The Princess'Man episode 2
Kim Seung Yoo memacu kudanya mengejar kuda "Putri". Sementara Se Ryung mulai kehilangan kendali atas kudanya. Ia ngeri saat melihat belokan tajam di atas tebing.
Seung Yoo tahu situasinya memang berbahaya. Ia mendekat ke kuda Se Ryung dan melompat ke atasnya. Se Ryung kaget, tapi saat kuda mereka sudah hampir terjun ke jurang...Seung Yoo memeluk Se Ryung erat2 dan melompat dari atas kuda.
Raja Munjong mengumumkan kalau ia sudah memilih Jik Gang Kim Seung Yoo sebagai Menantu Kerajaan/Pangeran Pendamping untuk P. Kyung Hye.
Kim Jong Seo dan Pangeran Suyang kaget.
Dayang Putri lari-lari, Yang Mulia! Yang Mulia!
P. Kyung Hye heran, kenapa kau panik sekali?
Dayang Eun Geum lapor kalau Baginda sudah memilih Kim Seung Yoo sebagai calon suami Putri.
P. Kyung Hye terbelalak : Jikgang Kim Seung Yoo?
(Jikgang : Pejabat tingkat 5, bekerja sbg pegawai negri di Sungkyunkwan.)
Seung Yoo dan Se Ryung jatuh berguling-guling di tanah. Se Ryung langsung berdiri dan melihat ke bawah tebing. Seung Yoo menarik Se Ryung menjauh, Anda hampir kehilangan nyawa anda.
Seung Yoo marah : Apa Yang Mulia punya dua nyawa? Bagaimana seorang wanita bisa demikian ceroboh?
Pihak Pangeran Suyang protes, tolong batalkan keputusan Baginda. Bagaimana bisa memilih Puma (Pangeran Pendamping) tanpa mengikuti prosedur pemilihan?
Ini melanggar aturan Kerajaan yang ketat.
Raja Munjong tanya apa keinginan-nya memilih Pangeran pendamping melanggar aturan Kerajaan?
Pejabat Kwon Ram : Bagaimana seseorang yang belum lulus tes kualifikasi bisa menjadi Pangeran Pendamping?
Raja : Apa maksudmu putra Perdana Menteri Kim jong Seo, Kim Seung Yoo tidak memenuhi syarat menjadi Pangeran Pendamping?
P. Suyang : Hamba, Suyang ingin berbicara, karena Yang Mulia Raja sudah memutuskan untuk mengangkat Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping, bagaimana kita bisa bertindak semau sendiri?
Lagipula, sesuai pengetahuan saya. Karakter dan kepandaian Kim seung Yoo, sama dengan ayahnya. Dia akan menjadi Pangeran Pendamping yang cocok.
Tapi, aturan kerajaan tidak boleh diabaikan. Kita bisa menyederhanakan-nya dan memasukkan lamaran untuk menunjuk Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping.
Jika saya ditunjuk sebagai Juhon (Juhon = Orang yang bertanggung jawab dalam masalah pernikahan Istana), saya akan merasa sangat berbahagia dan terhormat.
Raja Munjong terpaksa setuju, Suyang cocok sebagai Juhon. Kita akan memprosesnya.
Setelah rapat selesai, Kim Jong Seo bertemu dengan Pangeran Suyang.
Suyang berkata kalau sekarang ia mengerti jawaban Kim Jong Seo dari lamaran yang diajukannya. Kau memilih membuangku demi Yang Mulia. Selamat.
Kim Jong Seo juga tidak tahu bagaimana menjawabnya. Suyang Dae-gun pergi tanpa menunggu jawaban.
Kim Seung Yoo mengecek kudanya dan melihat Se Ryung yang duduk membersihkan diri.
Se Ryung tampak terkejut karena roknya sobek.
Kim Seung Yoo jalan mendekat dan marah, bagaimana anda bisa bertindak begitu sembrono? Tanpa melihat kenyataan kalau anda seorang Putri, di Joseon, bahkan seorang gadis biasa, tidak akan di tengah hari seperti ini, berani menunggang kuda di tengah jalan!
Se Ryung : Apa kau berkata dengan berani?
Seung Yoo : Saya akan kembali ke istana sekarang untuk menghukum penjaga dan dayang yang mengijinkan Putri meninggalkan istana sendirian.
Se Ryung berdiri, kalau ada orang yang harus dihukum, kau juga salah satunya. Kau berani menggunakan bahasa yang tidak sopan seperti "manja" dan "berani" untuk menggambarkan seorang Putri.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung mengancam, kalau Seung Yoo tidak mau ikut terseret masalah ini, sebaiknya diam saja dan pergi saja.
Seung Yoo berkata kalau ia ingin sekali pergi, tapi sebagai guru Putri, dia harus tanggung jawab. Naiklah ke kuda.
Se Ryung : Pinjamkan aku punggungmu.
Seung Yoo kaget, punggung?
Se Ryung : Bukankah kau mengatakan padaku untuk naik ke atas kuda?
Seung Yoo tidak percaya, anda akan menginjak punggungku untuk naik ke atas kuda?
Se Ryung merasa itu tidak ada salahnya, kau tidak bisa melakukannya karena harga dirimu? Di depan Putri negeri ini, kau masih berani mencemaskan harga diri seorang pria?
Hahaha..kalau Sukjong diinjak Dong Yi, kali ini Seung Yoo harus-harus membungkuk untuk diinjak Se Ryung.
Se Ryung bertumpu diatas punggung Seung Yoo untuk naik ke atas kuda. Seung Yoo meringis menahan sakit. Se Ryung hanya berkata : Maaf.
Seung Yoo jalan sambil memegang kekang kuda, ia heran kenapa Se ryung naik kuda padahal takut.
Se Ryung : Bagaimana pria bisa mengerti perasaan hati wanita?
Seung Yoo : Jika saya berpikir sebagai guru dan bukannya pria, mungkin saya akan bisa mengertinya.
Se Ryung : Benarkah? Jika kau mengendarai kuda di tempat terbuka yang luas, apa kau akan merasa bebas? Kau harus pergi secepat mungkin untuk merasakan angin.
Setakut apapun aku, aku masih berharap untuk mengalaminya sekali.
Sebagai wanita, akan lebih sulit bagiku untuk melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Itulah mengapa aku membutuhkan kenangan yang indah, yang bisa membantuku melawan kehidupan yang sulit dan membosankan.
Seung yoo merenungkan kata-kata Se Ryung dengan serius.
Putri Kyung Hye ingin menghadap ayahnya. Tapi Kasim berkata kalau Baginda sedang membahas masalah penting dengan Wakil Perdana Menteri.
Raja Munjong tampak senang dan berkata kalau Putri dan Seung Yoo adalah pasangan yang dijodohkan oleh langit. Kim Jong Seo berkata kalau putranya masih banyak kekurangan. Tapi dia akan menjadi bantuan besar untuk Baginda.
Raja : Bukan untukku, tapi untuk Putra Mahkota.
Kim Jong Seo : Untuk Putra Mahkota, tentu saja.
Seung Yoo membawa Se Ryung ke Gibang. Se Ryung kaget, dimana ini?
Seung Yoo : Anda tidak bisa memasuki istana dengan penampilan seperti ini. Kita disini untuk meminjam baju.
Kita segera kembali ke istana, setelah anda berganti baju.
Se Ryung ragu-ragu, Seung Yoo : Anda tidak akan turun?
Se Ryung terpaksa ikut masuk.
Di dalam, Seung Yoo disambut oleh para gisaeng dengan hangat, Selamat datang, Tuan Muda. Ayo kedalam, kenapa tuan tidak datang semalam?
Seung Yoo berkata ia datang untuk meminjam baju bersih.
Mereka heran, untuk apa? Untuk apa, Orabuni? Buat apa? Lalu mereka melihat Se Ryung. Siapa Nona yang terlihat membosankan ini?
Para gisaeng itu mengejek, wajahnya begitu polos dan lugu...aku ingin tahu habis bergulingan dari mana dia. Lalu Gisaeng itu menyadari kalau baju Seung Yoo juga kotor, apa kalian berdua bergulingan bersama? Mereka cekikikan.
Seung Yoo membentak, kalian semua! Dia bukan orang yang bisa kalian jadikan lelucon! Tunjukkan kamar untuknya!
Se Ryung diantar ke sebuah kamar dan ia mengamati Seung yoo dari jendela. Seung Yoo dikerumini Gisaeng. Se Ryung ngomel, dasar buaya..tidak bermoral. Se Ryung menutup jendela dengan kesal.
(Se Ryung pasti jengkel karena "tunangan-nya" terbukti biasa main di Gibang)
Tiba-tiba seorang pria mabuk masuk dan mengira Se Ryung seorang gisaeng, oh kekasihku disini! Kesini sayang..
Se Ryung kaget, ia cepat berdiri dan menghindar. Kau salah orang.
Pria itu terus saja menguber Se Ryung. Untung seorang Gisaeng masuk dan membujuk pria itu untuk pergi. (Kalau ngga, apa mau dipenggal P. Suyang? haha..)
Se Ryung tampak ketakutan. Sementara Seung Yoo sibuk memilih-milih hanbok.
Seung Yoo stress, tidak ada hanbok Gisaeng itu yang tidak transparan. Aku bisa melihat melaluinya! Apa tidak satupun dari kalian yang punya baju yang pantas untuk dipakai?
Seung Yoo akhirnya memilih satu set Hanbok dan masuk ke dalam kamar Se Ryung. Tapi tidak ada siapapun. Ia heran dan ingin keluar, tapi melihat ujung rok Se Ryung dari balik sekat kamar. Se Ryung takut kalau dikira Gisaeng lagi, makanya ia sembunyi.
Se Ryung sepertinya kelelahan. Ia tertidur di balik sekat itu. Seung Yoo melihatnya dan tersenyum geli.
Seung Yoo membungkuk dan mengamati wajah Se Ryung dengan dekat sekali. (Mau Putri atau tidak, Seung yoo sudah jatuh hati pada Se Ryung.)
Seung Yoo meletakkan hanbok dan akan pergi. Ia justru melihat mata kaki Se Ryung yang bengkak.
Beberapa saat kemudian, Se Ryung terbangun dan heran melihat kompres di kakinya.
Ia mengambil bahan untuk kompres, sepertinya ada yang menumbuk tanaman obat dan mengolesnya ke mata kakinya.
Se Ryung mengenakan baju gisaeng dan mengendap-endap keluar. Ia bertemu Seung yoo, anda mau kemana Yang Mulia?
Se Ryung berkata ingin mencari kudanya.
Seung Yoo berkata kalau kudanya sudah terlalu lelah untuk membawa Se Ryung. Saya sudah menyiapkan sebuah Gama (tandu) untuk anda, ayo.
Se Ryung protes, mengapa kau memilih setelan memalukan ini untukku? Tolong pilihkan setelan yang lebih terhormat.
Seung yoo : Terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, benar2 tidak cocok menggunakan kata itu. Sekarang istana pasti kacau karena mencari Anda.
