Level 7 Civil Servant episode 5
Seo Won masuk ke ruang wawancara, ia memberi salam dan mengenalkan diri sebagai Kim Jeong Won. Pil Hoon melihat CV Jeong Won dan ia terkejut karena wanita itu adalah Seo Won. Pil Hoon mengangkat wajah dan melihat ke arah Seo Won. Seo Won juga tampak terkejut.
Seo Won segera menenangkan diri dan menjawab pertanyaan Mi Rae. Mi Rae berkata ini bukan interview pertama Jeong Won. Jeong Won berkata ia sudah mengajukan 6 lamaran.
Mi Rae : Kalau begitu tidak perlu harus perusahaan kami kan, jika kau diterima, maka kau bisa kerja dimana saja.
Jeong Won : Saya akan bekerja disini kalau saya lolos interview, tapi dibandingkan bekerja hanya demi mendapatkan uang, saya juga ingin kehidupan kerja yang bisa membuat saya meraih impian saya.
Mi Rae : Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, bukan satu organisasi yang akan memenuhi impian seseorang.
Jeong Won : IT&TI lebih menekankan nilai investasi daripada strategi sesaat. Saya bermimpi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih mengutamakan nilai.
Mi Rae tanya lagi, ada berita yang dirilis tahun ini, perusahaan membeli dan menguasai 30% saham Feature Tech, tapi kenapa pemimpin PR perusahaan ini dipecat karena berita itu? Bagaimana menurutmu?
Jeong Won : Saham seharusnya dimiliki dan bukan dikuasai. Satu kata saja yang salah dalam pasar investasi bisa menyebabkan pembatalan kontrak dan kerugian. Jadi saya pikir itu alasan mengapa pemimpin PR diberhentikan.
Mi Rae tampak puas, ia tersenyum dan memuji Jeong Won, kau akurat. Silahkan meninggalkan ruangan.
Jeong Won membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Ia jalan keluar. Pil Hoon menghentikannya. Kim Jeong Won-ssi, siapa namamu? Jeong Won menjawab, itu nama saya.
Pil Hoon : Apa kau lahir di tahun macan?
Jeong Won : Tidak, tahun kerbau.
Pil Hoon : Pekerjaan ayahmu adalah petani, apa dia dulu diplomat dan sekarang pensiun?
Jeong Won : Tidak. Dia adalah petani sepanjang hidupnya.
Pil Hoon : Apa semua yang kau katakan sampai sekarang adalah yang sebenarnya?
Jeong Won : Ya.
Pil Hoon mendengus dan melambaikan CV Jeong Won, berapa banyak yang bisa kupercaya dari CV ini?
Jeong Won tidak tahu seberapa banyak, tapi isinya memang yang sebenarnya. Pil Hoon tanya kapan ulang tahun Jeong Won.
Jeong Won : 28 April.
Pil Hoon : Apa kau punya pacar?
Jeong Won tertegun dan tidak ingin menjawabnya. Pil Hoon tanya lagi, Jeong Won tidak mengerti, apa pertanyaan itu akan menentukan saya diterima atau tidak disini?
Pil Hoon tetap ingin mendengar jawabannya. Jeong Won merasa itu adalah pelanggaran pada privasinya.
Pil Hoon : Kau merasa tidak suka?
Jeong Won : Ya.
Pil Hoon : Kau tidak perlu menjawabnya kalau tidak suka.
Jeong Won kesal : Saya punya pacar, dan kami saling mencintai.
Pil Hoon tertegun, lalu berkata baiklah kau boleh pergi. Direktur Ma spontan tepuk tangan. Lalu menahan dirinya. Jeong Won membungkuk dan jalan keluar.
Mi Rae tersenyum, ia menyindir Pil Hoon, kau kenal dengannya kan? Pil Hoon menyangkalnya.
Mi Rae ; Sepertinya kau cari masalah dengan wanita yang menolakmu.
Pil Hoon menyeringai, kenapa kau berpikir demikian? Mi Rae punya alasan kuat, karena orang yang dicampakkan akan punya banyak pertanyaan, kenapa ia mencampakkan diriku? Apa yang tidak disukainya dariku? Mengapa ia tidak menyukai itu pada diriku?
Pil Hoon diam saja. Lalu berkata sekarang kalau kau mengatakan seperti itu, jadi kedengaran benar. Aku belum pernah dicampakkan sebelumnya, jadi aku tidak tahu.
Mi Rae : Ada banyak pria yang telah dicampakkan tapi tidak menyadarinya.
Pil Hoon diam saja, wajahnya kelihatan menahan kesal.
Seo Won jalan keluar dengan marah. Ia merobek nomor peserta interviewnya. Seo Won ingat mendapat penjelasan soal misi barunya. Targetnya adalah putra Han Joo Man, Han Pil Hoon. (Kenapa mereka pakai foto Lee Kang To..wkk yang pakai setelan biru itu, yang dipakai setelah ibu dan kakaknya meninggal lalu dilempari anak2.)
Seo Won terkejut : Bukankah itu Han Gil Ro?
Sun Mi dan Do Ha hanya angkat bahu. Keduanya sudah masuk ke tim ini sebelum Seo Won.
Young Sun berkata sekarang Pil Hoon kerja di perusahaan ayahnya dan misi Seo Won adalah memanfaatkan Pil Hoon, agar bisa masuk ke rumahnya dan mengambil dokumen di brankas milik ayah Pil Hoon.
Seo Won tidak mengerti kenapa dia yang dipilih. Young Sun menjelaskan, alasannya jelas, karena kalian dekat. Young Sun minta Seo Young masuk ke perusahaan Pil Hoon. Young Sun juga memberikan identitas baru untuk Seo Won.
Seo Won tampak enggan karena ini berarti menipu Gil Ro. Young Sun tanya apa Seo Won masih berpikir kalau Gil Ro adalah salah satu dari mereka?
Seo Won : Dia dulu salah satu dari kita.
Young Sun : Tapi sekarang dia adalah target kita. Ambil hatinya, kau bisa melakukannya kan? konfirmasi misimu.
Seo Won tidak punya pilihan lain. Ia jalan ke kantor NIS sambil ngomel, ini membuatku gila. Seo Won masuk ke kantor NIS. Won Suk dan Young Sun menyambutnya, apa interviewnya lancar?
Seo Won mengiyakan, ia sudah melakukan yang terbaik dan tidak masalah kalau ia gagal kan.
Won Suk berkata Seo Won harus berhasil, kalau perlu kau harus memohon dan menangis sambil memegang kaki Pil Hoon agar bisa diterima. Won Suk minta Seo Won untuk sementara jangan ke kantor dulu, karena Pil Hoon mungkin akan mengikuti Seo Won.
Young Sun sedang asyik dandan. Won Suk komen, apa kau akan pergi melakukan matseon? Young Sun berkata ini hanya kencan buta biasa.
Won Suk minta Young Sun konsentrasi kerja saja dan tidak perlu memusingkan kencan.
Young Sun tersinggung, kenapa? Apa yang salah denganku? Aku menarik, bisa cari uang, pendidikan tinggi, tubuhku juga bagus, apa ini tidak cukup? Apa ada yang kurang denganku? Kalau aku tidak kerja, aku sudah membuat pria mengantri sekarang.
Won Suk : Kau sudah 39 tahun.
Young Sun murka, aku masih 30-an! jadi jangan mengatakan apapun soal usia. Sekarang wanita usia 30-an masih enerjik.
Won Suk : Ibuku juga enerjik, dan ia sudah 80-an tahun.
Seo Won memilih pergi diam-diam daripada terperangkap di tengah perseteruan dua atasannya ini wkk
Young Sun marah2 dan membentak petugas lain, apa kalian tidak kerja?!
Pil Hoon resah memikirkan Seo Won atau Jeong Won. Ia langsung telp, ini mendesak.
Pil Hoon bertemu Won Suk. Won Suk tanya apa ada masalah dengan ayah Pil Hoon.
Pil Hoon : Bukan itu.
Won Suk : Kalau bukan masalah ayahmu, lalu ada masalah mendesak apa lagi?
Pil Hoon langsung tanya, apa anda mengirim Seo Won? Won Suk pura2 terkejut, kenapa ia harus mengirim Seo Won? Apa dia datang menemuimu?
Pil Hoon berkata Seo Won datang interview. Won Suk langsung berkata pasti Seo Won gagal tes di perusahaan broadcasting. Seminggu setelah kau pergi, ia memohon untuk ikut test broadcasting.
Won Suk hanya memberikan dua pilihan pada Seo Won, berhenti dari NIS atau dipecat. Dia memutuskan berhenti, karena ingin masuk ke dunia broadcasting yang merupakan impiannya.
Pil Hoon ingat kata2 Seo Won sebelum ia dikeluarkan dari NIS. Pil Hoon tanya kenapa Won Suk tidak menahan Seo Won. Won Suk berkata Seo Won hanya kerja di NIS demi uang dan sama sekali tidak memikirkan soal negara. Dan hanya ingin dibayar saja, jadi untuk apa menahan orang seperti itu?
Pil Hoon menunjukkan CV Seo Won, ia tanya apa semuanya benar. Won Suk membaca CV itu dan membenarkan semuanya.
Pil Hoon : Apa anda yakin? Tapi kenapa dari semua perusahaan, ia melamar ke perusahaanku?
Pil Hoon sadar, ah. ..apa jangan-jangan, ia sengaja mendekatiku? (oh it's so close dear..haha)
Won Suk minta Pil Hoon mendekat. Pil Hoon mengira Won Suk akan mengatakan informasi serius.
Ternyata Won Suk memukul kepalanya dengan sendok. Pil Hoon kesakitan. Won Suk kesal, apa kau ini sedang main drama?
Pil Hoon curiga. Won Suk usul, kalau begitu selidiki saja dia, ikuti dia dan lakukan pemeriksaan.
Pil Hoon : Itu ilegal.
Won Suk ; Sudahlah, terima saja dia dan jangan memperhatikan hal-hal yang tidak berguna. Awasi dan jaga saja ayahmu dengan baik.
Won Suk berdiri dan berterima kasih untuk minumannya. Ia pergi. Pil Hoon kesal, kenapa ia selalu memukul kepalaku.
Seo Won mendapat tamu, Kong Do Ha. Do Ha datang membawa bir, aku bawa bir, tolong masakkan mie ramen untukku.
Do Ha makan mie. Seo Won terus saja mengamatinya dan akhirnya Do Ha bersedia mengatakan semuanya pada Seo Won. Seo Won tidak mengerti, kenapa cuma dia yang tidak tahu apa-apa.
Do Ha : Kejadiannya sebelum kau gabung dalam tim.
Seo Won : Kau harus mengatakannya padaku. Aku satu2nya yang tidak tahu mengapa aku harus melakukan ini. Apa kau tahu seperti apa pikiranku? Ini membuatku seperti wanita pemburu orang kaya itu yang akan merayu pria, ini membuatku merasa kotor.
Do Ha cerita, sebulan lalu mereka mendapat informasi kalau keluarga Han akan liburan dan rumah mereka dalam keadaan kosong jadi ia pergi ke rumah Pil Hoon untuk mencari dokumen itu.
Flashback. Do Ha diantar ke rumah Pil Hoon. Seniornya berkata ini bukan pencurian, tapi tugas demi negara.
Do Ha menyelinap ke rumah Pil Hoon. Do Ha benar2 kelihatan amatiran, ia memutar meja kayu, melihat-lihat hiasan dan salah mengembalikannya. Sampai menumpahkan air dalam vas. Karena Do Ha berpikir brankasnya ada dalam vas.
