Scent Of A Woman episode 2
Yeon Jae tertawa sarkastis, ia tidak peduli. Tidak ada banyak waktu lagi untukku.
Yeon Jae mengambil tas milik Nam Nari, bayar hutangmu dan aku akan mengembalikan tasmu nanti.
Yeon Jae mengejar Se Kyung, tunggu dulu. Ia menjelaskan, Wilson pergi begitu saja, aku juga berpikir itu tidak baik. Tapi aku tidak mencuri cincin itu.
Se Kyung : Tidak ada bukti kalau kau tidak mencurinya.
Yeon Jae : Tidak ada bukti kalau aku mencurinya juga.
Se Kyung : Apa kau tahu sebesar apa masalah yang kau timbulkan.
Yeon Jae : Kau terus saja menuduhku tapi sebagai pihak yang tidak bersalah aku bisa menuntutmu karena pencemaran nama baik.
Se Kyung tertawa meremehkan, ia tidak percaya. Jadi orang sepertimu punya hak mengatakan kalau kau punya kehormatan?
Yeon Jae marah dan menampar Se Kyung, bagaimana rasanya? Tidak enak rasanya ditampar, ya kan? Ini tidak cukup membuatku merasa baikan.
Kenapa? Apa ada hukum yang mengatakan hanya putri konglomerat yang bisa menampar orang? Apa hanya orang sepertimu yang dilahirkan dengan hak untuk memperlakukan orang sesukamu? Kehormatan? Kau pikir hanya kau yang dilahirkan dengan itu?
Mengapa? Aku dicintai orang tuaku juga. Aku juga seorang manusia yang berharga. Hanya karena kau dilahirkan dari orang tua kaya dan dibesarkan sebagai putri konglomerat, jangan berbuat sepertinya kau punya hak untuk melakukan apapun yang kau inginkan.
Kau tidak mendapatkan semuanya itu dengan usaha jadi, bukankah konyol kalau kau pergi ke sana sini dan menyombongkan itu.
Se Kyung mencoba memukul Yeon Jae tapi kali ini Yeon Jae menghindar.
Yeon Jae berkata ia punya reflek yang bagus karena ia lebih atletis dari yang lain, hanya waktu itu ia tidak punya kesempatan untuk menghindarinya.
Yeon Jae pergi. Meninggalkan Se Kyung yang menahan marah.
Rekan Yeon Jae yang suka koin minta koin 100 won ke Yeon Jae. Yeon Jae memberikan 500 Won. Tapi pria itu berkata ini tidak bisa masuk ke mesin.
Se Kyung menemui Presiden Kang. Presdir minta sekretarisnya memanggil Ji wook. Presdir Kang menawarkan kompensasi untuk kerugian Se Kyung karena pembatalan konser Wilson dan lainnya.
Presdir juga berkata jika ada yang diinginkan, Se Kyung bisa langsung mengatakannya.
Se Kyung minta guide kemarin itu dipecat. Presdir berkata ia sudah mendengar apa yang terjadi dengan cincin itu tapi ia tidak percaya karyawannya akan melakukan hal seperti itu.
Kang : Pertama, kita harus mengerti apa yang terjadi.
Se Kyung kesal : Wanita itu menamparku di wajah! Apa perlu alasan lain lagi?
Presdir Kang terkejut. Se Kyung pergi. Ji Wook masuk dan heran, kau sudah selesai bicara?
Presdir Kang kesal, bagaimana sebenarnya kau menangani pekerjaan?
Ji Wook terkejut, ditampar dimuka?
Sang Woo membenarkan. Dia (YJ) benar-benar berani menampar Im Se Kyung.
Ji Wook geleng kepala : Panggil karyawan itu untuk menemuiku di kantor.
Sang Woo berkata kalau ia sudah memeriksa, ternyata dia sudah mengundurkan diri.
Ji wook : Dia dipecat begitu cepat? Hanya karena kata-kata Se Kyung ?
Sang Woo : Tidak, dia mengundurkan diri. Ada suratnya.
Ji Wook : Sayang sekali.
Yeon Jae dapat telp dari bank tentang depositonya. Ternyata uang tabungan Yeon Jae banyak juga, 32 juta Won! woa..berarti sekitar 320 juta Rp.
Yeon Jae ke bank dan teller berkata kalau Yeon Jae masih punya dua tabungan lain. Teller itu juga kagum, bagaimana cara Yeon Jae menabung selama ini.
Yeon Jae : Tidak makan, tidak minum, tidak belanja. Hanya membeli t-shirt murah, 1 atau 2 pasang sepatu untuk 4 musim.
Makan siang di kantin kantor atau hanya snack. Ya seperti itu.
Teller itu baru mengerti, ah saya mengerti. Lalu tanya apa Yeon Jae akan memasukkan uangnya ke tabungan lain?
Yeon Jae tidak menjawab, ia justru menyesal karena bahkan tidak pernah melirik tas yang ia inginkan, ingin jalan2 ke LN tapi juga tidak dilaksanakan.
Teller bank memberi usul, mulai sekarang, kau bisa memulai melakukan semua ini.
Yeon Jae berkata kalau awalnya ia berencana menikah tahun depan, membeli mobil dan pindah ke rumah dengan halaman setelah 5 th. Aku merencanakan-nya selama ini, jadi aku selalu menahannya.
Menghemat, menghemat, dan menghemat. Tapi...Yeon Jae justru menangis.
Teller jadi tidak enak, tapi Yeon Jae terus saja menangis.
Hye Won telp dan memarahi Yeon Jae, apa yang terjadi padamu, kau sudah gila ya.
Hye Won : Mengapa kau tiba-tiba melakukan itu? Jika kau keluar di usia ini, kau pikir akan ada perusahaan yang akan menerimamu? Apa kau mendengarku?
Yeon Jae : Hye Won...kurasa aku ingin minum.
Hye won minta Yeon Jae pergi ke tempat langganan mereka. Tapi Yeon Jae mengajak ke tempat lain.
Hye Won kaget, dimana?
Yeon Jae mengajak Hye Won pergi ke bar elit. Hye Won kagum, tempat ini mewah sekali.
Hye Won heran, apa Yeon Jae benar2 akan membelikan minuman keras disini? Yeon Jae membenarkan. Hye Won merasa aneh karena biasanya Yeon Jae hemat sekali.
Hye Won : Apa kau waras?
Yeon Jae : Tidak mungkin hanya minum soju dan makan kulit ikan sepanjang hidupku dan mati kan?
Hye Won menunjuk satu macam minuman yang mahal sekali, tapi ia berkata kalau ia bercanda, bir saja. Hye won bergumam, bahkan bir juga mahal. Hye Won tidak pesan makanan.
Tapi Yeon Jae pesan makanan yang mahal dan minta snack yang terbaik. Yeon Jae terlihat gugup atau exciting?
Hye won kaget, ada apa denganmu, kenapa tiba-tiba seperti ini?
Yeon Jae : Aku sudah mengenalmu selama 20 th tapi tidak pernah membelikanmu makanan enak.
Yeon Jae mencicipi anggurnya dan ia senang sekali, rasanya enak.
Hye Won : Siapa mengira kalau aku bisa minum sesuatu seperti ini, ini berkat kau.
Hye Won bersulang demi masa depan Yeon Jae.
Hye Won melihat Ji wook jalan masuk ke dalam. Apa itu Direktur kita?
Hye won : Pasti menyenangkan kencan dengan pria seperti itu, kalau aku 10 th lebih muda aku akan mengulangnya kembali.
Selama hidupku aku tidak akan bisa kencan dengan pria seperti dia sampai aku mati.
Yeon Jae minum dan berdiri. Hye Won tanya Yeon Jae mau kemana. Yeon Jae ingin merayu pria itu. Sebelum aku mati aku ingin kencan dengan seseorang seperti dia.
Yeon Jae melepas kacamatanya dan jalan ke arah Kang Ji Wook.
Ji Wook dapat telp dari Se Kyung. Se Kyung akan menemui Ji wook.
Yeon Jae jalan ke arah Ji Wook dan Ji Wook seperti melihatnya, sayang Yeon Jae bertabrakan dengan pelayan yang membawa cocktail panas.
Yeon Jae teriak, panas. Pelayan tanya apa Yeon Jae tidak apa-apa. Yeon Jae menutup wajahnya dan lari. Ia berpapasan dengan Se Kyung, tapi mungkin Se Kyung tidak menyadari kalau itu Yeon Jae.
Hye won menemani Yeon Jae di toilet, ia memeriksa apa kulit Yeon Jae melepuh atau tidak. Yeon Jae malu sekali, kenapa semuanya tidak ada yang benar baginya.
Hye Won : Apa maksudmu tidak ada yang benar?
Hye Won mengangkat amplop dan berkata kalau minumannya gratis dan mereka dapat voucher. Yeon Jae kesal, apa kau senang dengan kemalangan temanmu?
Hye Won berkata kalau Yeon Jae jadi mendekati Ji wook, bagaimana kalau Yeon Jae ditolak. Itu pasti sangat menyakitkan.
Atau katakan kalau Ji wook berhasil digoda oleh Yeon Jae, dengan baju dalam seperti ini (Hye Won menarik tali bra Yeon Jae), semua pria akan melarikan diri setelah melihatnya.
Hye Won berkata sayang sekali kalau mereka harus pergi setelah minum alkohol mahal. Tapi ia merasa senang, terima kasih, ini karena kau.
Yeon Jae bingung, apa yang harus kulakukan?
Hye Won : Sudahlah kau sudah keluar dan tidak perlu bertemu Direktur lagi.
Yeon Jae : Sebenarnya aku..
Yeon Jae ingin bicara tentang penyakitnya, tapi Hye Won memotong, kenapa? Apa kau menyesal sudah berhenti? Cemaskan itu nanti dan istirahat saja, kau tidak bisa istirahat selama 10 th ini dan terus saja bekerja.
Yeon Jae pulang naik bis dan ia ingat telp yang ia dapat dari Ji wook. Yeon Jae menyimpan nomor Ji wook.
