Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

The Princess'Man episode 21

Se Ryung dibawa pulang ke istana dan sekarang ia harus menghadapi ayahnya. Suyang ingin tahu dimana Kim Seung Yoo. Se Ryung tidak mau menjawabnya.

Suyang marah, ia mengancam akan memenggal semua orang yang menyembunyikan Se Ryung dan Seung Yoo. Se Ryung juga marah, kapan ayahnya akan berhenti menumpahkan darah orang tidak bersalah.

Akhirnya, Suyang tidak tahan lagi dan memanggil Myun. Ia berkata kalau pernikahan mereka batal, karena Se Ryung bukan Putri Raja lagi melainkan budak. Budak Shin Myun.
Se Ryung dan Shin Myun syok. Tapi Suyang sudah memutuskan dalam kemarahannya.

Ratu Jeong Hui (okelah sekarang kupanggil Ratu.) menghambur masuk. Yang Mulia, budak apa? Bagaimana anda bisa menyerahkan anak anda sebagai budak?

Suyang murka, ia bekerja sama bersama anak musuh dan ingin membunuh ayahnya. Dia bukan anakku. Dia sendiri yang ingin memutuskan hubungan kami. Aku hanya melakukan keinginan-nya.
Suyang ke kasim, Sang Seon, panggil Sekretaris Kerajaan segera!

Ratu Jeong Hui mencoba menenangkan Suyang. Shin Myun juga kelihatan panik dan membujuk Se Ryung. Tapi Se Ryung diam saja, ia tidak mencoba minta ampun atau maaf dari ayahnya.
Suyang semakin kesal dan teriak agar sekretaris segera dipanggil.

Ratu mendesak Se Ryung, kenapa kau cuma berdiri disana? Kau masih tidak mau minta maaf pada ayahmu?
Se Ryung tetap diam. Suyang murka, cukup! ini sudah diputuskan. Suyang jalan keluar dengan marah. Ratu mengikutinya, Yang Mulia! Yang Mulia.

Tinggal Se Ryung bersama Shin Myun. Shin Myun memandang Se Ryung, ia tidak percaya Se Ryung sanggup melakukan ini. Ia kesal, bagaimana anda bisa diam saja? Seharusnya anda mencoba mengambil hati Chon Na. Shin Myun pergi.

Se Ryung diam saja, ia hanya fokus dengan ingatannya saat melepas Seung Yoo tadi di Bing Ok Gwan.

Seung Yoo juga merasa resah setelah Se Ryung dijemput paksa. Ia mengingat saat Se Ryung merapikan bajunya dan melepasnya pergi. Seung Yoo tidak tahan lagi dan jalan pergi.
No Geol teriak memanggilnya. Apa ia akan buat masalah lagi?
Seok Ju mengajak No Geol mengikuti Seung Yoo.

Suyang ada di luar dan Ratu, PM Sung, bahkan Se Jeong membujuknya untuk bersabar. Suyang tidak mau mendengar, ia teriak agar Se Ryung diseret keluar.

Se Ryung jalan keluar bersama Yeo Ri. Ia hanya mengenakan baju hanbok polos, baju budak. Ratu menegur Se Ryung yang keluar dengan baju seperti itu. Ia minta anaknya berlutut minta ampun pada Suyang.
Karena Se Ryung diam saja, Ratu jadi marah, Apa kau memang ingin memberontak melawan ayahmu sampai akhir? Dibutakan oleh cinta, kau tidak menghargai orang tua dan saudaramu?

Suyang : Anak tidak tahu malu! Aku sudah sangat menyayangimu..
Se Ryung dengan dingin menjawab, Saya sudah memutuskan hubungan dengan Ayah. Saya tidak akan lagi menggunakan nama Lee Se Ryung dan melanjutkan hidup saya sebagai budak tanpa nama.

Shin Myun kaget, Yang Mulia.

Ratu teriak, Se Ryung!

Suyang : Dengar Sekretaris Istana! Aku membuang Putri menjadi rakyat biasa, yang akan menjadi budak Petugas Shin.
Suyang bahkan memerintah agar Se Ryung diikat untuk mencegahnya lari.

Seung Yoo ada di depan istana Gyeongbok. Ia memandang ke arah istana dengan resah. Seok Ju muncul, aku pikir kau akan memanjat dinding istana. Itulah mengapa kami bergegas kesini.
Seung Yoo menyesal, seharusnya ia tidak meninggalkan Se Ryung sendiri.

Seok Ju menghiburnya, dia itu Sang Putri. Tidak akan terjadi apapun padanya. Seok Ju membujuk Seung Yoo pergi.