Seo Won seperti ingin menahan ketawa, ia tanya apa memang brankasnya sekecil itu. Do Ha berkata hanya 20 cm.
Seo Won : Apa itu sebabnya kau tidak menemukan apapun?
Do Ha berkata petunjuknya salah. Saat ia masih mencari, tiba2 ada peringatan, ada orang datang! Do Ha langsung mengenakan topeng.
Do Ha berusaha lari keluar, tapi lampu keburu menyala. Do Ha panik mencari tempat sembunyi.
Pil Hoon pulang, ia jalan ke arah tangga. Lalu berhenti di tengah tangga. Pil Hoon jalan ke arah hiasan dinding, ia heran siapa yang mengubah posisinya? (hee..Pil Hoon lebih teliti sebagai agen)
Pil Hoon akan ke atas lagi, tapi ia menemukan beberapa hal yang mencurigakan lagi. Pil Hoon ternyata lumayan teliti. Ia juga menemukan tumpahan air dari vas bunga.
Pil Hoon masih sibuk berpikir. Do Ha mencoba menyelinap keluar. Pil Hoon mendengar sesuatu dan menoleh.....
Whoa..! Do Ha ketahuan. Pil Hoon langsung teriak, hei! berandal! jangan lari! Keduanya kejar2an. Bahkan ada scene cilukba diantara pilar rumah Pil Hoon segala.
Pil Hoon berusaha menarik topeng ski Do Ha. Do Ha berhasil mempertahankan topengnya. Ia menendang selangkangan Pil Hoon dan melarikan diri.
Pil Hoon jatuh, tapi bisa berdiri lagi dan segera mengejar Do Ha.
Keduanya berkelahi di halaman, tapi tidak seseram Shunji dan Lee Kang To. Keduanya justru berkelahi dalam slow motion, gerakannya seperti menari.
Do Ha berhasil lolos dan melompati tembok. Pil Hoon mengejarnya dan menghafalkan nomor mobil Do Ha.
Seo Won : Dia pasti sudah melihat nomor mobilnya.
Do Ha berkata mereka tidak menggunakan plat asli. Do Ha minta maaf karena tidak bisa menyelesaikan ini dan membuat Seo Won ikut terlibat. Kau yakin bisa diterima kan?
Seo Won tidak yakin. Do Ha yakin Seo Won akan diterima karena Gil Ro menyukaimu meskipun kau tidak menyukainya.
Seo Won ingat saat mereka terjun bersama dan Gil Ro bernyanyi selamat ulang tahun untuknya. Sampai saat Gil Ro harus diusir dari NIS.
Seo Won merasa bimbang, Gil Ro adalah rekan kita. Do Ha berkata sekarang Gil Ro bukan rekan mereka, jangan memikirkan yang lain.
Seo Won : Benar, dia adalah target sekarang ini.
Pil Hoon menghentikan mobilnya di satu tempat.
Seo Won minta Do Ha berhenti minum dan pergi saja. Do Ha tidak mau, tidak ada yang menunggunya meskipun ia pergi. Do Ha masih ingin ada di rumah Seo Won. Seo Won takut orang berpikir yang bukan2 soal mereka.
Do Ha tidak peduli, apa salahnya kalau orang2 mengira ada sesuatu. Seo Won memukul Do Ha dan memintanya pergi.
Pil Hoon telp Seo Won, apa kau di rumah? Apa kau mau makan malam?
Seo Won menolaknya, aku sudah makan sesuatu. Pil Hoon mengajak Seo Won minum kopi. Seo Won menolaknya.
Pil Hoon ingin ketemu Seo Won sebentar. Seo Won menolak, aku sedang beres2, rumahku berantakan.
Pil Hoon : Sebentar saja, buka pintumu aku ada di depan rumahmu.
Seo Won panik, kau di depan pintu rumahku? Bagaimana kau tahu aku tinggal disini?
Pil Hoon tahu dari CV Seo Won. Seo Won kesal, aku tidak menulisnya agar kau datang kesini. Pil Hoon tahu, ia ingin mengkonfirmasi apa ada satu saja yang benar yang pernah dikatakan Seo Won kepadanya.
Seo Won mengerti tapi ia minta Pil Hoon pergi dulu, tidak benar datang tiba2 seperti ini.
Pil Hoon : Apa kau tidak bisa membuka pintumu?
Seo Won : Tidak.
Pil Hoon curiga, apa kau sedang bersama pacarmu? Seo Won kesal, tidak. Pil Hoon tidak percaya, apa kau benar2 tinggal sendiri disini?
Seo won menjawab ia memang tinggal disini. Pil Hoon tidak percaya, kau selalu bilang ini yang sebenarnya, tapi tidak pernah ada yang benar satu pun.
Seo Won kesal dan tanpa persetujuan Do Ha, ia langsung membuka pintu dan melihat keluar.
Pil Hoon takjub : Ini sungguhan.
Seo Won : Puas sekarang?
Pil Hoon minta teh. Seo Won tidak punya teh. Pil Hoon minta air. Seo Won berkata ia kehabisan air.
Pil Hoon mengajak Seo Won pergi beli air. Seo Won kesal sekali, ia teriak, bukankah seharusnya kau merahasiakan info dalam Cv dan tidak datang tiba2 seperti ini?
Seo Won akan masuk ke rumahnya. Pil Hoon menarik pintu lebar2 sampai Seo Won tertarik keluar. Pil Hoon jalan masuk.
Do Ha panik dan berusaha mencari tempat sembunyi.
Seo Won berhasil membuat Pil Hoon menghadap ke arahnya dan ia memberi kode pada Do Ha untuk segera sembunyi.
Pil Hoon mengatakan semua isi hatinya, apa kau tahu seperti apa perasaanku saat bertemu seseorang lagi setelah lama tidak bertemu dan mengira kau tidak akan bertemu lagi dengannya? Aku mencoba tidak memikirkanmu, aku mencobanya dengan sangat keras. Kalau saja aku tahu namamu paling tidak aku bisa dengan mudah melupakanmu. Tapi karena aku tidak tahu apapun tentang dirimu, aku tidak bisa melupakan apapun.
Sampai sekarang aku bertahan seperti itu dan mencoba tidak mencarimu. Aku tahu kau tidak suka melihatku tapi aku tidak tahu aku akan diusir di depan rumah seperti ini, karena bagaimanapun, kita pernah jadi rekan kerja.
Seo Won sepertinya tidak benar2 menyimak kata2 Pil Hoon karena ia sibuk mengawasi Do Ha yang ingin mencari tempat sembunyi.
Do Ha berhasil membuka pintu lemari dan menyusup ke dalamnya. Ia kurang hati2 dan menjatuhkan rak baju.
Pil Hoon menoleh dan melihat semua baju dalam Seo won. Seo Won kaget sekali. Ia teriak dan berusaha menyembunyikan baju dalamnya, apa? kau belum pernah melihat ini sebelumnya? Pergi sana!
Pil Hoon berbalik, mau pergi kemana?
Seo Won kesal sekali dan memasukkan baju dalamnya ke laci lemari. Ia menendangi lemari karena kesal pada Do Ha.
Seo Won menendang Pil Hoon lagi. Ia bingung dan akhirnya mengajak Pil Hoon keluar beli air.
Kong Do Ha membuka pintu lemari dan menghembuskan nafas lega karena tidak ketahuan Pil Hoon.
Keduanya minum di cafe. Pil Hoon memakai nama Kim Seo Won. Tapi Seo Won berkata namanya Kim Jeong Won. Pil Hoon tanya apa yang terjadi selama ini.
Seo Won berkata ia gagal tes broadcasting dan menyesal, kalau tahu seperti ini seharusnya aku di NIS saja dan terima gaji. Mulai beberapa bulan lalu aku mencoba cari pekerjaan.
Pil Hoon tanya kenapa memilih perusahaannya. Seo Won mengaku tidak tahu Pil Hoon ada disana.
Pil Hoon : Kalau kau tahu, kau tidak akan memasukkan lamaran?
Seo Won berkata ia tidak dalam posisi bisa memilih saat ini. Pil hoon tanya apa kata NIS saat Seo Won mau keluar. Seo Won berkata Pil Hoon tahu mereka tidak boleh membicarakan apa yang terjadi di NIS.
Pil Hoon mengerti, ia tanya apa Seo Won tinggal sendiri? apa pacarmu akan sering datang ke rumahmu?
Seo Won marah, apa dia itu wanita seperti itu? Hanya karena aku punya pacar, apa kau pikir aku akan membiarkannya masuk ke rumahku kapan saja? Meskipun ia orang yang akan kunikahi, aku tidak akan membiarkannya masuk ke rumahku sampai kami menikah.
Pil Hoon ingin tahu siapa pacar Seo Won, apa dia orang yang kukenal?
Seo won minta pembicaraan ini dihentikan. Pil Hoon berkata ia ingin kenal dengan pacar Seo Won, nanti aku akan membelikannya minum. Seo Won setuju, lalu tanya apa Pil Hoon masih melakukan matseon.
Pil Hoon membenarkan dan bertemu banyak gadis yang lahir di tahun kerbau.
Seo Won merasa perjodohan Pil Hoon pasti berhasil karena Pil Hoon punya latar belakang yang bagus. Pil Hoon membenarkan, latar belakang juga adalah sebuah bakat.
Seo Won setuju, ia juga ingin memperbaiki CV-nya.
Pil Hoon heran, bukannya lebih cepat bicara langsung kepadanya.
Seo Won : Bicara apa?
Pil Hoon : Umumnya di saat seperti ini, bukankah mereka memintaku untuk menerimanya, jika aku tanda tangan, maka kau akan langsung diterima.
Seo Won tidak mau meminta hal seperti itu dari Pil Hoon. Pil Hoon tidak mengerti, kau harus segera mendapat pekerjaan karena situasi keuanganmu.
Seo won tidak mau minta tolong orang agar ia diterima kerja. Jika aku tidak punya keahlian maka aku tidak akan diterima, kalau aku diterima karena dukungan orang dalam, maka orang yang benar2 punya keahlian tidak akan bisa diterima karena aku dan itu tidak adil.
Pil Hoon merasa memang seperti itulah hidup.
Seo Won tidak suka, orang2 yang hidup dengan mapan menyombongkan itu, mereka berkata seperti itulah hidup karena mereka yang membuatnya seperti itu. Mereka bahkan tidak punya rasa bersalah sedikitpun.
Pil Hoon : Itu yang dikatakan orang kalau mereka tidak punya keahlian dan jaringan koneksi. Mereka mengatakan itu karena mereka harus mempertahankan harga diri mereka. Santai saja dan minta aku menerimamu, kau punya banyak hutang kan?
Seo Won menyerang balik, katanya kau tidak akan mewarisi perusahaan ayahmu dan hidup seperti yang ingin kau lakukan, apa kau ingat itu? Untuk satu saat aku merasa kau bisa menjadi orang yang lumayan juga. Tapi bagaimana sekarang? Kau kerja di perusahaan ayahmu dan berharap orang seperti aku yang tidak punya kekuatan akan berlutut padamu.
Aku mengakuinya karena hidup memang seperti itu, tapi apa boleh buat, aku tidak ingin jadi bagian dari itu.
Seo Won berterima kasih untuk minumannya lalu ia pergi. Pil hoon menahannya dan ingin mengantar Seo Won. Seo Won menolaknya.
Pil Hoon : Kau akan beli air kan?
Seo Won teriak : Aku akan bertemu pacarku.
Seo Won telp Won Suk, ia lapor sudah bertemu Gil Ro. Won Suk tanya apa kata Gil Ro? apa dia akan menerimamu?
