Mandate of Heaven episode 12
Choi Won menyerbu kediaman Tuan Jang, ayah angkat Da In untuk mengambil kembali surat Min Do Saeng. Ia mencekik Tuan Jang, katakan dimana surat itu?! Tuan Jang berkata sudah mengusir penipu itu. Choi Won tidak percaya. Ia melepaskan Tuan Jang dan memeriksa laci.
Tuan Jang mengambil pisau dan menyerang Won. Tapi Won bisa mengatasinya dengan mudah. Choi Won ganti mengancam leher Tuan Jang dengan pisau. Da In menangis dan memohon keduanya agar tidak seperti ini. Choi Won murka, kau jelas melihat resep dan surat pengakuan yang dibawa orang itu kesini, dimana itu? Kalau kau tidak mengatakannya, kau akan kehilangan nyawamu.
Da In menangis, Tuan..saya mohon jangan seperti ini. Dia sudah seperti ayah kandung saya sendiri, saya mohon jangan seperti ini di depan saya.
Choi Won menoleh dan baru menyadari betapa tersiksanya Da In. Choi Won tampak serba salah, akhirnya ia membuang pisaunya dan pergi dengan marah.
Tuan Jang meraih pisau dan ingin mengejar Won. Tapi Da In menahan kaki ayah angkatnya. Tuan Jang marah, lepaskan aku! Hanya kalau ia mati maka aku bisa hidup!
Da In menangis, tidak. Sama seperti paman, Tuan itu juga adalah penolongku. Tuan Jang tidak percaya, ia marah dan kecewa sekali pada Da In. Tiba-tiba Tuan Jang teriak kesakitan, ia memegang kepalanya. Sepertinya Tuan Jang terkena stroke ringan.
Kkeok Jung dan So Baek bertempur melawan Do Mun. Kali ini mereka berhasil menjatuhkan Do Mun. Tapi anak buah Do Mun muncul dan mengejar mereka.
Keduanya bertemu Choi Won. Kkeok Jung dan Choi Won sempat menjatuhkan beberapa pengawal Tuan Jang. Kkeok Jung tanya apa Won menemukan Mak Bong. Won menggeleng dengan putus asa. Keduanya lari lagi karena Do Mun muncul lagi mengejar mereka.
So Baek terpisah dengan mereka dan berusaha kabur dari kediaman Jang. Da In melihatnya. So Baek berusaha melompati pagar, tapi justru melihat Gon Oh patroli bersama anak buahnya di dekat kediaman Jang.
Da In muncul dan menarik So Baek ke kamarnya.
Kkeok Jung dan Choi Won berhasil lari dan meloloskan diri dari Do Mun. Kkeok Jung mengajak Won pergi.
Da In memasukkan So Baek ke kamarnya, ia memberi tanda agar So Baek tidak bersuara. Da In sibuk mengamati situasi di luar.
So Baek tampak bengong dengan nuansa feminim dalam kamar Da In. So Baek melihat-lihat hanbok Da In.
So Baek buru-buru melepaskan hanbok itu saat Da In menoleh. So Baek membela diri, aku tidak seperti ini karena menginginkannya. Da In mengerti, ia bisa memberikan bajunya untuk So Baek.
Da In tampak sedih, kau datang bersama Tuan kan? So Baek membenarkan. Da In memegang tangan So Baek, ia bersyukur karena Choi Won memiliki So Baek untuk melindunginya. Da In menangis.
So Baek terkejut karena air mata Da In menetes di tangannya, yang barusan tadi...apakah air mata? Apa perlindunganku terhadap pencuri kuda sebanding dengan tangisanmu?
Da In menahan kesedihannya, Rang-ie..bagaimana kondisinya?
Mak Bong ternyata masih memiliki surat Do Saeng, ia kesal sekali karena Jang tidak segera membuat kesepakatan dengannya. Tuan Jang mengirim orang untuk diam-diam membunuh Mak Bong.
Mak Bong berhasil lolos dari anak buah Jang. Tiba-tiba seorang pria melumpuhkannya dan membawa Mak Bong pergi.
Kkeok Jung gelisah karena So Baek tidak kunjung datang. Choi Won minta maaf, ia selalu menyusahkan mereka, tapi selama ia bisa menemukan Mak Bong, Choi Won janji tidak akan merepotkan mereka.
So Baek lari menemui mereka, So Baek menjadikan hanbok Da In seperti buntalan yang diikat miring di tubuhnya wkkk, ia justru heran karena kedua pria itu ada di luar dan tidak menunggunya di dalam saja. Kkeok Jung kesal, ia keluar karena mencemaskan So Baek, kau harus bergerak lebih cepat nanti.
So Baek mengambil buku dan memberikannya ke Choi Won. Nona cantik itu memberikan ini, dia berkata bahwa kau harus memiliki ini untuk menyembuhkan anak pintar itu. Choi Won terkejut, maksudmu Rang?
Choi Won tanya apa Da In mengatakan sesuatu.
So Baek berusaha mengingat, lalu ia meraih tangan Kkeok Jung untuk mencoba menggambarkan apa yang dilakukan Da In. Dia memegang tanganku seperti ini dan berkata, oh syukurlah, Tuan yang sedang kesulitan memiliki dirimu untuk melindunginya. Dan ia juga menangis.
Choi Won tampak serba salah. Kkeok Jung segera menarik tangannya karena merasa tidak enak.
Jung Hwan masih mengintai di sekitar tempat perjudian (sambil menahan kantuk dan makan permen? atau tebu wkk), tapi Mak Bong tidak muncul.
Tiba-tiba ada orang yang berdiri di dekat Jung Hwan. Jung Hwan menoleh, ternyata tiga sekawan. Won, Kkeok Jung dan So Baek.
Jung HWan bicara dengan Won, kau ini ceroboh juga, kau tahu Inspektur Im mencarimu tapi kau tetap tidak kenal takut. Choi Won berkata sudah mengusir mereka semua.
Jung HWan : Benarkah? Kau lumayan juga. Tapi bagaimana kau tahu aku disini?
Choi Won : Kabar tentang setan merah dari Uigeumbu yang pergi ke tempat judi setiap hari setelah dipecat dari kantor sudah menyebar kemana-mana.
Jung Hwan langsung membela diri, itu demi menangkap Mak Bong. Choi Won berkata ia melihat Mak Bong masuk ke kediaman Jang Hong Dal.
Jung Hwan mengerti, ada nama Tuan Jang dalam surat pengakuan itu jadi Mak Bong ingin mendapatkan uang dari surat itu. Kalau begitu kita harus menemui Jang Hong Dal dulu.
Choi Won : Saya sudah menemuinya.
Jung Hwan terkejut, kau? Apa kau merangkak masuk sendiri?
So Baek tiba-tiba muncul di tengah mereka, kami tidak merangkak masuk. Kami memakai kedua kaki kami dan jalan masuk. Won membenarkan, ia bisa melakukannya dengan bantuan mereka.
Jung Hwan : Jadi apa kau berhasil mendapatkan resep dan surat pengakuan itu kembali?
Choi Won : Mak Bong sudah menghilang dan Jang Hong Dal terus saja menyangkalnya. Ia berkata kalau Mak Bong adalah penipu dan mengusirnya.
Jung Hwan mengerti, sudah kuduga. Jangan cemas, serahkan saja masalah itu padaku. Aku pasti akan menemukan resep dan surat pengakuan itu.
Choi Won : Saya akan mencari Mak Bong. Tolong awasi Jang Hong Dal, jika ada pergerakan Jang Hong Dal yang tidak seperti biasanya, tolong segera beritahu saya.
Jung Hwan setuju, tapi bagaimana aku bisa mengontakmu?
So Baek muncul lagi, ia memuji Choi Won dan mengejek Jung Hwan, astaga..pencuri kuda seperti Inspektur Uigeumbu dan kau seperti anak buah pencuri kuda.
Jung Hwan tidak terima dikatakan sebagai anak buah. So Baek tetap ngoceh bahwa Choi Won jelas lebih baik dari Jung Hwan. So Baek menyebut Choi Won sebagai Tuan Pencuri kuda sementara Jung Hwan disebut nom/brengsek.
Jung Hwan mengancam So Baek, gadis ini..tunggu saja sampai kau merasakan hukuman di penjara Uigeumbu, kau akan..
Kkeok Jung : Dia tidak akan merasakannya, kami tidak akan bisa ditangkap karena kau baru saja dipecat dari kantor Uigeumbu.
Jung Hwan : Apa?
Kkeok Jung mengajak Won dan So Baek pergi. So Baek menjulurkan lidah pada Jung Hwan, kami akan mencari Mak Bong. Lalu menarik Won pergi. Wkk
Tiga sekawan pergi mencari Mak Bong tapi tidak bisa menemukannya. Choi Won akhirnya memutuskan untuk kembali dan melihat Rang dulu.
So Baek langsung ingin pergi dengan Choi Won. Ini membuat Kkeok Jung kesal, So Baek kau hanya memikirkan pencuri kuda saja dalam hatimu. Kkeok Jung pergi meninggalkan mereka.
Choi Won memegang lengan So Baek, Apa kau benar-benar tidak mengerti perasaan Kkeok Jung?
So Baek tidak mengerti : perasaan Kkeok Jung? (astaga..kasihan sekali Kkeok Jung haha)
Choi Won dan So Baek jalan lagi, tapi mereka hampir bertemu Do Mun. Choi Won langsung menarik So Baek untuk sembunyi di satu tempat.
Choi Won mendengar Do Mun semakin mendekat, ia reflek memeluk So Baek. So Baek tertegun dan semakin jatuh cinta pada Choi Won haha
Nenek heran melihat Rang belum tidur dan ingin mengajaknya tidur, tapi Rang menolak, ia ingin menunggu sampai ayahnya pulang.
Untungnya Choi Won segera tiba bersama So Baek. Rang gembira sekali dan melompat ke gendongan ayahnya.
Geo Chil juga sebenarnya menunggu So Baek. Ia menyiapkan makanan untuk peringatan kematian Ibu So Baek/Jesa (Bisa dilihat dari sendok kayu yang ditancapkan secara vertikal dalam mangkuk nasi, https://en.wikipedia.org/wiki/Jesa)
Geo Chil ingat, ia juga memiliki dendam membara pada Kim Chi Young. Geo Chil menyerang pengawal istana dan lari ke arah Kim Chi Young, ia teriak2..kembalikan istriku. Istriku..Kembalikan istriku! Geo Chil mengangkat palu dan siap memukul Kim Chi Young.
Tapi kakinya ditahan oleh So Baek kecil. Ayah! Ayah!
Geo Chil masih tampak murka dan sakit hati saat mengenang peristiwa itu. So Baek datang, ia langsung ingin makan, tapi tangannya ditepis oleh ayahnya. Geo Chil marah karena So Baek cinta buta pada seorang duda sampai melupakan hari peringatan kematian ibunya.
So Baek terkejut dan tampak bersalah, benar..hari ini adalah hari kematian Ibu. Bagaimana aku bisa lupa..So Baek berusaha merayu ayahnya, tapi kali ini ayahnya tetap kesal, kau ini benar2 tidak berguna. Geo Chil pergi dengan kesal.
Choi Won menunggui Rang tidur sambil membuka buku kedokteran Geumgwe. Choi Won menemukan surat dari Da In.
