Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

City Hunter episode 14

Yoon Sung berbalik dan memutuskan menyelamatkan Kim Jong Shik, tapi pria ini memutuskan melepaskan pegangannya. Sepertinya ia ingin bunuh diri.

Yoon Sung berdiri di tepi pagar jembatan, syok. Jaksa Kim teriak dan lari ke arah ayahnya. Kim Jong Shik luka parah. Kim Jong Shik kritis dan langsung dibawa ke UGD.

Yoon Sung masuk ke mobilnya, dia syok. Yoon Sung sadar, ia hampir jadi pembunuh. Apa yang sudah kulakukan?

Telpnya bunyi. Dari Jin Pyo, yang langsung membentaknya, Berniat membalas dendam, tapi lari kembali untuk menyelamatkan musuhmu...sia-sia saja menabrak Shik Joon.
Astaga.. Jin Pyo ternyata yang menabrak Shik Joon, demi membuat Yoon Sung bertindak nekad.

Yoon Sung sadar itu semua hasil karya Jin Pyo. Yoon Sung murka dan menyerbu kantor ayahnya. Jin Pyo dengan ringan mengaku, bukankah itu efektif? Aku ingin kau menjadi seperti kau yang sekarang ini. Bertekad untuk membalas dendam, mata berapi-api, sanggup menembus air dan api.

Yoon Sung : Apa kau sudah gila? Paman Shik Joon hampir mati karena kau? Apa kau harus sejauh itu untuk memaksaku membunuh seseorang?

Jin Pyo : Jika kau ingin menghentikan kegilaan ini, maka segeralah menaruh peluru ke dalam jantung mereka..menggunakan tanganmu..tanganmu sendiri.
semakin lama kau menunda, semakin kau membuat orang di dekatmu menderita.

Yoon Sung : Aku ingin tahu..bagimu ayah, siapa orang yang paling penting dalam hidupmu? Aku tidak bisa menemukannya. Tapi..hanya ada satu orang. AKU.
Dan secepat kilat Yoon sung meraih pisau pembuka surat lalu menikam tangannya sendiri ke meja! Jin Pyo pun tampak syok.

Darah menetes, dan Yoon Sung berkata : Orang yang berharga untukmu adalah aku. Apa hatimu terasa sakit? Harus sakit, memang itu seharusnya. Tidak peduli seperti apa kau menginginkannya, aku tidak akan membunuh siapapun.
Hari ini baru aku mengerti..kalau Ayah, dendam-mu dan dendamku berbeda.

Yoon Sung mencabut pisau itu dari tangannya dan jalan pergi dengan tangan berlumuran darah. Jin Pyo terdiam.

Nana melihat Kim Jong Shik dibawa masuk RS dan ia mengikutinya. Dokter segera memacu jantung Kim Jong Shik.

Jaksa Kim harus diusir keluar agar mereka bisa kerja. Nana pergi meninggalkan tempat itu.

Jaksa Kim duduk lesu di bangku sendirian. Jang Pil Jae menemuinya. Ia memberikan kunci mobil Kim Jong Shik, mobilnya dikirim ke kantor Polisi untuk penyelidikan dan sopirnya tidak ada.
Jang Pil Jae lapor kalau yang menyetir bukan si sopir dan banyak saksi melihat kalau Kim Jong Shik terjatuh dari jembatan karena ingin mengambil dokumen. Ada seorang pria bertopeng di belakangnya.

Jaksa Kim mendapat sms dari ayahnya, aku minta maaf, berikutnya adalah Chun Jae Man.
Jadi Kim Jong Shik ingin anaknya menyelidiki konspirasi mereka sekaligus minta maaf karena sudah mengecewakan anaknya.

Jaksa Kim langsung jalan keluar. Jang Pil Jae mengikutinya.

Nana kembali ke kamar Shik Joon dan melihat Yoon Sung. Ia terkejut melihat tangan Yoon Sung yang luka parah. Yoon Sung berkata bukan luka serius.

Yoon Sung minta Nana pergi meninggalkannya, karena ia takut Nana akan seperti paman Shik Joon. Yoon Sung menahan tangis, ayahku yang sudah menabrak paman. Bukan Kim Jong Shik..tapi ayahku.

Yoon Sung gemetaran : Demi membalas dendam, dia akan mencoba mengendalikanku sampai akhir. Bagi ayahku, aku bukan anaknya. Aku bahkan bukan manusia. Aku hanya boneka untuk menjalankan tugasnya.
Nana : Biarkan aku ada di sisimu.
Yoon Sung menolaknya, aku tidak ingin kehilangan siapapun. Sudah cukup kalau aku menderita sendirian. Selama aku bisa menahannya, tidak akan apa-apa. Apa kau tahu apa yang kulakukan? Aku yang sudah membuat paman sampai di tahap ini. Aku tahu kalau Kim Jong Shik akan mati, tapi aku tidak mencoba untuk..

Nana menjatuhkan tasnya dan segera memeluk Yoon Sung dari belakang.

Nana mengerti perasaan Yoon Sung, Kim jong shik juga mengambil nyawa orang tuanya. Aku juga ingin membunuhnya. Aku juga ingin membuatnya membayar perbuatannya. Saat aku kesepian, aku ingin melakukannya lebih lagi.
Bukan hanya kau yang melakukannya, tapi aku juga. Jika bukan kau yang melakukannya, maka aku yang akan melakukannya. Jadi..jangan terlalu bersedih. Karena aku mengerti segalanya.

