsesi dengan ujian PNS itu. Apa kau benar2 akan mengikuti ujian PNS itu?
Pil Hoon tersenyum dan ia akan mengikuti kencan buta lebih dulu.

Kyung Ja sedang kerja, ia dapat telp dari ibu. Ayah Kyung Ja kecelakaan.
Kyung Ja langsung pulang ke rumah keesokan harinya. Rumah keluarga Kim benar-benar rumah Hanok kuno yang artistik dan penuh dengan piagam penghargaan untuk Kyung Ja, sejak kecil Kyung Ja memang berprestasi di sekolahnya.

Kyung Ja minta ayahnya segera pergi ke RS. Ayahnya marah2, ia memang luka parah dan tulangnya patah tapi untuk apa ke RS, aku bukannya punya penyakit yang bisa membunuhku.
Kyung Ja teriak, kenapa Ayah mabuk dan terluka. Ini bukan sekali atau dua kali, sudah empat kalinya.

Ibu datang (ya! Choi Sanggung! oh I miss your nephew wkk) dan berkata sudah 12 kali lebih.
Kyung Ja kesal kenapa Ayah selalu meminjam traktor tetangga dan akibatnya jadi kecelakaan. Ini memalukan. Ayah kesal, ia berusaha duduk. Kalau aku punya traktor sendiri, aku tidak akan pinjam. Kyung Ja minta Ayah harus menyesuaikan diri, kalau tidak punya traktor ya sudah.

Ayah marah, kau membuatku kesal lalu menegur Ibu karena telp Kyung Ja. Kyung Ja minta ayah ke RS saja, Ayah sudah punya osteoporosis, tulangnya tidak akan sembuh dengan cepat. Ayah berkata lebih baik Kyung Ja memikirkan masa depannya sendiri. Sudah berapa lama kau sekolah, kau seharusnya sudah kerja, kenapa kau datang kesini?
Orang mengira kau ini sekolah kedokteran atau apa, dan lagipula, kau berkata tidak akan datang ke sini kalau belum dapat kerja, kenapa kau kesini dan bicara seperti itu padaku? Kau benar2 keras kepala dan tidak pernah mendengarku.

Kyung Ja : Apa aku datang karena aku punya kelebihan uang dan waktu? Kalau Ayah sakit Ayah harus mengatakan padaku separah apa sakitnya. Kalau tidak mau kenapa memberitahukan padaku? Kata Ibu, Ayah tidak bisa duduk, tidak bisa berbaring dan aku tanya sesakit apa, kata ibu Ayah sangat kesakitan sampai tidak bisa bersandar.
Bagaimana aku bisa belajar dan memikirkan pekerjaan kalau mendengar itu? Kenapa ayah minum terus?

Ayah tidak terima, beraninya kau bicara seperti itu! Apa kau ini Ny. Yoo Kwan Sun atau apa?
Kyung Ja : Yoo Kwan Sun bukan Nyonya, ia seorang martir patriotik (Yoo Kwan Sun, pelajar wanita pertama yang melakukan protes atas penjajahan Jepang tgl 1 Maret 1920 dan gugur setelah disiksa tentara Jepang dalam penjara.)
Kyung Ja akhirnya kesal, aku tidak akan kembali ke rumah ini lagi, meskipun aku sudah mendapat pekerjaan.
Ayah : Ya, jangan kembali lagi. Pergi sana!
Kyung Ja : Aku pergi!

Ibu mengejar Kyung Ja dan mengajaknya makan siang. Kyung Ja menolak. Ibu berkata paling tidak kau harus membawa makanan.

Kyung Ja menahan ibu dan memberikan uang untuknya. Ibu menolaknya, tapi Kyung Ja memaksa, ibu kenapa tidak merawat diri, kenapa tidak mengecat rambut. Kyung Ja marah waktu melihat baju ibu berlubang.
Ibu merasa bajunya masih bagus dan bisa dipakai. Kyung Ja tidak tahan lagi dan pergi.  Ibu memanggilnya, Kyung Ja..paling tidak kau harus bawa kimchi.

