Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Sinopsis Lie To Me episode 11

Ah Jung berkata mereka menikah, sedangkan Ki Joon berkata tidak. Menteri Lee dan Tuan Chen bingung.

Lalu Chen berkata pada Menteri kalau mereka ini sudah menikah dan bahkan sangat serasi. Menteri bingung dan berkata kalau dia tidak mengira kalau keduanya sudah...
Tuan Chen memotong dan berkata kalau dia sudah menikah selama 30 th, dan mengerti situasi seperti ini. Mereka bisa saja akur dalam satu hari dan bertengkar dihari lainnya.
Chen dan Menteri mengerti dan ketawa.

Ki Joon ingin menjelaskan yang sebenarnya, tapi Ah Jung buru2 berkata, saya menyarankan kalau kita pergi makan siang dulu.
Menteri dan Tuan Chen setuju dengan usul Ah Jung. Ah Jung berkata akan makan bersama rekannya saja dan Ki Joon pergi bersama Menteri dan Tuan Chen.

Ki Joon duduk satu meja dengan Menteri dan Tuan Chen, ia berkata terkejut dengan kedatangan Tuan Chen yang mendadak.

Tuan Chen minta maaf karena tidak memberi tahu Ki Joon, tapi memang seperti inilah cara kerjanya, ia harus menyelidiki tentang investasinya. Tidak akan jadi sampai semuanya sempurna, ya kan?

Ah Jung duduk bersama boss dan rekan kerjanya di meja lain, Ah Jung mencuri lihat ke arah Ki Joon. Lalu rekan2nya memberi applaus untuk presentasi Ah jung hari ini.

Boss Ah jung melihat ke arah meja Menteri, siapa orang yang disebelah Menteri?
Rekan Ah Jung lain-nya berkata kalau dia adalah Presdir World Hotel, Hyun Ki Joon. Apa anda tidak mengenalnya?

Boss Ah jung langsung semangat dan siap berdiri untuk memberi salam. Tapi Ah Jung menahan-nya. Kepala Bagian!
Ah Jung : Sepertinya mereka sedang membicarakan masalah penting, ini demi Kementrian Kebudayaan, tunggulah sebentar.

Kebetulan ponselnya berdering, jadi Boss Ah Jung tidak jadi ke meja Menteri. Ada pekerjaan di Pulau Jeju.

Setelah makan siang, Ki Joon dan Ah Jung bertemu secara pribadi. Ah Jung tidak mengerti kenapa Ki Joon berkata mereka tidak menikah, bukankah kau memintaku pura-pura menikah denganmu di depan Presdir Chen?
Ah Jung : Aku takut dia akan membatalkan investasi, itu yang kutakutkan.

Ki Joon : Benarkah? Tapi bagaimana kau bisa bohong di depan Menteri? Kau punya berapa banyak wajah?
Ah Jung : Apa kau lupa dengan kontraknya?

Ki Joon mengeluarkan kontrak yang ditulis diatas kertas dari resto itu dan menyobeknya, jangan pernah bohong tentang ini lagi.
Ah Jung kaget, apa?

Ki Joon : Aku akan memastikan kalau kau tidak akan bohong lagi! Aku tidak peduli siapa yang ada di depanku. Aku akan mengatakan pada mereka kalau kita tidak menikah. Dan kemudian, kita akan memulai dari awal lagi.

Ah Jung : Apa yang akan kita mulai lagi?
Ki Joon : Karena kebohonganmu, semuanya kacau. Tapi aku masih akan memaafkanmu untuk semuanya. Kita akan mulai dari awal lagi.
Ah Jung kesal, siapa yang memaafkan siapa?

Ki Joon sekarang teriak, dengarkan saja perkataanku! Jika kau mau, aku akan menggandeng tanganmu dan pergi nonton film! Aku bahkan akan mencium-mu. Dan jika kau mau, aku bahkan akan...

Ah Jung : Jika aku mau, kau akan melakukan apa? Dengar, Hyun Ki Joon, apa kau pikir itu yang kuinginkan?
Ki Joon : Kau tidak mau? Jika kau tidak suka seperti itu, maka, aku akan membuatmu..
Ah Jung : Apa? Apa yang akan kau lakukan? apa harus selalu seperti itu, karena kau mengatakannya?

Ah Jung kesal, kau selalu seperti ini..Aku tidak akan pernah bohong untukmu lagi dan aku tidak akan terbuai olehmu lagi. Jadi, jangan minta orang datang dan pergi lagi, mengerti?
Ah Jung jalan pergi. Ki Joon hanya bisa menghela nafas.

Rumah Jae Bum berantakan, dan Jae Bum menangis saat membaca blog So Ran. So Ran meninggalkan pesan, aku akan pergi sekarang. Semuanya..selamat tinggal.
Jae bum : So Ran..

Jae Bum minta tolong polisi mencari So Ran, ia memberikan foto So Ran dan ingin agar So Ran ditemukan.
Polisi mengerti dan minta Jae Bum pulang.
Tapi Jae Bum merasa cemas dan takut kalau So Ran akan bunuh diri.

Tiga teman So Ran menyusul ke kantor polisi dan berkata mereka membaca pesan di blog. Salah seorang menghibur Jae Bum, tidak akan apa-apa.
Yang lain berkata ini aneh, seperti memberikan pesan terakhir.
Jae Bum semakin stress, apa yang harus kulakukan?