Jaksa Kim jalan ke taman RS dan mendengarkan rekaman mp3 di jaket ayahnya.
Jika rekaman ini dikirim ke kantor Jaksa, cepat atau lambat anakmu harus menanggalkan seragam jaksanya...

Jaksa Kim mendengar semuanya dan yang terakhir permohonan Kim Jong Shik agar anaknya dilepaskan.
Jaksa Kim terpukul, ia tahu ayahnya melakukan kesalahan berat tapi sebagai ayah di saat terdesak, Kim Jong Shik tetap berusaha melindungi anaknya. Jaksa Kim hanya bisa teriak dan menangis dengan perasaan kacau.

Yoon Sung diam-diam melihat kondisi Kim Jong Shik. Kim masih kritis dan istrinya menangis di sampingnya.

Yoon Sung berbalik dan melihat Jaksa Kim mendekat. Jaksa Kim mencengkeram baju Yoon Sung, kau..jangan sampai kau tertangkap oleh orang lain. Akulah yang akan menangkapmu. Aku akan selalu mengamatimu.

Yoon Sung masih mengelak, kau salah besar melampiaskan amarahmu pada orang yang kau tangkap. Bajuku jadi kusut. Yoon Sung pergi.
Jaksa Kim : Kau bukan pahlawan. Kau hanya pembunuh.
Wajah Yoon Sung berubah, kata2 itu tepat mengenai dirinya.

Jaksa Kim masuk kantor dan menemui atasannya. Kepala Jaksa berkata baru pertama kali ini bertemu orang seperti Kim Young Joo. Setelah yang terjadi kemarin, kau masih semangat kerja? bahkan tanpa dirimu, kantor Jaksa akan tetap berjalan seperti biasa.
Ia menyuruh Jaksa Kim cuti, tapi Kim Young Joo menolak dan ingin menyelidiki kasus penyuapan yang melibatkan Presdir Chun Jae Man. Jaksa Kim akan melepaskan kasus City Hunter.

Jaksa Kim punya bukti kalau perusahaan konstruksi kapal Chun Jae Man melakukan pendanaan tidak sah selama pemilu. Bukan cuma itu, ada penghindaran pajak dan kontrak yang melanggar aturan.

Kepala Jaksa kesal : Kau tidak menyukaiku, ya kan? Demi menangkap orang itu (CJM), banyak menteri dan Jaksa mengundurkan diri. Orang seperti aku..hanyalah seperti batang jerami. Aku tahu kau sedang banyak masalah. Kau sebenarnya punya image bagus tapi sekarang kau seperti kain kotor. Ayahmu sekarang penjahat dan kau saksinya. Kasus City Hunter tidak ada kemajuan.
Jika..kau mengacaukan kasus ini, kau mungkin akan terseret juga ke dalamnya.

Jaksa Kim memberikan jaminan, kalau ia gagal mengungkap kasus ini, jangan cuma bicara ingin memecatnya. Jaksa Kim siap menanggalkan jubah Jaksanya. Jaksa Kim menganggap atasannya setuju dan langsung menjalankan penyelidikan.

Kim Nana pergi menemui Jin Pyo. Jin Pyo tampak heran, apa yang membawamu kesini, Kim Nana-ssi? Aku tidak terlalu suka dengan tamu tidak diundang.
Nana : Anda juga datang ke rumah saya seperti ini.

Nana berkata waktu itu ia tidak tahu apa-apa dan menyambut Jin Pyo dengan tulus. Jin Pyo heran darimana Nana tahu alamatnya. Nana mendapatkannya dari GPS Yoon Sung.
Jin Pyo : Apa alasanmu datang kesini?

Nana : Tolong lepaskan Yoon Sung. Biarkan Lee Yoon Sung hidup seperti orang normal dan berbahagia.
Mengancam saya dan kecelakaan paman Shik Joon, bukankah itu hanya memanipulasi Lee Yoon Sung?

Jin Pyo : Sepertinya kau tahu terlalu banyak. Apa yang harus kita lakukan? Meskipun kau bisa masuk dengan mudah, tidak berarti kau bisa keluar dengan mudah.
Nana : Jika saya mundur hanya dengan ancaman seperti itu, maka saya adalah pengecut.

Jin Pyo : Jadi apa yang bisa kulakukan?
Nana : Saya selalu hidup sendirian, jika saya tidak bisa mengambil resiko, maka saya tidak akan bisa meneruskan hidup. Anda adalah ayah Lee yoon Sung, apa anda tidak menyayangi anakmu sendiri?
Bagaimana bisa melakukan itu pada orang yang anda cintai dan membuatnya melakukan hal kejam? Berapa banyak lagi Lee Yoon Sung harus menderita sebelum anda berhenti?

Jin Pyo tiba2 berdiri dan mengacungkan pistol ke kepala Nana, aku bisa membunuhmu saat ini juga Kim Nana.
Kim Sang Gook tampak tegang, ia juga terkejut. Tapi Nana mengepalkan tangan dan tidak berkedip sedikitpun.