Kyung Ja jalan keluar rumah dengan kesal. Ibu mengejarnya sambil membawa kimchi, tapi Kyung Ja tidak mau berhenti, ia kesal sekali. Ibu hanya menghela nafas, ia temperamental sekali. 
Pil Hoon mengikuti kencan buta. Ia cuek saja dan belajar sambil mendengarkan musik.
Gadis 1 marah : Apa kau memang sehebat dan sepintar itu? Apa kau selalu menganggap rendah orang seperti itu?
Pil Hoon : Aku hanya punya beberapa hari lagi menjelang ujian.
Gadis 1 : Kalau begitu kau bisa belajar di rumah, kenapa kau datang kesini?
Pil Hoon : Aku bisa makan sambil nonton TV, kenapa aku tidak bisa belajar sambil kencan buta?
Gadis 1 : Kau benar2 brengsek.
Pil Hoon : Kapan kita kencan lagi, kita harus kencan paling tidak 2 kali untuk saling mengenal.
Gadis 1 murka, pergi ke RS dan periksa kondisi mentalmu!

Gadis 2, juga diabaikan. Pil Hoon sibuk membaca dan mendengar musik.
Gadis 3, Pil Hoon sibuk membuat photo selca sepertinya.

Gadis 4, Pil Hoon menyanyi keras2. Gadis itu marah, hei! kau tinggal saja dengan ibumu selamanya!

Kyung Ja menemui petugas bank, ia ingin mengambil pinjaman lagi, tapi ditolak. Kyung Ja sudah mengambil pinjaman 14 juta Won dari Yayasan Beasiswa Korea dan 16 juta Won dari bank lain. Sementara batas maksimal pinjaman untuk kuliah adalah 30 Juta Won, jadi tidak boleh menambah lagi sebelum mengembalikan sebagian pinjaman. (Tapi enak ya bisa pinjam dulu untuk kuliah)

Kyung Ja tanpa sengaja menemukan lagi kartu nama Lee Jin Ju, temannya yang menawarkan kencan buta. Kyung Ja mengamati kartu nama itu di rumah dan akhirnya mengirim sms pada Jin Ju. Kyung Ja marah pada dirinya sendiri.

Pil Hoon makan bersama ibunya. Ibu tidak jadi membelikan mobil karena Pil Hoon sengaja mengacaukan kencan butanya. Itu melanggar kontrak.
Pil Hoon merajuk, bukan seperti itu.
Ibu : Mereka itu dipilih sesuai dengan takdirmu. Apa kau tahu seperti apa sulitnya aku mengatur kencan2 itu? Dan kau mengacaukannya begitu saja? Tidak ada mobil.

Pil Hoon : Omma!
Ibu : Jangan memanggilku ibu, tidak ada uang saku untukmu, berikan kartu kreditmu!
Pil Hoon cemberut dan memberikan kartu kreditnya. Ia marah dan jalan pergi. Ibu memanggilnya, apa kau memang harus seperti ini?

Pil Hoon : Katanya ibu meminta kartu kreditku. Aku tahu aku melakukan kesalahan, tapi kalau memang gadis itu adalah jodohku, bukankah paling tidak ia mau menunggu? semenit saja.

Ibu : Siapa yang mau menunggu kalau kelakuanmu seperti itu? Apa kau pikir ada gadis seperti itu di dunia ini?

Pil Hoon : Tentu saja tidak, karena tidak ada yang namanya jodoh. Aku tidak percaya hal seperti itu.
Ibu menghela nafas, dan memberikan kartu kredit Pil Hoon kembali. Ibu minta Pil Hoon menyelesaikan kencan butanya, jodoh itu datang seperti pencuri di malam hari. (hahaha..bukannya kedatangan Tuhan yang seperti pencuri di malam hari?)


Kyung Ja menemui Pil Hoon. Pil Hoon geli melihat gaya busana Kyung Ja, lalu ia mengenalkan diri, halo saya Han Pil Hoon.
Kyung Ja ingin mengatakan nama aslinya, tapi ingat saat ini dia adalah putri diplomat, dan shionya Macan sesuai instruksi Jin Ju. jadi Kyung Ja mengatakan bahwa namanya adalah Kim Seo Won.

Pil Hoon tanya apa ada yang ingin dikatakan Kyung Ja. Kyung Ja berkata tidak ada. Pil Hoon senang dan mulai belajar lagi.
Kyung Ja tertegun, tapi ia merasa senang. Kyung Ja mengeluarkan buku dan memasang timer. Kyung Ja juga belajar, bahkan Kyung Ja lebih serius dari Pil Hoon.

Pil Hoon menoleh dan mengamati Kyung Ja.

