Jang Ok Jung episode 23 part 1
Jang Ok Jung diturunkan dari posisi Ratu dan kembali menjadi Hee Bin. Ok Jung jalan keluar istana Ratu diiringi tangisan para dayangnya.
Ratu Inhyeon jalan kembali ke istana. Keduanya bertemu. Dari pintu yang lain, Choi Sukwon juga muncul bersama rombongan. Ketiga wanita itu bertemu.
Ratu mengingatkan Hee Bin dengan perkataan soal ludah sebelumnya. Jika seseorang meludahimu, lebih baik membiarkannya saja sampai kering. Rasanya baru kemarin aku mengatakannya. Tapi sekarang, semua ludah itu sudah kering dan aku kembali.
Hee Bin : Kalau anda begitu menginginkan penghormatan dari saya. Saya akan memberikannya untuk anda.
Jang Hee Bin membungkuk pada Ratu. Selamat. Ratu Inhyeon berterima kasih. Prediksiku benar, kalau perhatian Yang Mulia Raja sudah berakhir, semuanya akan kembali menjadi ketidak-beruntungan.
Jang Hee Bin : Bagi saya, semua perhatian Yang Mulia Raja bukanlah ketidak-beruntungan. Saya hanya meninggalkan kediaman Ratu dan kembali ke Chwi Seon Dang.
Ratu benar2 syok mendengar ini, kau tidak diturunkan menjadi orang biasa tapi kembali ke Chwi Seon Dang?
Jang Hee Bin membenarkan, meskipun saya telah diturunkan dari posisi Ratu, saya belum diturunkan menjadi orang biasa. Itu bedanya dengan anda. Anda dikeluarkan dari istana karena Yang Mulia berpihak pada Jang Ok Jung. Tapi saya pergi demi melindungi cinta Yang Mulia Raja. Saya harus kembali ke Chwi Seon Dang sekarang.
Hee Bin membungkuk pada Ratu sekali lagi dan melirik Sukwon dengan dingin lalu jalan pergi.
Choi Sukwon mengucapkan selamat pada Ratu dengan suara keras, sengaja agar Hee Bin mendengarnya. Hee Bin diam saja dan pergi. Ratu Inhyeon masih kelihatan terpukul karena menyadari Raja masih melindungi Hee Bin.
Ratu Inhyeon jalan masuk ke kediamannya dengan mengucapkan terima kasih pada ayahnya. Karena perjuangan ayahnya, ia bisa kembali ke kediaman Ratu. Sekarang Ayah bisa kembali menjadi Ayah mertua Raja. Ibunda, seperti janji saya. Saya akan bisa melindungi harga diri keluarga Raja. Sekarang, aku tidak akan membiarkan posisi ini dicuri lagi.
Aku tahu dengan baik, kalau itu adalah tugasku.
Dayang Hong mengucapkan selamat pada Ratu Inhyeon. Tiba-tiba Ratu merasa kesakitan dan memegang dadanya erat-erat. Dayang Hong panik dan ingin memanggil tabib istana, tapi Ratu melarangnya, tidak. Jangan. Ratu tidak ingin tersebar rumor di hari pertamanya masuk istana dan itu bisa mengancam posisi yang baru saja didapatnya kembali.
Jang Hee Bin dan dayang Uhm kembali ke Chwi Seon Dang. Dayang Uhm menangis, kembali ke Chwi Seon Dang sebagai ibu kandung Putra Mahkota, ini benar-benar tidak adil Yang Mulia Ratu.
Hee Bin tersenyum : Tidak. Aku mendapatkan Chwi Seon Dang saat masih menjadi Suk Won, kemudian aku menjadi Hee Bin lalu mendapatkan Yun. Setelah itu aku naik menjadi Ratu. Semua kesuksesanku terjadi di tempat ini. Terlebih lagi, Chwi Seon Dang adalah hadiah dari Yang Mulia Raja. Jadi aku bisa memulainya lagi dari sini. Ayo kita masuk.
Jang Hee Bin melangkahkan kaki untuk masuk ke Chwi Seon Dang, tapi ia merasa berat. Tiba-tiba Raja sendiri datang dan menggandeng tangan Hee Bin.
Sukjong : Chwi Seon Dang adalah tempat untuk kita, jadi aku tidak bisa membiarkanmu masuk sendirian. Langkah pertamamu memasuki Chwi Seon Dang haruslah bersamaku. (ohhh..)
Hee Bin terharu : Yang Mulia.
Sukjong : Ayo masuk ke dalam seperti biasanya, bersama-sama.
Hee Bin mengangguk dan tersenyum. Keduanya jalan ke Chwi Seon Dang sambil bergandengan tangan.
Sampai di dalam, Sukjong menggenggam tangan Ok Jung, kau harus melalui ini. Nanti pasti akan datang hal-hal yang baik. Ok Jung minta Raja tidak khawatir.
Saya adalah Jang Ok Jung. Saya tidak pernah menjatuhkan senjata saya yang bernama "harapan" dari tangan saya. Selama saya tetap memiliki Yang Mulia dan Yun kita, saya bisa melalui semua kesulitan.
Chi Soo minum dengan Seol Hyang. Ia pikir setelah menurunkan Ok Jung, maka Ok Jung akan dikeluarkan dari istana dan menjadi rakyat biasa. Ternyata cuma kembali lagi ke Chwi Seon Dang.
Seol Hyang berkata seperti itulah para Raja, meskipun mereka membuang sesuatu mereka tidak akan pernah melepaskannya. Kadang, mereka memilih untuk membunuhnya. Sekarang apa rencana anda?
Chi Soo tersenyum : Setelah mengganti ibu negara ini, aku tidak memiliki apapun di tanganku.
Seol Hyang : Saya dengar anda mendapat pesan dari Tuan Jin. Setelah anda mendapatkan kepala Jang Hyeon, anda bisa kembali ke Qing sekarang.
Chi Soo diam saja.
Sukjong menghadiri rapat dewan istana. Kabinetnya sudah berubah lagi dan sekarang Partai Seoin terbagi dua. Noron dengan Kim Man Gi dan partai Soron.
Sukjong membaca petisi dari Noron, mereka ingin Jang Hee Jae segera dihukum mati. Tapi Partai Soron punya pendapat lain, Jang Hee Jae adalah paman Putra Mahkota yang akan naik takhta. Mereka tidak ingin Hee Jae dieksekusi. Kedua pihak berdebat.
Kasim Yang lari masuk dan mengabarkan bahwa Min Yoo Jung meninggal dunia. Sukjong dan para Menteri, khususnya Kim Man Gi terkejut.
Ratu Inhyeon menangis di depan altar ayahnya dan ingat semua yang dikatakan ayahnya kepadanya. Setelah itu Inhyeon menghadap Sukjong. Sukjong tanya apa Inhyeon bisa menyampaikan selamat tinggal pada ayahnya.
