Scent Of A Woman episode 13
Ji wook kecelakaan mobil demi menyelamatkan Yeon Jae. Ia dibawa ke RS dan segera diperiksa.
Yeon Jae mengikuti prosesnya dengan wajah ketakutan.
Dokter menemuinya dan berkata kalau Ji wook hilang kesadaran karena cedera di kepala. Tapi hasil CT scan tidak menunjukkan kerusakan otak.
Ia masih belum sadar karena syok. Mereka akan menunggu sampai Ji wook sadar dan baru memindahkannya ke kamar perawatan.
Yeon Jae tampak lega.
Yeon Jae menemui Ji Wook. Ji Wook sudah sadar, pertanyaan pertama yang diucapkan Ji Wook adalah : Apa kau baik-baik saja?
Yeon Jae gemetaran, kenapa kau melakukan itu? kenapa kau memutar mobil? Aku adalah orang yang hanya memiliki beberapa bulan lagi untuk hidup, apa kau tidak tahu itu?
Ji wook masih setengah sadar : Aku merindukanmu, dan... meskipun hanya untuk beberapa bulan atau beberapa hari saja, aku ingin melihat dirimu. Saat kecelakaan itu terjadi, aku tahu tanpa ragu lagi. Kalau aku tidak akan bahagia tanpa dirimu.
Ji wook menutup matanya lagi.
Yeon Jae keluar dan ingat kata2 ayahnya, Yeon Jae..maafkan Ayah yang tidak bisa bersamamu untuk waktu yang lama...
Yeon Jae remaja memeluk ayahnya dan menjawab : Jika Ayah tahu itu, perlakukan aku dengan lebih baik saat kau bisa melakukannya.
Ji wook sekarang benar2 sadar, ia mencari Yeon Jae. Apa kau sudah pergi? Tapi yang muncul adalah Im Se Kyung dan ayah Ji Wook. Pihak RS telp Tuan Kang.
Keduanya mencemaskan Ji wook. Tuan Kang tidak mengerti bagaimana Ji Wook bisa kecelakaan di siang hari seperti ini.
Tuan Kang ingin Ji wook istirahat beberapa hari lagi di RS, tapi Ji wook menolak dan ingin pulang saja.
Se Kyung mengantar Ji Wook pulang. Ji wook meringis kesakitan. Se Kyung ingin memberikan obat tapi sadar Ji Wook belum makan. Se Kyung minta Ji Wook menunggu.
Se Kyung jalan ke dapur, ia bingung sebentar, lalu berkata : Aku tahu cara membuat omelet, apa itu tidak apa-apa?
Se Kyung mulai menyiapkan telur (Se Kyung memecahkan telur, tapi kulitnya juga jatuh ke mangkuk haha), Ji wook tampak geli dan memanggilnya. Apa kau bisa kesini? Ada yang ingin kukatakan.
Se Kyung duduk di depan Ji Wook, apa yang ingin kau katakan? Ji wook terus terang, ini tidak akan berhasil.
Ji wook : Saat aku mengalami kecelakaan, aku jadi semakin yakin. Hatiku dipenuhi oleh orang itu. Aku tidak berdaya. Aku minta maaf, aku bersungguh-sungguh.
Se Kyung : Aku tahu kau tidak bisa segera melupakannya, kau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, tapi aku tahu ini butuh waktu.
Ji Wook : Bukan. Aku tidak bisa menyelesaikannya, ini tidak ada hubungan dengannya. Ini aku sendiri..
Se Kyung kesal, kalau wanita itu menolakmu apa yang bisa kau lakukan? Aku akan tetap menunggumu. Bahkan setelah pertunangan dibatalkan, aku tetap ada disisimu. Ini artinya aku tidak akan menyerah dengan mudah.
Ji Wook : Se Kyung.
Se Kyung minta Ji wook tidak mengecewakannya dan juga ayah Ji Wook lagi. Istirahatlah.
Se Kyung jalan keluar dan ia jelas tersinggung, marah dan patah hati.
Yeon Jae tidur, ia mimpi saat Ji Wook kecelakaan dan berkata aku merindukanmu..
Yeon Jae terbangun dengan tubuh penuh keringat dingin. Ia menerima telp. Ternyata dari Guru Kim.
Yeon Jae keluar dan ingin bertemu Guru Kim. Ibu mengingatkan Yeon Jae untuk tidak lupa membawa ponselnya kali ini.
Yeon Jae duduk, Ibu..ada yang harus kuakui padamu. Ibu ingin tahu, apa itu?
Yeon Jae mengaku kalau waktu itu dia bohong. Guru Kim tidak melecehkannya. Aku tahu Guru menyukai ibu dan aku mengatakan itu karena marah. Setelah itu, gosip menyebar dan semua salah paham pada Guru.
