Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Bridal Mask episode 11

Presdir Jo ingin mengambil paksa tanah milik rakyat Joseon demi Kishokai. Ia menipu mereka dengan pinjaman uang. Kimura Taro janji akan membantu Jo Yeong Goon untuk lari ke Jepang.
Kang To mengetahui rencana Jo. Ia pergi ke Geum Hwa Jeong sebagai Gaksital dan membunuh Jo. Gaksital mengambil surat tanah dan perjanjian hutang milik rakyat Joseon lalu pergi.

Kimura Shunji sudah menempatkan samurai untuk menyergap Gaksital, tapi gagal. Gaksital hampir lolos.

Shunji menghunus samurai dan mengejar Kang To. Shunji melompat di depan Kang To. Keduanya beradu tongkat besi dan samurai. Lama tidak bertemu, Gaksital.

Kang to dan Shunji bertempur beberapa jurus. Kang To berhasil mengimbangi Shunji. Shunji memotong ikat pinggang Gaksital. Koiso berusaha membidik tapi takut kalau mengenai Shunji.

Shunji berhasil mengancam leher Kang To dengan samurainya. Kang To tidak berkutik.

Justru saat itu, Koiso memutuskan menembak, untungnya meleset. Ini membuat Kang to punya kesempatan melarikan diri. wkkk...
Shunji marah sekali dan mengejar Gaksital.

Gaksital melompati tembok dan lari ke arah kota.

Shunji juga melompat dan mencoba menembaknya, tapi tidak kena.
Gaksital lari di atas atap rumah. Shunji dan Koiso melihatnya dan terus mengejar. Mereka lari ke arah pasar Jong Ro.

Rakyat Joseon semua putus asa, mereka hanya bisa duduk di depan rumah dan toko mereka. Usaha seumur hidup mereka akan lenyap, semua sia-sia. Ada seorang kakek yang ingin mati saja, tapi ia mencemaskan cucunya. Bagaimana anak kecil ini bisa bertahan. Ayahnya sudah meninggal dan bahkan tokonya juga sudah dicuri.
Deok Soo minta semuanya berdiri dari tanah, jangan duduk saja seperti ini! Meskipun sudah dicuri, kita harus tetap berjuang!

Tiba2 mereka melihat Gaksital yang lari dengan cepat ke arah mereka. Itu Gaksital!
Kang To lari ke tengah masyarakat dan berhenti di depan Deok Soo. Kang To mengeluarkan surat2 tanah dan perjanjian hutang lalu memberikannya pada Deok Soo.

Kang To segera lari. Deok Soo melihat surat2 yang diberikan, semua mengerumuni Deok Soo, apa itu?
Deok Soo : Kontrak penjualan?
Semua bersorak, kita bisa hidup! Kita bisa hidup sekarang. Deok Soo memeluk ibunya, lalu melihat ke atas.

Gaksital ada disana. Berdiri mengamati hasil yang ia lakukan, semua rakyat Joseon bersorak-sorai mengelu-elukan Gaksital.

Shunji dan Koiso datang, mereka kesal melihat keributan ini. Shunji menembak ke udara untuk memperingatkan mereka. Semua jadi ketakutan.

Shunji menghadap Ayahnya, ia berlutut dan lapor, saya kehilangan dirinya.
Taro : Bagaimana dengan kontrak penjualannya?

Shunji : Gaksital..memberikannya pada para pedagang. Saya minta maaf.
Keinginanku menangkapnya sendiri sudah membuatnya lolos.

Taro : Kau tahu, ada cara termudah menangkap Gaksital? Gadis itu..tangkap dia sekarang.

Shunji mencoba melindungi Mok Dan, dia tidak ada hubungannya dengan Gaksital. Taro marah dan membentak Shunji, apa kau masih belum sadar? Kau gagal menangkap musuh yang membunuh kakakmu dua kali! Dia sudah mencuri dana Kishokai dan kau masih berkata kalau gadis itu tidak ada hubungan dengannya?

Taro menghunus samurai dan mengarahkannya ke muka Shunji.
Taro minta Shunji menghapus Mok Dan dari hatinya, bunuh dia. Jika kau ingin menangkap Gaksital. Mau memenggal kepalanya atau menyingkirkannya dari hatimu, pilih salah satu.

Taro meletakkan samurainya di depan Shunji.