Ah Jung rapat bersama Boss dan rekan2nya. Boss mengeluh, Kementrian Kebudayaan mereka sedang dalam krisis terburuknya.
Kyu Jong : Kau selalu berkata krisis terburuk.
Boss mengeluh karena Pulau Jeju terancam dieliminasi sebagai 7 Keajaiban dunia (karena menurutku memang kalah dengan Raja Ampat, Bunaken, atau Lombok, ya ngga? Indonesia itu keren, sayang kurang dikelola.)

Semua berkata itu pasti cuma rumor saja. Jika Jeju dieliminasi, setelah pengujian ulang, maka semua kerja keras Kementrian Kebudayaan akan sia-sia.
Boss ingin salah satu dari mereka pergi ke Jeju untuk bertemu anggota penguji dan meyakinkan mereka.

Saat semua sibuk diskusi, Ah Jung dapat sms dari Jae Bum yang mencemaskan So Ran. Ah Jung kirim pesan ke So Ran dan ingin tahu dimana So Ran, juga ingin bertemu.
Boss masih tanya, siapa yang mau pergi ke Jeju? Tidak ada yang mau.

Ah Jung terima telp dari So Ran si rubah, dan tanya kau dimana? So Ran ada di Jeju. Ah Jung kaget, apa? P. Jeju? Aku akan kesana! Aku bilang aku akan ke pulau Jeju. Jadi jangan kemana-mana dan tunggu!

Semua rekannya, juga boss bersorak, Bravo!! Sekarang, tunjukkan pada kami, apa yang bisa kau lakukan. Jenny, cepat pesan tiket.
Ah Jung bengong, apa?

Paginya, Hyun Ki Joon sudah siap di depan rumah Ah Jung :) Ah Jung keluar sambil menarik koper.
Ki Joon : Apa itu? Apa kau mau pergi?

Ah Jung berkata akan pergi untuk kerja. Ki Joon ingin tahu kemana dan mau mengantar Ah Jung.
Ah Jung : Aku akan pergi dengan kapal.
Ki Joon : Kapal? Kau mau kemana?

Ah Jung : Dari Seoul ke Gwangju, lalu naik ferry di Jang Heung ke pulau Jeju.

Ki Joon tetap ingin mengantar Ah Jung, dia ingin mulai lagi dari awal. Ah Jung tidak mau, siapa yang bilang kalau aku setuju? Taksi!
Ah Jung meninggalkan Ki Joon dan masuk ke taksi. Ki Joon teriak, hei!

Ki Joon kembali ke kantor dan rapat dengan Bibi Myung Jin dan direksi mereka.

Ki Joon berkata kalau rencana tentang proyek Shanghai akan segera selesai dan negosiasi dengan Presdir Chen juga berlangsung lancar.

Ki Joon berharap bulan depan mereka bisa tanda tangan kontrak.

Ki Joon : Juga ada kampanye di Pulau Jeju untuk mempromosikan pendidikan bahasa Inggris global.

Bibi Myung Jin memuji kerja Ki Joon dan berkata kalau sebelum MOU ditandatangai, mereka harus tetap merahasiakannya pada publik. Ki Joon mengerti dan minta bibinya tenang saja.

Myung Jin : Baiklah, jangan lupa apa artinya menjadi Presiden yang sudah mengatur seluruh perusahaan. Perusahaan ini ada dalam garis tipis antara surga dan neraka.
Ki Joon : Ya.

Setelah meeting, Ki Joon tanya apa Park Hoon sudah mendapat informasi yang dia minta.

Hoon mengiyakan. Ini tentang Ah Jung dan memang benar ada perjalanan bisnis ke Jeju. Agendanya, untuk membantu pebisnis lokal tujuan-nya untuk memasukkan P. Jeju dalam 7 Keajaiban Dunia.
Hoon berkata tidak akan mudah bertemu mereka.

Ki joon ingin tahu dimana lokasinya, Jeju Global Education City, Jang Heung? dimana Jang Heung?

Ki Joon langsung telp Ah Jung, kau dimana?
Ah Jung ada di bis, mengapa aku harus mengatakan-nya padamu? Apa mungkin kau akan kesini?

Ki Joon : Kau seharusnya sudah melewati Daejeon dan akan sampai ke Gwang Ju, ya kan?

Ah jung : Kau pasti sedang bosan, ya kan? Aku sibuk membaca beberapa informasi. Jika tidak ada yang lain, aku tutup, ok?

Ki Joon : Tunggu...Gong Ah Jung, apa kau tahu kalau pajakku membayar gajimu? Jadi, kerja yang keras. Aku sibuk sekali, aku tutup.

Ah Jung keluar dari terminal dan kaget saat melihat Ki Joon sudah menunggunya. Apa yang kau lakukan disini?
Ki Joon ingin mengantar Ah Jung ke pulau Jeju.

Ki Joon : Apa kau pikir semua urusan Kementrian Kebudayaan dari Rep Korsel harus dikerjakan olehmu? Kau ini PNS Rep Korsel paling egois. Gong Ah Jung..Gong Ah Jung..
Ki Joon terus saja memanggil nama Ah jung, Ah jung ah..apa itu terdengar lebih baik?

Ah Jung tidak mau. Ki Joon terus saja mengikutinya dan memanggil Ah Jung ah..Ah jung ah..

Ah jung : Berisik, jangan panggil aku seperti itu, kenapa kau mengikutiku?

Ki Joon ingin menjelaskan kalau dia ada bisnis juga, tapi Ah Jung membuat gerakan untuk mengunci mulut Ki Joon, jangan panggil namaku.