Sebenarnya ada kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi aku..aku aku akhirnya berbohong. Karena aku sangat membencinya.
Ibu menghela nafas, aku tahu.
Yeon Jae terkejut, ibu tahu? tapi kenapa kau pura2 tidak tahu?
Ibu berkata itu usul Pak Kim, dia berkata lebih baik seperti ini saja. Kalau tidak kenapa aku melakukan itu? Dia bilang selama dia menghilang, maka tidak akan ada masalah lagi.
Ibu heran kenapa Yeon Jae tiba2 menyinggung masalah ini. Hatiku jadi berat sekarang.
Yeon Jae merasa bersalah, ia menangis.
Yeon Jae menemui Pak Kim. Kim minta maaf atas kejadian waktu itu. Sebenarnya 10 th lalu, ia membayangkan Yeon Jae datang mencarinya dan Pak Kim ingin bilang pada Yeon Jae kalau semuanya sudah tidak apa-apa.
Tapi Yeon Jae tidak pernah datang. Jadi Pak Kim memutuskan melupakan saja masalah itu. Tiba-tiba Yeon Jae muncul, itulah mengapa aku tidak bisa menghadapimu.
Yeon Jae menyesal, maafkan aku. Kau pasti sangat marah padaku.
Pak Kim menghela nafas, sebenarnya aku lebih marah pada diriku sendiri, karena ini adalah pilihanku sendiri. Kupikir ini yang terbaik untuk Sun Jeong (Ibu) dan satu hari nanti, kau dan Sun Jeong akan mengerti perasaanku yang sebenarnya.
Dulu..aku salah karena berpikir kalau aku berkorban demi orang yang kusuka maka itu adalah keren. Sekarang kalau dipikir lagi, aku benar2 bodoh. Sejak itu..aku sama sekali tidak pernah bahagia.
Pak Kim tanya kabar Ibu Yeon Jae.
Yeon Jae : Kau masih menyukai ibuku kan?
Yeon Jae duduk di halte bis dan ingat jawaban Pak Kim, jika aku bisa kembali ke waktu itu, aku tidak akan pergi dengan cara seperti itu..meskipun kau membenciku..aku akan tetap berkeras untuk ada disisimu dan ibumu.
Yeon Jae tidak jadi naik bis, kepalanya dipenuhi ingatan saat-saat bersama Ji Wook, lalu saat Ji Wook hampir celaka karena menyelamatkannya. Bahkan saat itupun, Ji Wook tetap merindukan Yeon Jae, apapun penyakitmu, berapa lama waktu yang kau miliki aku tidak peduli. Aku hanya ingin bersama denganmu. Aku merindukanmu dan ingin melihatmu.
Yeon Jae menangis.
Malamnya, Ji Wook jalan-jalan di halaman dan melihat ke bawah, ternyata Bibi pembantunya memindahkan bunga krisan pemberian Yeon Jae di tanah.
Ji Wook membungkuk, ia ingat kata2 Yeon Jae tentang bunga krisan yang akan mekar semakin indah di cuaca yang sangat dingin. Ji wook mengulurkan tangan membelai tanaman bunga itu.
Yeon Jae juga jalan di sekitar rumah Ji wook. Ia sampai di depan rumah Ji wook dan berdiri di depan pagar.
Ji wook berdiri dan melihat Yeon Jae. Keduanya saling memandang.
Yeon Jae : Untuk sesaat aku lupa kalau saat aku tahu bahwa aku menderita kanker, aku menulis daftar keinginan. Itu bukan untuk melakukan hal-hal yang belum kulakukan sebelumnya. Tapi karena aku hidup selama ini tanpa banyak pemikiran. Sampai saat ini, semua waktu itu rasanya sia-sia saja.
Aku ingin melakukan segala sesuatunya dengan nilai, dengan arti, ...dengan bahagia. Begitulah aku ingin menghabiskan waktuku. Dengan begitu, aku tidak akan menyesal. Tapi sepertinya aku membuatmu tidak bahagia juga. Aku sudah terlalu egois. Jadi ini membuatku sangat terluka.
Ji wook : Selama kecelakaan, aku memikirkan ini. Aku mungkin bisa mati sebelum dirimu. Aku mungkin kena serangan jantung malam ini, atau aku mungkin akan mengalami kecelakaan mobil besok pagi. Jika waktu itu tiba aku akan menyesalinya, "Kenapa aku tidak bisa menahan wanita bernama Lee Yeon Jae itu?"
Yeon Jae : Jika waktu itu tiba, aku akan menyesalinya juga, "Kenapa aku tidak tetap bersama Kang Ji Wook?"
Ji wook jalan dan membuka pagarnya. Yeon Jae jalan masuk, keduanya berpelukan sambil menangis.
