Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Nice Guy episode 19

Eun Gi jalan di taman, ia mengikuti Ma Ru. Ma Ru jalan beberapa meter di depannya sambil membawa kopi dan amplop coklat.

Suara Eun Ki : Semalam, aku tiba-tiba berpikir seperti ini : Benar, Kang Ma Ru dan aku tidak akan pernah bisa bersama. Kalau aku jadi gila lagi dan menyerah pada cinta dan memberontak. Semua orang di dunia ini pasti akan memisahkan kami. Jadi, aku tinggal mempercayai mereka. Percaya pada mereka yang akan menghentikan kami.
Tapi aku ingin, untuk terakhir kalinya berlari kepadanya. Untuk terakhir kalinya, aku ingin menggenggam tangannya. Untuk terakhir kalinya, aku ingin mendengar suaranya.


Ma Ru membaca dokumen dalam amplop. Ma Ru membungkuk, tiba-tiba kepalanya terasa sakit. Tapi sepertinya Eun Gi tidak menyadarinya.
Suara Eun Gi : Untuk terakhir kalinya, aku ingin mengatakan perasaanku yang sebenarnya. Untuk terakhir kalinya, kami bisa saling mengobati luka kami. Untuk terakhir kalinya, berjalan di jalan yang pernah kita lewati bersama.

Ma Ru menerima telp. Lalu ia jalan lagi. Eun Gi mengikuti Ma Ru.

Suara Eun Gi : Apa kita melakukan hal yang benar? Apa ini satu-satunya jalan? Apa kita pura-pura tidak melihat jalan yang lain? Kita bisa berbicara sepanjang malam untuk mencoba mencari solusi.

Langkah Ma Ru terhenti, ia seperti bisa merasakan ada yang mengikutinya. Ma Ru berbalik.
Eun Gi juga cepat-cepat berbalik.

Suara Eun Gi : Kalau kita tidak menemukan solusi dan kalau kita tidak bisa putus.. "Jangan meninggalkan aku. Aku ingin bersama denganmu. Aku tidak bisa kehilangan dirimu seperti ini."
Apa aku bisa menarik bajunya dan berkeras untuk tetap bersama? Tapi aku akan mempercayai mereka yang akan memisahkan kita.
Eun Gi memandangi punggung Kang Ma Ru yang semakin menjauh, ia tidak mengikuti Ma Ru lagi.
Eun Gi bertemu Jun Ha di cafe dan mendengar bahwa mendiang ayahnya sudah tahu hubungan Jae Hee dan Pengacara Ahn. Dan mendiang Presdir telah membuat rencana untuk menyingkirkan mereka berdua. Eun Gi marah besar karena Jun Ha menyembunyikan masalah besar ini padanya. Ia minta Jun Ha mengatakan semuanya, apa lagi yang kau sembunyikan dariku?
Jun Ha diam saja.

Jun Ha menemui Ma Ru, ia membawa rekaman percakapan antara Jae Hee dan Pengacara Ahn saat kematian Presdir Seo. Jae Hee ingin memanggil bantuan saat itu, tapi Ahn mencegahnya karena Presdir Seo cepat atau lambat juga akan meninggal. Anggap saja dia meninggal lebih cepat beberapa bulan.
Dia sudah menikmati banyak hal di dunia ini, kurasa ia tidak punya penyesalan lagi.
Dalam rekaman itu juga terdengar Jae Hee berusaha memanggil Bibi tapi dilarang Ahn. Ahn mengingatkan Jae Hee yang pernah datang kepadanya untuk minta bantuan.

Ma Ru mendengarkan semua itu dengan gelisah. Ia mematikan rekaman itu. Ma Ru tampak bingung, kenapa kau memberikan ini padaku?

Jun Ha mengoreksi Ma Ru : Kenapa kau baru mengatakan padaku soal ini sekarang? Bukankah seharusnya seperti itu pertanyaanmu? Isi rekaman ini adalah senjata ampuh untuk melenyapkan Han Jae Hee dan Ahn Min Young. Kenapa kau diam saja dengan bukti seperti ini? Apa sebenarnya tujuanmu?

Bukankah kau seharusnya memukulku dulu dan bertanya hal-hal seperti itu padaku? Itulah mengapa aku membawa bukti ini padamu lebih dulu. Karena bukannya melayangkan pukulan, aku tahu kau akan bertanya kenapa aku membawa bukti ini padamu.

Jun Ha menyalakan rekaman lagi dan sekarang terdengar suaranya dan suara Ahn. Jun Ha mengancam Ahn, ia akan membawa rekaman ini ke polisi.
Ahn Min Young tidak gentar dan berganti mengancam Jun Ha, sekalian saja kau bawa laporan tentang Ayahmu Pengacara Park Young Pyo yang terlibat dalam kecelakaan mobil ibu Eun Gi. Ahn tahu pasti karena saat itu Ahn adalah tangan kanan ayah Jun Ha.