Da In menulis : Tuan, buku Geumgwe buyeongbang ini diberikan pada saya untuk menyembuhkan Rang oleh Yang Mulia Putra Mahkota. Anda harus menggunakan buku ini untuk menyembuhkan Rang. Anda pasti bisa melakukannya, Tuan. Meskipun Yang Mulia saat ini salah paham kepada anda, tapi satu saat nanti Yang Mulia pasti akan mengerti ketulusan anda. Dan saya..saya tidak bisa membalas hutang budi saya lagi kepada anda. Saya mohon jangan maafkan saya..dan keluarga saya.
Da In menulis surat itu sambil menangis. Won menyentuh bekas air mata Da In di kertas itu.
Da In ingin menyingkirkan daftar jalan darah yang tergantung di dindingnya, tapi ia tidak sanggup dan menangis. Karena di kertas itu ada tanda yang dibuat oleh Choi Won, Da In tidak bisa membuang Won dari dalam hatinya.
Paginya, Jung Hwan pergi ke kediaman Jang dan sedikit terkejut melihat Da In menemuinya. Ia mengerti Tuan Jang adalah ayah angkat Da In, jadi Da In mungkin tidak akan dipecat seperti dirinya. Jadi kenapa kau ada di rumah di saat seperti ini?
Da In menyajikan teh dan berkata ia merasa tidak enak badan. Jung Hwan mengerti, ia juga tahu apa yang dilakukan Da In demi membela Choi Won, kau pergi kesana-sini dan melakukan semuanya sendirian. Kau pasti akan jatuh sakit cepat atau lambat. Parahnya lagi, ayah angkatmu adalah Pedagang Jang Hong Dal, itu tidak baik untuk penolongmu.
Da In tanya kenapa Jung Hwan ingin bertemu ayah angkatnya. Jung Hwan ingin menanyakan sesuatu pada Tuan Jang. Da In ingin tahu soal apa.
Tuan Jang muncul, kau tidak perlu tahu.
Tuan Jang menerima Jung Hwan di kamar belajarnya, setan merah yang tidak tertandingi, kenapa kau ingin menemui pedagang kecil ini?
Jung Hwan : Karena sudah dipecat, saya jadi punya waktu. Kalau saya tahu ini akan terjadi, sejak dulu saya seharusnya menutup mata dan menerima uang suap dari pedagang dan pergi main judi di rumah perjudian.
Tuan Jang ketawa.
Jung Hwan : Dalam soal uang, waktu sangat penting jadi saya ingin tanya apa ada orang yang datang dan minta uang pada anda? Seseorang bernama Mak Bong.
Tuan Jang : Apa kau sedang menyelidikiku saat ini?
Jung Hwan : Bagaimana bisa? saya sudah dipecat saat ini, bagaimana saya punya kualifikasi untuk menyelidiki anda?
Tuan Jang ingin menyuap Jung Hwan, ia bisa memberi uang pada Jung Hwan untuk dihabiskan di rumah judi.
Jung Hwan tersenyum dingin, uang itu bagus, saya ingin memiliki banyak uang. Tapi saya tidak punya resep. Lebih tepatnya, bukti pembelian racun Jim untuk membunuh Yang Mulia, Putra Mahkota. Saya bahkan tidak memiliki surat pengakuan tertulis tentang itu. Jadi..berapa yang diminta Mak Bong dari anda?
Kata-kata Jung Hwan sukses membuat senyum Tuan Jang lenyap.
Jung Hwan jalan keluar dan bertemu Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong serta Do Mun.
Jung Hwan nyengir, kenapa anda berdua datang kesini? Di tengah hari seperti ini, pasti masalahnya sangat mendesak.
Yoon kesal sekali, kau sendiri kenapa kau datang ke sini? Kim Chi Young tidak ingin banyak bicara dan mengajak Yoon masuk.
Do Mun juga jalan ke dalam, tapi ditahan Jung Hwan, kau pikir aku tidak tahu? Luka robek yang kau buat di perutku masih sakit. Jung Hwan membalas Do Mun, ia memukul perut Do Mun.
Da In muncul dan menegur Jung Hwan, Inspektur bagaimana anda bisa melakukan itu? Jung Hwan tidak berniat untuk bertarung dengan Do Mun, aku tidak ingin menyia-nyiakan tenagaku.
Jung Hwan pergi. (Ya pergi..pergi saja dan cari Woo Young wkkk)
Kim Chi Young, Yoon dan Tuan Jang berkumpul lagi. Jang menjelaskan tentang Mak Bong yang ingin membuat transaksi menggunakan resep itu lalu Lee Jung Hwan datang karena ia juga sudah mengetahui soal itu. Mereka harus mendapatkan dokumen itu dan menimbang perlu tidaknya membunuh Mak Bong.
Tuan Jang tampak cemas, ia sudah membuat kesepakatan dengan Mak Bong untuk memberinya uang kalau Mak Bong memberikan semua dokumennya, tapi sampai sekarang Mak Bong tidak kembali. Tuan Jang sudah mengirim orang tapi tetap tidak menemukan Mak Bong. Yoon mulai panik, bagaimana kalau dia mendapat uang dari orang lain? Dia pasti akan menyerahkan surat itu.
Jung Hwan jalan tanpa semangat ke arah danau, tempat Woo Young biasa mencuci baju. Woo Young lari menyongsong Jung Hwan, apa Tuan menemukan resep dan surat2 itu?
Jung Hwan : Kenapa kau disini?
Woo Young jongkok lagi, ia kelihatan kesal. Disini adalah tempat mencuci baju. Ia selalu mencuci disini di jam seperti ini.
Jung Hwan : Begitu ya.
Woo Young marah, sekali melihat saja dan saya tahu kalau Tuan belum menemukan resep itu. Woo Young kesal sekali, setan merah apa, yang membuat orang tidak bersalah harus menderita ketidakadilan dan menghilangkan bukti yang berharga.
Jung Hwan : Aku akan menemukannya.
Woo Young : Kapan anda akan bisa menemukannya?
Woo Young menjatuhkan diri ke tanah dengan kesal, ia melepas tongkat untuk mencuci. Jung Hwan ikut jongkok di samping Woo Young, ia janji : Aku pasti akan menemukannya.
Woo Young menangis putus asa, ini adalah kesempatan sempurna untuk kakak saya agar bisa membersihkan namanya. Kalau kami memliliki bukti itu, Rang kami, saya dan kakak bisa hidup bersama.
Jung Hwan tidak tahu harus berkata apa, ia kesal dengan dirinya sendiri lalu mulai memukuli baju yang dicuci Woo Young dengan keras, semakin lama semakin keras. Setengah membantu, setengah melampiaskan kemarahannya sendiri. Sudah kubilang jangan cemas, aku pasti akan menemukan resep itu.
Woo Young heran, apa yang anda lakukan? Woo Young merebut tongkat di tangan Jung Hwan dan ngomel panjang pendek, Jika Tuan punya waktu melakukan ini, anda harus bergegas dan menemukan resep itu.
Jung Hwan mengangguk-angguk: Ya. Memang seharusnya begitu.
Jung Hwan mencemaskan Woo Young, Inspektur Im mungkin selalu membuatmu kesulitan. Apa kau bisa menahannya?
Woo Young : Tuan mencemaskan saya sekarang? Kecemasan seperti itu tidak membuat saya senang. Pergi dan temukan resep itu.
Jung Hwan menepuk-nepuk kepala Woo Young, baiklah aku tahu. Aku pasti akan menemukan resep-resep itu untukmu. Jung Hwan menepuk punggung Woo Young dengan keras sambil berdiri. Wkk
Jung Hwan jalan pergi. Woo Young berdiri dan teriak, benar! Tuan harus menemukannya!
Jung Hwan hanya melambaikan tangan. Woo Young memegang kepalanya yang tadi ditepuk-tepuk Jung Hwan. (Rewind..ulangi lagi )
Kepala Pengawal Seo menunggu Jung Hwan dan mengantarnya menemui PM Yi Ho. Jung Hwan lapor semuanya pada PM Yi Ho. Kalau Jubu Min meninggalkan resep dan surat pengakuan.
Jung Hwan : Choi Won menyerahkan bukti-bukti itu pada saya dan saat saya menggunakan bukti itu untuk menyelidiki kembali kasus pembunuhan Min Do Saeng, saya dipecat.
Surat pengakuan itu memuat semua instruksi keji yang ia terima dari Tuan Kim Chi Young untuk mencelakai Yang Mulia. Termasuk resep-resepnya. Karena perintah itu, Min Do Saeng memberikan resep medis berbahaya untuk Yang Mulia. Choi Won, memberikan semua bukti itu kepada saya.
PM Yi Ho berbalik, lalu ..dimana resep dan surat pengakuan itu sekarang?
Ups..Jung Hwan tidak bisa menjawabnya. PM Yi Ho tidak sabar, aku tanya dimana surat2 itu?
Choi Won membaca buku kedokteran Geumgwe, ia tidak mengerti kenapa tidak ada kemajuan dalam kondisi Rang. Won mulai sadar, ini bukan karena metode pengobatannya. Masalahnya karena badannya lemah dan kelelahan.
Choi Won mencoba metode pengobatan lain, ia melakukan moksibasi dan minta Rang menahannya.
Choi Won meracik obat baru dibantu So Baek. So Baek dengan sembrono memegang poci obat yang panas. Tangannya terbakar. Choi Won terkejut, kau tidak apa-apa? kenapa kau memegangnya?
Choi Won meniup tangan So Baek. Membuat hati So Baek semakin berbunga-bunga. Meskipun Choi Won tidak bermaksud apa-apa.
Kkeok Jung melihat keduanya dari jauh, bisa dibayangkan seperti apa perasaan Kkeok Jung.
Malamnya, Choi Won meminumkan obat dan melakukan moksibasi lagi untuk merawat Rang. Rang tampak menahan panas, Won hanya memegang tangan anaknya, dan mohon agar Rang bertahan.
Choi Won tanya apa Kkeok Jung sudah menemukan Mak Bong. Kkeok Jung bingung, Mak Bong bagaikan lenyap ditelan bumi dan ia juga tidak menerima pesan dari Tuan Lee Jung Hwan. Kkeok Jung janji akan membantu menemukan Mak Bong untuk Won.
Choi won berterima kasih. Kkeok Jung berkata, setelah aku membantumu menemukannya, kau harus meninggalkan tempat ini dan juga pergi dari hati So Baek.
Jang Geum melaporkan kondisi kesehatan Raja Jungjong pada PM Yi Ho. Raja tidak bisa turun takhta dan juga ada banyak tekanan dari segala penjuru, itu membuat kesehatan Raja semakin memburuk.
PM Yi Ho kelihatan sedih, lalu berkata akan berdoa memohon hujan mewakili ayahnya. PM Yi Ho ingin menghibur hati rakyat yang sudah menderita dan meringankan beban ayahnya.
Jang Geum mengerti tapi menasehati PM Yi Ho, jika Yang Mulia melakukan itu dan hujan tetap tidak turun juga, situasi ini akan menjadi bumerang untuk anda.
PM Yi Ho tahu itu, yang terburuk adalah kematianku.
Jang Geum terkejut. Yang Mulia..bagaimana anda bisa mengatakan itu? PM Yi Ho dengan yakin berkata ia tidak akan mati semudah itu. Aku memutuskan untuk bertahan hidup.
Ratu Munjeong menanggapi dingin rencana PM Yi Ho, jadi dia ingin mendapatkan hati rakyat. GP Gyeong Won membela kakaknya, Kakak benar-benar sangat berbakti, demi Ayahanda..
Ratu memotongnya, Daegun..apa dia memanggil Omma Mama-nya dengan panggilan Jung Jeon Mama karena dia berbakti pada orang tua? Penghinaan yang diderita ibunda dari kakakmu, kau harus mengingat itu.