Tolong segera kembali.
Se Ryung mengikuti Seung Yoo pergi. Seorang gisaeng mencuri dengar pembicaraan mereka, ia heran Yang Mulia Putri?
Saat keluar, ternyata petugas tandu tidak ada. Seung Yoo bingung, kemana mereka. Se Ryung sadar kalau norigae pemberian Putri hilang.
Se Ryung minta Seung Yoo mencarinya lagi di dalam. Seung Yoo pergi ke dalam dan mendapatkan norigae itu.
Seung Yoo keluar, sekarang tukang tandu sudah lengkap. Ia berkata pada Se Ryung, yang dikira ada dalam tandu, kalau ia sudah kembali. Tidak ada sahutan.
Seung Yoo mengetuk tandu dan masih tidak ada suara. Ia membuka jendela, ternyata tandu kosong.
Seung Yoo kebingungan dan mencari Se Ryung. Se Ryung bersembunyi di sudut, ia melihat Seung Yoo yang kelabakan sambil tersenyum tipis. Se Ryung bergegas pulang.
Seung Yoo pergi ke istana. Penjaga heran, bukankah ini Jikgang Kim? kenapa disini di jam selarut ini?
Seung Yoo nyengir, ia berkata ke istana untuk memeriksa mereka, apa mereka bertugas dengan baik. Penjaga itu berkata kalau Seung Yoo punya selera humor. Seung Yoo berkata kalau ia meninggalkan buku di dalam, ia harus mengambilnya kembali.
Penjaga mengijinkan masuk. Seung Yoo langsung ke kediaman Putri. Dayang Eun Geum menemui Seung Yoo, ada masalah apa?
Seung Yoo menanyakan Putri. Eun Geum heran kenapa Seung Yoo tanya.
Seung Yoo : Aku harus mengetahuinya.
Eun Geum berkata kalau Putri menghadap Raja. Seung Yoo lega, kalau begitu dia sudah kembali. Eun Geum bingung, apa?
Tidak apa-apa kata Seung Yoo. Ia hanya mengembalikan bungkusan, dan minta Eun Geum menjaga Putri baik-baik. Jika terjadi sesuatu pada Putri, kau akan dihukum berat.
Eun Geum : Ya.
Setelah Seung Yoo pergi, Eun Geum membuka bungkusan, ternyata Norigae milik Putri.
Raja Munjong tanya apa Kyung Hye begitu membenci Kim Seung Yoo?
Kyung Hye : Tidak ada yang perlu disukai atau tidak disukai.
Raja berkata kalau ia dengar Kyung Hye sudah mengikuti pelajaran Kim Seung Yoo dengan rajin, itu sebabnya Raja yakin kalau Kyung Hye tidak akan menolak Seung Yoo.
Putri : Saya masih akan tetap berada di sisi Putra Mahkota, tolong tunda proses pemilihan Pangeran Pendamping.
Raja : Jika kau benar2 mencemaskan Putra Mahkota, kau harus menikahi Kim Seung Yoo. Berapa lama kau akan bisa ada di samping Putra Mahkota? Sampai dia dewasa? Atau sampai Putra Mahkota naik takhta?
Putri menahan tangisnya, Abba Mama!
Raja : Orang yang bisa melindungi Putra Mahkota bukanlah ayahnya yang hidupnya akan segera berakhir atau juga kakak perempuan-nya yang tidak mengerti politik. Hanya ada Kim Jong Seo.
Putri masih berusaha membujuk, selama Abba Mama tetap hidup dengan sehat...
Raja memotong, sampai kapan kau akan membiarkan adikmu percaya harapan kosong itu? Aku tidak bisa lagi memikirkan bagaimana perasaanmu. Ada banyak hal yang harus dilakukan ...dan hatiku sangat berat.
Putri Kyung Hye jalan kembali ke kediaman-nya. Ia berkata pada dayangnya, Orang yang akan menjadi suami Se Ryung akan menjadi Pangeran Pendampingku. Apa kau pernah mendengar hal seaneh ini?
Dayang Eun Geum : Yang Mulia.
Putri : Aku tidak tahu apa Se Ryung tahu masalah ini. Ini tidak boleh terjadi. Aku harus segera bertemu dengan Jikgang Kim Seung Yoo besok dan mengatakan yang sebenarnya.
Eun Geum lapor kalau Kim Seung Yoo barusan datang tadi. Putri kaget, siapa? Jikgang Kim Seung Yoo?
Ini sudah malam, ada apa? Eun Geum berkata kalau Seung Yoo mengembalikan sesuatu. Ia memberikan bungkusan itu.
Putri membukanya dan kaget, ini..Eun Geum berkata kalau Putri memberikan norigae itu pada Se Ryung-agassi. Putri tertegun, apa artinya jika wanita memberikan norigae pada seorang pria?
Di kediaman P. Suyang, Lady Yoon marah dan menghukum putrinya.
Lady Yoon memukul betis Se Ryung dengan rotan, sepertinya naik kuda di depan umum belum cukup jelek. Kau bahkan pulang dengan mengenakan baju Gisaeng!
Apa kau tidak punya pikiran sama sekali?!
Se Ryung terjatuh karena kesakitan. Yeu Ri (Ralat, Pelayan Se Ryung namanya Yeu Ri) langsung mendekati Se Ryung, Agassi!
Lady Yoon : Janji padaku kalau kau tidak akan naik kuda lagi kelak! Ayo janji!
Se Ryung : Saya tidak akan pernah naik kuda lagi.
Lady Yoon : Jika kau berani naik kuda lagi, kau akan membuatku cepat mati. Apa kau mengerti?
Se Ryung : Ya.
Yeu Ri mengobati Se Ryung, Se ryung mengernyit menahan sakit. Cepat bubuhkan obatnya.
Yeu Ri : Ya, saya sedang melakukannya. Memar di mata kaki anda sudah sembuh.
Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, tidak cocok mengatakan kata itu.
Se Ryung : Apa dia sendiri yang membubuhkan obat?
Yeu Ri heran, apa? Se Ryung berkata bukan apa-apa.
Rekan politik Kim Jong Seo mengadakan perayaan, Selamat! Anda sekarang menjadi Bunbu (Ayah dari Pangeran Pendamping). Suyang sudah kalah dengan Yang Mulia dan Tuan.
Dua orang yang ikut hadir adalah Jo Geuk Gwan (Deputi Menteri Hukum) dan Min Sin (Menteri Urusan Militer). Min Sin heran, kenapa Suyang menerima putusan Yang Mulia dan bahkan mengajukan diri sebagai Juhon. Bukankah dia ingin membuat Seung Yoo sebagai menantunya sendiri.
Mereka merasa kalau Suyang Dae Gun tahu dengan niat Baginda dan juga Perdana Menteri. Kenapa dia menerima pilihan Yang Mulia untuk Pangeran Pendamping tanpa protes. Tapi jika Suyang tidak menerimanya, lalu mau apa dia?
Kim Jong Seo lebih resah, karena Suyang Dae Gun sudah menjadi Juhon maka proses pemilihan Pangeran Pendamping ada di tangannya.
Benar juga, Pangeran Suyang juga rapat. Rekan Suyang (P.Onyeong dan Kwon Ram) kesal, dia benar2 mengabaikan lamaranmu dan menawarkan anaknya sendiri untuk posisi Pangeran Pendamping. Ini jelas deklarasi perang dari Baginda dan Kim Jong Seo.
Kwon Ram kesal, Pangeran Suyang terlalu pemurah, bahkan menawarkan diri menjadi Juhon. Kenapa tidak jadi mak comblang saja sejak awal.
P. Suyang hanya tersenyum tipis. Mereka tanya apa rencana Suyang.
P. Suyang : Mencari calon lain untuk Pangeran Pendamping untuk menggantikan Kim Seung Yoo.
Paginya, petugas menempel pemberitahuan. Semua orang ingin tahu isinya. Yeu Ri ikut melihat, apa katanya?
Seorang pria berkata kalau pernikahan antar keluarga Yangban dihentikan sementara sebelum Putri memutuskan calon pendampingnya.
Makson lapor ke Se Ryung, Agassi, Putri akan menikah.
Se Ryung mengerti, sepertinya ditempel dimana-mana.
Se Ryung masuk istana dan mengenakan hanbok Putri dengan bantuan para dayang. Se Ryung tanya kemana Putri. Eun Geum berkata kalau Putri pergi sendirian dan tidak mengijinkan mereka mengikutinya.
Putri jadi sensitif karena rencana pernikahan-nya.
Se Ryung : Aku sudah mendengarnya. Mereka mencari calon untuk Pangeran Pendamping.
Dayang Eun Geum heran, tapi..kenapa saya tidak melihat norigae yang diberikan Yang Mulia pada anda?
Se Ryung : Aku meninggalkannya di rumah.
Dayang Eun Geum menghadap Putri dan berkata kalau Lady Se Ryung sudah pergi untuk belajar.
Putri tampak berpikir, Seorang pria menyimpan norigae apa artinya itu?
Eun Geum : Itu..itu..
P. Kyung Hye : Aku ingin memastikan ini sendiri. (Putri curiga sudah terjadi sesuatu diantara keduanya hahaha)
Kim Seung Yoo bersiap untuk mengajar dan Prof. kepala tanya apa benar2 bisa mengendalikannya?
Seung yoo heran, apa maksud anda? Apa maksudnya pelajaran Tuan Putri? Seung Yoo melirik rekannya, saya tidak mengerti mengapa para Jikgang lain mengalami kesulitan dengan Yang Mulia.
Prof tanya : Lalu bagaimana Sang Putri itu?
Seung Yoo : Dia sangat...misterius. Lalu tertawa ngakak..wow! he's totally in love with the "Princess" hahaha
Profesor dan para Jikgang di ruangan itu melongo. Seung Yoo berdehem dan jalan pergi.
Seung Yoo masih mengingat saat "Putri" memaksanya membungkuk dan menginjak punggungnya, ia cengar cengir sendiri. Lalu menguasai dirinya lagi dan berkata untuk segera diumumkan kedatangannya.
Dayang mengumumkan kedatangan Jikgang Kim dan membukakan pintu.
Seung Yoo duduk dan Se Ryung ada di balik tirai. Seorang dayang masuk membawa teh untuk Seung Yoo.
Seung Yoo minum tehnya. Wajah Dayang itu diperjelas, ia ternyata Putri Kyung Hye yang menyamar menjadi dayang.
P. Kyung Hye mempelajari wajah Kim Seung Yoo dan sepertinya ia terkesan.
Seung Yoo : Apa semuanya baik-baik saja semalam?
Se Ryung : Ya.
Seung Yoo : Saya tidak tahu mengapa saya cemas sekali pada Yang Mulia yang baik2 saja di istana. Seharusnya saya tidak perlu cemas.
Se Ryung : Terima kasih untuk perhatianmu.
