Rooftop Prince episode 18
Yi Gak masuk apartemen Tae Mu dan mendengar kata2 Se Na. Lalu Tae Mu datang, Yi Gak lupa dengan samarannya dan ia marah. Yi Gak memukul Tae Mu, kau brengsek!
Keduanya berkelahi di luar, Yi Gak murka, kau yang menyebabkan kematian Nenek, ya kan? Yi Gak mencengkeram baju Tae Mu dan memukulnya lagi.
Tae Mu marah : Kau gila!
Yi Gak : Kau pembohong dan pembunuh, kau adalah keduanya! Aku sudah tahu itu!
Aku akan memastikan kalau kau membayar hutang semua kesalahanmu..itu pasti!
Yi Gak pergi, meninggalkan Tae Mu yang masih terduduk di lantai. Tae Mu kesal sekali, ia mengusap bibirnya yang berdarah.
Yi Gak segera ke RS mengunjungi Tae Yong. Ia memandang Tae Yong dan berkata dalam hati :
Aku minta maaf, Yong Tae Yong. Aku tidak bisa melindungi Nenek untukmu. Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar kepadamu.
Aku akan menangkap mereka yang membunuh Nenek, dan akan menghukum mereka dengan tanganku sendiri. Lalu aku akan memohon pengampunan darimu.
Yong Tae Yong, kau harus kuat.
Yi Gak duduk di bangku tempat biasa ia bertemu Park Ha. Yi Gak ingat saat pertama bertemu Nenek, betapa Nenek sangat merindukan Tae Yong. Saat Nenek setengah berharap, kalau Yi Gak adalah cucunya Tae Yong.
Park Ha datang dan duduk di samping Yi Gak.
Yi Gak : Sama seperti di Joseon, Hong Se Na dan kau adalah benar2 saudara kandung. Tapi mendengarnya dari dirimu langsung, aku merasa itu sangat luar biasa. Satu bagian teka-teki yang membuatku bingung telah terpecahkan.
Karena kau tidak tahu kebenarannya selama ini, kau pasti merasa sangat menyesal. Jika kau tahu lebih awal kalau kalian adalah saudara kandung, mungkin kau tidak akan merasa sangat kesepian.
Tapi sekarang kau sudah menemukan ibu kandungmu, bukankah itu sesuatu yang harus disyukuri?
Park Ha membenarkan, ya kalau saja kami tahu sejak awal...dan telah bertemu sejak awal.
Park Ha merasa sedih. Ia menangis tapi tidak ingin Yi Gak melihatnya. Park Ha berdiri dan menangis diam-diam.
Yi Gak berdiri dan jalan mendekat. Ia ingin memeluk Park Ha dari belakang, tapi tiba2 tangan Yi Gak menghilang.
Yi Gak ketakutan, ia tampak syok. Apalagi saat badannya menghilang, lalu muncul lagi.
Park Ha sudah tenang dan berbalik melihat Yi Gak. Ia heran, kau kenapa?
Yi Gak tampak bingung, tapi ia bohong dan berkata tidak ada apa-apa. Park ha heran melihat ekspresi wajah Yi Gak.
Yi Gak : Aku bilang tidak apa-apa, kenapa kau tanya terus.
Yi Gak jalan menjauhi Park Ha.
Yi Gak tampak jalan dengan linglung. Park Ha menyusul Yi Gak.
Yi Gak bicara dengan nada bingung : Ada sesuatu yang sangat aneh. Tadi barusan, aku menghilang dan tidak bisa melihat tubuhku. Aku tidak bisa memelukmu di dalam lenganku.
Park Ha terkejut, kau melihatnya? Kau melihat bagaimana kau menghilang?
Yi Gak tanya, maksudmu kau sudah melihatku menghilang? Park Ha mengangguk. Yi Gak marah, ia teriak, kenapa kau tidak mengatakan padaku sebelumnya?
Park Ha : Bagaimana aku bisa mengatakan itu dengan mulutku sendiri? Bagaimana aku bisa mengatakannya?
Park Ha berbalik dan menangis. Yi Gak menarik bahu Park Ha dan memeluknya. Keduanya menangis.
Park Ha dan Yi Gak duduk di taman dengan latar belakang air mancur. Yi Gak menyimpulkan, tubuhku mulai menghilang dan muncul lagi, pasti ini adalah tanda kalau aku akan segera kembali ke Joseon, ya kan?
Park Ha mengangguk, jika memang seperti itu, kau harus segera kembali.
Yi Gak berpikir alasan ia datang dari Joseon adalah untuk bertemu Park Ha, satu-satunya yang kulakukan disini adalah mencintaimu.
Park Ha : Kau juga datang untuk mencari tahu tentang pembunuhan Putri.
Tapi Yi Gak ingin memanfaatkan waktu yang ada hanya untuk Park Ha. Aku tidak punya banyak waktu.