Ratu berterima kasih pada Raja yang membuat semuanya berjalan lancar. Sukjong mengangguk, ayah Inhyeon adalah satu-satunya politisi yang selalu membuatnya terdesak, tapi berkat dia Sukjong bisa tumbuh menjadi politisi yang lebih baik.
Ratu Inhyeon : Terima kasih atas kata-kata Yang Mulia.
Sukjong : Mungkin karena itu aku selalu menjaga jarak denganmu. "Aku tidak boleh membiarkannya mengetahui detak jantungku." itu yang kupikirkan.
Ratu Inhyeon tampak sedih, apa saya adalah orang yang begitu menyulitkan bagi Yang Mulia? Sukjong membenarkan, tentu saja. Kau adalah putri Min Yoo Jung yang agung.
Ratu : Yang Mulia, saya akan menuangkan arak untuk anda sebagai putri Min Yoo Jung untuk terakhir kalinya. Setelah itu anggaplah saya sebagai wanita biasa dan perlakukan saya seperti itu.
Ratu Inhyeon menuangkan arak untuk Sukjong. Tapi Sukjong tidak bisa menganggapnya sebagai wanita biasa, menjadi Ratu dengan otoritas, itulah yang paling cocok untukmu. Tidak ada kebencian lagi di mata Sukjong. Mungkin hubungan mereka bisa diperbaiki meskipun perlahan.
Sukjong bertemu P. Dong Pyeong. Ia menerima laporan soal Hye Min Seo. P. Dong Pyeong berkata sekarang banyak klinik swasta yang bermunculan menjadi saingan Hye Min Seo dan mereka kekurangan obat2an.
Sukjong mengerti tapi ia tidak bisa menutup Hye Min Seo karena itulah satu-satunya tempat dimana rakyat miskin bisa mendapatkan pengobatan secara gratis. P. Dong Pyeong mengerti. Lalu ia tanya soal petisi untuk mengeksekusi Jang Hee Jae, bagaimana anda akan mengatasinya?
Sukjong : Jika aku memutuskan untuk mengeksekusi Jang Hee Jae seperti permintaan Noron, panah berikutnya akan mengarah pada Hee Bin.
P. Dong Pyeong : Saya yakin mereka akan memburu Hee Bin seperti anjing liar. Dan setelah itu, mereka akan membidik Putra Mahkota yang merupakan putra Hee Bin.
Sukjong membenarkan, itu sebabnya ia tidak bisa terburu-buru memutuskan eksekusi Jang Hee Jae. Di saat ia membuat keputusan soal Hee Jae maka itu juga akan menentukan siapa yang kelak memegang kendali dalam kabinet antara Noron dan Soron. Dan status Hee Bin dan Suk Won bisa berubah. Tidak ada yang lebih beresiko daripada kasus Jang Hee Jae di dalam dewan istana saat ini.
Ratu Inhyeon main dengan PM Yi Yun. Suk Won ada di kediamannya. Suk Won kelihatan tidak senang, Yang Mulia Ratu, apa anda begitu menyukainya? Sejujurnya, dia bukan putra kandung anda.
Dayang Hong bahkan merasa Sukwon keterlaluan sampai memperingatkannya. Suk Won Mama!
Choi Sukwon : Bukankah itu benar? Dia adalah putra Hee Bin yang sudah membuat Yang Mulia Ratu melalui banyak penderitaan.
Ratu Inhyeon : Jaga perkataanmu. Meskipun ia masih kecil, ia bisa mendengar.
Sukwon melirik PM Yi Yun. Lalu tanya apa sikap Yang Mulia Raja semakin baik pada Ratu akhir-akhir ini. Saya dengar Yang Mulia memanggil anda ke kamarnya.
Ratu Inhyeon : Kenapa kau ingin tahu soal itu?
Choi Sukwon tersenyum, bukannya ia ingin tahu, tapi yang terpenting dalam hubungan pasangan adalah cinta. Jadi saya berharap Yang Mulia bisa berbahagia dengan Raja dan segera mendapatkan keturunan. Jika tidak, saya dengan senang hati akan melahirkan seorang putra untuk anda. Yang Mulia Ratu, anda akan membesarkan putra saya juga, ya kan?
Ratu Inhyeon terkejut, putra..mu?
Choi Sukwon : Ya. Putra saya juga pasti akan menjadi putra anda. Meskipun dia tidak akan menjadi Putra Mahkota, tapi ia bisa menjadi adik lelaki yang akan menduduki takhta berikutnya.
Ratu Inhyeon sedikit marah : Jaga kata-katamu, Suk Won. Adik laki-laki penerus berikutnya?
Tiba-tiba Ratu Inhyeon menekan dadanya lagi. Choi Suk Won pura-pura mencemaskan Ratu. Yang Mulia Ratu, ada apa?
Ratu Inhyeon menggeleng, tidak apa-apa. Suk Won tolong pergilah. Aku tidak cukup tidur semalam, aku pasti kelelahan. Suk Won mengerti, ia menghormat dan keluar dari kamar Ratu sambil diam-diam menyeringai.
Choi Suk Won tanya kondiri Ratu pada seorang dayang, apa Yang Mulia Ratu sering mengalami sakit di dadanya?
Dayang itu membisikkan kondisi Ratu pada Suk Won. Sukwon tersenyum, ia melepas cincinnya dan memberikannya ke dayang itu. Ia pergi dengan wajah puas.
P. Dong Pyeong menemui Hee Bin. Ia tidak mengira akan memanggil Ok Jung dengan panggilan Hee Bin Mama lagi.
Hee Bin tersenyum, aku juga tidak menduganya. Aku sudah berusaha keras untuk tidak bergeser dari Yong Ma Ru (kediaman Ratu/atap Naga yang tidak ada naganya). Tapi ternyata aku merasa lega sekarang setelah melepaskannya.
P. Dong Pyeong : Anda bisa mengatasinya?
Jang Hee Bin : Ya, kecuali satu. Aku sangat merindukan Yun-ku. Setelah masalah Hee Jae bisa diselesaikan, aku baru bisa benar2 tenang.
P. Dong Pyeong juga ingin mengetahui penyelesaian kasus Hee Jae, ia yakin Hee Jae dijebak.
Hee Bin terkejut, dia dijebak?
P. Dong Pyeong membenarkan, memang benar bahwa Hee Jae memasukkan racun, tapi orang yang membuatnya melakukan itu mungkin adalah Choi Sukwon atau orang-orang Kim Man Gi. (Tetap salah Hee Jae, kenapa bisa terjebak. Itu keputusan Hee Jae.)
Hee Bin juga mulai sadar ada yang aneh. Hee Jae menambahkan racun setelah mendengar bahwa Sukwon hamil. Tapi Choi Sukwon tidak ragu-ragu meminumnya, jika ia benar-benar hamil, ia tidak mungkin meminumnya.
P. Dong Pyeong membenarkan, kalau ia meminumnya tanpa menyadari ada racun di dalamnya, maka partai Noron seharusnya mulai ribut karena Choi Sukwon mengalami keguguran dan membesarkan insiden ini. Tapi mereka justru diam saja.