Seo Won ; Tidak, saya rasa tidak akan berhasil.
Won Suk ; Kau harus menangis dan memohon.
Seo Won kesal dan berkata ia sudah memohon. Seo Won minta Won Suk mengubah misinya.
Pil Hoon juga telp Won Suk. Ia lapor sudah bertemu Seo Won. Won Suk tanya apa Seo Won minta diterima kerja?
Pil Hoon : Tidak.
Won Suk heran, dia tidak memegang kakimu, menangis, dan memohon?
Pil Hoon mendengus, apa maksudnya memohon? dia sepertinya memang tidak ingin diterima, anda tahu seperti apa dia. Tapi, apa orang tuanya benar2 petani?
Won Suk : Kenapa kau tanya aku soal itu?
Pil Hoon : Karena ia dibesarkan dengan baik.
Pil Hoon ternyata membeli banyak air mineral untuk Seo Won. Ia meletakkan air itu di depan pintu apartemen Seo Won.
Ayah Kyung Ja menghadiri pemilihan kepala desa, tapi yang dipilih adalah orang yang sama. Ayah Kyung Ja tidak terima dan ingin dipilih juga. Jadi Ibu minta semua melakukan voting saja.
Paginya, Seo Won baru menemukan air dari Pil Hoon. Ia ingat saat menendang Pil Hoon. Seo Won menendang botol2 itu lalu jalan pergi.
Pil Hoon bersiap ke kantor.
Seo Won masak, ia kehabisan air. Akhirnya ia keluar dan mengambil air dari Pil Hoon. Malamnya, Seo Won mengambil air lagi, dan lagi. Paginya ia jalan keluar sambil minum air dari Pil Hoon. Malamnya, Seo Won memasukkan semua botol air mineral ke dalam apartemennya. Tidak ada harga diri-harga diri lagi.
Seo Won membuat laporan untuk NIS dan kelihatan bersalah.
Pil Hoon membaca daftar nama pegawai baru, ada nama Kim Jeong Won. Pil Hoon mengubah dept. Jeong Won agar kerja di bagiannya. Pil Hoon tersenyum sendiri.
NIS mengawasi kantor IT&TI. Young Sun minta Seo Won memperlihatkan baju kerjanya. Ayo bukalah.
Seo Won membuka jaketnya dan memperlihatkan gaya busananya. Young Sun dan Sun Mi mengeluh. Young Sun kesal sekali, apa aku mengajarkanmu itu? Kau harus mengenakan baju yang seksi yang menunjukkan lekukanmu.
Young Sun berkata Seo Won harus membuat pria seperti Gil Ro "JCC" padanya. Seo Won tidak mengerti dan Sun Mi berkata, itu artinya membuat pria jatuh cinta dengan cepat padanya.
Young Sun juga minta Seo won sarapan, agar kulitnya tidak rusak, kau harus cukup tidur dan makan teratur. Young Sun benar2 tidak suka dengan baju Seo Won, cepat ganti bajumu itu sekarang juga.
Seo Won keluar dari mobil van dan mengeluh melihat ke arah kantor IT&TI.
Mi Rae mendesak Presdir Han untuk segera mendapatkan teknologi yang ia inginkan. Han tidak bisa melakukannya, karena Park adalah teman sekampungnya. Kalau ia melakukan itu, ia bisa tidak punya kampung untuk pulang nanti. (Jangan-jangan sekampung dengan orang tua Seo Won? wkk)
Mi Rae mendekat dan berkata Presdir Han benar2 keras kepala, apa anda tidak tahu, kalau Kantor pusat tertarik dengan anak anda? Kalau anda tidak melakukannya, mereka akan berurusan dengan anak anda.
Presdir Han berkata ancaman itu tidak ada artinya, panggil Presiden John kesini. (JJ)
Mi Rae berkata ia yang mengurusi masalah ini.
Ny. Han masuk ke kantor suaminya. Mi Rae tersenyum, selamat datang Nyonya.
Ny. Han tersenyum, kau selalu ada disini kalau aku datang.
Mi Rae : Ini karena Presdir terus memanggil saya.
Mi Rae keluar dari kantor. Ny. Han melirik suaminya. Ia minta suaminya jujur, ada sesuatu dengan gadis itu kan?
Presdir Han kesal, jangan bicara sembarangan. Tapi Ny. Han justru berkata ia tahu semuanya, ada rumor di perusahaan ini. Kau ingin menjodohkan Pil Hoon dengan gadis itu, ya kan?
Ny. Han hanya ingin gadis shio macan yang menikah dengan Pil Hoon. Aku sudah mendengarnya, ia tidak berbakat bisnis, kau mencari menantu perempuan yang pintar, kau seharusnya mewariskan perusahaan pada anakmu bukan istrinya.
Presdir Han marah, siapa yang menyebarkan gosip murahan itu?
Tentu saja Direktur Ma. Ia bicara dengan Seo Won dan 2 pegawai baru lainnya. Di perusahaan ini, ada tiga kekuatan utama, Han Pil Hoon, Kim Mi Rae, dan tentu saja dirinya sendiri. Asisten Direktur Ma saja sampai tidak percaya mendengar ini.
Direktur Ma : Ini rahasia perusahaan, tapi Han Pil Hoon tidak berbakat bisnis, jadi Presdir ingin Kim Mi Rae menjadi menantunya.
Seo Won ingat saat Mi Rae tersenyum pada Pil Hoon. Direktur itu melanjutkan, kalau keduanya menikah, maka kekuatan perusahaan hanya ada dua, mereka dan aku.
Direktur menyambut anggota PR barunya. Asistennya berkata kalau Kim Jeong Won masuk ke dept perencanaan dan namanya baru ditambahkan tadi pagi.
Mi Rae bertemu Pil Hoon. Ia berkata ayah Pil Hoon sangat berharap pada Pil Hoon soal produk baru mereka. Pil Hoon berkata ayahnya tidak akan berharap karena ia tahu aku tidak bagus dalam bisnis.
Mi Rae : Jangan mengecewakan ayahmu, apa aku bisa memberimu petunjuk? uang tetaplah uang, tidak peduli itu bersih atau kotor.
Mi Rae mendekat, membuat Pil Hoon mundur sampai bersandar ke tembok. Mi Rae membicarakan bisnis dan merapikan setelan Pil Hoon. Ia memperbaiki letak penjepit dasi Pil Hoon, ini harus kelihatan meskipun kau mengancingkan jasmu.
Seo Won dan asisten Direktur Ma melihat itu. Mi Rae hanya tersenyum dan pergi. Pil Hoon terkejut saat Seo Won melihat mereka.
Seo won sudah tiba di dept perencanaan dan mengenalkan diri sebagai pegawai baru.
Pil Hoon muncul dan ingin menjelaskan kejadian tadi. Seo Won segera mengenalkan diri agar tidak kikuk. Pil Hoon tidak jadi bicara dan memanggil Seo Won ke kantornya.
Seo Won duduk dan memasang cermin untuk mengawasi Pil Hoon dari mejanya.
Pil Hoon juga memeriksa komputernya, ia memeriksa, ada teroris atau tidak.
Seo Won masuk ke kantor Pil Hoon, katanya saya dipanggil? Pil Hoon ingin mengajak Seo Won main. Ia tidak tahu kenapa Mi Rae seperti itu tadi. Seo Won tahu, ia mendengar kalau mereka akan menikah.
Pil Hoon terkejut, kata siapa?
Seo Won : Aku mendengarnya.
Pil Hoon tidak percaya, baru saja masuk kerja sudah mendengar gosip aneh. Siapa yang mengatakan omong kosong itu?
Seo Won : Apa ada gosip tanpa dasar?
Pil Hoon nyengir, apa kau cemburu? kenapa kau sensitif sekali?
Seo Won menyangkalnya. Pil Hoon mengajaknya kencan setelah pulang kerja, apa kau pikir ini bukan takdir bahwa kita bisa bertemu lagi?
Seo Won tidak percaya takdir.
Pil Hoon berkata ia tidak tahu siapa pacar Seo Won, tapi ia tidak mau kehilangan Seo Won karena pria itu. Seo Won akhirnya berkata ia tidak punya pacar dan tidak berencana ingin punya pacar. Hidup sudah berat untukku dan aku tidak sanggup mengurus masalah cinta.
Pil Hoon tidak percaya, kau bohong lagi?
Seo Won tidak ingin diterima kerja karena Pil Hoon suka kalau ia masih belum punya pacar. Aku hanya ingin diterima kerja karena kemampuanku. Apa kau marah?
Pil Hoon masih berpikir, ia harus gembira karena Seo Won belum punya pacar atau marah karena dibohongi lagi. Kau berbohong saat kita bertemu pertama kali, kau juga bohong sekarang. Seberapa jauh aku bisa percaya padamu? Siapa kau sebenarnya? Kau bisa bohong dengan sangat meyakinkan.
Seo Won jadi ingat kata2 Young Sun. Kau tahu kenapa? Karena kau pembohong yang sangat bagus. Kau orang pertama dalam sejarah training selama 20 tahun yang berhasil mengalahkan mesin lie-detector dengan kebohongan dan lolos. Karena kau terlahir sebagai pembohong.
Seo won berdiri, ia akan pergi kalau sudah selesai. Seo Won membungkuk dan pergi. Pil Hoon terpukul, aku benar2 tidak bisa mempercayaimu.
Pil Hoon memeriksa semua resume Seo Won, dibandingkan dengan surat perjanjian yang dibuat Seo Won dengan nama Kim Ji Won, lalu surat kontrak rumah dengan nama Kim Jeong Won. Tiga2nya dipasang di dinding kamar Pil Hoon. Kasihan Pil Hoon.
Pil Hoon mengamati Seo Won. Sampai ia yakin, Seo Won memang pulang ke rumah yang tertulis dalam resume.
Seo won dll keluar untuk minum kopi. Pil Hoon jalan ke arah meja Seo Won dan memasang GPS di tas Seo Won. Alat2 spionase Pil Hoon lumayan juga haha..(dia punya modal dan teknologi.)
Mi Rae bertemu dengan Jae In. Mi Rae tidak suka Jae in datang begitu saja ke kantornya, sampai aku putuskan kau muncul, kau harus tetap diam.
Jae In ; Akulah yang menentukan kapan aku akan bergerak atau tidak.
Mi Rae tidak suka Jae In ikut campur. Jae In tanya apa Mi Rae takut? Karena kakakku sudah meninggal, apa kau takut?
Jae In minta Mi Rae membuat Han Joo Man keluar. Mi Rae berkata ia sedang berusaha meyakinkan Han Joo Man, jadi jangan ikut campur.
Jae In : Apa kau tahu berapa lama sejak kakak meninggal?
Mi Rae : 238 hari.
Jae In : Lalu dimana kakak sekarang? Apa dalam hatimu? Kakak disini.
Jae In mengeluarkan abu JJ. Meskipun ada tanah di Korsel untuk mengubur atau menyebar abunya, aku tidak akan mengijinkannya. Hanya karena kau menghitung hari saat kakak meninggal, tidak berarti balas dendamnya selesai. Meyakinkannya? sekalipun harus membunuh anak Han Joo Man, kau harus melakukannya. Bukankah itu cara kakak meyakinkan orang?
Seo Won dll ingin masuk ruang kopi itu, tapi tidak jadi karena ada Mi Rae, semua membungkuk dan jalan pergi. Seo Won pergi belakangan, ia melihat ke arah Jae In. Mi Rae minta Jae In pergi dan tidak datang ke kantor ini lagi. Jae In minta Mi Rae segera membuat Han Joo Man keluar, aku akan meyakinkan dirinya.