Ji Wook : Terima kasih karena kembali padaku.
Paginya, Ji Wook menunggu Eun Seok untuk tanya kondisi Yeon Jae. Eun Seok bersikap tenang tapi ia mengerti kalau keduanya sudah rekonsiliasi.
Eun Seok menjelaskan, sejak pertama ia mendiagnosa kanker kelenjar empedu, ia sudah memperkirakan usia Yeon Jae tinggal 6 bulan lagi. Sejak awal, kanker itu tidak bisa dioperasi (terlalu bahaya untuk dioperasi). Jadi kami mulai pengobatan untuk kanker (kemo).
Tapi setelah siklus pengobatan ke-2, sel-sel kankernya.. masih tetap tidak terkendali.
Ji Wook : Apa berarti dia benar2 hanya memiliki 3 atau 4 bulan untuk hidup?
Eun Seok : Saat ini, sepertinya demikian. Sekarang ..orang yang paling dibutuhkan Yeon Jae adalah kau, Kang Ji Wook-ssi.
Dibanding aku sebagai dokternya, Kang Ji Wook, kau bisa melakukan lebih banyak untuknya.
Ji wook : Aku harus pergi.
Eun Seok : Baiklah.
Eun Seok telp Yeon Jae dan menanyakan kondisinya.
Yeon Jae : Kau cemas karena aku, ya kan? Dan kau pikir aku akan melakukan hal yang bodoh.
Eun Seok ; Tidak, itu adalah proses yang biasa dialami oleh kebanyakan pasien.
Eun Seok berkata kalau Ji wook baru saja menemuinya tadi. Saat ini, kau beruntung memilikinya di dekatmu. Itu bagus.
Yeon Jae : Terima kasih, Eun Seok.
Eun Seok : Sampai ketemu di RS.
Setelah Eun Seok mengakhiri telpnya, ia menangis dan tersenyum bersamaan. Senang dan patah hati sekaligus. Eun Seok senang karena wanita yang dicintainya bisa berbahagia di saat terakhirnya tapi patah hati karena bukan dia yang dibutuhkan Yeon Jae.
Ji Wook pergi ke rumah Yeon Jae. Ji Wook berkata ia sudah dapat ijin istirahat dari ayahnya. Ji wook bersikap manja. Kepala, bahu, lehernya semua sakit. Yeon Jae mengundang Ji Wook ke dalam rumah.
Yeon Jae mengantar Ji Wook melihat rumahnya dan kamarnya. Yeon Jae mengambil buah untuk Ji wook. Ji Wook tidur di kamar Yeon Jae.
Yeon Jae duduk di tempat tidur dan tanya apa Ji Wook tidur. Tapi sebenarnya ia tidak tidur, Ji Wook merentangkan tangan dan memberi isyarat Yeon Jae untuk berbaring di lengannya.
Yeon Jae berbaring kaku di samping Ji wook. Ji Wook menghela nafas, lalu menarik Yeon jae ke pelukannya.
Eun Seok bicara dengan rekan dokter lain yang tampak kagum dengan popularitas Eun Seok setelah pertunjukan tango, apa aku perlu belajar juga?
Eun Seok tidak terlalu semangat. Eun Seok tidak tahu kenapa ia memilih onkologi tidak ada yang bisa kulakukan untuk pasien2ku.
Teman Eun Seok heran, tidak ada? bukankah kita memberikan pengobatan untuk mereka?
Eun Seok merasa itu tidak cukup, ia tetap saja harus melihat mereka meninggal. Rekannya menghibur, ini adalah takdir dari bagian Onkologi. Hal2 seperti ini seharusnya dibereskan saat kau mengambil spesialis penyakit dalam.
Hee Joo menemui Eun Seok, ia ingin ke Filipina menemui ibunya tapi ayahnya tidak memberi ijin karena kondisinya. Hee Joo minta Eun Seok telp ayahnya dan mengatakan kalau ia baik2 saja. Kata Ayah selama kau berkata tidak apa-apa, ia akan mengijinkanku pergi.
Eun Seok tidak bisa melakukannya. Perjalanan ke Filipina sangat jauh dan membahayakan kesehatan Hee Joo.
Hee Joo membujuk, ia ingin pergi. Ibunya tidak bisa pergi ke Korea. Hee Joo janji, meskipun kondisinya memburuk, ia tidak akan menyalahkan Eun Seok.
Eun Seok tetap tidak bisa melakukannya. Hee Joo marah, aku ingin bertemu ibuku. Aku merindukannya, aku janji akan pergi kesana. Kau benar2 tidak bisa melakukannya? Aku mungkin mati sebelum bisa bertemu dengannya. Aku membencimu, dokter!
