The Princess'Man episode 15
Seung Yoo mengarahkan busurnya ke Se Ryung. Shin Myun merampas busur anak buahnya dan segera membidik Seung Yoo.
P. Suyang datang dan minta Seung Yoo menembaknya saja lalu melepaskan putrinya. Suyang membentak, tembakkan panahnya, kenapa kau tidak menembak?
Seung Yoo melepaskan anak panah ke arah Suyang. Se Ryung ketakutan melihatnya. Anak panah itu mengenai sekitar ulu hati Suyang.
Suyang seperti kesakitan sejenak, lalu ia membuka matanya dan terlihat seringai tipis di wajahnya.
Seung Yoo curiga, tapi Se Ryung lebih cepat bertindak. Ia lari ke arah kanan tubuh Seung Yoo.
Bersamaan dengan itu, Shin Myun menembakkan anak panahnya.
Anak panah itu mengenai punggung Se Ryung yang memang sengaja ia gunakan sebagai tameng bagi Seung Yoo.
Semua syok. Se Ryung terus menatap mata Seung Yoo dengan pandangan memohon, agar Seung Yoo mengakhiri ini semua dengan kematian-nya.
Seung Yoo menahan Se Ryung, ia tidak mengira Se Ryung akan melakukan ini. Tubuh Se Ryung merosot jatuh ke atas batu.
Tangan Se Ryung terulur ke arah wajah Seung Yoo, berusaha menyentuhnya.
Shin Myun dan pasukannya segera bergerak. Seok Ju dan No Geol muncul dan menarik paksa Seung Yoo.
Seung Yoo masih seperti orang linglung dan hanya melihat Se Ryung yang terbaring di atas batu, semakin lama semakin menjauh.
Shin Myun lari ke arah Se Ryung. Agassi!
Suyang lari menolong putrinya, ia ketakutan dan panik sekali. Suyang menangis sambil berusaha menyadarkan putrinya, Se Ryung..buka matamu. Se Ryung..
Suyang memerintah Shin Myun untuk mengejar pelakunya. Shin Myun mengerti dan segera pergi bersama pasukannya.
Seok Ju berhasil membawa Seung Yoo sembunyi ke tempat aman dan menghindari pasukan Shin Myun. Seung Yoo dalam kondisi syok dan seperti linglung. Ia diam saja.
Se Ryung dibawa pulang. Lady Yoon merawatnya dibantu Yeo Ri.
Yeo Ri menangis, Nona bangunlah.
Shin Myun berdiri di depan kamar Se Ryung, merasa bersalah. Suyang muncul dan menghiburnya, kau melakukan ini untuk menyelamatkan Se Ryung. Ini bukan salahmu.
Shin Myun : Sepertinya dia melindungi orang itu.
Suyang menyangkalnya, itu..itu tidak mungkin. Dia pasti hanya ketakutan melihat anak panah beterbangan.
Shin Myun bertekad akan menangkap orang itu sendiri. Suyang setuju, ya tentu saja.
Suyang : Bukan saja dia menyelinap ke rumah kami dan menculik Se Ryung. Dia juga mengancam Se Ryung dan bahkan berusaha membunuhnya. Dia tidak boleh diremehkan. Bukan hanya demi Se Ryung, tapi juga aku. Kita harus mencari tahu siapa dia.
Ja Beon menghadap mereka dan berkata mereka menemukan gaun pengantin di dekat dermaga Mapo. Mereka memperlihatkannya pada Lady Yoon yang membenarkan kalau itu memang gaun pengantin Se Ryung.
Lady Yoon minta maaf pada Shin Myun, pernikahan-nya tidak bisa dilakukan dengan baik, aku benar2 minta maaf.
Shin Myun : Tolong jangan mengatakan itu.
Lady Yoon : Aku seharusnya tidak menangis, tapi melihat gaun ini...menyakitkan hatiku.
Shin Myun : Apa anda yakin ini gaun pengantin Nona?
Lady Yoon : Dia terlihat cantik dalam gaun ini, tapi kau bahkan tidak punya kesempatan melihatnya..
Shin Myun segera keluar dan akan berangkat menuju Mapo. Ja Beon tanya kapan Nona akan bangun.
Shin Myun berkata kalau Se Ryung akan segera sadar. Ini melegakan. Kalau Nona sadar, kita bisa mendapatkan informasi tentang penculiknya. Ayo pergi ke pelabuhan Mapo.
Seok Ju ada di dekat situ dan mendengar kata-kata Shin Myun. Ia pergi mencari Seung Yoo.
Seung Yoo minum-minum. Seok Ju menemuinya, jadi kau disini.
Seok Ju : Sebenarnya apa yang menyebabkan lukamu? Karena rencana balas dendam-mu gagal? atau karena...kau takut kalau wanita yang tertembak panah itu mati?
Seung yoo tertegun.
Seok Ju menyambung sambil menghela nafas, dia masih hidup. Aku dengar dari petugas disana.