Pil Hoon bertabrakan dengan Jae In di luar. Jae In tersenyum. Pil Hoon pergi. Jae In mengamatinya. (Jae In ini sepertinya pintar beladiri, kayanya asyik kalau ia tarung lawan Pil Hoon)
Young Sun memerintah Seo Won menyusup ke komp perusahaan dan mendownload semua filenya lalu memberikan kopiannya untuk mereka.
Seo Won merasa tidak bisa melakukannya. Young Sun tidak mau tahu, lakukan sesuai perintah dan kembali dalam satu jam.
Pil Hoon jalan ke arah mejanya. Ia hanya melirik Seo Won dan ngomel sendiri, katanya ini adalah benar2 dirimu.
Seo Won melirik Pil Hoon lalu mulai menyusup ke jaringan sistem komputer IT&TI. Do Ha memberikan password untuk Seo Won.
Seo Won melirik kaca lagi dan ternyata Pil Hoon sudah tidak di tempat. Seo Won panik dan menoleh.
Pil Hoon sudah muncul di dekatnya sambil mengamati layar komputer Seo Won.
Seo Won terkejut, ia berdiri dan membuat alasan. Seo Won sedang mengerjakan kontrak bisnis baru.
Pil Hoon melihat ke layar, setengah tidak percaya, benarkah? wah kau memang luar biasa. Berikan tepuk tangan. Kalian boleh pulang.
Semua rekan Seo Won tepuk tangan. Seo Won duduk dan menghembuskan nafas lega, lalu melihat layar monitor. Ternyata Seo Won membuka website tentang bra. Seo Won terkejut, ia benar2 malu.
Seo Won cepat-cepat masuk ke dalam taksi. Pil Hoon mengikutinya.
Seo Won berhenti di sebuah toko kecil dan masuk ke dalamnya. Pil Hoon menunggu Seo Won. Tapi ia sadar ada yang aneh. Pil Hoon segera menyusul Seo Won ke dalam toko.
Pil Hoon masuk toko dan tidak menemukan Seo won. Toko itu punya pintu belakang. Pil Hoon kesal sekali, Seo Won pasti pergi lewat pintu itu.
Seo Won masuk ke kantor NIS yang ternyata ada di balik pertokoan itu. Seo Won memberikan USB berisi data file perusahaan IT&TI. Young Sun tanya hubungan Seo Won dengan Gil Ro, ingat kau tidak bekerja disana demi gaji. Kau harus bergegas mendekati Gil Ro.
Young Sun : Saat seorang wanita meminta seorang pria membelikannya makanan, maka pria itu akan langsung jatuh ke tangannya.
Do Ha mendengus, kami tidak sesederhana itu.
Young Sun : Kalian memang seperti itu, kau perlu kencan sesekali. (Ha!bukannya banyak yang ingin kencan dengan Do Ha wkk)
Young Sun berkata ke Seo Won, kau cukup menarik dan akan membuat pria mengikutimu. Kalau kau mau membuka hatimu maka Gil Ro pasti akan segera mendekatimu.
Pil Hoon melacak sinyal Seo Won. Ia jalan di sepanjang lorong. Pil Hoon menemukan posisi Seo Won.
Sun Mi panik, Han Gil Ro datang kesini! Seo won, Young Sun dll terkejut. Mereka memanggil Won suk keluar. Sun Mi bingung, dia sudah masuk kesini.
Young Sun terkejut, ia teriak ke Seo Won, apa kau diikuti?
Seo Won : Tidak, itu tidak mungkin.
Young Sun : Lalu bagaimana ia bisa menemukan tempat ini?
Won Suk minta semuanya membereskan barang2.
Pil Hoon menemukan kantor kosmetik. Sinyal Seo Won jelas berhenti disitu. Pil Hoon menekan bel berkali-kali tapi tidak ada yang membukanya. Pil Hoon menggedor pintu, tapi sia-sia.
Pil Hoon mengeluarkan ilmu spionasenya, dan mencoba membongkar kunci dengan peralatan yang ada. Pil Hoon pintar juga, karena pintu itu berhasil dibuka.
Pil Hoon melihat Seo Won. Seo won turun dari lantai atas sambil membawa dokumen2.
Seo Won tampak syok. Pil Hoon curiga, ia melihat ruangan yang mirip kantor.
Ada seorang agen yang menyamar jadi manager, ia tampak terkejut, kau siapa? seharusnya kau tidak masuk kesini.
Pil Hoon berkata pintunya terbuka. Seo Won tanya bagaimana Pil Hoon sampai kesini, apa kau mengikutiku?
Pil Hoon menyangkal, mengikutimu? jangan salah paham. Aku kebetulan saja lewat dan melihatmu, jadi aku mengikutimu..aku tidak mengikutimu ke dalam, aku hanya masuk karena pintunya terbuka.
Seo Won tidak percaya. Pil Hoon mengarang alasan, ia ada pekerjaan disekitar sini. Aku ini atasanmu, kenapa aku harus lapor padamu?
Seo Won berkata jam kerjanya sudah selesai dan Pil Hoon hanya jadi atasannya saat jam kantor. Bukan diluar.
Manager menawari Pil Hoon minum. Pil Hoon menolaknya. Pil Hoon ingin tahu apa yang dilakukan Seo won disini. Seo Won merasa ini bukan urusan Pil Hoon, ini adalah pekerjaan paruh waktuku.
Pil Hoon : Kau tidak bisa melakukan itu, ini melanggar aturan perusahaan, apa kau tidak tahu itu? Kau pasti akan dipecat. Apa kau ingin dipecat?
Seo Won : Apa aku tidak boleh memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang ingin kulakukan di waktu pribadiku?
Pil Hoon : Tidak. Kalau kau mau kebebasan, tulis surat pengunduran dirimu. Pikirkan baik2, kau tidak punya waktu bebas karena perusahaan atau karena uang.
Manager itu lewat didekat Seo Won dan sepertinya memberi peringatan pada Seo Won, jangan sampai dipecat. Seo Won langsung membungkuk dan minta maaf pada Pil Hoon, ini karena aku tidak punya pekerjaan dan aku tidak bisa diam saja, aku harus mencari pekerjaan sampai mendapat pekerjaan tetap. Tapi aku tidak dibayar sebelum mencapai target penjualanku bulan ini. Aku hanya perlu menjual lebih banyak lagi dan mendapat komisi.
Pil Hoon melihat tabel penjualan dan memang ada nama Kim Jeong Won yang penjualannya paling rendah. Pil Hoon tidak percaya melihat ini, kau kan pintar, dari semua ilmu yang kau kuasai kau terakhir dalam penjualan?
Seo Won : Aku hanya perlu menjual lebih banyak lagi.
Pil Hoon tanya berapa lagi yang harus dijual Seo Won. Seo Won tidak mengatakannya, ia hanya berkata akan segera menjualnya. Seo Won minta Pil Hoon menutup mata saja dan pura2 tidak tahu apa yang terjadi untuk beberapa hari.
Pil Hoon : Berapa kau akan mendapat komisi dari sini, setelah kau menjadi karyawanku di perusahaanku dan sebagai orang yang masuk ke dalam timku, aku akan menutup penjualan agar kau mendapat komisimu.
Pil Hoon minta manager mengepak semua barang di kantor itu.
Semua agen NIS yang mengamati mereka terpana. Young Sun dan Sun Mi kagum, dia benar2 keren.
Sementara Do Ha dan Won Suk berkata Han Gil Ro sudah gila. Apa dia sedang main drama?
Pil Hoon memberikan kartu kredit pada manager. Manager itu memperingatkan Pil Hoon, harganya mahal.
Seo Won tidak setuju, kenapa kau harus membeli semua ini? Manager berkata harganya 20 juta 450 ribu Won. Kalau anda membayar sekaligus, bayar 20 juta Won saja dan kami diskon 450 ribu Won.
Pil Hoon tertegun, tangannya mengapung di udara, 20 juta? Seo Won mengambil kartu kredit Pil Hoon dan memasukkannya ke dalam saku.
Sun Mi kecewa : Heul!
Do Ha dan Won Suk menyeringai.
Seo Won berkata ini mahal, ini lebih dari 200 paket. Pil Hoon heran, kosmetik apa ini kenapa mahal sekali.
Seo Won menjelaskan, ini bukan hanya sekedar kosmetik tapi juga obat untuk kulitmu.
Pil Hoon : Jadi ini obat?
Seo Won : Bukan juga.
Seo Won menarik Pil Hoon dan menunjukkan sampelnya, coba cium ini, harum kan? Apa jenis kulit ibumu? apa kering?
Pil Hoon : Ya, kulitnya memang sedikit kering.
Seo won membujuk Pil Hoon membeli dua set kosmetik untuk ibunya dan janji akan memberi bonus sample yang banyak. Pil Hoon setuju. Wkk Korsel dan samplenya.
Seo Won mengantar Pil Hoon keluar dan ia akan masuk ke kantornya lagi. Pil Hoon tidak percaya, Kim Seo Won, hanya karena aku membeli ini maka kau sudah tidak membutuhkanku lagi?
Seo Won : Katanya kau ada urusan juga.
Pil Hoon : Aku tidak perlu mengunjungi tempat itu.
Seo Won : aku harus kembali kerja.
Pil Hoon cemberut, ya sudah pergi sana. Pil Hoon pergi.
Young Sun telp Seo Won, ia marah, apa yang kau lakukan? Ayo cepat kejar Gil Ro dan pergi kencan dengannya. Makan atau pergi nonton dengannya.
Seo Won tidak bisa melakukan ini, kalau Gil Ro tahu nanti bahwa aku menipunya, apa yang harus kulakukan? Ini tidak benar.
Young Sun : Cepat kejar dan tangkap dia apapun yang terjadi.
Seo Won kesal sekali, tapi terpaksa mengejar Pil Hoon. Han Gil Ro!
Pil Hoon berbalik : Apa?
Seo Won mengajak minum. Pil Hoon menolak. Seo Won mengajak makan. Pil Hoon juga tidak mau.
Seo Won : Bagaimana kalau nonton film?
Pil Hoon : Film apa?
Keduanya nonton film 3D. Pil Hoon mengamati Seo Won. Seo Won tertawa dan mencoba meraih anak singa di layar. Pil Hoon ingat saat Seo Won telp orang tuanya dan janji beli traktor. Lalu ingat kemarahan Seo Won waktu ia mengajaknya balapan mobil. Seo won marah dan menyebutnya sampah karena menganggap rendah orang hanya karena punya uang.
Pil Hoon meraih tangan Seo Won. Seo Won terkejut dan ingin melepaskan tangannya, apa yang kau lakukan?
Pil Hoon tidak melepas tangan Seo Won. Seo Won mendesis, ini kekanak-kanakan, ayo lepaskan.
Pil Hoon : Aku minta maaf. Aku mengikutimu karena aku tidak percaya padamu, kau selalu hidup dengan penuh ketekunan dan aku selalu tidak mempercayaimu jadi aku merasa bersalah karena itu.
Pil Hoon mengangkat tangan mereka, aku tidak merasa bersalah karena ini.
Pil Hoon kembali mengenakan kacamatanya dan menonton film sambil memegang erat tangan Seo Won.
Seo Won memandangi Pil Hoon. Seo Won memalingkan wajah karena merasa bersalah.
Level 7 [1], [2], [3], [4]
Notes :
Kasihan Pil Hoon, dibohongi habis2an. Kalau ia tahu yang sebenarnya, jangan-jangan Pil Hoon jadi seperti JJ dan untuk sementara bergabung dengan Mi Rae?