Seung Yoo menyindir setengah bercanda, hampir kehilangan nyawanya karena kuda yang tidak bisa ditungganginya, melemparkan diri dalam pelukan pria dan berguling di rumput bersama..Apa anda pernah mendengar dongeng wanita yang tidak tahu malu ini?
Mata Putri Kyung Hye membesar karena kaget. Se Ryung membalas sindiran Seung Yoo, aku dengar pria itu bahkan membawa gadis itu ke Gibang tanpa persetujuan-nya dan membuat gadis itu mengenakan baju memalukan.
Se Ryung : Apa yang terjadi dengan norigae yang ia berikan pada pria itu?
Seung Yoo : Jadi anda sudah mendengar tentang itu? Norigae gadis yang tertidur disamping pria dengan ceroboh tapi tiba-tiba menghilang..
Putri Kyung Hye tidak tahan lagi, tangannya gemetaran dan menjatuhkan teko teh.
Seung Yoo terkejut. Se Ryung juga, ia jalan membuka tirai, matanya membesar saat melihat sepupunya.
P. Kyung Hye dan Se Ryung jalan bersama. Se Ryung mengeluh, Putri membuatnya terkejut, kenapa memainkan permainan berbahaya?
P. Kyung Hye : Bicara tentang bahaya, bukankah kita sama? Jika kau bisa pura2 menjadi Putri, mengapa aku tidak bisa pura2 menjadi dayang?
P. Kyung Hye menyerahkan norigae ke Se Ryung. Se Ryung kaget, bagaimana bisa? Putri berkata kalau semalam, dayangnya menerima ini dari Jikgang Kim.
Se Ryung : Dia datang mengembalikan ini ?
P. Kyung Hye : Gadis yang tertidur di samping pria dengan ceroboh lalu tiba-tiba menghilang...apa itu kau?
Se Ryung : Dia bicara tentang saat kami bertemu diluar istana secara kebetulan.
Putri : Dia pria dewasa, tapi kenapa menggunakan bahasa yang menjengkelkan seperti itu, sepertinya kalian berdua sangat dekat.
Se Ryung : Dekat? Tapi orang itu sebenarnya pria kuno yang bicara bagaimana pria dan wanita baik-baik seharusnya bersikap. Tapi, benar2 aneh, kemarin dia bahkan membubuhkan obat untuk kaki saya.
Putri tampak kesal.
Putri sudah bertukar baju lagi dengan Se Ryung. Se Ryung membungkuk dan berkata akan pulang. Lalu berbalik lagi dan tanya kalau ia dengar mereka memilih Pangeran Pendamping. Selamat.
P. Kyung Hye : Terima kasih.
Se Ryung pergi dan Putri bicara sendiri, Kim Seung Yoo...bukanlah pria untukmu. (Wow! So Ran the fox is back! haha )
Shin Suk Ju menghadap Raja. Raja mengijinkan Suk Ju masuk dan minta Shin Suk Ju mendekat. Suk Ju tampak prihatin dengan kondisi Raja.
(Shin Suk Ju, adalah ayah Shin Myun)
Raja : Aku merindukan saat-saat kita begadang dan membahas pelajaran di perpustakaan. Jika saja Raja terdahulu tidak melarang partisipasi para sarjana dalam dunia politik, aku akan mengajukanmu ke kantor pemerintah.
Kau jelas mampu untuk mengatur negri ini sebagai Perdana Menteri.
Shin Suk Ju : Anda sungguh murah hati.
Raja : Jadilah kekuatanku. Sekarang, dewan istana dipenuhi oleh orang-orang Su Yang. Kau harus mencegah Suyang memperdayaiku.
Shin Suk Ju : Saya akan mengingat itu.
Shin Suk Ju tampak jalan di halaman istana menuju ruang sidang. Pangeran Suyang dan Kwon Ram mengamatinya, Shin Suk Ju, dia terkenal karena selalu terus terang di institut penelitian.
P. Suyang menanggapi dengan tenang, tapi bambu itu kosong di dalamnya.
Kwon Ram : Apa kau sudah menemukan calon yang cocok untuk menggantikan Kim Seung Yoo?
P. Suyang : Ya, aku menemukan beberapa calon yang cocok.
Tapi dalam pertemuan, Shin Suk Ju menolak semua calon. Ini tidak akan berhasil. Song Ki Seong dari Myeongsan sudah memiliki 4 orang selir. Tingkah lakunya tidak terhormat. Jadi, anaknya juga tidak akan cocok sebagai Pangeran Pendamping.
Pihak Suyang mengajukan kandidat lain, Bagaimana dengan putra tertua Jo Bok Hyeon dari Won Ju, Jo Gyeong Tae?
Shin Suk Ju : Ayah Jo Gyeong Tae, Jo Bok Hyeon dan kakeknya, Jo In Seung keduanya punya catatan menerima suap dan bahkan dipenjara bersama. Bagaimana putra seorang pejabat tamak jadi calon Pangeran Pendamping?
Pihak P. Suyang kesal karena Shin Suk Ju terlalu pemilih, jadi kau tidak akan memilih calon ini?
Shin Suk Ju ingin memeriksa kecocokan hari lahir antara Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri. Mereka protes, apa anda tidak tahu kalau proses itu adalah proses terakhir.
Shin Suk Ju : Untuk Pangeran Pendamping yang sudah dipilih, untuk apa mengikuti prosedur?
Mereka ingin protes lagi, tapi P. Suyang berkata kalau kata-kata Shin Suk Ju benar, tolong lakukan yang terbaik dalam memeriksa kecocokan antara tgl. lahir Jikgang Kim Seung Yoo dan Tuan Putri.
Shin Suk Ju ingin Gwansanggam Park su Cheon dilibatkan dalam memeriksa kecocokan tanggal lahir. (Gwansanggam= Petugas astrologi, geografi, dan pencatatan sejarah Joseon)
Sampai dengan pemilihan berakhir, kantor Petugas Park akan dijaga dengan pengawal istana, hasil kecocokan tanggal lahir tidak boleh bocor. Jadi tolong larang orang masuk ke dalam kantor.
P. Suyang jalan bersama Shin Suk Ju. P. Suyang berkata ia merasa lega karena Shin Suk Ju bertanggung jawab untuk acara penting ini.
Shin Suk Ju berkata peran P. Suyang sebagai Juhon jauh lebih penting. Keduanya bertemu Kim Seung Yoo.
Kim Seung Yoo menghormat pada keduanya. Shin Suk Ju menyapa, kau mau pulang?
Seung Yoo : Ya.
Shin Suk Ju : Ini Suyang Dae gun.
Seung Yoo menghormat : Saya Jikgang Kim Seung Yoo dari Jong Hak.
P. Suyang : Kau sangat berbeda dari ayahmu. Apakah mengajar melelahkan tiap hari?
Seung Yoo ketawa : Saya tidak merasa itu melelahkan.
P. Suyang : Kudengar kau bertanggung jawab untuk pelajaran Putri. Hubunganmu dengan Tuan Putri pasti sangat dekat?
Seung Yoo berkata kalau ia hanya bertanggung jawab mengajar bagian Klasik saja.
P. Suyang : Hanya melihatmu membuat hatiku sakit saja. Kau boleh pergi.
Seung Yoo menghormat dan jalan pergi.
P. Suyang tanya apa Shin Suk Ju juga kenal dengan Jikgang muda itu. Shin Suk Ju berkata kalau Kim Seung Yoo adalah teman putranya, Shin Myun.
Shin Myun yang dibicarakan, sedang menyiapkan pasukannya untuk mengejar pengacau di kota.
Shin Myung : Pengacau yang selalu mencari perkara dengan penduduk kota..kita harus menangkap mereka semuanya! (Shin Myun kesal karena mereka suka dibayar untuk memukuli orang, termasuk Jung Jong-temannya sendiri)
Pasukan : Ya!
Tangan kanan Shin Myun ini siapa namanya ya...keren.
Ia melihat penjahat itu dan mengejarnya. Ia lari diatas atap rumah lalu terjun menyergap orang itu.
Ia bertempur dengan dua orang, satu orang kakinya berhasil dilumpuhkan dengan pisau.
Satu orang lari. Im Woon (Mungkin namanya Im Woon, kita sebut Im Woon sementara ini. Aku ngga yakin siapa namanya) melemparkan pedangnya ke arah orang itu dan kena di kakinya. Hebat dia, bisa melumpuhkan tanpa membunuh.
Im woon mengejar orang ketiga. Tapi Orang ini lari masuk ke dalam Gibang. Im Woon berhenti di luarnya.
Shin Myun dan pasukan tiba, kenapa kau berhenti disini?
Im Woon : Ini adalah Cheong Pung Gwan yang sering dikunjungi oleh pejabat tingkat atas.
Shin Myun turun dari kuda, ini hanya Gibang. Buka pintunya! Beberapa polisi menggedor pintu tapi tidak dibuka.
Im Woon melompat tembok dan membuka pintu dari dalam. Shin Myung masuk.
Seorang Gisaeng menemuinya, kami sedang menjamu tamu saat ini, anda terlalu sembrono. Shin Myun berkata ia sedang mencari pengacau yang sembunyi di tempat ini.
Gisaeng itu berkata kalau Shin Myun salah tempat. Pengawal Gibang keluar dan berkata kalau mereka menutup pintu karena mereka sedang kedatangan tamu penting, bagaimana Anda bisa menuduh kami menyembunyikan penjahat?
Shin Myun tidak peduli dan masuk ke dalam. Periksa! Polisi menyebar, membuat Gisaeng dan pengawalnya bingung.
Shin Myun juga masuk ke dalam, ia membuka pintu demi pintu. Sampai ke satu pintu, ada seorang pengawal menodongkan pedangnya ke leher Shin Myun.
Shin Myun tetap membukanya dan ternyata di dalam ada P. Suyang bersama seorang pria.
P. Suyang mengeluh, apa ini? lalu bicara pada pria itu, sepertinya ini bukan hari baik untuk menjamumu.
Pria itu, Han Myung Hoe (Penasihat P. Suyang yang terkenal) ia tanya ada apa?
Shin Myun mengenalkan diri sebagai Pejabat Hanseong dan ia kesini untuk menahan pengacau. Gisaeng dan pengawalnya sudah tiba, keduanya tampak ketakutan.
P. Suyang : Pemimpin pengacau? Sepertinya kau mencariku.
Semua ketawa geli. Shin Myun tidak terpengaruh dan berkata untuk ikut dengan-nya ke kantornya.
Han Myung Hoe tidak percaya, Pejabat Hanseong, apa kau benar2 tidak tahu siapa Tuan Ini? Ia marah, tunjukkan hormatmu! Ini adalah Yang Mulia Suyang Dae Gun!
Shin Myun kaget dan langsung berlutut. Yang Mulia, tolong maafkan ketidak-sopanan hamba.
Han Myung Hoe : Apa kau benar2 sadar kalau kau tidak sopan?
P. Suyang mempelajari Shin Myun, mata yang jujur yang tidak takut kekuasaan..apa kau tadi berkata Shin Myun? Kau dari keluarga mana?
