Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Kim Tak Goo episode 21

Ayah dan Ibu Tak Goo duduk dan membicarakan banyak hal. Direktur Gu tanya apa Mi Sun masih sendirian. Mi Sun berkata ia bukan orang yang terlalu suka bergaul, ia tinggal saja sendiri seperti ini.

Presdir : Kau pasti sangat menderita.
Mi sun : Tidak, Nyonya Besar meninggalkan tabungan karena cinta. Surga pasti sudah membantu atau aku pasti sangat beruntung. Tabungan itu berkembang dan aku bisa makan dan hidup tanpa kesulitan.
Presdir : Aku mengerti.

Mi Sun menanyakan Tak Goo, apa dia baik-baik saja? Presdir membenarkan, iya, dia baik-baik saja.
Mi Sun : tentu saja, jika aku tidak percaya kalau kau akan membesarkan-nya dengan baik, mana mungkin aku meninggalkan anak itu disana sendirian.

Presdir tidak menceritakan apa yang terjadi pada Tak Goo 14 th lalu, ia juga tidak tahu kalau Mi Sun sudah tahu peristiwanya, tapi ia berkata ada sesuatu yang tidak ia lakukan sesuai janjinya, tapi ia janji akan mengembalikan semuanya kembali sebagaimana seharusnya. Aku pasti akan melakukan itu.

Mi sun menanyakan kabar Nyonya Muda dan ia menceritakan apa yang dikatakan Bibi Gong padanya.

Bibi Gong menemukan baju basah karena kehujanan di dalam kamar Ny. Muda. Itu tepat sehari setelah Ny. Besar jatuh pingsan di tengah hujan.

Malam ketika Ny. Besar pingsan, satu dari pegawaimu melihat Ny. Muda dan Manager Han turun ke rumah di bawah dan kemudian rumor tersebar tentang itu di rumah, apa kau tidak tahu itu? Perkataan itu terus terngiang di kepala Presdir.

Manager Han minta Ny. Seo istirahat tapi In Sook ingin Han mencari Presdir, cepat dan temukan suamiku dulu!
Tiba-tiba Presdir datang, aku disini!

Ny. Seo dan Ja Kyung segera memeluk Presdir, apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja? aku dengar terjadi kecelakaan.
Presdir tidak terlalu antusias dan ia hanya berkata lelah dan ingin istirahat. Lalu pergi ke kamar ibunya. Presdir mulai menunjukkan kalau ia curiga pada Han.

Tak Goo sadar dan Mi Sun membuatkan bubur untuknya. Itulah pertama kalinya Tak goo sadar kalau ia kehilangan indera perasa dan penciuman-nya.

Tak Goo panik dan pergi ke dokter untuk mencari konfirmasi. Dokter berkata itu gejala yang diakibatkan obat-obatan, bukan penyakit.
Tak Goo ingin dapat sembuh dalam satu minggu tapi Dokter berkata ia tidak bisa memberikan diagnosa sekarang, ia hanya bisa memberikan obat untuk satu minggu dan kemudian diperiksa lagi.

Ma Joon terus memprovokasi Tak Goo, ia awalnya terlihat seperti menyesal karena sudah membawa racun ke dalam, tapi Ma Joon merasa itu memang takdir Tak Goo. Karena bukan dia yang memberikan racun itu langsung pada Tak Goo.

Ma Joon : Aku tidak tahu kalau Shin Yu Kyung sangat berarti bagimu. Putus dengannya cukup membuatmu jatuh pingsan dan demam. Kau benar-benar berhati lemah.

Tak goo : Benar!
Ma Joon : Mengapa kau tidak menyerah saja sekarang, Kim Tak Goo? Kau sudah kehilangan pacar dan juga indera perasa. Apa kau bisa melanjutkan kompetisi dengan perasaan dan kondisi seperti itu?

Tak Goo kaget, bagaimana kau bisa tahu?
Bukannya membela diri, Ma Joon justru mengakuinya, apa kau sudah lupa? aku bilang padamu akan melakukan segalanya dan aku juga berkata akan melakukan hal yang sama.

Tak goo : tidak mungkin..kau
Ma Joon : Jujur saja, aku tidak merencanakan ini sampai sejauh itu. Tapi setelah melihat ini terjadi tanpa aku harus melakukannya sendiri, aku pikir...Kim Tak Goo, ini adalah takdirmu, sekarang ini adalah akhir dari dirimu.