Park Ha mengingatkan Yi Gak, kalau ia juga harus mencari tahu apa yang terjadi pada Nenek. Yi gak setuju, ia bertekad untuk mencari tahu bagaimanapun caranya.
Joseon 3 menunggu Yi Gak, ketiganya melaporkan temuan mereka. Yong Seol berkata kalau polisi tidak mengira itu kecelakaan dan sedang menyelidikinya.
Man Bo : Polisi sekarang menanyakan orang-orang disekitar Presdir.
Yi Gak yakin kalau Tae Mu terlibat dalam kematian Nenek. Chi San membenarkan tapi mereka tidak punya bukti.
Yi Gak : Benar, kita harus menemukan bukti yang jelas kalau Yong Tae Mu melakukan ini, agar dia tidak bisa melarikan diri. Kita harus menemukan bukti sebelum polisi. Aku harus menghukum Yong Tae Mu dengan tanganku sendiri.
Paginya, Pengacara Presdir Yeo mengumpulkan semua anggota keluarga Yong. Ia membawa surat wasiat Nenek dan isinya, Nenek memberikan semua kekayaan-nya pada Yong Tae Yong. Tapi jika Yong Tae Yong tidak muncul saat pembacaan wasiat final besok siang jam 12, maka ia dianggap tidak bisa menerima, dan semua warisannya akan diberikan pada Yong Tae Mu.
Tapi, bagian surat wasiat ini dibuat saat Yong Tae Yong menghilang. Karena Yong Tae Yong sekarang ada dan sehat maka warisannya akan diberikan pada orang pertama dalam daftar, yaitu Yong Tae Yong.
Tentu saja ini membuat Yong Dong Man dan Tae Mu marah sekali. Tapi manager Pyo tampak lega.
Bibi Wang mengeluh, eonni sama sekali tidak memikirkan diriku.
Pyo berkata pada Bibi Wang, kalau Nenek hanya mempercayakan perusahaan pada Tae Yong, bukan semua propertinya. Apa kau ini seperti orang2 yang hanya menginginkan uang? Pyo menyindir Dong Man.
Pengacara akan segera meresmikan surat wasiat itu dan jika ada yang ingin menguji wasiat ini, harap mengirimkan dokumen ke firma hukumnya.
Pyo berkata mereka sama sekali tidak keberatan dengan wasiat itu.
Dong Man keluar ruangan dengan marah, diikuti Tae Mu. Dong Man kesal, wanita tua itu selalu ingin memberikan perusahaan ini pada Tae Yong.
Tae Mu tampak panik, ayah. Apa aku harus membiarkan saja Tae Yong mengambil warisanku begitu saja dariku?
Ayahnya : Itu ada dalam wasiat, apa lagi yang bisa kita lakukan? Tae yong sekarang sudah normal, jika ada sesuatu yang aneh mengenainya, kita bisa mengajukan keberatan.
Tae Mu jalan dan ia tiba2 ingat kemarahan Tae yong saat Nenek meninggal. Tae yong menuduhnya sebagai pembohong dan pembunuh. Sama seperti si penipu itu. Tae Mu langsung lari ke kantornya.
Tae Mu mencari cd rekaman saat Tae Yong tiba2 sadar di RS. Ia memutarnya lagi.
Tae Mu terkejut, ia melihat Tae Yong yang ini, sengaja memasukkan tangannya ke dalam selimut. Jelas dia bukan Tae yong asli.
Tae Mu kesal sekali, Aku sudah tahu. Dua orang ini adalah orang yang sama!
Polisi menemui Se Na, apa anda Hong Se Na-ssi? Se Na membenarkan.
Polisi itu mengenalkan diri dan ingin bertanya soal kematian Presdir Yeo Gil Nam.
Se Na tampak tegang, pertanyaan seperti apa?
Tae Mu membawa tas kecil dan jalan ke rumah Nenek. Ia masuk garasi mobil dan membuka mobil Yi Gak.
Tae Mu menyembunyikan tas itu di dalam mobil. Isinya seperti tiket dan uang dollar AS dalam jumlah banyak.
Yi Gak jalan sambil berpikir, Park Ha jalan di belakangnya. Park Ha menggoda Yi Gak, ia memukul-mukul tangan Yi Gak yang ada di belakang punggungnya.
Yi Gak diam saja dan terus jalan, sampai suatu saat, ia menangkap tangan Park Ha.
Yi Gak berbalik, aku minta maaf. Meskipun kita bersama, aku tidak memperhatikan dirimu.
Park Ha menggoyangkan jarinya, Seorang Raja yang hanya memperhatikan wanita tidak memiliki pesona. Jadi kau lanjutkan saja merenung apapun yang merisaukanmu.
Yi Gak tertawa geli, kau sungguh pengertian. Park Ha tanya apa Yi Gak belum menemukan petunjuk, apa yang terjadi pada Nenek.