Shin Myun : Sarjana dari Akademi Kerajaan. Shin Suk Ju adalah ayah saya.
Shin Myun segera keluar diikuti pandangan heran Im Woon dan yang lainnya.
P. Suyang berkata pada Han myung Hoe, kalau hari ini benar2 takdir yang aneh. Hari ini di istana, aku bertemu dengan teman orang itu.
Han : Apa maksud anda putra Wakil Perdana Menteri Kim Seung Yoo?
P. Suyang membenarkan, dia terlalu baik untuk diberikan pada orang lain.
Han : Apa lamaran anda ditolak?
P. Suyang : Dia memilih menolakku untuk bekerja sama dengan Hyungnim (Raja Munjong)
Han Myung Hoe : Kalau begitu kita harus memisahkan mereka. Semua akan baik-baik saja selama mereka tidak bisa bekerja sama. Kubur saja semua jejak yang ada, tidak peduli apakah itu pejabat tinggi atau pengemis, semuanya sama kalau mereka mati.
P. Suyang : Mereka akan menuduhku.
Han : Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Meskipun mereka curiga, tanpa bukti, mereka hanya gemetar ketakutan karena ketidaktahuan.
Kim Seung Yoo mencari Jung Jong. Jong-ah! apa kau di dalam?
Seung yoo melongok melewati tembok, Jong-ah, ini Seung Yoo! Apa kau di rumah?
Pintu terbuka, Seung Yoo ..kau datang? seorang Ny. tua membuka pintu.
Seung Yoo kaget, ia membungkuk, bagaimana bisa anda sendiri yang membuka pintunya?
Ny. itu adalah ibu Jung Jong, kami bahkan tidak bisa membayar mereka, bagaimana mungkin mereka akan tetap disini?
Seung Yoo menanyakan Jung Jong. Ibu Jung Jong hanya menghela nafas.
Jung Jong ternyata sedang membujuk pemilik toko obat untuk meminjamkan dulu obat untuk ibunya. Jung Jong janji akan membayar-nya sekaligus.
Pemilik toko menolak, bayar dulu hutangmu maka kau bisa mendapatkan obat dariku lagi!
Jung Jong berusaha merebut obat itu, tapi tukang obat menahannya.
Kim Seung Yoo muncul, berapa yang kau butuhkan?
Jung Jong senang dan berterima kasih karena Seung Yoo mau membelikan obat untuknya. Jung Jong berkata ingin menjadi Pangeran pendamping, tunggu saja, nanti aku akan membayarmu kembali beserta dengan bunganya.
Seung Yoo mendengus, Pangeran Pendamping?
Jung jong sebal, apa kau pikir kau bisa bicara atas nama Putri hanya karena kau adalah gurunya? Coba pikir, kau juga adalah sainganku. Myun tidak termasuk karena kakaknya sudah jadi calon.
Seung Yoo : Sudah sana pulang dan siapkan obat untuk ibumu!
Jung Jong : Ya, ya aku pergi.
Seung Yoo : Pernikahan putri.
Seung Yoo pulang, Ayah, saya pulang. Kim Jong Seo memanggil Seung Yoo masuk ke ruangannya.
Kim Jong Seo : Seperti apa putri itu?
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Apa semua gosip itu benar?
Seung Yoo : Maksud ayah..
Kim Jong Seo : Kudengar Baginda sangat menyayangi dan memanjakannya, sehingga dia jadi manja dan sombong.
Seung Yoo : Itu hanya rumor palsu.
Ayahnya heran, bagaimana bisa? Seung Yoo menjelaskan kalau Putri itu orang yang cerdas, pintar dan sangat hidup.
Kim Jong Seo : Sungguh melegakan. Aku sudah memasukkanmu dalam daftar pemilihan Pangeran Pendamping. Tapi sebenarnya ini hanya formalitas.
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Baginda sudah memutuskan Pangeran Pendamping untuk Putri. Orang itu adalah kau.
Ayahnya tersenyum. Seung Yoo jalan ke kamarnya, ia tidak bisa menahan kegembiraan-nya karena akan diangkat sebagai Pangeran pendamping untuk "Putri" yang memang diam-diam sudah memenuhi pikiran Seung Yoo. Wah..salah kaprah ini..
Yeu Ri : Nona! saya dengar Yang Mulia (P. Suyang) akan pergi berburu. Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk menemukan kudanya.
Se Ryung : Benar, kudanya...
Se Ryung dan Makson pergi ke sekitar gibang, Makson minta Se Ryung menunggu, dia akan masuk dan tanya.
Se Ryung menunggu dan melihat Seung Yoo di belakangnya. Ia kaget dan mencari tempat persembunyian. Tidak peduli dengan Makson yang kebingungan mencarinya.
Se Ryung sembunyi di balik tembok, lalu ia ingin mengintip Seung Yoo. Se Ryung kaget saat wajah Seung Yoo muncul di depannya.
Seung Yoo : Mengapa anda sering sekali meninggalkan istana? Hari ini, apapun yang terjadi saya harus memastikan kalau pelayan anda dihukum dengan keras karena kesalahan mereka.
Se Ryung : Itu pas sekali, aku juga akan melaporkanmu karena sering berkunjung ke gibang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya dan meminta mereka melakukan penyelidikan yang menyeluruh.
Seung Yoo : Mengapa anda datang kesini?
Se Ryung : Untuk mencari kuda.
Seung Yoo geli, alasan yang sangat buruk, anda bisa memerintah pelayan untuk mencarinya.
Se Ryung : Aku punya alasan yang tidak akan pernah kau mengerti.
Seung Yoo : Apakah guru akan menghentikan anda atau tidak, atau apakah anda akan terluka karena jatuh dari kuda ..anda akan tetap menunggang kuda?
Se Ryung : Bukan itu. Aku tidak akan naik kuda lagi.
Seung Yoo : Bagaimana bisa?
Se Ryung : Aku sudah berjanji pada orang yang mencemaskan dan merawatku setiap hari.
Seung Yoo ingat keinginan Se Ryung untuk merasakan kebebasan dengan berkuda di lapangan terbuka. Dan sebagai wanita yang akan sulit melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Mungkin juga karena ingin menyenangkan "calon istrinya" sebelum mereka menikah.
Se Ryung berkata akan kembali ke istana dan minta Seung Yoo tidak perlu mencemaskannya.
Seung Yoo : Mari kita pergi bersama, apakah akan membuat anda merasa bebas atau tidak...rasakan saja sendiri.
Se Ryung terkejut. Tapi ia dengan gembira jalan mengikuti Seung Yoo. Seung Yoo juga tampak gembira, coba lihat saja cengiran-nya itu.
Seung Yoo mengajari dasar-dasar menunggang kuda pada Se Ryung, saat naik, anda harus memegang kekang dan surai kuda. Anda harus naik dari sisi kiri kuda.
Saat naik jangan sampai menendang pantat kuda dengan kaki kanan anda. Anda bisa dengan mudah dijatuhkan olehnya.
Se Ryung mengaku : Ah, itu pernah terjadi padaku sebelumnya.
Seung Yoo berlutut dan menepuk pahanya, ia minta Se Ryung menginjaknya, untuk membantunya naik.
Setelah berhasil naik, Seung Yoo mengajarkan bagaimana posisi kepala, panggul dan kaki di atas punggung kuda. Harus lurus. Anda harus membuat pusat gravitasi di punggung anda, jika terlalu kedepan, maka anda juga akan jatuh dari kuda.
Pegang kekang kuda dengan kuat dan sekarang tendang perut kuda dengan perlahan. Kuda mulai jalan perlahan.
Mereka tidak sadar kalau ada beberapa pria mengamati keduanya...
Seung Yoo berkata jika ditendang lebih kuat maka kecepatannya akan meningkat. Se Ryung mencobanya dan akhirnya justru ketakutan, ia menutup matanya.
Seung Yoo teriak, anda tidak boleh menutup mata anda!
Mau tidak mau, Seung Yoo ikut naik ke punggung kuda dan memegang kendalinya.
P. Suyang berkumpul bersama kroninya. P. Onyeong berkata sulit menemukan orang yang bisa menggantikan Kim Seung yoo.
P. Suyang tersenyum santai : Kim Seung Yoo tidak akan muncul saat hari pemilihan.
P. Onyeong heran, Apa maksudnya?
Seung Yoo memacu kuda dan minta Se Ryung buka mata, saya akan memacu lebih kencang lagi. Se Ryung masih belum berani membuka mata. Seung Yoo merangkul pinggang Se Ryung dengan satu tangan, saya ada di belakang anda. Tolong buka mata anda.
Se Ryung : Aku takut!
Seung Yoo : Saya tidak akan membuat anda terluka. Buka mata anda. Percalah.
Se Ryung memberanikan diri membuka mata dan mulai menikmati pemandangan, ia tampak senang.
Seung Yoo ketawa, sudah lebih baik?
Se Ryung mengiyakan dan Seung Yoo melarikan kudanya. Mereka tidak sadar ada beberapa orang dengan kuda mengikuti mereka.
Se Ryung berseru : Guru! sepertinya seluruh dunia berlari ke arahku!
Seung Yoo : Coba rasakan anginnya. Bukankah menyegarkan?
Se Ryung : Sepertinya dadaku bisa meledak!
Seung Yoo menurunkan kecepatan lari kudanya dan Se Ryung ingin terus naik kuda. Seung Yoo berkata mereka akan terlambat masuk istana. Seung Yoo berkata kalau Se Ryung sudah menaiki kuda sampai puas, nanti Se Ryung tidak boleh naik kuda lagi.
Se Ryung : Tolong ajari aku lagi.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung berkata kalau ternyata belajar berkuda tidak terlalu menakutkan seperti yang dibayangkan. Ia memaksa Seung Yoo mengajarinya lagi.
Se Ryung : Malam bulan purnama berikutnya. Aku akan menemuimu di depan Gibang itu. Kau harus datang.
Kim Seung Yoo terkejut, tapi Se Ryung mendelik, akhirnya Seung Yoo hanya bisa menunduk haha...
P. Suyang : Kim Seung Yoo...tidak akan pulang hidup-hidup.
Seung Yoo menyadari ada beberapa orang yang mengejar mereka. Ia memacu kudanya dengan kencang. Se Ryung ketakutan. Mereka berhasil menghindari anak panah.
Seorang pria menembakkan panah dan kena kuda Seung Yoo. Membuat keduanya terjatuh dari kuda dengan keras.
Seung Yoo langsung mengecek Se Ryung, Yang Mulia! Yang Mulia! Anda tidak apa-apa?
Se Ryung langsung berdiri dan keduanya lari sambil bergandengan tangan.
Orang2 itu masih mengejar Seung Yoo dan Se Ryung. Tiba-tiba Seung Yoo tertembak panah di punggungnya.
Se Ryung berbalik dengan panik, guru!
Pegangan tangan keduanya terlepas. Guru!