Kyung Ja terlihat berkilauan di mata Pil Joon haha..Kyung Ja sama sekali tidak menyadari tatapan Pil Hoon.

Pil Hoon buka suara, Kim Seo Won-ssi.
Kyung Ja terkejut, ya? Pil Hoon tanya apa yang dilakukan Kyung Ja. Kyung Ja berkata ia belajar dan alarmnya bunyi. Kyung Ja mematikan alarm dan berkata ia harus pergi.

Sekarang Pil Hoon yang terkejut, kau mau pergi? Aku tanya kau belajar apa?
Kyung Ja hanya menjawab ia belajar untuk ujian, tapi tidak mau mengatakan ujian apa.

Pil Hoon tanya kapan mereka harus bertemu lagi. Kyung Ja berpikir, bagaimana kalau besok?
Pil Hoon : Besok? Kau mau bertemu aku lagi besok? Kenapa?
Kyung Ja : Oh..kalau kau tidak mau ya tidak apa-apa. Selamat tinggal.
Kyung Ja memberi salam dengan ramah dan jalan pergi. Pil Hoon mengejarnya, tunggu. Baiklah, kita bertemu lagi besok, di tempat dan waktu yang sama.

Jin Ju tidak percaya mendengar berita ini dari Kyung Ja. Jin Ju berkata kalau Pil Hoon ini calon yang langka, dia kuliah di tempat yang bagus, tampan dan keluarganya kaya. Kau benar2 beruntung.
Kyung Ja : Tidak maksudku bukan seperti itu, dia sama sekali tidak mempedulikanku saat aku belajar.

Jin Ju kesal : Ya! apa kau gila? Apa kau pikir belajar sambil kerja dan belajar sambil kencan itu sama?
Kyung Ja berkata Pil Hoon juga belajar. Jin Ju heran, kalian berdua belajar? Kyung Ja meminta uangnya pada Jin Ju.
Jin Ju benar2 tidak percaya, ia memberikan uang sambil berkata, kalian berdua tidak normal.

Pil Hoon belajar lagi di rumah. Tapi sekarang ia tidak bisa konsentrasi. Pil Hoon justru teringat Kyung Ja dan ia jadi tersinggung, harga dirinya terluka. Pil Hoon marah2 sendiri, apa dia sehebat itu?
Pil Hoon berbaring dan ingat kata2 ibunya, kalau jodoh bisa datang tiba2 seperti pencuri di malam hari. Pil Hoon ingat Kyung Ja. Pil Hoon menghela nafas dan menutupi wajahnya dengan buku.

NIS
Staf NIS, Kim Won Suk menerima telp dari warga yang tanya apa dia akan mendapatkan hadiah kalau ia melaporkan mata-mata. Apa hadiahnya kena pajak?
Won Suk tanya apa pria itu ingin melaporkan mata2. Pria itu tanya apa potongannya sebesar 22%? Won Suk menjelaskan, kalau kau melakukan kebaikan untuk negara kau akan dapat hadiah dan hadiahnya bebas pajak. Ternyata pria itu tidak benar2 menangkap mata2, tapi ia taruhan dengan temannya soal NIS.

Tidak lama, pria itu telp lagi dengan pertanyaan lain. Won Suk tidak tahan dan ia marah2, kau pikir NIS ini lelucon?! Apa kau pikir kau bisa bertemu mata-mata di jalan? Kalau kau telp aku sekali lagi, aku akan melaporkanmu!

Sikap Won Suk dilihat oleh atasannya, Oh Kwang Jae. Direktur Oh langsung menegur Won Suk, Call Center itu adalah image NIS. Apa kau tidak tahu itu?
Won SUk minta maaf dan ia mengajak Direkturnya makan siang.

Won Suk mendengar anak Direktur masuk ke sekolah yang berbahasa asing, ia mengucapkan selamat dan memberikan sebuah amplop. Direktur tanya apa isinya.
Won Suk berkata itu adalah penyuapan. Direktur tidak mau terima, ini terlalu tipis.

Won Suk : Itu tiket konser musik.
Direktur Oh langsung semangat dan ia senang sekali. Won suk minta dipertimbangkan menjadi instruktur dan penguji untuk calon agen baru NIS. Direktur Oh hanya berkata akan mempertimbangkannya, tapi ia tidak punya kuasa memutuskan.