Ji wook dan Se Kyung minum bersama. Ji wook berkata kalau Se Kyung pasti terluka.
Se Kyung : Menurutmu bagaimana perasaanku, ditampar oleh karyawan kasar.
Ji wook membela karyawannya, kupikir orang itu tidak akan memukul kalau tidak diprovokasi.
Se Kyung : Bukankah kau datang untuk menghiburku?
Ji wook memberikan hadiah untuk Se Kyung, dompet karya disainer.
Se Kyung : Apa aku seperti orang yang akan bisa senang dengan barang mewah?
Ji Wook : Tidak. Buka dan lihatlah.
Se Kyung membukanya dan menemukan dua tiket VIP. Ji Wook berkata ia menghabiskan 20 menit untuk mendapatkannya lewat internet.
Se Kyung : Akan lebih baik jika kau memberikan dompet.
Ji wook : kupikir kau perlu ketawa, buang saja kalau tidak suka. Jangan ke tempat sampah tapi berikan ke stafmu.
Paginya, Yeon Jae mempelajari tentang kanker dari internet. Ibu tiba-tiba muncul, Yeon Jae menutup laptopnya karena kaget.
Ibu tersenyum, apa kau nonton film porno? Kenapa kau tidak kerja?
Yeon Jae berkata ia cuti.
Ibu minta Yeon Jae menemuinya di toko, tapi jangan hanya pakai jeans dan baju santai. Yeon Jae ingin tahu mengapa.
Ibu menyuruh Yeon Jae untuk memperbaiki penampilannya agar diperhatikan pria.
Yeon Jae mencoba memeluk ibunya, tapi Ibu mendorongnya karena tidak ingin rambutnya rusak. Susah membuat rambutnya jadi naik.
Yeon Jae mendapat telp dari Nam Nari. Mereka janjian bertemu.
Nam minta tasnya kembali. Yeon Jae kesal, sudah 3 bulan ia minta Nam mengembalikan uangnya dan Nam sama sekali tidak peduli. Sekarang kau cepat sekali. (Karena tasnya mahal haha)
Nam : Berikan tasnya.
Yeon Jae : Berikan dulu uangnya. Dan bunganya.
Nam ngomel, Yeon Jae pelit sekali.
Nam heran kenapa Yeon Jae bisa keluar dari pekerjaan-nya, sejujurnya Sunbae, dengan usiamu sekarang ini kau tidak punya tempat lain untuk dituju.
Yeon Jae : kalau kau tahu aku lebih tua darimu, kenapa kau bicara tidak sopan padaku?
Di Korea kaya di Jawa aja, ada Ngoko, Krama, dan Krama Inggil haha..
Nam : Apa lebih tua adalah sesuatu yang harus dibanggakan?
Yeon Jae : Lalu, apa menjadi tua adalah kejahatan? Jangan hidup seperti itu. Apa kau pikir kau tidak akan jadi tua? kau akan berusia 30 th sebelum kau sadar dan jadi seusiaku sebelum kau tahu itu.
Nam mendengus, kau coba mengajariku. Lucu sekali..
Yeon Jae menunjuk Nam dengan jarinya, kalau kau nanti seusiaku, kau akan bertemu dengan hubae/junior seperti dirimu sendiri.
Nam ketakutan hahaha..
Yeon Jae jalan dan melihat mobil Ji wook. Ia menghela nafas, kalau bukan karena cocktail itu, ia pasti sudah bicara dengan Ji Wook.
Sang Woo memberikan bahan presentasi untuk Ji Wook. Ji Wook tinggal menyampaikannya saja.
Ji Wook minta Sang Woo saja yang menyelesaikan dan menyampaikannya, karena yang membuat adalah Sang Woo.
Sang Woo berkata Ji wook adalah Direkturnya.
Ji wook menghela nafas, kau sudah kerja dengan baik. Kau boleh pergi.
Manager Noh kena marah atasannya/Direktur Kim karena dia mendengar kalau Noh dihina oleh karyawan wanita. Ia minta Noh kerja dengan lebih baik lagi. Jangan membuatku malu.
Sekarang teman sekantor Yeon Jae khawatir kalau mereka harus melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan Yeon Jae. Seperti membuat kopi untuk manager. Pria yang suka memungut koin itu justru baru tahu kalau Yeon Jae keluar.
Ji wook memberikan presentasi tentang paket tur. Kalau pertumbuhan industri pariwisata meningkat pesat. Paket tur untuk keluarga selain konsumen usia paruh baya sedang meningkat. Paket tur untuk individual juga mulai berkembang.
Ji Wook : jadi untuk membedakan kita dengan perusahaan agen tur lain kita harus meluncurkan produk istimewa yang menjadi target pasar pariwisata.
Seorang Direktur setuju (ini yg jadi tuan Uhm di Bad Guy) : Sebuah produk yang menggabungkan hotel bandara dengan tur satu hari. Ide bagus.
Ji wook berkata kalau negara yang akan dijadikan tes untuk tur adalah Jepang.
Semua bertepuk tangan. Presdir Kang komen, tidak tahu anak siapa ini, tapi dia benar2 bekerja dengan baik kan? Semua ketawa.
Direktur Kim mengusulkan agar Ji wook pergi untuk mengetes idenya itu, ke Jepang. Mereka harus melihat hasil akhirnya.
Setelah berdua saja, Presdir Kang berkata kalau Direktur Kim sepertinya melihat Ji wook sebagai duri dalam daging, dia ingin kau menyelesaikan tugas dan mencari kesalahanmu nanti.
Ji Wook : Mengapa harus cemas? Aku tidak sendirian di perjalanan ini. Aku punya manager hebat yang kerja untukku.
Presdir Kang : Apa kau berpikir untuk menggunakan perjalanan bisnis ini sebagai alasan untuk main?
Ji wook berkata ia sudah bekerja dengan baik, presentasinya sukses kan, meskipun aku hanya perlu menggunakan mulutku.
Ayah Ji wook kesal, kenapa kau selalu seperti itu? Masalah wanita, masalah pekerjaan, kau tidak sedikitpun tertarik.
Ji wook : Tidak semua orang akan menyukai caviar termahal, jika itu tidak sesuai dengan seleramu, maka tidak akan menimbulkan selera makan.
Presdir : Apa sebenarnya yang membuatmu tidak puas? Siapa yang membayar untuk pendidikanmu? Kau punya mobil, rumah, baju buatan desainer, apa kau tidak tahu? Dan tidak sedikitpun rasa terima kasih.
Putraku, punya karakter yang sangat kubenci.
Ibu Kim menyeret Yeon Jae ke kantor biro jodoh. Yeon Jae menolaknya.
Ibu : Jika kau seperti ini terus, kau akan segera jadi 40 th! Tidak ada yang akan jatuh cinta padamu. Kau harus menerima bantuan mereka.
Yeon Jae : Ibu, aku tidak dalam kondisi bisa menikah.
Ibu : Setahun lagi, apa kau akan ada dalam kondisi siap menikah? dan setahun lagi, kau akan ada dalam situasi yang semakin buruk untuk menikah. (ya ampun, ibu2 Korea ini, tenang aja lagi..belum 50 ini)
Yeon Jae memohon, lain waktu. Aku akan pergi lain waktu.
Ibu memaksanya, ini hanya konsultasi hanya minta nasihat, tidak perlu mengeluarkan uang. Yeon Jae memohon, aku akan melakukannya lain waktu, Bu.
Ibu tidak peduli dan menyeret Yeon Jae.
Ibu dan Yeon Jae menemui petugas biro jodoh. Wanita itu memuji Yeon Jae, berkata kalau Yeon Jae itu menarik, tinggi dan punya tubuh bagus. Wanita itu tanya tentang profil Yeon Jae, agar dia bisa mencarikan pasangan yang pas.
Wanita itu mencatat nama dan tanya usia Yeon Jae. Yeon Jae berkata 34th, tapi ibunya minta dicatat 32th kalender bulan (jadi kalau Masehi, 31th). Petugas biro jodoh berkata kalau seperti itu maka akan ketahuan, dan ongkosnya juga akan naik karena kenyataannya Yeon Jae lebih tua.
Petugas : Pendidikan?
Yeon Jae : Lulus dari SMA Wanita Chang Eun.
Wanita itu heran, lulusan SMA (saja)? Ibu Yeon Jae berkata kalau putrinya adalah mahasiswi yang baik tapi tidak bisa menyelesaikan kuliah karena masalah biaya.
Wanita itu berkata kalau ia sebenarnya sangat terkesan dengan Yeon Jae dan sangat menyukainya. Tapi kondisinya tidak begitu baik. Akhir2 ini klien pria mereka sangat tinggi standarnya.
Pekerjaan? Ibu berkata kalau Yeon Jae kerja di Line tour, perusahaan agen travel terbesar di Korea. Dia kerja disana.
Agen biro jodoh : Untuk orang seusiamu, gajimu seharusnya lumayan tinggi.
Ibu : Tentu saja! gajinya sangat tinggi. Kira2 60 juta Won? (setahun)
Yeon Jae berseru : Ibu!
Ibunya terus saja bicara, kalau bulan ini juga ada bonus.
Wanita itu mendapat ide, kalau begitu mereka bisa menggunakan jasa agen perjalanan Yeon Jae untuk bulan madu pasangan yang jadian lewat biro perjodohan ini.
Ibu langsung merasa itu ide hebat. Yeon Jae protes.
Wanita itu tanya apa mereka bisa dapat diskon kalau membeli jasa bulan madu lewat Yeon Jae.
Yeon Jae : Aku tidak bisa melakukannya!
Ibu berkata itu hanya diskon staf, Yeon Jae pasti bisa mendapatkannya. Jika putriku mendaftar disini, apa biayanya bisa lebih murah?
Yeon Jae : Ibu! Aku tidak bisa melakukannya!
Ibu kesal, kenapa?
Yeon Jae putus asa, karena aku baru saja mengundurkan diri!
Yeon Jae jalan pergi. Ibu kaget dan marah, ia mengejar Yeon Jae, hei kau!