Mereka tidak melihat Se Ryung dibawa keluar dengan tangan terikat sebagai budak oleh Shin Myun dan pasukan.
Shin Myun menghentikan rombongan dan melepaskan ikatan di tangan Se Ryung. Lalu melanjutkan perjalanan dengan diam.

Seung Yoo, Seok Ju, No Geol mendekati Bing Ok Gwan. Mereka melihat seorang pria mencurigakan. Seung Yoo langsung memberi isyarat dan Seok Ju mengarahkan pedang ke leher pria itu.
Pria itu ternyata utusan dari Jung Jong. Ia memberikan surat untuk Seung Yoo.

Seung Yoo membacanya dan tahu kalau itu memang benar tulisan tangan Jong. Mereka melepaskan pria itu.

Seung Yoo berkata kalau P. Geum Sung dan Jung Jong mengumpulkan pasukan. Dan jika mereka juga mendapatkan Chong Tong Wi beserta persenjataan, maka pemberontakan ini tidak akan jadi masalah.
Seung Yoo ingin menemui Jung Jong di Gwangju. Ia harus segera bertindak cepat.

Seok Ju : Apa ini hanya untuk itu? Kau ingin membawa Putri juga kan?
Seung Yoo merasa tidak enak, ia tidak tahu harus mengatakan apa pada Seok Ju. Seung Yoo mencemaskan penghuni Bing Ok Gwan, ia minta Seok Ju membawa semuanya untuk sembunyi.

Cho Hi dan gisaengnya muncul, siapa yang kau suruh sembunyi? Cho Hi berkata sudah melalui banyak hal untuk menjalankan gibang ini. Jadi, meskipun ia mati, ia tidak akan pergi. Mereka yang mau pergi, pergi saja!
So Aeng dan Mu Yeong berkata akan tetap bersama Cho Hi.

Seung Yoo tanya jika pasukan datang lagi dan membuat masalah, apa yang akan dilakukan Cho Hi.

Cho Hi : Jika semua dihancurkan, aku akan minta mereka memperbaikinya. Meskipun mereka menghancurkannya ratusan kali, aku tetap tidak akan pergi. Jangan cemaskan kami.
Cho Hi menyuruh Seok Ju membawa keluarga Seung Yoo ke tempat aman. Jika terjadi sesuatu, Cho Hi akan memberi kabar. Seung Yoo mengucapkan terima kasih.

Se Ryung tiba di kediaman Shin Suk Joo. Ayah Shin Myun heran, Yang Mulia..bagaimana anda..
Shin Myun minta pelayan mengantar Se Ryung ke kamar tamu dan berkata kalau Se Ryung adalah orang penting, jadi mereka harus melayani Se Ryung.

Se Ryung : Tidak perlu, saya bukan lagi seorang Putri. Tidak perlu memperlakukan saya seperti Putri.
Shin Suk Joo tampak terkejut. Shin Myun tetap minta pelayan mengantar Se Ryung.

Shin Suk Joo minta anaknya menghadap. Ia sudah mendengar semua, kehilangan kesabaran sampai sejau itu..padahal dia adalah putri kesayangannya.

Shin Myun berkata ini semua karena Seung Yoo masih hidup. Karena orang itu, Yang Mulia merasa tidak tenang. Shin Myun harus menangkap Seung yoo.

Shin Suk Joo : Jika Putri selamanya tetap jadi budak, apa yang akan kau lakukan?

Shin Myun : Karena dia sudah masuk rumah kita, dia sudah menjadi milikku.
Ayahnya diam saja.

Se Ryung duduk diam dalam kamar tamu. Shin Myun masuk dan Se Ryung tampak waspada.
Shin Myun sudah minta orang menyiapkan baju untuk Se Ryung dan berkata kalau Yang Mulia sudah tidak marah lagi, dan Se Ryung mengaku kesalahan-nya, Yang Mulia pasti akan memanggil Se Ryung pulang, jadi untuk sementara Shin Myun minta Se Ryung tinggal saja di rumahnya.

Se Ryung : Aku tidak merasa melakukan kesalahan. Hubunganku dengan ayah tidak akan bisa diperbaiki lagi.

Shin Myun : Lalu, apa kau benar2 ingin hidup sebagai budak sepanjang hidupmu?
Se Ryung : Kalau Petugas Shin tidak bisa melihatku sebagai budak, lebih baik kirim aku sebagai budak pemerintah.

Shin Myun marah, apa kau sangat membencinya...berada bersamaku? Meskipun kau harus dihukum sebagai orang biasa kau tidak minta maaf, alasan kenapa kau tidak minta maaf..jangan bilang kalau itu karena kau ingin kembali pada Kim Seung Yoo?