Ki Joon bahkan menyalakan radio di mobilnya yang memutar lagu tentang Jeju, dan ikut menyanyi. Ah Jung tersenyum sedikit tapi tetap pergi.
Ki joon menahan tangan Ah jung : Apa kau benar2 akan naik itu ke Jeju?

Ah Jung membenarkan, karena jauh lebih cepat daripada pesawat. Ki Joon berkata, dia tidak bisa naik kapal. Kemanapun aku pergi selalu dengan pesawat, aku tidak bisa naik kapal. aku mabuk laut.

Ah Jung berkata itu masalah Ki Joon. Ki Joon menahan-nya, karena sudah mencarter Helikopter yang akan tiba dalam 5 menit. Ki Joon telp dan tanya siapa pilotnya hari ini.
Ah jung tertegun, dan benar saja, ada heli terbang mendekat.

Ki Joon berkata ia tidak suka naik kapal. Ah Jung tidak peduli dan jalan terus masuk ke kapal.
Ah Jung : Terserah, mau naik helikopter atau burung, terserah.

Ki Joon ingin menyusul Ah Jung, tapi ditahan petugas tiket. Ki Joon telp Hoon untuk membatalkan helikopternya.

Hoon kaget, apa? Setelah telp ditutup, ia mengeluh, apa dia itu bercanda. Punya presiden seperti ini benar-benar..

Hoon lalu telp perusahaan penyewaan heli dan minta maaf. Hoon kena marah oleh pemilik helikopter.

Manager Park heran melihat Park Hoon sudah kembali dan ia tanya apa Ki Joon ada di dalam. Tidak, kata Hoon.
Manager Park : Dia pergi kemana?
Hoon : Ah..

Manager Park : Aku tanya lagi, kemana dia pergi?
Hoon menyanyi sebuah lagu..mereka pergi, hanya berdua, meninggalkan segalanya ..
Manager Park menatap tajam ke Hoon.

Akhirnya Manager Park yang memimpin rapat. Terima kasih karena sudah memberikan waktu hadir di pertemuan ini.
Mereka tanya dimana Presiden Hyun Ki Joon. Park berkata kalau Ki Joon pergi.

Seorang direksi marah, kalau Ki joon tidak ada, kenapa mereka dipanggil rapat.

Park berkata ia ingin mereka melihat data yang dikumpulkannya, th 2005, bagian inti dari World Hotel adalah Gold Resort, sekarang resort itu harus berjuang dan pendapatan-nya turun 30%. Ini seharusnya menjadi jelas untuk semuanya.

Aku sudah menganalisa selama satu tahun untuk menentukan alasan kenapa ini bisa seperti ini. Yaitu manajemen yang sembarangan, pengeluaran yang tidak perlu, dan hubungan yang tidak pada tempatnya. Statistik yang dipalsukan atau operasional yang tidak benar.

Seorang Direksi senior marah, kau pikir kau siapa? atas otoritas siapa kau berani bertindak seperti Direktur? Apa kau menyelidiki kami atau apa?

Manager Park juga marah : Direktur Jang. Dana publikasi kita sebsar 200 juta digunakan untuk kepentingan pribadimu. Bukan itu saja, kalian semua sudah mengambil 57 juta masing-masing.
Park menantang, apa kau mau dikatakan secara terbuka pada publik?

Park : Setelah mendapat persetujuan CEO, akan dibentuk sebuah dewan. Kita tidak bisa terus menerus seperti ini. Siapkan surat pengunduran dirimu.
Tidak ada yang bisa dikatakan Direktur Jang, ia hanya bisa duduk diam.

Hyun Ki Joon mabuk laut. Ia muntah2. Ah jung menghela nafas, semua orang tidak apa-apa, kenapa dia seperti ini?

Ah Jung membantu Ki Joon dan menempel koyo bulat anti mabuk di belakang telinganya, untuk mengurangi mual. (seperti merk Transderm Scop 1.5mg)
Keduanya kembali duduk dan Ki Joon tampak sedikit membaik.

Akhirnya keduanya sampai di P. Jeju. Sudah ada limousine menunggu Ki Joon. Kali ini, Ki Joon tidak peduli lagi dan memasukkan Ah Jung ke dalam limo.

Di dalam, Ki Joon menawarkan anggur pada Ah Jung. Ah Jung menolaknya. Ki Joon kaget, kau tidak minum anggur?
Ah jung tidak mau karena dalam tugas.

Baik, kata Ki Joon. Lalu mengambil botol cola. Bagaimana kalau cola? Cara Ki Joon tanya dan menunjukkan cola benar2 lucu.
Wajah Ah Jung berubah dan ingat insiden Cola Kiss itu. Apa yang kau lakukan?

Lalu Ki Joon mengambil jus tomat, pasti jus tomat, ya kan? Aku lihat kadang-kadang kau minum ini.
Ah Jung ingat saat ingin mengembalikan uang Ki Joon dan menumpahkan jus tomat ke bajunya.

Ki joon : Apa? Kau tidak tersentuh? Tidak mudah menyiapkan semua ini.

Ah Jung melihat motel tempatnya menginap dan Ki Joon merasa tempat itu tidak layak.
Ah jung : Kami pegawai pemerintah tidak akan bisa tinggal ditempat lain dalam urusan pekerjaan.

Ah jung melihat tempat yang menarik dan minta mobil dihentikan.

Keduanya turun dan Ah jung mengagumi pemandangan-nya, bagus sekali disini! Mereka jalan di jembatan Seogwipo-Jeju. Ah Jung mengambil kamera dan mulai memotret.