Diluar, Ibu tanya apa Yeon Jae dipecat. Tidak kata Yeon Jae.
Ibu : Jadi kau mengundurkan diri? Apa kau gila? Kau kurang waras? Di usia ini, apa yang akan kau lakukan tanpa pekerjaan? Apa yang bisa kau tawarkan?
Sampai kau menikah kau seharusnya mempertahankan pekerjaanmu bagaimanapun juga. siapa yang akan menikahi wanita tanpa pekerjaan yang semakin menua?
Yeon Jae menahan tangis, kalau begitu aku tidak akan menikah.
Ibu : Tidak menikah? tidak apa-apa meninggal sendirian? Jika kau punya banyak uang tanpa pendidikan itu tidak masalah, tapi dengan usiamu, dengan latar belakangmu, bagaimana kau akan mendapatkan pekerjaan lainnya?
Bagaimana kau akan hidup?
Yeon Jae : Apa? benar, aku 34th dan hanya karyawan biasa. Itulah aku, itulah putrimu, karena aku seperti ini, apa kau malu karena aku bu?
Ibu : Apa ada yang mengatakan itu?
Yeon Jae : Lalu kenapa berbohong? mengapa kau berbohong tentang aku, hidupku benar2 berat, aku hidup melakukan yang terbaik, kau malu karena aku melakukan itu? Meskipun yang lainnya melakukan itu, kau tidak bisa melakukan itu. Salah siapa ini kalau aku seperti ini.
Ibu : Apa maksudmu ini kesalahanku?
Yeon Jae : Ya kan?
Ibu : Gadis jahat!
Ibu jalan pergi sambil marah.
Se Kyung telp ke kantor ayahnya, ia ingin menemui Presdir Im. Se Kyung hanya ingin bertemu Presdir sebentar.
Tapi saat di kantor, Se Kyung melihat pria yang dikenalnya. Pria itu memaksa masuk tapi sekretaris Presdir melarangnya.
Se Kyung minta sekretaris untuk melepaskan pria itu.
Setelah pria itu dilepas, Se Kyung menyapanya, lama tidak bertemu, apa kau baik-baik saja?
Pria itu berkata ia harus pergi. Se Kyung menahannya dan menangis.
Pria itu pasti mantan pacar Se Kyung. Dia berkata kalau mereka tertangkap akan sulit baginya.
Se Kyung menemui ayahnya, ia teriak dan menangis. Apa yang ayah lakukan? Apa kau masih menyiksa orang itu?
Presdir : Apa dia mengatakan itu?
Se kyung berkata ia putus dengan pria itu karena menuruti perintah ayahnya.
Se Kyung : Aku melakukan apapun yang kau inginkan, pergi kerja, setuju dengan pernikahan yang tidak kuinginkan, tapi kenapa kau tidak menepati janjimu.
Ayah, jika kau melakukan ini. Aku tidak bisa menepati janjiku juga. Aku bisa menemui pria itu lagi. Kami berdua bisa melarikan diri dimana tidak seorang pun bisa menemukan kami!
Presdir tidak menjawab, ia hanya memutar rekaman.
Suara Presdir Im : Kau bilang waktu itu adalah yang terakhir kalinya.
Suara pacar Se Kyung : Selama kau menginvestasikan 300 juta Won lagi, maka aku akan memberikan foto originalnya.
Se Kyung tidak mengerti, percakapan apa ini?
Ayahnya berkata itu percakapan yang ia rekam 10 menit lalu di ruangan ini. Selain itu, ada banyak lagi yang lain.
Pada th 2007, orang ini berkata kalau ia sudah pergi bersamamu dan memberikanku banyak "foto-foto yang indah." Sebagai bayarannya, aku memberinya uang 100 juta Won. Sejak itu, aku menghabiskan ratusan juta.
Mungkin, dia akan memerasku sampai aku mati.
Se Kyung tidak percaya atau tepatnya ia menyangkal kenyataan ini, itu tidak mungkin! Ia menangis, lalu ..mengapa sampai dengan sekarang kau tidak mengatakan ini padaku?
Presdir Im : Karena kupikir, daripada membiarkan kau tahu kalau kau sudah dimanfaatkan oleh sampah ini, lebih baik kalau kau percaya pada cinta.
Di depanmu, dia mungkin mengatakan kalau ia tidak ingin apapun darimu. Tapi..mereka jelas ingin mendapatkan hal2 yang tidak bisa mereka miliki. Cintamu, kepercayaan-mu, bagi orang2 ini, adalah uang.
Se Kyung jelas terluka, ia tanya pada sekretaris Ayahnya berapa uang yang sudah diberikan Ayahnya pada pacarnya.
sekretaris : Hampir 2 Miliar Won.
Se Kyung minta no telp mantan pacarnya.
Se Kyung masuk ke mobilnya dan telp mantannya. Ia menangis. Apa karena uang? sejak awal.
Pria itu berbohong dan berkata tidak mengerti apa yang sudah didengar Se Kyung.
Se Kyung marah, tutup mulutmu! Jangan datang lagi untuk minta uang, karena tidak akan ada uang lagi untuk sampah seperti dirimu!
Se Kyung telp Ji Wook dan ingin bertemu. Ji wook datang. Se Kyung minta Ji Kyung menyanyikan lagu untuknya.
Ji Wook duduk. Se Kyung ingin Ji Wook menyanyi, kau tidak dengar aku?
Ji Wook menuangkan alkohol dan menyuruh Se Kyung minum saja. Kalau kau mabuk, aku bisa mengantarmu pulang.
Se Kyung berkata Ji wook tidak menyenangkan. Ia telp seorang pria lain, seorang penyanyi Yun Sae Jun.
Ibu Yeon Jae pulang dan Yeon Jae tanya apa Ibu sudah makan.
Ibu kesal, bagaimana kau bisa makan?
Yun Sae Jun datang menemui Se Kyung, dia sering menyanyi di bar itu. Se Kyung mengenalkan Sae Jun pada Ji Wook dan memintanya menyanyi.
Sae Jun menyanyikan lagu lembut. Se Kyung minta Sae Jun menyanyikan lagu yang lebih ceria.
Ji Wook mematikan musika dan minta Sae Jun minum saja. Se Kyung minta Sae Jun menyanyi, dia sedang kerja paruh waktu. Dengan bayaran yang sangat tinggi perjam-nya.
Ji wook berdiri. Se Kyung komen, Ji Wook mungkin tersinggung, kenapa? Menurutku, pria yag datang menyanyi demi uang dan kau yang menikahiku untuk uang bukankah sama saja.
Ji Wook : Jika kau akan menikahiku, kita pergi diam-diam.
Ji Wook memberikan uang ke Sae Jun dan minta Sae Jun mengantar Se Kyung pulang dengan selamat.
Se Kyung marah dan teriak pada Sae Jung, keluar! Lalu berkata, aku lupa sesuatu. Se kyung melemparkan uang ke meja untuk Sae Jun.
(Kenapa aku jd ingat Lee Yoon-hyung, putri ke-4 Samsung yang bunuh diri ya? sepertinya desperate-nya mirip Im Se Kyung.)
Yeon Jae pergi ke RS dan tampak ketakutan saat melihat seorang wanita yang juga sakit kanker.
Yeon Jae menemui Dr. Eun Suk. Eun Suk ingin mulai perawatan untuk Yeon Jae.
Yeon Jae harus kemoterapi setiap 3 minggu dan harus dirawat di RS sekitar 5 hari.
Eun Suk : Setelah kau masuk hari ini, kami akan melakukan tes darah padamu. Perawatan kanker akan dimulai besok pagi.
Yeon Jae berkata ia sudah mempelajari dari internet, kalau dengan kondisinya seperti ini, ia tidak akan terlalu merespon perawatan seperti kemoterapi dll.
Eun Suk berkata kalau menggunakan obat saja, efeknya tidak terlalu terasa. Kami akan menyuntikkan pengobatan umum dulu lalu diikuti dengan obat anti-kanker.
bagaimana kalau pengobatan dengan obat baru?
Yeon Jae : Maksudmu aku akan dijadikan percobaan?
Eun Suk : Bukan percobaan, ini pengujian tes. Tes klinis. Kalau kau setuju, obat yang harganya lebih dari sejuta Won akan digratiskan untukmu. Dan mungkin kau akan mendapatkan hasil yang bagus.
Yeon Jae : Atau beberapa efek negatif juga.
Eun Suk menawarkan pengobatan yang biasa, dan kesempatan hidup 1 atau 2 bulan lebih lama.
Yeon Jae : hentikan! Aku tidak akan melakukannya.
Eun Suk minta Yeon Jae memikirkannya lagi, ini kesempatan bagus.
Yeon Jae : Kesempatan bagus?
Yeon Jae tidak akan melakukan tes apapun, karena ia merasa baik-baik saja sekarang. Eun Suk berkata apa Yeon Jae ingin menghindar, jika kau melakukan itu kau pikir masalahnya akan selesai?
Eun Suk minta Yeon Jae tidak membuang waktu.
Yeon Jae berkata ia tidak ingin membuang waktu juga.
Eun Suk : Lalu kau ingin menolak perawatan?
Yeon Jae berkata kalau ayahnya juga menderita kanker dan ia selalu mendampingi ayahnya dan melihatnya melalui pengobatannya.
Yeon Jae : Aku takut, saat aku disuntik, saat itulah aku menjadi pasien kanker yang sebenarnya. Aku benar2 takut.
Eun Suk : Kau benar2 pasien kanker yang sebenarnya sekarang.
Eun Suk minta Yeon Jae kembali dalam 3 hari. Jika kau tidak mau dirawat, maka bicaralah sekarang, aku tidak mau membuang waktu seperti ini, untuk orang yang tidak mau dirawat.
Yeon Jae : Chae Eun Suk, meskipun ibumu menderita kanker, apa kau akan bicara seperti ini? Kita ini teman SD yang baru saja bertemu setelah 20 th? Apa hanya ini yang bisa kau katakan?