Ji wook mengajak staf Line Tour makan. Manager Noh tampak senang karena semua berjalan dengan baik, para klien puas dengan perjalanan ke Wando dan bahkan ada yang kirim abalone. Yoon mulai pendekatan pada Nam Na Ri.
Noh juga senang karena Hye Won sudah kembali dengan selamat dari perjalanan bulan madu, Ji Wook tidak luka meskipun kecelakaan. Staf wanita mulai tanya soal pertunangan Ji Wook tapi Ji Wook tidak menanggapi dan mengajak mereka ke karaoke.
Ji wook ingin mengundang Yeon Jae karena sudah berjasa dalam paket tur Wando ini.
Ji Wook menunggu Yeon Jae di karaoke. Yeon jae datang dan menyapa semua teman2nya. Ji Wook tersenyum pada Yeon jae. Noh mulai menyanyi (sebaiknya vol TV dikecilkan atau palingkan muka dulu haha..Noh benar2 super menyebalkan.)
Ji Wook heran kenapa tidak ada yang berani memintanya menyanyi. Ji wook berdiri dan akan menyanyi, ia berkata jika punya wanita yang ia cintai, ia ingin menyanyikan lagu ini bersama wanita itu.
Ji wook mengajak Yeon jae menyanyi bersama. Ini membuat semua staf Line Tour kecuali Hye Won syok.
Yeon Jae menempel kembali daftar keinginan-nya. Ia melihat no. 10 Menyanyikan lagu cinta dengan orang yang kucintai.
Ji wook ternyata memotret semua daftar keinginan Yeon Jae. Oh sweet..:)
Yeon Jae juga memberi tanda smile pada No. 14. Mendapatkan maaf dari S.
Yeon Jae pergi menemui Pak Kim dan memberikan alamat toko tempat ibunya kerja. Ia tersenyum penuh arti. Yeon Jae secara tidak langsung merestui hubungan mereka.
Yeon Jae keluar dan tersenyum memandang gurunya.
Yeon Jae dapat telp dari Eun Seok. Keduanya menemui Direktur RS dan Kepala Bagian.
Direktur ingin mengundang Yeon Jae makan malam karena ia ingin berterima kasih pada Yeon Jae. Yeon Jae berkata ia sudah ada janji dan sudah senang mendengar undangan dari Direktur.
Kepala Bagian : Banyak perubahan dari para pasien kanker, semua ini karena Lee Yeon Jae, sekarang banyak yang ingin belajar tango.
Direktur RS komen, Chae Eun Seok sekarang jadi populer di RS. Eun Seok hanya menunduk malu.
Eun Seok dan Yeon Jae jalan di halaman RS. Eun Seok senang melihat Yeon Jae tampak bahagia.
Yeon Jae berkata sudah mendapat maaf dari gurunya dan ini berkat pertolongan Eun Seok. Terima kasih.
Yeon Jae masih punya ganjalan, yaitu Ibu. Aku belum mengatakan padanya. Eun Seok menghiburnya, jangan merasa bersalah. Penyakit bukanlah kejahatan.
Yeon Jae masih belum berani terus terang pada Ibu, tapi ia akan menyiapkan diri.
Setelah Yeon Jae pergi, Hee Joo datang. Hee Joo tahu Eun Seok menyukai Yeon Jae.
Eun Seok tanya kenapa Hee Joo menemuinya. Hee Joo berkata ibunya datang. Ia sedih karena tidak bisa pergi ke Filipina tapi akhirnya ibunya pergi ke Korea.
Hee Joo cerita ia dan ibunya pergi nonton film dan jalan2 di taman ria. Hee Joo merasa bersalah karena sudah marah2 pada Eun Seok waktu itu.
Tapi Hee Joo masih penasaran kenapa Eun Seok menyukai Yeon Jae. Ia sudah tua dan menderita kanker.
Eun Seok memperingatkannya. Hee Joo minta maaf.
Eun Seok dipanggil Kepala Bagiannya. Ternyata Direktur RS terus mengusahakan agar Eun Seok bisa pergi ke MD Anderson musim gugur ini. Kepala bagian bahkan akan mengurus pasien2 Eun Seok kalau Eun Seok ke AS.
Eun Seok sekarang lebih mencemaskan Yeon Jae. Eun Seok minta waktu untuk memikirkannya.
Gosip menyebar di kantor Line tour kalau Kang Ji Wook sekarang kencan dengan Lee Yeon Jae.
Direktur Kim mendengar gosip mereka, ia tampak terkejut. Apa yang kalian katakan?
Kim segera menemui Presdir Kang dan mengatakan semuanya. Ji wook membawa wanita yang sudah dipecat dan mengumumkan kalau mereka berkencan di depan semua staf.
Insiden dengan Grup Seojin juga karena Ji Wook kan?