Yi Gak sudah hampir tahu apa yang terjadi, tapi belum punya bukti yang jelas.
Yi Gak melihat ke seberang jalan dan mendekat. Ada orang yang menjual black box mobil. Pramuniaga memberikan brosur pada Yi Gak.
Yi Gak melihat iklan dan tanya ke Park Ha, apa kotak hitam itu dipasang pada setiap mobil?
Park ha membenarkan, sekarang ini hampir semua mobil memilikinya.
(Kotak hitam itu mirip kamera CCTV kecil yang bisa merekam kondisi sekitar mobil, sangat berguna jika ada kecelakaan lalu lintas)
Yi Gak ingat, saat kematian Nenek ada mobil yang mengalami kecelakaan di depan rumah Nenek. Ia mengatakan hal ini pada Park Ha.
Park Ha mengerti, kalau orang yang terlibat kecelakaan punya kotak hitam di mobil mereka, maka kemungkinan kotak itu akan merekam siapa yang masuk dan keluar dari rumah Nenek.
Mereka langsung mendatangi beberapa bengkel yang ada di sekitar rumah Nenek. Apa mungkin 4 hari lalu ada mobil yang datang karena kecelakaan?
Dua bengkel berkata tidak. Bengkel ke-3 ingat kejadian itu. Pria itu memang yang mengurus perbaikan mobil itu.
Yi Gak mendapatkan alamat mobil yang kecelakaan dan mendatanginya. Nyonya rumah membenarkan kejadian kecelakaan itu, tapi sayangnya itu bukan mobil mereka, tapi milik keluarga mereka yang tinggal di Gwangju.
Yi Gak dan Park Ha langsung minta alamat keluarga Ny.itu.
Keduanya jalan pulang dengan perasaan lebih gembira. Yi Gak bahkan membagi yogurtnya dengan Park Ha :)
Park Ha mengajak Yi gak pulang lalu cepat2 ke Gwangju untuk mencari rumah pemilik mobil.
Yi Gak setuju.
Mereka dihadang dua orang pria. Ternyata polisi. Mereka tanya apa Yi gak adalah Tae Yong. Yi Gak membenarkan.
Polisi : Apa kau benar2 Yong Tae Yong asli?
Yi Gak : Ya, saya Yong Tae Yong.
Polisi itu menahan Yi gak, kau ditahan karena menyamar sebagai Yong Tae Yong dan sebagai tersangka dalam kematian Presdir Yeo Gil Nam. Kau berhak tetap diam dan mendapatkan pengacara.
Mereka membawa Yi Gak. Yi Gak bingung dan berusaha menyangkal. Park Ha membantu menahannya, tapi sia-sia saja. Polisi itu langsung memasukkan Yi Gak ke dalam mobil dan pergi.
Polisi itu meminta keterangan dari Yi Gak. Apa kau benar2 Yong Tae Yong. Yi Gak membenarkan. Polisi itu kesal, apa kau akan terus seperti ini?
Polisi memperlihatkan tas hitam yang tadi dimasukkan ke mobil oleh Tae Mu, ia menumpahkan isinya di depan Yi Gak. Ada tiket dan gepokan uang dollar AS. Kami menemukan ini di mobilmu. Kau pura-pura sebagai Tae Yong dan masuk ke rumah itu.
Setelah itu kau membunuh Presdir Yeo. Mencuri uang perusahaan dan bersiap untuk melarikan diri ke LN. Itu sangat masuk akal. Kenapa kau tidak mengaku saja?
Yi Gak terkejut, aku tidak tahu apapun mengenai itu. Ini pertama kalinya aku melihatnya.
Polisi memanggil Tae Mu sebagai saksi. Yi Gak berkata kalau saat itu ia minum bersama Tae Mu di bar.
Yi Gak minta Tae Mu mengatakan itu pada polisi.
Polisi tanya dimana Tae Mu saat Presdir Yeo meninggal. Tae Mu berkata kalau ia ada di apartemen-nya bersama Hong Se Na.
Yi Gak kaget sekali, apa yang kau katakan sekarang? Saat aku ingin pulang, kau menahanku dan memintaku minum lagi.
Tae Mu berkata pada polisi, jika polisi membutuhkan saksi, ia bisa minta Hong Se Na datang sebagai saksi Tae Mu.
Polisi berterima kasih atas bantuan Tae Mu dan mengijinkan Tae Mu pergi. Polisi paling bloon rasanya. Cari bukti itu gampang, kros cek saja dengan bar yang disebut Yi Gak, periksa kartu kredit Tae Mu, cek apa tas hitam itu ada sidik jari Yi Gak. Menyebalkan.
Yi Gak marah pada Tae Mu, kau bersama Hong Se Na? Berapa lama kau bisa menahan kebohongan itu?