Se Ryung : Aku tidak ingin mendengar nama orang itu keluar dari mulut Petugas Shin.

Sekarang Shin Myun murka, ia berlutut dan mencengkeram tangan Se Ryung. Dengar baik-baik! Aku tidak akan pernah membiarkanmu bertemu Kim Seung Yoo lagi. Kau bukan lagi seorang Putri. Kau...adalah milikku!
Setelah meneriakkan itu, Shin Myun pergi dengan marah. Ia teriak lagi di luar, tidak boleh ada yang masuk! Perkuat penjagaan. Jangan ijinkan seekor semutpun masuk!

Se Ryung menangis di dalam kamar dengan perasaan putus asa.

Suyang minum-minum ditemani Ratu. Ratu menuangkan arak untuk suaminya, ia mencoba membujuk Suyang. Menghukum Se Ryung sebagai budak pasti bukan keinginan Suyang.
Suyang berkata memang keinginan-nya.

Ratu berkata kalau sejak muda, Se Ryung hanya mengikuti ayahnya, ia juga pasti sangat ketakutan. Tolong bawa ia kembali setelah beberapa hari, jangan menderita lagi seperti ini. Bagaimana anak bisa mengerti hati orang tua mereka?

Suyang tiba-tiba bertanya, apa aku benar2 sudah melakukan kesalahan?
Ratu terkejut, apa maksud Yang Mulia?
Suyang : Bahkan anak yang paling kucintai melawanku. Apa aku benar2 telah melakukan kesalahan? (telat Om.)
Ratu : Chon Na!

Paginya,
Shin Suk Joo mengadakan pertemuan bersama Han Myung Hoe dan Kwon Ram. Mereka membahas masalah alasan Putri menentang Yang Mulia. Ini karena Kim Seung Yoo.
Kwon Ram : Apa mereka benar2 saling mencintai?

Mereka mengeluh karena kemarahan Raja semalam, semua dayang dan pelayan istana mendengar segalanya dan ini tidak baik. Han marah, kita harus memenggal kepala Kim Seung Yoo. Hanya dengan cara itu semua bisa kembali seperti semula.

Lady Ryu dan Ah Kang berpamitan pada anggota Bing ok Gwan. So Aeng merasa berat dan berkata ia seharusnya belajar menulis dari Ah Kang sebelum pergi.
Ah Kang dengan lucu janji akan mengajari So Aeng jika mereka bertemu lagi.

Mu Yeong memberikan hadiah cermin pada Ah kang, kau harus tumbuh menjadi gadis cantik seperti aku. Ah kang mengangguk-angguk dan No Geol memukul Muyeong. Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu pada anak kecil?

Seung Yoo berkata kalau No Geol yang akan menemani Ah Kang dan Lady Ryu. Ia memeluk Ah Kang dan janji akan menemui mereka setelah semuanya selesai.

Ah Kang menasihati Seung Yoo : Jangan menangis kalau aku tidak ada. Orang yang akan bertemu lagi tidak boleh menangis.

Ah Kang minta Seok Ju menjaga Seung Yoo. Seok Ju menggeleng dan menunjuk pipinya. Haha..ia minta Ah Kang menciumnya dulu.

Ah Kang mengerti dan mencium pipi Seok Ju. Setelah itu Seok Ju tersenyum dan mengangguk. Baiklah jangan khawatir tentang pamanmu. Ah Kang tersenyum lebar.

Lady Ryu tanya apa Seung Yoo akan menemui Jong. Seung Yoo membenarkan dan minta kakak iparnya berhati-hati. Lady Ryu minta Seung Yoo tidak mencemaskan mereka.

Cho Hi keluar, ia mencegah Lady Ryu pergi tanpa gaji. Kau tidak perlu berterima kasih padaku. Aku hanya memberi apa yang harus diberikan.
Lady Ryu berterima kasih untuk kebaikan Cho Hi selama ini. Cho Hi tiba-tiba menunjukkan senyumnya untuk Lady Ryu, lalu pergi.

No Geol terpana, Kakak itu ternyata bisa tersenyum.

Se Ryung tidak menyentuh makanannya. Se Ryung hanya memikirkan Seung yoo dan duduk diam.

Se Ryung sangat merindukan Seung Yoo dan ingin kabur. Ia mengintip dari pintu dan terkejut karena melihat penjaga.

Seung Yoo dan Seok Ju bertemu Tuan Park lagi. Sekarang dengan beberapa orang lagi. Seung Yoo tanya keputusan Tuan Park.