Kang To menemui Baek Gun, ia berkata bahwa Shunji sudah menunggu untuk menyergapnya di Geum Hwa Jeong. Itu artinya dia tahu benar pergerakan Gaksital.
Baek Gun : Lalu apa maksud anda, ia bisa memperkirakan target berikutnya?

Kang To : Kimura Taro adalah ayahnya. Shunji mungkin bisa menebak targetku berikutnya.

Baek Gun mengerti, lebih baik untuk diam saja sementara ini. Kang To setuju, hanya itu caranya. Sampai aku menjadi bagian dari tim Shunji dan mengetahui pergerakan mereka, lebih baik hati2.

Damsari mengecek papan pesan di hotel lagi, tapi belum ada pesan. Ia pergi ke sudut coffee shop dan telp Mok Dan. Ini aku, Ayah.
Mok Dan tanya tentang Gaksital. Ayah belum bertemu dengannya? Ini seharusnya tidak terjadi.

Damsari : Beberapa hari ini, Lee Kang To selalu ada di sekitar sini.
Mungkin karena si brengsek itu makanya ia tidak bisa datang.

Mok Dan terkejut, Lee Kang To? Ayah tidak apa-apa? Damsari menenangkan Mok Dan, untungnya ia belum memergokiku....

Tiba-tiba Kang to jalan ke arah coffee shop. Damsari langsung diam, dan memalingkan muka. Damsari akan telp Mok Dan lagi. Mok Dan minta ayahnya hati2.

Kang To melewati Damsari dan menempelkan pesan di papan pengumuman. Kang to melihat sekitar dan pergi.
Damsari mendekat ke arah papan pengumuman, ia terkejut karena melihat pesan untuk Tuan Choi Tae Goon.

Damsari mengadakan rapat bersama Jeok Pa dan Komandan 36. Komandan 36 yakin ini adalah jebakan. Dia sudah tahu kalau pemimpin kita adalah Choi Tae Goon. Kita harus membunuhnya dulu.

Damsari : Musuh kita adalah Lee Kang To. Dia tidak bisa dianggap ringan. Jika kita mencoba membunuhnya dan gagal, misi kita akan sia-sia.
Jeok Pa : Kita sudah kehilangan kesempatan bertemu Gaksital. Apa kita masih bisa mencuri senjata dari gudang senjata?

Damsari merasa aneh, tidak mungkin rencana kita bosor. Jadi bagaimana ia bisa tahu bahwa aku ingin bertemu Gaksital?
Komandan 36 : Apa mungkin...dia adalah Gaksital? Apa mungkin ia seperti rekan Hwang, yang menyamar sebagai polisi sambil terus berjuang untuk gerakan kemerdekaan?

Jeok Pa : Ketua, apa kita tidak seharusnya mempertimbangkan kemungkinan paling kecil sekalipun? Kita seharusnya melihat surat itu dulu dan membacanya.
Damsari : Tidak perlu. Orang itu jelas bukan Gaksital. Saat aku akan dihukum mati, ia berfoto denganku. Dan Gaksital muncul saat itu.

Komandan 36 : Kita tidak perlu ragu, kita harus membunuhnya.
Damsari setuju, tapi untuk sampai di Gyeonseong, membutuhkan waktu 6 th dan 30 anggota untuk mempersiapkannya. Damsari minta Komandan 36 memikirkan semua rekan yang tersebar di seluruh daerah. Sekali kita mulai..kita harus berhasil.

Komandan 36 : Saya pasti akan membunuh orang itu yang menjadi penghalang kita.

Kang To jalan ke arah sirkus timur jauh. Ia tersenyum gembira.

Kakinya tiba-tiba semakin ringan dan Kang To menari-nari, bahkan sampai mengetukkan kedua telapak kakinya.

Mok Dan mencemaskan keselamatan ayahnya. Ia berkata pada Ketua Jo, mungkin aku harus memujinya. Aku harus memikirkan semua cara untuk membuatnya tetap dekat di sisiku. (Hehehe...Kang To pasti senang mendengarnya). Saat ini, itu satu2nya cara membantu Ayah.

Ketua Jo bingung, bagaimana Kang To tahu Ketua Damsari sudah masuk ke Gyeongseong?
Mok Dan : Aku akan mencari tahu soal itu, Ketua.
Jo minta Mok Dan hati2, kau tahu orang seperti apa dia, ya kan?