Nana : Tidak masalah, saya adalah perisai manusia.

Jin Pyo kagum juga, ia menarik pistolnya. Mata itu..sayang kalau membunuhmu sekarang. Kim Sang Gook menarik nafas lega.

Nana minta Jin Pyo jangan mempersulit Yoon Sung lagi atau ia tidak akan diam saja. Nana membungkuk sedikit dan pergi.

Jin Pyo tersenyum antara geli dan kagum. Bagaimanapun, keduanya sama-sama pengawal Presiden kan? Sebenarnya mereka senior dan junior.

Chun Jae Man mendapat laporan tentang kondisi Kim Jong Shik dari Yan Rong. Chun menyesalkan kenapa Kim Jong shik koma, kenapa tidak sekalian meninggal saja. Itu akan lebih baik dan membuatku tenang karena ia tidak akan mengatakan apapun.

Chun minta Yan Rong mengawasi kondisi Kim Jong shik, jika kau rasa ia akan sadar, singkirkan saja dia, mengerti?
Yan Rong : Ya, jangan khawatir.

Chun Jae Man memusingkan salah satu anak perusahaan-nya dan masalah Kim Jong Shik dll ini membuatnya semakin kesal. Yan Rong mengusulkan untuk pergi saja ke LN sementara waktu, tapi Chun menolak, ia harus menerima banyak tamu besok.
Chun : Ini adalah peperangan, sebelum musuh menyerang, aku harus menyeret orang itu ke permukaan. (Chun akan menyerang City Hunter lebih dulu.)

Yoon Sung gelisah menunggu Nana, saat Nana datang, ia marah. Sudah kubilang jangan pergi sendirian. Aku mencarimu tadi. Kenapa kau mematikan ponselmu?
Nana : aku sudah meninggalkan pesan, kau tidak lihat?

Yoon Sung tanya apa Nana tidak apa-apa, setelah tahu kalau Paman Kaki Panjang itu adalah ternyata putra Kim Jong Shik.

Nana : Lee Yoon Sung, kau tahu sejak awal, ya kan? itulah sebabnya kau tidak mengijinkanku melihat rekaman itu.
Seharusnya aku bisa melihat petunjuknya.

Yoon Sung heran, benar kau tidak apa-apa?
Nana menghela nafas, kalau tidak lalu apa yang bisa ia lakukan? Tidak akan mengubah kenyataan.

Mereka mendengar suara Chun Jae Man di TV, keduanya lalu menyimak konferensi pers Chun. Chun Jae Man bicara soal military-tag di leher Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak.
Tag militer itu berasal dari kesatuan militer yang menghilang th 1983. Mereka mencuri rahasia negara dan melarikan diri. Di lepas pantai, mereka semua dibunuh oleh militer kita.

Pers heran, kenapa Chun menyembunyikan kejadian itu. Chun berkata saat itu ia adalah Deputi Menteri Keamanan dan karena peristiwa Aung San serta pengeboman, keamanan negara dalam situasi genting. Jadi sebelum rahasia negara terungkap mereka semua ditembak mati sebagai penjahat.
Jadi aku memutuskan mengurus masalah ini secara rahasia.
Chun juga mengatakan kalau City Hunter kemungkinan besar ada hubungan dengan orang2 itu. Apapun yang dilakukan City Hunter adalah untuk membalas dendam dan ingin menciptakan pemisahan dalam masyarakat.

Jin Pyo dan Sang gook melihat siaran TV itu, Sang Gook marah, ini tidak masuk akal. Jin Pyo tahu sekarang kalau Chun Jae Man adalah orang ke-4 dari lima orang itu.
Sang Gook kesal : Orang2 yang dikhianati oleh negara sendiri justru menjadi penjahat.

Jin Pyo berkata mereka tidak boleh terbawa emosi hanya karena taktik Chun. Jin Pyo berencana mendekati Chun Jae Man sebagai Steve Lee, konglomerat dari Amerika. Semua uang kotor yang kudapat dari bisnis heroin, adalah untuk mengembalikan kotoran kembali pada mereka.
Sekarang adalah waktunya.

Yoon Sung juga marah, siapa yang kau sebut penjahat itu Presdir Chun Jae Man?
Nana mengingatkan kalau RS ini juga dibawah Yayasan Hye Won Grup milik Chun. Lalu perawat datang dan minta mereka masuk ke kamar Shik Joon.

Shik Joon sudah sadar! Thank God. Shik Joon bingung kenapa ia ada di RS dan Yoon Sung lega, paman apa kau tahu betapa takutnya aku? Terima kasih karena tetap hidup, terima kasih karena tidak meninggalkanku sendirian.

Shik Joon : Yoon Sung, aku menemukan ibumu. Dia ada di Kuil Bo Tha.

Yoon Sung segera pergi ke kuil Bo Tha. Ia diantar biarawati ke kamar Kyung Hee. Kyung Hee tidur karena sakit. Biarawati itu berkata kalau Kyung Hee menolak pergi ke RS karena menunggu anaknya.
Biarawati itu minta Yoon Sung segera membawa Kyung Hee ke RS.

Yoon Sung masuk ke kamar ibunya, ia berlutut di samping Kyung Hee. Kyung Hee terbangun, anakku! Putraku!