Seung Yoo jelas lega, tapi ia berbohong : Dia mati atau hidup, tidak ada hubungannya denganku.
Seok Ju tidak percaya, apa kau benar2 menculiknya untuk balas dendam? Atau...kau tidak ingin melihatnya menjadi istri orang lain? Pikirkan baik-baik! Kau bahkan tidak tahu apa yang kau inginkan, tapi kau masih saja bicara tentang balas dendam...
Seung Yoo diam saja.
Shin Myun pergi ke Mapo dan mendapat laporan lokasi penemuan gaun pengantin Se Ryung. Di tempat pembuangan sampah dari gibang. Shin Myun ingin tahu gibang mana, tapi Ja Beon belum dapat info.
Ja Beon : Ada lusinan gibang dan distrik gisaeng di dekat pelabuhan Mapo.
Shin Myun minta Ja Beon mencari ketua geng di daerah ini. Mencari orang akan lebih mudah lewat dia. Ja Beon mengerti.
Seorang petugas datang memanggil Shin Myun kembali. P. Suyang mengadakan pertemuan penting.
Shin Myun menghadap Suyang. Disitu sudah ada geng Suyang. Mereka menuduh Geum Sung pelakunya. Shin Myun ingin menunggu Se Ryung sadar dulu untuk mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.
Tapi mereka tidak peduli, Kita temukan penjahat aslinya atau tidak itu tidak penting. Tidak masalah jika tidak ditemukan. Bahkan jika kau menemukan orang itu, kau bisa memaksanya mengatakan kalau P. Geum Sung yang ada di belakang semua ini.
Ini suatu kesempatan, ya kan? Yang Mulia sudah berusaha keras untuk menyelamatkan P. Geum Sung.
Suyang ingin tahu dimana Geum Sung. Shin Suk Joo berkata kalau Sekretariat Kerajaan sudah menahan perintah Raja untuk Nae Geum Bu. Agar P. Geum Sung tetap ditahan di Hanseong.
Semua geli, meskipun ia berjuang, dia tidak bisa lolos dari tangan P. Suyang.
Han tiba-tiba berkata kalau tidak cukup hanya mendapatkan P. Geum Sung. Kita harus menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Pangeran Pendamping Jung Jong.
Shin Myun terperanjat : Jong..jangan Pangeran Pendamping.
Ayahnya memperingatkan Shin Myun dan Han berkata kalau Jung Jong juga kaki tangan P. Geum Sung yang akan melakukan pemberontakan untuk membunuh P. Suyang.
Shin Myun : Dia hanya datang sebagai hu haeng-ku..sebagai temanku.
Han : Kau bisa menanyakan-nya sendiri pada Pangeran Pendamping. Saat pernikahan, orang yang ia bawa sebagai Hu Haengmu adalah tentara yang dipimpin Geum Sung di Chong Tong wi.
Kau akan dengan mudah mengetahuinya.
Shin Myun tidak percaya, bagaimana mungkin?
Han : Apa kau masih menganggap Pangeran Pendamping sebagai temanmu?
Jung Jong menemui istrinya dan berkata kalau Se Ryung sudah ditemukan kembali dan dibawa pulang, tapi kudengar ia tertembak panah.
P. Kyung Hye syok, panah?
P. Kyung Hye bertambah terperanjat saat dengar seruan dari luar, Penjahat Jung Jong ditahan!
P. Kyung Hye dan Jung Jong keluar, menemui Shin Myun dan pasukannya.
Shin Myun : Karena menculik Putri P. Suyang dan untuk bekerja sama membunuh P. Suyang. Pangeran Pendamping harus ditahan ke Hanseong.
P. Kyung Hye marah, apa? penculikan? Beraninya kau datang kesini untuk menjebaknya. Waktu itu kau datang, berkata sebagai teman.. dan sekarang kau akan membawa Pangeran pergi seperti seorang penjahat?
Jung Jong menenangkan istrinya, dan berkata dengan kalem : Aku akan pergi bersamamu. Beri aku waktu sebentar.
Jung Jong membawa P. Kyung Hye masuk ke kamar mereka dan P. Kyung Hye menahan marah juga tangisnya, tidak boleh! Jelas tidak!
Jung Jong : Tolong dengarkan aku, Tuan Putri. Kau harus tetap disini.
P. Kyung Hye : Tidak. Aku tidak akan membiarkan mereka membawamu pergi.
Jung Jong : Dengarkan aku. Aku pasti akan kembali. Aku tidak mau kau melihatku dibawa pergi.
Jung Jong berseru memanggil Eun Geum, kau disana? Eun Geum mengiyakan dari luar kamar. Jung Jong minta Eun Geum menajga Putri. Kau tidak boleh meninggalkan Putri biarpun cuma sebentar.
Eun Geum mengerti.