Jang Hee Bin : Tidak keguguran berarti tidak ada kehamilan. Berarti..
P. Dong Pyeong : Yang Mulia Raja juga berkata pada saya, bahwa menerima seorang selir bukan berarti ia jatuh dalam perangkap Noron. Raja hanya ingin bersikap seolah menerima selir itu. Dan juga, sebagai peringatan pada partai Namin agar tidak malas karena ada Ratu yang mendukung mereka.
Dayang Hong mencemaskan kesehatan Ratu Inhyeon. Ratu hanya berkata ia baik-baik saja. Lalu tanya, Choi Sukwon apa demi menjerat Jang Hee Jae, ia bersedia minum racun itu? Dayang Hong membenarkan, itu yang saya dengar.
Ratu Inhyeon menghela nafas, aku mengambil dia karena berpikir ia hanya rubah kecil. Tapi mungkin ia adalah harimau kecil. Ratu tampak hopeless, kurasa memang sudah takdirku didesak kesana-sini oleh para selir.
Jang Hee Bin bertemu Choi Suk Won. Suk Won menghormat kepadanya. Hee Bin melarang Suk Won pergi dan mengajaknya bicara di Chwi Seon Dang.
Hee Bin mengamati Choi Sukwon dan berkata kalau Sukwon harus melewati Chwi Seon Dang dulu untuk sampai ke kediaman Ratu. (artinya, jangan pikir mudah untuk jadi Ratu) Tujuanmu adalah untuk mengalahkanku, benar kan?
Choi SukWon : Saya memiliki kesempatan langka untuk masuk ke sarang rubah, saya mencoba untuk mengingat semua yang saya lihat.
Hee Bin : Aku cuma bertanya, tapi kau menanggapinya dengan serius. Apa boleh buat, Yang Mulia Ratu sedang membesarkan anak harimau dan bukannya rubah kecil.
Choi Sukwon : Apa ada wanita di istana ini yang tidak berpikir seperti itu?
Hee Bin : Ada banyak gungnyeo di istana yang tidak melihat pohon yang tidak bisa mereka panjat. Mereka yang fokus pada tugas2nya.
Choi Sukwon : Saya juga fokus pada tugas saya sebagai selir yang melayani Yang Mulia Raja.
Jang Hee Bin : Ya, pelayanan paling baik untuk Yang Mulia Raja adalah memberikan keturunan.
Choi Sukwon : Itu benar, tapi kewajiban itu bukan hanya untuk para Selir melainkan untuk Yang Mulia Ratu. Tapi dia tidak memenuhinya.
Jang Hee Bin marah : Beraninya seorang selir rendahan bicara tentang kewajiban Yang Mulia Ratu? Bukan bagianmu untuk membuat penilaian.
Choi Sukwon tersenyum : Tapi, bagaimana dengan masa depan anda, Hee Bin Mama? Tidak ada menteri yang tersisa di dewan istana untuk mendukung anda.
Jang Hee Bin tersenyum : Aku memiliki dua matahari di istana yang bisa kuandalkan tanpa perlu dukungan para menteri. Yang Mulia Raja dan Putra Mahkota Yun. Apa itu bisa dibandingkan dengan kekuatan kecil Kim Man Gi? Yang Mulia Raja benar-benar ingin mendapatkan banyak anak yang lucu seperti kelinci tumbuh besar di Chwi Seon Dang.
Choi Sukwon : Anak-anak lucu seperti kelinci?
Jang Hee Bin : Sesuatu yang tidak berani kau impikan.
Choi Sukwon : Siapa yang akan tahu masa depan?
Jang Hee Bin : Kau tanya bagaimana aku tahu? Posisi selir ditentukan oleh rasa suka Yang Mulia Raja. Tapi Sukwon, posisimu tidak dimulai dengan rasa suka dari Raja. Tapi dimulai dari posisi politik. Itulah yang terjadi, karena kau tidak mendapatkan anugerah dari Yang Mulia Raja. Jadi tentu saja tidak ada kehamilan.
Choi Sukwon mencoba menantang Jang Hee Bin untuk menanyakannya sendiri pada Raja.
Jang Hee Bin : Aku sudah berencana untuk menanyakannya.
Choi Sukwon terlihat mulai gelisah. Hee Bin berkata dengan dingin, kalau kau sudah selesai dengan tehmu, kau bisa pergi.
Choi Sukwon pergi tanpa menghormat pada Hee Bin. Kurang ajar memang anak ini. Tapi seharusnya anak ini muncul sejak awal, karena kehadirannya anehnya membuat Ratu dan Hee Bin jadi sedikit kompak wkkk
Ratu Inhyeon main tangkap bola dengan PM Yi Yun. Ratu tampak gembira.
Jang Hee Bin memandangi PM Yi Yun dari kejauhan, ia benar-benar sangat merindukan Yun-nya.
Ratu Inhyeon berdiri dan tiba-tiba merasa dadanya sakit. Ia terhuyung. Dayang Hong segera membantunya, Yang Mulia!
Ratu melihat Hee Bin dari jauh dan menyadari kalau Hee Bin pasti merindukan putranya. Ratu Inhyeon menghela nafas, ia minta Dayang Hong memberikan PM Yi Yun pada Hee Bin untuk sementara.
Dayang Hong terkejut, anda tidak perlu melakukan itu untuknya Yang Mulia.
Ratu berkata Hee Bin dan Putra Mahkota terikat secara takdir. Mereka harus bertemu paling tidak sesekali.
Dayang Hong akhirnya menggendong PM Yi Yun dan membawanya pada Hee Bin. Ratu Inhyeon jalan-jalan untuk menghirup udara segar.
Dayang Hong setengah menggerutu saat menyerahkan PM Yi Yun pada Hee Bin, tapi Hee Bin tidak peduli, ia sangat bahagia dan berterima kasih pada Dayang Hong. Hee Bin menggendong Yun dengan gembira, ia melihat ke arah Ratu dengan pandangan berterima kasih.
Sukjong jalan ke arah kediaman Ratu dan melihat Hee Bin menggendong anaknya dengan bahagia.
Sukjong tersenyum, ia senang dengan keputusan Ratu.
Yun kecil melambai ke arah ayahnya dan Ratu wkkk lucu sekali.
Sukjong berterima kasih pada Inhyeon, aku yakin ibu kandung Yun pasti akan sangat merasa berterima kasih. Dan aku juga berterima kasih padamu. Apa kau mau jalan-jalan bersamaku?
(Sepertinya hubungan mereka membaik setelah Ibu Suri dan Min Yoo Jung meninggal semuanya wkk)
Untuk pertama kalinya, Ratu Inhyeon bisa jalan-jalan bersama Sukjong dengan santai. Inhyeon mengutip, seorang pria yang bijaksana harus berhati-hati pada nafsu seksualnya saat muda, pertarungan di usia menengah, dan keinginan materi di usia tua. Apa semua itu juga terjadi pada Yang Mulia?