Kim marah, perusahaan ini bukan hanya milik Presdir Kang. Ia juga sudah kerja keras selama 20 th membangun perusahaan ini. Jika karena pembatalan pertunangan Ji wook membuat perusahaan dalam masalah, aku tidak akan diam saja.
Presdir Kang kesal dan minta sekretarisnya menyelidiki Lee Yeon Jae. Terutama kalau ia memiliki kelemahan.
Se Kyung juga menelepon Yeon Jae.
Ji wook sibuk menyiapkan masakan untuk Yeon Jae. Ia mencari makanan yang sehat dan bagus untuk penderita kanker. Ji Wook terkejut saat tahu bahwa beras merah harus dimasak dalam waktu yang lama.
Ji wook telp Yeon Jae dan menunda kencan mereka, kurasa kau datang sekitar jam 7 saja. Yeon Jae mengiyakan, aku juga ada urusan dulu.
Yeon Jae menemui Se Kyung. Se Kyung ingin tahu apa perkataan Yeon Jae agar Ji wook bisa bersama Se Kyung itu tulus.
Yeon Jae tampak bersalah, kami (Yeon Jae dan Ji Wook) benar2 jahat. Aku tidak tahu ..bagaimana mengatakannya..
Se Kyung tidak terima, ia marah. Se Kyung menyiramkan air ke muka Yeon Jae. Dulu kau bilang kalau aku serasi dengan Kang Ji Wook. Tapi sekarang, apa yang kau katakan? Bagaimana kau bisa membuat orang jadi menderita? Kalian pikir kalian siapa?
Yeon Jae : Karena...terjadi sesuatu..
Se Kyung : Sesuatu? Aku tidak tahu seperti apa sesuatu itu. Tapi kita lihat saja bagaimana akhirnya. Aku akan membuatmu mengerti, orang seperti apa aku ini sebenarnya!
Ji wook sibuk masak dan mendengar pintu terbuka. Ia mengira itu Yeon Jae. Ternyata ayahnya yang masuk dengan penuh kemarahan. Ia murka karena Ji Wook dianggap mempermalukan dirinya, kenapa kau mengumumkan pada semua staf kalau kau kencan dengan wanita itu.
Tuan Kang melihat semua makanan yang disiapkan Ji Wook. Ia membuang makanan di tangan Ji Wook. Ayah Ji Wook juga hampir membuang semua makanan di meja, tapi ditahan Ji wook.
Tuan kang menampar anaknya. Ia memerintah Ji Wook segera putus dengan Yeon Jae. Ji Wook tidak bisa melakukannya.
Tuan Kang : Bukankah ia menderita kanker? Apa kau tidak mengerti prioritasmu? Wanita itu hanya bisa hidup untuk beberapa bulan, apa kau ingin menyia-nyiakan masa depanmu?
Ji Wook berkata ia bahagia dengan Yeon Jae. Ayahnya tidak mengerti, lalu bagaimana kalau ia meninggal? Tuan Kang tidak sanggup melihat anaknya melalui penderitaan seperti itu.
Ji Wook : Tidak, aku tidak akan seperti itu, Aku janji pada ayah.
Tuan Kang : Kau pikir aku tidak tahu? Saat ibumu meninggal, seperti apa dirimu waktu itu?
Tuan Kang akhirnya berkata ia yang akan memaksa wanita itu menyelesaikannya kalau Ji wook tidak sanggup. Wanita itu sama sekali tidak tahu diri.
Ji Wook menyusul ayahnya dan menahan kakinya. Ia memohon, tidak ayah..jangan mengganggunya. Ayahkau juga tidak boleh menyakitinya.
Ji wook menangis, Ayah..Ayah..kumohon. Ayah..aku mohon padamu.
Tuan Kang mengepalkan tangannya, ia geram sekali. Tuan Kang pergi.
Yeon Jae datang tidak lama setelah Tuan Kang pergi. Yeon Jae terkejut melihat pintu terbuka, Ji wook berlutut dan makanan berantakan.
Yeon Jae segera berlutut di depan Ji Wook, ia mengguncang bahu Ji Wook, kenapa kau seperti ini? Apa yang terjadi?
Yeon Jae : Angkat kepalamu dan lihatlah aku.
Yeon Jae menghapus air mata Ji Wook. Keduanya saling pandang. Ji wook mendekat dan mencium Yeon Jae. Mereka tidur bersama.
(Menjelang Bulan Puasa, gak ada screen-caps yg aneh2 ya hehe..)
Paginya, Yeon jae pulang dan ibu marah. Sekarang kau kemana lagi? Apa kau tahu betapa cemasnya aku padamu? Aku tidak tidur sepanjang malam.
Hye Won sudah menikah, jadi kau tidak mungkin pergi ke rumahnya. Sekarang kemana kau pergi? Apa yang kau lakukan sampai kau bahkan tidak menelepon. Kemana kau semalam?