Park : Tuan Muda, sampai dengan hari ini saya telah hidup seperti orang mati. Demi menghadap Jend Kim Jong Seo tanpa merasa malu. Saya akan memilih jalan ini.
Seung Yoo terharu : Terima kasih!

Park juga mengenalkan beberapa mantan pengikut mendiang Jend Kim Jong Seo yang akan bergabung bersama mereka. Pasukan di Jeolla-do dan Gyeongsang-do telah dipersiapkan.

Seung yoo sendiri akan mengatakan kapan waktu pemberontakannya dan setelah itu melumpuhkan Hanseongbu, lalu bersama Chong Tong Wi menyerang Gyeongbok-gung.

Park mengerti dan akan mengamankan persenjataan sebanyak mungkin sebelum Seung Yoo kembali. Seung Yoo minta Park menghubungi orang di Bing ok Gwan, Mapo jika perlu sesuatu.
Seok Ju langsung mengenalkan diri, Saya Jo Seok Ju.
Park minta Seung Yoo kembali dengan selamat.

Seok Ju dan Seung Yoo jalan keluar. Keduanya berpapasan dengan pejalan kaki yang membicarakan tentang Tuan Putri yang dijadikan budak. Bagaimana dia bisa membuat putrinya sendiri jadi budak untuk orang lain?
Seung Yoo terperanjat dan Seok Ju langsung mendekati mereka, tunggu..apa yang sedang kalian bicarakan? Putri jadi budak?

Kedua pria itu membenarkan, berita itu sudah tersebar. Apa kau tidak tahu? Yang Mulia menemukan Tuan Putri yang lari dari istana dan memberikannya sebagai budak untuk calon menantunya.
Seung Yoo bagai disambar petir, Shin Myun!

Keduanya kembali ke Bing Ok Gwan. No Geol langsung mengkonfirmasi berita yang didengar Seung Yoo. Semalam Tuan Putri telah dijadikan budak. Apa ini masuk akal?
Seung Yoo jelas tidak bisa membiarkan Se Ryung ada di rumah Shin Myun. Seok Ju kesal, jangan bilang kau akan menyerbu ke kediaman Kepala Hanseongbu.

Seok Ju : Jangan menyerbu tanpa rencana yang bagus. Kita harus punya rencana yang akan membawa Putri keluar.

Se Ryung tidak menyentuh makanan-nya sampai malam. Shin Myun masuk dan marah, apa kau akan membuat dirimu kelaparan sampai mati?

Se Ryung hanya menjawab ia kesini sebagai budak, bukan untuk dikurung dalam ruangan. Lebih baik memintaku untuk kerja.

Shin Myun murka : Apa kau benar2 ingin diperlakukan sebagai budak? Kalau begitu lakukan seperti perintahku. Mengikuti perintah majikan adalah yang harus dilakukan seorang budak. Apa aku harus menyuruh orang membuka mulutmu dengan paksa, baru kau akan mendengar?

Se Ryung menyindirnya dengan tajam, rasanya seperti aku berurusan dengan ayahku.
Shin Myun semakin marah, kau jelas dibawa masuk ke rumah ini. Kau menjadi milikku. Tapi tidak merasa kalau kau ada disisiku. Aku masih merasa tidak enak.

Diluar terdengar keributan. Dae Ho! Dae ho datang..
Shin Myun tidak percaya, demi menyelamatkan kekasihnya, dia benar2 datang kesini sendiri. Shin Myun bersumpah membunuh Seung Yoo di depan mata Se Ryung.
Shin Myun keluar dan Se Ryung mencoba mendengar apa yang terjadi di luar.

(Dae Ho ini kalau dibaca mandarinnya jadi lucu : Ta Hu huehehehe..)

Shin Myun mencari Dae Ho. Dae Ho itu sebenarnya Seok Ju. Ia berani mati menghadapi Shin Myun dan pasukannya.

Kemudian Dae Ho kedua muncul di atap, kali ini benar2 Seung Yoo. Ia lari ke arah kamar tamu yang dijaga ketat. Seung Yoo langsung melumpuhkan para penjaga.

Se Ryung terus saja menguping kondisi di luar, ia ingin melarikan diri. Tapi pintu kamarnya justru terbuka dari luar. Se Ryung terdorong masuk ke kamar.
Se Ryung sedikit ketakutan dan menundukkan kepala. Lalu ia melihat pria yang masuk ke kamarnya.

Pria itu membuka topeng dan menunjukkan kalau dia adalah Seung Yoo.

Se Ryung terkejut dan langsung lari memeluk Seung yoo :)

Se Ryung : Bagaimana...bagaimana kau bisa kesini?
Seung Yoo : Mendengar kalau kau ada disini, aku hampir gila.