Mi Rae cocok juga dengan Pil Hoon. Bagus juga kalau Mi Rae benar2 suka dengan Pil Hoon.
Seo Won segera menenangkan diri dan menjawab pertanyaan Mi Rae. Mi Rae berkata ini bukan interview pertama Jeong Won. Jeong Won berkata ia sudah mengajukan 6 lamaran.
Mi Rae : Kalau begitu tidak perlu harus perusahaan kami kan, jika kau diterima, maka kau bisa kerja dimana saja.
Jeong Won : Saya akan bekerja disini kalau saya lolos interview, tapi dibandingkan bekerja hanya demi mendapatkan uang, saya juga ingin kehidupan kerja yang bisa membuat saya meraih impian saya.
Mi Rae : Tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, bukan satu organisasi yang akan memenuhi impian seseorang.
Jeong Won : IT&TI lebih menekankan nilai investasi daripada strategi sesaat. Saya bermimpi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih mengutamakan nilai.
Mi Rae tanya lagi, ada berita yang dirilis tahun ini, perusahaan membeli dan menguasai 30% saham Feature Tech, tapi kenapa pemimpin PR perusahaan ini dipecat karena berita itu? Bagaimana menurutmu?
Jeong Won : Saham seharusnya dimiliki dan bukan dikuasai. Satu kata saja yang salah dalam pasar investasi bisa menyebabkan pembatalan kontrak dan kerugian. Jadi saya pikir itu alasan mengapa pemimpin PR diberhentikan.
Mi Rae tampak puas, ia tersenyum dan memuji Jeong Won, kau akurat. Silahkan meninggalkan ruangan.
Jeong Won membungkuk dan mengucapkan terima kasih. Ia jalan keluar. Pil Hoon menghentikannya. Kim Jeong Won-ssi, siapa namamu? Jeong Won menjawab, itu nama saya.
Pil Hoon : Apa kau lahir di tahun macan?
Jeong Won : Tidak, tahun kerbau.
Pil Hoon : Pekerjaan ayahmu adalah petani, apa dia dulu diplomat dan sekarang pensiun?
Jeong Won : Tidak. Dia adalah petani sepanjang hidupnya.
Pil Hoon : Apa semua yang kau katakan sampai sekarang adalah yang sebenarnya?
Jeong Won : Ya.
Pil Hoon mendengus dan melambaikan CV Jeong Won, berapa banyak yang bisa kupercaya dari CV ini?
Jeong Won tidak tahu seberapa banyak, tapi isinya memang yang sebenarnya. Pil Hoon tanya kapan ulang tahun Jeong Won.
Jeong Won : 28 April.
Pil Hoon : Apa kau punya pacar?
Jeong Won tertegun dan tidak ingin menjawabnya. Pil Hoon tanya lagi, Jeong Won tidak mengerti, apa pertanyaan itu akan menentukan saya diterima atau tidak disini?
Pil Hoon tetap ingin mendengar jawabannya. Jeong Won merasa itu adalah pelanggaran pada privasinya.
Pil Hoon : Kau merasa tidak suka?
Jeong Won : Ya.
Pil Hoon : Kau tidak perlu menjawabnya kalau tidak suka.
Jeong Won kesal : Saya punya pacar, dan kami saling mencintai.
Pil Hoon tertegun, lalu berkata baiklah kau boleh pergi. Direktur Ma spontan tepuk tangan. Lalu menahan dirinya. Jeong Won membungkuk dan jalan keluar.
Mi Rae tersenyum, ia menyindir Pil Hoon, kau kenal dengannya kan? Pil Hoon menyangkalnya.
Mi Rae ; Sepertinya kau cari masalah dengan wanita yang menolakmu.
Pil Hoon menyeringai, kenapa kau berpikir demikian? Mi Rae punya alasan kuat, karena orang yang dicampakkan akan punya banyak pertanyaan, kenapa ia mencampakkan diriku? Apa yang tidak disukainya dariku? Mengapa ia tidak menyukai itu pada diriku?
Pil Hoon diam saja. Lalu berkata sekarang kalau kau mengatakan seperti itu, jadi kedengaran benar. Aku belum pernah dicampakkan sebelumnya, jadi aku tidak tahu.
Mi Rae : Ada banyak pria yang telah dicampakkan tapi tidak menyadarinya.
Pil Hoon diam saja, wajahnya kelihatan menahan kesal.
Seo Won jalan keluar dengan marah. Ia merobek nomor peserta interviewnya. Seo Won ingat mendapat penjelasan soal misi barunya. Targetnya adalah putra Han Joo Man, Han Pil Hoon. (Kenapa mereka pakai foto Lee Kang To..wkk yang pakai setelan biru itu, yang dipakai setelah ibu dan kakaknya meninggal lalu dilempari anak2.)
Seo Won terkejut : Bukankah itu Han Gil Ro?
Sun Mi dan Do Ha hanya angkat bahu. Keduanya sudah masuk ke tim ini sebelum Seo Won.
Young Sun berkata sekarang Pil Hoon kerja di perusahaan ayahnya dan misi Seo Won adalah memanfaatkan Pil Hoon, agar bisa masuk ke rumahnya dan mengambil dokumen di brankas milik ayah Pil Hoon.
Seo Won tidak mengerti kenapa dia yang dipilih. Young Sun menjelaskan, alasannya jelas, karena kalian dekat. Young Sun minta Seo Young masuk ke perusahaan Pil Hoon. Young Sun juga memberikan identitas baru untuk Seo Won.
Seo Won tampak enggan karena ini berarti menipu Gil Ro. Young Sun tanya apa Seo Won masih berpikir kalau Gil Ro adalah salah satu dari mereka?
Seo Won : Dia dulu salah satu dari kita.
Young Sun : Tapi sekarang dia adalah target kita. Ambil hatinya, kau bisa melakukannya kan? konfirmasi misimu.
Seo Won tidak punya pilihan lain. Ia jalan ke kantor NIS sambil ngomel, ini membuatku gila. Seo Won masuk ke kantor NIS. Won Suk dan Young Sun menyambutnya, apa interviewnya lancar?
Seo Won mengiyakan, ia sudah melakukan yang terbaik dan tidak masalah kalau ia gagal kan.
Won Suk berkata Seo Won harus berhasil, kalau perlu kau harus memohon dan menangis sambil memegang kaki Pil Hoon agar bisa diterima. Won Suk minta Seo Won untuk sementara jangan ke kantor dulu, karena Pil Hoon mungkin akan mengikuti Seo Won.
Young Sun sedang asyik dandan. Won Suk komen, apa kau akan pergi melakukan matseon? Young Sun berkata ini hanya kencan buta biasa.
Won Suk minta Young Sun konsentrasi kerja saja dan tidak perlu memusingkan kencan.
Young Sun tersinggung, kenapa? Apa yang salah denganku? Aku menarik, bisa cari uang, pendidikan tinggi, tubuhku juga bagus, apa ini tidak cukup? Apa ada yang kurang denganku? Kalau aku tidak kerja, aku sudah membuat pria mengantri sekarang.
Won Suk : Kau sudah 39 tahun.
Young Sun murka, aku masih 30-an! jadi jangan mengatakan apapun soal usia. Sekarang wanita usia 30-an masih enerjik.
Won Suk : Ibuku juga enerjik, dan ia sudah 80-an tahun.
Seo Won memilih pergi diam-diam daripada terperangkap di tengah perseteruan dua atasannya ini wkk
Young Sun marah2 dan membentak petugas lain, apa kalian tidak kerja?!
Pil Hoon resah memikirkan Seo Won atau Jeong Won. Ia langsung telp, ini mendesak.
Pil Hoon bertemu Won Suk. Won Suk tanya apa ada masalah dengan ayah Pil Hoon.
Pil Hoon : Bukan itu.
Won Suk : Kalau bukan masalah ayahmu, lalu ada masalah mendesak apa lagi?
Pil Hoon langsung tanya, apa anda mengirim Seo Won? Won Suk pura2 terkejut, kenapa ia harus mengirim Seo Won? Apa dia datang menemuimu?
Pil Hoon berkata Seo Won datang interview. Won Suk langsung berkata pasti Seo Won gagal tes di perusahaan broadcasting. Seminggu setelah kau pergi, ia memohon untuk ikut test broadcasting.
Won Suk hanya memberikan dua pilihan pada Seo Won, berhenti dari NIS atau dipecat. Dia memutuskan berhenti, karena ingin masuk ke dunia broadcasting yang merupakan impiannya.
Pil Hoon ingat kata2 Seo Won sebelum ia dikeluarkan dari NIS. Pil Hoon tanya kenapa Won Suk tidak menahan Seo Won. Won Suk berkata Seo Won hanya kerja di NIS demi uang dan sama sekali tidak memikirkan soal negara. Dan hanya ingin dibayar saja, jadi untuk apa menahan orang seperti itu?
Pil Hoon menunjukkan CV Seo Won, ia tanya apa semuanya benar. Won Suk membaca CV itu dan membenarkan semuanya.
Pil Hoon : Apa anda yakin? Tapi kenapa dari semua perusahaan, ia melamar ke perusahaanku?
Pil Hoon sadar, ah. ..apa jangan-jangan, ia sengaja mendekatiku? (oh it's so close dear..haha)
Won Suk minta Pil Hoon mendekat. Pil Hoon mengira Won Suk akan mengatakan informasi serius.
Ternyata Won Suk memukul kepalanya dengan sendok. Pil Hoon kesakitan. Won Suk kesal, apa kau ini sedang main drama?
Pil Hoon curiga. Won Suk usul, kalau begitu selidiki saja dia, ikuti dia dan lakukan pemeriksaan.
Pil Hoon : Itu ilegal.
Won Suk ; Sudahlah, terima saja dia dan jangan memperhatikan hal-hal yang tidak berguna. Awasi dan jaga saja ayahmu dengan baik.
Won Suk berdiri dan berterima kasih untuk minumannya. Ia pergi. Pil Hoon kesal, kenapa ia selalu memukul kepalaku.
Seo Won mendapat tamu, Kong Do Ha. Do Ha datang membawa bir, aku bawa bir, tolong masakkan mie ramen untukku.
Do Ha makan mie. Seo Won terus saja mengamatinya dan akhirnya Do Ha bersedia mengatakan semuanya pada Seo Won. Seo Won tidak mengerti, kenapa cuma dia yang tidak tahu apa-apa.
Do Ha : Kejadiannya sebelum kau gabung dalam tim.
Seo Won : Kau harus mengatakannya padaku. Aku satu2nya yang tidak tahu mengapa aku harus melakukan ini. Apa kau tahu seperti apa pikiranku? Ini membuatku seperti wanita pemburu orang kaya itu yang akan merayu pria, ini membuatku merasa kotor.
Do Ha cerita, sebulan lalu mereka mendapat informasi kalau keluarga Han akan liburan dan rumah mereka dalam keadaan kosong jadi ia pergi ke rumah Pil Hoon untuk mencari dokumen itu.
Flashback. Do Ha diantar ke rumah Pil Hoon. Seniornya berkata ini bukan pencurian, tapi tugas demi negara.
Do Ha menyelinap ke rumah Pil Hoon. Do Ha benar2 kelihatan amatiran, ia memutar meja kayu, melihat-lihat hiasan dan salah mengembalikannya. Sampai menumpahkan air dalam vas. Karena Do Ha berpikir brankasnya ada dalam vas.
Seo Won seperti ingin menahan ketawa, ia tanya apa memang brankasnya sekecil itu. Do Ha berkata hanya 20 cm.
Seo Won : Apa itu sebabnya kau tidak menemukan apapun?