Sukjong ketawa, aku telah bertarung sejak aku masih muda, diawasi saat usia menengah.
Ratu Inhyeon : Tapi anda selalu memenangkan pertarungan.
Sukjong : Apa kelihatannya seperti itu? Tapi pertarungan dengan Yeoyang Buwon-gun (Min Yoo Jung) selalu membuatku berjuang keras.
Ratu Inhyeon terdiam, selalu ada jurang ayahnya diantara mereka. Sukjong kelihatan bersalah, oh maaf.
Tiba-tiba Ratu Inhyeon memegang dadanya, ia kesakitan dan jatuh pingsan di pelukan Sukjong.
Sukjong panik, Ratu! Ratu! Cepat panggilkan tabib istana!
Sukjong memandangi Ratu Inhyeon yang tertidur. Tabib istana menjelaskan ia sudah memberikan obat agar Ratu tidur, karena rasa sakitnya sangat parah.
Sukjong tanya penyakit Ratu pada Dayang Hong. Dayang Hong menjelaskan, Ratu sudah sakit sejak lama dan memburuk secara tiba-tiba. Dayang Hong menangis.
Tabib istana menambahkan, sebenarnya Ratu sudah menderita sakit cukup lama, sejak Ratu kembali ke istana, ia sudah sakit. Yang Mulia Ratu sudah diobati dengan tonik herbal selama ini, tapi...
Tabib hanya bisa membungkuk minta ampun.
Sukjong menghela nafas, ini adalah kesalahanku.
Chi Soo menyerahkan buku keuangan tentang bisnisnya pada Seol Hyang. Chi Soo memintanya untuk menutup semua bisnisnya di Joseon. Seol Hyang terkejut, Chi Soo gagal membuat Ok Jung dikeluarkan dari istana, tapi justru ingin pergi dan menutup semua bisnisnya. Bisnis anda banyak sekali!
Chi Soo diam saja.
Jang Hee Bin main bersama Yun, keduanya tampak ceria. PM Yi Yun batuk. Satu kali, PM Yi Yun melempar bola dengan keras membuat bolanya menggelinding ke halaman.
Dayang Uhm lari mengambil bola. Saat ia berbalik, ternyata PM Yi Yun sudah jatuh ke tanah. Hee Bin menoleh, ia syok sekali. Yun-ah! Hee Bin teriak, cepat panggilkan tabib istana!
Sukjong bergegas ke kamar PM Yi Yun. Tabib istana melarangnya masuk, Yang Mulia...Putra Mahkota terena cacar air, sangat menular. Sukjong marah, anakku sakit dan aku tidak boleh melihatnya?
Tabib istana tidak berdaya dan membiarkan Raja masuk.
PM Yi Yun memang terkena cacar air. Sukjong dan Hee Bin tampak trauma. Sukjong ingat, ia sudah kehilangan Ratu Ingyeong karena cacar air, ia tidak ingin kehilangan Yun karena hal yang sama.
Tabib istana berjanji akan melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan.
Sukjong menghela nafas : Sudah ada insiden di kediaman Ratu dan sekarang Putra Mahkota sakit, banyak sekali ketidak beruntungan di istana ini.
Hee Bin terkejut, apa Yang Mulia Ratu sakit? Sukjong mengangguk. Dan herannya, Hee Bin tidak kelihatan senang dengan sakitnya Ratu.
Para menteri mulai kasak-kusuk, kudengar Putra Mahkota terkena cacar air dan bukan itu saja, Yang Mulia Ratu juga sakit parah. Ratu sudah lama menahan kemarahan di hatinya, sekarang emosinya membuat Ratu sakit jantung.
Ny. Yoon menemui seorang cenayang. (Tidakkkk!!!) Apa kau cenayang terbaik di Joseon? Yang sudah menerima kekuatan dari cenayang istana? Cenayang itu tiba-tiba berseru, seseorang akan meninggal.
Seseorang akan meninggal di istana.
Ny. Yoon ketakutan, apakah..Putra Mahkota? Cenayang itu menjawab, Putra Mahkota atau bukan, jika sudah terlambat, kehidupan akan menyeberang ke pihak lain. (yee..memangnya film Final Destination?)
Cenayang itu minta Ny. Yoon menyuruh Hee Bin melakukan ritual untuk keselamatan putranya.
Sukjong mengamati Hee Bin yang sedang membersihkan tangan Yun. Hee Bin cemas, ia takut Yun meninggalkan mereka. Sukjong menghiburnya, kita cukup lama menantikan Yun, dia tidak akan begitu saja meninggalkan kita.
Hee Bin menahan tangis dan terus mengelap tangan putranya. Sukjong tampak sedih. (btw, yang jadi Yun ini pinter sekali sih...tidur dengan anteng. Lucu sekali)
Jang Hee Bin bertemu P. Dong Pyeong. Hee Bin merasa putus asa sampai ia ingin sekali mengadakan upacara ritual.
P. Dong Pyeong terkejut, ia mengingatkan Hee Bin bahwa mendiang Ibu Suri juga melakukan itu dan jatuh sakit. Lagipula di negara seperti Joseon yang menganut paham konfusianisme kuat, melakukan ritual di istana adalah hal yang terlarang. Itu bisa menjadi masalah besar di istana.
Hee Bin tidak tahu bahwa itu sangat serius. Tapi ia mengerti dan tidak akan melakukannya. P. Dong Pyeong menghela nafas, ia kelihatan cemas.
Ny. Yoon menemui Jang Hee Bin, ia sudah bertanya kepada banyak cenayang dan bertemu cenayang terbaik yang menerima kekuatan dari cenayang istana. Dia mengatakan hal yang mengerikan.
Hee Bin tanya apa katanya.
Ny. Yoon : Saya yakin ia tidak mengatakan tentang Putra Mahkota, tapi ia berkata bahwa seseorang akan meninggal. Orang yang sangat berharga.
Hee Bin panik, ibu ..kenapa ibu bisa mengatakan hal yang menakutkan seperti ini?
Ny. Yoon menenangkan putrinya, saya yakin ia tidak mengatakan soal Putra Mahkota kita, jadi jangan khawatir.
Malamnya, PM Yi Yun demam tinggi. Tabib istana dan para perawat berusaha keras menurunkan demamnya. Hee Bin kelihatan cemas.
Sukjong datang dan tanya kondisi putranya. Hee Bin menangis, tadi pagi masih tidak apa-apa, tapi tiba-tiba ia memburuk. Sukjong menggenggam tangan Hee Bin dan minta Hee Bin kuat, dalam kondisi seperti ini jika sang ibu putus asa, siapa yang akan melindungi Yun?
Hee Bin mengerti, maafkan saya Yang Mulia. Sukjong mengangguk, ia juga cemas sekali
Jang Hee Bin kembali ke kediamannya dan memutuskan sesuatu.
bersambung...........