Jung jong memaksakan tersenyum pada P. Kyung Hye. Lalu berbalik. Tiba-tiba P. Kyung Hye menahan lengan baju Jung Jong.
Jung Jong tertegun, senyumnya lenyap. P. Kyung Hye memandang Jung Jong sambil terisak.
Jung Jong berbalik dan menahan perasaannya, ia menghapus air mata Kyung Hye. Lalu jalan pergi. Meninggalkan istrinya yang menangis terisak. Putri sepertinya mulai benar2 mencintai Jung Jong.
Jung Jong akan diikat, tapi ia membentak, lepaskan! Aku tidak terlibat kejahatan apapun yang membuat pantas diikat. Aku bersedia pergi ke Hanseong dan menjelaskan segalanya.
Shin Myun mengijinkannya dan mereka jalan bersama.
Shin Myun marah, ia tanya dengan kasar, kau setuju menjadi Hu Haengku, apa untuk membantu rencana Geum Sung? Bicara!
Shin Myun : Tidak seperti aku saat menjadi Hu Haengmu, kau tidak pergi ke pernikahanku dengan senang hati. Apa benar?
Jung Jong tidak percaya, Apa kau merasa dikhianati hanya karena masalah kecil itu? Dibandingkan Seung Yoo, yang mati setelah kehilangan keluarganya dengan tragis, penghianatan yang kau rasakan bukan apa-apa dibanding itu.
Shin Myun : Aku selalu berpikir..kalau kau akan paling tidak akan mengerti aku sedikit. Tapi sepertinya tidak seperti itu. Bahkan kau berpikir..
kalau aku lebih buruk dari binatang buas.
Jung Jong : Bukankah itu pilihanmu menjadi binatang buas?
Shin Myun : Lagipula, kau bukan lagi temanku.
Jung Jong : Kenapa kau menangkapku? aku tidak mungkin terlibat penculikan. Kau tahu itu dengan baik. Suyang hanya ingin membunuh P. Geum Sung dan aku. Kau sudah tahu kalau ia menimpakan kesalahan pada kami.
Orang yang mengaku temanku, sekarang menangkapku, ya kan? Jika kita saling membunuh, bagaimana kita bisa menyebut diri kita sebagai teman?
Shin Myun tidak bisa menjawab, ia hanya berseru, ayo jalan!
Jung Jong dilempar ke penjara. P. Geum Sung sudah ada disana dan kaget melihat Jung Jong, kau...mengapa kau juga..
Geum Sung tahu kalau pihak Suyang sudah mengambil keputusan. Jung Jong minta P. Geum Sung menguatkan diri.
P. Geum Sung mencemaskan keponakan-nya, bagaimana Tuan Putri bisa menahan ini..mereka bahkan menyeretmu ke penjara.
P. Kyung Hye ada di kamar Jung Jong, meratap. Eun Geum menghiburnya, ia minta Putri istirahat saja.
P. Kyung Hye : Bagaimana aku bisa tidur dalam situasi ini?
Se Ryung mendapat mimpi buruk, ia melihat Seung Yoo mencoba membunuhnya, lalu Se Ryung sadar. Yeo Ri kaget, Nona..kau sudah sadar?
Se Ryung menanyakan Seung Yoo, dia..dimana dia?
Yeo Ri bingung, Nona..
P. Suyang dan Lady Yoon sepakat untuk menunda pernikahan Se Ryung sampai lukanya sembuh. Yeo Ri menghadap dan lapor kalau Se Ryung sudah sadar.
Yeo ri mengiyakan, Nona mengatakan hal aneh saat sadar, tapi ia sepertinya sudah baik-baik saja sekarang.
Lady Yoon ingin menemui Se Ryung, tapi P. Suyang ingin menemuinya lebih dulu. Lady Yoon mengerti.
Se Ryung mengingat semua perkataan Seung Yoo tentang ayahnya. Se Ryung memikirkan semuanya.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan ayahnya muncul. Se Ryung ingin duduk memberi hormat, tapi P. Suyang melarangnya, kumohon jangan bergerak. Kau harus berhati-hati agar lukamu tidak terbuka lagi.
Di otak Se Ryung masih terdengar kata-kata Seung Yoo. Ia tidak berekspresi saat ayahnya menunjukkan rasa cemasnya.
P. Suyang : Lukamu pasti sangat sakit. Penjahat itu menyeretmu kesana sini selama 2 hari. Pasti kau sangat ketakutan. Apa kau melihat wajah orang itu? Apa dia adalah orang yang kau kenal? Apa kau ingat sesuatu?
Se Ryung : Saya tidak bisa melihat karena mata saya ditutp.
P. Suyang : Sebagai ayahmu, mungkin aku seharusnya tidak mendesakmu tentang ini, kita bisa membahasnya lagi lain kali.
Se Ryung : Apa yang terjadi dengan orang itu? Apa dia tertangkap?