Ma Ru tampak kasihan pada Jun Ha. Ia mematikan rekaman itu.

Jun Ha berkata awalnya ia ingin mengatakan soal ini pada Eun Gi setelah Eun Gi mendapatkan ingatannya kembali, tapi Eun Gi sudah mulai menyelidiki soal kematian ayahnya. Aku jadi takut.
Aku tidak takut dibenci Eun Gi. Aku tidak takut membuat ayahku yang sakit-sakitan bertanggung jawab. Tapi tekad Eun Gi untuk membalas kematian ayahnya dan sinar matanya yang penuh dendam membuatku takut. Dendam bukan saja melukai orang lain tapi juga akan melukai Eun Gi sendiri.
Aku tidak ingin melihatnya menderita lagi.

Jun Ha menemui Ahn Min Young. Ia menyerahkan surat pengunduran diri dan rekaman percakapan di hari kematian Presdir Seo.
Jun Ha : Saat aku berkata aku sudah menghapus semuanya, kau tidak benar-benar percaya itu kan?

Ahn marah, baiklah. Apa kita berdua pergi ke kantor polisi dan mengatakan semuanya?


Jun Ha mengaku ia sebenarnya munafik. Ia ingin memiliki Eun Gi. Tapi ia tidak ingin merampasnya dari Ma Ru. Jun Ha ingin menunggu Eun Gi sembuh dan mendapatkan ingatannya kembali, cepat atau lambat Eun Gi akan kembali ke sisiku. Aku ingin mengubur rekaman ini selamanya.

Ahn : Lalu?
Jun Ha : Karena aku mengerti bahwa melepaskan orang itu juga adalah cinta. Itu adalah cinta yang lebih besar daripada menjadikan orang itu sebagai milikmu. Aku baru sadar kalau itu juga akan membuatku benar-benar bahagia.
Kang Ma Ru sudah mengajarkan itu padaku.



Pengacara Ahn tertawa sinis.
Jun Ha : Kita menyerah saja Hyung, kau dan aku harus berhenti melakukan kejahatan. Kita menyerahkan diri pada polisi saja.

Ma Ru mendengarkan rekaman percakapan itu lagi dan ingat saat ia menemukan Jae Hee di kamar hotel dengan pria yang sudah meninggal itu.
Ma Ru saat itu menyarankan Jae Hee untuk menyerahkan diri ke polisi, karena itu adalah bela diri dan kecelakaan. Tapi Jae Hee tidak mau, ia tidak mau kehilangan kesempatan menjadi reporter dan harus kembali ke kehidupannya yang lalu. Lebih baik ia mati.

Jae Hee pusing. Sekretarisnya datang memberikan keputusan dari Dewan Direksi. Jae Hee minta sekretarisnya membacakan keputusan itu untuknya.
Direksi ingin Han Jae Hee untuk sementara mundur dari jabatan Presdir Tae San. Masalah operasional perusahaan akan diambil alih oleh manajemen profesional.
Pemimpin Tim Kang Ma Ru akan dipecat.

Ma Ru datang menemui Jae Hee. Ia tersenyum : Nuna, apa kau mau kencan denganku? Jam 18:30 sepulang kerja di taman depan gedung. Ok?

Eun Gi masih ada di cafe. Ia jalan keluar dan melihat Ma Ru. Eun Gi terkejut dan mengikuti Ma Ru.

Ma Ru jalan dan melihat Jae Hee duduk di salah satu bangku. Ia duduk di samping Jae Hee. Jae Hee tanya, apa ini?
Ma Ru berkata hanya ingin menghabiskan waktu bersama Jae Hee. Ah seharusnya aku membawa kopi atau bir, aku pergi dulu untuk beli.
Jae Hee menahannya, sudahlah.

Ma Ru duduk dan menggenggam tangan Jae Hee, tanganmu selalu terasa dingin. Meskipun kau sudah menjadi Presdir dari perusahaan besar, tidak ada yang bisa kau lakukan soal ini. Kondisi ini sangat menggangguku.
Ma Ru menunduk dan meniup tangan Jae Hee.

Jae Hee bingung melihat Ma Ru. Apalagi karena Ma Ru tidak juga berhenti menunduk. Jae Hee memanggil Ma Ru dan merasakan sesuatu yang aneh, ia mengangkat wajah Ma Ru. Ternyata Ma Ru menangis.
Jae Hee : Ma Ru-ah..

Ma Ru mengusap air matanya dan menenangkan diri. Aku memikirkan saat kau membunuh pria itu, saat aku lari ke kamar hotel itu. Jika saat itu, aku membiarkan Noona menyerahkan diri, aku membiarkan dirimu bertanggung jawab atas kejahatanmu. Apa yang akan terjadi? Aku tidak akan pernah meninggalkan Noona.
Tidak peduli berapa tahun lamanya, aku akan menunggumu. Aku mungkin akan memintamu untuk menikah denganku. Jika seperti itu, apa kau akan bahagia?