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20], [21-1], [21-2], [22-1], [22-2]
Ratu Inhyeon jalan kembali ke istana. Keduanya bertemu. Dari pintu yang lain, Choi Sukwon juga muncul bersama rombongan. Ketiga wanita itu bertemu.
Ratu mengingatkan Hee Bin dengan perkataan soal ludah sebelumnya. Jika seseorang meludahimu, lebih baik membiarkannya saja sampai kering. Rasanya baru kemarin aku mengatakannya. Tapi sekarang, semua ludah itu sudah kering dan aku kembali.
Hee Bin : Kalau anda begitu menginginkan penghormatan dari saya. Saya akan memberikannya untuk anda.
Jang Hee Bin membungkuk pada Ratu. Selamat. Ratu Inhyeon berterima kasih. Prediksiku benar, kalau perhatian Yang Mulia Raja sudah berakhir, semuanya akan kembali menjadi ketidak-beruntungan.
Jang Hee Bin : Bagi saya, semua perhatian Yang Mulia Raja bukanlah ketidak-beruntungan. Saya hanya meninggalkan kediaman Ratu dan kembali ke Chwi Seon Dang.
Ratu benar2 syok mendengar ini, kau tidak diturunkan menjadi orang biasa tapi kembali ke Chwi Seon Dang?
Jang Hee Bin membenarkan, meskipun saya telah diturunkan dari posisi Ratu, saya belum diturunkan menjadi orang biasa. Itu bedanya dengan anda. Anda dikeluarkan dari istana karena Yang Mulia berpihak pada Jang Ok Jung. Tapi saya pergi demi melindungi cinta Yang Mulia Raja. Saya harus kembali ke Chwi Seon Dang sekarang.
Hee Bin membungkuk pada Ratu sekali lagi dan melirik Sukwon dengan dingin lalu jalan pergi.
Choi Sukwon mengucapkan selamat pada Ratu dengan suara keras, sengaja agar Hee Bin mendengarnya. Hee Bin diam saja dan pergi. Ratu Inhyeon masih kelihatan terpukul karena menyadari Raja masih melindungi Hee Bin.
Ratu Inhyeon jalan masuk ke kediamannya dengan mengucapkan terima kasih pada ayahnya. Karena perjuangan ayahnya, ia bisa kembali ke kediaman Ratu. Sekarang Ayah bisa kembali menjadi Ayah mertua Raja. Ibunda, seperti janji saya. Saya akan bisa melindungi harga diri keluarga Raja. Sekarang, aku tidak akan membiarkan posisi ini dicuri lagi.
Aku tahu dengan baik, kalau itu adalah tugasku.
Dayang Hong mengucapkan selamat pada Ratu Inhyeon. Tiba-tiba Ratu merasa kesakitan dan memegang dadanya erat-erat. Dayang Hong panik dan ingin memanggil tabib istana, tapi Ratu melarangnya, tidak. Jangan. Ratu tidak ingin tersebar rumor di hari pertamanya masuk istana dan itu bisa mengancam posisi yang baru saja didapatnya kembali.
Jang Hee Bin dan dayang Uhm kembali ke Chwi Seon Dang. Dayang Uhm menangis, kembali ke Chwi Seon Dang sebagai ibu kandung Putra Mahkota, ini benar-benar tidak adil Yang Mulia Ratu.
Hee Bin tersenyum : Tidak. Aku mendapatkan Chwi Seon Dang saat masih menjadi Suk Won, kemudian aku menjadi Hee Bin lalu mendapatkan Yun. Setelah itu aku naik menjadi Ratu. Semua kesuksesanku terjadi di tempat ini. Terlebih lagi, Chwi Seon Dang adalah hadiah dari Yang Mulia Raja. Jadi aku bisa memulainya lagi dari sini. Ayo kita masuk.
Jang Hee Bin melangkahkan kaki untuk masuk ke Chwi Seon Dang, tapi ia merasa berat. Tiba-tiba Raja sendiri datang dan menggandeng tangan Hee Bin.
Sukjong : Chwi Seon Dang adalah tempat untuk kita, jadi aku tidak bisa membiarkanmu masuk sendirian. Langkah pertamamu memasuki Chwi Seon Dang haruslah bersamaku. (ohhh..)
Hee Bin terharu : Yang Mulia.
Sukjong : Ayo masuk ke dalam seperti biasanya, bersama-sama.
Hee Bin mengangguk dan tersenyum. Keduanya jalan ke Chwi Seon Dang sambil bergandengan tangan.
Sampai di dalam, Sukjong menggenggam tangan Ok Jung, kau harus melalui ini. Nanti pasti akan datang hal-hal yang baik. Ok Jung minta Raja tidak khawatir.
Saya adalah Jang Ok Jung. Saya tidak pernah menjatuhkan senjata saya yang bernama "harapan" dari tangan saya. Selama saya tetap memiliki Yang Mulia dan Yun kita, saya bisa melalui semua kesulitan.
Chi Soo minum dengan Seol Hyang. Ia pikir setelah menurunkan Ok Jung, maka Ok Jung akan dikeluarkan dari istana dan menjadi rakyat biasa. Ternyata cuma kembali lagi ke Chwi Seon Dang.
Seol Hyang berkata seperti itulah para Raja, meskipun mereka membuang sesuatu mereka tidak akan pernah melepaskannya. Kadang, mereka memilih untuk membunuhnya. Sekarang apa rencana anda?
Chi Soo tersenyum : Setelah mengganti ibu negara ini, aku tidak memiliki apapun di tanganku.
Seol Hyang : Saya dengar anda mendapat pesan dari Tuan Jin. Setelah anda mendapatkan kepala Jang Hyeon, anda bisa kembali ke Qing sekarang.
Chi Soo diam saja.
Sukjong menghadiri rapat dewan istana. Kabinetnya sudah berubah lagi dan sekarang Partai Seoin terbagi dua. Noron dengan Kim Man Gi dan partai Soron.
Sukjong membaca petisi dari Noron, mereka ingin Jang Hee Jae segera dihukum mati. Tapi Partai Soron punya pendapat lain, Jang Hee Jae adalah paman Putra Mahkota yang akan naik takhta. Mereka tidak ingin Hee Jae dieksekusi. Kedua pihak berdebat.
Kasim Yang lari masuk dan mengabarkan bahwa Min Yoo Jung meninggal dunia. Sukjong dan para Menteri, khususnya Kim Man Gi terkejut.
Ratu Inhyeon menangis di depan altar ayahnya dan ingat semua yang dikatakan ayahnya kepadanya. Setelah itu Inhyeon menghadap Sukjong. Sukjong tanya apa Inhyeon bisa menyampaikan selamat tinggal pada ayahnya.
Ratu berterima kasih pada Raja yang membuat semuanya berjalan lancar. Sukjong mengangguk, ayah Inhyeon adalah satu-satunya politisi yang selalu membuatnya terdesak, tapi berkat dia Sukjong bisa tumbuh menjadi politisi yang lebih baik.