Abe Shinji justru dengan mudah melebur dengan orang2 sirkus. Ia adu panco dengan Shin Nan Da. Abe justru mendapat dukungan dari mayoritas gadis2 sirkus :)
Sementara Shin Nan Da hanya mendapat dukungan Gye Sun.

Pendukung Abe bersorak memberi semangat. Ny. Oh menjadi wasitnya. Setelah berjuang keras, Abe akhirnya menang. Semua bersorak.

Kang to mengamati mereka dan geli melihat Abe. Ia tidak menemukan Mok Dan. Kang To segera mencarinya.

Mok Dan membersihkan cermin rias dan berpikir, bagaimana cara membuat Lee Kang To tetap disisinya.

Kang to memang panjang umur, ia muncul dan tersenyum melihat Mok Dan. Kau benar2 berbakat jadi pembantu. Semua orang main, dan kau bersih-bersih sendirian?

Mok Dan : Bukankah kau seharusnya mengawasiku selama 24 jam sehari? Kau pergi kemana saja? Petugas Abe tetap bersama anggota sirkus sepanjang hari, tapi kau menghilang kemana?
Bahkan orang juga akan ingin tahu kalau ada pengemis yang menghilang selama beberapa hari.

Kang to nyengir, ingin tahu? tentang aku?

Mok Dan kembali membersihkan kaca. Ingin tahu apa..
Kang to duduk di meja rias dan memandangi Mok Dan dari cermin. Mok Dan kesal, apa yang kau lihat? Apa ini pertama kalinya kau melihatku?

Kang To : Aku lelah. Aku menari sepanjang malam. Aku benar2 lelah. Hei, kau tidak pernah melihatku menari. Apa kau mau pergi denganku?
Mok Dan menahan marah. Kau tidur saja. Bukankah kau berkata kau lelah.

Kang To duduk, baiklah. Aku akan tidur 10 menit. Hanya untuk 10 menit.

Mok Dan membersihkan kaca dan berpikir, kenapa ia pergi ke Hotel Asuka. Tiba2 Kang To berdiri lagi, ia mengeluarkan borgol dan memborgol tangan Mok Dan ke kursinya.
Mok Dan protes, kenapa kau memborgolku?

Kang To : Bingo. Sekarang kau seperti Oh Mok Dan. Duduklah, disampingku. Jangan bertingkah macam2. Aku sudah bilang, jangan macam2. Itu adalah hal yang dilakukan orang2 brengsek itu.
Mok Dan tidak mengerti. Kang To bicara terus, orang2 Joseon brengsek yang membunuh ibu dan kakakku. (Gak salah? mereka kan hanya membakar rumah dan bukannya membunuh. Tapi Kang To juga mungkin hanya ingin ngomel saja.)

Aku akan membunuh semua keluarga mereka. Orang-orang sepertimu tidak mengerti seperti apa dunia ini dan berpihak pada gerakan kemerdekaan. Aku akan menghabiskan kalian semua dan hidup dengan bebas. Bangunkan aku 10 menit lagi.
Kang To tidur.

Shunji dan Koiso pergi ke sirkus timur jauh.

Kang To masih tidur nyenyak. Mok Dan mendapat ide untuk membunuh Kang To. Mok Dan mencari pisaunya. Ternyata ada di meja. Mok Dan berusaha keras mengambilnya dan berhasil.
Mok Dan menggenggam pisau itu dan bergerak untuk menikam Kang To.

Kang To membuka mata dan reflek menangkap tangan Mok Dan.

Kang To menatap Mok Dan dengan tajam. Ia sakit hati. Yah..tidak bisa menyalahkan Mok Dan juga hehe..karena bagi Mok Dan, Kang To adalah the devil.

Keduanya saling melotot sampai Shunji datang. Shunji dan Koiso heran melihat keduanya. Kang To masih menahan tangan Mok Dan. Mok Dan yang melihat mereka duluan.

Kang to berdiri sambil mendorong Mok Dan, jangan macam2. Kau akan terluka.

Shunji menyuruh Mok Dan pergi ke panggung bersama yang lainnya. Shunji pergi.
Koiso mengejek Kang To, hidupmu tidak jelek. Bisa main2 dengan seorang gadis di siang hari seperti ini, pasti sangat menyenangkan.

Kang To tidak menggubrisnya. Ia membuka borgol Mok Dan. Mok Dan mencari pisaunya dan menyimpannya lagi. Kang To tidak merampas pisau Mok Dan.