Kyung Ja pergi kencan lagi dengan Pil Hoon. Pil Hoon komen, gaya busana Kyung Ja tidak berubah. Kyung Ja hanya tersenyum dan memasang timer lalu mengeluarkan buku.
Pil Hoon : Apa kau tidak ingin menanyakan sesuatu?
Kyung Ja : Baiklah.
Pil Hoon : Kau duluan.

Kyung Ja : Satu tindakan mungkin akan memberikan konsekuensi positif atau negatif pada pihak ketiga, tapi tidak ada uang yang diterima. Apa kau tahu disebut apa konsekuensi negatif yang diterima pihak ketiga dalam situasi ini?
Pil Hoon : Dampak negatif.
Kyung Ja : Benar.

Pil Hoon : Sekarang giliranku, media, seperti TV, koran dll bisa mendapatkan berita lebih dulu dari pesaing mereka. Disebut apa itu?
Kyung Ja : Scoop/berita pertama.
Pil Hoon : Benar.

Tapi suasana hangat ini tidak berlangsung lama. Pil Hoon tanya kenapa Kyung Ja datang ke perjodohan. Kyung Ja mengarang alasan dan berkata ingin mempercayai perusahaan biro jodoh ini untuk mendapatkan pasangan yang terbaik untuknya.


Pil Hoon menuduh Kyung Ja datang untuk uang, ia tahu masalah itu. Kyung Ja mengira ia ketahuan. Ternyata Pil Hoon mengira Kyung Ja benar2 putri diplomat dan mengejeknya kenapa wanita lulusan universitas mau mendaftar di perusahaan biro jodoh. Itu jelas kan, seperti melelang dirinya sendiri pada penawar tertinggi. Ini karena orang2 seperti dirimu, maka ada istilah industri pernikahan.
Apa tujuan pernikahan adalah mendapatkan keuntungan?

Kyung Ja ingin menjelaskan bukan dia yang mendaftar.
Pil Hoon : Itu yang dikatakan semua orang. Ibu mereka yang melakukannya.

Kyung Ja berkata temannya yang mendaftarkannya. Pil Hoon tidak menyukai wanita seperti "Kyung Ja", yaitu wanita yang sekolah di sekolah bagus dan mengira menikah adalah yang terbaik di dunia. Tapi kau salah memilih pria, aku tidak punya niat mengambil alih perusahaan ayahku.
Aku tidak berniat mendapatkan warisan keluargaku.

Kyung Ja kesal dan berkata ia tidak datang untuk menjadi menantu orang kaya. Kyung Ja tidak tertarik itu. Pil Hoon tanya lalu kenapa datang. Kyung Ja tetap beralasan ingin mencoba mempercayakan jodohnya pada perusahaan ini.
Pil Hoon : Kalau dua orang bertemu, itu karena takdir. Apa takdir termasuk jasa yang ditawarkan juga? Ayo kita pergi, aku ada janji.

Kyung Ja menahan Pil Hoon karena masih ada waktu. Ia tanya kenapa Pil Hoon datang, padahal Pil Hoon belum kerja dan tidak ada yang bisa ditawarkan kecuali uang. Lalu Pil Hoon pasti merasa bingung dan mengira aku datang karena uang. Benar kan?
Pil Hoon : Kau tahu apa tentang aku sampai mengatakan itu?

Kyung Ja berkata ia akan mencari tahu dan minta Pil Hoon duduk. Tapi Pil Hoon punya janji dan mengajak Kyung Ja mengikutinya. Ikut aku kalau kau ingin bicara. Kalau tidak mau ya sudah.

Kyung Ja akhirnya ikut naik mobil Pil Hoon. Pil Hoon nyengir dan berkata ia tidak mengira Kyung Ja benar2 mau ikut, kau pasti jatuh cinta kepadaku.
Kyung Ja : Dalam mimpimu.
Pil Hoon : Lalu? Apa kau mau belajar lagi?

Kyung Ja mengira itu ide bagus dan mulai mengeluarkan buku. Pil Hoon berkata seharusnya Kyung Ja tidak perlu belajar. Kau kan putri diplomat, jika ayahmu mengatakan kata2 yang tepat pada orang yang tepat, kau bisa mendapatkan pekerjaan dalam kementrian. Lalu beberapa tahun lagi kau bisa pindah ke jabatan yang lebih baik.
Kyung Ja : Kenapa? Kau iri kepadaku?