Do Ha berkata petunjuknya salah. Saat ia masih mencari, tiba2 ada peringatan, ada orang datang! Do Ha langsung mengenakan topeng.
Do Ha berusaha lari keluar, tapi lampu keburu menyala. Do Ha panik mencari tempat sembunyi.
Pil Hoon pulang, ia jalan ke arah tangga. Lalu berhenti di tengah tangga. Pil Hoon jalan ke arah hiasan dinding, ia heran siapa yang mengubah posisinya? (hee..Pil Hoon lebih teliti sebagai agen)
Pil Hoon akan ke atas lagi, tapi ia menemukan beberapa hal yang mencurigakan lagi. Pil Hoon ternyata lumayan teliti. Ia juga menemukan tumpahan air dari vas bunga.
Pil Hoon masih sibuk berpikir. Do Ha mencoba menyelinap keluar. Pil Hoon mendengar sesuatu dan menoleh.....
Whoa..! Do Ha ketahuan. Pil Hoon langsung teriak, hei! berandal! jangan lari! Keduanya kejar2an. Bahkan ada scene cilukba diantara pilar rumah Pil Hoon segala.
Pil Hoon berusaha menarik topeng ski Do Ha. Do Ha berhasil mempertahankan topengnya. Ia menendang selangkangan Pil Hoon dan melarikan diri.
Pil Hoon jatuh, tapi bisa berdiri lagi dan segera mengejar Do Ha.
Keduanya berkelahi di halaman, tapi tidak seseram Shunji dan Lee Kang To. Keduanya justru berkelahi dalam slow motion, gerakannya seperti menari.
Do Ha berhasil lolos dan melompati tembok. Pil Hoon mengejarnya dan menghafalkan nomor mobil Do Ha.
Seo Won : Dia pasti sudah melihat nomor mobilnya.
Do Ha berkata mereka tidak menggunakan plat asli. Do Ha minta maaf karena tidak bisa menyelesaikan ini dan membuat Seo Won ikut terlibat. Kau yakin bisa diterima kan?
Seo Won tidak yakin. Do Ha yakin Seo Won akan diterima karena Gil Ro menyukaimu meskipun kau tidak menyukainya.
Seo Won ingat saat mereka terjun bersama dan Gil Ro bernyanyi selamat ulang tahun untuknya. Sampai saat Gil Ro harus diusir dari NIS.
Seo Won merasa bimbang, Gil Ro adalah rekan kita. Do Ha berkata sekarang Gil Ro bukan rekan mereka, jangan memikirkan yang lain.
Seo Won : Benar, dia adalah target sekarang ini.
Pil Hoon menghentikan mobilnya di satu tempat.
Seo Won minta Do Ha berhenti minum dan pergi saja. Do Ha tidak mau, tidak ada yang menunggunya meskipun ia pergi. Do Ha masih ingin ada di rumah Seo Won. Seo Won takut orang berpikir yang bukan2 soal mereka.
Do Ha tidak peduli, apa salahnya kalau orang2 mengira ada sesuatu. Seo Won memukul Do Ha dan memintanya pergi.
Pil Hoon telp Seo Won, apa kau di rumah? Apa kau mau makan malam?
Seo Won menolaknya, aku sudah makan sesuatu. Pil Hoon mengajak Seo Won minum kopi. Seo Won menolaknya.
Pil Hoon ingin ketemu Seo Won sebentar. Seo Won menolak, aku sedang beres2, rumahku berantakan.
Pil Hoon : Sebentar saja, buka pintumu aku ada di depan rumahmu.
Seo Won panik, kau di depan pintu rumahku? Bagaimana kau tahu aku tinggal disini?
Pil Hoon tahu dari CV Seo Won. Seo Won kesal, aku tidak menulisnya agar kau datang kesini. Pil Hoon tahu, ia ingin mengkonfirmasi apa ada satu saja yang benar yang pernah dikatakan Seo Won kepadanya.
Seo Won mengerti tapi ia minta Pil Hoon pergi dulu, tidak benar datang tiba2 seperti ini.
Pil Hoon : Apa kau tidak bisa membuka pintumu?
Seo Won : Tidak.
Pil Hoon curiga, apa kau sedang bersama pacarmu? Seo Won kesal, tidak. Pil Hoon tidak percaya, apa kau benar2 tinggal sendiri disini?
Seo won menjawab ia memang tinggal disini. Pil Hoon tidak percaya, kau selalu bilang ini yang sebenarnya, tapi tidak pernah ada yang benar satu pun.
Seo Won kesal dan tanpa persetujuan Do Ha, ia langsung membuka pintu dan melihat keluar.
Pil Hoon takjub : Ini sungguhan.
Seo Won : Puas sekarang?
Pil Hoon minta teh. Seo Won tidak punya teh. Pil Hoon minta air. Seo Won berkata ia kehabisan air.
Pil Hoon mengajak Seo Won pergi beli air. Seo Won kesal sekali, ia teriak, bukankah seharusnya kau merahasiakan info dalam Cv dan tidak datang tiba2 seperti ini?
Seo Won akan masuk ke rumahnya. Pil Hoon menarik pintu lebar2 sampai Seo Won tertarik keluar. Pil Hoon jalan masuk.
Do Ha panik dan berusaha mencari tempat sembunyi.
Seo Won berhasil membuat Pil Hoon menghadap ke arahnya dan ia memberi kode pada Do Ha untuk segera sembunyi.
Pil Hoon mengatakan semua isi hatinya, apa kau tahu seperti apa perasaanku saat bertemu seseorang lagi setelah lama tidak bertemu dan mengira kau tidak akan bertemu lagi dengannya? Aku mencoba tidak memikirkanmu, aku mencobanya dengan sangat keras. Kalau saja aku tahu namamu paling tidak aku bisa dengan mudah melupakanmu. Tapi karena aku tidak tahu apapun tentang dirimu, aku tidak bisa melupakan apapun.
Sampai sekarang aku bertahan seperti itu dan mencoba tidak mencarimu. Aku tahu kau tidak suka melihatku tapi aku tidak tahu aku akan diusir di depan rumah seperti ini, karena bagaimanapun, kita pernah jadi rekan kerja.
Seo Won sepertinya tidak benar2 menyimak kata2 Pil Hoon karena ia sibuk mengawasi Do Ha yang ingin mencari tempat sembunyi.
Do Ha berhasil membuka pintu lemari dan menyusup ke dalamnya. Ia kurang hati2 dan menjatuhkan rak baju.
Pil Hoon menoleh dan melihat semua baju dalam Seo won. Seo Won kaget sekali. Ia teriak dan berusaha menyembunyikan baju dalamnya, apa? kau belum pernah melihat ini sebelumnya? Pergi sana!
Pil Hoon berbalik, mau pergi kemana?
Seo Won kesal sekali dan memasukkan baju dalamnya ke laci lemari. Ia menendangi lemari karena kesal pada Do Ha.
Seo Won menendang Pil Hoon lagi. Ia bingung dan akhirnya mengajak Pil Hoon keluar beli air.
Kong Do Ha membuka pintu lemari dan menghembuskan nafas lega karena tidak ketahuan Pil Hoon.
Keduanya minum di cafe. Pil Hoon memakai nama Kim Seo Won. Tapi Seo Won berkata namanya Kim Jeong Won. Pil Hoon tanya apa yang terjadi selama ini.
Seo Won berkata ia gagal tes broadcasting dan menyesal, kalau tahu seperti ini seharusnya aku di NIS saja dan terima gaji. Mulai beberapa bulan lalu aku mencoba cari pekerjaan.
Pil Hoon tanya kenapa memilih perusahaannya. Seo Won mengaku tidak tahu Pil Hoon ada disana.
Pil Hoon : Kalau kau tahu, kau tidak akan memasukkan lamaran?
Seo Won berkata ia tidak dalam posisi bisa memilih saat ini. Pil hoon tanya apa kata NIS saat Seo Won mau keluar. Seo Won berkata Pil Hoon tahu mereka tidak boleh membicarakan apa yang terjadi di NIS.
Pil Hoon mengerti, ia tanya apa Seo Won tinggal sendiri? apa pacarmu akan sering datang ke rumahmu?
Seo Won marah, apa dia itu wanita seperti itu? Hanya karena aku punya pacar, apa kau pikir aku akan membiarkannya masuk ke rumahku kapan saja? Meskipun ia orang yang akan kunikahi, aku tidak akan membiarkannya masuk ke rumahku sampai kami menikah.
Pil Hoon ingin tahu siapa pacar Seo Won, apa dia orang yang kukenal?
Seo won minta pembicaraan ini dihentikan. Pil Hoon berkata ia ingin kenal dengan pacar Seo Won, nanti aku akan membelikannya minum. Seo Won setuju, lalu tanya apa Pil Hoon masih melakukan matseon.
Pil Hoon membenarkan dan bertemu banyak gadis yang lahir di tahun kerbau.
Seo Won merasa perjodohan Pil Hoon pasti berhasil karena Pil Hoon punya latar belakang yang bagus. Pil Hoon membenarkan, latar belakang juga adalah sebuah bakat.
Seo Won setuju, ia juga ingin memperbaiki CV-nya.
Pil Hoon heran, bukannya lebih cepat bicara langsung kepadanya.
Seo Won : Bicara apa?
Pil Hoon : Umumnya di saat seperti ini, bukankah mereka memintaku untuk menerimanya, jika aku tanda tangan, maka kau akan langsung diterima.
Seo Won tidak mau meminta hal seperti itu dari Pil Hoon. Pil Hoon tidak mengerti, kau harus segera mendapat pekerjaan karena situasi keuanganmu.
Seo won tidak mau minta tolong orang agar ia diterima kerja. Jika aku tidak punya keahlian maka aku tidak akan diterima, kalau aku diterima karena dukungan orang dalam, maka orang yang benar2 punya keahlian tidak akan bisa diterima karena aku dan itu tidak adil.
Pil Hoon merasa memang seperti itulah hidup.
Seo Won tidak suka, orang2 yang hidup dengan mapan menyombongkan itu, mereka berkata seperti itulah hidup karena mereka yang membuatnya seperti itu. Mereka bahkan tidak punya rasa bersalah sedikitpun.
Pil Hoon : Itu yang dikatakan orang kalau mereka tidak punya keahlian dan jaringan koneksi. Mereka mengatakan itu karena mereka harus mempertahankan harga diri mereka. Santai saja dan minta aku menerimamu, kau punya banyak hutang kan?
Seo Won menyerang balik, katanya kau tidak akan mewarisi perusahaan ayahmu dan hidup seperti yang ingin kau lakukan, apa kau ingat itu? Untuk satu saat aku merasa kau bisa menjadi orang yang lumayan juga. Tapi bagaimana sekarang? Kau kerja di perusahaan ayahmu dan berharap orang seperti aku yang tidak punya kekuatan akan berlutut padamu.
Aku mengakuinya karena hidup memang seperti itu, tapi apa boleh buat, aku tidak ingin jadi bagian dari itu.
Seo Won berterima kasih untuk minumannya lalu ia pergi. Pil hoon menahannya dan ingin mengantar Seo Won. Seo Won menolaknya.
Pil Hoon : Kau akan beli air kan?
Seo Won teriak : Aku akan bertemu pacarku.
Seo Won telp Won Suk, ia lapor sudah bertemu Gil Ro. Won Suk tanya apa kata Gil Ro? apa dia akan menerimamu?
Seo Won ; Tidak, saya rasa tidak akan berhasil.
Won Suk ; Kau harus menangis dan memohon.