Shunji menemui semua anggota sirkus. Ia berkata bahwa semalam, Gaksital muncul dan membunuh Jo Yeong Goon, Presdir Jo Il Bank. Shunji mengancam mereka, siapapun yang menyembunyikan pembunuh berbahaya ini, akan bernasib sama dengan pembunuh itu. Tapi siapapun yang mengatakan siapa pembunuhnya, akan mendapatkan hadiah yang besar.

Shunji minta semua yang tahu soal Gaksital, harus bicara.

Ny. Oh maju dan tanya, apa kau benar2 Shunji? Bagaimana bisa orang berubah begitu tiba-tiba...

Belum selesai bicara, Ny. Oh dipukul oleh Shunji. Whoa..bahkan Lee Kang To yang sudah membunuh 3 orang juga terkejut.

Mok Dan marah, ia maju dan berkata kalau orang2 sirkus tidak tahu apapun soal pembunuhan ini.
Shunji marah dan mengarahkan samurai pada Mok Dan. Kang To terkejut dan mulai meraba senjatanya.

Shunji : Meskipun aku melakukan ini, kau tidak tahu? Kau tidak tahu Gaksital?
Mok Dan menyindir Shunji, ah Gaksital? Kalau begitu kau harus tanya dengan jelas. Kau seharusnya tanya apa kami tahu pahlawan Joseon, Gaksital!

Shunji murka dan mengayunkan samurai ke arah Mok Dan. Kang To mencabut pistol dan siap menembak Shunji.
Tapi Shunji hanya mengenai rambut Mok Dan. Semua syok.

Kang to menyimpan pistolnya kembali. Koiso melihatnya. Shunji teriak, Sato Hiroshi! Sato Hiroshi!
Kang To akhirnya menjawab. Shunji menyuruhnya menahan Mok Dan.

Shunji naik motor bersama Koiso. Ia memeluk samurai dengan wajah dingin.
Kang To naik mobil bersama Mok Dan. Keduanya diam saja dan tampak tegang. Abe melirik mereka sambil menghela nafas.

(Kisah ini kaya To Liong To, yang awalnya kelihatan baik ternyata ada sisi gelapnya, sedang yang awalnya kelihatan jahat ternyata sebenarnya baik.)

Rie telp ayah angkatnya, ia berkata sudah kehilangan segalanya. Gaksital dan rencana Jong Ro. Semuanya gagal. Jika anda mau, saya bisa keluar sekarang juga, Ketua.
Tidak, jika anda ingin saya mati, saya akan bersedia melakukannya.

Ueno Hideki tanya bagaimana dengan Jo Yeong Goon.
Rie : Dia dibunuh oleh Gaksital.

Ueno : Aku membuat Umeboshi kesukaanmu. Dibuat dari buah Ume/plum yang lezat dari prefektur Wakayama, rasanya segar dan enak. Aku mengirimkan paketnya hari ini, jadi kau akan menerimanya hari Rabu.

Rie menangis, Ayah. Ueno Hideki, membenarkan. Ya aku adalah ayahmu. Tapi, kau harus ingat aku mempercayaimu. Aku berharap banyak padamu. Tapi jika kau tidak bisa mengambil kesempatan ini, bukan hanya kau, tapi aku juga akan mati.
Rie : Saya akan mengingat itu. Saya akan mengingatnya terus.

Ueno minta jangan ada lagi anggota Kishokai yang harus mati. Meskipun menang itu penting, tapi tetap mempertahankan kekuatan demi kemenangan akhir itu adalah kemenangan yang sejati.
Rie mengerti, saya akan mengingat itu, Ayah.

Rie memanggil Katsuyama, panggil Chief Kimura kesini.

Kimura Taro jalan ke arah kamar Rie. Jun membantu Rie berganti cincin. Rie sengaja mengenakan cincin Kishokai dan memutar sisinya.

Taro menemui Rie dan minta maaf, ini adalah salah saya. Rie melihat ke arah Taro, lalu menamparnya (lagi!) Cincinnya melukai wajah Taro. Jadi itu sebabnya Rie ganti cincin.

Rie marah, kau tidak bisa mengendalikan anakmu sendiri, tapi kau ingin mendapatkan kendali atas kepolisian, beraninya kau bermimpi seperti itu! Shunji masih mencintai gadis itu. Kenapa kau meninggalkan umpan untuk menangkap Gaksital dan tidak melakukan tugasmu?