Pil Hoon membenarkan, ya aku iri, kau tidak punya tujuan apapun, kau akan hidup bahagia dan menyenangkan dari lahir sampai meninggal. Hebat kan? Tidak ada rasa cemas sedikitpun.
Kyung Ja membalas, ada orang yang beli mobil dan rumah dari uang saku mereka, tapi ada orang yang harus kerja keras untuk membeli sebuah buku. Dengan kehidupan seperti itu, apa kau pikir yang diinginkannya hanya menikah dengan pria baik dan kaya?

Pil Hoon : Kurasa kau bukan salah satu dari mereka.
Kyung Ja : Kau terlalu berani dengan kata2mu.

Pil Hoon : Oh maaf. Kau lahir tahun macan kan, jadi kau lebih muda dariku. Jadi aku bisa bicara biasa saja, bagaimana?
Kyung Ja setuju dan menjawab dengan gaya bahasa biasa. Pil Hoon jadi tidak nyaman dan berkata kita bicara dengan resmi saja seperti tadi. Kita juga tidak akan menjadi lebih dekat kan.

Pil Hoon membawa mobil ke arena balapan. Ia membuat kesepakatan, akan menyerahkan mobil kalau kalah balapan. Deal. Rekannya setuju.
Teman Pil Hoon tanya apa Pil Hoon juga akan menyerahkan pacarnya kalau kalah. Pil Hoon berkata Kyung Ja bukan pacarnya, tapi tidak masalah kalau mau diambil juga.

Kyung Ja telp Jin Ju dan berkata tidak ingin bertemu Pil Hoon lagi, dia itu bukan manusia. Lalu Kyung Ja buru2 menutup telp karena Pil Hoon masuk mobil.


Kyung Ja ingin pergi, tapi Pil Hoon melarangnya. Pil Hoon ingin menunjukkan pada Kyung Ja, kalau ia punya sesuatu selain uang. Kyung Ja tidak mau tahu.

Pil Hoon : Agar kau tidak berpikir kalau hidup itu begitu mudah di dunia ini, lihat bagaimana hidup dengan penuh gairah itu.

Tanpa sadar apa yang terjadi, Kyung Ja sudah terjebak dalam balapan mobil. Pil Hoon menekan gas dan mulai memacu mobilnya.
Kyung Ja panik, ia terlempar ke sana sini di sekitar tempat duduknya. Pil Hoon senang sekali. Kyung Ja marah dan minta Pil Hoon berhenti. Pil Hoon tidak bisa menghentikan mobil.

Kyung Ja berusaha mengenakan sabuk pengamannya. Pil Hoon nyengir, percaya saja pada oppa. Pil Joon konsentrasi balapan. Kyung Ja menutup matanya karena ngeri.


Lalu dari arah berlawanan ada truk. Kyung Ja ketakutan, ia teriak.
Pil Hoon juga terkejut dan teriak ngeri. Untung Pil Hoon bisa menghindarinya, tipis sekali. Fiuh..


Kyung Ja murka, ia teriak2, dasar gila! hentikan mobilnya! Kyung Ja menarik2 rambut Pil Hoon dan memukulinya dengan sekuat tenaga.
Pil Hoon teriak2 kesakitan tapi tetap tidak menghentikan mobil.

Kyung Ja merampas setir dan memaksa mobil berhenti. Mobil Pil Hoon hampir menabrak kursi2 penonton.

Pil Hoon marah dan menyebut Kyung Ja gila. Tapi ia terhenti saat melihat Kyung Ja memegang lengan Pil Hoon erat2. Kyung Ja menutupi matanya dan tubuhnya gemetaran. 
Kyung Ja menangis, lalu teriak, pria gila! Kyung Ja keluar dari mobil.
Kyung Ja muntah diluar. Pil Hoon keluar dari mobil, ia marah. Apa kau ini gila? Apa kau ingin membunuhku atau apa?
Kyung Ja berbalik dan menampar Pil Hoon : Aku tahu seperti apa artinya mempertaruhkan hidupku untuk  sesuatu, tapi aku tidak akan mempertaruhkan nyawaku untuk sesuatu seperti ini. Apa kau tahu seperti apa hidup itu? Jadi kau punya uang? Apa artinya kau berhak merendahkan orang lain?

Kau yang seperti sampah. Kau hanya berharga 135 ribu Won!