Tae Mu : Kukira itu bukan kata2 yang pantas diucapkan penipu seperti dirimu. Lagipula, semuanya akan segera berakhir besok siang. Sampai dengan saat itu, kau mendekam saja disini. Setelah itu, aku akan menghancurkanmu sekali untuk selamanya.
Yi Gak : Itu tidak akan terjadi seperti yang kau inginkan.
Tae Mu menyeringai tipis, lalu pergi. Yi Gak menahan marahnya.
Yi Gak akhirnya dimasukkan dalam sel. Ini sepertinya sel saat di episode awal.
Yi Gak mengguncang pintu sel, bukan aku! Orang yang membuat Nenek meninggal adalah si brengsek itu, Yong Tae Mu!
Yi Gak teriak2, Tae Mu sengaja memasukkan aku kesini agar dia bisa mendapatkan perusahaan, jika aku tidak keluar sekarang, semuanya akan berakhir. Aku tidak bisa menyerah sekarang, aku harus keluar. Kumohon, keluarkan aku.
(Aneh juga PM Yi Yun waktu di Dong Yi pernah ditangkap polisi karena dikira pencopet.)
Polisi itu mendekat, jadi kau mau keluar? Yi Gak mengangguk. Polisi membuka pintu sel, Yi Gak tampak lega. Tapi polisi itu mana mungkin mengeluarkan Yi Gak. Ia justru memborgol tangan Yi Gak karena kesal.
Polisi itu mengancam, kalau Yi Gak tidak diam, ia akan menuduh Yi Gak mengganggu proses penyelidikan. Diamlah.
Yi Gak terpaksa diam, ia tampak putus asa.
Tae Mu mengajak Se Na makan. Ia mengambilkan seafood untuk Se Na, makanlah. Semuanya sudah selesai, jadi makanlah dan kuatkan dirimu. Aku sudah mengurus si penipu itu, jadi setelah besok, perusahaan dan semuanya akan menjadi milik kita.
Se Na : Benarkah?
Tae Mu membenarkan, jadi lupakan semua kekhawatiranmu.
Yi Gak hanya bisa duduk di dalam sel bersama tahanan lain. Ia tidak tidur sepanjang malam.
Yi Gak mengingat syarat dari pengacara dan ancaman Tae Mu.
Siangnya, Yi Gak memohon untuk diijinkan keluar satu jam saja, lalu ia akan kembali lagi ke penjara. Yi Gak berani menjamin-nya.
Polisi marah dan membanting berkas di mejanya, tutup mulutmu!
Park Ha melewati aquarium dan tidak sadar kalau bunga lotus diatas aquarium telah mekar.
Park Ha melihat sapu tangan Yi Gak dan menyadari ada sulaman kecil di ujung sapu tangan.
Park Ha mengangkat sapu tangan itu ke arah sinar matahari dan ia membaca : B..Y?
Park Ha mengunjungi Yi Gak di penjara. Yi Gak tampak pasrah, tidak ada yang bisa kulakukan.
Park Ha menghiburnya, tidak semua hal akan berjalan sesuai yang mereka inginkan. Park Ha menunjukkan sapu tangan sulam itu. Lihat ini, apa artinya ini, seperti singkatan dalam bahasa Hangeul.
Yi Gak mengamatinya dan ia terkejut, Bu Yong.
Park Ha heran, Bu Yong?
Yi Gak sadar, sapu tangan yang kata Putri Mahkota ia sulam sepanjang malam ternyata dibuat oleh Bu Yong.
Park Ha : Kenapa kau tidak mengetahuinya selama ini?
Yi Gak tampak terpukul dan menyesal, aku melihat ini di Joseon, tapi aku tidak mengerti apa artinya. Tapi aku sekarang tahu kalau ini dari Bu Yong.
Tiba2 tangan Yi Gak menghilang lagi, lalu tubuhnya juga hampir hilang. Park Ha ketakutan.
Yi Gak mengulurkan tangan menembus kaca, ternyata bisa! Lalu Yi Gak benar-benar menghilang.
Seorang polisi masuk membawa tahanan. Park Ha pura2 telp dan berkata kalau Yi Gak sudah masuk lagi ke dalam.
Park Ha cepat2 keluar dan bertemu Yi Gak di lorong. Keduanya bergegas pergi. Mereka hampir saja bertemu polisi yang tadi menangkap Yi Gak.
Keduanya berbelok dan bergegas keluar dari kantor polisi.
Park Ha minta Yi Gak harus segera lari dan pergi ke kantor. Yi Gak mengerti. Hati-hati, kata Park Ha.
Yi gak langsung pergi.
Semua anggota keluarga Yong bersama pengacara masing2 telah berkumpul. Kecuali Yi Gak. Pyo dan Bibi Wang tampak gelisah. Yong Dong Man tersenyum menyebalkan, Tuan Pengacara, kenapa kita tidak memulai saja sekarang?