Ma Joon berkata akan lebih baik kalau Tak Goo tidak mengatakan-nya pada siapapun, karena orang yang menyuapimu racun itu adalah Yang Mi Sun. Dia gadis yang baik tapi dia pasti sangat terluka dan menyalahkan dirinya sendiri, jika ia tahu kalau dia yang memberikan kau obat itu, benar kan?

Tak Goo marah, Gu Ma Joon, kau!
Ma Joon : Yah, inilah aku. Bagaimana, apa aku sedikit menakutkan sekarang?

Tapi satu hal yang tidak mereka ketahui adalah Yang Mi Sun ada di balik salah satu rak dan mendengarkan mereka.

Jin Gu melihat saat Ma Joon membuang racun itu ke dalam tong sampah. Jin Gu memungutnya dan melaporkan-nya pada guru Palbong.
Guru Palbong : Ini milik Tae Jo?
Jin Gu : Benar, guru. aku kira Tak Goo meminumnya karena berpikir itu obat demam.

Guru Palbong kaget, apa? apa kau tahu ini apa?Ini racun! Namanya Seol Bing Cho, punya kemampuan untuk menyumbat indera perasa dan penciuman, jika dia minum ini terlalu banyak, Tak Goo mungkin tidak akan bisa membuat roti untuk sementara.

Jin Gu bingung, lalu kompetisinya menjadi tidak sah? Guru Palbong tanya apa ada lagi yang tahu masalah ini?
Jin Gu berkata sejauh ini hanya dia yang tahu. Guru Palbong minta Jin Gu merahasiakannya diantara mereka berdua saja.

Guru Palbong : Tak Goo muridku, Tae Jo juga muridku. Kau harus memberikan kesempatan untuk mengatasi persoalan dan kau juga harus memberikan kesempatan untuk mengakui kesalahan. Jadi, kita lihat saja kedua anak itu.
Jin Gu : Baik, guru.

Presdir Gu Il Jung mencurigai Han karena tidak memberikan laporan sebenarnya mengenai kondisi rem mobilnya dan juga teringat kata2 Mi Sun tentang keterlibatan Han dan istrinya dalam kematian ibunya.

Presdir Gu menelepon Jin Gu dan ingin bertemu. Presdir ingin Jin Gu mempertimbangkan untuk kerja padanya satu kali lagi.

Presdir tahu permintaan ini sulit, apalagi untuk seseorang yang sudah melupakan masa lalunya dan hidup dengan sangat baik. Tapi aku tidak bisa minta bantuan orang lain yang bisa kupercaya.
Jin Gu minta maaf, ia sudah puas dengan kehidupannya dan ia tidak punya ketamakan lagi dan tidak ingin terlibat dalam kehidupan orang lain.

Presdir : Ini demi Tak Goo. Bukan untuk aku, untuk Tak Goo, apa kau bisa memenuhi permintaanku satu kali lagi?

Ny. Seo sekarang curiga, kemana suaminya selama 3 hari 2 malam itu? Ia ingin Han menyelidikinya, apa tidak ada tempat yang bisa kau pikirkan?
Han : Ada satu tempat tapi..
Ny. Seo : Dimana? apa wanita? Apa dia punya wanita?

Han : Aku pikir Kim Misun sudah kembali. aku pikir dia yang mengirimkan surat ancaman.
Ny. Seo ingin tahu dimana Mi Sun berada.

Ny. Seo menyadari kalau bibi Gong mencuri dengar dan ia memanggil Bibi Gong lalu tanya berapa lama ia ada di keluarga ini. Sudah 40 th Ny. Jika bukan karena kebaikan Ny. Besar, keluarga saya pasti tidak akan seperti ini.
In Sook meminta Gong pergi dan ia memancing dan telp Han, aku harus bertemu anak itu, Kim Tak Goo, katakan menemuiku hari Sabtu di Unamjung jam 2.

Bibi Gong memakan umpan, ia mengatakan pada asisten Mi Sun, dan asisten-nya melaporkan pada Kim Mi Sun. (sekarang tinggal menunggu umpan dimakan)

Tak Goo masih putus asa karena kompetisi semakin dekat tapi indera perasa dan penciuman-nya belum juga sembuh dan ia tidak bisa merasakan atau mencium sesuatu, sehingga tidak mungkin membuat roti dalam kondisi seperti ini.

