Mandate of Heaven episode 14
Kim Chi Young dan Jang hampir dibebaskan dari penjara saat seorang pria bertopeng tiba-tiba datang. Orang itu adalah Choi Won. Anak buah Jung Hwan hampir menangkapnya tapi Jung Hwan menghalanginya.
Choi Won sudah mendapatkan surat pengakuan dari Min Do Saeng.
Choi Won menunjukkan surat itu, ini adalah bukti nyata yang bisa membersihkan namaku, surat pengakuan Jubu Min. Sekarang kalian harus menanggung kembali kejahatan yang sudah kalian limpahkan padaku.
Kim Chi Young kelihatan geram sekali dan Tuan Jang mulai ketakutan.
Sekarang kembali ke kediaman Jang malam sebelumnya. Gon Oh melempar Da In ke halaman rumah, dimana surat pengakuan itu?
Da In ketakutan, ia tidak tahu. Gon Oh menyeringai, Pedagang Jang menyembunyikan surat itu karena dirimu, tapi kau tetap berkata tidak tahu? Da In berkeras, ia memang tidak tahu. Gon Oh kesal dan menyuruh rekannya membunuh Da In.
Tiba-tiba Won datang, ia memukul pembunuh itu sampai pingsan dan mengambil pedangnya. Choi Won menyilangkan pedang di depan Da In, siap bertarung dengan Gon Oh. Won marah, membunuhku saja belum cukup, kenapa kau juga harus membunuhnya?
Gon Oh berkata hanya menjalankan perintah saja. Ini sempurna, aku bisa menghabisi kalian berdua sekaligus. Choi Won mencoba mengorek siapa yang memerintah Gon Oh dan Won menyimpulkan semua ini adalah perintah Yang Mulia Ratu.
Gon Oh : Ini menambah alasanmu untuk dibunuh. Gadis ini, ayah angkatmu juga akan pergi, jadi kau tidak akan kesepian di akhirat sana.
Da in terkejut, ia sadar nyawa ayah angkatnya juga dalam bahaya.
Choi won mencoba bertarung dengan Gon Oh, tapi hanya beberapa jurus, pedang Choi won berhasil dijatuhkan oleh Gon Oh. Choi Won dan Da In terjatuh ke tanah.
Saat Gon Oh akan menyerang Won, Do Mun datang menangkis pedang Gon Oh. Kau brengsek! Siapa yang ingin membunuh Nona dan Tuan?
Do Mun menyerang Gon Oh. Choi Won dan Da In sampai bengong melihatnya. Do Mun akan bertarung habis-habisan demi keluarga Jang. Gon Oh juga bukan lawan Do Mun, dengan mudah Do Mun mengancam leher Gon Oh dengan pedangnya.
Do Mun membentaknya, siapa? Aku tanya, siapa! Gon Oh ketakutan dan akhirnya buka suara, aku hanya mengikuti perintah Yang Mulia Ratu..
Do Mun ingin menghabisi Gon Oh tapi Choi Won cepat2 menahannya.
Gon Oh diikat kaki-tangannya oleh Do Mun. Sementara Choi Won berusaha bicara dengan Da In dan Do Mun.
Choi Won membujuk Do Mun, kau harus menghadapi realita sekarang. Kalau tidak bukan hanya dia (Da In) tapi Pedagang Jang dan kau juga dalam bahaya. Choi Won berkata Ratu sudah membuang keluarga Jang tidak peduli ada surat pengakuan itu atau tidak.
Da In juga mengaku kalau ini memang perintah Ratu Munjeong, Yang Mulia Ratu pernah mengatakan padaku, jika aku tidak membunuh Putra Mahkota sedikit demi sedikit, maka ia akan memandikanku dalam darah paman.
Do Mun tampak terkejut. Tapi ia tetap percaya bahwa Tuan Jang akan dibebaskan besok pagi.
Choi Won : Apa kau tidak mendengar apa yang dikatakan Inspektur Im tadi? katanya ia (Tuan Jang) akan menjadi mayat dingin besok pagi.
Won membujuk Do Mun untuk bergantung pada Putra Mahkota, bukankah kau ingin melindunginya dan Pedagang Jang? Choi Won ingin Do Mun mengakui kesalahannya di depan PM Yi Ho dan memberikan surat pengakuan itu.
Do Mun tetap tidak bisa melakukannya. Ia ingin ke Uigeumbu untuk melindungi Tuan Jang. Choi Won mengingatkan, tempat itu adalah Uigeumbu, kau mungkin bisa menyelinap masuk ke dalamnya, tapi kau tidak bisa selalu berada di penjara untuk melindungi Pedagang Jang.
Da In mendesak Do Mun, lakukan sesuai yang dikatakan Tuan. Mereka bukan orang biasa, mereka membunuh paman Deok Pal dan Tuan Jubu Min setelah memanfaatkan keduanya, mereka tidak akan melepaskanku dan paman. Do Mun masih bertahan.
Choi Won mengerti bahwa Do Mun takut, setelah ia menyerahkan surat pengakuan itu, maka Tuan Jang tetap tidak aman. Choi Won janji memohon pada PM Yi Ho untuk menjamin keselamatan Tuan Jang.
PM Yi Ho ada di kantor Jung Hwan dan kecewa saat mendengar bahwa Jung Hwan tidak bisa menangkap Do Mun. Jung HWan minta maaf. PM Yi Ho tanya apa Da In juga tidak tahu dimana Do Mun? Jung Hwan tidak bisa menjawabnya.
Anak buah Jung Hwan masuk dan lapor kalau Da In ingin menemui Jung Hwan secara rahasia.
PM Yi Ho dan Jung Hwan menemui Won+ Da In. Do Mun sembunyi di dekat situ dan mendengarkan percakapan mereka. PM Yi Ho terkejut sekaligus senang, benarkah kau menemukan anak buah Jang Hong Dal yang memiliki surat itu? Won membenarkan. Jung Hwan juga terkejut, dimana ia sekarang? Aku masih memiliki banyah hutang yang harus kuselesaikan dengannya.
Choi Won minta maaf, ia belum bisa mengatakan keberadaan Do Mun. Choi won sudah membuat perjanjian dengan Do Mun sebelum orang itu menyerahkan surat pengakuan pada PM Yi Ho.
PM Yi Ho heran, janji apa?
Da In memohon agar PM Yi Ho mengampuni ayah angkatnya. PM Yi Ho tanya janji apa yang diinginkan Won darinya.
Choi Won akhinya menyerahkan surat perjanjian dari PM Yi Ho pada Do Mun. Surat ini ditandatangani pribadi oleh Yang Mulia Putra Mahkota.
Do Mun membacanya. Choi Won menjelaskan, Pedagang Jang akan dihukum tapi nyawanya tetap selamat dan grup pedagangnya bisa terus menjalankan bisnisnya di masa depan. Pedagang Jang juga akan dilindungi dengan baik di penjara. Aku sudah menepati janjiku, sekarang giliranmu.
Do Mun menyerahkan surat pengakuan Jubu Min pada Choi Won. Choi Won langsung mengambil dan membacanya. Do Mun minta Tuan Jang harus dilindungi.
Won minta Do Mun tidak cemas, Yang Mulia Putra Mahkota pasti akan memenuhi janjinya.
Choi Won juga minta bantuan satu hal lagi pada Do Mun. Ia minta Do Mun memaksa Gon Oh menunjukkan rumah pria yang sudah memalsukan tanda tangan Kim Chi Young.
Do Mun dan Choi Won menyeret Gon Oh menemui orang itu. Cepat katakan yang sebenarnya, dia memerintahmu melakukan apa? Ini adalah perintah untuk menangkap orang yang mencoba meracuni Yang Mulia Putra Mahkota. Kalau kau berani berbohong..
Pria itu ketakutan, ampuni saya..dia (Gon Oh) mengancam saya untuk membuat kesaksian palsu bahwa saya telah memalsukan tanda tangan beberapa bulan lalu, tapi saya bahkan tidak tahu siapa Min Do Saeng itu. Ampuni saya.
Kembali pada Jung Hwan. Jung Hwan tampak puas, Tuan Kim Chi Young dan Pedagang Jang Hong Dal ingin meracuni Yang Mulia, Putra Mahkota. Tabib Min Do Saeng menulis itu, coba lihat ini, dia bahkan berkata dia akan dibunuh olehmu, apa pendapat kalian?
Kim Chi Young dan Jang tetap menyangkalnya. Semua itu bukti palsu.
Jung Hwan masih memiliki dua orang saksi lagi. Yaitu Im Gon Oh dan pria pemalsu tanda tangan itu. Sekarang baik Kim maupun Jang tidak bisa berkutik lagi.
Jung Hwan menghadap atasannya dan lapor bahwa Inspektur Im telah memaksa orang itu membuat kesaksian palsu. Pria pemalsu tanda tangan itu membenarkan, katanya kalau saya tidak melakukan sesuai perintahnya, dia akan membunuh saya. Tolong ampuni saya..Gon Oh mendelik pada pria itu.
Gon Oh menyangkal, saya tidak melakukannya! Ini konspirasi antara Inspektur Lee dengan kriminal berbahaya Choi Won. Tadi barusan, bukankah ia membiarkan Choi Won yang berjalan ke Uigeumbu pergi lagi?
Jung Hwan membela diri, aku tidak sengaja membiarkannya pergi. Dia selalu menghilang begitu saja. Itulah mengapa saya, setan merah yang tidak terkalahkan, belum bisa menangkapnya sampai sekarang. Wkk..bisa aja Jung Hwan ini.
Choi won bersembunyi dalam perpustakaan Uigeumbu. Ia mendengar suara orang masuk, Won sembunyi dan mengintip. Ternyata Woo Young. Woo Young melihat kakaknya. Ia langsung tersenyum gembira, Orabeoni!
Kakak-adik itu langsung saling menggenggam tangan masing2, Woo young, kau baik-baik saja? coba..kulihat wajahmu.
Woo Young menahan tangisnya tapi ia tersenyum, kulitku jadi kasar kan? sebagai budak, tentu saja aku tidak bisa merawat kulitku. Choi Won terharu dan menghibur adiknya, adikku yang pesolek ini juga cantik tanpa riasan. Woo Young tersenyum, itu karena aku selalu merawat kulitku dengan baik dulu. Rang bagaimana? Won berkata Rang baik2 saja.
Choi won memeluk Woo Young dan menghiburnya, semuanya akan segera berakhir. Adikku, meskipun rasanya sangat berat bertahanlah sedikit lagi.
Woo Young melepaskan pelukan mereka, aku bisa menahannya. Orang tidak akan bisa menindasku karena setan merah telah berpura-pura menjadi suami sementaraku.
Choi Won tertegun, suami?
Woo Young sadar sudah kelepasan bicara : Apa? Ah bukan apa-apa? Kak, kau harus percaya pada Setan merah. Dia pasti akan membuktikan pada kita kalau ia memang pantas disebut setan merah. Oh ya, aku juga harus melakukan sesuatu untuk membuktikan ketidak-bersalahanmu.
Jung Hwan masih berdebat soal ketidak-bersalahan Choi Won. Mereka sudah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Choi Won tidak bersalah, jadi mereka tidak bisa menyebutnya sebagai kriminal berbahaya lagi. Wakil Boss berpihak pada Kim Chi Young dan membantah Jung Hwan, tapi kau masih belum bisa membuktikan bahwa dia sama sekali tidak bersalah. Gon Oh mendukungnya.
Woo Young membuat keributan dan ingin masuk ke ruang pemeriksaan. Ini bisa membantu Orrabeoni saya membersihkan namanya. Jung Hwan mendengarnya dan mengijinkan Woo Young masuk.
Woo Young masuk bersama Geum Ok dan Mak Bong. Woo Young berkata Mak Bong sudah membuat kesaksian palsu kemarin jadi ia menyeretnya kesini.