Meskipun aku mendapatkan perawatan kanker, aku tidak akan mendapatkan perawatan dari dokter sepertimu!
Menurutku kau tidak punya kualifikasi menjadi dokter! Jika yang bisa kau katakan hanyalah kata2 mengesalkan untuk temanmu, untuk orang lain, bagaimana?
Pasienmu sudah cukup menderita, mereka sudah ketakutan setengah mati. Tapi bertemu dengan dokter sepertimu, akan merasa kalau pengobatan apapun tidak akan berhasil.
Yeon Jae pergi ke luar, dasar pria jahat!
Perawat bingung, Pasien Lee Yeon Jae..anda pergi begitu saja?
Yeon Jae pergi ke makam ayahnya, ia marah pada ayahnya karena menurunkan penyakit kanker padanya. Apa kau tidak punya yang lain untuk diwariskan padaku?
Yeon Jae : Yang lain meninggalkan warisan dan rumah, bagaimana kau bisa meninggalkan kanker untuk putrimu?
Ayah lain, kalau putri mereka menikah, akan menggandeng tangannya. Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Aku ingin kencan, dan menikah lalu punya bayi. Sekarang tidak ada apapun yang bisa aku lakukan.
Ini semua karena kau ayah. Aku tidak akan pernah kembali kesini lagi. Aku tidak akan datang. Asal kau tahu saja.
Yeon Jae meninggalkan makam dengan menangis meraung-raung.
Lalu Yeon Jae kembali lagi ke makam dan minta maaf pada ayahnya.
Yeon Jae : Aku merasa ini sangat tidak adil dan mengesalkan, tapi tidak punya tempat untuk mengatakan semuanya ini. Aku ingin mengatakan pada ibu, apa yang harus kulakukan bu?
Tapi ayah, kau juga tahu seperti apa ibu. Jika ia tahu aku sakit, dia mungkin akan menghabisi hidupnya lebih dulu.
Ayah, aku minta maaf. Pasti sangat sulit bagi Ayah. Maafkan aku Ayah.
Flashback,
Yeon Jae remaja yang merawat ayahnya. Menggunting dan merapikan kuku ayahnya. Ayah pesan agar Yeon Jae menurut pada ibu seperti yang ia lakukan pada ayahnya.
Yeon Jae : Kau cuma mencemaskan ibu, tidak mencemaskanku.
Ayahnya berkata kalau Yeon Jae bisa mengurus dirinya sendiri, tapi kalau ibunya ia sangat tergantung pada orang.
Yeon Jae tanya apa ayahnya mau jalan-jalan? Ayah berkata ia lelah dan kalau bisa ingin makan pangsit.
Yeon Jae membawa pangsit ke RS tapi dokter marah padanya. Ayahmu tidak boleh makan makanan seperti itu dan menyingkirkan pangsitnya.
Yeon Jae menemui ayahnya tanpa pangsit. Ayahnya menyesal, kalau tahu begini, aku akan makan (pangsit) lebih banyak lagi. Juga bepergian, mengatakan "aku sayang padamu" lebih banyak lagi.
Yeon Jae menangis.
Ayah : Yeon Jae, jangan hidup seperti ayahmu.
Yeon Jae pulang dan sudah menetapkan hati. Ia mengeluarkan buku tabungannya dan mengambil foto pantai Okinawa yang ada dalam mimpinya lalu mulai mengambil koper besar dan memasukkan baju2nya.
Yeon Jae menoleh ke kaca dan membuka kaca matanya, ia sadar kalau sebenarnya dia itu cantik.
Yeon Jae pergi ke mall, belanja baju-baju mahal yang cantik. Mengatur rambut dan mulai mengenakan make-up. Mencoba lipstick dan warna2 baru, sesuai dengan gaun2nya.
Penampilan Yeon Jae berubah total.
Yeon Jae tiba di bandara. Semua pria mulai melirik dan mencuri pandang ke Yeon Jae.
Yeon Jae hampir jatuh karena high-heelsnya, dan seorang pria dengan tangkas menahan tangan Yeon Jae.
Yeon Jae berterima kasih. Pria itu mengangguk dan tersenyum ke Yeon Jae : Hati-hati.
Pria itu terus menoleh ke Yeon Jae sampai ia bertabrakan dengan orang. Yeon Jae geli.
Ibu Kim sedang membantu dua pelanggan. Seorang ibu dan putrinya. Anak perempuan itu ingin membelikan ibunya banyak baju karena suaminya sekarang punya banyak uang.
Ibu Yeon Jae tampak iri. Lalu ia mendapat telp dari Yeon Jae, ibu aku ingin liburan.
Ibu kesal, kenapa kau harus mengatakan padaku. itu uangmu kan. Lakukan yang kau inginkan.
Yeon Jae menutup telp dengan gemetar, baiklah. Ia nekad pergi.
Yeon Jae pesan tiket ke Okinawa. Ternyata yang kelas ekonomi penuh, baru ada besok pagi. Hanya ada tiket kelas utama.
Awalnya Yeon Jae akan pesan tiket ekonomi saja, tapi tiba-tiba ia berubah pikiran. Dia pesan yang kelas utama.
Di pesawat (yg tdak bergerak dan tidak ada penumpang lain haha), seorang pramugara menemui Yeon Jae dan tanya apa ini pertama kalinya naik kelas utama.
Yeon Jae tersenyum : Kelihatan ya?
Pria itu berkata akan siap melayani Yeon Jae. Lalu ia menyajikan banyak sekali makanan kelas atas.
Dari mulai appertizer, hidangan utama dan snack, semuanya berkelas.
Yeon Jae mencicipi champagne dan ia sangat menyukainya.
Yeon Jae sampai di Jepang. Ia check ini dalam satu hotel, tapi ternyata ada dobel booking untuk kamarnya. Ada pria bertato "aneh".
Yeon Jae kaget, tapi ia jadi geli.
Staf Hotel minta maaf karena kesalahan ini, sebagai gantinya, ia memberikan kamar suite untuk Yeon Jae. Spesial dengan view pantai Okinawa yang indah.
Yeon Jae sangat senang, ini luar biasa. Lalu berkata pada staf hotel, kalau liburan kali ini mungkin perjalanan terakhirnya. Jadi ia ingin menikmati tiap saatnya.
Pria itu mengerti dan berkata jika Yeon Jae menginginkan apa saja, tolong katakan.
Yeon Jae menyetir mobil dengan atap terbuka, mirip punya Ji Wook. Yeon Jae jalan2 di pantai.
Yeon Jae minum anggur dan berkata kalau saja ada seorang pria di saat seperti ini, pasti akan sempurna.
Ji Wook dan Sang Woo tiba di Jepang. Sang Woo berkata meskipun Ji Wook lelah, ia tetap harus berkunjung ke kantor agen tur.
Ji Wook malas pergi ke sana, karena Sang Woo bisa melakukan-nya sendiri.
Sang Woo : Presdir berkata pada saya kalau anda harus ikut.
Ji wook : Sepertinya kalian berdua sangat dekat. Baiklah, kita pertahankan hubungan dekat ini. Tapi jangan terlalu percaya padanya.
Sang Woo tanya apa Ji Wook suka mobilnya. Ji Wook berkata Sang Woo yang harus suka mobilnya, karena Sang Woo yang menyetir.
Keduanya tiba di kantor agen travel. Sang Woo tanya apa Ji wook tidak apa-apa kalau tur secara terpisah.
Ji Wook : Jika aku malas-malasan, aku tahu kau akan mengeluh pada ayahku, ya kan?
Sang Woo diam saja.
Ji wook : Ok, kita setuju dengan itu. Apa rencananya?
Yeon Jae ada di dekat kolam, wow..Kim Sun Ah dengan bikininya keren...
Yeon Jae senang karena pelayannya ramah. Ia melihat Ji Wook. Yeon Jae panik dan menyembunyikan diri di balik topi lebarnya, biarpun tidak membantu.
Yeon Jae mengikuti Ji Wook. Ji Wook juga sebenarnya sadar, hanya ia tidak merasa terancam diikuti wanita dengan bikini pink hahaha..jadi Ji Wook cuek saja.
Yeon jae kembali ke kamarnya dan teriak gembira karena harapan-nya terkabul. Yeon Jae minta pria dan langsung dikirim.
Yeon Jae mengenakan dress polkadot dan mengikuti Ji Wook lagi. Ji Wook seperti menunggu seseorang.
Ji wook menoleh dan melihat Yeon Jae.
Yeon Jae berbalik dan jalan menjauh. Ji Wook justru mengikutinya.
Yeon Jae panik dan naik ke atas yacht. Ji Wook ikut naik juga, lalu memanggilnya, Nona Lee..Nona Lee. Mungkin nama guide Ji Wook.
Ji wook : Nona Lee. Senang bertemu anda. Saya Kang Ji Wook.
Ji Wook mengulurkan tangan. Yeon Jae membalasnya. Keduanya salaman.
Lalu kapal bergerak dan Yeon Jae hampir jatuh. Ji Wook dengan sigap menangkapnya. Keduanya saling memandang.
Preview ep 3 :
Yeon Jae : aku tidak tahu hari seperti ini akan datang, bahkan dalam mimpiku.
Ji Wook : hari seperti apa hari ini?
Yeon Jae dan Ji Wook lari.
Ji Wook : kenapa kita lari? kita tidak melakukan kesalahan.
Se Kyung tanya Presdir Kang, apa Ji Wook pergi ke satu tempat.
Presdir Kang heran, apa Ji Wook pergi tanpa memberi tahu Se Kyung?
Yeon Jae dan Ji Wook terkurung dalam kamar.
Yeon Jae berkata ada orang yang melakukan ini. Sengaja, tidak ada kapal untuk hari ini, tidur bersama dalam satu kamar dan mereka berciuman.
Yeon Jae : Siapa aku, apa yang terjadi padaku. Sehingga aku bisa melupakan semuanya. Hari seperti itulah hari ini.
Ji Wook memakaikan kalung untuk Yeon Jae.
Notes :
Lihat Ibu Yeon Jae/Ny. Kim jadi ingat Shim Gun Wook hehe..