Yang Mi Sun merasa bersalah dan ia juga teman setia Tak Goo, Mi sun berkata : Kau kerja lebih keras dalam membuat adonan, lebih dari siapapun pagi dan malam selama dua tahun. Tanganmu akan mengingat apa yang kau pelajari selama 2 th, Tak Goo. Tentu saja akan sulit untuk membuat roti, karena kau tidak punya indera perasa dan penciuman, tapi bukannya tidak mungkin.

Jadi semangatlah, ok? aku akan menjadi indera perasa dan penciuman-mu. setuju? Sampai kau sembuh.

Tak Goo terharu, Mi Sun.
Mi Sun tidak tahan lagi, kumohon ijinkan aku melakukan itu, kalau tidak, aku akan sangat menyesal untukmu. Jika aku tidak memberimu obat demam itu, kau tidak akan seperti ini. Aku merasa menyesal. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, Tak Goo.

Mi sun menangis, karena aku...Tak Goo menghiburnya, bukan kesalahanmu Mi Sun, sama sekali bukan, aku tidak apa-apa.
Mi Sun : Tidak, kau tidak baik2 saja! aku tahu hanya dengan melihat wajahmu.
Tak Goo memeluk dan menghibur Mi Sun.

Ada seseorang yang melempar batu ke Palbong Bakery, geo ja pil ban, dia yang pergi akan kembali. Staf bakery gempar dan merasa ngeri.

Tak Goo menghadapi Ma Joon, masih ada lima hari lagi menjelang kompetisi, iya kan?
Ma Joon : Lalu kenapa?
Tak Goo : Kita lakukan yang terbaik.
Ma Joon tidak percaya, Tak Goo tidak akan menyerah.

Tak Goo tidak akan menyerah, jika ia menyerah maka Ma Joon menang. Jika kau mengalahkanku sekali dengan cara ini, maka kau akan terus mencoba mengalahkan orang lain dengan cara yang salah lagi.

jadi, aku akan menunjukkan padamu, kalau kau tidak bisa mengalahkan siapapun dengan cara ini. Dengan cara ini, kau tidak akan menggunakan cara yang salah lagi.

Ma Joon : Jadi, kau akan mengajariku?
Tak Goo : Bagaimana orang seperti aku mengajarimu? aku kurang jika dibandingkan denganmu. Aku tidak tahu apa-apa dan tidak punya apa-apa. Tapi Ma Joon, meskipun aku tahu aku tidak seharusnya hidup seperti kau.

Ma Joon murka, kau mau mati?
Tak Goo yang mulai terlihat keren hehe: Berhenti membuatku membencimu, Ma Joon. Aku tidak ingin melakukan itu demi President. Jadi, hentikan. Tidak peduli kau mau mengambil Yu Kyung atau menghancurkan indera perasaku, aku tidak akan menyerah. Itu adalah harga diriku.

Ma Joon semakin pahit hati.

Ini membuat keduanya semakin gila-gilaan belajar demi kompetisi. Tak goo terus berusaha membuat adonan dengan bantuan Mi Sun.

Sementara Ma Joon juga terus mencoba, tapi ada perbedaan-nya, Tak Goo meskipun terus gagal dan Mi sun minta ia mencoba lagi, coba lagi, ia kelihatan bahagia dengan apa yang dilakukannya.

Sedangkan Ma Joon terlihat depresi, apa yang salah, kenapa tidak berhasil. Apa tekanan-nya salah atau biangnya?

Ma Joon keluar cari angin, justru bertemu dengan pria misterius yang melemparkan batu ke dalam toko roti. Pria itu tanya Ma Joon sedang apa? bukankah ada kompetisi?

Ma Joon kaget, kau siapa? Pria itu tanya, apa roti yang kau buat sekarang? Apakah roti paling mengenyangkan di dunia atau roti paling menarik di dunia?

Pria itu tanya, apa kau pernah dengar Roti Bong? Aku adalah orang yang membuat Roti Bong itu. Pal Bong dan Choon Bae.
Ma Joon : Apa katamu? kau orang yang membuat roti Bong?

Choon Bae menawarkan bantuan untuk membuat Ma Joon lulus kompetisi, jika lulus, ia punya satu permintaan.

Tak Goo ingin menemui Yu Kyung sebelum kompetisi.

Tak Goo tidak menyalahkan Yu Kyung dan sejujurnya, kau lebih pintar dari aku, kau lebih tahu dari aku, jadi aku akan percaya apapun pilihan yang kau buat akan membuatmu bahagia. Itu cukup.