Kyung Ja menendang tulang kering Pil Hoon dengan keras lalu jalan pergi.
Pil Hoon teriak dan ingin mengejar Kyung Ja. Tapi dihentikan lawannya, pria itu menagih taruhannya : Berikan kunci mobilmu.
Pil Hoon kesal sekali. Ia melihat buku Kyung Ja, lalu menendangnya. Pil Hoon melihat buku itu dan seperti memikirkan sesuatu.

Kyung Ja jalan menuruni bukit. Lawan Pil Hoon mengendarai mobil, ia menawarkan diri memberi tumpangan pada Kyung Ja dan mengucapkan terima kasih karena ia berhasil mendapatkan mobil Pil Hoon karena Kyung Ja.

Kau sebaiknya membeli sup hangat untuk pacarmu itu, dia pasti merasa kesal sekali karena kehilangan mobilnya. Pria itu ketawa dan pergi.
Kyung Ja hanya bisa mengatainya gila.

Kyung Ja jalan sendiri. Benar2 tidak ada mobil atau kendaraan yang lewat.


Pil Hoon juga jalan menuruni bukit. Ternyata Pil Hoon membawa buku Kyung Ja. Ia melihat ke arah buku dan tertawa. Hei? Pil Hoon tidak marah kehilangan mobilnya? wkk 
Kyung Ja sampai di satu tempat. Ia telp jasa pengiriman makanan dan pesan menu yang paling murah.
Kyung Ja menunggu sampai hari mulai malam.

Pil Hoon jalan dan sampai di lokasi Kyung Ja. Ia melihat Kyung Ja. Pil Hoon tampak senang, kena kau! Pil Hoon lari ke arah Kyung Ja.

Tapi Pil Hoon kalah cepat. Petugas delivery datang. Kyung Ja tidak langsung mengambil pesanannya, tapi minta tumpangan ke kota. Pria itu setuju dan mengantar Kyung Ja ke kota. Haha...ini tips mendapat tumpangan dengan biaya semurah mungkin.

Pil Hoon panik, hei berhenti! berhenti! Ya! kalau aku menangkapmu mati kau!

Direktur Oh bicara pada agen NIS lain (Jeong In Gi - Ayah Gil Ra Im!) dan minta orang itu menjadi petugas pendisiplin untuk calon agen baru, karena ia butuh orang yang bisa dipercaya. Kau akan bertemu teman2mu kan, pergilah dan segera ambil keputusan.
Kim Won suk mentraktir teman2nya makan, termasuk agen yang tadi. Ia mengajak mereka bersulang tapi tidak ada yang bersedia. Won Suk ingin mereka mendukungnya sebagai petugas pendisiplin, ia tahu bisa melakukan itu. Won Suk janji tidak akan mempermalukan rekan2nya.

Jeong (aku belum tahu namanya, jadi sebut dengan nama asli dulu ok?) tanya apa itu karena kejadian 5 tahun lalu, apa karena kematian Choi seonbae?
Kim Won Suk marah dan membanting teko tehnya, brengsek kau!
 

Flashback, Seorang agen (It's Uhm Tae Woong! Kim Yu Shin! wah drama ini reuni QSD) mengarahkan pistol pada agen Choi.

Kim Won Suk menerjangnya. Keduanya jatuh. Tapi Choi Woo Hyuk lebih cepat, ia bergegas bangkit dan mengambil pistolnya lalu mengarahkannya pada Won Suk.
Won Suk tidak bergeming. Tiba-tiba Agen Choi menerjang Woo Hyuk untuk menyelamatkan Kim Won Suk. Choi tertembak dan terbunuh seketika.

Kim Won Suk tidak bisa melakukan apa-apa. Woo Hyuk menyeringai lalu menembak Kim Won Suk.

Won Suk mengaku, memang benar Choi seonbae terbunuh gara2 aku, puas sekarang? Won Suk minum tehnya lalu pergi.
Beberapa detik kemudian, Won Suk masuk lagi dan berkata ia benar2 ingin jadi petugas pendisiplin para agen. Won Suk membungkuk dalam2 pada rekan-rekannya, tolong bantu aku. Won Suk pergi.

Rekan-rekan Won Suk tidak mau memberikan dukungan, mereka masih menyalahkan Won Suk atas kematian Agen Choi. Seharusnya dia melindungi Agen Choi. Operasinya gagal dan hanya dia satu-satunya yang hidup.