Aku mungkin akan terlalu sibuk, tapi sekali setahun kita akan bepergian ke luar negeri bersama choco dan Jae Gil. Satu hari, aku mungkin akan menarik tabunganku dan membelikanmu tas karya perancang yang kau suka.
Pada hari ulang tahunmu, kita mungkin akan menikmati steak dan wine. Apa kau akan bahagia? Apa kau paling tidak akan merasa lebih bahagia daripada saat ini? Itulah yang kupikirkan.

Jae Hee menangis. Ma Ru melanjutkan, semuanya jadi salah sejak saat itu. Aku menutupi perbuatanmu, itu juga tidak benar. Sejak itu kau kehilangan kemampuanmu menilai apa yang benar dan apa yang salah.
Apa yang tidak seharusnya kau lakukan, apa yang tidak boleh kau lakukan. Kau berjalan seperti mobil tanpa rem. Aku minta maaf nuna, aku yang membuatmu seperti ini.

Saat itu, kupikir itu adalah cinta. Tapi sebenarnya itu adalah ketidak-pedulianku dan egoku. Akulah yang membuatmu menjadi monster seperti ini.
Ma Ru menangis, noona aku minta maaf. Aku yang membuatmu seperti ini.

Jae Hee : Ma Ru..
Ma Ru : Aku akan kembali pada Noona. Cinta...meskipun aku tidak bisa berjanji mencintaimu, tapi aku akan selalu ada disisimu selamanya. Selama kau tidak mengharapkan cintaku...maka tidak apa-apa.
Kemanapun kau pergi, aku akan selalu menunggumu. Aku akan mencoba mengerti dirimu. Aku akan mencoba bertahan. Aku akan menggenggam tanganmu. Aku akan memelukmu. Sekarang, kau bisa melepaskan beban yang tidak berguna itu, jika kau pantas mendapat hukuman, kau harus merelakan dirimu dihukum. Aku akan menunggumu sampai kapanpun...jadi apa kau akan datang kepadaku?


Jae Hee menangis tersedu-sedu dan Ma Ru menariknya ke dalam pelukannya. Keduanya sama-sama menangis.
Eun Gi melihat mereka dari jauh.


Jae Shik ada di rumah Ma Ru lagi. Jae Gil mengamatinya dengan pandangan curiga.
Choco sudah memasak sup rumput laut dengan daging sapi pilihan karena hari ini ternyata adalah ulang tahun Jae Shik.

Jae Shik tanya dimana Ma Ru. Jae Gil berkata Ma Ru ada di kamar mandi, siap-siap pergi ke kantor, memangnya Jae Shik mau apa dengan Ma Ru.
Jae Shik : Aku tanya..cuma tanya. Apa aku tidak boleh tanya?
Choco minta Jae Shik menghabiskan supnya. Jae Shik ngomel, kau ini..

Jae Shik minta dibelikan kue dengan lilin dan sebagainya. Jae Shik menyuruh Choco dan Jae Gil pergi berdua untuk beli kue. Rayakan ulang tahun untukku sekali-kali.


Choco keluar sambil ngomel, ajussi itu benar-benar keterlaluan. Jae Gil heran kenapa Choco memanggilnya tiap hari dan masak untuk Jae Shik. Choco berkata ia kasihan pada Jae Shik. Ajussi itu tidak pernah makan masakan rumah yang benar sejak ia dilahirkan.
Choco menarik Jae Gil, ayo oppa.

Jae Shik menemui Ma Ru di kamar mandi. Ma Ru sedang bercukur. Jae Shik tanya kenapa Ma Ru kelihatan sedih dan apa yang dilakukan Ma Ru sampai banyak yang membencinya. Khususnya orang kaya dan punya kekuasaan.
Kenapa Ma Ru membawanya ke tempatnya, padahal Ma Ru tahu ia itu orang brengsek.

Jae Shik mengaku ia sebenarnya membawa pisau dan hendak membunuh Ma Ru. Setelah ia membunuh Ma Ru, akan ada orang yang menjanjikan gedung untukku.
Ma Ru tidak terpengaruh, ia meneruskan kegiatannya : Baiklah.
Jae Shik : Hei!

Ma Ru : Hyung! Kalau kau ingin menikamku, maka jangan ragu dan tikam saja.


Jae Shik tidak percaya respon Ma Ru dan keluar dari kamar mandi. Jae Gil menghadang Jae Shik di ruang depan.
Jae Gil langsung menyeret Jae Shik dan memukulnya di luar rumah. Jae Shik marah dan ingin membalas. (sebenarnya geli lihat mereka, yang satu tinggi besar, yang satu kaya ayam kate.)