Yeon Jae bicara pelan, aku bersama seseorang.
Ibu : Siapa?
Yeon Jae bingung mengatakannya. Ibu justru tampak senang, si mobil merah? Omo! gadis ini. Apa kataku? Aku sudah bilang ia menyukaimu kan? dasar anak ini.
Ibu justru menyarankan Yeon jae segera menikah saja dengan pria itu. Kalau kau menikah tahun ini dan melahirkan, usiamu akan 35th. Kau sebaiknya "kecelakaan" dulu saja. (wah si Ibu terlalu bebas ini..)
Yeon Jae tidak percaya : Ibu. Bagaimana kau bisa mengatakan itu pada putrimu?
Se Kyung mulai melancarkan serangan. Ia datang ke Line Tour dan ingin membatalkan semua perjanjian bisnis dengan Line Tour serta menarik dana dukungan untuk pengembangan ke AS.
Se Kyung justru heran melihat Tuan Kang tidak terkejut. Kau tahu alasanku melakukan ini, kau tahu Ji wook menemui wanita itu lagi, bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?
Se Kyung marah2 dan akan membalas perlakuan ini. Tuan Kang berkata kalau wanita itu menderita kanker. Ji wook tidak bisa putus dengannya. Jadi aku berpikir mengirim Ji wook ke AS.
Presdir Kang menyuruh Ji Wook segera menjual rumahnya dan mengirimnya ke kantor cabang di New York. Tidak masalah jika kau tidak ingin menikah dengan Se Kyung, pindah saja ke AS. Sampai perusahaan stabil di AS, tinggal saja disana 1 atau 2 th.
Ji Wook tidak mau. Tuan Kang melakukan ini bukan sebagai ayah Ji Wook tapi sebagai Presdir Line Tour dan ia tidak ingin mendengar alasan dari Ji Wook.
Ibu mengingat Ji wook dan heran bagaimana Yeon Jae bisa bertemu pria seperti Ji wook. Ibu ingin Yeon Jae segera menikah.
Pak Kim datang ke toko dan menyapa ibu. Ibu heran melihatnya tapi Pak Kim berkata ia hanya kebetulan lewat.
Ibu tampak tidak enak soal insiden Yeon Jae dan Pak Kim berkata itu sudah berlalu, ia juga sudah bukan guru lagi.
Pak Kim minta ponsel Ibu dan memasukkan nomor telpnya. Aku akan meneleponmu. Wuih..canggih juga pdkt-nya :)
Ji Wook telp Yeon Jae, ia mendengar rencana Yeon Jae untuk memasak buat ibunya. Ji wook juga ingin dimasakkan oleh Yeon Jae.
Ji wook mengajukan pengunduran diri. Tuan Kang marah, apa yang kau lakukan?
Ji Wook : Jika aku mengundurkan diri, maka aku tidak perlu pergi ke AS.
Tuan Kang : Apa kau harus sejauh ini?
Ji Wook sudah memikirkannya dan ia merasa bekerja juga menyia-nyiakan waktu, bagaimanapun kami tidak memiliki banyak waktu lagi.
Ji wook : Saya pergi sekarang, Presdir.
Ibu Yeon Jae menunggu telp dari Pak Kim. Yeon Jae geli. Pak Kim akhirnya telp dan mengajak ibu kencan. Yeon Jae mendengar pembicaraan mereka.
Bel berbunyi dan Yeon Jae membukanya, siapa?
Yeon Jae terkejut karena Tuan Kang berdiri di depannya. Kau tahu siapa aku kan?
SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12]
Yeon Jae mengikuti prosesnya dengan wajah ketakutan.
Dokter menemuinya dan berkata kalau Ji wook hilang kesadaran karena cedera di kepala. Tapi hasil CT scan tidak menunjukkan kerusakan otak.
Ia masih belum sadar karena syok. Mereka akan menunggu sampai Ji wook sadar dan baru memindahkannya ke kamar perawatan.
Yeon Jae tampak lega.
Yeon Jae menemui Ji Wook. Ji Wook sudah sadar, pertanyaan pertama yang diucapkan Ji Wook adalah : Apa kau baik-baik saja?
Yeon Jae gemetaran, kenapa kau melakukan itu? kenapa kau memutar mobil? Aku adalah orang yang hanya memiliki beberapa bulan lagi untuk hidup, apa kau tidak tahu itu?
Ji wook masih setengah sadar : Aku merindukanmu, dan... meskipun hanya untuk beberapa bulan atau beberapa hari saja, aku ingin melihat dirimu. Saat kecelakaan itu terjadi, aku tahu tanpa ragu lagi. Kalau aku tidak akan bahagia tanpa dirimu.