Ki Joon tanya, apa sebenarnya pekerjaanmu sampai harus mempelajarinya sungguh2.

Rahasia, kata Ah Jung. Ini ada hubungan-nya dengan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, aku tidak tahu apa aku mampu meyakinkan mereka.
Ki joon : Maksudmu para juri?

Lalu Ki Joon menyebutkan nama2 mereka, Jam, Nasson, Edmund, Gadero, Takashi Kimura. Yang paling sulit kudengar adalah Takashi Kimura.
Ah Jung heran, bagaimana Ki Joon tahu.

Ki joon tidak percaya, apa Ah jung mau bertemu dengan mereka sendirian, sebenarnya hanya satu yang sulit. Apa mungkin tidak ada petugas yang cukup bagus di kantormu?
Ah Jung : Aku tertekan dan kau mengatakan seperti itu.

Ah Jung menjelaskan kalau sebenarnya tujuan-nya ke Jeju bukan untuk ini tapi untuk So Ran. So Ran dan suaminya bertengkar karena aku, dan ia pergi ke Jeju.
Ki Joon : Jadi ini salahmu, ayolah.

Ki Joon membawa Ah Jung ke hotel, meskipun Ah Jung protes. Ki Joon memberikan jadwal ketiga juri, resto Perancis, pantai Seogwipo, lapangan golf, gunung Halla, pulau Udo, Seongsan Ilchubong...ini akan lebih melelahkan dari yang kau pikirkan.
Ah Jung heran bagaimana Ki Joon bisa memiliki jadwal para juri. Ki Joon berkata hanya membantu Ah Jung mengerjakan tugasnya.

Ki Joon : Ini bukan hanya jumlah kecil pajak yang dipertaruhkan. (Ki Joon sudah bayar pajak besar dan mengharapkan kerja pegawai pemerintah yang maksimal, atau kalau tidak, kembalikan pajaknya.)
Ah Jung berterima kasih dan janji akan membalas kebaikan Ki Joon.

Ki Joon berkata lebih menguntungkan jika tinggal disini karena para juri itu menginap disini.

Ah jung masuk ke dalam dan tanya pada staf resto perancis, apa para juri itu pesan tempat di sini. Tapi staf hotel tidak bisa memberikan informasi.
Ah Jung ingin pesan tempat, tapi staf berkata tidak bisa jika bukan anggota VVIP.

Ah jung jalan mendekati Ki Joon yang berdiri sambil membaca brosur lalu jalan ke kamarnya sendiri.

Ah Jung melihat pemandangan dari jendelanya dan Ki Joon menyusul Ah Jung, lalu berdiri di belakang Ah jung, pemandangan-nya bagus.

Ki Joon : Bagaimana tempat bisa sebagus ini dan masih juga kalah?
Ah Jung berkata ini jelas rumor, dimana lagi kau bisa menemukan tempat sebagus pulau Jeju?

Ki Joon : Aku sudah pergi ke seluruh dunia, tapi Jeju tetap masih memiliki bentuk tanah alamiah yang paling cantik.

Ah Jung merasa tidak enak karena Ki joon berdiri terlalu dekat dengannya, ia mendorong Ki Joon keluar, pergi. Kau sudah membantuku tinggal disini, sudah cukup.
Ki Joon : tunggu, kau tidak mau mengatakan sesuatu padaku?
Ah Jung : Apa? oh benar, kau anggota VIP ya..

Ki joon meralat, bukan, aku VVIP. Ah Jung senang, benarkah? Aku bisa ikut ke resto denganmu?
Ki Joon mengiyakan, tapi menggoda Ah jung, aku tidak mau, aku lelah, tidak ingin makan, Ki Joon jalan pergi

Ah jung ngomel, lelah apanya? Lalu ia mencoba telp So Ran.

Ki Joon bersedia mengantar Ah Jung bertemu para juri. Tiga juri asing itu duduk makan bersama satu meja. Ah Jung mengenalkan diri dalam bahasa Inggris dan memberikan kartu nama, tapi mungkin karena gugup, ia hampir menumpahkan jus.
Untung Ki joon dengan tangkas menahan-nya, lalu berkata I can be quick, sometimes.

Keduanya ikutan duduk bersama mereka lalu menawarkan beberapa alternatif kunjungan wisata. Pria Perancis itu bingung, apa mereka punya hak duduk bersama kita?
Ki Joon menjawab dalam bahasa Perancis juga, jangan cemas.

Kimura : Ini membuang-buang waktu saja.
Ki Joon tidak kehilangan akal dan bicara dalam bahasa Jepang : Kimura-san, Saya dengar putra anda adalah fan Tohoshinki (DBSK dalam bhs Jepang). Saya kira saya bisa mendapatkan tiket VIP konser Tokyo untuk anda.

Kimura langsung senang : Benarkah? lalu menutup mulutnya, behave..behave..hahaha

Suk Bong tanya kemana Ae Kyung, tapi Ja Du tidak tahu. Tapi mungkin saja mereka kencan. Maksudnya Ae Kyung dan ayah Ah Jung, karena Ah Jung pergi keluar kota untuk perjalanan bisnis. Sang Hee mendengar ini, ia heran..Ah Jung bepergian?

Ae Kyung memang ada di rumah keluarga Gong dan sibuk memasak. Ia tertawa malu saat ayah Ah jung mengamatinya masak, kau lihat apa?
Ayah Ah Jung berkata Ae Kyung cantik. Ae Kyung ketawa dan meminta Prof Gong mencicipi sup.