Diluar, Seok Ju mati-matian menahan gempuran Shin Myun, Ja Beon dan pasukan mereka. Ia mencoba kabur.
Lalu No Geol muncul mengenakan seragam 'Dae Ho' juga. Membingungkan pasukan Myun. Akhirnya mereka memecah barisan dan mengejar kedua pria itu.

Shin Myun lari ke kamar tamu, ia terperanjat menemukan banyak prajurit yang bergelimpangan di tanah.
Shin Myun membuka kamar, ternyata kosong. Se Ryung sudah menghilang. Shin Myun teriak stress.

Seung Yoo dan Se Ryung berhasil lari. Lalu pergi dengan kuda.

Suyang mendapat laporan kalau Se Ryung melarikan diri bersama Seung Yoo. Ia murka, Se Ryung kau benar2..
Shin Myun janji akan menangkap keduanya.

Suyang : Mereka berdua..kau harus menangkap mereka dan membawanya kehadapanku! Jika kau tidak bisa menangkap mereka kali ini, maka..kau yang harus membayar akibatnya.
Shin Myun mengerti.

Seok Ju dan No Geol berhasil lolos dengan selamat. Mereka bertemu Seung Yoo+Se Ryung, No Geol bercanda, apa kau akan baik2 saja tanpa aku?

Seung Yoo nyengir, terima kasih.
Seok Ju : Hati2 dijalan! Anda juga, Tuan Putri.

Seung Yoo heran kenapa Seok Ju bersedia membantunya padahal tahu ini berbahaya. Seok Ju hanya tersenyum, ia tidak menjawab.

Kedua tim itu berpisah. Seung Yoo+Se Ryung berkuda dalam diam, tapi pikiran mereka saling berbicara.
Seung Yoo : Mengapa kau tidak bertanya kemana kita akan pergi?
Se Ryung : Aku akan mengikutimu, kemanapun kau pergi.

Seung Yoo tiba-tiba menghentikan kuda. Se Ryung heran kenapa berhenti. Aku tidak apa-apa.
Seung Yoo : Jika sakit, katakan saja. Jika kau lelah, katakan saja. Kau tidak perlu menyembunyikan-nya dariku.

Se Ryung tersenyum dan mengaku, punggungku sakit sekali. Berkuda benar2 melelahkan.

Seung Yoo tanya, apa kau mau istirahat? Se Ryung mengangguk dan Seung yoo tersenyum.

Seung Yoo turun dan membantu Se Ryung turun dengan perlahan. Keduanya jadi kikuk dan Seung Yoo langsung mengusulkan untuk membuat api. Se Ryung hanya mengangguk.

Se Ryung membantu menyalakan api. Seung Yoo mendekat sambil membawa ranting2. Ia memandangi Se Ryung.
Se Ryung heran kenapa kau seperti ini? Se Ryung tidak sadar kalau wajahnya kotor kena arang. Apa ada sesuatu di wajahku?

Seung Yoo tiba-tiba maju untuk membersihkan arang di wajah Se Ryung.
Se Ryung : Tidak apa-apa.

Seung Yoo menatap Se Ryung lalu mencium dahinya. Se Ryung sedikit terkejut.
Seung Yoo membersihkan arang di pipi Se Ryung dan mendaratkan ciuman di dekat matanya, di pipi and kisses her for real.

Seung Yoo : Jika kau mengikutiku, hanya akan ada jalan kesulitan tanpa akhir.
Se Ryung mengulurkan tangan membelai wajah Seung Yoo. Matanya berkaca-kaca, Seung Yoo meraih tangan Se Ryung.

Se Ryung : Meskipun itu jalan menuju kematian, aku akan tetap mengikutimu.
Seung Yoo terharu dan segera memeluk Se Ryung, lalu keduanya berciuman lagi.

Keduanya istirahat di dekat api unggun. Se Ryung duduk bersandar pada Seung Yoo, keduanya tampak senang karena bisa bersama lagi. Se Ryung tertidur di pelukan Seung Yoo.

Paginya, keduanya sarapan di kedai dan Seung Yoo berkata akan ke tempat P. Kyung Hye. Ia akan bertemu Jong untuk bersiap melakukan pemberontakan.

Se Ryung minta Seung Yoo makan dulu, apapun yang akan kau lakukan, kau harus makan untuk mendapat kekuatan.
Seung Yoo janji tidak akan menyembunyikan apapun dari Se Ryung. Seung Yoo minta jika ada bahaya, Se Ryung harus segera pergi. Jangan hiraukan aku.

Se Ryung : Jangan bicara seperti itu. Meskipun aku tidak tahu seperti apa masa depan, kau dan aku ditakdirkan bersama. Tidak peduli dimana akhirnya, kita harus bersama.