Kyung Hee menangis, ia memegang wajah Yoon sung, Anakku...aku tidak pernah melupakanmu. Aku minta maaf karena tidak mengenalimu sejak awal. Pasti kau sangat marah. Anakku..anakku.
Kyung Hee menyandarkan kepala di dada Yoon Sung dan menangis.

Yoon Sung perlahan mengulurkan tangan menyentuh punggung ibunya, Omma..Omma Keduanya berpelukan sambil menangis.

Yoon Sung membawa Kyung Hee ke RS dan dokter minta untuk segera memindahkan Kyung Hee ke ICU untuk menerima pengobatan anti kanker.

Dokter minta Yoon Sung juga menjaga kesehatannya karena akan jadi donor. Yoon Sung setuju, ia hanya minta identitasnya disembunyikan, anggap saja ia donor dari LN. Tapi Yoon Sung akan membayar semua biaya dengan tunai.
Dokter mengerti dan akan membantunya.

Yoon Sung menemui ibunya, ia menggenggam tangan Kyung Hee, kita pindah ke ICU, ok?

Kyung Hee setuju karena kali ini ia punya alasan untuk bertahan hidup. Tapi hari ini Kyung Hee ingin keluar RS, jika aku tetap disini aku takut tidak bisa keluar lagi. Aku ingin memasakkan makanan untukmu dengan tanganku sendiri.

Kyung Hee : Jika aku tidak bisa membuatkanmu makanan sampai aku meninggal, aku pasti tidak bisa beristirahat dengan tenang.
Daripada hidup satu hari lagi, harapan terbesarku adalah bisa menyiapkan makanan untuk putraku dan melihatnya memakannya. Aku benar2 ingin melihatnya.

Yoon sung mengalah dan mengantar ibunya pulang. Kyung Hee masih sangat lemah tapi ia berkeras untuk memasak, sup doenjang buatanku sangat enak. Kau tunggu saja sebentar. Kita makan diluar saja ya.

Kyung Hee jalan masuk dan Yoon Sung menahan tangannya. Ia minta maaf.

Yoon Sung mengaku selama ini salah paham dan mengira ibunya sudah membuangnya, itulah mengapa ia membenci ibunya. Aku ingin melihat seperti apa hidup ibu setelah membuangku, apa hidup ibu baik, tapi ternyata ibu sakit dan menderita. Itu membuatku sangat marah.

Jika ibu membuangku, seharusnya ibu bisa hidup dengan baik. Kenapa kau hidup seperti ini..jadi kupikir jika ibu meninggal, aku tidak akan bisa membenci ibu lagi. Jadi aku memutuskan menyelamatkan ibu, agar bisa membenci ibu sebanyak yang kuinginkan. Itulah mengapa aku menyelamatkanmu.
Itulah mengapa aku melakukannya, aku minta maaf.

Kyung Hee menangis, ia menggeleng, tidak. Ibu yang minta maaf, ibu yang seharusnya minta maaf kepadamu. Aku tidak bisa melindungimu dan tidak segera mengenalimu. Dan juga aku membiarkanmu melalui semua penderitaan ini.
Aku sangat menyesal.

Yoon Sung : Ibu..
Kyung Hee : Aku pasti akan terus hidup. Yoon Sung kita akan hidup bahagia untuk waktu yang lama, lama, lama sekali, ya?
Yoon sung tersenyum dan mengangguk, baiklah. Keduanya berpelukan erat.

Kim Sang Gook mengamati mereka, tapi tidak melakukan apapun. Jin Pyo muncul di belakangnya ia marah, karena emosi kau tidak mematuhi perintahku? Aku akan melepaskanmu kali ini, tapi tidak untuk kedua kalinya.
Kim Sang Gook minta maaf dan pergi.

Jin Pyo memandangi Ibu dan anak itu. Ia menghela nafas, apa kalian berdua akan mengerti aku?

Kyung Hee menyiapkan masakan rumah untuk Yoon Sung. Kyung Hee mengambilkan ikan untuk Yoon Sung, coba ini. Di musim panas, ikan ini harus diasinkan sedikit lebih lama agar rasanya enak.

Yoon Sung sibuk menyingkirkan kacang hitam dari nasinya. Kyung Hee tertegun, kau tidak suka kacang?

Yoon Sung mengiyakan. Kyung Hee geli, dia juga sama. (Park Mu yeol)

Yoon sung : Ayah juga tidak makan kacang? sup doenjang ibu benar2 enak. Ini lebih enak dari buatan Paman Shik Joon.
Kyung Hee heran, paman Shik Joon?

Yoon Sung tersenyum, dia bagaikan ibu, kakak lelaki dan kakak perempuan untukku.

Kyung Hee tanya apa Jin Pyo benar2 membesarkan Yoon Sung. Yoon Sung membenarkan, dia punya harapan yang tinggi terhadapku, tidak peduli pendidikan atau olah raga, dia selalu berharap aku akan berhasil.
Kakinya jadi seperti itu karena aku. Saat aku kecelakaan, ia menyelamatkanku.

Kyung Hee baru tahu itu, aku berterima kasih karena ia menyelamatkanku. Apa ia membahayakanmu?
Yoon Sung : Kenapa ia harus melakukan itu?