Ratu Inhyeon : Terima kasih atas kata-kata Yang Mulia.
Sukjong : Mungkin karena itu aku selalu menjaga jarak denganmu. "Aku tidak boleh membiarkannya mengetahui detak jantungku." itu yang kupikirkan.
Ratu Inhyeon tampak sedih, apa saya adalah orang yang begitu menyulitkan bagi Yang Mulia? Sukjong membenarkan, tentu saja. Kau adalah putri Min Yoo Jung yang agung.
Ratu : Yang Mulia, saya akan menuangkan arak untuk anda sebagai putri Min Yoo Jung untuk terakhir kalinya. Setelah itu anggaplah saya sebagai wanita biasa dan perlakukan saya seperti itu.
Ratu Inhyeon menuangkan arak untuk Sukjong. Tapi Sukjong tidak bisa menganggapnya sebagai wanita biasa, menjadi Ratu dengan otoritas, itulah yang paling cocok untukmu. Tidak ada kebencian lagi di mata Sukjong. Mungkin hubungan mereka bisa diperbaiki meskipun perlahan.
Sukjong bertemu P. Dong Pyeong. Ia menerima laporan soal Hye Min Seo. P. Dong Pyeong berkata sekarang banyak klinik swasta yang bermunculan menjadi saingan Hye Min Seo dan mereka kekurangan obat2an.
Sukjong mengerti tapi ia tidak bisa menutup Hye Min Seo karena itulah satu-satunya tempat dimana rakyat miskin bisa mendapatkan pengobatan secara gratis. P. Dong Pyeong mengerti. Lalu ia tanya soal petisi untuk mengeksekusi Jang Hee Jae, bagaimana anda akan mengatasinya?
Sukjong : Jika aku memutuskan untuk mengeksekusi Jang Hee Jae seperti permintaan Noron, panah berikutnya akan mengarah pada Hee Bin.
P. Dong Pyeong : Saya yakin mereka akan memburu Hee Bin seperti anjing liar. Dan setelah itu, mereka akan membidik Putra Mahkota yang merupakan putra Hee Bin.
Sukjong membenarkan, itu sebabnya ia tidak bisa terburu-buru memutuskan eksekusi Jang Hee Jae. Di saat ia membuat keputusan soal Hee Jae maka itu juga akan menentukan siapa yang kelak memegang kendali dalam kabinet antara Noron dan Soron. Dan status Hee Bin dan Suk Won bisa berubah. Tidak ada yang lebih beresiko daripada kasus Jang Hee Jae di dalam dewan istana saat ini.
Ratu Inhyeon main dengan PM Yi Yun. Suk Won ada di kediamannya. Suk Won kelihatan tidak senang, Yang Mulia Ratu, apa anda begitu menyukainya? Sejujurnya, dia bukan putra kandung anda.
Dayang Hong bahkan merasa Sukwon keterlaluan sampai memperingatkannya. Suk Won Mama!
Choi Sukwon : Bukankah itu benar? Dia adalah putra Hee Bin yang sudah membuat Yang Mulia Ratu melalui banyak penderitaan.
Ratu Inhyeon : Jaga perkataanmu. Meskipun ia masih kecil, ia bisa mendengar.
Sukwon melirik PM Yi Yun. Lalu tanya apa sikap Yang Mulia Raja semakin baik pada Ratu akhir-akhir ini. Saya dengar Yang Mulia memanggil anda ke kamarnya.
Ratu Inhyeon : Kenapa kau ingin tahu soal itu?
Choi Sukwon tersenyum, bukannya ia ingin tahu, tapi yang terpenting dalam hubungan pasangan adalah cinta. Jadi saya berharap Yang Mulia bisa berbahagia dengan Raja dan segera mendapatkan keturunan. Jika tidak, saya dengan senang hati akan melahirkan seorang putra untuk anda. Yang Mulia Ratu, anda akan membesarkan putra saya juga, ya kan?
Ratu Inhyeon terkejut, putra..mu?
Choi Sukwon : Ya. Putra saya juga pasti akan menjadi putra anda. Meskipun dia tidak akan menjadi Putra Mahkota, tapi ia bisa menjadi adik lelaki yang akan menduduki takhta berikutnya.
Ratu Inhyeon sedikit marah : Jaga kata-katamu, Suk Won. Adik laki-laki penerus berikutnya?
Tiba-tiba Ratu Inhyeon menekan dadanya lagi. Choi Suk Won pura-pura mencemaskan Ratu. Yang Mulia Ratu, ada apa?
Ratu Inhyeon menggeleng, tidak apa-apa. Suk Won tolong pergilah. Aku tidak cukup tidur semalam, aku pasti kelelahan. Suk Won mengerti, ia menghormat dan keluar dari kamar Ratu sambil diam-diam menyeringai.
Choi Suk Won tanya kondiri Ratu pada seorang dayang, apa Yang Mulia Ratu sering mengalami sakit di dadanya?
Dayang itu membisikkan kondisi Ratu pada Suk Won. Sukwon tersenyum, ia melepas cincinnya dan memberikannya ke dayang itu. Ia pergi dengan wajah puas.
P. Dong Pyeong menemui Hee Bin. Ia tidak mengira akan memanggil Ok Jung dengan panggilan Hee Bin Mama lagi.
Hee Bin tersenyum, aku juga tidak menduganya. Aku sudah berusaha keras untuk tidak bergeser dari Yong Ma Ru (kediaman Ratu/atap Naga yang tidak ada naganya). Tapi ternyata aku merasa lega sekarang setelah melepaskannya.
P. Dong Pyeong : Anda bisa mengatasinya?
Jang Hee Bin : Ya, kecuali satu. Aku sangat merindukan Yun-ku. Setelah masalah Hee Jae bisa diselesaikan, aku baru bisa benar2 tenang.
P. Dong Pyeong juga ingin mengetahui penyelesaian kasus Hee Jae, ia yakin Hee Jae dijebak.
Hee Bin terkejut, dia dijebak?
P. Dong Pyeong membenarkan, memang benar bahwa Hee Jae memasukkan racun, tapi orang yang membuatnya melakukan itu mungkin adalah Choi Sukwon atau orang-orang Kim Man Gi. (Tetap salah Hee Jae, kenapa bisa terjebak. Itu keputusan Hee Jae.)
Hee Bin juga mulai sadar ada yang aneh. Hee Jae menambahkan racun setelah mendengar bahwa Sukwon hamil. Tapi Choi Sukwon tidak ragu-ragu meminumnya, jika ia benar-benar hamil, ia tidak mungkin meminumnya.
P. Dong Pyeong membenarkan, kalau ia meminumnya tanpa menyadari ada racun di dalamnya, maka partai Noron seharusnya mulai ribut karena Choi Sukwon mengalami keguguran dan membesarkan insiden ini. Tapi mereka justru diam saja.