Pyo kesal, bukankah kita masih memiliki 3 menit lagi?
Pengacara Presdir dengan tegas berkata kalau sesuai hukum, pembacaan wasiat akan dimulai pk. 12:00 tepat. Tae Mu diam saja, tapi ia tampak tenang.
Yi Gak tiba di kantor Home Shopping. Ia lari menuju lift, tapi terlambat.Liftnya sudah tertutup.
Yi Gak lari menaiki tangga. Wow..sebagai bangsawan Yi Gak ternyata bisa lari haha...
Pyo tegang sekali, ia melihat ke arah jam dan kursi Yi Gak terus menerus. Akhirnya Pengacara Presdir Yeo berkata kalau ia akan membacakan surat wasiatnya sekarang.
Pengacara Presdir : Pengacara kedua pihak akan bertindak sebagai saksi-saksi. Kemarin, wasiat ini sudah dilaporkan ke pengadilan dan kita akan mengkonfirmasi nama-nama penerima.
Sebagai pewaris semua properti Yeo Gil Nam, penerima utamanya adalah Yong Tae Yong. Apa Tuan Yong Tae Yong hadir?
Tidak ada jawaban karena memang Yi Gak belum sampai. Dong Man dan Tae Mu tampak sangat gembira.
Pengacara berkata karena penerima utama tidak hadir, kami akan berpindah pada posisi penerima kedua. Penerima kedua adalah Yong Tae Mu.
Apa Tuan Yong Tae Mu hadir? Tae Mu langsung mengangkat tangannya dan Dong Man tepuk tangan.
Pyo memejamkan matanya, ia sudah pasrah. Pengacara menyerahkan surat wasiat pada Tae Mu, tolong konfirmasi surat wasiat ini.
Tae Mu menerima surat itu dan membacanya. Ayahnya sudah nyengir2 penuh kemenangan pada pihak Pyo.
Tae Mu membuka stempel dan membasahinya dengan tinta.
Tiba-tiba pintu terbuka, Yi gak lari masuk, saya minta maaf karena terlambat. Yong Tae Yong sekarang hadir.
Pyo tampak lega melihatnya. Tae Mu yang hampir membubuhkan stempel seperti melihat hantu dan Dong Man marah.
Tae Mu langsung berdiri, orang itu bukan Yong Tae Yong! Dia palsu!
Yi Gak tersenyum : Jika saya ini palsu, bagaimana saya bisa berdiri disini? Yong Tae Yong hadir.
Setelah acara itu selesai, Pyo langsung memeluk Yi Gak erat-erat. Yi Gak meringis, kenapa kau seperti ini?
Pyo menepuk lengan Yi Gak, aku hampir saja mengira kalau si brengsek, Tae Mu akan mewarisi semua properti nenekmu. Aku ketakutan setengah mati.
(Kasihan juga Tae Mu, dia memang cucu tiri, tapi sebenarnya ia masih ada hak biarpun tidak semua hartanya. Haha..si Nenek kalau sudah sengit, tidak bisa dilawan biarpun sudah meninggal.)
Pyo heran bagaimana Yi Gak bisa keluar dari kantor polisi? Tapi Yi Gak tidak perlu cemas karena Pengacara sudah mengurus semuanya.
Yi Gak : Ya, sungguh beruntung kita bisa melindungi kekayaan Nenek.
Pyo minta sebagai CEO, Yi Gak mendepak Tae Mu dan ayahnya keluar dari perusahaan ini dan memperbaiki lingkungan kerja disini.
Yi Gak : Serahkan masalah Tae Mu padaku. Aku punya rencana untuknya.
Pyo setuju, baiklah.
Yi Gak : Lalu mengenai manajemen perusahaan, kuharap Presiden Pyo akan mengurusnya.
Pyo terkejut, seperti salah dengar, Presiden Pyo? Siapa..? Lalu ia sadar, aku?
Yi Gak tersenyum. Pyo juga tampak surprise.
Yi Gak berkata kalau Nenek hidup, itu juga pasti yang dikehendaki Nenek.
Pyo tanya apa Yi Gak akan menyelidiki kematian Presdir. Yi Gak membenarkan, aku pasti akan melakukannya karena itu pasti yang diinginkan Nenek.
Yi Gak menemui Joseon 3 dan Yong Seol memberikan black box mobil yang kecelakaan di depan rumah Nenek.
Yi gak mengambilnya, jadi ini yang disebut Black Box? Ia memberikan kamera itu pada Chi San yang langsung memberikannya pada Man Bo.
Man Bo mengeluarkan chip dari Black box dan memasukkan-nya ke USB, lalu ke laptopnya. Man Bo memutar rekaman itu.
Yi Gak dan yang lain melihat rekaman. Yi Gak tampak terkejut, ia marah sekali dan langsung memanggil Yong Seol. Yong Seol langsung mengerti.