Suyang sedikit heran, tapi ia berkata kalau teman orang itu muncul dan menyelamatkannya. Tapi Petugas Shin pasti akan menangkap orang itu. Jangan sampai ini membuatmu cemas.
Suyang membelai kepala Se Ryung, ayah pikir sudah kehilangan putri ayah. Jika aku benar2 kehilangan anakku, tidak akan ada artinya lagi meskipun aku mendapatkan seluruh dunia. Aku pergi dulu. Istirahatlah.
Se Ryung lega karena Seung Yoo selamat, tapi ia tetap diam sampai ayahnya keluar. Se Ryung juga tidak menunjukkan rasa tersentuh atas perhatian ayahnya.
Ja Beon menemui Shin Myun dan lapor kalau Se Ryung sudah sadar. Shin Myun lega sekali. Ja Beon lapor Se Ryung tidak bisa mengingat apapun mengenai yang terjadi. Apa anda akan ke kediaman P. Suyang?
Shin Myun : Tidak. Lebih penting melacak jejak orang itu. Kau sudah menemukan pimpinan geng disana?
Ja Beon : Namanya Gong Chil Gu. Sebagian besar gibang dan lokalisasi gisaeng dekat pelabuhan Mapo ada di bawah kendalinya.
Shin Myun ingin segera bertemu Gong Chil Gu. Ja Beon mengerti.
Soaeng mengendap-endap masuk ke kamar Seung Yoo. Seung Yoo ketiduran di kursi, mungkin karena kelelahan. Seung Yoo mimpi buruk.
Soaeng : Orabeoni, tuliskan beberapa kata untukku, ya? Biar aku melihatnya.
Tapi Seung Yoo tidak bereaksi, dalam mimpinya ia melihat Se Ryung, Seung Yoo mimpi saat Se Ryung hampir menikamnya.
Seung yoo terbangun tapi masih dalam kondisi tidak sadar, ia meraih tangan Soaeng.
Dalam pikiran Seung Yoo, ia menahan tangan Se Ryung.
Seung Yoo menatap Soaeng dengan tajam. Lalu tiba-tiba Soaeng memeluk Seung Yoo. Dalam pikiran Seung Yoo, Se Ryung yang memeluknya : Setelah mengambil nyawaku, kumohon bangunlah dari mimpi buruk ini.
Soaeng meletakkan tangan Seung Yoo di dadanya! Astaga anak ini..
Seung Yoo sadar dan melepaskan Soaeng. Ia bergegas keluar kamar dengan kesal. Soaeng teriak, sekarang aku adalah wanita milik Orabeoni! (yeah in your dream girl..)
Seung Yoo keluar dan melihat Gong Chil Gu beserta anak buahnya mengancam Cho Hi dan Mu Yeong. Seung Yoo segera sembunyi. No Geol juga sembunyi.
Chil Gu teriak memanggil Seok Ju, hyungnim! Kak seok Ju, keluarlah! Aku sudah bekerja keras untuk mengirim kakak ke dunia lain.
Cho Hi berkata kalau Seok Ju pergi pagi-pagi sekali. Tapi Chil Gu tidak percaya dan mengancam Cho Hi, apa kau mau mendengar teriakan Cho Hi sebelum..kau bersedia keluar?
Seok Ju akhirnya keluar, lepaskan tangan kotormu itu!
Chil Gu : Kau benar2 kembali hidup2. Bagaimana perasaanmu?
Seok Ju menyindir Chil Gu sebagai anjing yang menggigit majikannya. Chil Gu murka, lalu teriak agar menyerang Seok Ju.
Seok Ju melayani penyerangnya dan hampir mengalahkan mereka semua. Chil Gu merasa terancam, lalu mengambil bedak gisaeng dan menaburkannya ke mata Seok Ju. Membuat Seok Ju sedikit kendur, lalu mereka menyerang balik.
Tiba-tiba Seung Yoo melompat dari lantai atas dan langsung melumpuhkan anak buah Gong Chil Gu.
Chil Gu beserta anak buahnya syok, itu si pria gila itu.
Seung yoo berdiri di depan mereka, mengukur kekuatan dan langsung menyerang. Seung Yoo dengan jurus aikido dan ninjitsu-nya melumpuhkan semua preman itu.
Mereka..tentu saja of course absolutely definitely kalah dan lari.
No Geol muncul dan pura2 mengusir mereka, siapa yang berani mengusik Bing Ok Gwan? Lalu menolong Seok Ju.
Cho Hi jelas mencemaskan Seok Ju, tapi hanya berkata kalau Seok Ju harus membayar untuk perbaikan gibang, kalau tidak pergi saja.
Seok Ju tidak banyak bicara, ia mendekati Seung Yoo dan menepuk pundaknya, mengucapkan terima kasih.
Rombongan Chil Gu dicegat pasukan Shin Myun. Chil Gu mengeluh, apa lagi ini. Ja Beon mengenalkan Shin Myun dan berkata Chil Gu harus menemuinya.