Jung Hwan : Baiklah, sekarang..kalau kau mengatakan yang sebenarnya, aku janji tidak akan menyiksamu.
Mak Bong ketakutan dan mengaku, saya sudah melakukan kesalahan besar. Sebenarnya bukti itu diambil oleh Pedagang Jang. Jung Hwan tanya kenapa Mak Bong bohong kemarin.
Mak Bong tampak ragu. Jung Hwan menebak, Mak Bong sudah mendapatkan uang. Jung Hwan merampas kantung uang milik Mak Bong, ia janji akan mengembalikannya jika Mak Bong berkata jujur.
Mak Bong tidak mau kehilangan uangnya, ia menunjuk Gon Oh : Orang ini memintaku melakukannya.
Gon Oh syok. Boss Jung Hwan juga terkejut. Jung Hwan tersenyum puas.
Ratu Munjeong murka setelah mendengar perkembangan kasus ini, ia memecahkan kacanya.
Kim Chi Young juga menahan marah di penjara, akhirnya Jang yang sudah membawa bencana untukku. Bagaimana bukti itu bisa jatuh ke tangan Choi Won.
Tuan Jang bersumpah pada Menteri Yoon, bahwa ia tidak pernah memberikan surat itu pada Choi Won. Saya juga tidak tahu apa yang terjadi.
Yoon marah besar, apa kau pikir Yang Mulia Ratu akan percaya kata-katamu? Kau harus menyuruh Do Mun mengambil kembali surat itu. Kalau tidak, bukan hanya kau tapi putri angkatmu juga akan mati di tangan Yang Mulia Ratu.
Menteri Yoon bertemu Da In di halaman Uigeumbu, ia marah sekali melihat Da In, tapi Yoon segera pergi tanpa mengatakan apapun.
Da In menemui ayah angkatnya dan mengatakan semuanya. Tuan Jang tidak percaya, jadi demi menyelamatkanku, Do Mun membuat perjanjian dengan Putra Mahkota, lalu menyerahkan surat pengakuan itu? Bagaimana bisa! bagaimana..si bodoh itu! Bagaimana ia bisa tidak mematuhi perintahku dan melakukan hal bodoh.
Da In : Paman tidak bisa menyalahkan Jipsa Do. Jipsa Do demi menyelamatkan saya dan paman...
Tuan Jang masih marah2, bagaimana bisa! bagaimana ia bisa sebodoh itu! Apa kau pikir Yang Mulia akan mengampuni orang yang ingin membunuhnya?
Da In yakin PM Yi Ho pasti akan melakukannya. Tuan Jang tidak percaya, ia tidak akan melakukan itu. Ia sudah tidak memiliki surat pengakuan itu lagi, jadi Jang merasa sama saja dengan mati.
Tuan Jang : Pada akhirnya kau tetap jatuh ke dalam perangkap Choi Won dan membuatku seperti ini. Itu benar, kau bukan keluargaku dan nama keluargamu berbeda. Meskipun aku menjadi kriminal, ini tidak akan mendatangkan bencana bagimu.
Da In menangis, bagaimana paman bisa mengatakan sesuatu sekejam itu? Bukankah paman selalu menganggap saya seperti putri paman sendiri, tapi tetap tidak memasukkan nama saya ke dalam keluarga paman, bukankah ini karena paman ingin saya tetap hidup sebagai keturunan Keluarga Hong dan bukan Jang?
Tuan Jang : Tidak peduli aku mati atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganmu.
Da In terpukul : Paman!
Choi Won melihat Da In keluar dari penjara Uigeumbu. Ia menarik Da In masuk perpustakaan.
Choi Won tanya apa Da In habis menemui Tuan Jang, apa dia memarahimu karena jatuh ke dalam perangkapku dan memberikan surat pengakuan itu? Da In menyangkalnya. Tapi Choi Won tahu dari raut muka Da In, kalau Tuan Jang pasti marah kepadanya.
Won mengerti, ini pasti sangat berat dan menyakitkan bagi Da In. Choi Won ingin memohon agar Inspektur Lee mengijinkan Da In menemui Tuan Jang sekali lagi.
Da In menolak, tidak perlu. Da In tahu ini sangat menyakitkan dan melelahkan tapi Choi Won harus segera membersihkan namanya.
Da In menangis. Choi Won menghapus air matanya. Choi Won merasa bersalah, aku tidak seharusnya membuat hatimu merasa sakit dan lelah karenaku. Da In menjelaskan, ia tidak menyalahkan Choi Won.
Choi won minta Da In tidak pura-pura kuat di depannya. Choi Won menggenggam tangan Da In.
Da In menghadap PM Yi Ho untuk memberikan toniknya. Tiba-tiba Ratu Munjeong datang. PM Yi Ho tanya kenapa Ratu tiba-tiba datang. Ratu kelihatan kikuk melihat Da In.
PM Yi Ho komen, dia adalah tabib wanita Da in yang anda tugaskan khusus untuk menjaga kesehatan saya. Saya dengar ia begitu hebat di RS Istana dan bisa menggantikan Kepala Tabib Jang Geum.
Ratu membenarkan, dia memang luar biasa. Dia anak yang hebat.
PM Yi Ho : Dia bahkan membuat Yang Mulia mengeluarkan surat perintah rahasia agar dia memasukkan sedikit racun Bi-sang ke dalam tonik saya, tapi ia tidak ragu untuk mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan saya. Benarkan?
Da In menjawab, ia hanya melakukan tugasnya sebagai tabib pribadi PM Yi Ho. Ratu ingin bicara pada PM Yi Ho dan minta Da In keluar dulu. Da In jalan keluar.
Ratu Munjeong menyindirnya, karena kau menjaga Putra Mahkota dengan begitu baik, aku harus memandikanmu sekali lagi. Da In tertegun, ia tahu artinya, Ratu ingin Da In mandi dalam kolam darah Tuan Jang. Da In jalan keluar.
Ratu bicara dengan nada prihatin, ia tidak bisa lagi membiarkan PM Yi Ho terus ada di bawah pengaruh kriminal yang membodohi dan membuat PM Yi Ho berputar-putar terus. Itulah mengapa Ratu datang.
PM Yi Ho memotongnya dan berkata ia sudah memiliki bukti kuat untuk menangkap orang-orang yang ingin meracuninya. PM Yi Ho ingin Ratu mengakui kejahatannya, PM Yi Ho janji, ia masih memiliki sedikit rasa bakti dan akan memberikan kesempatan kedua pada Ratu.
Ratu tampak geli, nyawanya tidak bisa diputuskan oleh PM Yi Ho. Bahkan Raja juga tidak bisa melakukan apapun kepadanya.
PM Yi Ho : Itulah mengapa saya akan membawa bukti ini dan menemui Ayahanda. Setelah melihatnya, apa Ayahanda akan melakukan sesuatu pada anda? Saya sangat ingin mengetahuinya.
Ratu Munjeong tidak bisa tersenyum lagi.
Ratu tampak berpikir saat keluar dari kediaman PM Yi Ho. Ia minta Dayang Kang memanggil Mu Myeong. Panggil anak itu untuk datang menemuiku. Dayang Kang mengiyakan.
Da In duduk sendirian di ruang RS Istana, ia pusing. Jang Geum masuk dan menawarkan minum. Da In terkejut, ia menerimanya dan mulai bicara pada Jang Geum.
Da In tidak mengerti kenapa Ratu bisa sekejam itu pada PM Yi Ho. Meskipun Ratu bukan ibu kandungnya, tapi Ratu sudah membesarkan PM Yi Ho. Da in benar-benar tidak mengerti. Padahal paman yang meskipun tidak ada hubungan darah dengannya, benar2 menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri. Jang Geum diam saja, ia hanya mendengarkan Da In.
Perkampungan Bandit.
Nenek mencoba mengajarkan huruf Hangeul pada So Baek. Tapi So Baek tetap tidak mengerti meskipun Rang memberikan petunjuk padanya. Misalnya, Nenek menunjukkan huruf "baem" artinya ular. Rang memberi petunjuk gerakan meliuk-liuk dengan tangannya. So Baek menjawab : Mulgogi alias Ikan. (Gubrag)
Nenek marah-marah, ini benar-benar membuatku frustrasi. Anak pintar ini, aku hanya mengajarkan satu huruf, dia tahu 10 huruf.
So Baek kesal dan ingin lari, tapi Rang menahannya dengan berkata kalau tulisan tangan kakak tabib cantik itu sangat indah. So Baek tidak jadi pergi. Haha..manjur juga bujukannya.
So Baek melihat Choi Won pulang. Ia langsung lari ke arah Choi Won. Choi Won juga lari tapi ke arah...Rang. wkk..Choi Won menggendong Rang, putriku, apa kau bersenang-senang? Rang membenarkan. Lalu Rang lapor kalau ayah So Baek mulai menenggelamkan diri dalam minuman lagi dan minta Won melihatnya.
Nenek juga tampak pusing, ia kambuh lagi. Tabib apa kau punya cara yang bagus?
Choi Won menemui Geo Chil yang sedang minum-minum sendiri. Choi Won menahan tangan Geo chil dan menuangkan arak untuknya. Geo Chil tertawa, ah tabib kita yang terkenal. Choi won minta Geo Chil berhenti, kau sudah mabuk.
Geo Chil masih ingin mabuk, si penjahat Kim Chi Young itu..meskipun kubunuh dengan palu besiku, tetap tidak akan menghilangkan kebencianku kepadanya. Dia sudah ada di depanku...
Choi Won menghiburnya, Dia akan segera dieksekusi tidak lama lagi.
Geo Chil : Eksekusi..Ya, tentu saja ia harus dieksekusi. Aku menenggelamkan kesedihanku di dalam arak mencoba bersabar.
Kkeok Jung masuk dan mendengar percakapan mereka.
Won ingin tahu sebenarnya ada dendam apa antara Geo Chil dan Kim Chi Young. Awalnya Geo Chil menolak cerita, ia tidak ingin So Baek mengetahuinya. Aku akan menyimpan masalah ini sendiri dalam hatiku.
Geo Chil terjatuh. Won menahannya. Kau tidak apa-apa? Geo Chil mulai bicara, istriku yang malang. Demi melepaskanku agar tidak dipukuli sampai mati oleh rentenir kejam, istriku pergi dan memohon bantuan si bastard Kim Chi Young itu. Tapi dia diperkosa oleh Kim Chi Young, kemudian istriku menggantung dirinya. Istriku bahkan tidak menutup matanya saat ia meninggal. Ibu So Baek benar-benar malang.
Kkeok Jung lari ke arah Geo Chil dan menariknya, Ketua! Kenapa kau tidak mengatakan padaku masalah ini sebelumnya? Musuhmu juga menyebabkan keluargaku mati. Penjahat Kim Chi Young itu adalah musuhku juga.
Geo Chil terkejut dan minta Kkeok Jung merahasiakannya dari So Baek.
Mata Kkeok Jung membara dan bersumpah, aku sendiri yang akan membunuh penjahat Kim Chi Young itu.
Kkeok Jung langsung keluar. Choi Won mengejarnya. Kkeok Jung mengibaskan tangan Won. Ia benar2 sedang marah.
So Baek dan Rang mendekati mereka, ada apa? Kenapa kau marah lagi? Kkeok Jung menatap tajam So Baek.
So Baek memejamkan matanya, Kkeok Jung..aku tidak akan menatap matamu lagi. Kkeok Jung pergi. So Baek tidak tahu masalahnya tapi ini pertama kalinya So Baek melihat wajah Kkeok Jung seperti itu.
Choi Won tampak cemas dan mengejar Kkeok Jung. Rang tanya apa So Baek tidak bisa menatap mata paman Kkeok Jung. So Baek memilih menatap mata ayah Rang saja. Rang membujuk So Baek, ayahnya memiliki anak yang sakit-sakitan seperti dirinya, jadi paman Kkeok Jung itu jauh lebih baik. Weheheh..pinter.