Seo Won kesal dan berkata ia sudah memohon. Seo Won minta Won Suk mengubah misinya.
Pil Hoon juga telp Won Suk. Ia lapor sudah bertemu Seo Won. Won Suk tanya apa Seo Won minta diterima kerja?
Pil Hoon : Tidak.
Won Suk heran, dia tidak memegang kakimu, menangis, dan memohon?
Pil Hoon mendengus, apa maksudnya memohon? dia sepertinya memang tidak ingin diterima, anda tahu seperti apa dia. Tapi, apa orang tuanya benar2 petani?
Won Suk : Kenapa kau tanya aku soal itu?
Pil Hoon : Karena ia dibesarkan dengan baik.
Pil Hoon ternyata membeli banyak air mineral untuk Seo Won. Ia meletakkan air itu di depan pintu apartemen Seo Won.
Ayah Kyung Ja menghadiri pemilihan kepala desa, tapi yang dipilih adalah orang yang sama. Ayah Kyung Ja tidak terima dan ingin dipilih juga. Jadi Ibu minta semua melakukan voting saja.
Paginya, Seo Won baru menemukan air dari Pil Hoon. Ia ingat saat menendang Pil Hoon. Seo Won menendang botol2 itu lalu jalan pergi.
Pil Hoon bersiap ke kantor.
Seo Won masak, ia kehabisan air. Akhirnya ia keluar dan mengambil air dari Pil Hoon. Malamnya, Seo Won mengambil air lagi, dan lagi. Paginya ia jalan keluar sambil minum air dari Pil Hoon. Malamnya, Seo Won memasukkan semua botol air mineral ke dalam apartemennya. Tidak ada harga diri-harga diri lagi.
Seo Won membuat laporan untuk NIS dan kelihatan bersalah.
Pil Hoon membaca daftar nama pegawai baru, ada nama Kim Jeong Won. Pil Hoon mengubah dept. Jeong Won agar kerja di bagiannya. Pil Hoon tersenyum sendiri.
NIS mengawasi kantor IT&TI. Young Sun minta Seo Won memperlihatkan baju kerjanya. Ayo bukalah.
Seo Won membuka jaketnya dan memperlihatkan gaya busananya. Young Sun dan Sun Mi mengeluh. Young Sun kesal sekali, apa aku mengajarkanmu itu? Kau harus mengenakan baju yang seksi yang menunjukkan lekukanmu.
Young Sun berkata Seo Won harus membuat pria seperti Gil Ro "JCC" padanya. Seo Won tidak mengerti dan Sun Mi berkata, itu artinya membuat pria jatuh cinta dengan cepat padanya.
Young Sun juga minta Seo won sarapan, agar kulitnya tidak rusak, kau harus cukup tidur dan makan teratur. Young Sun benar2 tidak suka dengan baju Seo Won, cepat ganti bajumu itu sekarang juga.
Seo Won keluar dari mobil van dan mengeluh melihat ke arah kantor IT&TI.
Mi Rae mendesak Presdir Han untuk segera mendapatkan teknologi yang ia inginkan. Han tidak bisa melakukannya, karena Park adalah teman sekampungnya. Kalau ia melakukan itu, ia bisa tidak punya kampung untuk pulang nanti. (Jangan-jangan sekampung dengan orang tua Seo Won? wkk)
Mi Rae mendekat dan berkata Presdir Han benar2 keras kepala, apa anda tidak tahu, kalau Kantor pusat tertarik dengan anak anda? Kalau anda tidak melakukannya, mereka akan berurusan dengan anak anda.
Presdir Han berkata ancaman itu tidak ada artinya, panggil Presiden John kesini. (JJ)
Mi Rae berkata ia yang mengurusi masalah ini.
Ny. Han masuk ke kantor suaminya. Mi Rae tersenyum, selamat datang Nyonya.
Ny. Han tersenyum, kau selalu ada disini kalau aku datang.
Mi Rae : Ini karena Presdir terus memanggil saya.
Mi Rae keluar dari kantor. Ny. Han melirik suaminya. Ia minta suaminya jujur, ada sesuatu dengan gadis itu kan?
Presdir Han kesal, jangan bicara sembarangan. Tapi Ny. Han justru berkata ia tahu semuanya, ada rumor di perusahaan ini. Kau ingin menjodohkan Pil Hoon dengan gadis itu, ya kan?
Ny. Han hanya ingin gadis shio macan yang menikah dengan Pil Hoon. Aku sudah mendengarnya, ia tidak berbakat bisnis, kau mencari menantu perempuan yang pintar, kau seharusnya mewariskan perusahaan pada anakmu bukan istrinya.
Presdir Han marah, siapa yang menyebarkan gosip murahan itu?
Tentu saja Direktur Ma. Ia bicara dengan Seo Won dan 2 pegawai baru lainnya. Di perusahaan ini, ada tiga kekuatan utama, Han Pil Hoon, Kim Mi Rae, dan tentu saja dirinya sendiri. Asisten Direktur Ma saja sampai tidak percaya mendengar ini.
Direktur Ma : Ini rahasia perusahaan, tapi Han Pil Hoon tidak berbakat bisnis, jadi Presdir ingin Kim Mi Rae menjadi menantunya.
Seo Won ingat saat Mi Rae tersenyum pada Pil Hoon. Direktur itu melanjutkan, kalau keduanya menikah, maka kekuatan perusahaan hanya ada dua, mereka dan aku.
Direktur menyambut anggota PR barunya. Asistennya berkata kalau Kim Jeong Won masuk ke dept perencanaan dan namanya baru ditambahkan tadi pagi.
Mi Rae bertemu Pil Hoon. Ia berkata ayah Pil Hoon sangat berharap pada Pil Hoon soal produk baru mereka. Pil Hoon berkata ayahnya tidak akan berharap karena ia tahu aku tidak bagus dalam bisnis.
Mi Rae : Jangan mengecewakan ayahmu, apa aku bisa memberimu petunjuk? uang tetaplah uang, tidak peduli itu bersih atau kotor.
Mi Rae mendekat, membuat Pil Hoon mundur sampai bersandar ke tembok. Mi Rae membicarakan bisnis dan merapikan setelan Pil Hoon. Ia memperbaiki letak penjepit dasi Pil Hoon, ini harus kelihatan meskipun kau mengancingkan jasmu.
Seo Won dan asisten Direktur Ma melihat itu. Mi Rae hanya tersenyum dan pergi. Pil Hoon terkejut saat Seo Won melihat mereka.
Seo won sudah tiba di dept perencanaan dan mengenalkan diri sebagai pegawai baru.
Pil Hoon muncul dan ingin menjelaskan kejadian tadi. Seo Won segera mengenalkan diri agar tidak kikuk. Pil Hoon tidak jadi bicara dan memanggil Seo Won ke kantornya.
Seo Won duduk dan memasang cermin untuk mengawasi Pil Hoon dari mejanya.
Pil Hoon juga memeriksa komputernya, ia memeriksa, ada teroris atau tidak.
Seo Won masuk ke kantor Pil Hoon, katanya saya dipanggil? Pil Hoon ingin mengajak Seo Won main. Ia tidak tahu kenapa Mi Rae seperti itu tadi. Seo Won tahu, ia mendengar kalau mereka akan menikah.
Pil Hoon terkejut, kata siapa?
Seo Won : Aku mendengarnya.
Pil Hoon tidak percaya, baru saja masuk kerja sudah mendengar gosip aneh. Siapa yang mengatakan omong kosong itu?
Seo Won : Apa ada gosip tanpa dasar?
Pil Hoon nyengir, apa kau cemburu? kenapa kau sensitif sekali?
Seo Won menyangkalnya. Pil Hoon mengajaknya kencan setelah pulang kerja, apa kau pikir ini bukan takdir bahwa kita bisa bertemu lagi?
Seo Won tidak percaya takdir.
Pil Hoon berkata ia tidak tahu siapa pacar Seo Won, tapi ia tidak mau kehilangan Seo Won karena pria itu. Seo Won akhirnya berkata ia tidak punya pacar dan tidak berencana ingin punya pacar. Hidup sudah berat untukku dan aku tidak sanggup mengurus masalah cinta.
Pil Hoon tidak percaya, kau bohong lagi?
Seo Won tidak ingin diterima kerja karena Pil Hoon suka kalau ia masih belum punya pacar. Aku hanya ingin diterima kerja karena kemampuanku. Apa kau marah?
Pil Hoon masih berpikir, ia harus gembira karena Seo Won belum punya pacar atau marah karena dibohongi lagi. Kau berbohong saat kita bertemu pertama kali, kau juga bohong sekarang. Seberapa jauh aku bisa percaya padamu? Siapa kau sebenarnya? Kau bisa bohong dengan sangat meyakinkan.
Seo Won jadi ingat kata2 Young Sun. Kau tahu kenapa? Karena kau pembohong yang sangat bagus. Kau orang pertama dalam sejarah training selama 20 tahun yang berhasil mengalahkan mesin lie-detector dengan kebohongan dan lolos. Karena kau terlahir sebagai pembohong.
Seo won berdiri, ia akan pergi kalau sudah selesai. Seo Won membungkuk dan pergi. Pil Hoon terpukul, aku benar2 tidak bisa mempercayaimu.
Pil Hoon memeriksa semua resume Seo Won, dibandingkan dengan surat perjanjian yang dibuat Seo Won dengan nama Kim Ji Won, lalu surat kontrak rumah dengan nama Kim Jeong Won. Tiga2nya dipasang di dinding kamar Pil Hoon. Kasihan Pil Hoon.
Pil Hoon mengamati Seo Won. Sampai ia yakin, Seo Won memang pulang ke rumah yang tertulis dalam resume.
Seo won dll keluar untuk minum kopi. Pil Hoon jalan ke arah meja Seo Won dan memasang GPS di tas Seo Won. Alat2 spionase Pil Hoon lumayan juga haha..(dia punya modal dan teknologi.)
Mi Rae bertemu dengan Jae In. Mi Rae tidak suka Jae in datang begitu saja ke kantornya, sampai aku putuskan kau muncul, kau harus tetap diam.
Jae In ; Akulah yang menentukan kapan aku akan bergerak atau tidak.
Mi Rae tidak suka Jae In ikut campur. Jae In tanya apa Mi Rae takut? Karena kakakku sudah meninggal, apa kau takut?
Jae In minta Mi Rae membuat Han Joo Man keluar. Mi Rae berkata ia sedang berusaha meyakinkan Han Joo Man, jadi jangan ikut campur.
Jae In : Apa kau tahu berapa lama sejak kakak meninggal?
Mi Rae : 238 hari.
Jae In : Lalu dimana kakak sekarang? Apa dalam hatimu? Kakak disini.
Jae In mengeluarkan abu JJ. Meskipun ada tanah di Korsel untuk mengubur atau menyebar abunya, aku tidak akan mengijinkannya. Hanya karena kau menghitung hari saat kakak meninggal, tidak berarti balas dendamnya selesai. Meyakinkannya? sekalipun harus membunuh anak Han Joo Man, kau harus melakukannya. Bukankah itu cara kakak meyakinkan orang?
Seo Won dll ingin masuk ruang kopi itu, tapi tidak jadi karena ada Mi Rae, semua membungkuk dan jalan pergi. Seo Won pergi belakangan, ia melihat ke arah Jae In. Mi Rae minta Jae In pergi dan tidak datang ke kantor ini lagi. Jae In minta Mi Rae segera membuat Han Joo Man keluar, aku akan meyakinkan dirinya.