Shin Myun berkata ia mendengar kalau semua gibang, lokalisasi gisaeng dan juga bar di Mapo ada di bawah kekuasaan Chil Gu. Shin Myun minta Chil Gu mencari orang2 yang menentang P. Suyang.
Chil Gu tanya lalu bagaimana, apa maksud Shin Myun.
Shin Myun janji akan memberikan semuanya, bukan hanya Mapo, tapi juga ibukota menjadi milik Chil Gu.
Chil Gu berkata kalau orang2 seperti mereka hanya mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari, buat apa menentang bangsawan. Tapi Chil Gu ingin perhitungan pasti, apa maksudnya dengan ibukota akan menjadi miliknya, tolong lebih spesifik lagi. Berapa luas dan banyak daerah yang ada dalam kendalinya.
Chil Gu menyeringai.
Cho Hi merawat luka-luka Seok ju. No Geol terus saja menyombongkan diri, apa kalian melihat bagaimana Gong Chil Gu menyembunyikan ekornya dan lari?
Tapi jelas semua tahu kalau pahlawan hari ini adalah Seung Yoo. Soaeng dan Muyeong mengamati Seung Yoo dengan kagum. Orrabeoni sungguh sangat cepat, aku bahkan tidak bisa melihat tanganmu.
Mu yeong juga heran, darimana Seung yoo mempelajari semua itu, apa dulu kau seorang Jenderal?
Seung Yoo diam saja. No Geol mulai cemburu dan menyombong kalau dia juga putra seorang Jenderal besar. Ayahku selalu mengajarkan kalau aku harus hati-hati menggunakan pedang. Ayahku berkata hanya seseorang yang selalu siap yang bisa disebut pria sejati. Apa kalian tahu siapa ayahku?
Seok Ju : Lalu siapa ayahmu?
No Geol : Kalian harus merahasiakannya, ayahku adalah..Harimau Besar, Tuan Kim Jong Seo.
Seung Yoo terperanjat. Ia memandang No Geol dengan tajam, Seok Ju melihat ini, ia mulai curiga.
Soaeng heran, siapa Kim Jong seo? Mu Yeong tidak kalah blanknya, bukankah tadi ia bilang itu ayahnya? Seok Ju dan Cho Hi hanya menggeleng.
Seung Yoo tidak tahan lagi dan jalan pergi. Soaeng langsung memanggilnya, Kakak kau mau kemana? Tapi Seung Yoo tidak menjawab.
Mu Yeong mengabarkan berita, apa kalian tidak mendengar berita? Ada yang menculik putri P. Suyang dan kalau pelakunya adalah Pangeran Pendamping.
Seung Yoo mendengarnya juga, ia kaget. Lalu bergegas pergi. Seok Ju mengamati semua gerak-gerik Seung Yoo.
P. Geum Sung dan Jung Jong dikeluarkan dari tahanan. Keduanya didudukkan ke kursi penyiksaan. Mereka marah2.
P. Geum Sung : Apa hak Hanseong menyiksa seorang Pangeran?
Petugas berkata ini perintah P. Suyang.
P. Geum Sung marah, apa perintah P. Suyang lebih penting dari perintah Raja?
Petugas berkata kalau P. Suyang jelas memerintah untuk tidak melukai P. Geum Sung dan Jung Jong. Jung Jong menyindir, menampar pipi yang satu dan mengelus pipi yang lain, benar kan?
Petugas berkata mereka punya saksi yang bisa membuktikan kejahatan P. Geum Sung dan Jung Jong, lalu memanggil tentara Chong Tong wi itu.
P. Geum Sung dan Jung Jong terkejut dan marah, dasar anjing. Beraninya kau melakukan ini padaku.
P. Kyung Hye menunggu Eun Geum diluar kantor Hanseong. Ia ingin tahu hasilnya.
Eun Geum lapor kalau P. Geum Sung dan Jung Jong disiksa. P. Kyung Hye syok, dan hampir pingsan.
(Kenapa Kyung Hye tidak mengerahkan bantuan dari sisi ibunya/Permaisuri, biasanya mereka juga punya dukungan keluarga yang kuat. Aneh juga.)
Seung Yoo juga ada di depan kantor Hanseong dan mendengar semua. Seung Yoo kelihatan bersalah.
Danjong juga marah, apa kau bilang kalau Paman Geum Sung dan Kakak Ipar disiksa di Hanseong sekarang?
Suyang berkata kalau keduanya seharusnya dieksekusi dengan racun.
Danjong tidak mengerti, ia sudah memerintah untuk memindahkan P. Geum Sung ke Nae Geum Bu. Suyang membenarkan, tapi ia menghentikan pemindahan itu karena menurutnya, penjahat itu lebih baik bersama saja.
Danjong : Perdana Menteri, kau bilang mereka merencanakan pemberontakan. Aku tidak percaya kata2 itu.