Choi Won mencegah Kkeok Jung yang akan membunuh Kim Chi Young dalam penjara, orang itu sudah ditahan dalam Uigeumbu, dia akan segera dihukum.
Kkeok Jung murka, ia ingin menghukum Kim Chi Young dengan tangannya sendiri. Dia pantas mendapatkan itu. Choi Won mengingatkannya, kau akan menjadi pembunuh kalau membunuhnya sekarang. Apa kau ingin menjadi pembunuh?
Kkeok Jung : Penjahat Kim Chi Young itu pantas mati.
Choi won tahu itu tapi Kim Chi Young akan segera dihukum, ia minta Kkeok Jung bersabar. Demi So Baek. Aku tahu perasaanmu pada So Baek, aku juga tahu hatimu resah karena diriku, tapi kalau kau dengan sembarangan membunuh Kim Chi Young sekarang, aku mungkin tidak akan bisa membersihkan namaku.
Dan aku tidak bisa meninggalkan benteng di gunung ini, apa kau benar2 menginginkan itu?
Kkeok Jung terdiam, ia harus menahan amarahnya. Choi Won memberanikan diri menepuk bahu Kkeok Jung. I love this brotherhood.
Tuan Jang dibebaskan. Do Mun dan anak buahnya menyambut Tuan Jang. Tapi Tuan Jang langsung menampar Do Mun. Dasar bodoh! idiot! Bagaimana kau bisa dengan lancang menyerahkan surat pengakuan itu?
Do Mun mencoba membela diri, ia melakukan itu agar PM Yi Ho mau melepaskan Tuan Jang. Tuan Jang membentaknya, kalau kita tidak mendapatkan surat pengakuan itu, kita pasti akan mati. Kenapa kau tidak mengerti itu?
Woo Young menjemur baju di tepi danau. Tiba-tiba Jung Hwan muncul dari balik jemurannya, ia ngomel. Sebenarnya apa yang kau pikirkan saat kau mencuci baju? Jung Hwan menunjuk bajunya, apa kau tidak bisa melihat ada noda disini?
Woo Young nyengir, itu bukan noda. Tapi hadiah perpisahan dari saya. Saya akan segera meninggalkan tempat ini, jadi saya meninggalkan bekas bibir sebagai pengingat. (nyehehe..)
Woo Young mempraktekkan bagaimana cara meninggalkan bekas bibir di baju Inspektur Uigeumbu. Jung Hwan melihat bekas bibir itu dan mau tidak mau jadi geli. Itu benar-benar bekas bibir.
Woo Young : Setiap kali melihat ini, jangan memikirkan yang tidak-tidak (ehem). Tapi berpikirlah untuk tidak membiarkan orang lain menderita secara tidak adil seperti saya dan tuan harus semakin sungguh-sungguh dalam pekerjaan anda.
Jung Hwan tersenyum, ia setuju. Jung Hwan juga memuji Woo Young yang bisa membuat Mak Bong bicara. Woo Young senang, bukankah Tuan memang mengijinkan saya melakukannya karena saya berbakat untuk itu?
Jung Hwan memberikan sebuah bungkusan pada Woo Young. Woo Young menerimanya, apa ini?
Jung Hwan : Bukan apa-apa.
Woo Young membukanya, ternyata isinya bedak. Tapi Woo Young bukannya terpesona, ia cemberut. Memang tidak bagus. Warna ini bahkan tidak cocok untuk saya. Woo Young mencium bedak itu dan berkata aromanya juga tidak ia sukai.
Jung Hwan kesal dan mengambil bedak itu, lupakan kalau kau tidak mau.
Woo Young merebut kembali bedak di tangan Jung Hwan, tapi tetap saja anda harus memikirkan pendapat si penerima. Anda harus menukarkan warnanya untuk saya. Tidak, kita pergi bersama saja, jika saya menyerahkan masalah ini pada anda yang tidak tahu bagaimana cara memilihnya, anda pasti akan kembali lagi untuk menukarkannya.
Jung Hwan tidak percaya ini, aku yang buta soal ini sedang sibuk mengirimkan bukti untuk membuktikan bahwa kakakmu tidak bersalah pada Putra Mahkota. Kau mau menukarnya atau membuangnya, lakukan saja sesukamu.
Woo Young : Apa anda marah?
Woo Young membubuhkan bedak itu ke wajahnya sebagai bukti kalau warnanya memang tidak cocok. Coba lihat, saya akan menunjukkan kalau bedak ini memang tidak cocok untuk saya. Coba lihat, warnanya lebih tua dari kulit saya. Kulit saya ini sensitif sekali.
Jung Hwan melihat Woo Young menyibakkan rambut di dahinya, ia seperti tertegun. Lalu jalan mendekat. Jung Hwan menatap tajam Woo Young. Tunggu.
Woo Young tertegun, k-kenapa?
Jung HWan : Aku tanya karena ingin tahu, kenapa kau harus menyembunyikan dahi yang begitu cantik?
Woo Young terkejut, tidak bisa bereaksi. Jung Hwan nyengir dan segera merebut bedak di tangan Woo Young lalu melarikan diri. Ha! (Inspektur galak pun jadi seperti anak-anak kalau sedang berbunga-bunga hatinya wkkk)
PM Yi Ho gelisah, ia tanya pada Pengawal Seo apa Lee Jung Hwan sudah tiba. Pengawal Seo hanya berkata, ia mendengar bahwa Jung Hwan sudah berangkat, dia pasti akan segera tiba.
Ratu Munjeong menerima kunjungan seseorang, apa kau senang-senang di luar negeri? Pria itu menjawab, Ya, Yang Mulia Ratu. Ratu berkata ia harus memanggil Mu Myeong lebih cepat dari perkiraan, ini karena Ratu menyayangi Mu Myeong.
Mu Myeong tersenyum (dia pria kan? cantik sekali.), saya akan pergi dan sedikit bersenang-senang. Ratu juga tersenyum senang.
Rombongan Jung Hwan dihadang Do Mun. Jung Hwan sedikit heran. Do Mun dan anak buahnya langsung menyerang mereka. Polisi2 itu langsung kalah. Jung Hwan bertarung dengan Do Mun lagi. Sabetan pedang Do Mun menjatuhkan bungkusan bedak milik Woo Young. Jung Hwan tertegun, ia sadar Do Mun serius.
Keduanya bertarung lagi beberapa jurus.
Mu Myeong muncul di atas atap dan mengamati keduanya, ia menyeringai. Do Mun berhasil melukai lengan Jung Hwan. Mu Myeong mengeluarkan pisau lalu melemparkannya ke arah Jung Hwan.
Do Mun dan Jung Hwan otomatis menangkis pisau terbang itu.
Do Mun mengambil kesempatan ini untuk menusuk perut Jung Hwan. No! Jung Hwan kesakitan, tapi ia masih sanggup melepaskan diri dan menangkis Do Mun.
Do Mun melukai paha Jung Hwan. Do Mun segera mencari surat pengakuan itu dari balik baju Jung Hwan. Jung Hwan berusaha melawan. Do Mun menebas punggung Jung Hwan. Do Mun sadis juga.
Do Mun berhasil mendapatkan surat pengakuan itu. Jung Hwan masih berusaha menahannya, tapi Mu Myeong melemparkan pisau lagi ke arah Jung Hwan. Kali ini Do Mun menangkisnya, ia tidak suka penyerang gelap. Sebelum pergi Do Mun sempat beradu pandang dengan Mu Myeong. Do Mun lari.
Mu Myeong tersenyum dan pergi, ia menikmati pertarungan ini.
Jung Hwan jalan ke arah tempat area cuci-baju. Ia terjatuh di dekat kaki Woo Young. Oh my...apa Jung Hwan ingin melihat Woo Young untuk terakhir kalinya? siapa tahu dia tidak selamat, jadi sebelum mati Jung Hwan ingin melihat Woo Young? wow...memang untuk saat ini, hanya Woo Young yang bisa ia percaya.
Woo Young panik, ia memegang bahu Jung Hwan, Tuan! apa yang terjadi? (pause sebentar, Woo Young mengubah gaya rambutnya dan menonjolkan dahinya. Ngga tahu harus tegang atau ketawa melihat adegan ini.) Woo Young teriak2 ingin mencari bantuan.
Jung Hwan : jangan teriak. Bukankah ada kau disini?
Woo Young menangis, apa gunanya saya disini? Anda hampir mati, kita harus memanggil tabib. Tunggulah disini sebentar, saya akan segera mencari tabib.
Jung Hwan menahan lengan Woo Young melarangnya pergi, aku Setan merah tidak akan mati begitu saja. Meskipun aku mati, aku akan mati setelah membebaskanmu dari kehidupan sebagai budak. Kau harus mengirim pesan untuk kakakmu.
Jung Hwan tidak tahan lagi, ia kesakitan. Tapi sebelum pingsan, Jung Hwan sempat komen..benarkan? Bukankah aku sudah bilang kalau kau terlihat lebih baik seperti itu? Rambutmu...
Tangan Jung Hwan terlepas dari lengan Woo Young, ia pingsan. Woo Young menangis, hei..bangun! ia teriak2 minta tolong.
PM Yi Ho syok, apa katamu? Saat Lee Jung Hwan menuju istana, ada yang mencuri surat pengakuan itu?
Pengawal Seo membenarkan, saat ini Inspektur Lee dalam kondisi terluka parah dan tidak bisa bergerak. PM Yi Ho marah dan langsung mengira Ratu yang mencurinya. Tapi Pengawal Seo berkata bahwa pelakunya adalah anak buah Jang Hong Dal.
PM Yi Ho tidak percaya, lalu menyuruh Seo mengirim orang mengawasi Jang Hong Dal.
Choi Won mengepang rambut Rang dan berkata kalau penderitaan mereka akan segera berakhir. Rang senang sekali, apa benar aku bisa hidup bersama ayah dan gomo (bibi) lagi mulai sekarang? Won membenarkan.
Rang : Jadi ayah bukan orang jahat lagi dan paman menakutkan itu juga tahu?
Won heran, paman menakutkan? Rang membuat gerakan tangan, menirukan ekspresi Jung Hwan, paman dari Uigeumbu yang menangkap ayah. Setiap kali ia melihat Gomo, ia jadi galak sekali.
Choi Won mengerti, paman setan merah? tentu saja. Paman itu sudah banyak membantu ayahmu ini. Rang merasa itu karena ia berusaha tampil manis di depan paman itu. Won heran. Rang menjelaskan, untuk mengambil hati paman menakutkan itu, ia mencuci baju dan mengelap sepatu botnya. Aku berkata bahwa ayah bukan orang jahat dan memintanya untuk mempercayaiku.
Choi Won tampak sedih, begitu..Rang-ku demi aku..(Won sedih karena putrinya yang sangat berharga harus menderita sebagai budak.)
Rang berkata harus membantu ayahnya, tapi ayah..apa kita akan meninggalkan tempat ini? Won membenarkan, ada banyak orang disini, jika kita terus tinggal disini, kita akan menjadi beban untuk mereka.
Rang : So Baek-hyung, paman Palu besi, Nenek, paman Kkeok Jung...aku tidak ingin berpisah dengan mereka.
Rang juga heran, orang2 disini semuanya baik, tapi kenapa mereka harus melakukan hal buruk seperti berkelahi dan mencuri? Choi won belum bisa menjelaskannya.
So Baek lari masuk dan memberikan surat untuk Won. Won segera membacanya, wajahnya pucat dan tegang. Choi won harus segera ke ibukota.
Geo Chil langsung tahu bahwa ada masalah. Kim Chi Young bedebah itu tidak akan segera mati kan? Kali ini, aku si palu besi dari Yangju akan pergi juga.
Kkeok Jung juga tidak mau ketinggalan, aku juga pergi.