No Geol main bersama Ah Kang dan ia kalah lagi. Seok Ju gelisah dan ingin pulang ke Bing Ok Gwan. No Geol tetap menjaga Lady Ryu dan Ah Kang.

Ja Beon dan pasukan menyerbu Bing Ok Gwan.
Seok Ju tiba di Bing Ok Gwan dan heran kenapa sunyi sekali. Ia masuk dan melihat Cho Hi.

Cho Hi memberi isyarat agar Seok Ju pergi, tapi Seok Ju tidak mengerti. Ja Beon muncul dengan pedang ke arah leher Cho Hi.

Seok Ju kaget dan minta Ja Beon melepaskan Cho Hi, aku adalah sasaranmu. Cho Hi menangis, kenapa kau kembali kesini? Aku sudah bilang jangan kembali.

Seok Ju dibawa ke Hanseongbu lagi dan Shin Myun memaksanya mengatakan keberadaan Seung Yoo.

Seok Ju jelas tidak mau menjawab. Kau bunuh saja aku. Menghianati saudaraku demi menyelamatkan nyawaku sendiri, aku akan mati dengan menanggung malu.

Shin Myun tersindir dan ia marah, brengsek seperti kau bisa bicara tentang kesetiaan? Makan kesetiaan itu!

Tiba-tiba Cho Hi menerobos masuk ke Hanseongbu. Cho Hi berkata tahu dimana Seung Yoo.
Seok Ju kaget dan melarang Cho Hi mengatakannya. Cho Hi tidak peduli, ia ingin Shin myun janji untuk melepaskan Seok Ju dan ia akan mengatakan dimana Seung Yoo.

Seok Ju marah, apa kau gila? Cho Hi teriak, ya aku gila! Kau sudah pernah mati sekali. Aku tidak bisa melihatmu mati untuk kedua kalinya. Aku..aku akan menyelamatkanmu bagaimanapun caranya.
Cho Hi berkata kalau Seung Yoo pergi ke Gwangju.

Shin Myun : Itu tempat Jong, dia menemui Jong.
Sebelum pergi, Shin Myun menyindir Seok Ju. Karena seorang wanita, nyawamu selamat. Sangat memalukan.

Cho Hi berkata tidak peduli jika Seok Ju tidak memaafkannya, asal Seok Ju hidup, ia tidak peduli.

Seung Yoo dan Se Ryung tiba di Gwangju. Seung Yoo minta Se Ryung menunggu dan ia jalan ke kediaman Jong. Seung Yoo dihadang pengawal.

Untung Jong datang dan berkata kalau Seung Yoo adalah temannya.

Jong senang bertemu Seung Yoo lagi dan Seung Yoo berkata ia tidak sendiri. Se Ryung muncul, ia tersenyum dan memberi salam pada Jong.

Ke-empatnya berkumpul di ruang tengah. P. Kyung Hye syok mendengar Se Ryung dijadikan budak.

P. Kyung Hye : Budak? Kau bilang Budak? Kebiasaan membunuh Ayahmu, akhirnya membuatnya gila. Dia bahkan menghukum putrinya sendiri dan menjadikannya budak. Apa yang akan kau lakukan nanti?

Se Ryung tidak menjawab, Seung Yoo yang menjawab. Ia akan bersama saya.

P. Kyung Hye dan Jong tampak terkejut. Se Ryung berkata ia selalu mencemaskan P. Kyung Hye. Tapi melihat P. Kyung Hye tenang, Se Ryung jadi lega.

Jong mengajak Seung Yoo pergi dan membiarkan kedua Putri itu bicara. Ia ingin mengajak Seung Yoo ke satu tempat.

P. Kyung Hye tanya apa Seung Yoo sudah menerima Se Ryung. Se Ryung mengiyakan.
Se Ryung juga merasa terbeban karena ayahnya, tapi ia bisa mengatasinya dan minta P. Kyung Hye tidak mencemaskannya.

P. Kyung Hye merasa Se Ryung berubah, menjadi lebih kuat dan dewasa. Apa cinta yang telah mengubahmu? Tidak peduli seberapa besar penderitaanmu, sungguh menyenangkan kalau kalian bisa bersama.

Shin Myun berhasil melacak Seung Yoo. Bibi pemilik kedai membenarkan kalau ada pasangan yang sesuai dengan deskripsi mereka lewat disini tadi pagi.

Jong mengajak Seung Yoo menghadiri pertemuan. Di Gwangju ini Jong merasa tenang karena bukan wilayah Suyang dan pasukan disini melindunginya.