Ayah Ah Jung memuji masakan Ae Kyung, ini enak. Ah Jung juga suka sup seafood. Ae Kyung janji akan memasaknya lagi lain kali. Kita bisa makan bersama kalau dia pulang nanti.
Tapi prof Gong berkata tidak perlu, ia juga bisa masak.

Ae Kyung tanya apa Ayah Ah Jung takut kalau Ah Jung marah jika dia melihat mereka seperti ini. Prof berkata bukan, hanya Ah Jung sudah cukup banyak masalah.
Ae Kyung : Itu karena kau terlalu memanjakannya, dia akan bertemu pria yang baik.

Sementara itu, Suk Bong sudah menahan panas hati dan tidak sanggup lagi, ia berkata pada Sang Hee, jangan menghentikannya.
Sang Hee : Tidak akan, tapi kalau kau kesana, apa kau tidak akan mempermalukan dirimu sendiri?
Suk Bong tidak peduli dan ingin pergi ke rumah Ah Jung, hei dimana rumahnya?

Ki Joon dan Ah jung mengantar tiga juri asing itu pergi. Lalu ponselnya bunyi. Dari Sang Hee (Namanya di ponsel Ah Jung : pria aneh).
Sang hee : Aku dengar kau ada perjalanan bisnis, kemana?
Ah jung berkata ke Jeju.

Ki Joon langsung mengambil ponsel Ah jung dan bicara dengan Sang Hee, ya benar. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaan-nya, jika ada yang harus dibicarakan, katakan saja nanti.
Ki Joon mematikan ponsel.

Ah Jung protes, kenapa kau mengambil ponselku?
Ki joon sudah menjadwalkan agar Ah Jung bertemu dengan beberapa orang VVIP.

Ki Joon mengajak Ah Jung main golf besok pagi, kau bisa main golf?. Ah Jung kaget, bagaimana bisa PNS junior punya kesempatan main golf?
Ki Joon janji akan mengatasi yang jadi bagian-nya, tapi apa yang bisa dilakukan Ah jung?

Ah Jung kesal, lalu ia mencoba telp So Ran. so Ran ada di tepi kolam renang, ia berjemur.
Awalnya So Ran tidak mengangkat telp Ah Jung, Lalu diangkat tapi diam saja.
Ah Jung : Kau dimana? apa kau mendengarku?

So Ran akhirnya menjawab, aku dengar..Ah jung. Ah Jung berkata kalau Jae Bum kacau.
So Ran hanya berkata kalau dia tidak ingin hidup lagi, ia ingin melupakan semuanya dan mati. Lalu So Ran masuk ke kolam.

Ah Jung jadi bingung, hei! kau dimana? Ternyata So Ran ada di hotel yang sama, Ah jung melihatnya berenang. Ah Jung langsung menemui So Ran, kau mau mati ya?

Ah Jung marah2, apa kau mau aku membunuhmu?
So Ran berkata orang bisa saja mati karena kram kaki.

So Ran berkata seharusnya dia yang marah karena melihat Jae Bum bersama Ah Jung. Ah jung berkata itu salah paham, dia sama sekali tidak menyukai Jae Bum.
So Ran tidak percaya, karena Ah jung suka berbohong.

Ah Jung berkata kalau Jae Bum hanya mampir dan sebenarnya sudah akan pulang. Hanya Ah jung jatuh dan Jae Bum menolongnya.

So Ran masih berpikir kalau Ah Jung belum bisa melupakan cinta pertamanya. Itulah mengapa kau berbohong sudah menikah.
Ah Jung : Hei! aku sudah memiliki orang lain yang kusukai!

Ki Joon muncul di belakang Ah Jung.
So Ran : Apa mungkin..Hyun Ki Joon-ssi?
Ki Joon : Kita bertemu lagi disini.
So Ran : Ya, apa kabar! apa kalian datang bersama-sama?

Ah jung segera telp Jae Bum yang mabuk, kalau dia sudah menemukan So Ran. Jae Bum langsung sadar, dimana? Oh baiklah. Aku mengerti! Jae Bum langsung bergegas pergi.

Ae Kyung dan Ayah Ah Jung mulai makan bersama. Ae Kyung menyuapi Prof Gong dan Prof memuji masakan Ae Kyung, ah ini enak..enak. Kau juga makan..

Tiba-tiba ada bunyi bel. Prof Gong membuka pintu. Ada Suk Bong di depan pintu sambil membawa soju. Ae kyung kaget dan sepertinya kesal.

Suk bong mengajak mereka minum soju, dan memuji semua makanan yang disajikan, dan tidak percaya saat tahu Ae Kyung yang membuatnya.

Ae Kyung dan Prof bingung kenapa Suk Bong datang. Suk Bong sudah setengah mabuk dan ingin kepastian hubungan Ae Kyung dengan Prof Gong. Karena Suk Bong ingin tahu, dia atau Prof yang harus mundur.
Ae Kyung geli dan menuangkan soju lagi, sudah minum saja.

Bibi Myung Jin bertemu dengan Yoon Joo dan ibunya. Yoon Ju berkata kalau Ki Joon pasti sibuk.
Myung Jin membenarkan, dia ada pekerjaan di luar kota.

Ibu Yoon Ju berkata seharusnya mereka berkumpul lebih cepat, seperti saat Yoon Ju pulang.
Myung Jin membenarkan dan mengaku merasa bersalah pada Yoon Ju. Yoon Ju berkata bukan masalah besar.