So Baek diikat di sebuah tiang agar tidak ikut mereka. So Baek teriak2 marah. Ayah! Bagaimana kau bisa pergi tanpa diriku? Lepaskan aku!!
Tuan Jang bersiap pergi ke luar negeri. Do Mun lapor semuanya sudah siap dan ia juga sudah mengirim orang untuk memanggil Da In. Kapal ke Ming akan berangkat 2 jam lagi.
Da In tiba dan terkejut mendengar percakapan keduanya, apa yang kalian bicarakan, Ming Cina? Tuan Jang membenarkan, mereka akan pergi bersembunyi ke Ming untuk beberapa waktu. Ini cara terbaik yang kita miliki saat ini.
Tentu saja Da In menolaknya, ia tidak mau keluarganya melarikan diri seperti ini.
Tuan Jang marah, kenapa? Apa karena pria bernama Choi Won itu?
Da In minta pamannya mencoba mempercayai PM Yi Ho, Yang Mulia berjanji akan mengampuni paman, dia akan menepati janjinya. Tuan Jang membentaknya. Da In tidak mau mundur, ia mohon pamannya menyerahkan surat pengakuan itu dan mengikuti perintah PM Yi Ho.
Tuan Jang : Kau pikir Ratu akan melepaskan kita dengan mudahnya? Ratu dan Putra Mahkota jelas akan bertarung sampai mati. Jika kita terus disini, kita akan menjadi korban! Kenapa kau masih belum mengerti?
Tuan Jang memegang tangan Da In, aku ingin menyelamatkan nyawamu. Aku tidak ingin kau kehilangan nyawa secara percuma seperti ini. Kita sembunyi saja di Ming untuk beberapa lama, anggaplah aku memohon padamu.
Da In melepaskan tangan ayah angkatnya, maafkan saya paman, tapi saya tidak bisa mengabaikan tuduhan yang diderita Tuan Choi Won begitu saja. Da In tidak bisa meninggalkan Choi Won. Tuan Jang tidak punya pilihan selain memaksa Da In ikut dengan mereka.
Pelayan menyeret Da In pergi. Da In teriak2 tapi Tuan Jang dan Do Mun tidak peduli, mereka langsung berangkat.
Kkeok Jung diam-diam menemui Woo Young dan membawanya bertemu Choi Won. Choi Won tanya kondisi Jung Hwan pada Woo Young.
Woo Young : Untungnya, lukanya tidak fatal, tapi dia lemah sekali. Dia sudah luka parah tapi tetap ingin membersihkan namamu. Sekarang saja, ia dengan marah ingin pergi ke kediaman Jang Hong Dal. Susah bicara dengannya.
Choi Won minta adiknya menjaga Jung Hwan untuk sementara ini, ia harus pergi ke kediaman Jang Hong Dal. Woo Young ketakutan, surat pengakuan itu sudah dirampas, apa artinya tidak ada cara lain untuk membersihkan namamu? Choi Won yakin akan mendapatkannya kembali, jangan cemas.
Tiba-tiba So Baek sudah muncul lagi diantara mereka. Geo Chil dan Kkeok Jung hanya bisa bengong. Hahaha...anak ini harusnya dibius saja.
Choi Won dkk tiba di kediaman Jang dan hanya menemukan rumah yang kosong. Semua sudah pergi. Won menemukan sapu tangannya yang pernah ia berikan pada Da In, lalu Choi Won lari ke kamar Da In. Kamar itu juga kosong. Won hanya berdiri di depan daftar jalan darah yang masih tergantung di kamar Da In.
So Baek dll masuk, mereka mendapat info kalau Jang Hong Dal melarikan diri ke Ming-Cina.
Rombongan Tuan Jang jalan di tengah hutan. Da In dibawa dengan tandu, ia terus mencoba protes agar diturunkan. Tapi tidak dipedulikan. Tiba-tiba Mu Myeong muncul dan melemparkan pisau ke arah mereka. Do Mun berhasil menangkis pisau itu.
Mu Myeong melemparkan pisau lagi dan mengenai beberapa orang. Do Mun langsung membantu Da In keluar, ia melindungi Da In dan Tuan Jang. Mu Myeong bertarung dengan beberapa pengawal, ia menjatuhkan mereka dengan mudah. Astaga...cowok cantik ini keren juga.
Do Mun minta Tuan Jang lari bersama Da In, saya akan segera menyusul kalian. Do Mun bertarung dengan Mu Myeong. Jurus pedang Mu Myeong ternyata bisa menandingi Do Mun, bahkan cenderung lebih berbahaya.
Do Mun mulai terluka disana-sini. Ia terjatuh di dekat tandu. Astaga...tidak bisa meremehkan pria cantik ini. Tuan Jang dan Da In panik melihat kondisi Do Mun yang seperti itu. Do Mun-ah! Jipsa Do!
Mu Myeong mendekat dan menyilangkan pedangnya di depan leher Do Mun lalu mencari surat pengakuan itu. Ternyata tidak ada. Do Mun menyeringai.
Mu Myeong menoleh pada Tuan Jang, ia jalan ke arah mereka. Do Mun meraih pedangnya dan menghalangi Mu Myeong. Mu Myeong menangkis pedang Do Mun. Ia tampak marah dan menikam Do Mun! Tuan Jang dan Da In syok, keduanya teriak.
Do Mun menahan pedang Mu Myeong dengan tangannya. ia menoleh ke arah Tuan Jang dan Da In, cepat..cepat! (cepat lari) Mu Myeong menarik pedangnya dari bahu Do Mun. Tubuh Do Mun langsung roboh ke tanah.
Mu Myeong jalan cepat ke arah Tuan Jang dan Da In. Untung di saat kritis, Geo Chil dkk tiba. Mu Myeong langsung bertarung melawan Geo Chil, Kkeok Jung dan So Baek.
Tuan Jang dan Da In lari ke arah Do Mun. Do Mun masih hidup. Tuan Jang menangis, Do Mun..Do Mun. Ketiganya saling menggenggam tangan. Choi Won juga lari ke arah Do Mun.
Do Mun perlahan melepas tangan Da In dan Tuan Jang, cepat pergi dan berlindunglah. Tuan Jang menangis, bagaimana aku bisa meninggalkanmu? Choi Won akhirnya membuat keputusan, ia menarik Tuan Jang dan Da In, kita harus lari dan berlindung, ayo cepat!
Do Mun hanya bisa memandang Tuan Jang dan Da In yang semakin menjauh. Do Mun mengulurkan tangan....Ayah. Lalu menutup matanya. Do Mun meninggal?
Mu Myeong bahkan berhasil melukai lengan Kkeok Jung. So Baek dan ayahnya mendekati Kkeok Jung, Kkeok Jung apa kau baik-baik saja?
Kkeok Jung : Tidak, aku tidak baik2 saja. Anak ini bukan anak biasa.
Mu Myeong tidak mempedulikan para bandit, ia berbalik dan mengejar Tuan Jang, karena ia harus mendapatkan surat pengakuan itu.
Geo chil bertiga terus mengejar Mu Myeong dan bertarung dengannya. Meskipun kalah jumlah, tapi Mu Myeong tetap diatas angin dan berhasil melukai para bandit.
Mu Myeong melemparkan pisau ke arah Choi Won dkk. Sebuah pisaunya mengenai lengan Tuan Jang. Ajussi! Da In teriak panik. Tuan Jang kesakitan. Mu Myeong ingin mengejar mereka, tapi Geo chil bertiga menghadangnya lagi. Choi Won menggendong Tuan Jang di punggungnya dan bergegas lari bersama Da In.
Geo Chil bertarung lagi dengan Mu Myeong. Mu Myeong semakin ganas, ia membuat kelompok bandit kewalahan, bahkan Geo Chil tersayat perutnya.
Choi won berhasil lari cukup jauh, lalu mereka sadar kalau Tuan Jang keracunan. Ada racun di ujung pisau Mu Myeong. Racun Jim. Ironis, Tuan Jang yang membeli racun Jim tapi akhirnya ia juga terkena racun itu.
Da In ingin menyedot racun di lengan ayah angkatnya tapi Tuan Jang melarangnya. Da In menangis, kenapa paman seperti ini?
Choi Won mengambil alih dan langsung menyedot racun Jim di lengan Tuan Jang, dalam hati berkata harus melakukannya demi Da In, agar Da In punya sedikit waktu dengan ayah angkatnya.
Choi Won berkata harus mendapatkan seo-kan (cula badak, penawar racun Jim) tapi racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuh dan sulit mendapatkan cula badak saat ini. Meskipun ia lari untuk mendapatkannya tetap saja..tetap saja..Kalau kau ingin mendapatkannya, aku akan pergi dan mencarinya. Kau tetap disini.
Tuan Jang tahu hidupnya sudah tidak lama lagi, ia memanggil Da In dengan sebutan Agassi. Nona, apa anda masih ingat? Saya dulu adalah pelayan di kediaman anda. Dulu, saat Nona masih berusia 9 tahun, anda ingin menyedot racun dari ular beracun yang menggigit kaki saya. Anda hampir kehilangan nyawa anda. Saya pikir saya pasti mati. Tapi ayah anda mengampuni kesalahan saya.
Dia berkata pada saya Kalau terjadi sesuatu pada putriku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Dia bahkan berkata, dia akan melepas status pelayan saya dan mengusir saya dari kediamannya. Dia juga berkata, putriku sangat menghargai nyawamu, kau juga harus hidup dengan baik. Dulu, kalau anda tidak mempertaruhkan nyawa untuk menyedot racun itu, saya tidak akan seperti sekarang ini.
Da In menangis, kenapa paman berkata seperti itu? Saat ayah dituduh terlibat dalam konspirasi pemberontakan, paman yang sudah mengadopsi gadis yang telah menjadi budak. Jika bukan karena paman, saya juga tidak akan seperti sekarang ini.
Tuan Jang masih memanggil Da In dengan sebutan Agassi. Da In menolak dipanggil seperti itu. Aku ini putri angkatmu, Da In.
Da In ingin menggunakan surat pengakuan itu untuk melindungi integritas Tuan Jang, paman janji untuk melindungiku, kau harus melindungiku.
Tuan Jang ingin Da In memanggilnya Ayah untuk terakhir kalinya sebelum ia mati. Da In tidak mau, jika aku benar2 memanggilmu Ayah, paman akan benar-benar pergi untuk selamanya, ya kan?
Tuan Jang memberikan surat pengakuan itu pada Choi Won, ambil surat ini dan bersihkan namamu. Aku serahkan Da In-ku padamu. Aku tahu ini sedikit tidak tahu malu, tapi hanya ini hal terakhir yang bisa kulakukan untuk Da In.
Lalu Tuan Jang seperti meracau dan bicara tidak jelas, setelah aku mati, kau harus ..ayahmu..kau harus..Ayahmu benar-benar sangat..(Tuan Jang adalah orang yang menyuruh Do Mun membunuh ayah Choi Won waktu itu.)
Choi Won tampak bingung, apa maksud anda? Tuan Jang hanya minta maaf dan kau harus menjaga Da In-ku...Da in..karena kau adalah putriku, aku sangat bahagia. Putriku..biarkan aku menyentuh wajahmu....
Tapi sebelum tangan Tuan Jang menyentuh wajah Da In, ia sudah meninggal dunia.
Da In panik, paman..paman..tidak. Paman buka matamu! Aku belum sempat memanggilmu ayah. Paman..tidak..Da In menelungkup di atas tubuh Tuan Jang sambil terisak.
Da In menangis sambil memegang lengan Won, Tuan..bagaimana ini? Saya belum sempat memanggilnya ayah. Choi Won memeluk Da In mencoba menghiburnya.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]
Notes :
Bisa-bisanya pria cantik itu mengalahkan dua orang petarung dengan tampang sangar seperti ini?