Agen Jeong menjelaskan, selama ini Kim Won Suk juga bertanggung jawab, apa kalian tahu, biaya pendidikan anak agen Choi selama ini ditanggung oleh Kim Won Suk? Kalau aku harus mati, aku bersedia mati untuk Kim Won Suk.
Lihat siapa yang mendarat di Incheon? It's Choi Woo Hyuk! Jalan dengan tenang meninggalkan bandara.
Seorang wanita mengikutinya.

Wanita itu, Mi Rae, masuk ke sebuah taksi. Sopir taksi menyapanya dalam bhs Ing. Welcome to Korea. Mi Rae tanya apa mobil ini aman.
Sopir itu juga agen, ia berkata mendapat pekerjaan ini dengan identitas palsu. Lalu mereka menjemput Choi Woo Hyuk.

Woo Hyuk masuk mobil dan tampak waspada. Sopir menyapanya, Hyung. Lalu minta Woo Hyuk tidak cemas, ia sudah memeriksa semua CCTV.
Mi Rae berkata kalau Woo Hyuk begitu hati-hati kenapa kau kembali dengan wajah aslimu?
Woo Hyuk : Agar mereka jadi waspada. Mereka..NIS.

Woo Hyuk ingin melihat file. Rekannya tanya apa tidak kangen masakan Korea. Woo Hyuk kelihatan memendam kemarahan, Korea? Hanya mendengar namanya saja aku mau muntah.
Woo Hyuk melihat data-data calon agen NIS, dan ia tertarik melihat data-data Han Pil Hoon.

Pil Hoon mengikuti tes tertulis. Ia tampak senang kalau bisa menjawab soal.

Kyung Ja juga ikut tes di kelas yang lain, ia kelihatan serius.

Selesai tes, Kyung Ja hampir salah masuk toilet pria. Pil Hoon juga jalan ke arah toilet, ia hanya heran melihat Kyung Ja. Tapi Pil Hoon tidak mengenali Kyung Ja.

Pil Hoon marah-marah dan telp Jin Ju. Ia ingin tahu siapa gadis yang membuatnya kehilangan mobilnya.
Jin Ju panik dan menemui Kyung Ja, apa sebenarnya yang terjadi? dia berkata ia kehilangan mobil karena dirimu, ia telp ke kantor terus. Apa kau terlibat kecelakaan? Apa kau menjualnya atau apa?

Kyung Ja minta Jin Ju tidak perlu cemas. Jin Ju takut kalau mereka akan ketahuan, karena menggantikan orang dalam perjodohan itu ilegal.
Jin Ju minta Kyung Ja cerita agar ia bisa membantunya. Lalu Jin Ju mendapat telp dari Pil Hoon lagi. Jin Ju stres.

Kyung Ja santai saja, katakan saja kau tidak mengenalku, memangnya ia akan mencariku? Apa dia detektif atau apa?

Jin Ju mengancam tidak akan membayar Kyung Ja. Kyung Ja justru mengembalikan amplop Jin Ju, masih utuh. Kyung Ja memang butuh uang, tapi apa yang ia lakukan ini tidak benar. Uang ini memang banyak, tapi Kyung Ja merasa tidak mendapatkannya dengan cara yang benar, jadi ini bukan uangku.

Hari ke-2, Ujian lisan. Kyung Ja dan Pil Hoon beberapa kali hampir bertemu tapi selalu saja selisih jalan.

Ujian lisan berjalan tidak memuaskan. Kim Won Suk dan rekan2nya merasa putus asa karena semua jawaban calon agen NIS sama semua, yaitu mereka ingin "mengabdikan diri untuk bangsa dan negara". Dengan berbagai model, ada yang cegukan, terlalu percaya diri, gagap seperti Azis, bahkan ada yang berani mengangkat telp di tengah interview. Sigh...it's really tough.
Kyung Ja dan yang lain jalan melewati Pil Hoon. Pil Hoon sempat melihat Kyung Ja sekilas dan ia tampak heran, karena merasa mengenalinya. Pil Hoon tidak bisa memanggilnya karena sekarang saatnya ujian lisan.

Pil Hoon masuk dan menghadap para penguji dengan percaya diri. Kim Won Suk bertanya, kenapa kau ingin bergabung dengan NIS.

Pil Hoon : Saya mendaftar karena ingin memiliki hidup yang keren. (wow ini beda wkk)

Won Suk tampak geli, aku taruhan kau pasti ingin seperti 007. Tapi ada perbedaan besar antara realitas dan film. Kami tidak menawarkan pekerjaan keren.