Gyeong Won tampak bingung. Ratu Munjeong menekankan, apapun yang terjadi saat upacara doa minta hujan, kau harus mengikuti perintahku. Apa kau mengerti?
GP Gyeong Won mohon agar PM Yi Ho tidak pergi, sangat berbahaya untuk anda meninggalkan istana di waktu seperti ini. PM Yi Ho tanya apa artinya "di saat seperti ini"
GP Gyeong Won tidak bisa menjelaskannya, ia hanya berkata kalau hati rakyat sedang dalam kepanikan karena kekeringan yang melanda. Jika Putra Mahkota meninggalkan istana, bagaimana jika rakyat yang marah itu..
PM Yi Ho mengerti, kau takut kalau aku akan terluka jika orang-orang itu melemparkan batu? Apa karena itu kau merasa cemas?
GP Gyeong Won memutuskan untuk ikut bersama PM Yi Ho. PM Yi Ho tidak setuju, kau tidak bisa melakukan itu, tetaplah di istana dan ada di sisi Ayahanda. GP Gyeong Won mengaku, Hyungnim, saya takut pada Ibunda jadi saya tidak pernah mengatakan ini, tapi saya tidak pernah menginginkan posisi anda. Saya ingin ikut juga, saya ingin menghalangi batu-batu itu untuk anda.
Pihak Chun Bong senang karena PM Yi Ho akhirnya membuat keputusan yang tepat. Putra Mahkota memang pantas menjadi Raja, Yang Mulia tidak takut menghadapi kemarahan rakyat dan membuat keputusan seperti itu. Jika upacara mendatangkan hujan bisa menenangkan kemarahan rakyat maka sepertinya krisis akan bisa diubah menjadi kesempatan.
Mereka sadar Faksi Soyun tidak akan diam saja dan mereka juga tidak boleh berdiam diri. Mereka akan memastikan keselamatan PM Yi Ho selama upacara meminta hujan.
Chun Bong menemui Geo Chil dan memintanya melindungi PM Yi Ho. Geo Chil hanya menyeringai. Chun Bong mendesak Geo Chil, kalau kau tidak mau putrimu dan Kkeok Jung menjadi bandit seumur hidupnya, ambil palumu dan ikut aku.
Jung Hwan terus mencari Mak Bong sambil mengintai Do Mun dan Gon Oh. Kedua orang itu juga belum menemukan Mak Bong.
Jung Hwan menghadap PM Yi Ho dan melaporkan ini. PM Yi Ho heran, kalau mereka belum mendapatkan orang itu, dimana sebenarnya orang itu? Jung Hwan janji, ia pasti menemukan Mak Bong.
PM Yi Ho masih ragu: Apa Choi Won benar-benar menyerahkan resep dan surat pengakuan yang ditinggalkan Min Do Saeng? Tapi Choi Won...membuat perjanjian dengan mereka dan bahkan membunuh seseorang (Deok Pal).
Jung Hwan : Apa Yang Mulia mendengarnya mengakui itu? Kalau itu hanya kesalahpahaman Yang Mulia..
PM Yi Ho tampak sensitif, bahkan kau berkata kalau ini adalah kesalahpahaman?
Jung Hwan : Saya mengatakan itu karena saya tahu betapa mengerikannya salah paham itu. Karena saya pernah salah paham pada Choi Won dan menuduhnya sebagai pembunuh. Saya takut Yang Mulia akan membuat kesalahan yang sama dengan saya. Saya harap Yang Mulia bisa mendengar kata-katanya sekali saja.
PM Yi Ho setuju, aku akan meninggalkan istana untuk berdoa memohon hujan, jika Choi Won benar-benar ingin mengatakan sesuatu padaku, katakan padanya untuk datang ke kediaman sementaraku.
Jung Hwan mengiyakan.
Choi Won memeriksa nadi Rang dan wajahnya tampak muram. Rang cemas, Ayah...aku masih belum ada kemajuan lagi?
Rang bingung, kukira aku semakin baik karena aku tidak batuk atau muntah darah lagi. Lalu Choi Won nyengir lebar, kau sudah banyak kemajuan!! Rang senang sekali, benarkah?
Rang jadi marah dan memukuli ayahnya, Ayah ..kau benar-benar jahat. Wajah ayah sama sekali tidak berubah saat berbohong, Aku tidak akan membiarkan ayah merawatku dengan akupuntur lagi!
Choi Won terkejut, Rang ..kau takut ya? Ayah cuma bercanda.
Rang memalingkan mukanya, masih marah. Ayah jahat karena masih bercanda padahal aku sakit, bagaimana aku bisa mempercayai ayah seperti itu dan membiarkannya mengobatiku? Lebih baik kakak tabib itu saja yang mengobatiku. Aku tidak mau diobati Ayah lagi.
Choi Won kebingungan, putriku ...apa kau benar-benar marah? Ayah salah, ini karena kau sudah semakin baik, jadi ayah sangat gembira.
Rang ganti nyengir lebar, aku bercanda dengan ayah! hahaha..
So Baek dan Kkeok Jung menemui keduanya. So Baek senang sekali karena kondisi Rang semakin baik. Rang menoleh ke Kkeok Jung, paman Kkeok Jung, apa kau tidak merasa senang? Aku semakin membaik.
Kkeok Jung tampak bingung, aku..aku senang. (semua paman sangar tidak berkutik di depan Rang) Kkeok Jung menyerahkan surat dari Setan merah.
Choi Won segera membacanya, surat dan resep itu masih belum ditemukan. Tapi jelas ini bukan perbuatan Jang Hong Dal seperti katamu. Dan Yang Mulia Putra Mahkota ingin bertemu denganmu saat ia berdoa memohon hujan. Kau harus mengambil kesempatan ini untuk menghilangkan kesalah-pahaman Yang Mulia, benar kan?
Keberadaan Mak Bong juga masih belum diketahui, jadi kalau kau ingin membersihkan namamu, kau jelas membutuhkan bantuan Yang Mulia.
Choi Won memikirkan ini semalaman dan memutuskan menemui PM Yi Ho setelah Putra Mahkota berdoa untuk minta hujan.
Paginya, Choi Won ingin pergi bersama rombongan Geo Chil. Rang menghalanginya, Ayah ..kau tidak boleh pergi. Choi Won membujuk Rang. Rang tidak mau mendengar, ia ingin ikut ayahnya. Chun Bong memarahi Rang dan membuat Rang menangis.
Choi Won minta tolong Nenek menjaga Rang, ia sudah menyiapkan semua obat untuk anaknya dan Nenek hanya perlu memberikan obat itu sesuai waktunya.
Rang menangis, Tidak mau. Aku tidak mau berpisah dengan ayah lagi.
Geo Chil melirik putrinya, ia minta So Baek menjaga Rang. So Baek protes, tapi bujukan Won berhasil membuatnya setuju menjaga Rang.
Ratu Munjeong mendengar laporan Kim Chi Young dan adiknya bahwa GP Gyeongwon akan ikut bersama PM Yi Ho untuk berdoa meminta hujan. PM Yi Ho juga sudah menyetujuinya. Ratu tidak mengerti, apa yang akan dilakukan Gyeongwon disana.
Kim Chi Young dan Yoon membujuk Ratu, satu saat GP Gyeongwon akan naik takhta jadi tidak ada salahnya ia melihat realita itu. Ratu mengerti, putranya harus menjadi lebih kuat. Ratu mengeluarkan surat perintah peoni. Mereka harus menghabisi PM Yi Ho dan tidak boleh melukai GP Gyeongwon sedikit pun.
PM Yi Ho keluar dari istananya bersama Kasim Hwang dan Pengawal Seo. Ia jalan melewati para Menteri dan naik ke tandunya.
GP Gyeong Won duduk di kursi tandu. Penasehat Kanan Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong, Gon Oh dan tabib Lee saling melirik penuh arti. Da In menyadari bahwa mereka pasti merencanakan sesuatu.
Da In terkejut melihat Do Mun, yang menyamar menjadi satu dari pembawa tandu PM Yi Ho. Oh no..
Iring-iringan PM Yi Ho melewati hutan. Geo Chil, Choi Won, Kkeok Jung dan Chun Bong juga sudah mengamati mereka. Geo Chil tidak mengerti, katanya ada banyak orang yang akan datang membunuh PM Yi Ho, kenapa hanya orang2 tidak berguna itu yang mengikuti Yang Mulia?
Choi Won melihat rombongan perawat dan tabib istana, ia melihat Da In. Choi Won menghela nafas.
Geo Chil melihat Kim Chi Young diantara rombongan itu, ia langsung murka, itu...si bastard itu! Geo Chil ingin lari menyerang Kim Chi Young. Tapi Chun Bong menahannya, sekarang bukan waktunya. Jangan melakukan tindakan yang sembrono. Geo Chil terpaksa menahan dirinya.
Chun Bong melihat rombongan pembawa panji-panji. Ia memberi kode pada mereka, lalu empat petugas paling belakang melambatkan langkahnya dan lari ke arah Chun Bong. Mereka memberikan seragam mereka untuk Choi Won, Geo Chil, Kkeok Jung serta Pal Son.
Choi Won dkk langsung jalan dalam rombongan PM Yi Ho. Mata Geo Chil tidak melepaskan pandangan dari Kim Chi Young, dendamnya sudah mengakar kuat. Sementara Won, tidak melepaskan pandangannya dari Da In.
So Baek mengamati hanbok milik "Nona cantik itu", kenapa Nona cantik itu memberikan baju ini untukku? Rang datang membujuk 'hyung-nya'.
So Baek menyebut Rang sebagai 'si pintar'. Rang ingin pergi bersama ayahnya tapi So Baek tidak bisa mengantar Rang. So Baek juga heran sendiri, kenapa ia sulit mematuhi perintah ayahnya tapi begitu mudah mengikuti perintah ayah Rang.
Rang yang pintar langsung mengerti, kalau kakak membawaku kesana, aku akan sedikit lebih menyukai kakak daripada kakak tabib yang cantik itu. Ayahku juga suka orang yang kusukai. Wkkk..
So Baek yang memang kurang brilian langsung terbujuk, benarkah? Hehe..
So Baek memakaikan baju anak laki untuk Rang dan menyelinap keluar markas saat Nenek tertidur.
Rombongan PM Yi Ho beristirahat. Da In duduk di dekat pohon, ia kelihatan pucat dan lemah. Da In mengusap dahinya. Tiba-tiba ada orang yang mengulurkan sapu tangan.
Da In mendongak dan terkejut saat melihat Choi Won. Perlahan ia mengambil sapu tangan dari tangan Won.
Choi Won terlihat sedih : Kenapa kau seperti ini? Kau terlihat lebih sakit daripada Rangku, apa yang harus kulakukan? Jangan sampai sakit.
Setelah mengatakan itu, Choi Won menyelinap pergi. Da In susah payah menahan tangisnya.
Geo Chil mengamati Kim Chi Young, ia tidak tahan lagi. Geo Chil menghunus pisau dan mengikuti Kim Chi Young. Untung Choi Won melihatnya dan mencegah Geo Chil.
Geo Chil marah, tapi Won juga memiliki dendam dengan Kim Chi Young. Aku menjadi seperti ini karena orang itu, orang itu membunuh teman masa kecilku dan bahkan menjadikanku sebagai kambing hitam. Orang itu menyebabkan ayahku menggantung diri dan membuat adik serta putriku menjadi budak.
Geo Chil : Itu sebabnya, orang itu pantas dibunuh.
Choi Won menahan Geo chil, orang itu tidak berharga untuk mati di tangan kita. Pikirkanlah So Baek, apa kau ingin mati di depan putrimu?