Seung Yo jatuh terduduk. Se Ryung ketakutan dan teriak, guru! Guru!
PM [1], [History]
Seung Yoo tahu situasinya memang berbahaya. Ia mendekat ke kuda Se Ryung dan melompat ke atasnya. Se Ryung kaget, tapi saat kuda mereka sudah hampir terjun ke jurang...Seung Yoo memeluk Se Ryung erat2 dan melompat dari atas kuda.
Raja Munjong mengumumkan kalau ia sudah memilih Jik Gang Kim Seung Yoo sebagai Menantu Kerajaan/Pangeran Pendamping untuk P. Kyung Hye.
Kim Jong Seo dan Pangeran Suyang kaget.
Dayang Putri lari-lari, Yang Mulia! Yang Mulia!
P. Kyung Hye heran, kenapa kau panik sekali?
Dayang Eun Geum lapor kalau Baginda sudah memilih Kim Seung Yoo sebagai calon suami Putri.
P. Kyung Hye terbelalak : Jikgang Kim Seung Yoo?
(Jikgang : Pejabat tingkat 5, bekerja sbg pegawai negri di Sungkyunkwan.)
Seung Yoo dan Se Ryung jatuh berguling-guling di tanah. Se Ryung langsung berdiri dan melihat ke bawah tebing. Seung Yoo menarik Se Ryung menjauh, Anda hampir kehilangan nyawa anda.
Seung Yoo marah : Apa Yang Mulia punya dua nyawa? Bagaimana seorang wanita bisa demikian ceroboh?
Pihak Pangeran Suyang protes, tolong batalkan keputusan Baginda. Bagaimana bisa memilih Puma (Pangeran Pendamping) tanpa mengikuti prosedur pemilihan?
Ini melanggar aturan Kerajaan yang ketat.
Raja Munjong tanya apa keinginan-nya memilih Pangeran pendamping melanggar aturan Kerajaan?
Pejabat Kwon Ram : Bagaimana seseorang yang belum lulus tes kualifikasi bisa menjadi Pangeran Pendamping?
Raja : Apa maksudmu putra Perdana Menteri Kim jong Seo, Kim Seung Yoo tidak memenuhi syarat menjadi Pangeran Pendamping?
P. Suyang : Hamba, Suyang ingin berbicara, karena Yang Mulia Raja sudah memutuskan untuk mengangkat Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping, bagaimana kita bisa bertindak semau sendiri?
Lagipula, sesuai pengetahuan saya. Karakter dan kepandaian Kim seung Yoo, sama dengan ayahnya. Dia akan menjadi Pangeran Pendamping yang cocok.
Tapi, aturan kerajaan tidak boleh diabaikan. Kita bisa menyederhanakan-nya dan memasukkan lamaran untuk menunjuk Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping.
Jika saya ditunjuk sebagai Juhon (Juhon = Orang yang bertanggung jawab dalam masalah pernikahan Istana), saya akan merasa sangat berbahagia dan terhormat.
Raja Munjong terpaksa setuju, Suyang cocok sebagai Juhon. Kita akan memprosesnya.
Setelah rapat selesai, Kim Jong Seo bertemu dengan Pangeran Suyang.
Suyang berkata kalau sekarang ia mengerti jawaban Kim Jong Seo dari lamaran yang diajukannya. Kau memilih membuangku demi Yang Mulia. Selamat.
Kim Jong Seo juga tidak tahu bagaimana menjawabnya. Suyang Dae-gun pergi tanpa menunggu jawaban.
Kim Seung Yoo mengecek kudanya dan melihat Se Ryung yang duduk membersihkan diri.
Se Ryung tampak terkejut karena roknya sobek.
Kim Seung Yoo jalan mendekat dan marah, bagaimana anda bisa bertindak begitu sembrono? Tanpa melihat kenyataan kalau anda seorang Putri, di Joseon, bahkan seorang gadis biasa, tidak akan di tengah hari seperti ini, berani menunggang kuda di tengah jalan!
Se Ryung : Apa kau berkata dengan berani?
Seung Yoo : Saya akan kembali ke istana sekarang untuk menghukum penjaga dan dayang yang mengijinkan Putri meninggalkan istana sendirian.
Se Ryung berdiri, kalau ada orang yang harus dihukum, kau juga salah satunya. Kau berani menggunakan bahasa yang tidak sopan seperti "manja" dan "berani" untuk menggambarkan seorang Putri.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung mengancam, kalau Seung Yoo tidak mau ikut terseret masalah ini, sebaiknya diam saja dan pergi saja.
Seung Yoo berkata kalau ia ingin sekali pergi, tapi sebagai guru Putri, dia harus tanggung jawab. Naiklah ke kuda.
Se Ryung : Pinjamkan aku punggungmu.
Seung Yoo kaget, punggung?
Se Ryung : Bukankah kau mengatakan padaku untuk naik ke atas kuda?
Seung Yoo tidak percaya, anda akan menginjak punggungku untuk naik ke atas kuda?
Se Ryung merasa itu tidak ada salahnya, kau tidak bisa melakukannya karena harga dirimu? Di depan Putri negeri ini, kau masih berani mencemaskan harga diri seorang pria?
Hahaha..kalau Sukjong diinjak Dong Yi, kali ini Seung Yoo harus-harus membungkuk untuk diinjak Se Ryung.
Se Ryung bertumpu diatas punggung Seung Yoo untuk naik ke atas kuda. Seung Yoo meringis menahan sakit. Se Ryung hanya berkata : Maaf.
Seung Yoo jalan sambil memegang kekang kuda, ia heran kenapa Se ryung naik kuda padahal takut.
Se Ryung : Bagaimana pria bisa mengerti perasaan hati wanita?
Seung Yoo : Jika saya berpikir sebagai guru dan bukannya pria, mungkin saya akan bisa mengertinya.
Se Ryung : Benarkah? Jika kau mengendarai kuda di tempat terbuka yang luas, apa kau akan merasa bebas? Kau harus pergi secepat mungkin untuk merasakan angin.
Setakut apapun aku, aku masih berharap untuk mengalaminya sekali.
Sebagai wanita, akan lebih sulit bagiku untuk melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Itulah mengapa aku membutuhkan kenangan yang indah, yang bisa membantuku melawan kehidupan yang sulit dan membosankan.
Seung yoo merenungkan kata-kata Se Ryung dengan serius.
Putri Kyung Hye ingin menghadap ayahnya. Tapi Kasim berkata kalau Baginda sedang membahas masalah penting dengan Wakil Perdana Menteri.
Raja Munjong tampak senang dan berkata kalau Putri dan Seung Yoo adalah pasangan yang dijodohkan oleh langit. Kim Jong Seo berkata kalau putranya masih banyak kekurangan. Tapi dia akan menjadi bantuan besar untuk Baginda.
Raja : Bukan untukku, tapi untuk Putra Mahkota.
Kim Jong Seo : Untuk Putra Mahkota, tentu saja.
Seung Yoo membawa Se Ryung ke Gibang. Se Ryung kaget, dimana ini?
Seung Yoo : Anda tidak bisa memasuki istana dengan penampilan seperti ini. Kita disini untuk meminjam baju.
Kita segera kembali ke istana, setelah anda berganti baju.
Se Ryung ragu-ragu, Seung Yoo : Anda tidak akan turun?
Se Ryung terpaksa ikut masuk.
Di dalam, Seung Yoo disambut oleh para gisaeng dengan hangat, Selamat datang, Tuan Muda. Ayo kedalam, kenapa tuan tidak datang semalam?
Seung Yoo berkata ia datang untuk meminjam baju bersih.
Mereka heran, untuk apa? Untuk apa, Orabuni? Buat apa? Lalu mereka melihat Se Ryung. Siapa Nona yang terlihat membosankan ini?
Para gisaeng itu mengejek, wajahnya begitu polos dan lugu...aku ingin tahu habis bergulingan dari mana dia. Lalu Gisaeng itu menyadari kalau baju Seung Yoo juga kotor, apa kalian berdua bergulingan bersama? Mereka cekikikan.
Seung Yoo membentak, kalian semua! Dia bukan orang yang bisa kalian jadikan lelucon! Tunjukkan kamar untuknya!
Se Ryung diantar ke sebuah kamar dan ia mengamati Seung yoo dari jendela. Seung Yoo dikerumini Gisaeng. Se Ryung ngomel, dasar buaya..tidak bermoral. Se Ryung menutup jendela dengan kesal.
(Se Ryung pasti jengkel karena "tunangan-nya" terbukti biasa main di Gibang)
Tiba-tiba seorang pria mabuk masuk dan mengira Se Ryung seorang gisaeng, oh kekasihku disini! Kesini sayang..
Se Ryung kaget, ia cepat berdiri dan menghindar. Kau salah orang.
Pria itu terus saja menguber Se Ryung. Untung seorang Gisaeng masuk dan membujuk pria itu untuk pergi. (Kalau ngga, apa mau dipenggal P. Suyang? haha..)
Se Ryung tampak ketakutan. Sementara Seung Yoo sibuk memilih-milih hanbok.
Seung Yoo stress, tidak ada hanbok Gisaeng itu yang tidak transparan. Aku bisa melihat melaluinya! Apa tidak satupun dari kalian yang punya baju yang pantas untuk dipakai?
Seung Yoo akhirnya memilih satu set Hanbok dan masuk ke dalam kamar Se Ryung. Tapi tidak ada siapapun. Ia heran dan ingin keluar, tapi melihat ujung rok Se Ryung dari balik sekat kamar. Se Ryung takut kalau dikira Gisaeng lagi, makanya ia sembunyi.
Se Ryung sepertinya kelelahan. Ia tertidur di balik sekat itu. Seung Yoo melihatnya dan tersenyum geli.
Seung Yoo membungkuk dan mengamati wajah Se Ryung dengan dekat sekali. (Mau Putri atau tidak, Seung yoo sudah jatuh hati pada Se Ryung.)
Seung Yoo meletakkan hanbok dan akan pergi. Ia justru melihat mata kaki Se Ryung yang bengkak.
Beberapa saat kemudian, Se Ryung terbangun dan heran melihat kompres di kakinya.
Ia mengambil bahan untuk kompres, sepertinya ada yang menumbuk tanaman obat dan mengolesnya ke mata kakinya.
Se Ryung mengenakan baju gisaeng dan mengendap-endap keluar. Ia bertemu Seung yoo, anda mau kemana Yang Mulia?
Se Ryung berkata ingin mencari kudanya.
Seung Yoo berkata kalau kudanya sudah terlalu lelah untuk membawa Se Ryung. Saya sudah menyiapkan sebuah Gama (tandu) untuk anda, ayo.
Se Ryung protes, mengapa kau memilih setelan memalukan ini untukku? Tolong pilihkan setelan yang lebih terhormat.
Seung yoo : Terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, benar2 tidak cocok menggunakan kata itu. Sekarang istana pasti kacau karena mencari Anda.
Tolong segera kembali.