P. Suyang : Yang Mulia, apa anda benar2 tidak tahu? Geum Sung Dae Gun, Pangeran Pendamping dan bahkan P. Kyung Hye juga terlibat. Apa Yang Mulia tidak tahu sama sekali?
Danjong : Kau benar2 tidak berniat membebaskan P. Geum Sung dan kakak ipar?
P. Suyang : Pelayan anda, demi Yang Mulia sudah melepaskan Tuan Putri. Jika anda berkeras, saya hanya bisa bertindak sesuai prinsip saya.
Danjong : Kim Jong Seo, Paman Anpyeong, Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping. Setelah membunuh mereka semua, siapa berikutnya? Apa bukan giliranku?
P. Suyang : Kata-kata anda menakutkan Paman.
Danjong berkata dengan memelas, Paman, mengapa kau tidak bisa menjaga dan melindungiku sebagai Raja? Meskipun aku muda, aku akan bisa melanjutkan warisan ayah dan kakekku. Aku yakin bisa melakukan yang terbaik untuk negeri ini. Mengapa kau menolak memberiku kesempatan untuk membuktikannya?
Suyang : Tentu saja, itu mungkin terjadi. Tapi kita tidak bisa mengandalkan hanya pengharapan saja. Memikul beban dari kekuasaan negeri ini sangatlah sulit.
Danjong tidak bisa membantahnya.
Suyang pulang kerumah. P. Kyung Hye sudah menunggunya.
Se Ryung masih merenungkan perkataan Seung Yoo. Yeo Ri masuk ke kamar dan Se Ryung segera menanyakan ayahnya.
Yeo Ri melarannya pergi, masalah yang ingin anda katakan, bisa menunggu sampai nanti.
Se Ryung : Aku tanya, apa Ayah sudah pulang?
Yeo Ri membenarkan, tapi Pangeran kembali bersama Tuan Putri.
Se Ryung kaget, Tuan Putri?
Suyang berkata kalau ini sudah malam dan minta Putri pulang.
Putri Kyung Hye tiba-tiba berlutut. Membuat Suyang terpana. Putri memohon agar Suyang menyelamatkan P. Geum Sung dan suaminya. Mereka tidak ada hubungannya dengan penculikan Se Ryung.
Suyang : Bagaimana seorang putri yang arogan bisa melakukan sesuatu seperti ini?
P. Kyung Hye : Keponakanmu sangat kasar waktu dulu. Tolong maafkan saya, jika itu bisa menyelamatkan nyawa, saya tidak akan melawan paman lagi. Saya pasti akan diam di masa mendatang.
Suyang tidak tertarik, meskipun keinginanmu menyelamatkan suamimu sangat menyentuhku, tapi tanganku terikat oleh kerasnya hukum negeri kita. Tolong kembalilah.
Suyang jalan pergi dan Se Ryung segera mendatangi Putri. Yang Mulia..bagaimana anda bisa seperti ini..
P. Kyung Hye : Se Ryung-ah.
Se Ryung mengajak Putri ke kamarnya.
Se Ryung menghadap ayahnya, ia langsung tanya apa Ayahnya ingin memanfaatkannya lagi dan menyingkirkan Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping. Bukan mereka yang sudah menculikku.
P. Suyang : Bukankah kau berkata tidak mengingatnya?
Se Ryung : Saya mengenal Paman Geum Sung dan Pangeran Pendamping, saya yakin bukan mereka.
P. Suyang membenarkan, mungkin memang bukan mereka, tapi jika orang2 itu disewa oleh mereka, apa yang harus kita lakukan?
Se Ryung : Pria itu...memiliki dendam pribadi yang besar pada Ayah.
P. Suyang : Apa?
Se Ryung : Demi menghukum kejahatan ayah, dia berkata kalau dia bukan hanya akan membunuh saya, tapi juga seluruh keluarga kita.
Suyang heran, apa kau tahu siapa orang ini?
Se Ryung : Bagaimana mungkin dia satu-satunya orang yang memiliki dendam pada ayah? Roh-roh dari orang tidak bersalah yang dibunuh dengan tidak adil dan orang-orang yang menyimpan dendam mendalam...orang seperti itu tidak terhitung banyaknya.
P. Suyang marah : Tutup mulutmu!
Se Ryung tidak peduli, ia sudah memastikan diri menjadi lawan ayahnya : Kapal yang menuju P. Gang Hwa, kenapa sengaja ditenggelamkan?
Suyang kaget, apa katamu? Ia tidak mengira Se Ryung tahu masalah ini.
Se Ryung : Saya ditipu oleh Ayah, sekali lagi. Saya benar-benar membenci diri saya sendiri. Ayah janji akan mengampuni nyawanya.
Saya bodoh karena mempercayai Ayah.
Suyang : Sengaja ditenggelamkan? Dari mana kau mendengar pernyataan tidak jelas seperti itu?