Yoon Sung ingin tahu seperti apa ayahnya. Kyung hee menjelaskan, dia orang yang baik hati dan terhormat. Dia menyelamatkanku dan juga dirimu. Kyung Hee mencemaskan luka di tangan Yoon Sung tapi Yoon sung berkata ia hanya tidak hati2 saat olah raga.

Yoon Sung hanya berkata orang yang sudah membuat mereka terpisah akan dihukum. Ibunya heran, apa terjadi sesuatu? Yoon Sung tersenyum dan menggeleng. Sup Doenjang ini enak sekali, aku boleh menghabiskannya kan? Ibu juga harus makan.

Nana muncul di depan pintu gerbang, ia tertegun melihat Ibu dan anak itu. Nana tersenyum lalu mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto keduanya.

Nana memutuskan pergi lagi. Ia tidak ingin mengganggu mereka.

Diam-diam sepertinya Jin Pyo menyimpan perasaan khusus pada Lee Kyung Hee. Jin Pyo memandangi foto Kyung Hee dan menghela nafas.

Chun Jae Man sedang mengalami kesulitan keuangan. Anak perusahaan-nya, Asuransi Han Il Life telah diakuisisi dan ia tidak ingin para kreditur tahu ini, jika tahu mereka pasti menarik investasinya.

Chun membutuhkan dana segar dan Yan Rong menyarankan cari pinjaman kepada rentenir di pasar Myeong Dong. Chun menolak, mereka pasti ingin menukarnya dengan sahamku. Dan tidak ada yang bisa memberikan 500 Miliar Won tunai.

Sekretaris Chun berkata ada satu orang yang ingin bertemu Presdir mengenai investasi. Dia berasal dari Amerika Serikat dan menjalankan bisnis peternakan rusa. Seorang imigran Korea di industri tanduk rusa. Meskipun perusahaan-nya kelihatannya kecil, ia memiliki banyak uang tunai dan properti.
Dia juga punya hubungan baik dan menjaga kontak dengan pihak Republikan dan sumber dana keuangannya telah sampai ke Senat Amerika.

Chun Jae Man setuju bertemu konglomerat itu. Dan akhirnya Jin Pyo masuk ke kantor Chun Jae Man.

Keduanya bersalaman hangat, aku Steve Lee. Chun Jae Man menyambutnya, aku Chun Jae Man.

Yoon Sung menemui Shik Joon dan berkata ia sudah membayar untuk perawatan ibunya, tapi tidak tahu sampai kapan bisa merahasiakannya. Yoon Sung ingin membawa ibunya ke Amerika kalau perlu.
Nana tertegun, kau harus pergi?
Yoon Sung : Aku harus menyelamatkan ibuku.

Yoon Sung jalan keluar kamar RS, tiba2 Nana muncul dan mengulurkan pocari sweat untuknya. Yoon Sung tidak percaya, Kim Nana, apa kau pikir kau akan bahagia disisiku? Kau tidak takut? Merinding misalnya?
Nana : Bukankah Paman Shik Joon segera sadar? Orang itu juga pasti akan segera sadar. Jadi jangan merasa terlalu bersalah.

Yoon Sung mengingatkan, kalau dekat dengannya, setiap hari menjadi tidak terduga. Dan bisa membuat Nana dalam bahaya setiap saat.

Nana tahu, perasaannya adalah miliknya sendiri, jadi Yoon Sung tidak perlu cemas.

Nana tiba2 melihat Chun Jae Man dan ..Jin Pyo! Mereka jalan masuk ke RS bersama sekretaris Chun.
Yoon Sung menarik Nana sembunyi dan minta Nana menunggu di mobil dulu. Yoon Sung mengikuti mereka.

Chun Jae Man menunjukkan RS-nya dan menjelaskan semua jasa RS ini pada Jin Pyo, ia menganggap pasien bukan sebagai pasien tapi pelanggan yang mendatangkan keuntungan untuknya.
Jin Pyo setuju, baginya sebagai investor, keuntungan adalah yang terutama.

Chun menawarkan general check up untuk Jin Pyo, tapi Jin Pyo menolaknya, lain kali saja. Ia memuji interior RS. Lalu Jin Pyo melihat Yoon Sung.

Yoon Sung pura2 main mata dengan sekretaris cantik Chun Jae Man.

Jin Pyo minta ijin ke toilet dulu sebelum masuk ke kantor Chun.

Jin Pyo bertemu Yoon Sung di toilet. Yoon Sung menebak ayahnya pasti akan investasi di RS ini.
Jin Pyo : Bagi mereka yang sangat tertarik pada uang, kita harus menggunakan uang sebagai umpan.

Yoon Sung : Umpan itu bisa berbalik menjadi jebakan bagimu Ayah. Chun Jae Man, jelas bukan target yang mudah.
Jin Pyo : Tidak kusangkan kau masih punya waktu mencemaskanku.

Yoon Sung : Bukan cemas, tapi jangan halangi jalanku.

Jin Pyo : Semakin lama kau menjadi semakin sombong saja. Apapun yang kulakukan, lihat baik2. Balas dendam harus terlihat seperti balas dendam. Seperti dendamku.
Jin Pyo jalan keluar. Yoon Sung diam saja dan kembali ke mobil.