Taro : Shunji pergi menangkap gadis itu, jadi kali ini kami akan menggunakannya untuk menangkap Gaksital.
Rie : Apa itu benar? Kau bisa mempertaruhkan nama keluarga Kimura?
Taro : Saya bahkan sudah menempatkan anak saya di depan, apa yang tidak bisa saya pertaruhkan?

Rie ingin melakukannya sendiri. Ia minta Taro konsentrasi saja mencari sumber dana lain untuk Kishokai. Taro mengerti dan pergi. (Jadi Kishokai ini kumpulan orang serakah yang sok berkuasa gitu? sebenarnya mereka tidak punya apa-apa, tapi sok keren.)
Setelah Taro pergi, Rie tanya soal Mok Dan pada Jun.

Jun : Lee Kang To menjaganya selama 24 jam sehari.
Rie terkejut, Lee Kang To menjaganya selama 24 jam sehari?
Jun : Kadang-kadang, ia pergi ke gereja sendirian untuk berdoa.
Rie : Gereja?
Rie dapat ide.

Abe mengikat kedua tangan Mok Dan ke tiang siksaan. Abe mendekati Kang To, apa yang akan kita lakukan, Letnan? Koiso pasti akan menyiksanya jika ia tidak bicara. Oh sweet Abe.
Kang To menghela nafas dan menyuruh Abe keluar. Abe mengerti dan jalan keluar.

Sekarang tinggal Kang To dan Mok Dan. Kang to tampak pusing, mana mungkin ia sanggup menyiksa Boon?

Kang to mendekati Mok Dan, meskipun aku polisi Kerajaan yang memukul dan membunuh kalau diperintah, tapi tidak membuatku senang menyiksa gadis lemah seperti dirimu.

Kang To memohon, Kau hanya perlu menjawab kalau aku tanya. Jangan buang waktumu. Jika kau dipukuli, jangan menahannya dan bersikap sok kuat, teriak saja. Jika kau ditenggelamkan dalam air, jangan menahan-nya, ingat kau harus bernafas.

Kang To semakin mendekat, lihat mataku baik-baik, lihat aku. Apa kau tidak mengenaliku? Bahkan jika kau mengatakan semuanya tentang Gaksital..

Mok Dan murka, lebih baik kau bunuh saja aku. Apa kau pikir aku akan mengatakan sesuatu?
Kang to berbalik dan tampak serba salah. Ia hanya menghela nafas.

Shunji merenung di kantornya. Koiso mengetuk pintu, ia masuk. Kapten, saya mau lapor sesuatu. Shunji berkata nanti saja.
Koiso harus mengatakannya sekarang karena Mok Dan telah ditangkap.

Koiso melaporkan insiden saat Mok Dan dan ketua Jo dibawa oleh Komando militer Joseon beberapa waktu lalu. Tapi mereka dibebaskan tanpa tuduhan apapun keesokan harinya.
Shunji : Mereka ditangkap dan dilepaskan..

Koiso : Apa ini karena kelompok Damsari yang membunuh dan menyebabkan penyerangan teroris sudah masuk ke negeri ini? Jika bukan seperti itu, kenapa militer ikut campur?

Shunji tanya apa Koiso sudah lapor ke ayahnya masalah ini. Koiso tidak berani, aku bisa mati ditembak. Aku sudah mempertaruhkan nyawaku mengatakan ini padamu, Kapten.

Shunji mengerti. Koiso lapor satu hal lagi.

Shunji menaiki tangga dan ingat kata2 Koiso, saat kau mengarahkan samurai pada Oh Mok Dan, Lee Kang to hampir menarik keluar senjatanya.
Shunji ingat saat Kang To tanya, apa kau bisa melindungi gadis itu sampai akhir. Lalu pemandangan tadi, saat Kang To dan Mok Dan bertatapan di sirkus.

Shunji masuk ke ruang penyiksaan. Ia melihat Mok Dan masih berdiri dengan tangan tergantung, tanpa penyiksaan. Sementara Kang To, duduk dengan tangan memegang kepala, seperti pusing atau tertekan. Shunji tampak curiga.

Shunji turun. Kang To berdiri. Shunji langsung mendekat dan memeriksa tubuh Mok Dan. Mok Dan teriak, apa yang kau lakukan? Jangan menyentuhku!
Shunji menemukan belati milik Kang To. Shunji marah, belati ini...benar kan? orang yang memberikan belati ini padamu, adalah Gaksital, ya kan?