Pil Hoon : Jalan ini adalah cara menunjukkan cinta saya pada negara, saya rasa tidak ada hal yang lebih keren daripada mencintai satu hal seumur hidup saya.


Kyung Ja masuk ruang ujian. Agen Jeong tanya apa alasan Kyung Ja bergabung dengan NIS.
Kyung Ja memberikan jawaban yang sama lagi, karena ia mencintai dan ingin melayani negaranya. 

Agen Jang (It's A Ri - TMTETS) tanya, apa Kyung Ja mendapat jawaban dari guru les juga? 99 dari 100 peserta ujian menjawab hal yang sama. Apa kau pikir kau bisa berhasil di NIS?
Kyung Ja : Tidak.
Jang : Karena kami memiliki prosedur yang mirip dengan broadcasting, apa kau ingin menjadikan NIS sebagai batu loncatan?
Kyung Ja terkejut dan menyangkalnya. Tapi Agen Jang merasa Kyung Ja memang seperti itu. Dari sinar matamu, aku tidak bisa melihat ada gairah ataupun kesetiaan.

Pil Hoon ditanya lebih lanjut, bagaimana caramu mencintai negara selamanya?

Pil Hoon menjawab, ia sudah melakukan banyak hal, dari mulai prestasi di Taekwondo, ia punya keahlian menembak 99% akurat dari jarak 50 m, ia punya sertifikat menerbangkan pesawat untuk pesawat ringan, serifikat untuk scuba diving, dll. Pil Hoon merasa ia sudah terlatih untuk di lapangan.
Pil Hoon yakin bisa menjadi agen terbaik. (kenapa aku tiba-tiba ingat Johnny English? dipilih karena semua agen mati kkk.) Dan saya yakin bisa mencintai negara di atas jalan tunggal itu selamanya.

Won Suk : Tapi kau tidak begitu bagus dalam belajar. Nilai ujianmu...

Agen Jang : Kami tidak mencari orang yang belajar dengan baik. Aku ingin tanya satu lagi, jeruk, lemon, anggur dan aprikot. Apa kesamaannya?
Kyung Ja : Revolusi Jeruk di ukraina, Revolusi Lemon di Kirgiztan, Revolusi Anggur di Maldova, dan Revolusi Aprikot di Rumania. Mereka semua adalah nama buah yang dijadikan nama revolusi.

Agen Jang terlihat kagum. Agen yang lain tanya, lalu apa artinya negara?

Kyung Ja : Negara saya..adalah tanah, wilayah udara dan lautan yang saya tinggali saat ini.
Agen Jang memotongnya, bukan arti dari kamus. Tapi bagimu, Kim Kyung Ja-ssi, apa arti negara bagimu? Itu yang ditanyakan beliau.

Kyung Ja tampak bingung : Negara saya..
Agen Jang menunggu, lalu ia berkata : Kau tahu semua tentang peristiwa saat ini dan seni liberal, tapi kau tidak tahu apa arti negaramu, ya kan? Kau mengerti maksudku?
NIS tidak merekrut agen berdasarkan nilai di bangku sekolah.
Interview selesai, silahkan keluar.

Pil Hoon juga yakin, kualitas seorang agen jauh lebih penting dari nilai di sekolah.
Won Suk : Kau salah. NIS merekrut agen berdasar pada nilai di sekolah. Interview selesai, berikutnya.

Kim Kyung Ja dan Han Pil Hoon jalan keluar ruangan ujian dengan lesu.
Keduanya gagal.

Kyung Ja dan Pil Hoon sama-sama menoleh, Kyung Ja syok melihat Pil Hoon.
Pil Hoon sekarang mengenali Kyung Ja.

Kyung Ja memalingkan wajah, bagaimana ini?

Notes :
Well, drama ini seru juga. Meskipun tidak seperti waktu melihat ep 1 Gaksital yang langsung membuatku penasaran. Tapi drama ini tidak terlalu jelek juga. Justru Uhm Tae Woong dengan aksinya yang membuatku ingin tahu.
Semoga Joo Won + Choi Kang Hee (meskipun beda 10 th) bisa seperti LMH+KHS chemistry-nya.


Jadi kangen film My girlfriend is an agent haha..Kim Ha Neul - Kang Ji Hwan, love them.

0 comments:

Post a Comment