Tae Mu pulang kantor dan wajahnya kelihatan marah serta kusut. Yong Seol menyergapnya dan menyeret Tae Mu masuk mobil yang dikendarai Chi San.
Tae Mu dibawa menghadap Yi Gak. Yi Gak memerintah Tae Mu memanggil Se Na ke tempat mereka.
Tae Mu marah, apa kau pikir kau tidak akan apa-apa, setelah melakukan sesuatu seperti ini?
Yi Gak : Telp Hong Se Na!
Tae Mu tidak punya pilihan dan memanggil Se Na. Keduanya akhirnya duduk di depan Yi Gak dan Joseon 3.
Yi Gak minta Man Bo memutar rekamannya. Rekaman diputar dan tampak kalau saat itu, Hong Se Na-lah yang jalan keluar dari rumah Nenek sambil membawa laptop Tae Yong.
Yi Gak : Video ini direkam sekitar waktu saat Nenek meninggal.
Se Na tampak ketakutan, tapi ia menyangkal, apa anehnya aku keluar dari rumah Nenek? Aku masuk dan keluar dari sana setiap hari.
Yi Gak : Saat kematian Nenek sama dengan saat kau meninggalkan rumah itu.
Tae Mu menyanggah, perkiraan waktu kematian bisa berbeda satu atau dua jam. Hentikan mengatakan hal seperti ini dan menyingkir dariku!
Tae Mu akan berdiri, tapi Yong Seol menahannya untuk duduk lagi.
Yi Gak : Yang kuinginkan dari kalian adalah menebus kesalahan kalian sendiri dan tidak melakukan kejahatan lagi. Lepaskan semuanya dan tinggalkan perusahaan dengan kesadaran kalian sendiri.
Dan semua uang yang sudah kau curi dari perusahaan, harus dikembalikan secara utuh. Jika kalian tidak melakukannya, kau akan merasakan kesakitan karena anggota tubuhmu ditarik lepas. (Ini hukuman ala Joseon. Hahaha)
Tae Mu marah, ia berkata pada Se Na tidak perlu mempedulikannya dan menarik Se Na pergi.
Yi Gak : Ini kesempatan terakhir yang kuberikan padamu! Aku dan kau, sama-sama tidak punya banyak waktu lagi. Ingat itu.
Tae Mu menarik Se Na pergi. Yi Gak memberi kode pada Yong Seol untuk membiarkan mereka.
Se Na duduk di bangku dan tampak ketakutan. Bagaimana ini, wajahku jelas terlihat. Jika mereka membawa rekaman itu ke polisi, apa yang akan terjadi padaku? Tae Mu, apa yang akan kau lakukan?
Tae Mu murka, ia janji akan membunuh Yi Gak. Aku harus mengakhiri ini sekarang.
Park Ha berlutut di depan kamar Yi Gak malam-malam. Ia memanggil Yi Gak, Yang Mulia, apa kau sudah tidur?
Yi Gak sudah berbaring, tapi masih belum tidur, ia menyuruh Park Ha tidur.
Park ha : Baiklah, selamat malam.
Tapi Park Ha belum beranjak. Tiba2 ia memanggil Yi Gak lagi, idiot. Apa kau benar2 tidur?
Yi Gak : Ya, aku tidur.
Park Ha : Bagaimana bisa orang yang tidur menjawab pertanyaan?
Yi Gak akhirnya sadar, Park Ha pasti sengaja disana. Ia keluar. Apa yang membuatmu sangat cemas sampai kau tetap di depan pintuku?
Park Ha : Seperti saat di kantor polisi, aku takut kalau kau akan tiba-tiba..menghilang.
Yi Gak menghela nafas dan menarik Park Ha masuk ke kamarnya. wow...ehm!
Yi Gak dan Park Ha tidur berdampingan. Yi Gak menggenggam tangan Park Ha, kalau kita seperti ini, apa hatimu merasa lebih tenang?
Park Ha mengangguk, kalau kau tidak menghilang saat di kantor polisi, kau tidak akan bisa melindungi perusahaan, ya kan?
Kau harus kembali ke Joseon, untuk memecahkan pembunuhan Putri Mahkota, ya kan? Kau harus kembali, ya kan? Itu memang hal yang benar.
Yi Gak berbalik ke arah Park Ha, daripada terus merasa cemas kalau kita mungkin akan terpisah, aku sudah memutuskan untuk hanya memikirkan saat ini saja, saat kau ada di sisiku. Seperti saat ini.
Biarlah kita menggunakan semua waktu yang kita miliki untuk membuat kenangan indah.
Yi Gak minta Park Ha memikirkan apa yang ingin ia lakukan dengannya besok malam. Sekarang, tidurlah.
Park Ha mengangguk dan mulai tidur. Keduanya tidur dengan tangan saling menggenggam.
Tae Mu mengajak Se Na ke tepi danau. Ia meminta Se Na mempelajari lingkungan sekitar dan mengingatnya baik-baik.