Nana mencemaskan Kyung Hee, bagaimana kalau ketahuan dia ada di sini? Yoon Sung tidak terlalu cemas, tempat paling berbahaya adalah ..tempat yang paling aman. Kita bicarakan ini di rumah.
Nana ingin pulang ke rumahnya sendiri. Nana sebenarnya sudah memindahkan barang2nya ke rumahnya karena sudah tidak berbahaya lagi.

Nana sudah lama tidak pulang, ia harus menjaga Blackie juga. Nana ingin kembali kerja di Blue House karena ia tidak mau dipecat.
Tapi jangan tinggalkan aku dalam peperangan, ok? Sulit mencari partner seperti aku, tahu.

Yoon Sung tampak kesal. Nana tanya apa Yoon Sung kesal karena ia pindah begitu saja.
Yoon Sung memang kesal, lupakan saja. Tinggal bersamamu hanya membuat kulkasku selalu kosong. Nana mencibir, dasar kau.

Keduanya sampai di rumah Nana dan Yoon Sung langsung menjatuhkan diri di sofa. Nana protes, kau selalu mengatakan kalau aku seharusnya tidak masuk kamar pria sembarangan, kau sendiri masuk rumah wanita seperti itu.
Yoon Sung : Rumah ini atas namaku.
Nana : Dasar..

Yoon Sung : Apa kau bisa tinggal disini sendirian? Bisa berbahaya.
Nana : Menurutku, kau yang ada dalam bahaya.

Nana mendekat dan menarik lengan Yoon Sung, ayo bangun. Yoon Sung justru menarik lengan Nana. Nana kaget. Ia sedikit panik saat Yoon Sung tidak melepasnya.

Yoon Sung : Aku baru berpikir berapa banyak uang di rekening bank-ku, karena kau sangat mahal.

Nana memukul bahu Yoon Sung. Yoon Sung terkejut dan duduk, kau..kau menyentuh bahuku! Berapa biaya untuk menyentuh bahu?
Nana : 100 ribu Won.
Yoon Sung mengulurkan tangan, ayo bayar!

Nana : Ah aku tidak menyentuhmu, aku tidak sengaja memukulnya.
Yoon Sung : Jangan cari alasan, sini 100 ribu Won-nya!

Nana nyengir, aku buatkan kopi yang luar biasa enak.
Yoon Sung ngomel, kopi seharga 100 ribu Won? Semua tentang dirimu sangat mahal.

Nana membuatkan kopi sambil berkata kalau ia teringat Yoon Sung saat mencium aroma kopi.
"Kim Nana, ambilkan aku kopi" ya seperti itu.

Yoon Sung muram. Nana mendekat dan memberikan kopi, tapi Yoon Sung tidak mau. Aku tidak mau minum kopi lagi. Kunci pintu, jika terjadi sesuatu telp aku. Aku pergi.

Nana heran, kenapa dia? Apa dia marah karena aku tidak membayar 100 ribu Won?

Tapi alasannya bukan itu, Yoon Sung menghela nafas saat diluar, hanya melihat kopi akan membuatmu memikirkan aku? Tidak bisa seperti ini.

Jaksa Kim masuk ruang makan untuk makan siang. Tiba2 satu per satu rekan Jaksa di sekitarnya pindah dan makan di tempat lain, mereka tidak ingin dekat2 dengan Jaksa Kim.
Jaksa Kim akhirnya tidak makan, ia diam saja.
(Kalau di Korea semua takut kena getah dan menyingkir. Kalau disini, semua mungkin mendekat dan tanya...wani pira? hahaha)

Jaksa Kim masuk ke kantor dan Jang Pil Jae lapor, Steve Lee bertemu dengan Chun Jae Man. Jang Pil Jae curiga, pasti ada hubungannya dengan City Hunter.
Chun Jae Man biasanya pandai menjaga rahasia, kenapa tiba2 membicarakan peristiwa 1983.

Jang Pil Jae memberikan artikel koran lama yang diminta Jaksa Kim. Ia mencari mengenai insiden Aung San lalu menemukan artikel tentang pengawal Presiden, Park Mu Yeol dan Lee Jin Pyo.

Jaksa Kim : Nama suami Lee Kyung Hee adalah Park Mu Yeol. Bagaimana seseorang yang tidak ada di catatan Blue House ditulis dalam berita?
Ada yang tidak beres disini. Kita ke Blue House.

Nana kembali ke Blue House. Ia melihat Eun Ah susah payah mengejar Da Hye. Nana teriak, petugas Shin, aku kembali! Eun Ah hanya menunjuk Nana tapi ia harus mengejar Da Hye.
Nana heran, mereka mau kemana?

Kemana lagi...Dr. Lee Yoon Sung kembali kerja. Tentu saja Da Hye harus segera mengambil kembali gurunya haha. Lee Yoon Sung melihat Nana dan tersenyum.

Nana surprise tapi ia membalas senyuman Yoon Sung.

Manager Hong bahkan menganggap absen-nya Yoon Sung sebagai cuti. Yoon Sung mengeluh, kalau begitu jatah cutinya akan habis. Aku jika tidak melihat gadis berbikini di musim panas, aku bisa sakit mata!