Shunji : Siapa dia? Siapa nama bastard itu? Kau pikir aku tidak bisa menemukannya, meskipun kau tidak menjawabku? 'Yeong' Nama orang itu ada karakter 'Yeong'-nya kan?

Kang To tertegun, itu namanya saat ia remaja. Lee Yeong. Untung ibunya mengubah nama semua anak2nya.

Shunji marah, jawab aku! Jika kau tidak ingin mati, jawab aku! Shunji sudah gelap mata dan menampar Mok Dan. Kang To terkejut melihatnya, ia tidak menyangka Shunji bisa melakukan itu.
Shunji : Sato Hiroshi! siksa dia sampai ia mengatakan nama Gaksital.

Shunji melempar cambuk ke depan Kang To. Kang To mau tidak mau harus mengambil cambuk itu.

Kang to melepas jasnya, ia mundur dan mencambuk udara dua kali. Kang To mencambuk Mok Dan beberapa kali.

Shunji tidak tahan melihatnya, ia ingin menghentikan Kang To.

Saat itu Kimura Taro jalan masuk. Shunji dan Kang To menghormat. Taro minta mereka menghentikan penyiksaan dan memasukkan Mok Dan ke dalam sel.
Kang To segera melihat ke arah Mok Dan. Kang To menyesal sudah melukai Mok Dan, tapi ini harus dilakukannya demi mendapat kepercayaan Shunji.

Mok Dan dilempar ke dalam sel. Ia setengah pingsan. Ueno Rie menyamar menjadi biarawati Katholik dengan wajah dirias seperti habis disiksa.

Rie langsung menyadarkan Mok Dan, saudari, saudari, saudari..apa kau baik-baik saja? Rie menghibur Mok Dan, jangan menangis, kau harus kuat.
Rie bahkan bisa memberikan nasihat religius untuk Mok Dan, menderita adalah bentuk lain dari kasih karunia Tuhan yang diberikan padamu. Dia akan memberikan padamu kekuatan untuk menanggungnya.

Mok Dan langsung percaya, ia menangis, apa aku benar-benar..apa aku benar2 bisa menanggung ini?
Rie : Tentu saja, Dia tidak akan meninggalkan kita seperti yatim piatu. Satu hari, Orang Jepang kejam itu akan lenyap dari tanah kita.

Mok Dan percaya 100 persen. Rie memeluknya. Ueno Rie benar2 pintar.

Kang To tertekan, ia berpikir, untuk menipu Shunji, aku memukul Mok Dan. Untuk menyembunyikan jati diri sebagai Gaksital, aku benar2 mencambuk Mok Dan.
Kang to berdiri dan menghela nafas.

Koiso melihatnya dan mengejek, apa kau jadi dekat dengan gadis itu dalam beberapa hari ini? Aku awalnya terkejut. Karena gadis itu orang sirkus, kau bisa main-main dengannya. Tapi meskipun kau menyukai gadis itu, kau harus bisa membedakan antara kotoran dan doenjang.
Kang to murka, ia menendang Koiso sampai tersungkur. Rasain.

Kang to menulis sesuatu lalu masuk ke kantor Shunji. Ia meletakkan surat pengunduran diri di meja.

Kang To kesal karena harus menjaga Mok Dan terus. Apa anda pikir saya bisa sejauh ini hanya untuk menyiksa gadis yang anda cintai, demi dirimu, Kapten? Apa anda pikir, saya mengorbankan ibu dan kakak saya untuk melakukan ini demi Kekaisaran?
Harga untuk setia pada Kekaisaran hanya sebesar ini...

Kang to bersikap sarkastis, ia mengangkat tangannya dan berseru : Banzai!
Kang to jalan keluar.

Shunji memanggilnya, Kang To-ya! Kang To tertegun, ia berhenti.

Shunji mendekat dan minta Kang To membantunya, seperti yang sudah kuduga, kau benar. Terlalu berat melakukannya sendiri.
Ayo kita tangkap Gaksital dulu.

Kang To marah, ia berbalik menatap Shunji tajam. Apa kau main2 denganku sekarang?
Shunji minta maaf. Kang To memukulnya.

Malam-malam, Kang To masuk ke sel. Ia berlutut di depan sel dan mengamati Mok Dan yang tidur di dalam sel dingin. Kang To tampak sedih dan tersiksa. Kang To menangis.

Ia sedih, Mok Dan harus menderita karena apa yang dilakukan Gaksital. Kang to masih belum tahu bagaimana cara terbaik melindungi Mok Dan serta identitasnya.