Myung Jin ingin segera mempertemukan Yoon Ju dengan Ki Joon lagi. Yoon Ju tertegun, bibi..
Myung Jin : Ini benar, masalah ini sudah terlalu lama.
Ibu Yoon Ju juga heran dengan keraguan putrinya.

Ayah tiri Yoon Ju datang, seorang anggota dewan. Myung Jin dan yang lain berdiri, anda sudah datang?

Ayah tiri Yoon Ju minta maaf karena terlambat. Myung Jin berterima kasih pada Tuan Park sehingga pihak mereka mendapat banyak bantuan dari Menteri.
Tuan Park berkata, kalau dia politikus, mana mengerti masalah pebisnis.

Myung Jin tertawa : Tidak..tolong bimbing Presiden Hyun.
Park : Kudengar Presiden Hyun sedang kerjasama dengan Tuan Chen dari Cina?
Myung Jin membenarkan, meskipun Ki Joon terdengar optimis, tapi masih ada beberapa ketidakpastian.

Yoon Ju buka suara, Ayah, kau akan membantunya, benar kan?
Ayahnya ketawa, siapa lagi yang akan kubantu? Myung Jin tampak puas.

So Ran duduk bersama Ki Joon dan Ah Jung. So Ran memandang keduanya dengan penuh selidik lalu tanya,

jadi apa sekarang kau kencan dengan Hyun Ki Joon-ssi?

Ah Jung tersedak air. Ki Joon langsung mengambil tissue dan membantu Ah Jung mengeringkan bajunya.
So Ran memandangi keduanya, lalu ia ingat saat Ki Joon bersama Yoon Ju. So Ran ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi.

So Ran berdiri dan berkata akan pergi dulu. Ah Jung heran, kenapa?
So Ran : Aku merasa capai.

Ah jung memastikan, jadi sekarang tidak salah paham lagi?
So Ran : Ya, kesalahpahaman kita sudah selesai. Tinggal masalah Jae Bum.

Ki Joon masih sibuk menyeka air di baju Ah jung dan berkata ia bisa melihat dibalik baju Ah Jung.

Ah Jung kesal, sini..biar aku saja. Lalu ponselnya bunyi. Boss tanya perkembangan pekerjaan dan Ah Jung berkata sudah bertemu para juri, besok rencananya akan bertemu mereka lagi.
Ah Jung : Jika kau memang cemas, kenapa tidak datang dan memeriksanya sendiri? ya..aku akan melakukan yang terbaik.

Ah Jung sadar kalau dia sudah memegang tangan Ki Joon selama ini. Ah Jung mengeluh, ah benar2..aku kan sedang telp. Lalu berdiri dan berkata akan pergi.

Ki Joon kaget, kau mau pergi? aku ikut juga!

Ki Joon berdiri di balkon kamarnya sambil minum bir, ia ingin mengintip kamar Ah Jung. Sampai Ki Joon memanjat pagar balkon.

Tapi begitu Ah Jung jalan ke arah balkon, Ki Joon langsung turun dan pura2 olah raga dan berkata pemandangan-nya bagus.

Ah Jung ingin tahu apa Ki Joon benar2 pergi ke Jeju karena dirinya.

Ki Joon : Tidak, ini karena aku. Aku tidak bisa fokus pada apapun.. aku terus saja ingin tahu dan merindukanmu, ini menjengkelkan.
Apa aku juga boleh bertanya? Apa semua gadis itu seperti itu, selalu ingin mendapatkan pacar yang lebih baik daripada pacar teman-nya?

Ah jung : Bukan seperti itu...aku jadi kesal melihatnya hidup lebih baik dariku. Ya mungkin karena itu.
Ki Joon : Karena teman-mu mencuri cinta pertamamu, kau mengarang kebohongan sudah menikah dengan pria kaya, begitu?

Ah jung : Tidak. Itu..
Ki Joon : Tidak penting. Aku hanya ingin tahu apa ada alasan lain, makanya aku tanya. Ohh..aku lelah! Aku harus bangun pagi besok.
Ki Joon masuk ke dalam kamarnya.

Ah Jung bolak balik di tempat tidurnya dan mengingat lagi kata-kata Ki Joon. Ah Jung merasa malu dan menutup kepalanya dengan selimut.

Paginya, ponsel Ah jung bunyi. Ternyata Ki Joon, ia tidak hanya menelepon Ah Jung tapi juga menggedor pintu kamar Ah jung, Ayo cepat bangun! ini sudah jam 5 pagi! haha..

Mereka main golf dan Ah Jung protes, kenapa jam 5 pagi? katanya jam 9? Ah Jung sudah minta penerjemah datang jam 9.
Ki Joon : Kenapa harus cari penerjemah kalau aku bisa melakukan-nya untukmu?
Ah Jung : Kau tidak menerjemahkan satu pun kata2ku, kau datang untuk main kan?

Ki Joon mengajari Ah Jung rahasia melobi, disini, kata-kata tidak akan berhasil. Yang penting mengambil hati mereka.

Jadi Ki Joon menemani mereka main golf dengan sepenuh hati, tidak pura-pura kalah tapi justru main dengan mengesankan. Ki Joon mengajak mereka pindah lokasi dan saling memuji.

Ah Jung mulai tidak sabar, kapan selesai main golfnya? kenapa pindah2 terus?

Ki Joon menjelaskan memang seperti itulah bisnis. Jika seorang pria dan wanita bertemu, apa mereka langsung menikah? tidak kan? mereka bertemu, minum teh, makan, melihat film, berciuman dan sekarang belum saatnya berciuman.