Jae Gil teriak : Dia sekarat!
Tinju Jae Shik terhenti di udara. Jae Gil berkata Jae Shik tidak perlu membunuh Ma Ru.

Jae Gil berlutut dan memohon Jae Shik melepaskan Ma Ru. Meskipun kau tidak membunuhnya, Ma Ru..dia mungkin akan mati. Jangan seperti ini, hyung. Hyung, aku tahu kau kehilangan akal sehatmu kalau ada yang menawarkan uang padamu.
Tapi kau tidak bisa memperlakukan Ma Ru seperti ini. Bagaimanapun, Ma Ru adalah satu-satunya orang di dunia ini yang menganggapmu sebagai manusia. Jika kau punya hati nurani, kau tidak bisa seperti ini pada Ma Ru.

Jae Shik tanya apa Ma Ru sakit parah dan hampir mati. Jae Gil membenarkan. Ia menangis.

Jae Shik memukul kepala Jae Gil, lalu kenapa kau menangis? Bukan kau yang sekarat, meskipun kau menangis, tidak ada yang memberimu uang, kenapa kau menangis? Jae Gil kesal, hyung..kau benar-benar berdarah dingin. Jae Shik hanya mengeluh sambil mengacak rambut Jae Gil. Ia jalan masuk.

Ma Ru selesai bercukur dan mengamati bayangannya sendiri. (heran..kulitnya bisa kelihatan halus sekali haha..apa benar SJK bisa tumbuh kumis?)

Eun Gi mengingat pemandangan yang ia lihat di taman.
Jae Hee juga mengingat kata2 Ma Ru kepadanya.

Eun Gi mendapat telp mengejutkan dari Sekretaris Hyun. Apa katamu?!

Ma Ru juga mendapat telp dari Hyun : Pengacara Park mengalami kecelakaan lalu lintas kemarin malam. Dia terluka parah dan dalam kondisi koma saat ini.
Ma Ru syok. Ia ingat pesan Jun Ha padanya setelah menyerahkan bukti rekaman itu.
Jun Ha berniat membujuk Ahn Min Young untuk menyerahkan diri. Ahn adalah temannya, mereka pernah main bola dan membicarakan tentang para gadis bersama. Kami mempunyai impian yang sama.
Kalau aku gagal dan kalau sesuatu terjadi padaku..aku ingin kau membuka file itu.


Ma Ru pergi ke RS. Ia masuk kamar Jun Ha dan melihat Eun Gi disana.
Eun gi seperti orang syok, ia memaksa Jun Ha untuk sadar. Oppa, bangunlah. Buka matamu. Kau tidak bisa seperti ini. Kau tidak bisa seperti ini.

Masih ada yang harus kita bicarakan. Buka matamu. Buka matamu!
Ma Ru menghentikan Eun Gi dan menariknya keluar kamar Jun Ha.

Eun Gi marah, ada yang mencoba membunuhnya!
Ma Ru : Seo Eun Gi.

Eun Gi : Aku bisa menebak siapa yang melakukan ini. Aku telp oppa kemarin malam, saat ini aku sedang menyelidiki kematian ayahku.
Aku menemukan hal aneh. Aku memeriksa history pembicaraan telp saat hari itu dan ayahku sedang bicara dengan Jun Ha pada saat kematiannya. Catatan itu menunjukkan bahwa lama percakapan itu sekitar satu jam. Bagaimana itu bisa terjadi?
Aku tanya padanya, apa sebenarnya yang ia sembunyikan dariku. Aku bahkan tanya oppa apa dia ada di pihak Han Jae Hee dan Ahn Min Young. Apa dia bekerja sama dengan mereka dalam pembunuhan ayahku? Tapi Jun Ha oppa hanya menangis.

Eun Gi menaikkan suaranya, Han Jae Hee dan Ahn Min Young..
Ma Ru minta Eun Gi merendahkan suaranya.

Eun Gi tetap bicara : Han Jae Hee dan Ahn Min Young membunuh ayahku! Ayahku dibunuh!

Ma Ru : Apa kau punya bukti? Apa kau punya bukti? Bagaimana kau bisa begitu mudahnya menuduh seseorang sebagai pembunuh? Bagaimana kalau mereka tidak melakukannya?
Apa kau bisa bertanggung jawab? Jika mereka tahu apa yang kau lakukan saat ini, apa kau pikir mereka akan melepaskanmu? Baiklah, anggap saja ada orang yang sengaja mencelakai Pengacara Park..kalau begitu kau juga bisa menjadi target mereka. Apa kau pernah memikirkan itu? Jika kau tidak yakin, jika kau tidak memiliki bukti di tanganmu, maka diam saja dan jangan melakukan apapun.