Se Ryung : Ayah, kaulah yang telah membunuhnya. Dia mati karena Ayah. Saya tidak bisa lagi mempercayai Ayah. Saya pasti tidak akan mempercayai Ayah.
Suyang tertegun dengan kesungguhan Se Ryung.
Se Ryung : Saya tidak akan menerima pernikahan dengan Petugas Shin. Tolong bersiaplah untuk itu. Jika Ayah memaksa saya ke dalam pernikahan ini, Ayah akan melihat saya mati dalam gaun pengantin karena menggigit lidah saya.
Suyang benar2 tidak percaya dengan kata-kata putrinya.
Se Ryung jalan keluar dan bertemu Shin Myun. Shin Myun mendengar semuanya. Se Ryung minta Shin Myun minggir.
Shin Myun curiga : Siapa sebenarnya pria yang telah menculik Nona? Karena kata-katamu menunjukkan seberapa banyak yang kau ketahui, kau seharusnya paling tidak memberikan petunjuk siapa dia sebenarnya.
Se Ryung : Aku hanya tahu kalau dia seorang pria yang memiliki kebencian dari orang banyak yang tidak terhitung.
Se ryung jalan pergi dan Shin Myun tanya apa alasan Se Ryung melindungi pria itu? Aku pasti akan menemukan identitasnya.
Se Ryung menjawab dengan dingin, tidak peduli apapun yang kau lakukan, aku jelas tidak akan menikah denganmu.
Shin Myun hanya bisa memandang punggung Se Ryung dengan wajah terluka.
P. Kyung Hye menunggu Se Ryung dan tahu hasil pembicaraan mereka hanya dari wajah Se Ryung.
P. Kyung Hye mengerti, bahkan meskipun ini kau, tidak mungkin melawan ayahmu sendiri.
Se Ryung : Yang Mulia..saya bahkan tidak bisa mengatakan kata-kata permintaan maaf..
P. Kyung HYe : Ayahmu jelas akan kena hukuman langit. Kuharap kau tidak akan terlibat jika itu terjadi.
Se Ryung janji akan melakukan yang terbaik untuk membantu Raja dan Tuan Putri.
P. Kyung Hye tidak terlalu yakin, meskipun itu berarti kau harus melawan ayahmu sendiri? Aku sudah merasa berterima kasih kalau kau memiliki pikiran seperti itu.
P. Kyung Hye tidak mau diantar, ia ingin pulang sendiri.
Danjong mengamati bulan bersama para kasim, ia memerintah untuk memanggil Suyang besok pagi-pagi sekali.
Danjong : Aku sangat merindukan Aba Mama hari ini.
Paginya, Danjong menerima Suyang lagi. Ia berkata akan mengijinkan Suyang mendapatkan takhta. Kumohon, hentikan pembunuhannya.
Suyang dengan kemunafikannya pura-pura tidak mengerti, apa maksud Raja dengan ini?
Danjong : Aku percaya pada Paman. Tolong lindungi istana Raja dan negeri ini dengan baik.
Suyang pura2 menolak : Yang Mulia, saya mohon tariklah keputusan ini.
Danjong hanya mengepalkan tangan menahan marahnya.
Berita ini sampai ke penjara kalau Yang Mulia baru saja memberikan takhta pada Su Yang Dae Gun.
P. Geum Sung syok, apa maksudnya ini? Turun takhta apa? Yang Mulia. Yang Mulia. Tidak bisa ..anda tidak bisa melakukannya Yang Mulia.
Jung Jong juga menangis, tidak bisa, tidak boleh.
Putri Kyung Hye histeris, ia teriak2 memanggil Raja Munjong, Aba Mama..Aba Mama..apa yang dilakukan Yang Mulia, tidak bisa..tidak bisa..
Eun Geum dan pelayan lain menenangkan Putri. Yang Mulia, kami mohon tenangkan diri anda.
Putri : Sampai aku mati, ini tidak bisa..tidak..
Putri Kyung Hye pingsan.
Para Kasim dan pejabat berlutut di depan Daejeon, Yang Mulia!
Juga Suyang Dae gun, ia berlutut dan menunjukkan kemunafikan tingkat wahid. Suyang teriak agar Baginda membatalkan keputusannya.
Ini sebenarnya adalah nasihat Shin Suk Joo, pertama, anda harus menolak dengan kuat. Jika ini tidak ditangani dengan benar, gosip akan menyebar bahwa Pangeran merampas takhta dari keponakannya yang masih muda.
Kwon Ran merasa cemas, kalau kita melakukan itu, bagaimana jika Yang Mulia benar2 membatalkan perintahnya?
Shin Suk Joo : Selama nyawa P. Geum Sung dan Pangeran Pendamping ada di tangan kita, kita tidak perlu terburu-buru.
Kita harus menunggu sampai seolah Yang Mulia memohon P. Suyang untuk mengambil takhta.
Suyang dan yang lain ketawa gembira.