Se Ryung mengikuti Seung Yoo pergi. Seorang gisaeng mencuri dengar pembicaraan mereka, ia heran Yang Mulia Putri?
Saat keluar, ternyata petugas tandu tidak ada. Seung Yoo bingung, kemana mereka. Se Ryung sadar kalau norigae pemberian Putri hilang.
Se Ryung minta Seung Yoo mencarinya lagi di dalam. Seung Yoo pergi ke dalam dan mendapatkan norigae itu.
Seung Yoo keluar, sekarang tukang tandu sudah lengkap. Ia berkata pada Se Ryung, yang dikira ada dalam tandu, kalau ia sudah kembali. Tidak ada sahutan.
Seung Yoo mengetuk tandu dan masih tidak ada suara. Ia membuka jendela, ternyata tandu kosong.
Seung Yoo kebingungan dan mencari Se Ryung. Se Ryung bersembunyi di sudut, ia melihat Seung Yoo yang kelabakan sambil tersenyum tipis. Se Ryung bergegas pulang.
Seung Yoo pergi ke istana. Penjaga heran, bukankah ini Jikgang Kim? kenapa disini di jam selarut ini?
Seung Yoo nyengir, ia berkata ke istana untuk memeriksa mereka, apa mereka bertugas dengan baik. Penjaga itu berkata kalau Seung Yoo punya selera humor. Seung Yoo berkata kalau ia meninggalkan buku di dalam, ia harus mengambilnya kembali.
Penjaga mengijinkan masuk. Seung Yoo langsung ke kediaman Putri. Dayang Eun Geum menemui Seung Yoo, ada masalah apa?
Seung Yoo menanyakan Putri. Eun Geum heran kenapa Seung Yoo tanya.
Seung Yoo : Aku harus mengetahuinya.
Eun Geum berkata kalau Putri menghadap Raja. Seung Yoo lega, kalau begitu dia sudah kembali. Eun Geum bingung, apa?
Tidak apa-apa kata Seung Yoo. Ia hanya mengembalikan bungkusan, dan minta Eun Geum menjaga Putri baik-baik. Jika terjadi sesuatu pada Putri, kau akan dihukum berat.
Eun Geum : Ya.
Setelah Seung Yoo pergi, Eun Geum membuka bungkusan, ternyata Norigae milik Putri.
Raja Munjong tanya apa Kyung Hye begitu membenci Kim Seung Yoo?
Kyung Hye : Tidak ada yang perlu disukai atau tidak disukai.
Raja berkata kalau ia dengar Kyung Hye sudah mengikuti pelajaran Kim Seung Yoo dengan rajin, itu sebabnya Raja yakin kalau Kyung Hye tidak akan menolak Seung Yoo.
Putri : Saya masih akan tetap berada di sisi Putra Mahkota, tolong tunda proses pemilihan Pangeran Pendamping.
Raja : Jika kau benar2 mencemaskan Putra Mahkota, kau harus menikahi Kim Seung Yoo. Berapa lama kau akan bisa ada di samping Putra Mahkota? Sampai dia dewasa? Atau sampai Putra Mahkota naik takhta?
Putri menahan tangisnya, Abba Mama!
Raja : Orang yang bisa melindungi Putra Mahkota bukanlah ayahnya yang hidupnya akan segera berakhir atau juga kakak perempuan-nya yang tidak mengerti politik. Hanya ada Kim Jong Seo.
Putri masih berusaha membujuk, selama Abba Mama tetap hidup dengan sehat...
Raja memotong, sampai kapan kau akan membiarkan adikmu percaya harapan kosong itu? Aku tidak bisa lagi memikirkan bagaimana perasaanmu. Ada banyak hal yang harus dilakukan ...dan hatiku sangat berat.
Putri Kyung Hye jalan kembali ke kediaman-nya. Ia berkata pada dayangnya, Orang yang akan menjadi suami Se Ryung akan menjadi Pangeran Pendampingku. Apa kau pernah mendengar hal seaneh ini?
Dayang Eun Geum : Yang Mulia.
Putri : Aku tidak tahu apa Se Ryung tahu masalah ini. Ini tidak boleh terjadi. Aku harus segera bertemu dengan Jikgang Kim Seung Yoo besok dan mengatakan yang sebenarnya.
Eun Geum lapor kalau Kim Seung Yoo barusan datang tadi. Putri kaget, siapa? Jikgang Kim Seung Yoo?
Ini sudah malam, ada apa? Eun Geum berkata kalau Seung Yoo mengembalikan sesuatu. Ia memberikan bungkusan itu.
Putri membukanya dan kaget, ini..Eun Geum berkata kalau Putri memberikan norigae itu pada Se Ryung-agassi. Putri tertegun, apa artinya jika wanita memberikan norigae pada seorang pria?
Di kediaman P. Suyang, Lady Yoon marah dan menghukum putrinya.
Lady Yoon memukul betis Se Ryung dengan rotan, sepertinya naik kuda di depan umum belum cukup jelek. Kau bahkan pulang dengan mengenakan baju Gisaeng!
Apa kau tidak punya pikiran sama sekali?!
Se Ryung terjatuh karena kesakitan. Yeu Ri (Ralat, Pelayan Se Ryung namanya Yeu Ri) langsung mendekati Se Ryung, Agassi!
Lady Yoon : Janji padaku kalau kau tidak akan naik kuda lagi kelak! Ayo janji!
Se Ryung : Saya tidak akan pernah naik kuda lagi.
Lady Yoon : Jika kau berani naik kuda lagi, kau akan membuatku cepat mati. Apa kau mengerti?
Se Ryung : Ya.
Yeu Ri mengobati Se Ryung, Se ryung mengernyit menahan sakit. Cepat bubuhkan obatnya.
Yeu Ri : Ya, saya sedang melakukannya. Memar di mata kaki anda sudah sembuh.
Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, tidak cocok mengatakan kata itu.
Se Ryung : Apa dia sendiri yang membubuhkan obat?
Yeu Ri heran, apa? Se Ryung berkata bukan apa-apa.
Rekan politik Kim Jong Seo mengadakan perayaan, Selamat! Anda sekarang menjadi Bunbu (Ayah dari Pangeran Pendamping). Suyang sudah kalah dengan Yang Mulia dan Tuan.
Dua orang yang ikut hadir adalah Jo Geuk Gwan (Deputi Menteri Hukum) dan Min Sin (Menteri Urusan Militer). Min Sin heran, kenapa Suyang menerima putusan Yang Mulia dan bahkan mengajukan diri sebagai Juhon. Bukankah dia ingin membuat Seung Yoo sebagai menantunya sendiri.
Mereka merasa kalau Suyang Dae Gun tahu dengan niat Baginda dan juga Perdana Menteri. Kenapa dia menerima pilihan Yang Mulia untuk Pangeran Pendamping tanpa protes. Tapi jika Suyang tidak menerimanya, lalu mau apa dia?
Kim Jong Seo lebih resah, karena Suyang Dae Gun sudah menjadi Juhon maka proses pemilihan Pangeran Pendamping ada di tangannya.
Benar juga, Pangeran Suyang juga rapat. Rekan Suyang (P.Onyeong dan Kwon Ram) kesal, dia benar2 mengabaikan lamaranmu dan menawarkan anaknya sendiri untuk posisi Pangeran Pendamping. Ini jelas deklarasi perang dari Baginda dan Kim Jong Seo.
Kwon Ram kesal, Pangeran Suyang terlalu pemurah, bahkan menawarkan diri menjadi Juhon. Kenapa tidak jadi mak comblang saja sejak awal.
P. Suyang hanya tersenyum tipis. Mereka tanya apa rencana Suyang.
P. Suyang : Mencari calon lain untuk Pangeran Pendamping untuk menggantikan Kim Seung Yoo.
Paginya, petugas menempel pemberitahuan. Semua orang ingin tahu isinya. Yeu Ri ikut melihat, apa katanya?
Seorang pria berkata kalau pernikahan antar keluarga Yangban dihentikan sementara sebelum Putri memutuskan calon pendampingnya.
Makson lapor ke Se Ryung, Agassi, Putri akan menikah.
Se Ryung mengerti, sepertinya ditempel dimana-mana.
Se Ryung masuk istana dan mengenakan hanbok Putri dengan bantuan para dayang. Se Ryung tanya kemana Putri. Eun Geum berkata kalau Putri pergi sendirian dan tidak mengijinkan mereka mengikutinya.
Putri jadi sensitif karena rencana pernikahan-nya.
Se Ryung : Aku sudah mendengarnya. Mereka mencari calon untuk Pangeran Pendamping.
Dayang Eun Geum heran, tapi..kenapa saya tidak melihat norigae yang diberikan Yang Mulia pada anda?
Se Ryung : Aku meninggalkannya di rumah.
Dayang Eun Geum menghadap Putri dan berkata kalau Lady Se Ryung sudah pergi untuk belajar.
Putri tampak berpikir, Seorang pria menyimpan norigae apa artinya itu?
Eun Geum : Itu..itu..
P. Kyung Hye : Aku ingin memastikan ini sendiri. (Putri curiga sudah terjadi sesuatu diantara keduanya hahaha)
Kim Seung Yoo bersiap untuk mengajar dan Prof. kepala tanya apa benar2 bisa mengendalikannya?
Seung yoo heran, apa maksud anda? Apa maksudnya pelajaran Tuan Putri? Seung Yoo melirik rekannya, saya tidak mengerti mengapa para Jikgang lain mengalami kesulitan dengan Yang Mulia.
Prof tanya : Lalu bagaimana Sang Putri itu?
Seung Yoo : Dia sangat...misterius. Lalu tertawa ngakak..wow! he's totally in love with the "Princess" hahaha
Profesor dan para Jikgang di ruangan itu melongo. Seung Yoo berdehem dan jalan pergi.
Seung Yoo masih mengingat saat "Putri" memaksanya membungkuk dan menginjak punggungnya, ia cengar cengir sendiri. Lalu menguasai dirinya lagi dan berkata untuk segera diumumkan kedatangannya.
Dayang mengumumkan kedatangan Jikgang Kim dan membukakan pintu.
Seung Yoo duduk dan Se Ryung ada di balik tirai. Seorang dayang masuk membawa teh untuk Seung Yoo.
Seung Yoo minum tehnya. Wajah Dayang itu diperjelas, ia ternyata Putri Kyung Hye yang menyamar menjadi dayang.
P. Kyung Hye mempelajari wajah Kim Seung Yoo dan sepertinya ia terkesan.
Seung Yoo : Apa semuanya baik-baik saja semalam?
Se Ryung : Ya.
Seung Yoo : Saya tidak tahu mengapa saya cemas sekali pada Yang Mulia yang baik2 saja di istana. Seharusnya saya tidak perlu cemas.
Se Ryung : Terima kasih untuk perhatianmu.
Seung Yoo menyindir setengah bercanda, hampir kehilangan nyawanya karena kuda yang tidak bisa ditungganginya, melemparkan diri dalam pelukan pria dan berguling di rumput bersama..Apa anda pernah mendengar dongeng wanita yang tidak tahu malu ini?