Eun Gi marah, kalau itu kau, apa kau akan diam saja? Saat ayahmu meninggal karena kau sedang gila karena sesuatu, dan semua bukti-bukti mengarah pada Han Jae Hee dan Ahn Min Young sebagai pembunuh ayahmu. Apa kau bisa tetap diam dan tidak melakukan apapun?
Jun Ha oppa adalah buktinya! Nanti kalau dia sudah sadar, semuanya akan jelas. Ma Ru, mulai sekarang jalanlah di jalanmu sendiri. Lindungi saja Han Jae Hee.

Pergi dan lindungi Han Jae Hee yang tidak bisa kau lepaskan itu. Mulai sekarang, aku akan mulai melakukan apapun untuk menjatuhkan Han Jae Hee. Aku pasti akan melakukan apapun untuk menangkapnya dengan tanganku sendiri. Lindungi dia dengan baik agar dia tidak tertangkap olehku.
Jae Hee masuk ke kamar anaknya. Wow..kamar Eun Suk keren. Eun Suk langsung memalingkan wajahnya, masih ngambek.
Jae Hee berlutut dekat Eun Suk, Eun Suk-ee apa kau masih marah dengan ibu? Ibu ingin tanya satu hal padamu, apa kau bisa menjawabku?
Ibu ingin membelikan mainan paling mahal dan paling bersinar di seluruh dunia untukmu. Kalau kau punya mainan itu, tidak ada orang yang akan merendahkanmu. Semua akan menghormatimu. Apapun yang kau lakukan, semua akan memujimu. Mainan yang bisa melakukan semua itu untukmu.
Apa kau tidak mau? Bukankah itu kelihatannya lebih baik ribuan kali dari Eun Gi? Kau mau kan, Eun Suk?

Eun Suk diam saja.
Jae Hee tanya lagi : Ibu akan tanya terakhir kalinya, apa kau tidak mau mainan itu?
Eun Suk : mmm (Eun Suk mirip Eun Gi kalau seperti ini haha..cuma menjawab secuil-secuil)
Jae Hee ; Benarkah?
Eun Suk : mmm..
Jae Hee : Jangan menyesalinya nanti.

Eun Suk : Ibu..mainan itu untuk bayi. Eun Suk bukan bayi lagi.
Jae Hee menghela nafas dan tersenyum, benar. Memang bukan. Eun Suk bukan bayi lagi.

Jae Hee memeluk Eun Suk, benar. Aku mengerti. Ibu mengerti apa maksudmu. Jae Hee menepuk-nepuk dan mencium Eun Suk.


Jae Hee jalan dan mengamati kediamannya yang megah. Lalu melepaskan cincin permata-nya yang besar. Jae Hee memilih cincin emas kecil dan mengaguminya, ini juga cantik. Ini sungguh mengagumkan.
Jae Hee telp Pengacara Ahn dan ingin bertemu dengannya.

Pengacara Ahn sudah menyiapkan perhiasan berlian untuk Jae Hee. Ia ingin melamar Jae Hee dengan resmi. Ada tamu datang, tapi bukan Han Jae Hee seperti yang diharapkan Ahn, melainkan Kang Ma Ru.

Ma Ru langsung duduk, ia sebenarnya ingin membuat janji sebelumnya, tapi ia tidak mengharapkan Pengacara Park akan disingkirkan secepat itu.
Ahn : Apa maksudmu?

Ma Ru berdiri berhadapan dengan Ahn, jika ada orang yang menghalangimu, apa kau langsung menyingkirkan mereka?

Jae Hee berdiri di depan pintu kantor Ahn dan mendengar pembicaraan mereka. Ia tampak ketakutan.


Ma Ru : Dia (Jun Ha) berkata akan mencoba meyakinkan dirimu untuk menyerahkan diri pada polisi. Kau dulu berteman baik dengan Pengacara Park. Bukankah kau dulu adalah orang yang sederhana dan jujur? Dia ingin mencoba membuatmu mengakui kesalahanmu dan mencari jalan untuk menebus dosamu. Dia berkata ingin memberimu kesempatan.

Ahn marah : Hentikan omong kosong ini, beraninya kau mengancamku! Apa kau punya bukti? Apa kau punya bukti kalau aku membunuhnya?

Ma Ru berkata ia tidak punya bukti, awalnya Ma Ru hanya menduga saja, tapi melihat reaksi Ahn, dugaannya ternyata benar. Kau memang mencoba membunuh Pengacara Park.
Ahn mencengkeram baju Ma Ru, kau!



Ma Ru mengeluarkan rekaman, bukti tentang kematian Presdir Seo ada disini. Ini adalah rekaman percakapan telp di ponsel Pengacara Park.
Jae Hee yang masih diluar, syok mendengarnya.