Sebaliknya, Danjong menangis sedih dan putus asa, Aba Mama..saya minta maaf..Aba Mama
Seung Yoo menyelinap ke kediaman Putri dan berhasil menghindar dari penjaga.
Jung Jong pulang dan bergegas menemui P. Kyung Hye. Jung Jong berusaha tetap ceria, kenapa wajahmu seperti ini? Ini tidak cocok untuk Sang Putri.
Putri diam saja, ia masih terpukul. Jung Jong berkata ia mengerti, meskipun Putri tidak bicara, jauh di dalam hatiku, aku bisa mendengar suara Tuan Putri.
Putri tidak tahan lagi dan tangisnya pecah.
Jung Jong perlahan memeluk Kyung Hye. Kyung Hye menangis keras. Jung Jong sedih, apa yang bisa kulakukan? Yang Mulia..kumohon..aku ini Pangeran Pendamping yang tidak becus dan tidak punya kekuatan. Aku benar2 minta maaf.
Malamnya, Jung Jong minum sendiri karena stres. Ia mendengar suara orang. Jung Jong curiga, ia segera keluar, menuju halaman.
Jung Jong sedikit ketakutan, siapa disana? Jangan bersembunyi. Tunjukkan dirimu.
Tiba-tiba terdengar suara yang familiar, Jong-ah.
Jung Jong syok, siapa itu?
Seung Yoo : Jong ini aku, Seung Yoo.
Seung Yoo muncul di depan Jong. Jung Jong tidak percaya, apa aku sudah mati? Atau kau masih hidup?
Seung Yoo dengan suara gemetar berkata kalau ia sudah kembali.
Jung Jong sadar ini bukan mimpi, ia segera mendekati Seung Yoo dan menyentuhnya, apa ini benar2 kau? Lalu ia menangis saat sadar memang itu benar Seung Yoo.
Jung Jong memeluk Seung Yoo sambil menangis. Kukira aku harus mengubur ingatanku di dalam hati.
Keduanya minum bersama di dalam. Seung Yoo minta maaf, karena dia sudah membuat Jung Jong menderita.
Jung Jong minum dan menggeleng, tidak sama sekali. Meskipun kau mengakui penculikan itu, hasilnya sama saja. Mereka tinggal berkata kalau P. Geum Sung dan aku bekerja sama denganmu.
Jung Jong : Suyang lebih dari sanggup melakukan itu karena ia lebih buruk dari binatang. Lebih baik seperti ini, mereka yang berpikir kau mati, akan merasa tidak tenang karena mereka tidak tahu siapa kau.
Musuh yang tidak kelihatan adalah yang paling menakutkan. Rasa sakit dan penderitaan yang dialami orang tidak bersalah yang sudah mereka bunuh, pantas dirasakan mereka juga.
Seung Yoo memandang Jong dan seperti mendapat ide.
P. Suyang, P. Onyeong, Shin Suk Joo, Kwon Ram, dan Han Myung Hoe merayakan "kemenangan" mereka dengan pesta di gibang.
P. Onyeong : Bagaimana kita bisa tidak minum dihari seperti ini?
Suyang pura2 segan, ini masih belum selesai.
Tapi semua berkata kalau situasi ini sama baiknya seperti menerima pernyataan menyerah.
Ayo minum, minum. P. Onyeong bahkan bercanda, mohon anugerahi saya dengan anggur kerajaan.
Suyang : Anggur kerajaan?
P. Onyeong : Anggur yang diberikan P. Suyang jika bukan Anggur kerajaan lalu apa?
Semua setuju, Pernyataan ini benar juga. Lalu pesta pora bersama para gisaeng.
Seung Yoo merenung, ia memikirkan kata2 Jong. Mereka yang mengira kau sudah mati akan merasa tidak tenang karena mereka tidak tahu siapa kau. Musuh yang tidak kelihatan adalah yang paling menakutkan.
Seung yoo menyiapkan pedangnya. Ia ingat kata2 ayahnya, kau tidak boleh berlutut di depan orang dengan mudahnya. Kelak, kau yang akan menggantikanku melawan P. Suyang dalam pertempuran diantara partai.
Suyang dan kroninya masih pesta-pesta. P. Onyeong sudah mabuk berat dan menari-nari bersama gisaeng.
P. Onyeong pulang. Ia jalan tersaruk-saruk menuju ke dalam rumahnya.
Sampai ke kamar, P. Onyeong mulai ganti baju.
Ada seseorang di dalam kamar, orang itu membawa pedang yang berkilat terkena sinar bulan.
P. Onyeong terkejut, siapa disana?
Pria itu mengarahkan pedang ke leher Onyeong. Aku datang untuk kepalamu, P. Onyeong.
P. Onyeong ketakutan : Siapa kau?
Seung Yoo membuka topengnya, sinar bulan menerangi wajahnya.
P. Onyeong syok : Kim...Kim Seung Yoo.
yeah...you'll be a dead man Sire.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14]
0 comments:
Post a Comment