Tak Goo membelai kepala Yu Kyung dengan lembut : Mulai sekarang jangan berbalik dan mengasihani aku. Pikirkan saja bagaimana berbahagia, mulai sekarang. Karena kau jelas perlu mendapatkan kebahagiaan! kau harus hidup dengan baik, berjanjilah padaku kau akan menjadi orang paling bahagia sedunia. ok. itu cukup, itu cukup.

Tak Goo berbalik dan akan pergi, tiba-tiba Yu Kyung memeluknya dari belakang, Tak Goo.

Tak Goo : yah?
Yu Kyung : Tak Goo.
Tak Goo : Yah.
Yu Kyung : Tak Goo, kumohon...kumohon tetaplah selamat. Kumohon Tak Goo.

Babak kedua kompetisi dimulai. Semua termasuk Tak Goo, siap untuk hari ini. Semua siap?

Semua menunjukkan hasil roti buatan mereka. Tak Goo menyodorkan keranjang penuh roti. Seniornya komen, Tak Goo, kau kurang kualitas makanya kau lari ke jumlah?

Yang Mi Sun adalah yang pertama dinilai. Mi sun, kau harus membuat roti tanpa tepung, bagaimana kau memecahkan-nya?
Mi Sun : Ya, Kakek. Jadi aku menggunakan tepung beras sebagai pengganti tepung (gandum)

Guru Palbong : Roti dari tepung beras akan dengan mudah kempes karena tidak ada gluten dalam beras.
Mi Sun : Aku memanggangnya secara terpisah (mengocok putih dan kuning telur secara terpisah), aku mengurangi jumlah gula di dalam krim dan membuat kue beras rendah kalori.

Kakeknya terkesan, jadi ya..kau lulus.

Berikutnya, yang membuat roti tanpa ragi, Tak Goo dan Tae Jo, giliran kalian. Tak Goo, jelaskan.

Tak Goo : Ya, aku menemukan semua makanan yang difermentasikan, membuat biangnya dan mencoba mematangkannya.
Guru Palbong : Makanan seperti apa yang difermentasikan?

Tak Goo : Kimchi, yogurt, makanan yang diasinkan, anggur, pasta kacang kedelai, dan makguli.

Guru Palbong tanya bagaimana hasilnya. Tak Goo menyodorkan keranjang rotinya, kegagalan. Keranjang roti kegagalan.

Tak Goo mengaku sudah gagal, ia tidak bisa membuat roti tanpa ragi, kalau ia menunggu sampai terfermentasi penuh, adonan-nya rusak. Jika dipanggang sebelum terfermentasi, rotinya akan rusak karena ada rasa gosong. Tapi saat aku menggunakan berbagai macam biang kali ini, aku menemukan sesuatu.

Kimchi dan yogurt susah dijadikan roti, tapi yang paling ajaib adalah pasta kacang kedelai, jika si jelek ini diberi sedikit saja ragi maka akan berfermentasi dengan baik. Aku ingin terus mencobanya.

Lalu Tae Jo, apa hasilnya.
Ma Joon sukses, ia bisa membuat roti tanpa ragi. Semua senior memuji, Tae jo menjelaskan kalau ia membuatnya dengan makguli.

Ma Joon : Setelah membuat biang makguli dengan ragi makguli. Aku memfermentasikannya dan membuat roti. Di dalamnya aku menggunakan kacang merah yang akan cocok dengan roti berdasar alkohol.

Guru Pal Bong mencobanya dan rasanya mengingatkan pada sesuatu, apa ini benar2 resep buatanmu?

Kim Mi sun benar2 termakan pancingan Ny. Seo In Sook, ia sangat emosional dan ingin bertemu Tak Goo. Mi Sun tidak menggubris peringatan dokter Yoon agar jangan pergi dan sekarang ia kena.

Mi Sun masuk ke ruangan restoran dan mencari Tak Goo. Tiba-tiba In Sook masuk, lama tidak berjumpa.
Mi sun : Ya, apa kau baik-baik saja?

Guru Palbong : Kim Tak Goo, Seo Tae Jo, mulai sekarang, aku akan memberikan hasil akhir mengenai roti yang kalian buat. Satu dari kalian di-eliminasi dan yang lain, lulus.

Orang yang di eliminasi dari kompetisi babak kedua adalah..Seo Tae Jo.

BK 20
Baker King

0 comments:

Post a Comment