Ah jung bingung. Tapi maksud Ki joon, mereka masih harus mengambil hati dan berteman dulu dengan para juri. Sebelum Ah jung bisa mengatakan maksudnya.

Sang Hee melukis di studio, sepertinya melukis wajah Ah Jung.
Yoon Ju datang dan Sang hee menawarkan minum. Yoon Ju menolak, tidak apa-apa.

Sang hee menebak kalau Yoon Ju tidak bisa menghubungi Ki Joon, makanya dia datang.
Yoon Ju tanya, Apa dia juga tidak menjawab telpmu?
Sang Hee berkata justru sebaliknya, dia menjawab telpku.

Sang hee : Kak Ki Joon, ada di Jeju bersama Gong Ah Jung.

Yoon Ju kaget. Sang hee berkata ia ingin hubungan Ki Joon dan Yoon Ju berjalan baik, tapi kali ini sepertinya tidak seperti itu.

Ki Joon dan ketiga juri duduk untuk istirahat sebentar dan Ah jung juga datang.

Tapi ketiga juri berdiri dan pindah lagi. Ah Jung kaget, aigoo sudah mau pergi lagi?
Ah Jung dan Ki Joon mengikuti mereka, apa kalian sudah mau pergi?
Ah Jung mendesak Ki Joon mengatakan sesuatu pada mereka.

Ki Joon berkata kalau permainan golf hari ini sangat menyenangkan.
Ah Jung tidak sabar dan berkata dalam bhs Inggris, excuse me, I have something to tell you. Ah Jung ingin Ki Joon menerjemahkan untuknya.

Kimura memotong, dia tahu apa maksud Ah jung. Aku tahu kau ingin mempromosikan Pulau Jeju.
Kimura : Apa kau bisa memberikan satu kata saja padaku untuk menggambarkan pulau Jeju?

Ki joon tertegun dan memandang Ah Jung. Ah Jung berpikir dan mengambil tiram.
Ki Joon sebenarnya ingin menghalangi Ah Jung karena menurut Ki Joon belum saatnya bicara tentang Jeju.

Ah Jung : Pulau Jeju seperti seorang ibu.
Kimura heran, ibu? mengapa?

Ah Jung : Tiram ini...adalah salah satu makanan khas Jeju, sebagian besar tiram dari pulau Jeju didapatkan dari para wanita penyelam yang mempertaruhkan nyawanya dan mengumpulkan tiram2 ini dari laut.

Tidak ada peralatan selam yang dipakai, dan mereka benar2 mengandalkan tubuh mereka untuk menangkap tiram. Jika ingin mendapatkan tiram yang besar, para wanita penyelam itu harus menahan mengenakan baju yang basah dan menyelam ke dalam, apapun yang terjadi.

Dalam proses menyelam dan mengumpulkan ini, banyak wanita yang telah meninggal dan tidak pernah kembali ke keluarganya. Apa anda ingin tahu kenapa mereka tetap terus menyelam? Karena mereka harus menghidupi anak-anak mereka. Meskipun nyawa mereka dalam bahaya, mereka juga harus menghidupi anak-anak mereka.
Meskipun ibunya tidak bisa makan, demi untuk menghidupi anaknya, dia akan mencari dan menjual tiram.
Sam da do (nama lain Jeju), artinya : Angin, batu, dan wanita. semua ini ada di Jeju.

Laut dan angin bisa sangat berbahaya untuk para ibu. Mereka membawa batu diatas kepala mereka untuk membangun taman. Para ibu ini, lebih dari wanita biasa, mereka adalah ibu yang paling utama. Paling tidak seperti inilah Pulau Jeju. Aku tidak punya ibu. Jadi setiap kali aku datang ke pulau Jeju. Aku teringat akan dia.

Pemandangan alam yang begitu bagus, apa benar hanya diciptakan oleh alam saja? Dengan adanya orang-orang yang tinggal di tanah ini, apa tidak membuat tanah ini jauh lebih bagus lagi? Punya segala sesuatu yang saling membantu ditanah ini, bukankah ini cukup untuk alasan dipih sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia?

Ki Joon menerjemahkan dengan pelan. Tuan Kimura tersenyum dan berkata dia mengerti sekarang.

Juri lain berkata, sekarang kami mengerti satu hal lagi tentang pulau Jeju. Bahkan setelah pergi keliling dunia, ada di negara yang penuh kebanggaan dan masuk akal seperti milik kalian benar2 sesuatu yang tidak pernah kualami sebelumnya.
Cangkang tiram ini benar2 luar biasa, sama seperti tanah di Jeju.

Lalu ketiga juri itu pergi sambil tersenyum. Ah Jung seperti akan pingsan dan Ki Joon memujinya, kau hebat sekali! Lalu ia buru2 menyusul para juri.

Ki Joon mengantar Ah jung ke hotel dengan limo, ia tertawa dan tepuk tangan dalam limo, kau hebat sekali! benar2 mengagumkan. Tadi itu hebat!
Ah jung : semua tersentuh, ya kan? terjemahanmu tadi akurat kan?
Ki Joon : tentu saja.

Ki Joon menghentikan limo dan jalan menghirup udara. Keduanya duduk di rumput. Dadu sudah dikocok, hasilnya ditangan Tuhan.
Kaki Ah Jung sakit, aigoo kakiku..
Ki Joon : Apa aku perlu memijatnya?

Ah Jung malu, tidak perlu. Aku pijat sendiri saja.
Ki Joon berkata, ia iri karena bagi Ah jung, Jeju adalah seperti pelukan ibu. Lain kali, aku ingin jika kau ke Jeju, kau memikirkan aku.