Ji wook menutup matanya lagi.
Yeon Jae keluar dan ingat kata2 ayahnya, Yeon Jae..maafkan Ayah yang tidak bisa bersamamu untuk waktu yang lama...
Yeon Jae remaja memeluk ayahnya dan menjawab : Jika Ayah tahu itu, perlakukan aku dengan lebih baik saat kau bisa melakukannya.
Ji wook sekarang benar2 sadar, ia mencari Yeon Jae. Apa kau sudah pergi? Tapi yang muncul adalah Im Se Kyung dan ayah Ji Wook. Pihak RS telp Tuan Kang.
Keduanya mencemaskan Ji wook. Tuan Kang tidak mengerti bagaimana Ji Wook bisa kecelakaan di siang hari seperti ini.
Tuan Kang ingin Ji wook istirahat beberapa hari lagi di RS, tapi Ji wook menolak dan ingin pulang saja.
Se Kyung mengantar Ji Wook pulang. Ji wook meringis kesakitan. Se Kyung ingin memberikan obat tapi sadar Ji Wook belum makan. Se Kyung minta Ji Wook menunggu.
Se Kyung jalan ke dapur, ia bingung sebentar, lalu berkata : Aku tahu cara membuat omelet, apa itu tidak apa-apa?
Se Kyung mulai menyiapkan telur (Se Kyung memecahkan telur, tapi kulitnya juga jatuh ke mangkuk haha), Ji wook tampak geli dan memanggilnya. Apa kau bisa kesini? Ada yang ingin kukatakan.
Se Kyung duduk di depan Ji Wook, apa yang ingin kau katakan? Ji wook terus terang, ini tidak akan berhasil.
Ji wook : Saat aku mengalami kecelakaan, aku jadi semakin yakin. Hatiku dipenuhi oleh orang itu. Aku tidak berdaya. Aku minta maaf, aku bersungguh-sungguh.
Se Kyung : Aku tahu kau tidak bisa segera melupakannya, kau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, tapi aku tahu ini butuh waktu.
Ji Wook : Bukan. Aku tidak bisa menyelesaikannya, ini tidak ada hubungan dengannya. Ini aku sendiri..
Se Kyung kesal, kalau wanita itu menolakmu apa yang bisa kau lakukan? Aku akan tetap menunggumu. Bahkan setelah pertunangan dibatalkan, aku tetap ada disisimu. Ini artinya aku tidak akan menyerah dengan mudah.
Ji Wook : Se Kyung.
Se Kyung minta Ji wook tidak mengecewakannya dan juga ayah Ji Wook lagi. Istirahatlah.
Se Kyung jalan keluar dan ia jelas tersinggung, marah dan patah hati.
Yeon Jae tidur, ia mimpi saat Ji Wook kecelakaan dan berkata aku merindukanmu..
Yeon Jae terbangun dengan tubuh penuh keringat dingin. Ia menerima telp. Ternyata dari Guru Kim.
Yeon Jae keluar dan ingin bertemu Guru Kim. Ibu mengingatkan Yeon Jae untuk tidak lupa membawa ponselnya kali ini.
Yeon Jae duduk, Ibu..ada yang harus kuakui padamu. Ibu ingin tahu, apa itu?
Yeon Jae mengaku kalau waktu itu dia bohong. Guru Kim tidak melecehkannya. Aku tahu Guru menyukai ibu dan aku mengatakan itu karena marah. Setelah itu, gosip menyebar dan semua salah paham pada Guru.
Sebenarnya ada kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi aku..aku aku akhirnya berbohong. Karena aku sangat membencinya.
Ibu menghela nafas, aku tahu.
Yeon Jae terkejut, ibu tahu? tapi kenapa kau pura2 tidak tahu?
Ibu berkata itu usul Pak Kim, dia berkata lebih baik seperti ini saja. Kalau tidak kenapa aku melakukan itu? Dia bilang selama dia menghilang, maka tidak akan ada masalah lagi.
Ibu heran kenapa Yeon Jae tiba2 menyinggung masalah ini. Hatiku jadi berat sekarang.
Yeon Jae merasa bersalah, ia menangis.
Yeon Jae menemui Pak Kim. Kim minta maaf atas kejadian waktu itu. Sebenarnya 10 th lalu, ia membayangkan Yeon Jae datang mencarinya dan Pak Kim ingin bilang pada Yeon Jae kalau semuanya sudah tidak apa-apa.
Tapi Yeon Jae tidak pernah datang. Jadi Pak Kim memutuskan melupakan saja masalah itu. Tiba-tiba Yeon Jae muncul, itulah mengapa aku tidak bisa menghadapimu.
Yeon Jae menyesal, maafkan aku. Kau pasti sangat marah padaku.