Kata-kata Choi Won berhasil membuat Geo Chil mengurungkan niatnya. Geo Chil susah payah menahan emosinya.
Choi Won mencoba mendengar apa yang dibicarakan Kim Chi Young, Yoon dan Do Mun. Mereka membicarakan rencana untuk membunuh PM Yi Ho, saat ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Putra Mahkota, tidak boleh sampai ada kesalahan. Kalau ini sampai gagal, bukan hanya Do Mun yang mati, tapi Tuan Jang juga.
Yoon minta Do Mun mengingat, saat kita membunuh Min Do Saeng, kita mempunyai Choi Won sebagai kambing hitam, tapi saat ini kita tidak punya kambing hitam.
Choi Won geram sekali saat mendengar ini. Tapi ada orang lain yang juga mencuri dengar percakapan ini. Gyeongwon Dae-gun. Gyeongwon terjatuh karena tidak percaya pendengarannya.
Choi Won segera mendekati Gyeongwon. Daegun Mama.
Gyeongwon mengira Won kerja sama dengan pamannya, bagaimana mereka bisa mengkambing-hitamkan orang dan kerjasama untuk membunuh Hyungnim? Aku tidak bisa duduk disini dan diam saja. Aku harus pergi ke sisi Hyungnim dan melindunginya.
Choi Won menahan Gyeongwon, anda benar-benar ingin melindungi kakak anda? Kalau begitu, saya mempunyai rencana untuk anda.
Pengawal Seo mendekati PM Yi Ho, Yang Mulia, kami sudah siap berangkat. PM Yi Ho mengerti, ia menarik nafas.
Kim Chi Young memberi kode pada seorang pemanah yang bersembunyi di balik bebatuan. Chun Bong minta semua bandit bersiap. Geo Chil, Kkeok Jung dan Pal Son menyadari kehadiran mereka.
Kim Chi Young memberi kode pada Do Mun. Do Mun mengerti. Ia mulai mengendap-endap sambil mengeluarkan pisaunya siap menikam punggung PM Yi Ho. Geo Chil melihat ini, ia sudah ingin menyerang Do Mun.
Yoon melirik ke arah PM Yi Ho, semua tegang. Tiba-tiba terdengar teriakan Kasim Hwang, Yang Mulia...!!!
Do Mun terkejut, ia bergegas jongkok kembali, pasukan pemanah dan Chun Bong menarik diri. Kasim Hwang lapor dengan wajah panik, Yang Mulia..ada masalah besar. PM Yi Ho heran, apa yang terjadi?
Kasim Hwang : Gyeongwon Daegun Mama menghilang!
PM Yi Ho terkejut. Yoon Won Hyeong langsung panik bagaikan kebakaran jenggot, ia langsung memerintah semua mencari Gyeongwon. Kim Chi Young memberi kode pada Do Mun untuk membatalkan misi.
Geo Chil tampak bingung, apa yang terjadi? Sementara Chun Bong tampak kagum dengan strategi Choi Won, ini pasti perbuatan dukun itu, sepertinya ia cukup bagus untuk masalah ini.
Choi Won membawa Gyeongwon ke dalam hutan. Gyeongwon tanya apa benar, Choi Won adalah orang yang sudah dijebak itu. Choi Won membenarkan. Gyeongwon tanya mereka akan pergi kemana.
Choi Won ingin membawa Gyeongwon ke tempat dimana Gyeongwon bisa bersembunyi untuk sementara.
Mereka bertemu dengan So Baek dan Rang. So Baek menjelaskan kalau Rang terus memaksanya untuk pergi. Rang minta ayahnya tidak memarahi So Baek, ini semua karena idenya. Rang mengenali Gyeongwon, Tuan muda. Anda tuan muda jahat yang berkata bahwa ayahku adalah kriminal berbahaya!
Gyeongwon bicara kasar pada Choi Won dan Rang langsung protes, kau berani bilang seperti itu pada ayahku? Tidak sopan. Choi Won tidak memperpanjang lagi, ia minta So Baek membawa Gyeongwon ke markas mereka. So Baek terkejut, kau ingin aku membawa tuan muda jahat ini pulang? Choi Won mengiyakan lalu bergegas kembali ke rombongan PM Yi Ho.
So Baek membawa dua anak ini ke markas mereka, tapi keduanya selalu bertengkar. So Baek akhirnya mendorong keduanya untuk berkelahi saja, anak kecil biasa berkelahi, ayo.
Gyeongwon marah, lancang! gadis ini! So Baek marah disebut sebagai 'gadis' oleh Gyeongwon.
Rang geli dan berkata kalau tinju So Baek-hyungnya benar2 kuat. Rang menjulurkan lidah pada Gyeongwon. Gyeongwon bicara kasar lagi pada So Baek. So Baek marah dan menjitak Gyeongwon, beraninya kau. Aku ini lebih tua darimu! Apa kau pikir mengenakan baju bagus adalah segalanya? Kau harus belajar sopan santun juga seperti anak pintar kami.
Gyeongwon : Lancang! Apa kau tahu siapa aku?
Baik So Baek maupun Rang tidak peduli, memangnya kau siapa? Oya, tentu saja kau adalah Tuan muda bertabiat jelek.
Gyeongwon Daegun benar-benar stres haha...
PM Yi Ho kembali ke istana dengan perasaan kacau, ia merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi adiknya. PM Yi Ho mendengar laporan Menteri, mereka sudah mengerahkan segalanya untuk menemukan Daegun, lebih baik Yang Mulia segera menjalankan upacara memohon hujan.
PM Yi Ho tanya apa mereka juga belum menemukan adiknya. Menteri itu membenarkan, meskipun kami sudah mengirim orang untuk mencari Pangeran tapi kami masih ..
PM Yi Ho teriak pada Pengawal Seo, apa yang kau lakukan? Kau juga harus pergi dan menemukan adikku.
Menteri itu terkejut, Yang Mulia..orang ini harus melindungi anda.
PM Yi Ho : Aku bahkan tidak bisa melindungi adikku, bagaimana aku bisa melindungi rakyatku? Kalian harus menemukan adikku, dia harus ditemukan.
Semua mengiyakan. Tapi PM Yi Ho terlalu terpukul dengan menghilangnya Gyeongwon, ia hampir jatuh. Semua terkejut dan memegang PM Yi Ho, Yang Mulia! Dimana tabib istana dan tabib wanita dari Istana Timur?
Da In segera maju ingin memeriksa nadi PM Yi Ho, tapi PM Yi Ho mengibaskan tangan Da In, tidak apa-apa. Air..
Menteri teriak, cepat ambilkan air!
Kim Chi Young, Yoon dan Gon Oh mengamati PM Yi Ho, apa yang harus kita lakukan? Yoon takut terjadi sesuatu pada Daegun mereka, kalau kita tidak memiliki Daegun, apa untungnya kita membunuh Putra Mahkota?
Kim Chi Young melihat Da In dan mengejarnya. Kim Chi Young memberikan surat perintah dari Ratu dengan racun bi-sang (arsenik).
Kim Chi Young ingin Da In memasukkan arsenik ke dalam air minum PM Yi Ho. Ini adalah perintah dari Ratu dan juga ujian apa Da In memang bisa menjadi kaki dan tangan Kim Chi Young.
Da In menolaknya, saya adalah seorang tabib yang menyelamatkan nyawa orang, bukan pembunuh yang mencabut nyawa.
Kim Chi Young mengancam Da In, kalau tidak bisa, maka ayah angkat Da In yang akan mati. Kim Chi Young mengambil kembali bubuk arsenik itu dan menyuruh Gon Oh membunuh Tuan Jang. Da In mencegahnya, jangan..saya mohon jangan. Kim memberikan arsenik itu pada Da In, jadi apa kau akan memasukkan ini? Cepat berikan ini untuk PM Yi Ho.
Da In gemetaran, ia jalan tapi hampir jatuh. Lalu Da In berbalik dan memohon pada Kim Chi Young, saya mohon, jangan lakukan ini. Seorang manusia tidak seharusnya melakukan ini. Kim Chi Young menyuruh Gon Oh melenyapkan Da In secara diam-diam.
Jung Hwan masih mencari Mak Bong, ia ingat surat balasan dari Choi Won : Mak Bong jelas tidak menghilang, tapi ia pasti diculik oleh seseorang.
Jung Hwan mengerti Mak Bong adalah pedagang sejati, jadi ia pasti akan menggunakan resep-resep itu untuk mendapatkan keuntungan. Tiba-tiba Jung Hwan melihat seorang pedagang membuka pintu gudang. Ia terkejut karena melihat bayangan Mak Bong yang terikat dalam gudang itu.
Choi Won jalan di tengah hutan dan tanpa sengaja melihat Gon Oh menyeret Da In yang terikat. Jelas sekali kalau Gon Oh ingin membunuh Da In.
Choi Won murka, Choi Won lari dan menerjang Gon Oh. Da In terkejut melihat Won, Tuan! Da In menangis dalam pelukan Choi Won. Choi Won langsung menarik Da In untuk lari.
Jung Hwan juga mengejar para penculik Mak Bong, melumpuhkan mereka dan mendapatkan Mak Bong kembali.
Da In dan Choi Won berhenti sejenak. Da In berkata bahwa lukisan bunga peoni yang ada di kantong obat Rang adalah lukisan Yang Mulia Ratu jika ia melukis perintah rahasianya.
Choi Won terkejut. Tapi karena mereka berhenti, keduanya tertangkap.
Choi Won dan Da In diikat dan disembunyikan dalam pondok terpencil di hutan. Gon Oh dan yang lain menunggu perintah Kim Chi Young. Setelah Kim Chi Young datang, maka Gon Oh langsung menghunus pedang untuk membunuh keduanya.
Tiba-tiba terdengar suara : Tunggu! Tuan Jang datang bersama Do Mun. Ia mohon agar Kim Chi Young tidak membunuh Da In. Jang sudah mendapatkan resepnya sejak awal. Do Mun menunjukkan semuanya. Kim Chi Young tidak percaya, kau berani..
Tuan Jang tidak ingin melawan Yang Mulia Ratu maupun Kim Chi Young. Ia hanya ingin menggunakannya untuk menebus nyawa Da In, jadi kalau Tuan bersedia mengampuninya, saya akan memberikan resep itu pada anda. Kim Chi Young setuju untuk melepaskan Da In.
Kim Chi Young tanya dimana surat pengakuannya. Tuan Jang berkata harus menahannya dulu sementara ini, setelah Kim Chi Young berjanji tidak akan pernah melibatkan Da In lagi dalam masalah mereka, maka ia akan menyerahkan semuanya pada Kim Chi Young.
Tuan Jang : Kalau begitu kita bertemu lagi nanti, ayo.
Da In ditarik oleh Do Mun. Tapi Da In teriak2 memanggil Won, Tuan! Paman! tolong selamatkan Tuan, Paman! Tapi tidak ada yang mendengarkan Da In.
Gon Oh mendekat dan mulai mengayunkan pedangnya. Kali ini ia merasa pasti bisa membunuh Choi Won.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
Notes
Oya, Im Kkeok Jung ternyata benar-benar pernah hidup. Dia memang pemimpin pemberontak. Im Kkeok Jung ditangkap dan dieksekusi tahun 1552, tahun ke-7 pemerintahan Raja Myeongjong (Gyeongwon Daegun)
Raja Myeongjong juga sudah lama ingin lepas dari bayang-bayang pamannya, Menteri Yoon Won Hyeong. Jadi pada tahun 1565, Myeongjong menghukum mati pamannya sendiri.