Choi Won sudah mendapatkan surat pengakuan dari Min Do Saeng.
Choi Won menunjukkan surat itu, ini adalah bukti nyata yang bisa membersihkan namaku, surat pengakuan Jubu Min. Sekarang kalian harus menanggung kembali kejahatan yang sudah kalian limpahkan padaku.
Kim Chi Young kelihatan geram sekali dan Tuan Jang mulai ketakutan.
Sekarang kembali ke kediaman Jang malam sebelumnya. Gon Oh melempar Da In ke halaman rumah, dimana surat pengakuan itu?
Da In ketakutan, ia tidak tahu. Gon Oh menyeringai, Pedagang Jang menyembunyikan surat itu karena dirimu, tapi kau tetap berkata tidak tahu? Da In berkeras, ia memang tidak tahu. Gon Oh kesal dan menyuruh rekannya membunuh Da In.
Tiba-tiba Won datang, ia memukul pembunuh itu sampai pingsan dan mengambil pedangnya. Choi Won menyilangkan pedang di depan Da In, siap bertarung dengan Gon Oh. Won marah, membunuhku saja belum cukup, kenapa kau juga harus membunuhnya?
Gon Oh berkata hanya menjalankan perintah saja. Ini sempurna, aku bisa menghabisi kalian berdua sekaligus. Choi Won mencoba mengorek siapa yang memerintah Gon Oh dan Won menyimpulkan semua ini adalah perintah Yang Mulia Ratu.
Gon Oh : Ini menambah alasanmu untuk dibunuh. Gadis ini, ayah angkatmu juga akan pergi, jadi kau tidak akan kesepian di akhirat sana.
Da in terkejut, ia sadar nyawa ayah angkatnya juga dalam bahaya.
Choi won mencoba bertarung dengan Gon Oh, tapi hanya beberapa jurus, pedang Choi won berhasil dijatuhkan oleh Gon Oh. Choi Won dan Da In terjatuh ke tanah.
Saat Gon Oh akan menyerang Won, Do Mun datang menangkis pedang Gon Oh. Kau brengsek! Siapa yang ingin membunuh Nona dan Tuan?
Do Mun menyerang Gon Oh. Choi Won dan Da In sampai bengong melihatnya. Do Mun akan bertarung habis-habisan demi keluarga Jang. Gon Oh juga bukan lawan Do Mun, dengan mudah Do Mun mengancam leher Gon Oh dengan pedangnya.
Do Mun membentaknya, siapa? Aku tanya, siapa! Gon Oh ketakutan dan akhirnya buka suara, aku hanya mengikuti perintah Yang Mulia Ratu..
Do Mun ingin menghabisi Gon Oh tapi Choi Won cepat2 menahannya.
Gon Oh diikat kaki-tangannya oleh Do Mun. Sementara Choi Won berusaha bicara dengan Da In dan Do Mun.
Choi Won membujuk Do Mun, kau harus menghadapi realita sekarang. Kalau tidak bukan hanya dia (Da In) tapi Pedagang Jang dan kau juga dalam bahaya. Choi Won berkata Ratu sudah membuang keluarga Jang tidak peduli ada surat pengakuan itu atau tidak.
Da In juga mengaku kalau ini memang perintah Ratu Munjeong, Yang Mulia Ratu pernah mengatakan padaku, jika aku tidak membunuh Putra Mahkota sedikit demi sedikit, maka ia akan memandikanku dalam darah paman.
Do Mun tampak terkejut. Tapi ia tetap percaya bahwa Tuan Jang akan dibebaskan besok pagi.
Choi Won : Apa kau tidak mendengar apa yang dikatakan Inspektur Im tadi? katanya ia (Tuan Jang) akan menjadi mayat dingin besok pagi.
Won membujuk Do Mun untuk bergantung pada Putra Mahkota, bukankah kau ingin melindunginya dan Pedagang Jang? Choi Won ingin Do Mun mengakui kesalahannya di depan PM Yi Ho dan memberikan surat pengakuan itu.
Do Mun tetap tidak bisa melakukannya. Ia ingin ke Uigeumbu untuk melindungi Tuan Jang. Choi Won mengingatkan, tempat itu adalah Uigeumbu, kau mungkin bisa menyelinap masuk ke dalamnya, tapi kau tidak bisa selalu berada di penjara untuk melindungi Pedagang Jang.
Da In mendesak Do Mun, lakukan sesuai yang dikatakan Tuan. Mereka bukan orang biasa, mereka membunuh paman Deok Pal dan Tuan Jubu Min setelah memanfaatkan keduanya, mereka tidak akan melepaskanku dan paman. Do Mun masih bertahan.
Choi Won mengerti bahwa Do Mun takut, setelah ia menyerahkan surat pengakuan itu, maka Tuan Jang tetap tidak aman. Choi Won janji memohon pada PM Yi Ho untuk menjamin keselamatan Tuan Jang.
PM Yi Ho ada di kantor Jung Hwan dan kecewa saat mendengar bahwa Jung Hwan tidak bisa menangkap Do Mun. Jung HWan minta maaf. PM Yi Ho tanya apa Da In juga tidak tahu dimana Do Mun? Jung Hwan tidak bisa menjawabnya.
Anak buah Jung Hwan masuk dan lapor kalau Da In ingin menemui Jung Hwan secara rahasia.
PM Yi Ho dan Jung Hwan menemui Won+ Da In. Do Mun sembunyi di dekat situ dan mendengarkan percakapan mereka. PM Yi Ho terkejut sekaligus senang, benarkah kau menemukan anak buah Jang Hong Dal yang memiliki surat itu? Won membenarkan. Jung Hwan juga terkejut, dimana ia sekarang? Aku masih memiliki banyah hutang yang harus kuselesaikan dengannya.
Choi Won minta maaf, ia belum bisa mengatakan keberadaan Do Mun. Choi won sudah membuat perjanjian dengan Do Mun sebelum orang itu menyerahkan surat pengakuan pada PM Yi Ho.
PM Yi Ho heran, janji apa?
Da In memohon agar PM Yi Ho mengampuni ayah angkatnya. PM Yi Ho tanya janji apa yang diinginkan Won darinya.
Choi Won akhinya menyerahkan surat perjanjian dari PM Yi Ho pada Do Mun. Surat ini ditandatangani pribadi oleh Yang Mulia Putra Mahkota.
Do Mun membacanya. Choi Won menjelaskan, Pedagang Jang akan dihukum tapi nyawanya tetap selamat dan grup pedagangnya bisa terus menjalankan bisnisnya di masa depan. Pedagang Jang juga akan dilindungi dengan baik di penjara. Aku sudah menepati janjiku, sekarang giliranmu.
Do Mun menyerahkan surat pengakuan Jubu Min pada Choi Won. Choi Won langsung mengambil dan membacanya. Do Mun minta Tuan Jang harus dilindungi.
Won minta Do Mun tidak cemas, Yang Mulia Putra Mahkota pasti akan memenuhi janjinya.
Choi Won juga minta bantuan satu hal lagi pada Do Mun. Ia minta Do Mun memaksa Gon Oh menunjukkan rumah pria yang sudah memalsukan tanda tangan Kim Chi Young.
Do Mun dan Choi Won menyeret Gon Oh menemui orang itu. Cepat katakan yang sebenarnya, dia memerintahmu melakukan apa? Ini adalah perintah untuk menangkap orang yang mencoba meracuni Yang Mulia Putra Mahkota. Kalau kau berani berbohong..
Pria itu ketakutan, ampuni saya..dia (Gon Oh) mengancam saya untuk membuat kesaksian palsu bahwa saya telah memalsukan tanda tangan beberapa bulan lalu, tapi saya bahkan tidak tahu siapa Min Do Saeng itu. Ampuni saya.
Kembali pada Jung Hwan. Jung Hwan tampak puas, Tuan Kim Chi Young dan Pedagang Jang Hong Dal ingin meracuni Yang Mulia, Putra Mahkota. Tabib Min Do Saeng menulis itu, coba lihat ini, dia bahkan berkata dia akan dibunuh olehmu, apa pendapat kalian?
Kim Chi Young dan Jang tetap menyangkalnya. Semua itu bukti palsu.
Jung Hwan masih memiliki dua orang saksi lagi. Yaitu Im Gon Oh dan pria pemalsu tanda tangan itu. Sekarang baik Kim maupun Jang tidak bisa berkutik lagi.
Jung Hwan menghadap atasannya dan lapor bahwa Inspektur Im telah memaksa orang itu membuat kesaksian palsu. Pria pemalsu tanda tangan itu membenarkan, katanya kalau saya tidak melakukan sesuai perintahnya, dia akan membunuh saya. Tolong ampuni saya..Gon Oh mendelik pada pria itu.
Gon Oh menyangkal, saya tidak melakukannya! Ini konspirasi antara Inspektur Lee dengan kriminal berbahaya Choi Won. Tadi barusan, bukankah ia membiarkan Choi Won yang berjalan ke Uigeumbu pergi lagi?
Jung Hwan membela diri, aku tidak sengaja membiarkannya pergi. Dia selalu menghilang begitu saja. Itulah mengapa saya, setan merah yang tidak terkalahkan, belum bisa menangkapnya sampai sekarang. Wkk..bisa aja Jung Hwan ini.
Choi won bersembunyi dalam perpustakaan Uigeumbu. Ia mendengar suara orang masuk, Won sembunyi dan mengintip. Ternyata Woo Young. Woo Young melihat kakaknya. Ia langsung tersenyum gembira, Orabeoni!
Kakak-adik itu langsung saling menggenggam tangan masing2, Woo young, kau baik-baik saja? coba..kulihat wajahmu.
Woo Young menahan tangisnya tapi ia tersenyum, kulitku jadi kasar kan? sebagai budak, tentu saja aku tidak bisa merawat kulitku. Choi Won terharu dan menghibur adiknya, adikku yang pesolek ini juga cantik tanpa riasan. Woo Young tersenyum, itu karena aku selalu merawat kulitku dengan baik dulu. Rang bagaimana? Won berkata Rang baik2 saja.
Choi won memeluk Woo Young dan menghiburnya, semuanya akan segera berakhir. Adikku, meskipun rasanya sangat berat bertahanlah sedikit lagi.
Woo Young melepaskan pelukan mereka, aku bisa menahannya. Orang tidak akan bisa menindasku karena setan merah telah berpura-pura menjadi suami sementaraku.
Choi Won tertegun, suami?
Woo Young sadar sudah kelepasan bicara : Apa? Ah bukan apa-apa? Kak, kau harus percaya pada Setan merah. Dia pasti akan membuktikan pada kita kalau ia memang pantas disebut setan merah. Oh ya, aku juga harus melakukan sesuatu untuk membuktikan ketidak-bersalahanmu.
Jung Hwan masih berdebat soal ketidak-bersalahan Choi Won. Mereka sudah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Choi Won tidak bersalah, jadi mereka tidak bisa menyebutnya sebagai kriminal berbahaya lagi. Wakil Boss berpihak pada Kim Chi Young dan membantah Jung Hwan, tapi kau masih belum bisa membuktikan bahwa dia sama sekali tidak bersalah. Gon Oh mendukungnya.
Woo Young membuat keributan dan ingin masuk ke ruang pemeriksaan. Ini bisa membantu Orrabeoni saya membersihkan namanya. Jung Hwan mendengarnya dan mengijinkan Woo Young masuk.
Woo Young masuk bersama Geum Ok dan Mak Bong. Woo Young berkata Mak Bong sudah membuat kesaksian palsu kemarin jadi ia menyeretnya kesini.
Jung Hwan : Baiklah, sekarang..kalau kau mengatakan yang sebenarnya, aku janji tidak akan menyiksamu.
Mak Bong ketakutan dan mengaku, saya sudah melakukan kesalahan besar. Sebenarnya bukti itu diambil oleh Pedagang Jang. Jung Hwan tanya kenapa Mak Bong bohong kemarin.