Da Hye langsung mengajak Yoon Sung ke pantai, ia punya bikini. Eun Ah justru menyarankan ke kolam renang saja, sulit menjagamu di pantai. Aku juga punya bikini. Go Ki Joon langsung teriak membuat kaget semua orang. Haha Ki Joon cemburu.

Setelah Da Hye berhasil diusir keluar, Yoon Sung kirim sms ke Nana : Bayar 100 ribu Won.

Nana geli dan membalas, aku tahu, dasar. Apa kau sudah melihat foto ayahmu? Pasti ada dalam album pengawal presiden.

Yoon Sung langsung masuk ke perpustakaan Blue House. Ia mencari album th 1983, tapi tidak ada.

Jaksa Kim muncul dan memberikan album itu, kau mencari ini? Yoon Sung heran, kenapa Jaksa mencari album ini?
Jaksa Kim berkata ingin tahu apa yang terjadi th 1983. Lalu ia pergi.

Yoon Sung membuka album dan mencari nama ayahnya. Ia menemukan foto Park Mu Yeol dan juga Lee Jin Pyo.

Jaksa Kim menemui Jin Pyo. Jaksa Kim membeberkan fakta, Th 1983, anda adalah pengawal di Blue House. Lolos dari serangan teroris di Aung San.
Jin Pyo : Jadi akhirnya kau melacak aku. Aku tidak lolos kali itu saja.

Jin Pyo sengaja sembunyi karena tidak ingin orang berprasangka padanya, aku membangun kekayaanku dari bawah.
Jaksa Kim tetap curiga, itu bukan alasan untuk mengubah identitas. Jin Pyo berkata karena insiden yang terjadi beberapa th lalu, ia sudah mengubur nyawanya di dasar laut.

Jin Pyo menantang, insiden itu, kenapa kau tidak mencari tahu apa yang terjadi, Tuan Jaksa?
Jaksa Kim : Anda pasti punya alasan mendekati Presdir Chun Jae Man, ya kan? Apa anda berencana berhenti lari dan akhirnya berdiri di bawah sinar matahari?

Jin Pyo : Sinar matahari? Aku selalu hidup dalam sinar matahari.
Jaksa Kim : Pesan terakhir ayahku adalah "Berikutnya, Chun Jae Man."
Jin Pyo tidak menanggapi dan menawarkan whisky, kau mau segelas? Jaksa Kim tidak menjawab dan jalan pergi.

Nana tiba2 membawa Yoon Sung ke butik Trugen (sponsor..). Nana menarik Yoon Sung ke rak kemeja dengan harga 10 ribu Won dan minta Yoon Sung memilih salah satu barang.

Yoon Sung : Bagaimana ini bisa berharga 100 ribu Won?
Nana : Karena ini datang dari dompet Kim Nana yang terbatas, 10 ribu Won sama dengan 100 ribu Won. Ayo cepat pilih, atau aku akan berubah pikiran.

Nana menghitung mundur 5, 4,3, 2, 1 ..Yoon Sung dengan cepat meraih dasi merah dari rak dan Nana tersenyum lebar. Karena ini hadiah, kau harus sering memakainya.

Yoon Sung menempelkan dasi itu di lehernya, ia menyukainya. Nana ingin ikut beraksi, karena ia sudah membelikan Yoon Sung dasi. Yoon Sung menolak tapi Nana tidak bisa dilawan. Yoon Sung menyerah, jangan menyesalinya.

Nana tampak kesal dan mengintip dari pilar hotel. Yoon Sung cek in bersama sekretaris Chun ke dalam hotel itu. Nana jelas cemburu haha..

Keduanya jalan sambil berangkulan mesra naik ke kamar mereka. Jelas Nana panas melihatnya.

Yoon Sung seperti biasa memancing informasi dari Sekretaris Chun. Gadis itu cerita harus menyiapkan uang 5 Miliar sendirian.

Yoon Sung : Kenapa kau harus menyiapkan itu, suruh saja bosmu menyiapkan sendiri.
Sekretaris Chun berkata kalau uang 5 Miliar itu akan ditukar oleh dokumen dari NIS (National Intelligence Security). Kami akan meeting jam 4 sore besok.

Keduanya minum anggur dan gadis itu langsung pingsan. Sepertinya Yoon Sung menaruh obat tidur dalam anggur Sekretaris Chun. Yoon Sung langsung mengambil ID-card milik gadis itu dan pergi.

Nana menghadang Yoon Sung, dia sekretaris Chun Jae Man yang kita lihat di RS itu kan?
Yoon Sung hampir kena serangan jantung, kau mengagetkanku. Kau jadi pintar.

Nana kesal bagaimana Yoon Sung bisa masuk Hotel dengan wanita yang pertama kali ia temui.
Yoon Sung : Aku pergi ke gym dan keringatan sedikit, dia memakan umpannya.

Nana tidak setuju, jangan seperti itu. Pakai aku! Pakai Aku, kenapa kau harus menyiksa tubuhmu?
Yoon Sung : Menyiksa? Aku? hei wanita selalu jadi alibiku. Jika kau selalu seperti ini, mundur saja! Kau jadi penghalang bagiku.