Tuan Jang mengambil pisau dan menyerang Won. Tapi Won bisa mengatasinya dengan mudah. Choi Won ganti mengancam leher Tuan Jang dengan pisau. Da In menangis dan memohon keduanya agar tidak seperti ini. Choi Won murka, kau jelas melihat resep dan surat pengakuan yang dibawa orang itu kesini, dimana itu? Kalau kau tidak mengatakannya, kau akan kehilangan nyawamu.
Da In menangis, Tuan..saya mohon jangan seperti ini. Dia sudah seperti ayah kandung saya sendiri, saya mohon jangan seperti ini di depan saya.
Choi Won menoleh dan baru menyadari betapa tersiksanya Da In. Choi Won tampak serba salah, akhirnya ia membuang pisaunya dan pergi dengan marah.
Tuan Jang meraih pisau dan ingin mengejar Won. Tapi Da In menahan kaki ayah angkatnya. Tuan Jang marah, lepaskan aku! Hanya kalau ia mati maka aku bisa hidup!
Da In menangis, tidak. Sama seperti paman, Tuan itu juga adalah penolongku. Tuan Jang tidak percaya, ia marah dan kecewa sekali pada Da In. Tiba-tiba Tuan Jang teriak kesakitan, ia memegang kepalanya. Sepertinya Tuan Jang terkena stroke ringan.
Kkeok Jung dan So Baek bertempur melawan Do Mun. Kali ini mereka berhasil menjatuhkan Do Mun. Tapi anak buah Do Mun muncul dan mengejar mereka.
Keduanya bertemu Choi Won. Kkeok Jung dan Choi Won sempat menjatuhkan beberapa pengawal Tuan Jang. Kkeok Jung tanya apa Won menemukan Mak Bong. Won menggeleng dengan putus asa. Keduanya lari lagi karena Do Mun muncul lagi mengejar mereka.
So Baek terpisah dengan mereka dan berusaha kabur dari kediaman Jang. Da In melihatnya. So Baek berusaha melompati pagar, tapi justru melihat Gon Oh patroli bersama anak buahnya di dekat kediaman Jang.
Da In muncul dan menarik So Baek ke kamarnya.
Kkeok Jung dan Choi Won berhasil lari dan meloloskan diri dari Do Mun. Kkeok Jung mengajak Won pergi.
Da In memasukkan So Baek ke kamarnya, ia memberi tanda agar So Baek tidak bersuara. Da In sibuk mengamati situasi di luar.
So Baek tampak bengong dengan nuansa feminim dalam kamar Da In. So Baek melihat-lihat hanbok Da In.
So Baek buru-buru melepaskan hanbok itu saat Da In menoleh. So Baek membela diri, aku tidak seperti ini karena menginginkannya. Da In mengerti, ia bisa memberikan bajunya untuk So Baek.
Da In tampak sedih, kau datang bersama Tuan kan? So Baek membenarkan. Da In memegang tangan So Baek, ia bersyukur karena Choi Won memiliki So Baek untuk melindunginya. Da In menangis.
So Baek terkejut karena air mata Da In menetes di tangannya, yang barusan tadi...apakah air mata? Apa perlindunganku terhadap pencuri kuda sebanding dengan tangisanmu?
Da In menahan kesedihannya, Rang-ie..bagaimana kondisinya?
Mak Bong ternyata masih memiliki surat Do Saeng, ia kesal sekali karena Jang tidak segera membuat kesepakatan dengannya. Tuan Jang mengirim orang untuk diam-diam membunuh Mak Bong.
Mak Bong berhasil lolos dari anak buah Jang. Tiba-tiba seorang pria melumpuhkannya dan membawa Mak Bong pergi.
Kkeok Jung gelisah karena So Baek tidak kunjung datang. Choi Won minta maaf, ia selalu menyusahkan mereka, tapi selama ia bisa menemukan Mak Bong, Choi Won janji tidak akan merepotkan mereka.
So Baek lari menemui mereka, So Baek menjadikan hanbok Da In seperti buntalan yang diikat miring di tubuhnya wkkk, ia justru heran karena kedua pria itu ada di luar dan tidak menunggunya di dalam saja. Kkeok Jung kesal, ia keluar karena mencemaskan So Baek, kau harus bergerak lebih cepat nanti.
So Baek mengambil buku dan memberikannya ke Choi Won. Nona cantik itu memberikan ini, dia berkata bahwa kau harus memiliki ini untuk menyembuhkan anak pintar itu. Choi Won terkejut, maksudmu Rang?
Choi Won tanya apa Da In mengatakan sesuatu.
So Baek berusaha mengingat, lalu ia meraih tangan Kkeok Jung untuk mencoba menggambarkan apa yang dilakukan Da In. Dia memegang tanganku seperti ini dan berkata, oh syukurlah, Tuan yang sedang kesulitan memiliki dirimu untuk melindunginya. Dan ia juga menangis.
Choi Won tampak serba salah. Kkeok Jung segera menarik tangannya karena merasa tidak enak.
Jung Hwan masih mengintai di sekitar tempat perjudian (sambil menahan kantuk dan makan permen? atau tebu wkk), tapi Mak Bong tidak muncul.
Tiba-tiba ada orang yang berdiri di dekat Jung Hwan. Jung Hwan menoleh, ternyata tiga sekawan. Won, Kkeok Jung dan So Baek.
Jung HWan bicara dengan Won, kau ini ceroboh juga, kau tahu Inspektur Im mencarimu tapi kau tetap tidak kenal takut. Choi Won berkata sudah mengusir mereka semua.
Jung HWan : Benarkah? Kau lumayan juga. Tapi bagaimana kau tahu aku disini?
Choi Won : Kabar tentang setan merah dari Uigeumbu yang pergi ke tempat judi setiap hari setelah dipecat dari kantor sudah menyebar kemana-mana.
Jung Hwan langsung membela diri, itu demi menangkap Mak Bong. Choi Won berkata ia melihat Mak Bong masuk ke kediaman Jang Hong Dal.
Jung Hwan mengerti, ada nama Tuan Jang dalam surat pengakuan itu jadi Mak Bong ingin mendapatkan uang dari surat itu. Kalau begitu kita harus menemui Jang Hong Dal dulu.
Choi Won : Saya sudah menemuinya.
Jung Hwan terkejut, kau? Apa kau merangkak masuk sendiri?
So Baek tiba-tiba muncul di tengah mereka, kami tidak merangkak masuk. Kami memakai kedua kaki kami dan jalan masuk. Won membenarkan, ia bisa melakukannya dengan bantuan mereka.
Jung Hwan : Jadi apa kau berhasil mendapatkan resep dan surat pengakuan itu kembali?
Choi Won : Mak Bong sudah menghilang dan Jang Hong Dal terus saja menyangkalnya. Ia berkata kalau Mak Bong adalah penipu dan mengusirnya.
Jung Hwan mengerti, sudah kuduga. Jangan cemas, serahkan saja masalah itu padaku. Aku pasti akan menemukan resep dan surat pengakuan itu.
Choi Won : Saya akan mencari Mak Bong. Tolong awasi Jang Hong Dal, jika ada pergerakan Jang Hong Dal yang tidak seperti biasanya, tolong segera beritahu saya.
Jung Hwan setuju, tapi bagaimana aku bisa mengontakmu?
So Baek muncul lagi, ia memuji Choi Won dan mengejek Jung Hwan, astaga..pencuri kuda seperti Inspektur Uigeumbu dan kau seperti anak buah pencuri kuda.
Jung Hwan tidak terima dikatakan sebagai anak buah. So Baek tetap ngoceh bahwa Choi Won jelas lebih baik dari Jung Hwan. So Baek menyebut Choi Won sebagai Tuan Pencuri kuda sementara Jung Hwan disebut nom/brengsek.
Jung Hwan mengancam So Baek, gadis ini..tunggu saja sampai kau merasakan hukuman di penjara Uigeumbu, kau akan..
Kkeok Jung : Dia tidak akan merasakannya, kami tidak akan bisa ditangkap karena kau baru saja dipecat dari kantor Uigeumbu.
Jung Hwan : Apa?
Kkeok Jung mengajak Won dan So Baek pergi. So Baek menjulurkan lidah pada Jung Hwan, kami akan mencari Mak Bong. Lalu menarik Won pergi. Wkk
Tiga sekawan pergi mencari Mak Bong tapi tidak bisa menemukannya. Choi Won akhirnya memutuskan untuk kembali dan melihat Rang dulu.
So Baek langsung ingin pergi dengan Choi Won. Ini membuat Kkeok Jung kesal, So Baek kau hanya memikirkan pencuri kuda saja dalam hatimu. Kkeok Jung pergi meninggalkan mereka.
Choi Won memegang lengan So Baek, Apa kau benar-benar tidak mengerti perasaan Kkeok Jung?
So Baek tidak mengerti : perasaan Kkeok Jung? (astaga..kasihan sekali Kkeok Jung haha)
Choi Won dan So Baek jalan lagi, tapi mereka hampir bertemu Do Mun. Choi Won langsung menarik So Baek untuk sembunyi di satu tempat.
Choi Won mendengar Do Mun semakin mendekat, ia reflek memeluk So Baek. So Baek tertegun dan semakin jatuh cinta pada Choi Won haha
Nenek heran melihat Rang belum tidur dan ingin mengajaknya tidur, tapi Rang menolak, ia ingin menunggu sampai ayahnya pulang.
Untungnya Choi Won segera tiba bersama So Baek. Rang gembira sekali dan melompat ke gendongan ayahnya.
Geo Chil juga sebenarnya menunggu So Baek. Ia menyiapkan makanan untuk peringatan kematian Ibu So Baek/Jesa (Bisa dilihat dari sendok kayu yang ditancapkan secara vertikal dalam mangkuk nasi, https://en.wikipedia.org/wiki/Jesa)
Geo Chil ingat, ia juga memiliki dendam membara pada Kim Chi Young. Geo Chil menyerang pengawal istana dan lari ke arah Kim Chi Young, ia teriak2..kembalikan istriku. Istriku..Kembalikan istriku! Geo Chil mengangkat palu dan siap memukul Kim Chi Young.
Tapi kakinya ditahan oleh So Baek kecil. Ayah! Ayah!
Geo Chil masih tampak murka dan sakit hati saat mengenang peristiwa itu. So Baek datang, ia langsung ingin makan, tapi tangannya ditepis oleh ayahnya. Geo Chil marah karena So Baek cinta buta pada seorang duda sampai melupakan hari peringatan kematian ibunya.
So Baek terkejut dan tampak bersalah, benar..hari ini adalah hari kematian Ibu. Bagaimana aku bisa lupa..So Baek berusaha merayu ayahnya, tapi kali ini ayahnya tetap kesal, kau ini benar2 tidak berguna. Geo Chil pergi dengan kesal.
Choi Won menunggui Rang tidur sambil membuka buku kedokteran Geumgwe. Choi Won menemukan surat dari Da In.
Da In menulis : Tuan, buku Geumgwe buyeongbang ini diberikan pada saya untuk menyembuhkan Rang oleh Yang Mulia Putra Mahkota. Anda harus menggunakan buku ini untuk menyembuhkan Rang. Anda pasti bisa melakukannya, Tuan. Meskipun Yang Mulia saat ini salah paham kepada anda, tapi satu saat nanti Yang Mulia pasti akan mengerti ketulusan anda. Dan saya..saya tidak bisa membalas hutang budi saya lagi kepada anda. Saya mohon jangan maafkan saya..dan keluarga saya.