Ma Ru tahu, Ahn pasti akan mencoba membunuhnya untuk membungkam dirinya. Tidak masalah, kata Ma Ru. Tapi tidak ada yang namanya kejahatan yang sempurna. Pada akhirnya, hidupmu akan dipenuhi rasa gelisah. Dan kau akan membunuh lebih banyak orang lagi.
Apa kau tidak akan menyesalinya kelak? Aku yakin kau tidak dilahirkan hanya untuk melakukan itu.

Ma Ru menyimpan rekaman itu lagi, ia akan menemui Jae Hee setelah dari sini dan akan mencoba meyakinkan Jae Hee dan akan bersama Jae Hee seumur hidupnya. Kau punya waktu 24 jam sebelum aku mengirim rekaman ini ke polisi.
Ma Ru keluar dari ruangan Ahn, tapi Jae Hee sudah tidak ada lagi di depan pintu.
Jae Hee duduk di tangga dan mengingat kata-kata Ma Ru. Ma Ru ingin Jae Hee menyerahkan diri dan bersedia hidup bersama Jae Hee. Hanya saja jangan menuntut cinta Ma Ru.

Ma Ru telp Jae Hee. Jae Hee tidak mengangkatnya. Ma Ru heran lalu pergi meninggalkan kantor.


Sekretaris Hyun menemui Eun Gi di RS. Ia cerita soal kecelakaan mobil Pengacara Park. Ada mobil yang mengikuti mobil Pengacara Park dan mendorongnya jatuh ke tebing lalu melarikan diri. Polisi yakin itu disengaja.
Eun Gi tanya siapa pelakunya.
Hyun berkata tidak ada kamera CCTV di sekitar lokasi dan tidak ada saksi mata, jadi penyelidikannya dihentikan.

Eun Gi kesal sekali. Hyun melanjutkan, ia akhirnya berpikir untuk menyelidiki kamera CCTV di sepanjang jalan menuju rumah Pengacara Park dan menemukan sesuatu. Hyun menunjukkan rekaman sebuah mobil yang membuntuti mobil Pengacara Park di hari terjadinya kecelakaan, itu mobil Sekretaris Jo.

Eun Gi : Sekretaris Jo adalah orang yang kerja untuk Pengacara Ahn, benar kan?
Eun Gi minta dikirim gambar plat nomor mobil Jo. Lalu Eun Gi mendapat telp, siapa yang datang katamu?

Eun Gi masuk ke kamar Jun Ha dengan marah karena Ahn ternyata mengunjungi Jun Ha. Ahn memegang tangan Jun Ha. Eun Gi dengan kasar menepis tangan Ahn dari Jun Ha.

Eun Gi marah pada penjaga karena membiarkan Ahn masuk ke dalam kamar ini. Eun Gi mengusir Ahn.

Ahn ingin mengirim orang yang bisa dipercaya untuk menjaga Jun Ha, mana mungkin anda menjaganya sendiri, Direktur?
Eun Gi bisa mengurusnya sendiri.

Ahn masih ingin mengirim orang yang bisa dipercaya untuk membantu menjaga Jun ha.
Eun Gi : Apa kau pikir orang seperti itu ada di dunia ini? Tidak ada orang seperti itu bagiku. Aku akan melindunginya sendiri. Jadi, pergilah.

Saat Eun Gi dan Ahn keluar dari kamar Jun Ha, mereka bertemu Jae Hee di lorong. Jae Hee juga ingin menjenguk Jun Ha. Seberapa parah lukanya?
Jae Hee jalan ke arah kamar, tapi Eun Gi menghadangnya. Apa kau bisa membuka tasmu?

Jae Hee terkejut : Eun Gi..

Eun Gi : Aku harus memeriksa apa ada senjata di dalamnya.

Jae Hee tersinggung. Tapi Eun Gi justru sekalian minta Jae Hee membuka mantelnya. Jae Hee tidak percaya, apa kau benar2 mencurigaiku?
Eun Gi : Ya.
Jae Hee marah. Ia membuka tas dan mantelnya lalu membuangnya ke lantai.
Eun Gi tanpa ragu memeriksa semuanya. Pengacara Ahn mencoba menghentikan Eun Gi, Direktur, apa yang anda lakukan?

Jae Hee menantang, apa kau ingin aku membuka bajuku juga? Siapa tahu aku mungkin menyembunyikan sesuatu dalam baju dalamku.
Eun Gi : Aku akan sangat menghargainya kalau kau mau melakukannya.

Pengacara Ahn mencoba mencegah, tapi Eun Gi sama sekali tidak menggubrisnya. Ahn juga mencegah Jae Hee, tapi Jae Hee sudah kesal dan berkata kalau Eun Gi tidak mempercayainya, jadi ia terpaksa mempermalukan dirinya.
Jae Hee mulai membuka bajunya. Ahn tidak bisa mencegahnya. Eun Gi juga menunggu dengan dingin.