Jang Hee Bin : Tidak keguguran berarti tidak ada kehamilan. Berarti..
P. Dong Pyeong : Yang Mulia Raja juga berkata pada saya, bahwa menerima seorang selir bukan berarti ia jatuh dalam perangkap Noron. Raja hanya ingin bersikap seolah menerima selir itu. Dan juga, sebagai peringatan pada partai Namin agar tidak malas karena ada Ratu yang mendukung mereka.
Dayang Hong mencemaskan kesehatan Ratu Inhyeon. Ratu hanya berkata ia baik-baik saja. Lalu tanya, Choi Sukwon apa demi menjerat Jang Hee Jae, ia bersedia minum racun itu? Dayang Hong membenarkan, itu yang saya dengar.
Ratu Inhyeon menghela nafas, aku mengambil dia karena berpikir ia hanya rubah kecil. Tapi mungkin ia adalah harimau kecil. Ratu tampak hopeless, kurasa memang sudah takdirku didesak kesana-sini oleh para selir.
Jang Hee Bin bertemu Choi Suk Won. Suk Won menghormat kepadanya. Hee Bin melarang Suk Won pergi dan mengajaknya bicara di Chwi Seon Dang.
Hee Bin mengamati Choi Sukwon dan berkata kalau Sukwon harus melewati Chwi Seon Dang dulu untuk sampai ke kediaman Ratu. (artinya, jangan pikir mudah untuk jadi Ratu) Tujuanmu adalah untuk mengalahkanku, benar kan?
Choi SukWon : Saya memiliki kesempatan langka untuk masuk ke sarang rubah, saya mencoba untuk mengingat semua yang saya lihat.
Hee Bin : Aku cuma bertanya, tapi kau menanggapinya dengan serius. Apa boleh buat, Yang Mulia Ratu sedang membesarkan anak harimau dan bukannya rubah kecil.
Choi Sukwon : Apa ada wanita di istana ini yang tidak berpikir seperti itu?
Hee Bin : Ada banyak gungnyeo di istana yang tidak melihat pohon yang tidak bisa mereka panjat. Mereka yang fokus pada tugas2nya.
Choi Sukwon : Saya juga fokus pada tugas saya sebagai selir yang melayani Yang Mulia Raja.
Jang Hee Bin : Ya, pelayanan paling baik untuk Yang Mulia Raja adalah memberikan keturunan.
Choi Sukwon : Itu benar, tapi kewajiban itu bukan hanya untuk para Selir melainkan untuk Yang Mulia Ratu. Tapi dia tidak memenuhinya.
Jang Hee Bin marah : Beraninya seorang selir rendahan bicara tentang kewajiban Yang Mulia Ratu? Bukan bagianmu untuk membuat penilaian.
Choi Sukwon tersenyum : Tapi, bagaimana dengan masa depan anda, Hee Bin Mama? Tidak ada menteri yang tersisa di dewan istana untuk mendukung anda.
Jang Hee Bin tersenyum : Aku memiliki dua matahari di istana yang bisa kuandalkan tanpa perlu dukungan para menteri. Yang Mulia Raja dan Putra Mahkota Yun. Apa itu bisa dibandingkan dengan kekuatan kecil Kim Man Gi? Yang Mulia Raja benar-benar ingin mendapatkan banyak anak yang lucu seperti kelinci tumbuh besar di Chwi Seon Dang.
Choi Sukwon : Anak-anak lucu seperti kelinci?
Jang Hee Bin : Sesuatu yang tidak berani kau impikan.
Choi Sukwon : Siapa yang akan tahu masa depan?
Jang Hee Bin : Kau tanya bagaimana aku tahu? Posisi selir ditentukan oleh rasa suka Yang Mulia Raja. Tapi Sukwon, posisimu tidak dimulai dengan rasa suka dari Raja. Tapi dimulai dari posisi politik. Itulah yang terjadi, karena kau tidak mendapatkan anugerah dari Yang Mulia Raja. Jadi tentu saja tidak ada kehamilan.
Choi Sukwon mencoba menantang Jang Hee Bin untuk menanyakannya sendiri pada Raja.
Jang Hee Bin : Aku sudah berencana untuk menanyakannya.
Choi Sukwon terlihat mulai gelisah. Hee Bin berkata dengan dingin, kalau kau sudah selesai dengan tehmu, kau bisa pergi.
Choi Sukwon pergi tanpa menghormat pada Hee Bin. Kurang ajar memang anak ini. Tapi seharusnya anak ini muncul sejak awal, karena kehadirannya anehnya membuat Ratu dan Hee Bin jadi sedikit kompak wkkk
Ratu Inhyeon main tangkap bola dengan PM Yi Yun. Ratu tampak gembira.
Jang Hee Bin memandangi PM Yi Yun dari kejauhan, ia benar-benar sangat merindukan Yun-nya.
Ratu Inhyeon berdiri dan tiba-tiba merasa dadanya sakit. Ia terhuyung. Dayang Hong segera membantunya, Yang Mulia!
Ratu melihat Hee Bin dari jauh dan menyadari kalau Hee Bin pasti merindukan putranya. Ratu Inhyeon menghela nafas, ia minta Dayang Hong memberikan PM Yi Yun pada Hee Bin untuk sementara.
Dayang Hong terkejut, anda tidak perlu melakukan itu untuknya Yang Mulia.
Ratu berkata Hee Bin dan Putra Mahkota terikat secara takdir. Mereka harus bertemu paling tidak sesekali.
Dayang Hong akhirnya menggendong PM Yi Yun dan membawanya pada Hee Bin. Ratu Inhyeon jalan-jalan untuk menghirup udara segar.
Dayang Hong setengah menggerutu saat menyerahkan PM Yi Yun pada Hee Bin, tapi Hee Bin tidak peduli, ia sangat bahagia dan berterima kasih pada Dayang Hong. Hee Bin menggendong Yun dengan gembira, ia melihat ke arah Ratu dengan pandangan berterima kasih.
Sukjong jalan ke arah kediaman Ratu dan melihat Hee Bin menggendong anaknya dengan bahagia.
Sukjong tersenyum, ia senang dengan keputusan Ratu.
Yun kecil melambai ke arah ayahnya dan Ratu wkkk lucu sekali.
Sukjong berterima kasih pada Inhyeon, aku yakin ibu kandung Yun pasti akan sangat merasa berterima kasih. Dan aku juga berterima kasih padamu. Apa kau mau jalan-jalan bersamaku?
(Sepertinya hubungan mereka membaik setelah Ibu Suri dan Min Yoo Jung meninggal semuanya wkk)
Untuk pertama kalinya, Ratu Inhyeon bisa jalan-jalan bersama Sukjong dengan santai. Inhyeon mengutip, seorang pria yang bijaksana harus berhati-hati pada nafsu seksualnya saat muda, pertarungan di usia menengah, dan keinginan materi di usia tua. Apa semua itu juga terjadi pada Yang Mulia?