Tuan Lee menunjukkan deklarasi pemberontakan yang dikirim P. Geum sung pada Jung Jong dan juga untuk mereka di Jeolla-do yang ingin melawan Suyang.
Gyeongsang-do dan Jeolla-do akan mendukung pemberontakan.

Seung Yoo berkata kalau di ibukota, Chong Tong Wi juga akan ikut serta. Seung Yoo membeberkan rencananya, Jeolla-do dan Gyeongsang-do harus mengerahkan pasukan di saat bersamaan.
Kita harus menyulitkan Suyang, agar kesulitan memutuskan kemana akan mengerahkan pasukannya.

Setelah pasukan dari Jeolla-do dan Gyeongsang-do bergerak. Saya akan membawa Yang Mulia (Danjong) dari Yeongwol, Gangwon-do dan bergabung bersama semuanya. Kita akan mengumpulkan semua pasukan disana dan menyerang ibukota. Setelah melumpuhkan Hanseongbu, menyerbu istana akan menjadi tanggung jawab Chong Tong Wi.

Tuan Lee kagum, Anda benar2 putra Tuan Kim Jong Seo. Ini benar2 rencana tanpa cacat. Kapan tanggal pemberontakan ini?
Seung Yoo sendiri yang akan menemui P. Geum Seong untuk membahasnya. Semua setuju dan tampak puas.

Seung Yoo dan Jong jalan pulang. Jong membawa rencana pemberontakan itu. Seung Yoo heran, bukannya dibakar, kau justru membawanya seperti itu?
Jong ingin menunjukkan-nya ke P. Kyung Hye agar Putri bahagia.

Seung Yoo, Jong, Se Ryung dan P. Kyung Hye berkumpul bersama. Jong minta Seung Yoo menuang arak untuknya. Anggur ini terasa seperti yang kuminum di masa lalu.
Jong ingin minum lagi tapi istrinya melarang. Jong membujuk agar diijinkan minum secawan lagi.

P. Kyung Hye tampak merajuk, Orang yang akan segera menjadi Ayah, tidak diijinkan menjadi begitu rapuh.

Seung Yoo terkejut tapi ia mengerti. Sementara Jong bengong, dia pikir ia salah dengar. Seung Yoo...aku apa yang baru saja kudengar?

Seung Yoo menggodanya, Baru saja Pangeran minta saya menuangkan arak dan sekarang anda punya masalah dengan pendengaran juga? Kau akan segera jadi ayah.
Jong masih syok, Itu...apa maksudnya? Aku akan jadi Ayah?

Se Ryung tersenyum dan menjelaskan, Yang Mulia, Tuan Putri sedang mengandung.

Jong senang sekali, benarkah? Ia memandang istri dan ingin menyentuh perut Kyung Hye, apa itu benar?
P. Kyung Hye tersenyum dan mengangguk.

Jong berkata kalau anak di rahim istrinya adalah bintang keberuntungan. Aku akan segera jadi Ayah. Aku tiba2 ingin membungkuk berterima kasih untuk semua ayah di dunia ini.

Seung Yoo ketawa. Tapi Se Ryung tidak, ayahnya...bukan sosok Ayah yang selama ini ia kenal. Seung Yoo menoleh dan melihat wajah Se Ryung muram. Ia menggenggam tangan Se Ryung. Se Ryung tersenyum.

Pasangan P. Kyung Hye+Jong tampak gembira sekali.

Seung Yoo dan Se Ryung jalan-jalan mencari angin sambil bergandengan tangan. Se Ryung tampak murung. Seung Yoo menarik Se Ryung ke dalam pelukannya.
Seung Yoo : Aku akan gila karena ingin memelukmu. Aku benar2 berharap kalau setiap hari bisa seperti hari ini selamanya...hangat dan aman sepanjang hari.

Se Ryung : Saat fajar tiba, semua akan kembali menjadi kekacauan.
Seung Yoo : Selama kau ada di sisiku, aku akan mampu bertahan.

Jong dan P. Kyung Hye juga punya momen mereka sendiri. Mereka tidak tahu kalau pasukan Myun telah tiba di kediaman Jong.

Jong berkata ia sungguh pria yang diberkati. P. Kyung Hye tidak mengerti, kau adalah Pu Ma/Pangeran Pendamping. Tapi tinggal di tempat seperti ini, apa yang harus disyukuri?
Jong : Sebagai pria, bisa menikah dengan wanita yang cantik, saling mencintai, dan memiliki anak, jika itu bukan berkat, lalu apa?

P. Kyung Hye : Kau ingin anak laki atau perempuan?
Jong : Laki atau perempuan, aku hanya berharap anak kita akan mirip Tuan Putri.