Mak Bong tampak ragu. Jung Hwan menebak, Mak Bong sudah mendapatkan uang. Jung Hwan merampas kantung uang milik Mak Bong, ia janji akan mengembalikannya jika Mak Bong berkata jujur.
Mak Bong tidak mau kehilangan uangnya, ia menunjuk Gon Oh : Orang ini memintaku melakukannya.
Gon Oh syok. Boss Jung Hwan juga terkejut. Jung Hwan tersenyum puas.
Ratu Munjeong murka setelah mendengar perkembangan kasus ini, ia memecahkan kacanya.
Kim Chi Young juga menahan marah di penjara, akhirnya Jang yang sudah membawa bencana untukku. Bagaimana bukti itu bisa jatuh ke tangan Choi Won.
Tuan Jang bersumpah pada Menteri Yoon, bahwa ia tidak pernah memberikan surat itu pada Choi Won. Saya juga tidak tahu apa yang terjadi.
Yoon marah besar, apa kau pikir Yang Mulia Ratu akan percaya kata-katamu? Kau harus menyuruh Do Mun mengambil kembali surat itu. Kalau tidak, bukan hanya kau tapi putri angkatmu juga akan mati di tangan Yang Mulia Ratu.
Menteri Yoon bertemu Da In di halaman Uigeumbu, ia marah sekali melihat Da In, tapi Yoon segera pergi tanpa mengatakan apapun.
Da In menemui ayah angkatnya dan mengatakan semuanya. Tuan Jang tidak percaya, jadi demi menyelamatkanku, Do Mun membuat perjanjian dengan Putra Mahkota, lalu menyerahkan surat pengakuan itu? Bagaimana bisa! bagaimana..si bodoh itu! Bagaimana ia bisa tidak mematuhi perintahku dan melakukan hal bodoh.
Da In : Paman tidak bisa menyalahkan Jipsa Do. Jipsa Do demi menyelamatkan saya dan paman...
Tuan Jang masih marah2, bagaimana bisa! bagaimana ia bisa sebodoh itu! Apa kau pikir Yang Mulia akan mengampuni orang yang ingin membunuhnya?
Da In yakin PM Yi Ho pasti akan melakukannya. Tuan Jang tidak percaya, ia tidak akan melakukan itu. Ia sudah tidak memiliki surat pengakuan itu lagi, jadi Jang merasa sama saja dengan mati.
Tuan Jang : Pada akhirnya kau tetap jatuh ke dalam perangkap Choi Won dan membuatku seperti ini. Itu benar, kau bukan keluargaku dan nama keluargamu berbeda. Meskipun aku menjadi kriminal, ini tidak akan mendatangkan bencana bagimu.
Da In menangis, bagaimana paman bisa mengatakan sesuatu sekejam itu? Bukankah paman selalu menganggap saya seperti putri paman sendiri, tapi tetap tidak memasukkan nama saya ke dalam keluarga paman, bukankah ini karena paman ingin saya tetap hidup sebagai keturunan Keluarga Hong dan bukan Jang?
Tuan Jang : Tidak peduli aku mati atau tidak, itu tidak ada hubungannya denganmu.
Da In terpukul : Paman!
Choi Won melihat Da In keluar dari penjara Uigeumbu. Ia menarik Da In masuk perpustakaan.
Choi Won tanya apa Da In habis menemui Tuan Jang, apa dia memarahimu karena jatuh ke dalam perangkapku dan memberikan surat pengakuan itu? Da In menyangkalnya. Tapi Choi Won tahu dari raut muka Da In, kalau Tuan Jang pasti marah kepadanya.
Won mengerti, ini pasti sangat berat dan menyakitkan bagi Da In. Choi Won ingin memohon agar Inspektur Lee mengijinkan Da In menemui Tuan Jang sekali lagi.
Da In menolak, tidak perlu. Da In tahu ini sangat menyakitkan dan melelahkan tapi Choi Won harus segera membersihkan namanya.
Da In menangis. Choi Won menghapus air matanya. Choi Won merasa bersalah, aku tidak seharusnya membuat hatimu merasa sakit dan lelah karenaku. Da In menjelaskan, ia tidak menyalahkan Choi Won.
Choi won minta Da In tidak pura-pura kuat di depannya. Choi Won menggenggam tangan Da In.
Da In menghadap PM Yi Ho untuk memberikan toniknya. Tiba-tiba Ratu Munjeong datang. PM Yi Ho tanya kenapa Ratu tiba-tiba datang. Ratu kelihatan kikuk melihat Da In.
PM Yi Ho komen, dia adalah tabib wanita Da in yang anda tugaskan khusus untuk menjaga kesehatan saya. Saya dengar ia begitu hebat di RS Istana dan bisa menggantikan Kepala Tabib Jang Geum.
Ratu membenarkan, dia memang luar biasa. Dia anak yang hebat.
PM Yi Ho : Dia bahkan membuat Yang Mulia mengeluarkan surat perintah rahasia agar dia memasukkan sedikit racun Bi-sang ke dalam tonik saya, tapi ia tidak ragu untuk mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan saya. Benarkan?
Da In menjawab, ia hanya melakukan tugasnya sebagai tabib pribadi PM Yi Ho. Ratu ingin bicara pada PM Yi Ho dan minta Da In keluar dulu. Da In jalan keluar.
Ratu Munjeong menyindirnya, karena kau menjaga Putra Mahkota dengan begitu baik, aku harus memandikanmu sekali lagi. Da In tertegun, ia tahu artinya, Ratu ingin Da In mandi dalam kolam darah Tuan Jang. Da In jalan keluar.
Ratu bicara dengan nada prihatin, ia tidak bisa lagi membiarkan PM Yi Ho terus ada di bawah pengaruh kriminal yang membodohi dan membuat PM Yi Ho berputar-putar terus. Itulah mengapa Ratu datang.
PM Yi Ho memotongnya dan berkata ia sudah memiliki bukti kuat untuk menangkap orang-orang yang ingin meracuninya. PM Yi Ho ingin Ratu mengakui kejahatannya, PM Yi Ho janji, ia masih memiliki sedikit rasa bakti dan akan memberikan kesempatan kedua pada Ratu.
Ratu tampak geli, nyawanya tidak bisa diputuskan oleh PM Yi Ho. Bahkan Raja juga tidak bisa melakukan apapun kepadanya.
PM Yi Ho : Itulah mengapa saya akan membawa bukti ini dan menemui Ayahanda. Setelah melihatnya, apa Ayahanda akan melakukan sesuatu pada anda? Saya sangat ingin mengetahuinya.
Ratu Munjeong tidak bisa tersenyum lagi.
Ratu tampak berpikir saat keluar dari kediaman PM Yi Ho. Ia minta Dayang Kang memanggil Mu Myeong. Panggil anak itu untuk datang menemuiku. Dayang Kang mengiyakan.
Da In duduk sendirian di ruang RS Istana, ia pusing. Jang Geum masuk dan menawarkan minum. Da In terkejut, ia menerimanya dan mulai bicara pada Jang Geum.
Da In tidak mengerti kenapa Ratu bisa sekejam itu pada PM Yi Ho. Meskipun Ratu bukan ibu kandungnya, tapi Ratu sudah membesarkan PM Yi Ho. Da in benar-benar tidak mengerti. Padahal paman yang meskipun tidak ada hubungan darah dengannya, benar2 menganggapnya seperti anak kandungnya sendiri. Jang Geum diam saja, ia hanya mendengarkan Da In.
Perkampungan Bandit.
Nenek mencoba mengajarkan huruf Hangeul pada So Baek. Tapi So Baek tetap tidak mengerti meskipun Rang memberikan petunjuk padanya. Misalnya, Nenek menunjukkan huruf "baem" artinya ular. Rang memberi petunjuk gerakan meliuk-liuk dengan tangannya. So Baek menjawab : Mulgogi alias Ikan. (Gubrag)
Nenek marah-marah, ini benar-benar membuatku frustrasi. Anak pintar ini, aku hanya mengajarkan satu huruf, dia tahu 10 huruf.
So Baek kesal dan ingin lari, tapi Rang menahannya dengan berkata kalau tulisan tangan kakak tabib cantik itu sangat indah. So Baek tidak jadi pergi. Haha..manjur juga bujukannya.
So Baek melihat Choi Won pulang. Ia langsung lari ke arah Choi Won. Choi Won juga lari tapi ke arah...Rang. wkk..Choi Won menggendong Rang, putriku, apa kau bersenang-senang? Rang membenarkan. Lalu Rang lapor kalau ayah So Baek mulai menenggelamkan diri dalam minuman lagi dan minta Won melihatnya.
Nenek juga tampak pusing, ia kambuh lagi. Tabib apa kau punya cara yang bagus?
Choi Won menemui Geo Chil yang sedang minum-minum sendiri. Choi Won menahan tangan Geo chil dan menuangkan arak untuknya. Geo Chil tertawa, ah tabib kita yang terkenal. Choi won minta Geo Chil berhenti, kau sudah mabuk.
Geo Chil masih ingin mabuk, si penjahat Kim Chi Young itu..meskipun kubunuh dengan palu besiku, tetap tidak akan menghilangkan kebencianku kepadanya. Dia sudah ada di depanku...
Choi Won menghiburnya, Dia akan segera dieksekusi tidak lama lagi.
Geo Chil : Eksekusi..Ya, tentu saja ia harus dieksekusi. Aku menenggelamkan kesedihanku di dalam arak mencoba bersabar.
Kkeok Jung masuk dan mendengar percakapan mereka.
Won ingin tahu sebenarnya ada dendam apa antara Geo Chil dan Kim Chi Young. Awalnya Geo Chil menolak cerita, ia tidak ingin So Baek mengetahuinya. Aku akan menyimpan masalah ini sendiri dalam hatiku.
Geo Chil terjatuh. Won menahannya. Kau tidak apa-apa? Geo Chil mulai bicara, istriku yang malang. Demi melepaskanku agar tidak dipukuli sampai mati oleh rentenir kejam, istriku pergi dan memohon bantuan si bastard Kim Chi Young itu. Tapi dia diperkosa oleh Kim Chi Young, kemudian istriku menggantung dirinya. Istriku bahkan tidak menutup matanya saat ia meninggal. Ibu So Baek benar-benar malang.
Kkeok Jung lari ke arah Geo Chil dan menariknya, Ketua! Kenapa kau tidak mengatakan padaku masalah ini sebelumnya? Musuhmu juga menyebabkan keluargaku mati. Penjahat Kim Chi Young itu adalah musuhku juga.
Geo Chil terkejut dan minta Kkeok Jung merahasiakannya dari So Baek.
Mata Kkeok Jung membara dan bersumpah, aku sendiri yang akan membunuh penjahat Kim Chi Young itu.
Kkeok Jung langsung keluar. Choi Won mengejarnya. Kkeok Jung mengibaskan tangan Won. Ia benar2 sedang marah.
So Baek dan Rang mendekati mereka, ada apa? Kenapa kau marah lagi? Kkeok Jung menatap tajam So Baek.
So Baek memejamkan matanya, Kkeok Jung..aku tidak akan menatap matamu lagi. Kkeok Jung pergi. So Baek tidak tahu masalahnya tapi ini pertama kalinya So Baek melihat wajah Kkeok Jung seperti itu.
Choi Won tampak cemas dan mengejar Kkeok Jung. Rang tanya apa So Baek tidak bisa menatap mata paman Kkeok Jung. So Baek memilih menatap mata ayah Rang saja. Rang membujuk So Baek, ayahnya memiliki anak yang sakit-sakitan seperti dirinya, jadi paman Kkeok Jung itu jauh lebih baik. Weheheh..pinter.
Choi Won mencegah Kkeok Jung yang akan membunuh Kim Chi Young dalam penjara, orang itu sudah ditahan dalam Uigeumbu, dia akan segera dihukum.