Ma Ru datang dan menahan tangan Jae Hee. Ia mengambil mantel Jae Hee dari Eun Gi dan memasangkannya ke bahu Jae Hee. Jae Hee pergi dengan marah.

Ma Ru berlutut dan membereskan barang-barang Jae Hee. Sekarang Eun Gi yang tidak tahan, lalu jalan pergi. Ma Ru memberikan tas Jae Hee pada Ahn untuk diberikan pada Jae Hee. Ma Ru sendiri pergi mencari Eun Gi.

Eun Gi duduk di ruang tunggu, ia melotot ke Ma Ru, kenapa kau kesini?
Ma Ru : Untuk menjagamu. Sepertinya kau tidak jatuh sakit. Kau mengabaikan bahaya dan konsekuensinya. Melakukan apapun sesukamu, kalau kau mulai mengacaukan semuanya...
Eun Gi : Pergilah!
Ma Ru : Tidak mau.

Ma Ru justru duduk di sebelah Eun Gi. Ia berkata Eun Gi juga dalam bahaya, kalau Ma Ru jadi orang yang mencelakai Park dan menyebabkan ayah Eun Gi meninggal, Ma Ru akan menyingkirkan Eun Gi lebih dulu.

Eun Gi menantangnya : Lakukan saja. Kalau kau membunuhku, Han Jae Hee tidak akan terbukti bersalah dan ia akan hidup dengan tenang untuk generasi ke generasi. Lakukan saja, pembela Han Jae Hee.

Ma Ru tertawa dan berkata sepertinya itu ide bagus. Membunuh Eun Gi dengan tangannya sendiri. Han Jae Hee selalu mencurigai hubungan kita, tidak peduli berapa kali aku berkata kalau hubungan kita sudah selesai, ia tidak pernah mempercayainya.
Semuanya akan selesai dengan itu. Sepertinya kau sama sekali tidak bodoh, Seo Eun Gi.

Eun Gi marah dan jalan pergi. Ma Ru menahannya, kau mau kemana Seo Eun Gi? Eun gi melepaskan tangannya, bukan urusanmu!
Ma Ru : Itu urusanku sekarang, kau adalah tawananku. Kemanapun kau pergi, kau harus tetap bersamaku.

Eun Gi : Apa kau sudah gila? Aku tidak sedang ingin bermain-main denganmu.
Ma Ru : Apa aku kelihatan seperti main-main? Kau memintaku untuk membunuhmu. Kau harus berada dalam jangkauanku. Agar kapanpun aku suka, aku bisa membunuhmu.
Eun Gi : Dasar gila!

Eun Gi mau pergi lagi tapi Ma Ru menahannya lagi, aku tidak main-main. Idenya datang darimu. Tidak peduli kemanapun kau pergi, kau harus tetap di dekatku.
Kecuali kalau kau mau ke kamar mandi. Oh tidak, kita pergi ke kamar mandi bersama saja. Ha!


Jae Hee duduk di ranjangnya dan mengingat kata2 Ma Ru. Ma Ru bersedia bersamanya tapi tidak bisa janji untuk mencintai Jae Hee. Ini sangat mengganggu Jae Hee.
Pengacara Ahn masuk kamar Jae Hee dan memberikan tas Jae Hee. Ahn jalan keluar.

Jae Hee tanya apa kecelakaan Jun Ha ini juga perbuatan Ahn? Tidak ada yang tidak bisa kau lakukan saat ini, ya kan? Benar, yang pertama selalu saja berat. Tapi setelah itu, kau kehilangan semua rasa peduli, penilaianmu dan emosimu.

Ahn berkata akan pergi ke kantor polisi sendiri. Alasan utama penyebab kematian Presdir adalah kita tidak segera membawanya ke RS. Kau sudah berusaha mencari pertolongan tapi aku mencegahnya. Kau bahkan berkeras mencari bantuan sampai akhir tapi aku mengancam dan menghentikanmu. Isi rekaman itu juga tidak jauh dari situ. Kau tetap disini.

Jae Hee : Kalau kau melakukan itu, apa kau pikir aku akan tersentuh? Memangnya siapa kau mau bertanggung jawab atas kesalahanku? Itu bukan karena ancamanmu, tapi memang keinginanku sendiri. Aku membiarkannya meninggal. Sejujurnya saat itu, di dalam pikiranku, aku berharap dia akan menghilang. Jika bukan dia yang mati, maka Eun Suk dan aku yang akan mati. Kau kebetulan saja datang dan harus mengotori tanganmu.