SOAW [1]
Yeon Jae mengambil tas milik Nam Nari, bayar hutangmu dan aku akan mengembalikan tasmu nanti.
Yeon Jae mengejar Se Kyung, tunggu dulu. Ia menjelaskan, Wilson pergi begitu saja, aku juga berpikir itu tidak baik. Tapi aku tidak mencuri cincin itu.
Se Kyung : Tidak ada bukti kalau kau tidak mencurinya.
Yeon Jae : Tidak ada bukti kalau aku mencurinya juga.
Se Kyung : Apa kau tahu sebesar apa masalah yang kau timbulkan.
Yeon Jae : Kau terus saja menuduhku tapi sebagai pihak yang tidak bersalah aku bisa menuntutmu karena pencemaran nama baik.
Se Kyung tertawa meremehkan, ia tidak percaya. Jadi orang sepertimu punya hak mengatakan kalau kau punya kehormatan?
Yeon Jae marah dan menampar Se Kyung, bagaimana rasanya? Tidak enak rasanya ditampar, ya kan? Ini tidak cukup membuatku merasa baikan.
Kenapa? Apa ada hukum yang mengatakan hanya putri konglomerat yang bisa menampar orang? Apa hanya orang sepertimu yang dilahirkan dengan hak untuk memperlakukan orang sesukamu? Kehormatan? Kau pikir hanya kau yang dilahirkan dengan itu?
Mengapa? Aku dicintai orang tuaku juga. Aku juga seorang manusia yang berharga. Hanya karena kau dilahirkan dari orang tua kaya dan dibesarkan sebagai putri konglomerat, jangan berbuat sepertinya kau punya hak untuk melakukan apapun yang kau inginkan.
Kau tidak mendapatkan semuanya itu dengan usaha jadi, bukankah konyol kalau kau pergi ke sana sini dan menyombongkan itu.
Se Kyung mencoba memukul Yeon Jae tapi kali ini Yeon Jae menghindar.
Yeon Jae berkata ia punya reflek yang bagus karena ia lebih atletis dari yang lain, hanya waktu itu ia tidak punya kesempatan untuk menghindarinya.
Yeon Jae pergi. Meninggalkan Se Kyung yang menahan marah.
Rekan Yeon Jae yang suka koin minta koin 100 won ke Yeon Jae. Yeon Jae memberikan 500 Won. Tapi pria itu berkata ini tidak bisa masuk ke mesin.
Se Kyung menemui Presiden Kang. Presdir minta sekretarisnya memanggil Ji wook. Presdir Kang menawarkan kompensasi untuk kerugian Se Kyung karena pembatalan konser Wilson dan lainnya.
Presdir juga berkata jika ada yang diinginkan, Se Kyung bisa langsung mengatakannya.
Se Kyung minta guide kemarin itu dipecat. Presdir berkata ia sudah mendengar apa yang terjadi dengan cincin itu tapi ia tidak percaya karyawannya akan melakukan hal seperti itu.
Kang : Pertama, kita harus mengerti apa yang terjadi.
Se Kyung kesal : Wanita itu menamparku di wajah! Apa perlu alasan lain lagi?
Presdir Kang terkejut. Se Kyung pergi. Ji Wook masuk dan heran, kau sudah selesai bicara?
Presdir Kang kesal, bagaimana sebenarnya kau menangani pekerjaan?
Ji Wook terkejut, ditampar dimuka?
Sang Woo membenarkan. Dia (YJ) benar-benar berani menampar Im Se Kyung.
Ji Wook geleng kepala : Panggil karyawan itu untuk menemuiku di kantor.
Sang Woo berkata kalau ia sudah memeriksa, ternyata dia sudah mengundurkan diri.
Ji wook : Dia dipecat begitu cepat? Hanya karena kata-kata Se Kyung ?
Sang Woo : Tidak, dia mengundurkan diri. Ada suratnya.
Ji Wook : Sayang sekali.
Yeon Jae dapat telp dari bank tentang depositonya. Ternyata uang tabungan Yeon Jae banyak juga, 32 juta Won! woa..berarti sekitar 320 juta Rp.
Yeon Jae ke bank dan teller berkata kalau Yeon Jae masih punya dua tabungan lain. Teller itu juga kagum, bagaimana cara Yeon Jae menabung selama ini.
Yeon Jae : Tidak makan, tidak minum, tidak belanja. Hanya membeli t-shirt murah, 1 atau 2 pasang sepatu untuk 4 musim.
Makan siang di kantin kantor atau hanya snack. Ya seperti itu.
Teller itu baru mengerti, ah saya mengerti. Lalu tanya apa Yeon Jae akan memasukkan uangnya ke tabungan lain?
Yeon Jae tidak menjawab, ia justru menyesal karena bahkan tidak pernah melirik tas yang ia inginkan, ingin jalan2 ke LN tapi juga tidak dilaksanakan.
Teller bank memberi usul, mulai sekarang, kau bisa memulai melakukan semua ini.
Yeon Jae berkata kalau awalnya ia berencana menikah tahun depan, membeli mobil dan pindah ke rumah dengan halaman setelah 5 th. Aku merencanakan-nya selama ini, jadi aku selalu menahannya.
Menghemat, menghemat, dan menghemat. Tapi...Yeon Jae justru menangis.
Teller jadi tidak enak, tapi Yeon Jae terus saja menangis.
Hye Won telp dan memarahi Yeon Jae, apa yang terjadi padamu, kau sudah gila ya.
Hye Won : Mengapa kau tiba-tiba melakukan itu? Jika kau keluar di usia ini, kau pikir akan ada perusahaan yang akan menerimamu? Apa kau mendengarku?
Yeon Jae : Hye Won...kurasa aku ingin minum.
Hye won minta Yeon Jae pergi ke tempat langganan mereka. Tapi Yeon Jae mengajak ke tempat lain.
Hye Won kaget, dimana?
Yeon Jae mengajak Hye Won pergi ke bar elit. Hye Won kagum, tempat ini mewah sekali.
Hye Won heran, apa Yeon Jae benar2 akan membelikan minuman keras disini? Yeon Jae membenarkan. Hye Won merasa aneh karena biasanya Yeon Jae hemat sekali.
Hye Won : Apa kau waras?
Yeon Jae : Tidak mungkin hanya minum soju dan makan kulit ikan sepanjang hidupku dan mati kan?
Hye Won menunjuk satu macam minuman yang mahal sekali, tapi ia berkata kalau ia bercanda, bir saja. Hye won bergumam, bahkan bir juga mahal. Hye Won tidak pesan makanan.
Tapi Yeon Jae pesan makanan yang mahal dan minta snack yang terbaik. Yeon Jae terlihat gugup atau exciting?
Hye won kaget, ada apa denganmu, kenapa tiba-tiba seperti ini?
Yeon Jae : Aku sudah mengenalmu selama 20 th tapi tidak pernah membelikanmu makanan enak.
Yeon Jae mencicipi anggurnya dan ia senang sekali, rasanya enak.
Hye Won : Siapa mengira kalau aku bisa minum sesuatu seperti ini, ini berkat kau.
Hye Won bersulang demi masa depan Yeon Jae.
Hye Won melihat Ji wook jalan masuk ke dalam. Apa itu Direktur kita?
Hye won : Pasti menyenangkan kencan dengan pria seperti itu, kalau aku 10 th lebih muda aku akan mengulangnya kembali.
Selama hidupku aku tidak akan bisa kencan dengan pria seperti dia sampai aku mati.
Yeon Jae minum dan berdiri. Hye Won tanya Yeon Jae mau kemana. Yeon Jae ingin merayu pria itu. Sebelum aku mati aku ingin kencan dengan seseorang seperti dia.
Yeon Jae melepas kacamatanya dan jalan ke arah Kang Ji Wook.
Ji Wook dapat telp dari Se Kyung. Se Kyung akan menemui Ji wook.
Yeon Jae jalan ke arah Ji Wook dan Ji Wook seperti melihatnya, sayang Yeon Jae bertabrakan dengan pelayan yang membawa cocktail panas.
Yeon Jae teriak, panas. Pelayan tanya apa Yeon Jae tidak apa-apa. Yeon Jae menutup wajahnya dan lari. Ia berpapasan dengan Se Kyung, tapi mungkin Se Kyung tidak menyadari kalau itu Yeon Jae.
Hye won menemani Yeon Jae di toilet, ia memeriksa apa kulit Yeon Jae melepuh atau tidak. Yeon Jae malu sekali, kenapa semuanya tidak ada yang benar baginya.
Hye Won : Apa maksudmu tidak ada yang benar?
Hye Won mengangkat amplop dan berkata kalau minumannya gratis dan mereka dapat voucher. Yeon Jae kesal, apa kau senang dengan kemalangan temanmu?
Hye Won berkata kalau Yeon Jae jadi mendekati Ji wook, bagaimana kalau Yeon Jae ditolak. Itu pasti sangat menyakitkan.
Atau katakan kalau Ji wook berhasil digoda oleh Yeon Jae, dengan baju dalam seperti ini (Hye Won menarik tali bra Yeon Jae), semua pria akan melarikan diri setelah melihatnya.
Hye Won berkata sayang sekali kalau mereka harus pergi setelah minum alkohol mahal. Tapi ia merasa senang, terima kasih, ini karena kau.
Yeon Jae bingung, apa yang harus kulakukan?
Hye Won : Sudahlah kau sudah keluar dan tidak perlu bertemu Direktur lagi.
Yeon Jae : Sebenarnya aku..
Yeon Jae ingin bicara tentang penyakitnya, tapi Hye Won memotong, kenapa? Apa kau menyesal sudah berhenti? Cemaskan itu nanti dan istirahat saja, kau tidak bisa istirahat selama 10 th ini dan terus saja bekerja.
Yeon Jae pulang naik bis dan ia ingat telp yang ia dapat dari Ji wook. Yeon Jae menyimpan nomor Ji wook.
Ji wook dan Se Kyung minum bersama. Ji wook berkata kalau Se Kyung pasti terluka.