Ueno Rie pura2 tidur sambil duduk. Kang To juga tidak memperhatikannya. Tapi Rie terkejut saat melihat ekspresi Kang To. Kang To akhirnya pergi.
Ueno Rie menatap tajam Mok Dan yang masih tidur.

Kang to pergi ke hotel Asuka, ia masuk ke coffee shop dan kecewa karena pesannya untuk Damsari belum diambil. Kenapa ia belum mengambilnya?

Komandan 36 mengamati Kang To. Kang To sadar dan melihat pria itu. Komandan 36 lari. Kang To mengejarnya, berhenti!

Komandan 36 mana mau berhenti. Ia lari keluar dan memperingatkan Damsari. Ketua, cepat! Damsari dan Jeok Pa sedang memasukkan barang2 ke dalam taksi. Mereka bergegas pergi.
Kang To kehilangan mereka, ia hanya menghela nafas kesal. Memang akan sulit dipercaya kalau Lee Kang To adalah Gaksital.

Shunji mengatakan laporan Koiso pada ayahnya. Shunji berkata ini pasti karena Damsari. Kita harus memanfaatkan ini dengan menangkap Gaksital dan juga sebagai jalan menangkap Damsari.
Taro : Lepaskan gadis itu.
Shunji : Apa?
Taro : Dengan melepasnya, kita bisa menangkap Damsari.
Shunji mengerti. Taro juga minta biarawati di dalam sel segera dilepas.

Rie mengangkat kepala Mok Dan ke pangkuannya. Mok Dan terbangun. Rie pura2 menyesal, apa aku membangunkanmu? Aku hanya ingin membuatmu tidur dengan nyaman untuk sementara.
Mok dan : Tidak. Aku selalu mimpi buruk.

Polisi teriak, hei, biarawati! Keluarlah. Rie berpesan pada Mok Dan, saudari, aku akan berdoa untukmu. Jika kau keluar nanti, kapanpun, pergi dan temui aku. Ada Misa di Gereja setiap hari Rabu, jika kau pergi ke Gereja MyeongDong, kau akan bisa menemukanku.
Mok Dan lega, terima kasih, suster.

Rie jalan keluar dan menghindari Shunji. Shunji melihat ke arah Mok Dan. Mok Dan membuang muka. Shunji tampak terluka. Koiso akhirnya mengeluarkan Mok Dan.

Rie masuk mobil. Jun segera menjalankan mobil meninggalkan kantor polisi.

Koiso memasukkan Mok Dan ke dalam mobil. Shunji yang menyetir. Mok Dan tidak sudi melihat Shunji.

Shunji : Apa kau tidak bisa hidup dengan sederhana? Kau..tahu perasaanku, kan? Tidak peduli seberapa besar, aku bisa melindungimu. Kenapa kau membuatku melakukan ini kepadamu?
Mok Dan : Hentikan mobil.
Shunji : Aku sudah bilang, kita akan ke RS. Kau harus merawat lukamu.

Mok Dan tidak mau, ia membuka pintu mobil meskipun mobil masih jalan. Shunji akhirnya menghentikan mobil.
Mok Dan : Meskipun kau orang Jepang, karena kau menyayangi anak-anak Joseon, aku bisa berteman denganmu. Tapi sekarang, kau..bagiku..kau hanya seorang iblis Jepang.

Mok Dan keluar dari mobil dan jalan pulang.

Rie kembali ke hotel. Ia membuka pintu kamar dengan marah. Rie melepas kerudung dan baju biarawatinya begitu saja. Jun hanya menunduk.

Rie murka. Ia berbalik dan menampar Jun.

Rie : Keluarga Lee Kang To. Wanita, teman-teman, juga pikiran dan hatinya, bukankah aku sudah minta padamu untuk menyelidiki segalanya? Lee Kang To jatuh cinta pada gadis itu. Gadis yang ada hubungannya dengan Gaksital...dia mencintai gadis itu.

Dimana Lee Kang To saat ini?
Jun diam saja, tapi ia pasti tahu dimana Kang To saat ini.

-Angel Club-
Manager Bong menyambut Reporter Park dan Tamao/Lee Hae Seok. Keduanya naik tangga sambil melambai pada pasangan polisi di meja bawah.
Kang To membalas lambaian mereka. Ia minum bersama Shunji di club.