Se Na mengiyakan. Tae Mu memintanya membawa Tae Yong sialan itu ke tempat ini. Bagaimanapun caranya.
Se Na menemui Park Ha. Ada yang ingin kukatakan padamu.
Park Ha mengajak Se Na masuk ke dalam rumah. Se Na tampak ragu, apa aku bisa masuk ke dalam?
Se Na dan Park Ha duduk di ruang tengah. Se Na berkata, Park Ha pasti tidak ingin bertemu dengannya. Se Na membenarkan,aku ini orang jahat kan? Ya itu sudah pasti. Kalau aku jadi kau, aku tidak akan bersedia bertemu dengannya juga.
Se Na merasa ia harus minta maaf. Maafkan aku, sebelum aku bisa datang dan bicara kepadamu, aku membutuhkan waktu.
Se Na : Kenapa aku melakukan itu? Akhir2 ini aku merasa seperti ingin mati saja. Kalau aku memikirkan hal2 yang sudah kulakukan, aku bahkan tidak bisa mengangkat kepalaku.
Aku tidak bisa kembali ke rumah ibu dan aku tidak bisa menghadapi ibu kandungku, atau bahkan kau, Park Ha. Apa aku mati saja? Jika aku mati, apa aku akan dimaafkan?
Se Na menangis. Park Ha terkejut, kenapa bicara seperti itu? Park Ha memberikan tisue untuk Se Na, jangan bicara seperti itu lagi. Park Ha berkata ia akan mengambil sesuatu untuk dimakan.
Saat Park Ha masuk, Se Na mendengar ada sms di ponsel Park Ha.
Se Na membacanya dan ternyata sms dari Yi Gak, apa kau masih belum bisa memutuskan mau pergi main kemana malam ini?
Se Na mengambil ponsel Park Ha dan masuk ke kamar mandi.
Se Na membalas sms Yi Gak : Temui aku jam 8 malam di danau Gongreung. Ayo kita memancing malam-malam.
Yi Gak menerima sms dan heran, memancing malam hari? Lalu ia membalas : Aku meletakkan t-shirt pasangan di atas lemari sepatu. Itu milik chi San - kekeke. Kau akan terlihat cantik mengenakan itu kalau kau datang nanti.
Se Na tersenyum, mungkin geli karena balasan sms Yi Gak. Lalu ia cepat2 keluar.
Se Na memasukkan ponsel Park ha dalam tasnya. Park Ha datang membawakan jus dan minta Se Na makan buah dulu. Se Na menerima buah dari Park ha, tapi meletakkannya lagi dan berkata ia harus pergi.
Se Na keluar dan sempat menyambar t-shirt kuning milik Chi San lalu menyimpannya dalam tas.
Se Na masuk mobil dan hampir pergi, Park ha lari menyusulnya. Eonni! Eonni!
Park Ha langsung masuk ke dalam. Ia mencemaskan Se Na. Jangan pergi begitu saja, ayo makan baru pergi, aku yang bayar.
Se Na serba salah, ia tidak bisa mengusir Park Ha.
Park Ha melihat arah ke danau dari GPS Se Na, kenapa kau pergi ke danau? Kau tidak berpikir sesuatu yang bodoh, ya kan?
Se Na : Apa? tidak..
Park Ha : Kau tidak berpikir ingin bunuh diri, ya kan?
Se Na : Tidak, ini cuma salah seting.
Park Ha : Kalau kau membuat banyak kesalahan, kau masih bisa memperbaikinya kalau kau hidup. Kalau kau melakukan kesalahan,kau hanya perlu minta maaf saja. Jangan menganggap hidupmu begitu ringan.
Se Na : Jangan cemas, aku hanya mau pulang.
Tiba2 ponsel Park Ha di dalam tas Se Na berbunyi. Se Na tampak panik. Park Ha heran, ringtone-mu sama dengan milikku. Se Na hanya tersenyum dan mematikan ponsel tanpa mengeluarkannya dari dalam tas.
Yi Gak merasa aneh, kenapa Park Ha tidak mengangkat telpnya. Ia sedang di toko perlengkapan memancing. Joseon 3 sibuk memilihkan alat pancing untuk Yi Gak. Yi Gak minta mereka juga memilihkan pancing yang cocok untuk Park Ha.
Man bo heran kenapa Yang Mulia tiba2 ingin memancing. Yi Gak berkata kalau memancing juga bisa dilakukan saat malam hari.
Chi San langsung mengerti, oh kencan malam hari! Ia dan Man bo cengar-cengir.
Yong Seol menawarkan diri untuk menemani Yi Gak karena berbahaya kalau pergi malam hari.
Yi Gak menolaknya. Yong Seol masih berkeras, tapi tetap saja saya...