Da In menulis surat itu sambil menangis. Won menyentuh bekas air mata Da In di kertas itu.
Da In ingin menyingkirkan daftar jalan darah yang tergantung di dindingnya, tapi ia tidak sanggup dan menangis. Karena di kertas itu ada tanda yang dibuat oleh Choi Won, Da In tidak bisa membuang Won dari dalam hatinya.
Paginya, Jung Hwan pergi ke kediaman Jang dan sedikit terkejut melihat Da In menemuinya. Ia mengerti Tuan Jang adalah ayah angkat Da In, jadi Da In mungkin tidak akan dipecat seperti dirinya. Jadi kenapa kau ada di rumah di saat seperti ini?
Da In menyajikan teh dan berkata ia merasa tidak enak badan. Jung Hwan mengerti, ia juga tahu apa yang dilakukan Da In demi membela Choi Won, kau pergi kesana-sini dan melakukan semuanya sendirian. Kau pasti akan jatuh sakit cepat atau lambat. Parahnya lagi, ayah angkatmu adalah Pedagang Jang Hong Dal, itu tidak baik untuk penolongmu.
Da In tanya kenapa Jung Hwan ingin bertemu ayah angkatnya. Jung Hwan ingin menanyakan sesuatu pada Tuan Jang. Da In ingin tahu soal apa.
Tuan Jang muncul, kau tidak perlu tahu.
Tuan Jang menerima Jung Hwan di kamar belajarnya, setan merah yang tidak tertandingi, kenapa kau ingin menemui pedagang kecil ini?
Jung Hwan : Karena sudah dipecat, saya jadi punya waktu. Kalau saya tahu ini akan terjadi, sejak dulu saya seharusnya menutup mata dan menerima uang suap dari pedagang dan pergi main judi di rumah perjudian.
Tuan Jang ketawa.
Jung Hwan : Dalam soal uang, waktu sangat penting jadi saya ingin tanya apa ada orang yang datang dan minta uang pada anda? Seseorang bernama Mak Bong.
Tuan Jang : Apa kau sedang menyelidikiku saat ini?
Jung Hwan : Bagaimana bisa? saya sudah dipecat saat ini, bagaimana saya punya kualifikasi untuk menyelidiki anda?
Tuan Jang ingin menyuap Jung Hwan, ia bisa memberi uang pada Jung Hwan untuk dihabiskan di rumah judi.
Jung Hwan tersenyum dingin, uang itu bagus, saya ingin memiliki banyak uang. Tapi saya tidak punya resep. Lebih tepatnya, bukti pembelian racun Jim untuk membunuh Yang Mulia, Putra Mahkota. Saya bahkan tidak memiliki surat pengakuan tertulis tentang itu. Jadi..berapa yang diminta Mak Bong dari anda?
Kata-kata Jung Hwan sukses membuat senyum Tuan Jang lenyap.
Jung Hwan jalan keluar dan bertemu Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong serta Do Mun.
Jung Hwan nyengir, kenapa anda berdua datang kesini? Di tengah hari seperti ini, pasti masalahnya sangat mendesak.
Yoon kesal sekali, kau sendiri kenapa kau datang ke sini? Kim Chi Young tidak ingin banyak bicara dan mengajak Yoon masuk.
Do Mun juga jalan ke dalam, tapi ditahan Jung Hwan, kau pikir aku tidak tahu? Luka robek yang kau buat di perutku masih sakit. Jung Hwan membalas Do Mun, ia memukul perut Do Mun.
Da In muncul dan menegur Jung Hwan, Inspektur bagaimana anda bisa melakukan itu? Jung Hwan tidak berniat untuk bertarung dengan Do Mun, aku tidak ingin menyia-nyiakan tenagaku.
Jung Hwan pergi. (Ya pergi..pergi saja dan cari Woo Young wkkk)
Kim Chi Young, Yoon dan Tuan Jang berkumpul lagi. Jang menjelaskan tentang Mak Bong yang ingin membuat transaksi menggunakan resep itu lalu Lee Jung Hwan datang karena ia juga sudah mengetahui soal itu. Mereka harus mendapatkan dokumen itu dan menimbang perlu tidaknya membunuh Mak Bong.
Tuan Jang tampak cemas, ia sudah membuat kesepakatan dengan Mak Bong untuk memberinya uang kalau Mak Bong memberikan semua dokumennya, tapi sampai sekarang Mak Bong tidak kembali. Tuan Jang sudah mengirim orang tapi tetap tidak menemukan Mak Bong. Yoon mulai panik, bagaimana kalau dia mendapat uang dari orang lain? Dia pasti akan menyerahkan surat itu.
Jung Hwan jalan tanpa semangat ke arah danau, tempat Woo Young biasa mencuci baju. Woo Young lari menyongsong Jung Hwan, apa Tuan menemukan resep dan surat2 itu?
Jung Hwan : Kenapa kau disini?
Woo Young jongkok lagi, ia kelihatan kesal. Disini adalah tempat mencuci baju. Ia selalu mencuci disini di jam seperti ini.
Jung Hwan : Begitu ya.
Woo Young marah, sekali melihat saja dan saya tahu kalau Tuan belum menemukan resep itu. Woo Young kesal sekali, setan merah apa, yang membuat orang tidak bersalah harus menderita ketidakadilan dan menghilangkan bukti yang berharga.
Jung Hwan : Aku akan menemukannya.
Woo Young : Kapan anda akan bisa menemukannya?
Woo Young menjatuhkan diri ke tanah dengan kesal, ia melepas tongkat untuk mencuci. Jung Hwan ikut jongkok di samping Woo Young, ia janji : Aku pasti akan menemukannya.
Woo Young menangis putus asa, ini adalah kesempatan sempurna untuk kakak saya agar bisa membersihkan namanya. Kalau kami memliliki bukti itu, Rang kami, saya dan kakak bisa hidup bersama.
Jung Hwan tidak tahu harus berkata apa, ia kesal dengan dirinya sendiri lalu mulai memukuli baju yang dicuci Woo Young dengan keras, semakin lama semakin keras. Setengah membantu, setengah melampiaskan kemarahannya sendiri. Sudah kubilang jangan cemas, aku pasti akan menemukan resep itu.
Woo Young heran, apa yang anda lakukan? Woo Young merebut tongkat di tangan Jung Hwan dan ngomel panjang pendek, Jika Tuan punya waktu melakukan ini, anda harus bergegas dan menemukan resep itu.
Jung Hwan mengangguk-angguk: Ya. Memang seharusnya begitu.
Jung Hwan mencemaskan Woo Young, Inspektur Im mungkin selalu membuatmu kesulitan. Apa kau bisa menahannya?
Woo Young : Tuan mencemaskan saya sekarang? Kecemasan seperti itu tidak membuat saya senang. Pergi dan temukan resep itu.
Jung Hwan menepuk-nepuk kepala Woo Young, baiklah aku tahu. Aku pasti akan menemukan resep-resep itu untukmu. Jung Hwan menepuk punggung Woo Young dengan keras sambil berdiri. Wkk
Jung Hwan jalan pergi. Woo Young berdiri dan teriak, benar! Tuan harus menemukannya!
Jung Hwan hanya melambaikan tangan. Woo Young memegang kepalanya yang tadi ditepuk-tepuk Jung Hwan. (Rewind..ulangi lagi )
Kepala Pengawal Seo menunggu Jung Hwan dan mengantarnya menemui PM Yi Ho. Jung Hwan lapor semuanya pada PM Yi Ho. Kalau Jubu Min meninggalkan resep dan surat pengakuan.
Jung Hwan : Choi Won menyerahkan bukti-bukti itu pada saya dan saat saya menggunakan bukti itu untuk menyelidiki kembali kasus pembunuhan Min Do Saeng, saya dipecat.
Surat pengakuan itu memuat semua instruksi keji yang ia terima dari Tuan Kim Chi Young untuk mencelakai Yang Mulia. Termasuk resep-resepnya. Karena perintah itu, Min Do Saeng memberikan resep medis berbahaya untuk Yang Mulia. Choi Won, memberikan semua bukti itu kepada saya.
PM Yi Ho berbalik, lalu ..dimana resep dan surat pengakuan itu sekarang?
Ups..Jung Hwan tidak bisa menjawabnya. PM Yi Ho tidak sabar, aku tanya dimana surat2 itu?
Choi Won membaca buku kedokteran Geumgwe, ia tidak mengerti kenapa tidak ada kemajuan dalam kondisi Rang. Won mulai sadar, ini bukan karena metode pengobatannya. Masalahnya karena badannya lemah dan kelelahan.
Choi Won mencoba metode pengobatan lain, ia melakukan moksibasi dan minta Rang menahannya.
Choi Won meracik obat baru dibantu So Baek. So Baek dengan sembrono memegang poci obat yang panas. Tangannya terbakar. Choi Won terkejut, kau tidak apa-apa? kenapa kau memegangnya?
Choi Won meniup tangan So Baek. Membuat hati So Baek semakin berbunga-bunga. Meskipun Choi Won tidak bermaksud apa-apa.
Kkeok Jung melihat keduanya dari jauh, bisa dibayangkan seperti apa perasaan Kkeok Jung.
Malamnya, Choi Won meminumkan obat dan melakukan moksibasi lagi untuk merawat Rang. Rang tampak menahan panas, Won hanya memegang tangan anaknya, dan mohon agar Rang bertahan.
Choi Won tanya apa Kkeok Jung sudah menemukan Mak Bong. Kkeok Jung bingung, Mak Bong bagaikan lenyap ditelan bumi dan ia juga tidak menerima pesan dari Tuan Lee Jung Hwan. Kkeok Jung janji akan membantu menemukan Mak Bong untuk Won.
Choi won berterima kasih. Kkeok Jung berkata, setelah aku membantumu menemukannya, kau harus meninggalkan tempat ini dan juga pergi dari hati So Baek.
Jang Geum melaporkan kondisi kesehatan Raja Jungjong pada PM Yi Ho. Raja tidak bisa turun takhta dan juga ada banyak tekanan dari segala penjuru, itu membuat kesehatan Raja semakin memburuk.
PM Yi Ho kelihatan sedih, lalu berkata akan berdoa memohon hujan mewakili ayahnya. PM Yi Ho ingin menghibur hati rakyat yang sudah menderita dan meringankan beban ayahnya.
Jang Geum mengerti tapi menasehati PM Yi Ho, jika Yang Mulia melakukan itu dan hujan tetap tidak turun juga, situasi ini akan menjadi bumerang untuk anda.
PM Yi Ho tahu itu, yang terburuk adalah kematianku.
Jang Geum terkejut. Yang Mulia..bagaimana anda bisa mengatakan itu? PM Yi Ho dengan yakin berkata ia tidak akan mati semudah itu. Aku memutuskan untuk bertahan hidup.
Ratu Munjeong menanggapi dingin rencana PM Yi Ho, jadi dia ingin mendapatkan hati rakyat. GP Gyeong Won membela kakaknya, Kakak benar-benar sangat berbakti, demi Ayahanda..
Ratu memotongnya, Daegun..apa dia memanggil Omma Mama-nya dengan panggilan Jung Jeon Mama karena dia berbakti pada orang tua? Penghinaan yang diderita ibunda dari kakakmu, kau harus mengingat itu.
Gyeong Won tampak bingung. Ratu Munjeong menekankan, apapun yang terjadi saat upacara doa minta hujan, kau harus mengikuti perintahku. Apa kau mengerti?