Kkeok Jung murka, ia ingin menghukum Kim Chi Young dengan tangannya sendiri. Dia pantas mendapatkan itu. Choi Won mengingatkannya, kau akan menjadi pembunuh kalau membunuhnya sekarang. Apa kau ingin menjadi pembunuh?
Kkeok Jung : Penjahat Kim Chi Young itu pantas mati.
Choi won tahu itu tapi Kim Chi Young akan segera dihukum, ia minta Kkeok Jung bersabar. Demi So Baek. Aku tahu perasaanmu pada So Baek, aku juga tahu hatimu resah karena diriku, tapi kalau kau dengan sembarangan membunuh Kim Chi Young sekarang, aku mungkin tidak akan bisa membersihkan namaku.
Dan aku tidak bisa meninggalkan benteng di gunung ini, apa kau benar2 menginginkan itu?
Kkeok Jung terdiam, ia harus menahan amarahnya. Choi Won memberanikan diri menepuk bahu Kkeok Jung. I love this brotherhood.
Tuan Jang dibebaskan. Do Mun dan anak buahnya menyambut Tuan Jang. Tapi Tuan Jang langsung menampar Do Mun. Dasar bodoh! idiot! Bagaimana kau bisa dengan lancang menyerahkan surat pengakuan itu?
Do Mun mencoba membela diri, ia melakukan itu agar PM Yi Ho mau melepaskan Tuan Jang. Tuan Jang membentaknya, kalau kita tidak mendapatkan surat pengakuan itu, kita pasti akan mati. Kenapa kau tidak mengerti itu?
Woo Young menjemur baju di tepi danau. Tiba-tiba Jung Hwan muncul dari balik jemurannya, ia ngomel. Sebenarnya apa yang kau pikirkan saat kau mencuci baju? Jung Hwan menunjuk bajunya, apa kau tidak bisa melihat ada noda disini?
Woo Young nyengir, itu bukan noda. Tapi hadiah perpisahan dari saya. Saya akan segera meninggalkan tempat ini, jadi saya meninggalkan bekas bibir sebagai pengingat. (nyehehe..)
Woo Young mempraktekkan bagaimana cara meninggalkan bekas bibir di baju Inspektur Uigeumbu. Jung Hwan melihat bekas bibir itu dan mau tidak mau jadi geli. Itu benar-benar bekas bibir.
Woo Young : Setiap kali melihat ini, jangan memikirkan yang tidak-tidak (ehem). Tapi berpikirlah untuk tidak membiarkan orang lain menderita secara tidak adil seperti saya dan tuan harus semakin sungguh-sungguh dalam pekerjaan anda.
Jung Hwan tersenyum, ia setuju. Jung Hwan juga memuji Woo Young yang bisa membuat Mak Bong bicara. Woo Young senang, bukankah Tuan memang mengijinkan saya melakukannya karena saya berbakat untuk itu?
Jung Hwan memberikan sebuah bungkusan pada Woo Young. Woo Young menerimanya, apa ini?
Jung Hwan : Bukan apa-apa.
Woo Young membukanya, ternyata isinya bedak. Tapi Woo Young bukannya terpesona, ia cemberut. Memang tidak bagus. Warna ini bahkan tidak cocok untuk saya. Woo Young mencium bedak itu dan berkata aromanya juga tidak ia sukai.
Jung Hwan kesal dan mengambil bedak itu, lupakan kalau kau tidak mau.
Woo Young merebut kembali bedak di tangan Jung Hwan, tapi tetap saja anda harus memikirkan pendapat si penerima. Anda harus menukarkan warnanya untuk saya. Tidak, kita pergi bersama saja, jika saya menyerahkan masalah ini pada anda yang tidak tahu bagaimana cara memilihnya, anda pasti akan kembali lagi untuk menukarkannya.
Jung Hwan tidak percaya ini, aku yang buta soal ini sedang sibuk mengirimkan bukti untuk membuktikan bahwa kakakmu tidak bersalah pada Putra Mahkota. Kau mau menukarnya atau membuangnya, lakukan saja sesukamu.
Woo Young : Apa anda marah?
Woo Young membubuhkan bedak itu ke wajahnya sebagai bukti kalau warnanya memang tidak cocok. Coba lihat, saya akan menunjukkan kalau bedak ini memang tidak cocok untuk saya. Coba lihat, warnanya lebih tua dari kulit saya. Kulit saya ini sensitif sekali.
Jung Hwan melihat Woo Young menyibakkan rambut di dahinya, ia seperti tertegun. Lalu jalan mendekat. Jung Hwan menatap tajam Woo Young. Tunggu.
Woo Young tertegun, k-kenapa?
Jung HWan : Aku tanya karena ingin tahu, kenapa kau harus menyembunyikan dahi yang begitu cantik?
Woo Young terkejut, tidak bisa bereaksi. Jung Hwan nyengir dan segera merebut bedak di tangan Woo Young lalu melarikan diri. Ha! (Inspektur galak pun jadi seperti anak-anak kalau sedang berbunga-bunga hatinya wkkk)
PM Yi Ho gelisah, ia tanya pada Pengawal Seo apa Lee Jung Hwan sudah tiba. Pengawal Seo hanya berkata, ia mendengar bahwa Jung Hwan sudah berangkat, dia pasti akan segera tiba.
Ratu Munjeong menerima kunjungan seseorang, apa kau senang-senang di luar negeri? Pria itu menjawab, Ya, Yang Mulia Ratu. Ratu berkata ia harus memanggil Mu Myeong lebih cepat dari perkiraan, ini karena Ratu menyayangi Mu Myeong.
Mu Myeong tersenyum (dia pria kan? cantik sekali.), saya akan pergi dan sedikit bersenang-senang. Ratu juga tersenyum senang.
Rombongan Jung Hwan dihadang Do Mun. Jung Hwan sedikit heran. Do Mun dan anak buahnya langsung menyerang mereka. Polisi2 itu langsung kalah. Jung Hwan bertarung dengan Do Mun lagi. Sabetan pedang Do Mun menjatuhkan bungkusan bedak milik Woo Young. Jung Hwan tertegun, ia sadar Do Mun serius.
Keduanya bertarung lagi beberapa jurus.
Mu Myeong muncul di atas atap dan mengamati keduanya, ia menyeringai. Do Mun berhasil melukai lengan Jung Hwan. Mu Myeong mengeluarkan pisau lalu melemparkannya ke arah Jung Hwan.
Do Mun dan Jung Hwan otomatis menangkis pisau terbang itu.
Do Mun mengambil kesempatan ini untuk menusuk perut Jung Hwan. No! Jung Hwan kesakitan, tapi ia masih sanggup melepaskan diri dan menangkis Do Mun.
Do Mun melukai paha Jung Hwan. Do Mun segera mencari surat pengakuan itu dari balik baju Jung Hwan. Jung Hwan berusaha melawan. Do Mun menebas punggung Jung Hwan. Do Mun sadis juga.
Do Mun berhasil mendapatkan surat pengakuan itu. Jung Hwan masih berusaha menahannya, tapi Mu Myeong melemparkan pisau lagi ke arah Jung Hwan. Kali ini Do Mun menangkisnya, ia tidak suka penyerang gelap. Sebelum pergi Do Mun sempat beradu pandang dengan Mu Myeong. Do Mun lari.
Mu Myeong tersenyum dan pergi, ia menikmati pertarungan ini.
Jung Hwan jalan ke arah tempat area cuci-baju. Ia terjatuh di dekat kaki Woo Young. Oh my...apa Jung Hwan ingin melihat Woo Young untuk terakhir kalinya? siapa tahu dia tidak selamat, jadi sebelum mati Jung Hwan ingin melihat Woo Young? wow...memang untuk saat ini, hanya Woo Young yang bisa ia percaya.
Woo Young panik, ia memegang bahu Jung Hwan, Tuan! apa yang terjadi? (pause sebentar, Woo Young mengubah gaya rambutnya dan menonjolkan dahinya. Ngga tahu harus tegang atau ketawa melihat adegan ini.) Woo Young teriak2 ingin mencari bantuan.
Jung Hwan : jangan teriak. Bukankah ada kau disini?
Woo Young menangis, apa gunanya saya disini? Anda hampir mati, kita harus memanggil tabib. Tunggulah disini sebentar, saya akan segera mencari tabib.
Jung Hwan menahan lengan Woo Young melarangnya pergi, aku Setan merah tidak akan mati begitu saja. Meskipun aku mati, aku akan mati setelah membebaskanmu dari kehidupan sebagai budak. Kau harus mengirim pesan untuk kakakmu.
Jung Hwan tidak tahan lagi, ia kesakitan. Tapi sebelum pingsan, Jung Hwan sempat komen..benarkan? Bukankah aku sudah bilang kalau kau terlihat lebih baik seperti itu? Rambutmu...
Tangan Jung Hwan terlepas dari lengan Woo Young, ia pingsan. Woo Young menangis, hei..bangun! ia teriak2 minta tolong.
PM Yi Ho syok, apa katamu? Saat Lee Jung Hwan menuju istana, ada yang mencuri surat pengakuan itu?
Pengawal Seo membenarkan, saat ini Inspektur Lee dalam kondisi terluka parah dan tidak bisa bergerak. PM Yi Ho marah dan langsung mengira Ratu yang mencurinya. Tapi Pengawal Seo berkata bahwa pelakunya adalah anak buah Jang Hong Dal.
PM Yi Ho tidak percaya, lalu menyuruh Seo mengirim orang mengawasi Jang Hong Dal.
Choi Won mengepang rambut Rang dan berkata kalau penderitaan mereka akan segera berakhir. Rang senang sekali, apa benar aku bisa hidup bersama ayah dan gomo (bibi) lagi mulai sekarang? Won membenarkan.
Rang : Jadi ayah bukan orang jahat lagi dan paman menakutkan itu juga tahu?
Won heran, paman menakutkan? Rang membuat gerakan tangan, menirukan ekspresi Jung Hwan, paman dari Uigeumbu yang menangkap ayah. Setiap kali ia melihat Gomo, ia jadi galak sekali.
Choi Won mengerti, paman setan merah? tentu saja. Paman itu sudah banyak membantu ayahmu ini. Rang merasa itu karena ia berusaha tampil manis di depan paman itu. Won heran. Rang menjelaskan, untuk mengambil hati paman menakutkan itu, ia mencuci baju dan mengelap sepatu botnya. Aku berkata bahwa ayah bukan orang jahat dan memintanya untuk mempercayaiku.
Choi Won tampak sedih, begitu..Rang-ku demi aku..(Won sedih karena putrinya yang sangat berharga harus menderita sebagai budak.)
Rang berkata harus membantu ayahnya, tapi ayah..apa kita akan meninggalkan tempat ini? Won membenarkan, ada banyak orang disini, jika kita terus tinggal disini, kita akan menjadi beban untuk mereka.
Rang : So Baek-hyung, paman Palu besi, Nenek, paman Kkeok Jung...aku tidak ingin berpisah dengan mereka.
Rang juga heran, orang2 disini semuanya baik, tapi kenapa mereka harus melakukan hal buruk seperti berkelahi dan mencuri? Choi won belum bisa menjelaskannya.
So Baek lari masuk dan memberikan surat untuk Won. Won segera membacanya, wajahnya pucat dan tegang. Choi won harus segera ke ibukota.
Geo Chil langsung tahu bahwa ada masalah. Kim Chi Young bedebah itu tidak akan segera mati kan? Kali ini, aku si palu besi dari Yangju akan pergi juga.
Kkeok Jung juga tidak mau ketinggalan, aku juga pergi.
So Baek diikat di sebuah tiang agar tidak ikut mereka. So Baek teriak2 marah. Ayah! Bagaimana kau bisa pergi tanpa diriku? Lepaskan aku!!