Pil Hoon bertabrakan dengan Jae In di luar. Jae In tersenyum. Pil Hoon pergi. Jae In mengamatinya. (Jae In ini sepertinya pintar beladiri, kayanya asyik kalau ia tarung lawan Pil Hoon)
Young Sun memerintah Seo Won menyusup ke komp perusahaan dan mendownload semua filenya lalu memberikan kopiannya untuk mereka.
Seo Won merasa tidak bisa melakukannya. Young Sun tidak mau tahu, lakukan sesuai perintah dan kembali dalam satu jam.
Pil Hoon jalan ke arah mejanya. Ia hanya melirik Seo Won dan ngomel sendiri, katanya ini adalah benar2 dirimu.
Seo Won melirik Pil Hoon lalu mulai menyusup ke jaringan sistem komputer IT&TI. Do Ha memberikan password untuk Seo Won.
Seo Won melirik kaca lagi dan ternyata Pil Hoon sudah tidak di tempat. Seo Won panik dan menoleh.
Pil Hoon sudah muncul di dekatnya sambil mengamati layar komputer Seo Won.
Seo Won terkejut, ia berdiri dan membuat alasan. Seo Won sedang mengerjakan kontrak bisnis baru.
Pil Hoon melihat ke layar, setengah tidak percaya, benarkah? wah kau memang luar biasa. Berikan tepuk tangan. Kalian boleh pulang.
Semua rekan Seo Won tepuk tangan. Seo Won duduk dan menghembuskan nafas lega, lalu melihat layar monitor. Ternyata Seo Won membuka website tentang bra. Seo Won terkejut, ia benar2 malu.
Seo Won cepat-cepat masuk ke dalam taksi. Pil Hoon mengikutinya.
Seo Won berhenti di sebuah toko kecil dan masuk ke dalamnya. Pil Hoon menunggu Seo Won. Tapi ia sadar ada yang aneh. Pil Hoon segera menyusul Seo Won ke dalam toko.
Pil Hoon masuk toko dan tidak menemukan Seo won. Toko itu punya pintu belakang. Pil Hoon kesal sekali, Seo Won pasti pergi lewat pintu itu.
Seo Won masuk ke kantor NIS yang ternyata ada di balik pertokoan itu. Seo Won memberikan USB berisi data file perusahaan IT&TI. Young Sun tanya hubungan Seo Won dengan Gil Ro, ingat kau tidak bekerja disana demi gaji. Kau harus bergegas mendekati Gil Ro.
Young Sun : Saat seorang wanita meminta seorang pria membelikannya makanan, maka pria itu akan langsung jatuh ke tangannya.
Do Ha mendengus, kami tidak sesederhana itu.
Young Sun : Kalian memang seperti itu, kau perlu kencan sesekali. (Ha!bukannya banyak yang ingin kencan dengan Do Ha wkk)
Young Sun berkata ke Seo Won, kau cukup menarik dan akan membuat pria mengikutimu. Kalau kau mau membuka hatimu maka Gil Ro pasti akan segera mendekatimu.
Pil Hoon melacak sinyal Seo Won. Ia jalan di sepanjang lorong. Pil Hoon menemukan posisi Seo Won.
Sun Mi panik, Han Gil Ro datang kesini! Seo won, Young Sun dll terkejut. Mereka memanggil Won suk keluar. Sun Mi bingung, dia sudah masuk kesini.
Young Sun terkejut, ia teriak ke Seo Won, apa kau diikuti?
Seo Won : Tidak, itu tidak mungkin.
Young Sun : Lalu bagaimana ia bisa menemukan tempat ini?
Won Suk minta semuanya membereskan barang2.
Pil Hoon menemukan kantor kosmetik. Sinyal Seo Won jelas berhenti disitu. Pil Hoon menekan bel berkali-kali tapi tidak ada yang membukanya. Pil Hoon menggedor pintu, tapi sia-sia.
Pil Hoon mengeluarkan ilmu spionasenya, dan mencoba membongkar kunci dengan peralatan yang ada. Pil Hoon pintar juga, karena pintu itu berhasil dibuka.
Pil Hoon melihat Seo Won. Seo won turun dari lantai atas sambil membawa dokumen2.
Seo Won tampak syok. Pil Hoon curiga, ia melihat ruangan yang mirip kantor.
Ada seorang agen yang menyamar jadi manager, ia tampak terkejut, kau siapa? seharusnya kau tidak masuk kesini.
Pil Hoon berkata pintunya terbuka. Seo Won tanya bagaimana Pil Hoon sampai kesini, apa kau mengikutiku?
Pil Hoon menyangkal, mengikutimu? jangan salah paham. Aku kebetulan saja lewat dan melihatmu, jadi aku mengikutimu..aku tidak mengikutimu ke dalam, aku hanya masuk karena pintunya terbuka.
Seo Won tidak percaya. Pil Hoon mengarang alasan, ia ada pekerjaan disekitar sini. Aku ini atasanmu, kenapa aku harus lapor padamu?
Seo Won berkata jam kerjanya sudah selesai dan Pil Hoon hanya jadi atasannya saat jam kantor. Bukan diluar.
Manager menawari Pil Hoon minum. Pil Hoon menolaknya. Pil Hoon ingin tahu apa yang dilakukan Seo won disini. Seo Won merasa ini bukan urusan Pil Hoon, ini adalah pekerjaan paruh waktuku.
Pil Hoon : Kau tidak bisa melakukan itu, ini melanggar aturan perusahaan, apa kau tidak tahu itu? Kau pasti akan dipecat. Apa kau ingin dipecat?
Seo Won : Apa aku tidak boleh memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang ingin kulakukan di waktu pribadiku?
Pil Hoon : Tidak. Kalau kau mau kebebasan, tulis surat pengunduran dirimu. Pikirkan baik2, kau tidak punya waktu bebas karena perusahaan atau karena uang.
Manager itu lewat didekat Seo Won dan sepertinya memberi peringatan pada Seo Won, jangan sampai dipecat. Seo Won langsung membungkuk dan minta maaf pada Pil Hoon, ini karena aku tidak punya pekerjaan dan aku tidak bisa diam saja, aku harus mencari pekerjaan sampai mendapat pekerjaan tetap. Tapi aku tidak dibayar sebelum mencapai target penjualanku bulan ini. Aku hanya perlu menjual lebih banyak lagi dan mendapat komisi.
Pil Hoon melihat tabel penjualan dan memang ada nama Kim Jeong Won yang penjualannya paling rendah. Pil Hoon tidak percaya melihat ini, kau kan pintar, dari semua ilmu yang kau kuasai kau terakhir dalam penjualan?
Seo Won : Aku hanya perlu menjual lebih banyak lagi.
Pil Hoon tanya berapa lagi yang harus dijual Seo Won. Seo Won tidak mengatakannya, ia hanya berkata akan segera menjualnya. Seo Won minta Pil Hoon menutup mata saja dan pura2 tidak tahu apa yang terjadi untuk beberapa hari.
Pil Hoon : Berapa kau akan mendapat komisi dari sini, setelah kau menjadi karyawanku di perusahaanku dan sebagai orang yang masuk ke dalam timku, aku akan menutup penjualan agar kau mendapat komisimu.
Pil Hoon minta manager mengepak semua barang di kantor itu.
Semua agen NIS yang mengamati mereka terpana. Young Sun dan Sun Mi kagum, dia benar2 keren.
Sementara Do Ha dan Won Suk berkata Han Gil Ro sudah gila. Apa dia sedang main drama?
Pil Hoon memberikan kartu kredit pada manager. Manager itu memperingatkan Pil Hoon, harganya mahal.
Seo Won tidak setuju, kenapa kau harus membeli semua ini? Manager berkata harganya 20 juta 450 ribu Won. Kalau anda membayar sekaligus, bayar 20 juta Won saja dan kami diskon 450 ribu Won.
Pil Hoon tertegun, tangannya mengapung di udara, 20 juta? Seo Won mengambil kartu kredit Pil Hoon dan memasukkannya ke dalam saku.
Sun Mi kecewa : Heul!
Do Ha dan Won Suk menyeringai.
Seo Won berkata ini mahal, ini lebih dari 200 paket. Pil Hoon heran, kosmetik apa ini kenapa mahal sekali.
Seo Won menjelaskan, ini bukan hanya sekedar kosmetik tapi juga obat untuk kulitmu.
Pil Hoon : Jadi ini obat?
Seo Won : Bukan juga.
Seo Won menarik Pil Hoon dan menunjukkan sampelnya, coba cium ini, harum kan? Apa jenis kulit ibumu? apa kering?
Pil Hoon : Ya, kulitnya memang sedikit kering.
Seo won membujuk Pil Hoon membeli dua set kosmetik untuk ibunya dan janji akan memberi bonus sample yang banyak. Pil Hoon setuju. Wkk Korsel dan samplenya.
Seo Won mengantar Pil Hoon keluar dan ia akan masuk ke kantornya lagi. Pil Hoon tidak percaya, Kim Seo Won, hanya karena aku membeli ini maka kau sudah tidak membutuhkanku lagi?
Seo Won : Katanya kau ada urusan juga.
Pil Hoon : Aku tidak perlu mengunjungi tempat itu.
Seo Won : aku harus kembali kerja.
Pil Hoon cemberut, ya sudah pergi sana. Pil Hoon pergi.
Young Sun telp Seo Won, ia marah, apa yang kau lakukan? Ayo cepat kejar Gil Ro dan pergi kencan dengannya. Makan atau pergi nonton dengannya.
Seo Won tidak bisa melakukan ini, kalau Gil Ro tahu nanti bahwa aku menipunya, apa yang harus kulakukan? Ini tidak benar.
Young Sun : Cepat kejar dan tangkap dia apapun yang terjadi.
Seo Won kesal sekali, tapi terpaksa mengejar Pil Hoon. Han Gil Ro!
Pil Hoon berbalik : Apa?
Seo Won mengajak minum. Pil Hoon menolak. Seo Won mengajak makan. Pil Hoon juga tidak mau.
Seo Won : Bagaimana kalau nonton film?
Pil Hoon : Film apa?
Keduanya nonton film 3D. Pil Hoon mengamati Seo Won. Seo Won tertawa dan mencoba meraih anak singa di layar. Pil Hoon ingat saat Seo Won telp orang tuanya dan janji beli traktor. Lalu ingat kemarahan Seo Won waktu ia mengajaknya balapan mobil. Seo won marah dan menyebutnya sampah karena menganggap rendah orang hanya karena punya uang.
Pil Hoon meraih tangan Seo Won. Seo Won terkejut dan ingin melepaskan tangannya, apa yang kau lakukan?
Pil Hoon tidak melepas tangan Seo Won. Seo Won mendesis, ini kekanak-kanakan, ayo lepaskan.
Pil Hoon : Aku minta maaf. Aku mengikutimu karena aku tidak percaya padamu, kau selalu hidup dengan penuh ketekunan dan aku selalu tidak mempercayaimu jadi aku merasa bersalah karena itu.
Pil Hoon mengangkat tangan mereka, aku tidak merasa bersalah karena ini.
Pil Hoon kembali mengenakan kacamatanya dan menonton film sambil memegang erat tangan Seo Won.
Seo Won memandangi Pil Hoon. Seo Won memalingkan wajah karena merasa bersalah.
Level 7 [1], [2], [3], [4]
Notes :
Kasihan Pil Hoon, dibohongi habis2an. Kalau ia tahu yang sebenarnya, jangan-jangan Pil Hoon jadi seperti JJ dan untuk sementara bergabung dengan Mi Rae?
Mi Rae cocok juga dengan Pil Hoon. Bagus juga kalau Mi Rae benar2 suka dengan Pil Hoon.
0 comments:
Post a Comment