Mata Putri Kyung Hye membesar karena kaget. Se Ryung membalas sindiran Seung Yoo, aku dengar pria itu bahkan membawa gadis itu ke Gibang tanpa persetujuan-nya dan membuat gadis itu mengenakan baju memalukan.
Se Ryung : Apa yang terjadi dengan norigae yang ia berikan pada pria itu?
Seung Yoo : Jadi anda sudah mendengar tentang itu? Norigae gadis yang tertidur disamping pria dengan ceroboh tapi tiba-tiba menghilang..
Putri Kyung Hye tidak tahan lagi, tangannya gemetaran dan menjatuhkan teko teh.
Seung Yoo terkejut. Se Ryung juga, ia jalan membuka tirai, matanya membesar saat melihat sepupunya.
P. Kyung Hye dan Se Ryung jalan bersama. Se Ryung mengeluh, Putri membuatnya terkejut, kenapa memainkan permainan berbahaya?
P. Kyung Hye : Bicara tentang bahaya, bukankah kita sama? Jika kau bisa pura2 menjadi Putri, mengapa aku tidak bisa pura2 menjadi dayang?
P. Kyung Hye menyerahkan norigae ke Se Ryung. Se Ryung kaget, bagaimana bisa? Putri berkata kalau semalam, dayangnya menerima ini dari Jikgang Kim.
Se Ryung : Dia datang mengembalikan ini ?
P. Kyung Hye : Gadis yang tertidur di samping pria dengan ceroboh lalu tiba-tiba menghilang...apa itu kau?
Se Ryung : Dia bicara tentang saat kami bertemu diluar istana secara kebetulan.
Putri : Dia pria dewasa, tapi kenapa menggunakan bahasa yang menjengkelkan seperti itu, sepertinya kalian berdua sangat dekat.
Se Ryung : Dekat? Tapi orang itu sebenarnya pria kuno yang bicara bagaimana pria dan wanita baik-baik seharusnya bersikap. Tapi, benar2 aneh, kemarin dia bahkan membubuhkan obat untuk kaki saya.
Putri tampak kesal.
Putri sudah bertukar baju lagi dengan Se Ryung. Se Ryung membungkuk dan berkata akan pulang. Lalu berbalik lagi dan tanya kalau ia dengar mereka memilih Pangeran Pendamping. Selamat.
P. Kyung Hye : Terima kasih.
Se Ryung pergi dan Putri bicara sendiri, Kim Seung Yoo...bukanlah pria untukmu. (Wow! So Ran the fox is back! haha )
Shin Suk Ju menghadap Raja. Raja mengijinkan Suk Ju masuk dan minta Shin Suk Ju mendekat. Suk Ju tampak prihatin dengan kondisi Raja.
(Shin Suk Ju, adalah ayah Shin Myun)
Raja : Aku merindukan saat-saat kita begadang dan membahas pelajaran di perpustakaan. Jika saja Raja terdahulu tidak melarang partisipasi para sarjana dalam dunia politik, aku akan mengajukanmu ke kantor pemerintah.
Kau jelas mampu untuk mengatur negri ini sebagai Perdana Menteri.
Shin Suk Ju : Anda sungguh murah hati.
Raja : Jadilah kekuatanku. Sekarang, dewan istana dipenuhi oleh orang-orang Su Yang. Kau harus mencegah Suyang memperdayaiku.
Shin Suk Ju : Saya akan mengingat itu.
Shin Suk Ju tampak jalan di halaman istana menuju ruang sidang. Pangeran Suyang dan Kwon Ram mengamatinya, Shin Suk Ju, dia terkenal karena selalu terus terang di institut penelitian.
P. Suyang menanggapi dengan tenang, tapi bambu itu kosong di dalamnya.
Kwon Ram : Apa kau sudah menemukan calon yang cocok untuk menggantikan Kim Seung Yoo?
P. Suyang : Ya, aku menemukan beberapa calon yang cocok.
Tapi dalam pertemuan, Shin Suk Ju menolak semua calon. Ini tidak akan berhasil. Song Ki Seong dari Myeongsan sudah memiliki 4 orang selir. Tingkah lakunya tidak terhormat. Jadi, anaknya juga tidak akan cocok sebagai Pangeran Pendamping.
Pihak Suyang mengajukan kandidat lain, Bagaimana dengan putra tertua Jo Bok Hyeon dari Won Ju, Jo Gyeong Tae?
Shin Suk Ju : Ayah Jo Gyeong Tae, Jo Bok Hyeon dan kakeknya, Jo In Seung keduanya punya catatan menerima suap dan bahkan dipenjara bersama. Bagaimana putra seorang pejabat tamak jadi calon Pangeran Pendamping?
Pihak P. Suyang kesal karena Shin Suk Ju terlalu pemilih, jadi kau tidak akan memilih calon ini?
Shin Suk Ju ingin memeriksa kecocokan hari lahir antara Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri. Mereka protes, apa anda tidak tahu kalau proses itu adalah proses terakhir.
Shin Suk Ju : Untuk Pangeran Pendamping yang sudah dipilih, untuk apa mengikuti prosedur?
Mereka ingin protes lagi, tapi P. Suyang berkata kalau kata-kata Shin Suk Ju benar, tolong lakukan yang terbaik dalam memeriksa kecocokan antara tgl. lahir Jikgang Kim Seung Yoo dan Tuan Putri.
Shin Suk Ju ingin Gwansanggam Park su Cheon dilibatkan dalam memeriksa kecocokan tanggal lahir. (Gwansanggam= Petugas astrologi, geografi, dan pencatatan sejarah Joseon)
Sampai dengan pemilihan berakhir, kantor Petugas Park akan dijaga dengan pengawal istana, hasil kecocokan tanggal lahir tidak boleh bocor. Jadi tolong larang orang masuk ke dalam kantor.
P. Suyang jalan bersama Shin Suk Ju. P. Suyang berkata ia merasa lega karena Shin Suk Ju bertanggung jawab untuk acara penting ini.
Shin Suk Ju berkata peran P. Suyang sebagai Juhon jauh lebih penting. Keduanya bertemu Kim Seung Yoo.
Kim Seung Yoo menghormat pada keduanya. Shin Suk Ju menyapa, kau mau pulang?
Seung Yoo : Ya.
Shin Suk Ju : Ini Suyang Dae gun.
Seung Yoo menghormat : Saya Jikgang Kim Seung Yoo dari Jong Hak.
P. Suyang : Kau sangat berbeda dari ayahmu. Apakah mengajar melelahkan tiap hari?
Seung Yoo ketawa : Saya tidak merasa itu melelahkan.
P. Suyang : Kudengar kau bertanggung jawab untuk pelajaran Putri. Hubunganmu dengan Tuan Putri pasti sangat dekat?
Seung Yoo berkata kalau ia hanya bertanggung jawab mengajar bagian Klasik saja.
P. Suyang : Hanya melihatmu membuat hatiku sakit saja. Kau boleh pergi.
Seung Yoo menghormat dan jalan pergi.
P. Suyang tanya apa Shin Suk Ju juga kenal dengan Jikgang muda itu. Shin Suk Ju berkata kalau Kim Seung Yoo adalah teman putranya, Shin Myun.
Shin Myun yang dibicarakan, sedang menyiapkan pasukannya untuk mengejar pengacau di kota.
Shin Myung : Pengacau yang selalu mencari perkara dengan penduduk kota..kita harus menangkap mereka semuanya! (Shin Myun kesal karena mereka suka dibayar untuk memukuli orang, termasuk Jung Jong-temannya sendiri)
Pasukan : Ya!
Tangan kanan Shin Myun ini siapa namanya ya...keren.
Ia melihat penjahat itu dan mengejarnya. Ia lari diatas atap rumah lalu terjun menyergap orang itu.
Ia bertempur dengan dua orang, satu orang kakinya berhasil dilumpuhkan dengan pisau.
Satu orang lari. Im Woon (Mungkin namanya Im Woon, kita sebut Im Woon sementara ini. Aku ngga yakin siapa namanya) melemparkan pedangnya ke arah orang itu dan kena di kakinya. Hebat dia, bisa melumpuhkan tanpa membunuh.
Im woon mengejar orang ketiga. Tapi Orang ini lari masuk ke dalam Gibang. Im Woon berhenti di luarnya.
Shin Myun dan pasukan tiba, kenapa kau berhenti disini?
Im Woon : Ini adalah Cheong Pung Gwan yang sering dikunjungi oleh pejabat tingkat atas.
Shin Myun turun dari kuda, ini hanya Gibang. Buka pintunya! Beberapa polisi menggedor pintu tapi tidak dibuka.
Im Woon melompat tembok dan membuka pintu dari dalam. Shin Myung masuk.
Seorang Gisaeng menemuinya, kami sedang menjamu tamu saat ini, anda terlalu sembrono. Shin Myun berkata ia sedang mencari pengacau yang sembunyi di tempat ini.
Gisaeng itu berkata kalau Shin Myun salah tempat. Pengawal Gibang keluar dan berkata kalau mereka menutup pintu karena mereka sedang kedatangan tamu penting, bagaimana Anda bisa menuduh kami menyembunyikan penjahat?
Shin Myun tidak peduli dan masuk ke dalam. Periksa! Polisi menyebar, membuat Gisaeng dan pengawalnya bingung.
Shin Myun juga masuk ke dalam, ia membuka pintu demi pintu. Sampai ke satu pintu, ada seorang pengawal menodongkan pedangnya ke leher Shin Myun.
Shin Myun tetap membukanya dan ternyata di dalam ada P. Suyang bersama seorang pria.
P. Suyang mengeluh, apa ini? lalu bicara pada pria itu, sepertinya ini bukan hari baik untuk menjamumu.
Pria itu, Han Myung Hoe (Penasihat P. Suyang yang terkenal) ia tanya ada apa?
Shin Myun mengenalkan diri sebagai Pejabat Hanseong dan ia kesini untuk menahan pengacau. Gisaeng dan pengawalnya sudah tiba, keduanya tampak ketakutan.
P. Suyang : Pemimpin pengacau? Sepertinya kau mencariku.
Semua ketawa geli. Shin Myun tidak terpengaruh dan berkata untuk ikut dengan-nya ke kantornya.
Han Myung Hoe tidak percaya, Pejabat Hanseong, apa kau benar2 tidak tahu siapa Tuan Ini? Ia marah, tunjukkan hormatmu! Ini adalah Yang Mulia Suyang Dae Gun!
Shin Myun kaget dan langsung berlutut. Yang Mulia, tolong maafkan ketidak-sopanan hamba.
Han Myung Hoe : Apa kau benar2 sadar kalau kau tidak sopan?
P. Suyang mempelajari Shin Myun, mata yang jujur yang tidak takut kekuasaan..apa kau tadi berkata Shin Myun? Kau dari keluarga mana?
Shin Myun : Sarjana dari Akademi Kerajaan. Shin Suk Ju adalah ayah saya.