Shunji cerita kalau akhir2 ini ia sering mimpi buruk. Ia sering dikejar orang tanpa wajah. Sepertinya Gaksital sudah memenuhi pikiranku. Kuharap kau bisa mengerti diriku.

Kang To : Bukankah kau berkata, meskipun gadis itu membunuh kakakmu, kau tidak akan melepaskan dirinya? Apa kau benar2 mencintai gadis itu?

Shunji : Aku tidak tahu. Yang aku tahu, aku ingin menangkap orang itu dan membunuhnya di depan mata Mok Dan. (Shunji semakin mengerikan)
Kang To menghela nafas.

Ueno Rie muncul dan menyanyi. Lagu khusus untuk Kang To. Kang to hanya senyum-senyum melihat Lala.

Pelayan menyajikan bir untuk Kang To dan Shunji. Ia memberi kode pada Damsari yang duduk di lantai atas. Damsari memberi kode pada Komandan 36.
Komandan 36 menyamar sebagai pelayan club, ia menyimpan pisau di bawah nampan yang dibawanya. Komandan 36 mendekat dan akan menikam Kang To.

Rie melihatnya, ia teriak. Hati-hati Letnan Sato!

Kang To bergerak dengan cepat, ia berhasil menghindar dan bertempur dengan Komandan 36. Dua pejuang lain yang menyamar sebagai tamu ikut menyerang.
Tapi mereka bukan lawan Kang To dan Shunji.

Damsari memberi kode minta mereka mundur dulu. Dua orang berhasil lari, tapi Komandan 36 berhasil dilumpuhkan Shunji.
Damsari dan Jeok Pa segera pergi. Tasha hanya menghela nafas, karena misi mereka gagal.


Shunji memborgol Komandan 36, aku akan memeriksanya. Kau istirahat saja. Kang To melihat ke arah Komandan 36 dan ingat kalau orang itu adalah anak buah Damsari.
Kang To melihat sekeliling, ia mencari Damsari.

Kang to menyusul Shunji keluar, ia masih mencari Damsari, tapi tidak ada siapapun. Kang to ikut pergi bersama Shunji.

Shunji mulai menyiksa Komandan 36, ia marah. Kau berani mencoba membunuh polisi Kerajaan? Siapa itu? Siapa yang memerintahmu?

Shunji tampak menikmati menyiksa orang. Kang To tidak tahan. Ia berdiri dan menghentikan Shunji, aku akan melakukannya.

Kang To : Dia orang yang ingin membunuhku.

Shunji : Kau tidak apa-apa?
Kang to minta Shunji tidak cemas, kau pulang saja. Shunji keluar.

Kang to tidak mencambuk Komandan 36. Ia mendekat dan tanya dimana Damsari. Ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.

Komandan 36 mana mau mendengar dan percaya. Ia justru menyanyi lagu perjuangan kemerdekaan Korea. "Jutaan tentara dari Pasukan Kemerdekaan Republik Korea, apa kalian bisa mendengar ibu pertiwi memanggilmu? "

Kang to kesal, apa kau tidak mendengarku? Aku harus bertemu pemimpinmu!
Komandan 36 menyanyi : "30 juta rakyat Joseon kita tersebar sejauh 3000 mil."
Kang To : Apa rencana kalian?

Komandan 36 itu terus saja menyanyi. Kang to kesal, katakan. Katakan!

Komandan 36 : "Pergi! Pergi! Ayo kita maju bertempur!Pergi! Pergi! Pergi ke medan perang. Sampai lonceng kebebasan di pintu kemerdekaan berbunyi. Pergi ke medan perang..."

Kang To sudah tidak tahan lagi, Ia menangis.

Kang To berbalik dan memukul Komandan 36 sampai pingsan.
Shunji menutup kantornya dan bersiap pulang.

Komandan 36 sadar, ia tampak bingung. Gaksital sudah berdiri di depannya. Ha? Lee Kang To pakai kostum di kantor polisi? Well, tempat paling bahaya adalah tempat paling aman ya.

Komandan 36 seperti tidak percaya kalau yang di depannya benar Gaksital.

Gaksital menggendong Komandan 36 di bahunya sambil lari keluar. Shunji melihatnya. Ia teriak, Gaksital!

Shunji mengejar Gaksital. Ia membidik pistolnya ke arah Gaksital. Shunji sudah mengokang pistolnya. Gaksital terhenti dan menoleh ke Shunji.

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]

0 comments:

Post a Comment