Se Kyung : Menurutmu bagaimana perasaanku, ditampar oleh karyawan kasar.
Ji wook membela karyawannya, kupikir orang itu tidak akan memukul kalau tidak diprovokasi.
Se Kyung : Bukankah kau datang untuk menghiburku?
Ji wook memberikan hadiah untuk Se Kyung, dompet karya disainer.
Se Kyung : Apa aku seperti orang yang akan bisa senang dengan barang mewah?
Ji Wook : Tidak. Buka dan lihatlah.
Se Kyung membukanya dan menemukan dua tiket VIP. Ji Wook berkata ia menghabiskan 20 menit untuk mendapatkannya lewat internet.
Se Kyung : Akan lebih baik jika kau memberikan dompet.
Ji wook : kupikir kau perlu ketawa, buang saja kalau tidak suka. Jangan ke tempat sampah tapi berikan ke stafmu.
Paginya, Yeon Jae mempelajari tentang kanker dari internet. Ibu tiba-tiba muncul, Yeon Jae menutup laptopnya karena kaget.
Ibu tersenyum, apa kau nonton film porno? Kenapa kau tidak kerja?
Yeon Jae berkata ia cuti.
Ibu minta Yeon Jae menemuinya di toko, tapi jangan hanya pakai jeans dan baju santai. Yeon Jae ingin tahu mengapa.
Ibu menyuruh Yeon Jae untuk memperbaiki penampilannya agar diperhatikan pria.
Yeon Jae mencoba memeluk ibunya, tapi Ibu mendorongnya karena tidak ingin rambutnya rusak. Susah membuat rambutnya jadi naik.
Yeon Jae mendapat telp dari Nam Nari. Mereka janjian bertemu.
Nam minta tasnya kembali. Yeon Jae kesal, sudah 3 bulan ia minta Nam mengembalikan uangnya dan Nam sama sekali tidak peduli. Sekarang kau cepat sekali. (Karena tasnya mahal haha)
Nam : Berikan tasnya.
Yeon Jae : Berikan dulu uangnya. Dan bunganya.
Nam ngomel, Yeon Jae pelit sekali.
Nam heran kenapa Yeon Jae bisa keluar dari pekerjaan-nya, sejujurnya Sunbae, dengan usiamu sekarang ini kau tidak punya tempat lain untuk dituju.
Yeon Jae : kalau kau tahu aku lebih tua darimu, kenapa kau bicara tidak sopan padaku?
Di Korea kaya di Jawa aja, ada Ngoko, Krama, dan Krama Inggil haha..
Nam : Apa lebih tua adalah sesuatu yang harus dibanggakan?
Yeon Jae : Lalu, apa menjadi tua adalah kejahatan? Jangan hidup seperti itu. Apa kau pikir kau tidak akan jadi tua? kau akan berusia 30 th sebelum kau sadar dan jadi seusiaku sebelum kau tahu itu.
Nam mendengus, kau coba mengajariku. Lucu sekali..
Yeon Jae menunjuk Nam dengan jarinya, kalau kau nanti seusiaku, kau akan bertemu dengan hubae/junior seperti dirimu sendiri.
Nam ketakutan hahaha..
Yeon Jae jalan dan melihat mobil Ji wook. Ia menghela nafas, kalau bukan karena cocktail itu, ia pasti sudah bicara dengan Ji Wook.
Sang Woo memberikan bahan presentasi untuk Ji Wook. Ji Wook tinggal menyampaikannya saja.
Ji Wook minta Sang Woo saja yang menyelesaikan dan menyampaikannya, karena yang membuat adalah Sang Woo.
Sang Woo berkata Ji wook adalah Direkturnya.
Ji wook menghela nafas, kau sudah kerja dengan baik. Kau boleh pergi.
Manager Noh kena marah atasannya/Direktur Kim karena dia mendengar kalau Noh dihina oleh karyawan wanita. Ia minta Noh kerja dengan lebih baik lagi. Jangan membuatku malu.
Sekarang teman sekantor Yeon Jae khawatir kalau mereka harus melakukan semua pekerjaan yang biasa dilakukan Yeon Jae. Seperti membuat kopi untuk manager. Pria yang suka memungut koin itu justru baru tahu kalau Yeon Jae keluar.
Ji wook memberikan presentasi tentang paket tur. Kalau pertumbuhan industri pariwisata meningkat pesat. Paket tur untuk keluarga selain konsumen usia paruh baya sedang meningkat. Paket tur untuk individual juga mulai berkembang.
Ji Wook : jadi untuk membedakan kita dengan perusahaan agen tur lain kita harus meluncurkan produk istimewa yang menjadi target pasar pariwisata.
Seorang Direktur setuju (ini yg jadi tuan Uhm di Bad Guy) : Sebuah produk yang menggabungkan hotel bandara dengan tur satu hari. Ide bagus.
Ji wook berkata kalau negara yang akan dijadikan tes untuk tur adalah Jepang.
Semua bertepuk tangan. Presdir Kang komen, tidak tahu anak siapa ini, tapi dia benar2 bekerja dengan baik kan? Semua ketawa.
Direktur Kim mengusulkan agar Ji wook pergi untuk mengetes idenya itu, ke Jepang. Mereka harus melihat hasil akhirnya.
Setelah berdua saja, Presdir Kang berkata kalau Direktur Kim sepertinya melihat Ji wook sebagai duri dalam daging, dia ingin kau menyelesaikan tugas dan mencari kesalahanmu nanti.
Ji Wook : Mengapa harus cemas? Aku tidak sendirian di perjalanan ini. Aku punya manager hebat yang kerja untukku.
Presdir Kang : Apa kau berpikir untuk menggunakan perjalanan bisnis ini sebagai alasan untuk main?
Ji wook berkata ia sudah bekerja dengan baik, presentasinya sukses kan, meskipun aku hanya perlu menggunakan mulutku.
Ayah Ji wook kesal, kenapa kau selalu seperti itu? Masalah wanita, masalah pekerjaan, kau tidak sedikitpun tertarik.
Ji wook : Tidak semua orang akan menyukai caviar termahal, jika itu tidak sesuai dengan seleramu, maka tidak akan menimbulkan selera makan.
Presdir : Apa sebenarnya yang membuatmu tidak puas? Siapa yang membayar untuk pendidikanmu? Kau punya mobil, rumah, baju buatan desainer, apa kau tidak tahu? Dan tidak sedikitpun rasa terima kasih.
Putraku, punya karakter yang sangat kubenci.
Ibu Kim menyeret Yeon Jae ke kantor biro jodoh. Yeon Jae menolaknya.
Ibu : Jika kau seperti ini terus, kau akan segera jadi 40 th! Tidak ada yang akan jatuh cinta padamu. Kau harus menerima bantuan mereka.
Yeon Jae : Ibu, aku tidak dalam kondisi bisa menikah.
Ibu : Setahun lagi, apa kau akan ada dalam kondisi siap menikah? dan setahun lagi, kau akan ada dalam situasi yang semakin buruk untuk menikah. (ya ampun, ibu2 Korea ini, tenang aja lagi..belum 50 ini)
Yeon Jae memohon, lain waktu. Aku akan pergi lain waktu.
Ibu memaksanya, ini hanya konsultasi hanya minta nasihat, tidak perlu mengeluarkan uang. Yeon Jae memohon, aku akan melakukannya lain waktu, Bu.
Ibu tidak peduli dan menyeret Yeon Jae.
Ibu dan Yeon Jae menemui petugas biro jodoh. Wanita itu memuji Yeon Jae, berkata kalau Yeon Jae itu menarik, tinggi dan punya tubuh bagus. Wanita itu tanya tentang profil Yeon Jae, agar dia bisa mencarikan pasangan yang pas.
Wanita itu mencatat nama dan tanya usia Yeon Jae. Yeon Jae berkata 34th, tapi ibunya minta dicatat 32th kalender bulan (jadi kalau Masehi, 31th). Petugas biro jodoh berkata kalau seperti itu maka akan ketahuan, dan ongkosnya juga akan naik karena kenyataannya Yeon Jae lebih tua.
Petugas : Pendidikan?
Yeon Jae : Lulus dari SMA Wanita Chang Eun.
Wanita itu heran, lulusan SMA (saja)? Ibu Yeon Jae berkata kalau putrinya adalah mahasiswi yang baik tapi tidak bisa menyelesaikan kuliah karena masalah biaya.
Wanita itu berkata kalau ia sebenarnya sangat terkesan dengan Yeon Jae dan sangat menyukainya. Tapi kondisinya tidak begitu baik. Akhir2 ini klien pria mereka sangat tinggi standarnya.
Pekerjaan? Ibu berkata kalau Yeon Jae kerja di Line tour, perusahaan agen travel terbesar di Korea. Dia kerja disana.
Agen biro jodoh : Untuk orang seusiamu, gajimu seharusnya lumayan tinggi.
Ibu : Tentu saja! gajinya sangat tinggi. Kira2 60 juta Won? (setahun)
Yeon Jae berseru : Ibu!
Ibunya terus saja bicara, kalau bulan ini juga ada bonus.
Wanita itu mendapat ide, kalau begitu mereka bisa menggunakan jasa agen perjalanan Yeon Jae untuk bulan madu pasangan yang jadian lewat biro perjodohan ini.
Ibu langsung merasa itu ide hebat. Yeon Jae protes.
Wanita itu tanya apa mereka bisa dapat diskon kalau membeli jasa bulan madu lewat Yeon Jae.
Yeon Jae : Aku tidak bisa melakukannya!
Ibu berkata itu hanya diskon staf, Yeon Jae pasti bisa mendapatkannya. Jika putriku mendaftar disini, apa biayanya bisa lebih murah?
Yeon Jae : Ibu! Aku tidak bisa melakukannya!
Ibu kesal, kenapa?
Yeon Jae putus asa, karena aku baru saja mengundurkan diri!
Yeon Jae jalan pergi. Ibu kaget dan marah, ia mengejar Yeon Jae, hei kau!
Diluar, Ibu tanya apa Yeon Jae dipecat. Tidak kata Yeon Jae.