Tuan Jang bersiap pergi ke luar negeri. Do Mun lapor semuanya sudah siap dan ia juga sudah mengirim orang untuk memanggil Da In. Kapal ke Ming akan berangkat 2 jam lagi.
Da In tiba dan terkejut mendengar percakapan keduanya, apa yang kalian bicarakan, Ming Cina? Tuan Jang membenarkan, mereka akan pergi bersembunyi ke Ming untuk beberapa waktu. Ini cara terbaik yang kita miliki saat ini.
Tentu saja Da In menolaknya, ia tidak mau keluarganya melarikan diri seperti ini.
Tuan Jang marah, kenapa? Apa karena pria bernama Choi Won itu?
Da In minta pamannya mencoba mempercayai PM Yi Ho, Yang Mulia berjanji akan mengampuni paman, dia akan menepati janjinya. Tuan Jang membentaknya. Da In tidak mau mundur, ia mohon pamannya menyerahkan surat pengakuan itu dan mengikuti perintah PM Yi Ho.
Tuan Jang : Kau pikir Ratu akan melepaskan kita dengan mudahnya? Ratu dan Putra Mahkota jelas akan bertarung sampai mati. Jika kita terus disini, kita akan menjadi korban! Kenapa kau masih belum mengerti?
Tuan Jang memegang tangan Da In, aku ingin menyelamatkan nyawamu. Aku tidak ingin kau kehilangan nyawa secara percuma seperti ini. Kita sembunyi saja di Ming untuk beberapa lama, anggaplah aku memohon padamu.
Da In melepaskan tangan ayah angkatnya, maafkan saya paman, tapi saya tidak bisa mengabaikan tuduhan yang diderita Tuan Choi Won begitu saja. Da In tidak bisa meninggalkan Choi Won. Tuan Jang tidak punya pilihan selain memaksa Da In ikut dengan mereka.
Pelayan menyeret Da In pergi. Da In teriak2 tapi Tuan Jang dan Do Mun tidak peduli, mereka langsung berangkat.
Kkeok Jung diam-diam menemui Woo Young dan membawanya bertemu Choi Won. Choi Won tanya kondisi Jung Hwan pada Woo Young.
Woo Young : Untungnya, lukanya tidak fatal, tapi dia lemah sekali. Dia sudah luka parah tapi tetap ingin membersihkan namamu. Sekarang saja, ia dengan marah ingin pergi ke kediaman Jang Hong Dal. Susah bicara dengannya.
Choi Won minta adiknya menjaga Jung Hwan untuk sementara ini, ia harus pergi ke kediaman Jang Hong Dal. Woo Young ketakutan, surat pengakuan itu sudah dirampas, apa artinya tidak ada cara lain untuk membersihkan namamu? Choi Won yakin akan mendapatkannya kembali, jangan cemas.
Tiba-tiba So Baek sudah muncul lagi diantara mereka. Geo Chil dan Kkeok Jung hanya bisa bengong. Hahaha...anak ini harusnya dibius saja.
Choi Won dkk tiba di kediaman Jang dan hanya menemukan rumah yang kosong. Semua sudah pergi. Won menemukan sapu tangannya yang pernah ia berikan pada Da In, lalu Choi Won lari ke kamar Da In. Kamar itu juga kosong. Won hanya berdiri di depan daftar jalan darah yang masih tergantung di kamar Da In.
So Baek dll masuk, mereka mendapat info kalau Jang Hong Dal melarikan diri ke Ming-Cina.
Rombongan Tuan Jang jalan di tengah hutan. Da In dibawa dengan tandu, ia terus mencoba protes agar diturunkan. Tapi tidak dipedulikan. Tiba-tiba Mu Myeong muncul dan melemparkan pisau ke arah mereka. Do Mun berhasil menangkis pisau itu.
Mu Myeong melemparkan pisau lagi dan mengenai beberapa orang. Do Mun langsung membantu Da In keluar, ia melindungi Da In dan Tuan Jang. Mu Myeong bertarung dengan beberapa pengawal, ia menjatuhkan mereka dengan mudah. Astaga...cowok cantik ini keren juga.
Do Mun minta Tuan Jang lari bersama Da In, saya akan segera menyusul kalian. Do Mun bertarung dengan Mu Myeong. Jurus pedang Mu Myeong ternyata bisa menandingi Do Mun, bahkan cenderung lebih berbahaya.
Do Mun mulai terluka disana-sini. Ia terjatuh di dekat tandu. Astaga...tidak bisa meremehkan pria cantik ini. Tuan Jang dan Da In panik melihat kondisi Do Mun yang seperti itu. Do Mun-ah! Jipsa Do!
Mu Myeong mendekat dan menyilangkan pedangnya di depan leher Do Mun lalu mencari surat pengakuan itu. Ternyata tidak ada. Do Mun menyeringai.
Mu Myeong menoleh pada Tuan Jang, ia jalan ke arah mereka. Do Mun meraih pedangnya dan menghalangi Mu Myeong. Mu Myeong menangkis pedang Do Mun. Ia tampak marah dan menikam Do Mun! Tuan Jang dan Da In syok, keduanya teriak.
Do Mun menahan pedang Mu Myeong dengan tangannya. ia menoleh ke arah Tuan Jang dan Da In, cepat..cepat! (cepat lari) Mu Myeong menarik pedangnya dari bahu Do Mun. Tubuh Do Mun langsung roboh ke tanah.
Mu Myeong jalan cepat ke arah Tuan Jang dan Da In. Untung di saat kritis, Geo Chil dkk tiba. Mu Myeong langsung bertarung melawan Geo Chil, Kkeok Jung dan So Baek.
Tuan Jang dan Da In lari ke arah Do Mun. Do Mun masih hidup. Tuan Jang menangis, Do Mun..Do Mun. Ketiganya saling menggenggam tangan. Choi Won juga lari ke arah Do Mun.
Do Mun perlahan melepas tangan Da In dan Tuan Jang, cepat pergi dan berlindunglah. Tuan Jang menangis, bagaimana aku bisa meninggalkanmu? Choi Won akhirnya membuat keputusan, ia menarik Tuan Jang dan Da In, kita harus lari dan berlindung, ayo cepat!
Do Mun hanya bisa memandang Tuan Jang dan Da In yang semakin menjauh. Do Mun mengulurkan tangan....Ayah. Lalu menutup matanya. Do Mun meninggal?
Mu Myeong bahkan berhasil melukai lengan Kkeok Jung. So Baek dan ayahnya mendekati Kkeok Jung, Kkeok Jung apa kau baik-baik saja?
Kkeok Jung : Tidak, aku tidak baik2 saja. Anak ini bukan anak biasa.
Mu Myeong tidak mempedulikan para bandit, ia berbalik dan mengejar Tuan Jang, karena ia harus mendapatkan surat pengakuan itu.
Geo chil bertiga terus mengejar Mu Myeong dan bertarung dengannya. Meskipun kalah jumlah, tapi Mu Myeong tetap diatas angin dan berhasil melukai para bandit.
Mu Myeong melemparkan pisau ke arah Choi Won dkk. Sebuah pisaunya mengenai lengan Tuan Jang. Ajussi! Da In teriak panik. Tuan Jang kesakitan. Mu Myeong ingin mengejar mereka, tapi Geo chil bertiga menghadangnya lagi. Choi Won menggendong Tuan Jang di punggungnya dan bergegas lari bersama Da In.
Geo Chil bertarung lagi dengan Mu Myeong. Mu Myeong semakin ganas, ia membuat kelompok bandit kewalahan, bahkan Geo Chil tersayat perutnya.
Choi won berhasil lari cukup jauh, lalu mereka sadar kalau Tuan Jang keracunan. Ada racun di ujung pisau Mu Myeong. Racun Jim. Ironis, Tuan Jang yang membeli racun Jim tapi akhirnya ia juga terkena racun itu.
Da In ingin menyedot racun di lengan ayah angkatnya tapi Tuan Jang melarangnya. Da In menangis, kenapa paman seperti ini?
Choi Won mengambil alih dan langsung menyedot racun Jim di lengan Tuan Jang, dalam hati berkata harus melakukannya demi Da In, agar Da In punya sedikit waktu dengan ayah angkatnya.
Choi Won berkata harus mendapatkan seo-kan (cula badak, penawar racun Jim) tapi racunnya sudah menyebar ke seluruh tubuh dan sulit mendapatkan cula badak saat ini. Meskipun ia lari untuk mendapatkannya tetap saja..tetap saja..Kalau kau ingin mendapatkannya, aku akan pergi dan mencarinya. Kau tetap disini.
Tuan Jang tahu hidupnya sudah tidak lama lagi, ia memanggil Da In dengan sebutan Agassi. Nona, apa anda masih ingat? Saya dulu adalah pelayan di kediaman anda. Dulu, saat Nona masih berusia 9 tahun, anda ingin menyedot racun dari ular beracun yang menggigit kaki saya. Anda hampir kehilangan nyawa anda. Saya pikir saya pasti mati. Tapi ayah anda mengampuni kesalahan saya.
Dia berkata pada saya Kalau terjadi sesuatu pada putriku, aku tidak akan pernah memaafkanmu. Dia bahkan berkata, dia akan melepas status pelayan saya dan mengusir saya dari kediamannya. Dia juga berkata, putriku sangat menghargai nyawamu, kau juga harus hidup dengan baik. Dulu, kalau anda tidak mempertaruhkan nyawa untuk menyedot racun itu, saya tidak akan seperti sekarang ini.
Da In menangis, kenapa paman berkata seperti itu? Saat ayah dituduh terlibat dalam konspirasi pemberontakan, paman yang sudah mengadopsi gadis yang telah menjadi budak. Jika bukan karena paman, saya juga tidak akan seperti sekarang ini.
Tuan Jang masih memanggil Da In dengan sebutan Agassi. Da In menolak dipanggil seperti itu. Aku ini putri angkatmu, Da In.
Da In ingin menggunakan surat pengakuan itu untuk melindungi integritas Tuan Jang, paman janji untuk melindungiku, kau harus melindungiku.
Tuan Jang ingin Da In memanggilnya Ayah untuk terakhir kalinya sebelum ia mati. Da In tidak mau, jika aku benar2 memanggilmu Ayah, paman akan benar-benar pergi untuk selamanya, ya kan?
Tuan Jang memberikan surat pengakuan itu pada Choi Won, ambil surat ini dan bersihkan namamu. Aku serahkan Da In-ku padamu. Aku tahu ini sedikit tidak tahu malu, tapi hanya ini hal terakhir yang bisa kulakukan untuk Da In.
Lalu Tuan Jang seperti meracau dan bicara tidak jelas, setelah aku mati, kau harus ..ayahmu..kau harus..Ayahmu benar-benar sangat..(Tuan Jang adalah orang yang menyuruh Do Mun membunuh ayah Choi Won waktu itu.)
Choi Won tampak bingung, apa maksud anda? Tuan Jang hanya minta maaf dan kau harus menjaga Da In-ku...Da in..karena kau adalah putriku, aku sangat bahagia. Putriku..biarkan aku menyentuh wajahmu....
Tapi sebelum tangan Tuan Jang menyentuh wajah Da In, ia sudah meninggal dunia.
Da In panik, paman..paman..tidak. Paman buka matamu! Aku belum sempat memanggilmu ayah. Paman..tidak..Da In menelungkup di atas tubuh Tuan Jang sambil terisak.
Da In menangis sambil memegang lengan Won, Tuan..bagaimana ini? Saya belum sempat memanggilnya ayah. Choi Won memeluk Da In mencoba menghiburnya.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]
Notes :
Pria cantik ini...mirip Han Ga In? |
Bisa-bisanya pria cantik itu mengalahkan dua orang petarung dengan tampang sangar seperti ini?
Jipsa Do tanpa kumis hehehe... |
Jung Hwan...serius sekali. |
0 comments:
Post a Comment