Mereka mendengar keributan. Jong mengeluh, dasar orang ini. Ia teriak, Kakak dan kakak ipar sedang bicara, masuk saja dengan tenang, apa kau harus..
Jong memutuskan untuk melihat. Ia pikir orang diluar adalah Seung Yoo, wajah Jong berubah saat melihat Shin Myun. Apa yang kau lakukan disini?

Shin Myun : Cari!
Ja Beon dan anak buahnya mulai bergerak. Jong melarang mereka masuk, kalian semua diam! Yang Mulia, Tuan Putri sedang mengandung.

Shin Myun memberi kode Ja Beon untuk mundur. Lalu masuk ke ruang tengah hanya bersama Jong.

Shin Myun tahu Seung Yoo sudah menemui Jong, apa yang ia lakukan disini?

Jong menyangkal kalau Seung Yoo datang. Shin Myun berkata kalau Jong ingin bohong, seharusnya menyembunyikan bukti, ada dua cawan arak di meja, tidak mungkin Yang Mulia minum arak saat sedang mengandung, benar kan?

Jong tetap berkata arak itu bukan untuk Seung Yoo.
Shin Myun : Jika aku tanya siapa orangnya, kau harus siap menjawabnya. Lupakan. Lagipula kau bukan orang yang bisa dipercaya.

Jong murka, brengsek! apa kau tahu apa kepercayaan itu? Membual seperti itu?

Shin Myun : Bagaimanapun, aku akan menangkap Kim Seung Yoo dan membunuhnya.
Jong : Lihat saja apa semua akan berjalan seperti keinginanmu. Lakukan apa maumu..

P. Kyung Hye menyuruh Eun Geum lari mencari Se Ryung dan minta mereka pergi dari sini. Eun Geum lari dari pintu belakang, tapi ia disergap Ja Beon.
Ja Beon : Kau mau kemana terburu-buru seperti itu? Apa kau mencoba memperingatkan Kim Seung Yoo?

Eun Geum ketakutan tapi berusaha diam, Ja Beon mengancam. Kalau kau tidak mau majikanmu menderita, jangan mengira bungkam akan menyelesaikan masalah.

Shin Myun masih mendesak Jong. Jong tetap bungkam. Ja Beon membuka pintu, Tuan..pelayan sudah bicara. Kim Seung Yoo masih di dekat sini. Shin Myun langsung bergerak. Jong marah.

Seung Yoo dan Se Ryung jalan sambil bergandengan tangan, sesekali saling melempar senyum.
Tiba-tiba Seung Yoo berhenti dan jongkok. Se Ryung heran, ada apa?

Seung Yoo menunjuk jejak-jejak kuda. Shin Myun disini.
Se Ryung langsung ketakutan. Seung Yoo menenangkannya dan menariknya sembunyi. Tunggu disini, Aku akan segera kembali.

Seung Yoo : Kumohon jangan pernah..jangan pernah menunjukkan dirimu.
Se Ryung mengangguk, Seung Yoo tersenyum.

Seung Yoo beranjak pergi tapi Se Ryung reflek menahan tangannya.

Seung Yoo berbalik dan memeluk Se Ryung lalu menciumnya. Seperti akan berpisah lagi. Lalu Seung Yoo pergi.

Seung Yoo mengendap-endap ke arah kediaman Jong dan bertemu patroli. Ternyata Tuan Lee. Apa yang terjadi? Apa mereka tahu rencana kita?
Seung Yoo : Mereka pasukan Hanseongbu, mereka ingin menangkap saya.

Seung Yoo minta Tuan Lee tidak khawatir karena Jong pasti akan merahasiakan rencana mereka. Sebaiknya kita ke sana diam-diam.

Se Ryung menunggu di persembunyian dan mendengar suara orang. Apa itu Guru?
Bukan Seung Yoo, tapi Ja Beon. Se Ryung ketakutan.

Pasukan Tuan Lee dan Seung Yoo tiba di dekat kediaman Jong. Mereka melihat Shin Myun.

Shin Myun ada di halaman rumah Jong, ia teriak : Kim Seung Yoo! Aku tahu kau disini. Kau bukan orang yang akan meninggalkan kekasihmu dan juga temanmu untuk melarikan diri.

Seung Yoo murka melihat Shin Myun. Sekarang Seung Yoo yang merampas busur dan panah dari polisi lalu siap membidik Shin Myun.

Ja Beon tiba bersama Se Ryung. Shin Myun semakin marah melihat Se Ryung.

Seung Yoo kaget saat melihat Se Ryung dan menahan panahnya.

PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20]

0 comments:

Post a Comment