Nana : Penghalang?
Yoon Sung tidak setuju Nana ikutan lagi. Tapi Nana berkeras akan selalu mengikuti Yoon Sung. Haha..Nana jealous.

Chun Jae Man menjenguk Kim Jong Shik dan di depan istrinya, ia pura2 minta Kim Jong Shik untuk cepat sadar. Chun berjanji pada istri Kim Jong Shik untuk segera menangkap City Hunter. Istri Kim berterima kasih.

Chun keluar dan bertemu Jaksa Kim. Young Joo membungkuk padanya. Chun Jae Man menyindir, kukira kau terlalu sibuk untuk datang. Kudengar kau menyelidiki aku.

Jaksa Kim : Beberapa saat lalu, anda mengadakan interview ya kan? Anda berkata kalau pasukan khusus itu mencuri rahasia militer jadi mereka dibunuh di perairan umum. Tapi..laut di pelabuhan Nampo Korea Utara..bukan perairan umum. Saya benar2 ingin tahu apa yang terjadi Okt 1983.
Presdir, interview anda benar2 tepat waktunya. Saya akan memanggil anda lagi kalau saya mendapat hasil dalam penyelidikan. Hati-hati di jalan.

Setelah Jaksa Kim masuk kamar ayahnya. Yan Rong muncul. Chun Jae Man minta Yan Rong menghabisi Jaksa Kim. Dia memang putra temanku, tapi apa boleh buat.

Jaksa Kim mendapat telp dari seseorang yang mengaku manajemen apartemen, kalau ada kebocoran gas di apartemennya. Jaksa Kim pulang. Ia meninggalkan ponselnya.

Yoon Sung masuk ke kantor Chun Jae Man. Dengan cepat melumpuhkan dua penjaga di lobi kantor. Yoon Sung dengan cermat mendudukkan mereka di kursi masing2. Sehingga tidak mencurigakan.

Yoon Sung telp sekretaris Chun dan memancingnya keluar.
Saat gadis itu keluar, Yoon Sung menyelinap masuk ke kantor Chun dengan ID card milik Sekretaris itu.

Yoon Sung membuka pintu kantor Chun Jae Man perlahan, ia memasang perekam di balik pintu. Lalu jalan ke toilet.

Yoon SUng menyalakan monitornya dan mendengarkan percakapan mereka. Chun Jae Man menerima buku berisi Top Secret Dokumen. Yang berlaku sampai 2030.
Yoon Sung ingat perkataan Young Joo pada Presiden, ini pasti yang dicari Jaksa Kim.

Chun Jae Man memberikan uang 5 Miliar Won pada pria dari dept. Intelijen itu, dan memintanya menutup mulut. Pria itu setuju dan pergi.

Chun Jae Man langsung menyalakan api dan akan membakar dokumen itu, lalu berhenti karena ponselnya bunyi.
Chun mendapat laporan kalau Yan Rong berhasil memancing Jaksa Kim ke rumahnya. Chun setuju, dibuat seperti bunuh diri saja dan rumah adalah lokasi yang baik.
Chun : Kim Young Joo, orang itu..dia tidak tahu apa yang baik untuknya sendiri. Dia sudah dikucilkan di kantor Jaksa, jadi jika tampak seperti bunuh diri maka tidak akan ada yang curiga.

Yoon Sung terkejut, ia tidak bisa menyelamatkan buku itu. Yoon Sung bergegas keluar menuju apartemen Young Joo.

Yoon Sung mencoba telp ponsel Jaksa Kim, tapi Jang Pil Jae yang mengangkatnya. Jaksa Kim pulang karena sepertinya ada kebocoran gas di apartemennya, ini siapa?
Yoon Sung tidak menjawab dan langsung pergi.

Jaksa Kim memeriksa apartemennya dan tidak menemukan keanehan. Ia telp penjaga dan berkata tidak ada gas bocor di rumahnya. Penjaga apartemen berkata tidak pernah telp Jaksa Kim.
Jaksa Kim ingin telp tapi mengeluh karena ternyata yang ia ambil bukan ponsel. Jaksa Kim langsung jalan ke mobilnya.

Jaksa Kim masuk ke dalam mobil. Tiba2 sepasang tangan membekap mulut dan hidungnya dengan chloroform. Young Joo berjuang, tapi ia akhirnya pingsan.
Pria itu pasti Yan Rong. Ia turun dan mengunci mobil Jaksa Kim, lalu memenuhi mobil Jaksa Kim dengan asap.

Jaksa Kim terbatuk-batuk, ia berusaha keluar tapi tidak bisa. Ia berjuang untuk bernafas.
Yoon Sung tiba di parkir mobil apartemen, berusaha mencari mobil Jaksa Kim.

Jaksa Kim berhasil memukul klakson mobil, lalu pingsan. Yoon sung segera lari ke mobil Young Joo.
Yoon sung berusaha membuka pintu mobil tapi terkunci, ia memecahkan kaca mobil dan menyeret Jaksa Kim keluar.

Yoon Sung memeriksa Jaksa Kim, ia lega karena Young Joo masih bernafas. Yoon Sung jalan pergi.

Jaksa Kim mulai sadar dan segera menahan kaki Yoon Sung. Jaksa Kim melihat bentuk punggung Yoon Sung dengan samar.

CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]

0 comments:

Post a Comment