Ki Joon ingin tahu tentang ibu Ah Jung.
Ibu Ah Jung sakit keras dan meninggal saat dia masih kelas 3 SMA. Saat itu sangat berat dan Ah Jung selalu menutupi kesedihan dan lukanya.

Ki Joon berbaring : Itu sebabnya kau sangat berani dan mandiri?

Ah Jung : Kau sendiri? pura-pura kuat, bisa diandalkan, padahal didalam..Ah Jung menunjuk dada Ki Joon, kau masih seperti anak-anak yang membuat mainan miniatur.

Ah Jung ingin tahu seperti apa Ki Joon waktu muda. Ki Joon sadar, masih banyak yang tidak kita ketahui tentang kita.

Ki Joon : Ayahku meninggal saat aku usia 11th. Ibu meninggal dua tahun setelah kematian ayah. Saat itu, Sang Hee baru 5 th. Meskipun berat bagi kami untuk menahan luka, sepertinya kami bisa mengatasinya dengan cepat. Mungkin karena bibi menjaga kami.

Ah Jung : Pasti sangat menyakitkan.

Ah Jung ikut berbaring, ah sangat menyenangkan!

Ah Jung sampai hotel dan langsung melompat ke sofa, capek...
Ki Joon telp, kau sedang apa? Ah Jung berkata dia capek sekali dan tiduran di sofa.

Ki joon minta Ah jung pergi ke ruangan di belakang sofa itu. Masuk saja dan lihatlah.
Ah jung jalan masuk dan mengikuti instruksi Ki Joon, dari sana jalan 4 langkah ke kanan.

Ah jung : Apa lagi leluconmu?
Ki Joon minta Ah jung membuka lemarinya. Ah Jung heran, lemari?
Ah Jung membukanya dan ia tertegun...

Di dalam lemari ada gaun cantik dan satu set tindik mutiara. Ki Joon berkata, Ah jung sudah kerja keras hari ini dan ia mengundang Ah jung untuk merayakannya. Pakai itu dan cepatlah, aku kesal kalau harus menunggu.
Ah jung mengagumi gaun itu, cantik sekali...

Ki Joon sudah menyiapkan candle-light dinner, with wine and rose petals everywhere! whoa! Ki Joon membuat jalan dengan kelopak bunga mawar. Ki Joon mengenakan tuxedo putih hitam, senada dengan gaun Ah Jung.

Ah Jung masuk dan jalan mendekat di jalan yang sudah dibuat Ki Joon. Ki Joon mendekat dan menarikkan kursi untuk Ah Jung.

Setelah itu, ia bertepuk tangan dan lampu-lampu menyala, musik serta pelayan masuk sambil menyajikan makanan.

Ki Joon mengangkat gelas anggur dan mengajak Ah jung bersulang. Ki Joon memuji Ah Jung, kau sudah kerja dengan baik dan kau juga sangat cantik malam ini. (YEH gitu lo...pake baju laki aja cantik apalagi dandan kaya gini..)

Ah Jung malu, kenapa kau tiba-tiba seperti ini?
Ki Joon berkata ini pujian dan dia tulus mengatakan-nya.

Ah jung berterima kasih pada Ki Joon, kalau bukan karena Ki joon, dia tidak akan bertemu tiga juri itu. Bahkan sekarang hasilnya juga belum diketahui, tapi kita sudah merayakan-nya.
Ki Joon : Tidak, hasilnya tidak penting lagi. Hari ini kau benar2 sudah memberikan yang terbaik.

Ah Jung berkata dia memikirkan kata2 Ki joon, awalnya ia pikir ingin balas dendam dengan teman-nya yang mencuri cinta pertamanya, tapi bukan itu. Karena suami bohonganku adalah Hyun Ki Joon, So Ran jadi semakin marah.

Ah Jung merasa egois dan hanya mementingkan kesenangan dirinya sendiri. Karena kau, Hyun Ki Joon yang sudah jadi kambing hitam-nya. Aku merasa aku mengerti situasinya sekarang. Aku benar2 minta maaf.

Ki Joon jalan mendekati Ah Jung dan mencium dahinya.

Ki Joon juga merasa malu karena sudah memanfaatkan Ah jung untuk kesepakatan-nya sendiri. Aku memanfaatkanmu untuk tujuanku sendiri...Aku malu.

Ah Jung berkata ia bisa merasakan perasaan Ki Joon saat merobek kontrak mereka.
Ah Jung : Di depan Tuan Chen, saat kau berkata kau tidak menikah denganku, aku bisa merasakan hatimu..

Ah Jung menangis dan Ki Joon menghapus air matanya, sekarang kita bisa melupakan apa yang sudah terjadi dan mulai dari awal. Ah Jung mengangguk.

Ki Joon mendekat dan ingin mencium Ah jung, tapi Ah Jung menarik dirinya begitu bibir mereka bersentuhan, aku takut..Apa kita bisa pelan-pelan saja?

Ki Joon mengerti, baiklah. Aku akan berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan-mu. Aku hanya akan melihatmu seorang, selamanya.
Ah Jung tersenyum, terima kasih..

Keduanya tidak tahu, ternyata Yoon Ju menyusul ke Jeju dan melihat keduanya. Yoon Ju sakit hati. Lalu berbalik dan jalan pergi.

Sementara Ki Joon dan Ah Jung saling tersenyum.

Lie 10

0 comments:

Post a Comment