Sukjong ketawa, aku telah bertarung sejak aku masih muda, diawasi saat usia menengah.
Ratu Inhyeon : Tapi anda selalu memenangkan pertarungan.
Sukjong : Apa kelihatannya seperti itu? Tapi pertarungan dengan Yeoyang Buwon-gun (Min Yoo Jung) selalu membuatku berjuang keras.
Ratu Inhyeon terdiam, selalu ada jurang ayahnya diantara mereka. Sukjong kelihatan bersalah, oh maaf.
Tiba-tiba Ratu Inhyeon memegang dadanya, ia kesakitan dan jatuh pingsan di pelukan Sukjong.
Sukjong panik, Ratu! Ratu! Cepat panggilkan tabib istana!
Sukjong memandangi Ratu Inhyeon yang tertidur. Tabib istana menjelaskan ia sudah memberikan obat agar Ratu tidur, karena rasa sakitnya sangat parah.
Sukjong tanya penyakit Ratu pada Dayang Hong. Dayang Hong menjelaskan, Ratu sudah sakit sejak lama dan memburuk secara tiba-tiba. Dayang Hong menangis.
Tabib istana menambahkan, sebenarnya Ratu sudah menderita sakit cukup lama, sejak Ratu kembali ke istana, ia sudah sakit. Yang Mulia Ratu sudah diobati dengan tonik herbal selama ini, tapi...
Tabib hanya bisa membungkuk minta ampun.
Sukjong menghela nafas, ini adalah kesalahanku.
Chi Soo menyerahkan buku keuangan tentang bisnisnya pada Seol Hyang. Chi Soo memintanya untuk menutup semua bisnisnya di Joseon. Seol Hyang terkejut, Chi Soo gagal membuat Ok Jung dikeluarkan dari istana, tapi justru ingin pergi dan menutup semua bisnisnya. Bisnis anda banyak sekali!
Chi Soo diam saja.
Jang Hee Bin main bersama Yun, keduanya tampak ceria. PM Yi Yun batuk. Satu kali, PM Yi Yun melempar bola dengan keras membuat bolanya menggelinding ke halaman.
Dayang Uhm lari mengambil bola. Saat ia berbalik, ternyata PM Yi Yun sudah jatuh ke tanah. Hee Bin menoleh, ia syok sekali. Yun-ah! Hee Bin teriak, cepat panggilkan tabib istana!
Sukjong bergegas ke kamar PM Yi Yun. Tabib istana melarangnya masuk, Yang Mulia...Putra Mahkota terena cacar air, sangat menular. Sukjong marah, anakku sakit dan aku tidak boleh melihatnya?
Tabib istana tidak berdaya dan membiarkan Raja masuk.
PM Yi Yun memang terkena cacar air. Sukjong dan Hee Bin tampak trauma. Sukjong ingat, ia sudah kehilangan Ratu Ingyeong karena cacar air, ia tidak ingin kehilangan Yun karena hal yang sama.
Tabib istana berjanji akan melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan.
Sukjong menghela nafas : Sudah ada insiden di kediaman Ratu dan sekarang Putra Mahkota sakit, banyak sekali ketidak beruntungan di istana ini.
Hee Bin terkejut, apa Yang Mulia Ratu sakit? Sukjong mengangguk. Dan herannya, Hee Bin tidak kelihatan senang dengan sakitnya Ratu.
Para menteri mulai kasak-kusuk, kudengar Putra Mahkota terkena cacar air dan bukan itu saja, Yang Mulia Ratu juga sakit parah. Ratu sudah lama menahan kemarahan di hatinya, sekarang emosinya membuat Ratu sakit jantung.
Ny. Yoon menemui seorang cenayang. (Tidakkkk!!!) Apa kau cenayang terbaik di Joseon? Yang sudah menerima kekuatan dari cenayang istana? Cenayang itu tiba-tiba berseru, seseorang akan meninggal.
Seseorang akan meninggal di istana.
Ny. Yoon ketakutan, apakah..Putra Mahkota? Cenayang itu menjawab, Putra Mahkota atau bukan, jika sudah terlambat, kehidupan akan menyeberang ke pihak lain. (yee..memangnya film Final Destination?)
Cenayang itu minta Ny. Yoon menyuruh Hee Bin melakukan ritual untuk keselamatan putranya.
Sukjong mengamati Hee Bin yang sedang membersihkan tangan Yun. Hee Bin cemas, ia takut Yun meninggalkan mereka. Sukjong menghiburnya, kita cukup lama menantikan Yun, dia tidak akan begitu saja meninggalkan kita.
Hee Bin menahan tangis dan terus mengelap tangan putranya. Sukjong tampak sedih. (btw, yang jadi Yun ini pinter sekali sih...tidur dengan anteng. Lucu sekali)
Jang Hee Bin bertemu P. Dong Pyeong. Hee Bin merasa putus asa sampai ia ingin sekali mengadakan upacara ritual.
P. Dong Pyeong terkejut, ia mengingatkan Hee Bin bahwa mendiang Ibu Suri juga melakukan itu dan jatuh sakit. Lagipula di negara seperti Joseon yang menganut paham konfusianisme kuat, melakukan ritual di istana adalah hal yang terlarang. Itu bisa menjadi masalah besar di istana.
Hee Bin tidak tahu bahwa itu sangat serius. Tapi ia mengerti dan tidak akan melakukannya. P. Dong Pyeong menghela nafas, ia kelihatan cemas.
Ny. Yoon menemui Jang Hee Bin, ia sudah bertanya kepada banyak cenayang dan bertemu cenayang terbaik yang menerima kekuatan dari cenayang istana. Dia mengatakan hal yang mengerikan.
Hee Bin tanya apa katanya.
Ny. Yoon : Saya yakin ia tidak mengatakan tentang Putra Mahkota, tapi ia berkata bahwa seseorang akan meninggal. Orang yang sangat berharga.
Hee Bin panik, ibu ..kenapa ibu bisa mengatakan hal yang menakutkan seperti ini?
Ny. Yoon menenangkan putrinya, saya yakin ia tidak mengatakan soal Putra Mahkota kita, jadi jangan khawatir.
Malamnya, PM Yi Yun demam tinggi. Tabib istana dan para perawat berusaha keras menurunkan demamnya. Hee Bin kelihatan cemas.
Sukjong datang dan tanya kondisi putranya. Hee Bin menangis, tadi pagi masih tidak apa-apa, tapi tiba-tiba ia memburuk. Sukjong menggenggam tangan Hee Bin dan minta Hee Bin kuat, dalam kondisi seperti ini jika sang ibu putus asa, siapa yang akan melindungi Yun?
Hee Bin mengerti, maafkan saya Yang Mulia. Sukjong mengangguk, ia juga cemas sekali
Jang Hee Bin kembali ke kediamannya dan memutuskan sesuatu.
bersambung...........
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20], [21-1], [21-2], [22-1], [22-2]
0 comments:
Post a Comment