GP Gyeong Won mohon agar PM Yi Ho tidak pergi, sangat berbahaya untuk anda meninggalkan istana di waktu seperti ini. PM Yi Ho tanya apa artinya "di saat seperti ini"
GP Gyeong Won tidak bisa menjelaskannya, ia hanya berkata kalau hati rakyat sedang dalam kepanikan karena kekeringan yang melanda. Jika Putra Mahkota meninggalkan istana, bagaimana jika rakyat yang marah itu..
PM Yi Ho mengerti, kau takut kalau aku akan terluka jika orang-orang itu melemparkan batu? Apa karena itu kau merasa cemas?
GP Gyeong Won memutuskan untuk ikut bersama PM Yi Ho. PM Yi Ho tidak setuju, kau tidak bisa melakukan itu, tetaplah di istana dan ada di sisi Ayahanda. GP Gyeong Won mengaku, Hyungnim, saya takut pada Ibunda jadi saya tidak pernah mengatakan ini, tapi saya tidak pernah menginginkan posisi anda. Saya ingin ikut juga, saya ingin menghalangi batu-batu itu untuk anda.
Pihak Chun Bong senang karena PM Yi Ho akhirnya membuat keputusan yang tepat. Putra Mahkota memang pantas menjadi Raja, Yang Mulia tidak takut menghadapi kemarahan rakyat dan membuat keputusan seperti itu. Jika upacara mendatangkan hujan bisa menenangkan kemarahan rakyat maka sepertinya krisis akan bisa diubah menjadi kesempatan.
Mereka sadar Faksi Soyun tidak akan diam saja dan mereka juga tidak boleh berdiam diri. Mereka akan memastikan keselamatan PM Yi Ho selama upacara meminta hujan.
Chun Bong menemui Geo Chil dan memintanya melindungi PM Yi Ho. Geo Chil hanya menyeringai. Chun Bong mendesak Geo Chil, kalau kau tidak mau putrimu dan Kkeok Jung menjadi bandit seumur hidupnya, ambil palumu dan ikut aku.
Jung Hwan terus mencari Mak Bong sambil mengintai Do Mun dan Gon Oh. Kedua orang itu juga belum menemukan Mak Bong.
Jung Hwan menghadap PM Yi Ho dan melaporkan ini. PM Yi Ho heran, kalau mereka belum mendapatkan orang itu, dimana sebenarnya orang itu? Jung Hwan janji, ia pasti menemukan Mak Bong.
PM Yi Ho masih ragu: Apa Choi Won benar-benar menyerahkan resep dan surat pengakuan yang ditinggalkan Min Do Saeng? Tapi Choi Won...membuat perjanjian dengan mereka dan bahkan membunuh seseorang (Deok Pal).
Jung Hwan : Apa Yang Mulia mendengarnya mengakui itu? Kalau itu hanya kesalahpahaman Yang Mulia..
PM Yi Ho tampak sensitif, bahkan kau berkata kalau ini adalah kesalahpahaman?
Jung Hwan : Saya mengatakan itu karena saya tahu betapa mengerikannya salah paham itu. Karena saya pernah salah paham pada Choi Won dan menuduhnya sebagai pembunuh. Saya takut Yang Mulia akan membuat kesalahan yang sama dengan saya. Saya harap Yang Mulia bisa mendengar kata-katanya sekali saja.
PM Yi Ho setuju, aku akan meninggalkan istana untuk berdoa memohon hujan, jika Choi Won benar-benar ingin mengatakan sesuatu padaku, katakan padanya untuk datang ke kediaman sementaraku.
Jung Hwan mengiyakan.
Choi Won memeriksa nadi Rang dan wajahnya tampak muram. Rang cemas, Ayah...aku masih belum ada kemajuan lagi?
Rang bingung, kukira aku semakin baik karena aku tidak batuk atau muntah darah lagi. Lalu Choi Won nyengir lebar, kau sudah banyak kemajuan!! Rang senang sekali, benarkah?
Rang jadi marah dan memukuli ayahnya, Ayah ..kau benar-benar jahat. Wajah ayah sama sekali tidak berubah saat berbohong, Aku tidak akan membiarkan ayah merawatku dengan akupuntur lagi!
Choi Won terkejut, Rang ..kau takut ya? Ayah cuma bercanda.
Rang memalingkan mukanya, masih marah. Ayah jahat karena masih bercanda padahal aku sakit, bagaimana aku bisa mempercayai ayah seperti itu dan membiarkannya mengobatiku? Lebih baik kakak tabib itu saja yang mengobatiku. Aku tidak mau diobati Ayah lagi.
Choi Won kebingungan, putriku ...apa kau benar-benar marah? Ayah salah, ini karena kau sudah semakin baik, jadi ayah sangat gembira.
Rang ganti nyengir lebar, aku bercanda dengan ayah! hahaha..
So Baek dan Kkeok Jung menemui keduanya. So Baek senang sekali karena kondisi Rang semakin baik. Rang menoleh ke Kkeok Jung, paman Kkeok Jung, apa kau tidak merasa senang? Aku semakin membaik.
Kkeok Jung tampak bingung, aku..aku senang. (semua paman sangar tidak berkutik di depan Rang) Kkeok Jung menyerahkan surat dari Setan merah.
Choi Won segera membacanya, surat dan resep itu masih belum ditemukan. Tapi jelas ini bukan perbuatan Jang Hong Dal seperti katamu. Dan Yang Mulia Putra Mahkota ingin bertemu denganmu saat ia berdoa memohon hujan. Kau harus mengambil kesempatan ini untuk menghilangkan kesalah-pahaman Yang Mulia, benar kan?
Keberadaan Mak Bong juga masih belum diketahui, jadi kalau kau ingin membersihkan namamu, kau jelas membutuhkan bantuan Yang Mulia.
Choi Won memikirkan ini semalaman dan memutuskan menemui PM Yi Ho setelah Putra Mahkota berdoa untuk minta hujan.
Paginya, Choi Won ingin pergi bersama rombongan Geo Chil. Rang menghalanginya, Ayah ..kau tidak boleh pergi. Choi Won membujuk Rang. Rang tidak mau mendengar, ia ingin ikut ayahnya. Chun Bong memarahi Rang dan membuat Rang menangis.
Choi Won minta tolong Nenek menjaga Rang, ia sudah menyiapkan semua obat untuk anaknya dan Nenek hanya perlu memberikan obat itu sesuai waktunya.
Rang menangis, Tidak mau. Aku tidak mau berpisah dengan ayah lagi.
Geo Chil melirik putrinya, ia minta So Baek menjaga Rang. So Baek protes, tapi bujukan Won berhasil membuatnya setuju menjaga Rang.
Ratu Munjeong mendengar laporan Kim Chi Young dan adiknya bahwa GP Gyeongwon akan ikut bersama PM Yi Ho untuk berdoa meminta hujan. PM Yi Ho juga sudah menyetujuinya. Ratu tidak mengerti, apa yang akan dilakukan Gyeongwon disana.
Kim Chi Young dan Yoon membujuk Ratu, satu saat GP Gyeongwon akan naik takhta jadi tidak ada salahnya ia melihat realita itu. Ratu mengerti, putranya harus menjadi lebih kuat. Ratu mengeluarkan surat perintah peoni. Mereka harus menghabisi PM Yi Ho dan tidak boleh melukai GP Gyeongwon sedikit pun.
PM Yi Ho keluar dari istananya bersama Kasim Hwang dan Pengawal Seo. Ia jalan melewati para Menteri dan naik ke tandunya.
GP Gyeong Won duduk di kursi tandu. Penasehat Kanan Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong, Gon Oh dan tabib Lee saling melirik penuh arti. Da In menyadari bahwa mereka pasti merencanakan sesuatu.
Da In terkejut melihat Do Mun, yang menyamar menjadi satu dari pembawa tandu PM Yi Ho. Oh no..
Iring-iringan PM Yi Ho melewati hutan. Geo Chil, Choi Won, Kkeok Jung dan Chun Bong juga sudah mengamati mereka. Geo Chil tidak mengerti, katanya ada banyak orang yang akan datang membunuh PM Yi Ho, kenapa hanya orang2 tidak berguna itu yang mengikuti Yang Mulia?
Choi Won melihat rombongan perawat dan tabib istana, ia melihat Da In. Choi Won menghela nafas.
Geo Chil melihat Kim Chi Young diantara rombongan itu, ia langsung murka, itu...si bastard itu! Geo Chil ingin lari menyerang Kim Chi Young. Tapi Chun Bong menahannya, sekarang bukan waktunya. Jangan melakukan tindakan yang sembrono. Geo Chil terpaksa menahan dirinya.
Chun Bong melihat rombongan pembawa panji-panji. Ia memberi kode pada mereka, lalu empat petugas paling belakang melambatkan langkahnya dan lari ke arah Chun Bong. Mereka memberikan seragam mereka untuk Choi Won, Geo Chil, Kkeok Jung serta Pal Son.
Choi Won dkk langsung jalan dalam rombongan PM Yi Ho. Mata Geo Chil tidak melepaskan pandangan dari Kim Chi Young, dendamnya sudah mengakar kuat. Sementara Won, tidak melepaskan pandangannya dari Da In.
So Baek mengamati hanbok milik "Nona cantik itu", kenapa Nona cantik itu memberikan baju ini untukku? Rang datang membujuk 'hyung-nya'.
So Baek menyebut Rang sebagai 'si pintar'. Rang ingin pergi bersama ayahnya tapi So Baek tidak bisa mengantar Rang. So Baek juga heran sendiri, kenapa ia sulit mematuhi perintah ayahnya tapi begitu mudah mengikuti perintah ayah Rang.
Rang yang pintar langsung mengerti, kalau kakak membawaku kesana, aku akan sedikit lebih menyukai kakak daripada kakak tabib yang cantik itu. Ayahku juga suka orang yang kusukai. Wkkk..
So Baek yang memang kurang brilian langsung terbujuk, benarkah? Hehe..
So Baek memakaikan baju anak laki untuk Rang dan menyelinap keluar markas saat Nenek tertidur.
Rombongan PM Yi Ho beristirahat. Da In duduk di dekat pohon, ia kelihatan pucat dan lemah. Da In mengusap dahinya. Tiba-tiba ada orang yang mengulurkan sapu tangan.
Da In mendongak dan terkejut saat melihat Choi Won. Perlahan ia mengambil sapu tangan dari tangan Won.
Choi Won terlihat sedih : Kenapa kau seperti ini? Kau terlihat lebih sakit daripada Rangku, apa yang harus kulakukan? Jangan sampai sakit.
Setelah mengatakan itu, Choi Won menyelinap pergi. Da In susah payah menahan tangisnya.
Geo Chil mengamati Kim Chi Young, ia tidak tahan lagi. Geo Chil menghunus pisau dan mengikuti Kim Chi Young. Untung Choi Won melihatnya dan mencegah Geo Chil.
Geo Chil marah, tapi Won juga memiliki dendam dengan Kim Chi Young. Aku menjadi seperti ini karena orang itu, orang itu membunuh teman masa kecilku dan bahkan menjadikanku sebagai kambing hitam. Orang itu menyebabkan ayahku menggantung diri dan membuat adik serta putriku menjadi budak.
Geo Chil : Itu sebabnya, orang itu pantas dibunuh.
Choi Won menahan Geo chil, orang itu tidak berharga untuk mati di tangan kita. Pikirkanlah So Baek, apa kau ingin mati di depan putrimu?
Kata-kata Choi Won berhasil membuat Geo Chil mengurungkan niatnya. Geo Chil susah payah menahan emosinya.