Ibu : Jadi kau mengundurkan diri? Apa kau gila? Kau kurang waras? Di usia ini, apa yang akan kau lakukan tanpa pekerjaan? Apa yang bisa kau tawarkan?
Sampai kau menikah kau seharusnya mempertahankan pekerjaanmu bagaimanapun juga. siapa yang akan menikahi wanita tanpa pekerjaan yang semakin menua?
Yeon Jae menahan tangis, kalau begitu aku tidak akan menikah.
Ibu : Tidak menikah? tidak apa-apa meninggal sendirian? Jika kau punya banyak uang tanpa pendidikan itu tidak masalah, tapi dengan usiamu, dengan latar belakangmu, bagaimana kau akan mendapatkan pekerjaan lainnya?
Bagaimana kau akan hidup?
Yeon Jae : Apa? benar, aku 34th dan hanya karyawan biasa. Itulah aku, itulah putrimu, karena aku seperti ini, apa kau malu karena aku bu?
Ibu : Apa ada yang mengatakan itu?
Yeon Jae : Lalu kenapa berbohong? mengapa kau berbohong tentang aku, hidupku benar2 berat, aku hidup melakukan yang terbaik, kau malu karena aku melakukan itu? Meskipun yang lainnya melakukan itu, kau tidak bisa melakukan itu. Salah siapa ini kalau aku seperti ini.
Ibu : Apa maksudmu ini kesalahanku?
Yeon Jae : Ya kan?
Ibu : Gadis jahat!
Ibu jalan pergi sambil marah.
Se Kyung telp ke kantor ayahnya, ia ingin menemui Presdir Im. Se Kyung hanya ingin bertemu Presdir sebentar.
Tapi saat di kantor, Se Kyung melihat pria yang dikenalnya. Pria itu memaksa masuk tapi sekretaris Presdir melarangnya.
Se Kyung minta sekretaris untuk melepaskan pria itu.
Setelah pria itu dilepas, Se Kyung menyapanya, lama tidak bertemu, apa kau baik-baik saja?
Pria itu berkata ia harus pergi. Se Kyung menahannya dan menangis.
Pria itu pasti mantan pacar Se Kyung. Dia berkata kalau mereka tertangkap akan sulit baginya.
Se Kyung menemui ayahnya, ia teriak dan menangis. Apa yang ayah lakukan? Apa kau masih menyiksa orang itu?
Presdir : Apa dia mengatakan itu?
Se kyung berkata ia putus dengan pria itu karena menuruti perintah ayahnya.
Se Kyung : Aku melakukan apapun yang kau inginkan, pergi kerja, setuju dengan pernikahan yang tidak kuinginkan, tapi kenapa kau tidak menepati janjimu.
Ayah, jika kau melakukan ini. Aku tidak bisa menepati janjiku juga. Aku bisa menemui pria itu lagi. Kami berdua bisa melarikan diri dimana tidak seorang pun bisa menemukan kami!
Presdir tidak menjawab, ia hanya memutar rekaman.
Suara Presdir Im : Kau bilang waktu itu adalah yang terakhir kalinya.
Suara pacar Se Kyung : Selama kau menginvestasikan 300 juta Won lagi, maka aku akan memberikan foto originalnya.
Se Kyung tidak mengerti, percakapan apa ini?
Ayahnya berkata itu percakapan yang ia rekam 10 menit lalu di ruangan ini. Selain itu, ada banyak lagi yang lain.
Pada th 2007, orang ini berkata kalau ia sudah pergi bersamamu dan memberikanku banyak "foto-foto yang indah." Sebagai bayarannya, aku memberinya uang 100 juta Won. Sejak itu, aku menghabiskan ratusan juta.
Mungkin, dia akan memerasku sampai aku mati.
Se Kyung tidak percaya atau tepatnya ia menyangkal kenyataan ini, itu tidak mungkin! Ia menangis, lalu ..mengapa sampai dengan sekarang kau tidak mengatakan ini padaku?
Presdir Im : Karena kupikir, daripada membiarkan kau tahu kalau kau sudah dimanfaatkan oleh sampah ini, lebih baik kalau kau percaya pada cinta.
Di depanmu, dia mungkin mengatakan kalau ia tidak ingin apapun darimu. Tapi..mereka jelas ingin mendapatkan hal2 yang tidak bisa mereka miliki. Cintamu, kepercayaan-mu, bagi orang2 ini, adalah uang.
Se Kyung jelas terluka, ia tanya pada sekretaris Ayahnya berapa uang yang sudah diberikan Ayahnya pada pacarnya.
sekretaris : Hampir 2 Miliar Won.
Se Kyung minta no telp mantan pacarnya.
Se Kyung masuk ke mobilnya dan telp mantannya. Ia menangis. Apa karena uang? sejak awal.
Pria itu berbohong dan berkata tidak mengerti apa yang sudah didengar Se Kyung.
Se Kyung marah, tutup mulutmu! Jangan datang lagi untuk minta uang, karena tidak akan ada uang lagi untuk sampah seperti dirimu!
Se Kyung telp Ji Wook dan ingin bertemu. Ji wook datang. Se Kyung minta Ji Kyung menyanyikan lagu untuknya.
Ji Wook duduk. Se Kyung ingin Ji Wook menyanyi, kau tidak dengar aku?
Ji Wook menuangkan alkohol dan menyuruh Se Kyung minum saja. Kalau kau mabuk, aku bisa mengantarmu pulang.
Se Kyung berkata Ji wook tidak menyenangkan. Ia telp seorang pria lain, seorang penyanyi Yun Sae Jun.
Ibu Yeon Jae pulang dan Yeon Jae tanya apa Ibu sudah makan.
Ibu kesal, bagaimana kau bisa makan?
Yun Sae Jun datang menemui Se Kyung, dia sering menyanyi di bar itu. Se Kyung mengenalkan Sae Jun pada Ji Wook dan memintanya menyanyi.
Sae Jun menyanyikan lagu lembut. Se Kyung minta Sae Jun menyanyikan lagu yang lebih ceria.
Ji Wook mematikan musika dan minta Sae Jun minum saja. Se Kyung minta Sae Jun menyanyi, dia sedang kerja paruh waktu. Dengan bayaran yang sangat tinggi perjam-nya.
Ji wook berdiri. Se Kyung komen, Ji Wook mungkin tersinggung, kenapa? Menurutku, pria yag datang menyanyi demi uang dan kau yang menikahiku untuk uang bukankah sama saja.
Ji Wook : Jika kau akan menikahiku, kita pergi diam-diam.
Ji Wook memberikan uang ke Sae Jun dan minta Sae Jun mengantar Se Kyung pulang dengan selamat.
Se Kyung marah dan teriak pada Sae Jung, keluar! Lalu berkata, aku lupa sesuatu. Se kyung melemparkan uang ke meja untuk Sae Jun.
(Kenapa aku jd ingat Lee Yoon-hyung, putri ke-4 Samsung yang bunuh diri ya? sepertinya desperate-nya mirip Im Se Kyung.)
Yeon Jae pergi ke RS dan tampak ketakutan saat melihat seorang wanita yang juga sakit kanker.
Yeon Jae menemui Dr. Eun Suk. Eun Suk ingin mulai perawatan untuk Yeon Jae.
Yeon Jae harus kemoterapi setiap 3 minggu dan harus dirawat di RS sekitar 5 hari.
Eun Suk : Setelah kau masuk hari ini, kami akan melakukan tes darah padamu. Perawatan kanker akan dimulai besok pagi.
Yeon Jae berkata ia sudah mempelajari dari internet, kalau dengan kondisinya seperti ini, ia tidak akan terlalu merespon perawatan seperti kemoterapi dll.
Eun Suk berkata kalau menggunakan obat saja, efeknya tidak terlalu terasa. Kami akan menyuntikkan pengobatan umum dulu lalu diikuti dengan obat anti-kanker.
bagaimana kalau pengobatan dengan obat baru?
Yeon Jae : Maksudmu aku akan dijadikan percobaan?
Eun Suk : Bukan percobaan, ini pengujian tes. Tes klinis. Kalau kau setuju, obat yang harganya lebih dari sejuta Won akan digratiskan untukmu. Dan mungkin kau akan mendapatkan hasil yang bagus.
Yeon Jae : Atau beberapa efek negatif juga.
Eun Suk menawarkan pengobatan yang biasa, dan kesempatan hidup 1 atau 2 bulan lebih lama.
Yeon Jae : hentikan! Aku tidak akan melakukannya.
Eun Suk minta Yeon Jae memikirkannya lagi, ini kesempatan bagus.
Yeon Jae : Kesempatan bagus?
Yeon Jae tidak akan melakukan tes apapun, karena ia merasa baik-baik saja sekarang. Eun Suk berkata apa Yeon Jae ingin menghindar, jika kau melakukan itu kau pikir masalahnya akan selesai?
Eun Suk minta Yeon Jae tidak membuang waktu.
Yeon Jae berkata ia tidak ingin membuang waktu juga.
Eun Suk : Lalu kau ingin menolak perawatan?
Yeon Jae berkata kalau ayahnya juga menderita kanker dan ia selalu mendampingi ayahnya dan melihatnya melalui pengobatannya.
Yeon Jae : Aku takut, saat aku disuntik, saat itulah aku menjadi pasien kanker yang sebenarnya. Aku benar2 takut.
Eun Suk : Kau benar2 pasien kanker yang sebenarnya sekarang.
Eun Suk minta Yeon Jae kembali dalam 3 hari. Jika kau tidak mau dirawat, maka bicaralah sekarang, aku tidak mau membuang waktu seperti ini, untuk orang yang tidak mau dirawat.
Yeon Jae : Chae Eun Suk, meskipun ibumu menderita kanker, apa kau akan bicara seperti ini? Kita ini teman SD yang baru saja bertemu setelah 20 th? Apa hanya ini yang bisa kau katakan?
Meskipun aku mendapatkan perawatan kanker, aku tidak akan mendapatkan perawatan dari dokter sepertimu!