Shin Myun segera keluar diikuti pandangan heran Im Woon dan yang lainnya.
P. Suyang berkata pada Han myung Hoe, kalau hari ini benar2 takdir yang aneh. Hari ini di istana, aku bertemu dengan teman orang itu.
Han : Apa maksud anda putra Wakil Perdana Menteri Kim Seung Yoo?
P. Suyang membenarkan, dia terlalu baik untuk diberikan pada orang lain.
Han : Apa lamaran anda ditolak?
P. Suyang : Dia memilih menolakku untuk bekerja sama dengan Hyungnim (Raja Munjong)
Han Myung Hoe : Kalau begitu kita harus memisahkan mereka. Semua akan baik-baik saja selama mereka tidak bisa bekerja sama. Kubur saja semua jejak yang ada, tidak peduli apakah itu pejabat tinggi atau pengemis, semuanya sama kalau mereka mati.
P. Suyang : Mereka akan menuduhku.
Han : Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Meskipun mereka curiga, tanpa bukti, mereka hanya gemetar ketakutan karena ketidaktahuan.
Kim Seung Yoo mencari Jung Jong. Jong-ah! apa kau di dalam?
Seung yoo melongok melewati tembok, Jong-ah, ini Seung Yoo! Apa kau di rumah?
Pintu terbuka, Seung Yoo ..kau datang? seorang Ny. tua membuka pintu.
Seung Yoo kaget, ia membungkuk, bagaimana bisa anda sendiri yang membuka pintunya?
Ny. itu adalah ibu Jung Jong, kami bahkan tidak bisa membayar mereka, bagaimana mungkin mereka akan tetap disini?
Seung Yoo menanyakan Jung Jong. Ibu Jung Jong hanya menghela nafas.
Jung Jong ternyata sedang membujuk pemilik toko obat untuk meminjamkan dulu obat untuk ibunya. Jung Jong janji akan membayar-nya sekaligus.
Pemilik toko menolak, bayar dulu hutangmu maka kau bisa mendapatkan obat dariku lagi!
Jung Jong berusaha merebut obat itu, tapi tukang obat menahannya.
Kim Seung Yoo muncul, berapa yang kau butuhkan?
Jung Jong senang dan berterima kasih karena Seung Yoo mau membelikan obat untuknya. Jung Jong berkata ingin menjadi Pangeran pendamping, tunggu saja, nanti aku akan membayarmu kembali beserta dengan bunganya.
Seung Yoo mendengus, Pangeran Pendamping?
Jung jong sebal, apa kau pikir kau bisa bicara atas nama Putri hanya karena kau adalah gurunya? Coba pikir, kau juga adalah sainganku. Myun tidak termasuk karena kakaknya sudah jadi calon.
Seung Yoo : Sudah sana pulang dan siapkan obat untuk ibumu!
Jung Jong : Ya, ya aku pergi.
Seung Yoo : Pernikahan putri.
Seung Yoo pulang, Ayah, saya pulang. Kim Jong Seo memanggil Seung Yoo masuk ke ruangannya.
Kim Jong Seo : Seperti apa putri itu?
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Apa semua gosip itu benar?
Seung Yoo : Maksud ayah..
Kim Jong Seo : Kudengar Baginda sangat menyayangi dan memanjakannya, sehingga dia jadi manja dan sombong.
Seung Yoo : Itu hanya rumor palsu.
Ayahnya heran, bagaimana bisa? Seung Yoo menjelaskan kalau Putri itu orang yang cerdas, pintar dan sangat hidup.
Kim Jong Seo : Sungguh melegakan. Aku sudah memasukkanmu dalam daftar pemilihan Pangeran Pendamping. Tapi sebenarnya ini hanya formalitas.
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Baginda sudah memutuskan Pangeran Pendamping untuk Putri. Orang itu adalah kau.
Ayahnya tersenyum. Seung Yoo jalan ke kamarnya, ia tidak bisa menahan kegembiraan-nya karena akan diangkat sebagai Pangeran pendamping untuk "Putri" yang memang diam-diam sudah memenuhi pikiran Seung Yoo. Wah..salah kaprah ini..
Yeu Ri : Nona! saya dengar Yang Mulia (P. Suyang) akan pergi berburu. Kita harus memanfaatkan waktu ini untuk menemukan kudanya.
Se Ryung : Benar, kudanya...
Se Ryung dan Makson pergi ke sekitar gibang, Makson minta Se Ryung menunggu, dia akan masuk dan tanya.
Se Ryung menunggu dan melihat Seung Yoo di belakangnya. Ia kaget dan mencari tempat persembunyian. Tidak peduli dengan Makson yang kebingungan mencarinya.
Se Ryung sembunyi di balik tembok, lalu ia ingin mengintip Seung Yoo. Se Ryung kaget saat wajah Seung Yoo muncul di depannya.
Seung Yoo : Mengapa anda sering sekali meninggalkan istana? Hari ini, apapun yang terjadi saya harus memastikan kalau pelayan anda dihukum dengan keras karena kesalahan mereka.
Se Ryung : Itu pas sekali, aku juga akan melaporkanmu karena sering berkunjung ke gibang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya dan meminta mereka melakukan penyelidikan yang menyeluruh.
Seung Yoo : Mengapa anda datang kesini?
Se Ryung : Untuk mencari kuda.
Seung Yoo geli, alasan yang sangat buruk, anda bisa memerintah pelayan untuk mencarinya.
Se Ryung : Aku punya alasan yang tidak akan pernah kau mengerti.
Seung Yoo : Apakah guru akan menghentikan anda atau tidak, atau apakah anda akan terluka karena jatuh dari kuda ..anda akan tetap menunggang kuda?
Se Ryung : Bukan itu. Aku tidak akan naik kuda lagi.
Seung Yoo : Bagaimana bisa?
Se Ryung : Aku sudah berjanji pada orang yang mencemaskan dan merawatku setiap hari.
Seung Yoo ingat keinginan Se Ryung untuk merasakan kebebasan dengan berkuda di lapangan terbuka. Dan sebagai wanita yang akan sulit melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Mungkin juga karena ingin menyenangkan "calon istrinya" sebelum mereka menikah.
Se Ryung berkata akan kembali ke istana dan minta Seung Yoo tidak perlu mencemaskannya.
Seung Yoo : Mari kita pergi bersama, apakah akan membuat anda merasa bebas atau tidak...rasakan saja sendiri.
Se Ryung terkejut. Tapi ia dengan gembira jalan mengikuti Seung Yoo. Seung Yoo juga tampak gembira, coba lihat saja cengiran-nya itu.
Seung Yoo mengajari dasar-dasar menunggang kuda pada Se Ryung, saat naik, anda harus memegang kekang dan surai kuda. Anda harus naik dari sisi kiri kuda.
Saat naik jangan sampai menendang pantat kuda dengan kaki kanan anda. Anda bisa dengan mudah dijatuhkan olehnya.
Se Ryung mengaku : Ah, itu pernah terjadi padaku sebelumnya.
Seung Yoo berlutut dan menepuk pahanya, ia minta Se Ryung menginjaknya, untuk membantunya naik.
Setelah berhasil naik, Seung Yoo mengajarkan bagaimana posisi kepala, panggul dan kaki di atas punggung kuda. Harus lurus. Anda harus membuat pusat gravitasi di punggung anda, jika terlalu kedepan, maka anda juga akan jatuh dari kuda.
Pegang kekang kuda dengan kuat dan sekarang tendang perut kuda dengan perlahan. Kuda mulai jalan perlahan.
Mereka tidak sadar kalau ada beberapa pria mengamati keduanya...
Seung Yoo berkata jika ditendang lebih kuat maka kecepatannya akan meningkat. Se Ryung mencobanya dan akhirnya justru ketakutan, ia menutup matanya.
Seung Yoo teriak, anda tidak boleh menutup mata anda!
Mau tidak mau, Seung Yoo ikut naik ke punggung kuda dan memegang kendalinya.
P. Suyang berkumpul bersama kroninya. P. Onyeong berkata sulit menemukan orang yang bisa menggantikan Kim Seung yoo.
P. Suyang tersenyum santai : Kim Seung Yoo tidak akan muncul saat hari pemilihan.
P. Onyeong heran, Apa maksudnya?
Seung Yoo memacu kuda dan minta Se Ryung buka mata, saya akan memacu lebih kencang lagi. Se Ryung masih belum berani membuka mata. Seung Yoo merangkul pinggang Se Ryung dengan satu tangan, saya ada di belakang anda. Tolong buka mata anda.
Se Ryung : Aku takut!
Seung Yoo : Saya tidak akan membuat anda terluka. Buka mata anda. Percalah.
Se Ryung memberanikan diri membuka mata dan mulai menikmati pemandangan, ia tampak senang.
Seung Yoo ketawa, sudah lebih baik?
Se Ryung mengiyakan dan Seung Yoo melarikan kudanya. Mereka tidak sadar ada beberapa orang dengan kuda mengikuti mereka.
Se Ryung berseru : Guru! sepertinya seluruh dunia berlari ke arahku!
Seung Yoo : Coba rasakan anginnya. Bukankah menyegarkan?
Se Ryung : Sepertinya dadaku bisa meledak!
Seung Yoo menurunkan kecepatan lari kudanya dan Se Ryung ingin terus naik kuda. Seung Yoo berkata mereka akan terlambat masuk istana. Seung Yoo berkata kalau Se Ryung sudah menaiki kuda sampai puas, nanti Se Ryung tidak boleh naik kuda lagi.
Se Ryung : Tolong ajari aku lagi.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung berkata kalau ternyata belajar berkuda tidak terlalu menakutkan seperti yang dibayangkan. Ia memaksa Seung Yoo mengajarinya lagi.
Se Ryung : Malam bulan purnama berikutnya. Aku akan menemuimu di depan Gibang itu. Kau harus datang.
Kim Seung Yoo terkejut, tapi Se Ryung mendelik, akhirnya Seung Yoo hanya bisa menunduk haha...
P. Suyang : Kim Seung Yoo...tidak akan pulang hidup-hidup.
Seung Yoo menyadari ada beberapa orang yang mengejar mereka. Ia memacu kudanya dengan kencang. Se Ryung ketakutan. Mereka berhasil menghindari anak panah.
Seorang pria menembakkan panah dan kena kuda Seung Yoo. Membuat keduanya terjatuh dari kuda dengan keras.
Seung Yoo langsung mengecek Se Ryung, Yang Mulia! Yang Mulia! Anda tidak apa-apa?
Se Ryung langsung berdiri dan keduanya lari sambil bergandengan tangan.
Orang2 itu masih mengejar Seung Yoo dan Se Ryung. Tiba-tiba Seung Yoo tertembak panah di punggungnya.
Se Ryung berbalik dengan panik, guru!
Pegangan tangan keduanya terlepas. Guru!
Seung Yo jatuh terduduk. Se Ryung ketakutan dan teriak, guru! Guru!
PM [1], [History]
0 comments:
Post a Comment