Choi Won mencoba mendengar apa yang dibicarakan Kim Chi Young, Yoon dan Do Mun. Mereka membicarakan rencana untuk membunuh PM Yi Ho, saat ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Putra Mahkota, tidak boleh sampai ada kesalahan. Kalau ini sampai gagal, bukan hanya Do Mun yang mati, tapi Tuan Jang juga.
Yoon minta Do Mun mengingat, saat kita membunuh Min Do Saeng, kita mempunyai Choi Won sebagai kambing hitam, tapi saat ini kita tidak punya kambing hitam.
Choi Won geram sekali saat mendengar ini. Tapi ada orang lain yang juga mencuri dengar percakapan ini. Gyeongwon Dae-gun. Gyeongwon terjatuh karena tidak percaya pendengarannya.
Choi Won segera mendekati Gyeongwon. Daegun Mama.
Gyeongwon mengira Won kerja sama dengan pamannya, bagaimana mereka bisa mengkambing-hitamkan orang dan kerjasama untuk membunuh Hyungnim? Aku tidak bisa duduk disini dan diam saja. Aku harus pergi ke sisi Hyungnim dan melindunginya.
Choi Won menahan Gyeongwon, anda benar-benar ingin melindungi kakak anda? Kalau begitu, saya mempunyai rencana untuk anda.
Pengawal Seo mendekati PM Yi Ho, Yang Mulia, kami sudah siap berangkat. PM Yi Ho mengerti, ia menarik nafas.
Kim Chi Young memberi kode pada seorang pemanah yang bersembunyi di balik bebatuan. Chun Bong minta semua bandit bersiap. Geo Chil, Kkeok Jung dan Pal Son menyadari kehadiran mereka.
Kim Chi Young memberi kode pada Do Mun. Do Mun mengerti. Ia mulai mengendap-endap sambil mengeluarkan pisaunya siap menikam punggung PM Yi Ho. Geo Chil melihat ini, ia sudah ingin menyerang Do Mun.
Yoon melirik ke arah PM Yi Ho, semua tegang. Tiba-tiba terdengar teriakan Kasim Hwang, Yang Mulia...!!!
Do Mun terkejut, ia bergegas jongkok kembali, pasukan pemanah dan Chun Bong menarik diri. Kasim Hwang lapor dengan wajah panik, Yang Mulia..ada masalah besar. PM Yi Ho heran, apa yang terjadi?
Kasim Hwang : Gyeongwon Daegun Mama menghilang!
PM Yi Ho terkejut. Yoon Won Hyeong langsung panik bagaikan kebakaran jenggot, ia langsung memerintah semua mencari Gyeongwon. Kim Chi Young memberi kode pada Do Mun untuk membatalkan misi.
Geo Chil tampak bingung, apa yang terjadi? Sementara Chun Bong tampak kagum dengan strategi Choi Won, ini pasti perbuatan dukun itu, sepertinya ia cukup bagus untuk masalah ini.
Choi Won membawa Gyeongwon ke dalam hutan. Gyeongwon tanya apa benar, Choi Won adalah orang yang sudah dijebak itu. Choi Won membenarkan. Gyeongwon tanya mereka akan pergi kemana.
Choi Won ingin membawa Gyeongwon ke tempat dimana Gyeongwon bisa bersembunyi untuk sementara.
Mereka bertemu dengan So Baek dan Rang. So Baek menjelaskan kalau Rang terus memaksanya untuk pergi. Rang minta ayahnya tidak memarahi So Baek, ini semua karena idenya. Rang mengenali Gyeongwon, Tuan muda. Anda tuan muda jahat yang berkata bahwa ayahku adalah kriminal berbahaya!
Gyeongwon bicara kasar pada Choi Won dan Rang langsung protes, kau berani bilang seperti itu pada ayahku? Tidak sopan. Choi Won tidak memperpanjang lagi, ia minta So Baek membawa Gyeongwon ke markas mereka. So Baek terkejut, kau ingin aku membawa tuan muda jahat ini pulang? Choi Won mengiyakan lalu bergegas kembali ke rombongan PM Yi Ho.
So Baek membawa dua anak ini ke markas mereka, tapi keduanya selalu bertengkar. So Baek akhirnya mendorong keduanya untuk berkelahi saja, anak kecil biasa berkelahi, ayo.
Gyeongwon marah, lancang! gadis ini! So Baek marah disebut sebagai 'gadis' oleh Gyeongwon.
Rang geli dan berkata kalau tinju So Baek-hyungnya benar2 kuat. Rang menjulurkan lidah pada Gyeongwon. Gyeongwon bicara kasar lagi pada So Baek. So Baek marah dan menjitak Gyeongwon, beraninya kau. Aku ini lebih tua darimu! Apa kau pikir mengenakan baju bagus adalah segalanya? Kau harus belajar sopan santun juga seperti anak pintar kami.
Gyeongwon : Lancang! Apa kau tahu siapa aku?
Baik So Baek maupun Rang tidak peduli, memangnya kau siapa? Oya, tentu saja kau adalah Tuan muda bertabiat jelek.
Gyeongwon Daegun benar-benar stres haha...
PM Yi Ho kembali ke istana dengan perasaan kacau, ia merasa tidak berguna karena tidak bisa melindungi adiknya. PM Yi Ho mendengar laporan Menteri, mereka sudah mengerahkan segalanya untuk menemukan Daegun, lebih baik Yang Mulia segera menjalankan upacara memohon hujan.
PM Yi Ho tanya apa mereka juga belum menemukan adiknya. Menteri itu membenarkan, meskipun kami sudah mengirim orang untuk mencari Pangeran tapi kami masih ..
PM Yi Ho teriak pada Pengawal Seo, apa yang kau lakukan? Kau juga harus pergi dan menemukan adikku.
Menteri itu terkejut, Yang Mulia..orang ini harus melindungi anda.
PM Yi Ho : Aku bahkan tidak bisa melindungi adikku, bagaimana aku bisa melindungi rakyatku? Kalian harus menemukan adikku, dia harus ditemukan.
Semua mengiyakan. Tapi PM Yi Ho terlalu terpukul dengan menghilangnya Gyeongwon, ia hampir jatuh. Semua terkejut dan memegang PM Yi Ho, Yang Mulia! Dimana tabib istana dan tabib wanita dari Istana Timur?
Da In segera maju ingin memeriksa nadi PM Yi Ho, tapi PM Yi Ho mengibaskan tangan Da In, tidak apa-apa. Air..
Menteri teriak, cepat ambilkan air!
Kim Chi Young, Yoon dan Gon Oh mengamati PM Yi Ho, apa yang harus kita lakukan? Yoon takut terjadi sesuatu pada Daegun mereka, kalau kita tidak memiliki Daegun, apa untungnya kita membunuh Putra Mahkota?
Kim Chi Young melihat Da In dan mengejarnya. Kim Chi Young memberikan surat perintah dari Ratu dengan racun bi-sang (arsenik).
Kim Chi Young ingin Da In memasukkan arsenik ke dalam air minum PM Yi Ho. Ini adalah perintah dari Ratu dan juga ujian apa Da In memang bisa menjadi kaki dan tangan Kim Chi Young.
Da In menolaknya, saya adalah seorang tabib yang menyelamatkan nyawa orang, bukan pembunuh yang mencabut nyawa.
Kim Chi Young mengancam Da In, kalau tidak bisa, maka ayah angkat Da In yang akan mati. Kim Chi Young mengambil kembali bubuk arsenik itu dan menyuruh Gon Oh membunuh Tuan Jang. Da In mencegahnya, jangan..saya mohon jangan. Kim memberikan arsenik itu pada Da In, jadi apa kau akan memasukkan ini? Cepat berikan ini untuk PM Yi Ho.
Da In gemetaran, ia jalan tapi hampir jatuh. Lalu Da In berbalik dan memohon pada Kim Chi Young, saya mohon, jangan lakukan ini. Seorang manusia tidak seharusnya melakukan ini. Kim Chi Young menyuruh Gon Oh melenyapkan Da In secara diam-diam.
Jung Hwan masih mencari Mak Bong, ia ingat surat balasan dari Choi Won : Mak Bong jelas tidak menghilang, tapi ia pasti diculik oleh seseorang.
Jung Hwan mengerti Mak Bong adalah pedagang sejati, jadi ia pasti akan menggunakan resep-resep itu untuk mendapatkan keuntungan. Tiba-tiba Jung Hwan melihat seorang pedagang membuka pintu gudang. Ia terkejut karena melihat bayangan Mak Bong yang terikat dalam gudang itu.
Choi Won jalan di tengah hutan dan tanpa sengaja melihat Gon Oh menyeret Da In yang terikat. Jelas sekali kalau Gon Oh ingin membunuh Da In.
Choi Won murka, Choi Won lari dan menerjang Gon Oh. Da In terkejut melihat Won, Tuan! Da In menangis dalam pelukan Choi Won. Choi Won langsung menarik Da In untuk lari.
Jung Hwan juga mengejar para penculik Mak Bong, melumpuhkan mereka dan mendapatkan Mak Bong kembali.
Da In dan Choi Won berhenti sejenak. Da In berkata bahwa lukisan bunga peoni yang ada di kantong obat Rang adalah lukisan Yang Mulia Ratu jika ia melukis perintah rahasianya.
Choi Won terkejut. Tapi karena mereka berhenti, keduanya tertangkap.
Choi Won dan Da In diikat dan disembunyikan dalam pondok terpencil di hutan. Gon Oh dan yang lain menunggu perintah Kim Chi Young. Setelah Kim Chi Young datang, maka Gon Oh langsung menghunus pedang untuk membunuh keduanya.
Tiba-tiba terdengar suara : Tunggu! Tuan Jang datang bersama Do Mun. Ia mohon agar Kim Chi Young tidak membunuh Da In. Jang sudah mendapatkan resepnya sejak awal. Do Mun menunjukkan semuanya. Kim Chi Young tidak percaya, kau berani..
Tuan Jang tidak ingin melawan Yang Mulia Ratu maupun Kim Chi Young. Ia hanya ingin menggunakannya untuk menebus nyawa Da In, jadi kalau Tuan bersedia mengampuninya, saya akan memberikan resep itu pada anda. Kim Chi Young setuju untuk melepaskan Da In.
Kim Chi Young tanya dimana surat pengakuannya. Tuan Jang berkata harus menahannya dulu sementara ini, setelah Kim Chi Young berjanji tidak akan pernah melibatkan Da In lagi dalam masalah mereka, maka ia akan menyerahkan semuanya pada Kim Chi Young.
Tuan Jang : Kalau begitu kita bertemu lagi nanti, ayo.
Da In ditarik oleh Do Mun. Tapi Da In teriak2 memanggil Won, Tuan! Paman! tolong selamatkan Tuan, Paman! Tapi tidak ada yang mendengarkan Da In.
Gon Oh mendekat dan mulai mengayunkan pedangnya. Kali ini ia merasa pasti bisa membunuh Choi Won.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
Notes
A dosage of Jung Hwan and Woo Young :) Their chemistry are awesome.
Raja Myeongjong juga sudah lama ingin lepas dari bayang-bayang pamannya, Menteri Yoon Won Hyeong. Jadi pada tahun 1565, Myeongjong menghukum mati pamannya sendiri.
Gyeongwon Daegun (Myeongjong) and Choi Rang
Kupikir, kelak Rang akan menjadi salah satu selir Myeongjong. Ternyata tidak hehehe...
Di wiki english tidak ada nama selir Myeongjong, tapi di wiki korea ada. Dan tidak ada yang bermarga Choi.
http://en.wikipedia.org/wiki/Myeongjong_of_Joseon
0 comments:
Post a Comment