Menurutku kau tidak punya kualifikasi menjadi dokter! Jika yang bisa kau katakan hanyalah kata2 mengesalkan untuk temanmu, untuk orang lain, bagaimana?
Pasienmu sudah cukup menderita, mereka sudah ketakutan setengah mati. Tapi bertemu dengan dokter sepertimu, akan merasa kalau pengobatan apapun tidak akan berhasil.
Yeon Jae pergi ke luar, dasar pria jahat!
Perawat bingung, Pasien Lee Yeon Jae..anda pergi begitu saja?
Yeon Jae pergi ke makam ayahnya, ia marah pada ayahnya karena menurunkan penyakit kanker padanya. Apa kau tidak punya yang lain untuk diwariskan padaku?
Yeon Jae : Yang lain meninggalkan warisan dan rumah, bagaimana kau bisa meninggalkan kanker untuk putrimu?
Ayah lain, kalau putri mereka menikah, akan menggandeng tangannya. Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Aku ingin kencan, dan menikah lalu punya bayi. Sekarang tidak ada apapun yang bisa aku lakukan.
Ini semua karena kau ayah. Aku tidak akan pernah kembali kesini lagi. Aku tidak akan datang. Asal kau tahu saja.
Yeon Jae meninggalkan makam dengan menangis meraung-raung.
Lalu Yeon Jae kembali lagi ke makam dan minta maaf pada ayahnya.
Yeon Jae : Aku merasa ini sangat tidak adil dan mengesalkan, tapi tidak punya tempat untuk mengatakan semuanya ini. Aku ingin mengatakan pada ibu, apa yang harus kulakukan bu?
Tapi ayah, kau juga tahu seperti apa ibu. Jika ia tahu aku sakit, dia mungkin akan menghabisi hidupnya lebih dulu.
Ayah, aku minta maaf. Pasti sangat sulit bagi Ayah. Maafkan aku Ayah.
Flashback,
Yeon Jae remaja yang merawat ayahnya. Menggunting dan merapikan kuku ayahnya. Ayah pesan agar Yeon Jae menurut pada ibu seperti yang ia lakukan pada ayahnya.
Yeon Jae : Kau cuma mencemaskan ibu, tidak mencemaskanku.
Ayahnya berkata kalau Yeon Jae bisa mengurus dirinya sendiri, tapi kalau ibunya ia sangat tergantung pada orang.
Yeon Jae tanya apa ayahnya mau jalan-jalan? Ayah berkata ia lelah dan kalau bisa ingin makan pangsit.
Yeon Jae membawa pangsit ke RS tapi dokter marah padanya. Ayahmu tidak boleh makan makanan seperti itu dan menyingkirkan pangsitnya.
Yeon Jae menemui ayahnya tanpa pangsit. Ayahnya menyesal, kalau tahu begini, aku akan makan (pangsit) lebih banyak lagi. Juga bepergian, mengatakan "aku sayang padamu" lebih banyak lagi.
Yeon Jae menangis.
Ayah : Yeon Jae, jangan hidup seperti ayahmu.
Yeon Jae pulang dan sudah menetapkan hati. Ia mengeluarkan buku tabungannya dan mengambil foto pantai Okinawa yang ada dalam mimpinya lalu mulai mengambil koper besar dan memasukkan baju2nya.
Yeon Jae menoleh ke kaca dan membuka kaca matanya, ia sadar kalau sebenarnya dia itu cantik.
Yeon Jae pergi ke mall, belanja baju-baju mahal yang cantik. Mengatur rambut dan mulai mengenakan make-up. Mencoba lipstick dan warna2 baru, sesuai dengan gaun2nya.
Penampilan Yeon Jae berubah total.
Yeon Jae tiba di bandara. Semua pria mulai melirik dan mencuri pandang ke Yeon Jae.
Yeon Jae hampir jatuh karena high-heelsnya, dan seorang pria dengan tangkas menahan tangan Yeon Jae.
Yeon Jae berterima kasih. Pria itu mengangguk dan tersenyum ke Yeon Jae : Hati-hati.
Pria itu terus menoleh ke Yeon Jae sampai ia bertabrakan dengan orang. Yeon Jae geli.
Ibu Kim sedang membantu dua pelanggan. Seorang ibu dan putrinya. Anak perempuan itu ingin membelikan ibunya banyak baju karena suaminya sekarang punya banyak uang.
Ibu Yeon Jae tampak iri. Lalu ia mendapat telp dari Yeon Jae, ibu aku ingin liburan.
Ibu kesal, kenapa kau harus mengatakan padaku. itu uangmu kan. Lakukan yang kau inginkan.
Yeon Jae menutup telp dengan gemetar, baiklah. Ia nekad pergi.
Yeon Jae pesan tiket ke Okinawa. Ternyata yang kelas ekonomi penuh, baru ada besok pagi. Hanya ada tiket kelas utama.
Awalnya Yeon Jae akan pesan tiket ekonomi saja, tapi tiba-tiba ia berubah pikiran. Dia pesan yang kelas utama.
Di pesawat (yg tdak bergerak dan tidak ada penumpang lain haha), seorang pramugara menemui Yeon Jae dan tanya apa ini pertama kalinya naik kelas utama.
Yeon Jae tersenyum : Kelihatan ya?
Pria itu berkata akan siap melayani Yeon Jae. Lalu ia menyajikan banyak sekali makanan kelas atas.
Dari mulai appertizer, hidangan utama dan snack, semuanya berkelas.
Yeon Jae mencicipi champagne dan ia sangat menyukainya.
Yeon Jae sampai di Jepang. Ia check ini dalam satu hotel, tapi ternyata ada dobel booking untuk kamarnya. Ada pria bertato "aneh".
Yeon Jae kaget, tapi ia jadi geli.
Staf Hotel minta maaf karena kesalahan ini, sebagai gantinya, ia memberikan kamar suite untuk Yeon Jae. Spesial dengan view pantai Okinawa yang indah.
Yeon Jae sangat senang, ini luar biasa. Lalu berkata pada staf hotel, kalau liburan kali ini mungkin perjalanan terakhirnya. Jadi ia ingin menikmati tiap saatnya.
Pria itu mengerti dan berkata jika Yeon Jae menginginkan apa saja, tolong katakan.
Yeon Jae menyetir mobil dengan atap terbuka, mirip punya Ji Wook. Yeon Jae jalan2 di pantai.
Yeon Jae minum anggur dan berkata kalau saja ada seorang pria di saat seperti ini, pasti akan sempurna.
Ji Wook dan Sang Woo tiba di Jepang. Sang Woo berkata meskipun Ji Wook lelah, ia tetap harus berkunjung ke kantor agen tur.
Ji Wook malas pergi ke sana, karena Sang Woo bisa melakukan-nya sendiri.
Sang Woo : Presdir berkata pada saya kalau anda harus ikut.
Ji wook : Sepertinya kalian berdua sangat dekat. Baiklah, kita pertahankan hubungan dekat ini. Tapi jangan terlalu percaya padanya.
Sang Woo tanya apa Ji Wook suka mobilnya. Ji Wook berkata Sang Woo yang harus suka mobilnya, karena Sang Woo yang menyetir.
Keduanya tiba di kantor agen travel. Sang Woo tanya apa Ji wook tidak apa-apa kalau tur secara terpisah.
Ji Wook : Jika aku malas-malasan, aku tahu kau akan mengeluh pada ayahku, ya kan?
Sang Woo diam saja.
Ji wook : Ok, kita setuju dengan itu. Apa rencananya?
Yeon Jae ada di dekat kolam, wow..Kim Sun Ah dengan bikininya keren...
Yeon Jae senang karena pelayannya ramah. Ia melihat Ji Wook. Yeon Jae panik dan menyembunyikan diri di balik topi lebarnya, biarpun tidak membantu.
Yeon Jae mengikuti Ji Wook. Ji Wook juga sebenarnya sadar, hanya ia tidak merasa terancam diikuti wanita dengan bikini pink hahaha..jadi Ji Wook cuek saja.
Yeon jae kembali ke kamarnya dan teriak gembira karena harapan-nya terkabul. Yeon Jae minta pria dan langsung dikirim.
Yeon Jae mengenakan dress polkadot dan mengikuti Ji Wook lagi. Ji Wook seperti menunggu seseorang.
Ji wook menoleh dan melihat Yeon Jae.
Yeon Jae berbalik dan jalan menjauh. Ji Wook justru mengikutinya.
Yeon Jae panik dan naik ke atas yacht. Ji Wook ikut naik juga, lalu memanggilnya, Nona Lee..Nona Lee. Mungkin nama guide Ji Wook.
Ji wook : Nona Lee. Senang bertemu anda. Saya Kang Ji Wook.
Ji Wook mengulurkan tangan. Yeon Jae membalasnya. Keduanya salaman.
Lalu kapal bergerak dan Yeon Jae hampir jatuh. Ji Wook dengan sigap menangkapnya. Keduanya saling memandang.
Preview ep 3 :
Yeon Jae : aku tidak tahu hari seperti ini akan datang, bahkan dalam mimpiku.
Ji Wook : hari seperti apa hari ini?
Yeon Jae dan Ji Wook lari.
Ji Wook : kenapa kita lari? kita tidak melakukan kesalahan.
Se Kyung tanya Presdir Kang, apa Ji Wook pergi ke satu tempat.
Presdir Kang heran, apa Ji Wook pergi tanpa memberi tahu Se Kyung?
Yeon Jae dan Ji Wook terkurung dalam kamar.
Yeon Jae berkata ada orang yang melakukan ini. Sengaja, tidak ada kapal untuk hari ini, tidur bersama dalam satu kamar dan mereka berciuman.
Yeon Jae : Siapa aku, apa yang terjadi padaku. Sehingga aku bisa melupakan semuanya. Hari seperti itulah hari ini.
Ji Wook memakaikan kalung untuk Yeon Jae.
Notes :
Lihat Ibu Yeon Jae/Ny. Kim jadi ingat Shim Gun Wook hehe..
SOAW [1]
0 comments:
Post a Comment