Jae Hee teriak : Memangnya kau siapa berani berkata itu adalah salahmu? Kenapa kau yang minta maaf? Akulah yang melakukan semua itu. Kenapa kau berkata itu kesalahanmu?
Apa kau pikir kau lebih baik dariku? Kau pikir kau jauh lebih baik dariku? Kenapa kau mencoba bertanggung jawab untuk hidupku? Kenapa kau membuatku merasa kecil dan menyedihkan?

Ahn tanya apa Jae Hee bertemu Kang Ma Ru.
Jae Hee : Kalian brengsek. Kalian kejam. Kalian sama. Kau atau Kang Ma Ru itu sama saja.


Ma Ru benar-benar mengikuti Eun Gi kemanapun. Ia menunggu Eun Gi di depan toilet wanita. Mengikuti Eun Gi jalan ke kamar Jun Ha.
Ma Ru mengamati Eun Gi merawat Jun Ha. Sepertinya ia sedikit cemburu. Ma Ru jalan keluar, memutuskan menunggu diluar.
Ma Ru masuk ke kamar Jun Ha lagi dan melihat Eun Gi tidur di dekat tempat tidur Jun Ha. Ma Ru mendekat dan menyelimuti Eun Gi dengan jaketnya.
Ma Ru melakukan semua ini demi menjamin keselamatan Eun Gi, ia takut Ahn menyuruh orang untuk membunuh Eun Gi.

Paginya, Ma Ru pergi ke rumah lamanya dan menekan bel. Pagar dibuka dan Ma Ru terkejut melihat pemilik barunya. Han Jae Hee.
Jae Hee minta Ma Ru masuk. Ia menjelaskan, ia sengaja membeli rumah ini karena ia selalu ingin kembali ke sini. Aku sudah kembali, tapi kau tidak ada.
Jae Hee memberikan minuman hangat untuk Ma Ru.

Ma Ru : Bukankah aku ada disini sekarang?
Jae Hee : Hanya cangkangnya saja. Kau tadi bersama Eun Gi?
Ma Ru membenarkan.

Jae Hee memberikan dokumen kepada Ma Ru. Isinya adalah semua yang ditinggalkan mendiang Presdir Seo untuk Seo Eun Gi. Dia mengambil uang perusahaan, itu adalah dana rahasia dengan jumlah uang yang sangat besar. Dia ingin memberikan Tae San pada Seo Eun Gi.
Itu adalah bukti jumlah pajak yang ia gelapkan. Dan juga menunjukkan keterlibatannya dengan banyak wanita. Bukti manipulasi harga saham dan kejahatan akuntansi/pembukuan ganda.
Ada bukti tentang semua kejahatannya saat ia masih hidup. Ini mungkin akan sangat menyakiti Seo Eun Gi. Bukti yang bisa menyeret Seo Eun Gi langsung ke dalam penjara.

Ma Ru membuka dokumen itu dan tampak syok. Kenapa kau menunjukkan ini padaku?

Jae Hee ingin melakukan transaksi dengan Ma Ru. Jae Hee ingin mendapatkan rekaman percakapan di ponsel Jun Ha saat kematian Presdir Seo, ia juga ingin yang aslinya. Jae Hee tidak berniat menyerahkan diri.

Jika Ma Ru tidak suka dan tetap ingin Jae Hee membayar untuk kejahatannya, maka Jae Hee tidak ingin hanya mendapatkan cangkang Ma Ru saja, tapi ia juga ingin Ma Ru seutuhnya. Cintamu, perasaanmu..aku ingin semuanya. Setelah itu aku akan menyerahkan diri pada polisi. Aku tahu kau akan menungguku. Kau yang putuskan, pilihan mana yang akan kau ambil.

Ma Ru kembali ke RS dengan langkah lunglai. Jae Hee punya senjata untuk menghancurkan Eun Gi. Ma Ru masuk kamar Jun Ha dan tidak menemukan Eun Gi. Sekretaris Hyun yang menjaga Jun Ha.
Ma Ru kelihatan panik dan tanya dimana Eun Gi. Hyun berkata Eun Gi keluar sebentar.

Ma Ru langsung keluar dan mencari Eun Gi kemana-mana. Akhirnya ia melihat Eun Gi di sebuah bangku.
Eun Gi tertidur karena kelelahan. Ma Ru tampak lega dan duduk di dekat Eun Gi.

Ma Ru membiarkan Eun Gi bersandar di bahunya beberapa lama.

Beberapa saat kemudian, Eun Gi terbangun. Ia terkejut melihat Ma Ru. Ma Ru tersenyum, hai.
Ma Ru : Eun Gi, ayo kita melarikan diri.
Eun Gi terkejut, ia tidak percaya pendengarannya.

Ma Ru tersenyum dan menggenggam tangan Eun Gi, aku akan pergi kemanapun kau mau. Di tempat terpencil dimana tidak ada orang yang menemukan kita.


Larilah bersamaku, Seo Eun Gi.

Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
 

0 comments:

Post a Comment