Chi San dan Man bo langsung menyuruh Yong Seol diam. Mengganggu orang kencan saja! haha..
Yi Gak mencoba telp Park Ha lagi, tapi tetap tidak diangkat. Chi San tanya apa Park Ha noona tidak mengangkat telpnya lagi.
Yi Gak berkata mereka sudah janjian jadi dia pasti akan datang kesana.
Yi Gak : Kalian mau ke stadion baseball kan? Oh ya aku minta maaf karena meminjam kausmu.
Chi San tersenyum, tidak masalah. Lalu ia mencari sesuatu di kantung bajunya, dan ke saku celana. Ternyata tiket baseball mereka ketinggalan di rumah. Man Bo dan Yong Seol mengeluh.
Chi San berkata akan pulang mengambilnya, ia minta rekannya pergi dulu. Semua keluar dari toko, Yong Seol berbalik dan berbisik pada Yi Gak, Yang Mulia, Good Bam (haha..apa maksudnya? mungkin Good night? )
Yi Gak tampak terkejut.
Park ha dan Se Na sampai di resto. Park Ha turun duluan dan Se Na berseru kalau ia tidak selera makan, ia akan pergi dulu. Kita makan bersama lain waktu saja. Se Na langsung pergi, meninggalkan Park Ha di depan resto.
Yi Gak sudah sampai di tepi danau. Ia menyiapkan bangku, lampu, umpan, dan perlengkapan pancing. Lengkap sekali. Yi Gak menunggu Park Ha.
Park Ha pulang dan mencari ponselnya. Ia bingung kemana ponselnya, padahal ia ingat tadi diletakkan di meja.
Chi San lari masuk untuk mengambil tiket baseball. Ia heran melihat Park Ha. Park Ha noona! bukankah kau pergi memancing?
Park Ha bingung, memancing?
Chi San bicara sambil lari, Yang Mulia sudah pergi memancing. Aku akan pergi dulu! Selamat bersenang-senang! Kami tidak akan menunggu dan akan pergi tidur saja.
Park ha tidak mengerti, memancing apa? Tapi Chi San sudah kabur.
Park Ha memikirkan semua kejadian aneh ini. Se Na yang tiba2 datang minta maaf, lalu bertingkah aneh dan buru2 pergi. Ponselnya yang menghilang, ringtone ponsel Se Na yang mirip ringtone-nya. Lokasi danau di GPS Se Na, lalu Yi Gak yang pergi memancing.
Park Ha tiba2 menyadari sesuatu.
Yi Gak mondar-mandir di tepi danau, ia setengah kesal, kenapa dia belum datang juga. Ini sudah malam sekali. Kenapa dia memilih lokasi yang sangat terpencil seperti ini?
Park Ha pergi ke danau dengan taksi. Ia minta sopir taksi menyetir lebih cepat lagi.
Yi Gak masih menunggu. Ia mencoba telp Park Ha tapi ponsel Park ha dimatikan. Yi Gak berpikir baterainya mati.
Yi Gak melihat ke sekitar danau. Dari jauh ia melihat seorang wanita dengan dandanan mirip Park ha. Mengenakan jeans, t-shirt Chi San dan topi. Dia sebenarnya Hong Se Na.
Yi Gak teriak, kenapa kau terlambat sekali. Kau seharusnya telp kalau mau datang terlambat.
Se Na melambai ke arah Yi Gak lalu lari.
Yi Gak ketawa, ia pikir Park Ha main-main, jadi Yi Gak mengejarnya. Kau akan kena masalah kalau aku berhasil menangkapmu!
Di satu tempat, Tae Mu sudah menunggu Yi Gak. Tae Mu menyalakan mesin mobil dan menjalankannya pelan2 tanpa menyalakan lampu.
Park Ha tiba di sekitar danau. Ia cepat2 turun dari taksi.
Se Na masih lari dan cepat2 bersembunyi. Yi Gak sampai di lokasi yang sudah direncanakan. Ia heran kemana "Park Ha", gurauan-nya sudah keterlaluan.
Tae Mu melihat Yi Gak berdiri dan mulai menjalankan mobilnya perlahan ke arah Yi Gak.
Park Ha melihat Yi Gak berdiri. Park Ha juga melihat mobil Tae Mu perlahan bergerak ke arah Yi Gak.
Park Ha memanggil Yi Gak, Yang Mulia!
Yi Gak menoleh dan melihat Park Ha, ia tersenyum sambil melambai. Tidak melihat ada mobil yang jalan pelan menuju ke arahnya.
Park Ha lari cepat2 ke arah Yi Gak. Tae Mu menekan gas dan lampu mobilnya menyala. Yi Gak menoleh dan melihat mobil yang melaju ke arahnya, tapi tidak mungkin mengindarinya.
Park Ha dengan cepat mendorong Yi Gak dari jalan dan menghadapi mobil Tae Mu.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17]
0 comments:
Post a Comment