Pak Kim menghela nafas, sebenarnya aku lebih marah pada diriku sendiri, karena ini adalah pilihanku sendiri. Kupikir ini yang terbaik untuk Sun Jeong (Ibu) dan satu hari nanti, kau dan Sun Jeong akan mengerti perasaanku yang sebenarnya.
Dulu..aku salah karena berpikir kalau aku berkorban demi orang yang kusuka maka itu adalah keren. Sekarang kalau dipikir lagi, aku benar2 bodoh. Sejak itu..aku sama sekali tidak pernah bahagia.
Pak Kim tanya kabar Ibu Yeon Jae.
Yeon Jae : Kau masih menyukai ibuku kan?
Yeon Jae duduk di halte bis dan ingat jawaban Pak Kim, jika aku bisa kembali ke waktu itu, aku tidak akan pergi dengan cara seperti itu..meskipun kau membenciku..aku akan tetap berkeras untuk ada disisimu dan ibumu.
Yeon Jae tidak jadi naik bis, kepalanya dipenuhi ingatan saat-saat bersama Ji Wook, lalu saat Ji Wook hampir celaka karena menyelamatkannya. Bahkan saat itupun, Ji Wook tetap merindukan Yeon Jae, apapun penyakitmu, berapa lama waktu yang kau miliki aku tidak peduli. Aku hanya ingin bersama denganmu. Aku merindukanmu dan ingin melihatmu.
Yeon Jae menangis.
Malamnya, Ji Wook jalan-jalan di halaman dan melihat ke bawah, ternyata Bibi pembantunya memindahkan bunga krisan pemberian Yeon Jae di tanah.
Ji Wook membungkuk, ia ingat kata2 Yeon Jae tentang bunga krisan yang akan mekar semakin indah di cuaca yang sangat dingin. Ji wook mengulurkan tangan membelai tanaman bunga itu.
Yeon Jae juga jalan di sekitar rumah Ji wook. Ia sampai di depan rumah Ji wook dan berdiri di depan pagar.
Ji wook berdiri dan melihat Yeon Jae. Keduanya saling memandang.
Yeon Jae : Untuk sesaat aku lupa kalau saat aku tahu bahwa aku menderita kanker, aku menulis daftar keinginan. Itu bukan untuk melakukan hal-hal yang belum kulakukan sebelumnya. Tapi karena aku hidup selama ini tanpa banyak pemikiran. Sampai saat ini, semua waktu itu rasanya sia-sia saja.
Aku ingin melakukan segala sesuatunya dengan nilai, dengan arti, ...dengan bahagia. Begitulah aku ingin menghabiskan waktuku. Dengan begitu, aku tidak akan menyesal. Tapi sepertinya aku membuatmu tidak bahagia juga. Aku sudah terlalu egois. Jadi ini membuatku sangat terluka.
Ji wook : Selama kecelakaan, aku memikirkan ini. Aku mungkin bisa mati sebelum dirimu. Aku mungkin kena serangan jantung malam ini, atau aku mungkin akan mengalami kecelakaan mobil besok pagi. Jika waktu itu tiba aku akan menyesalinya, "Kenapa aku tidak bisa menahan wanita bernama Lee Yeon Jae itu?"
Yeon Jae : Jika waktu itu tiba, aku akan menyesalinya juga, "Kenapa aku tidak tetap bersama Kang Ji Wook?"
Ji wook jalan dan membuka pagarnya. Yeon Jae jalan masuk, keduanya berpelukan sambil menangis.
Ji Wook : Terima kasih karena kembali padaku.
Paginya, Ji Wook menunggu Eun Seok untuk tanya kondisi Yeon Jae. Eun Seok bersikap tenang tapi ia mengerti kalau keduanya sudah rekonsiliasi.
Eun Seok menjelaskan, sejak pertama ia mendiagnosa kanker kelenjar empedu, ia sudah memperkirakan usia Yeon Jae tinggal 6 bulan lagi. Sejak awal, kanker itu tidak bisa dioperasi (terlalu bahaya untuk dioperasi). Jadi kami mulai pengobatan untuk kanker (kemo).
Tapi setelah siklus pengobatan ke-2, sel-sel kankernya.. masih tetap tidak terkendali.
Ji Wook : Apa berarti dia benar2 hanya memiliki 3 atau 4 bulan untuk hidup?
Eun Seok : Saat ini, sepertinya demikian. Sekarang ..orang yang paling dibutuhkan Yeon Jae adalah kau, Kang Ji Wook-ssi.
Dibanding aku sebagai dokternya, Kang Ji Wook, kau bisa melakukan lebih banyak untuknya.
Ji wook : Aku harus pergi.
Eun Seok : Baiklah.
Eun Seok telp Yeon Jae dan menanyakan kondisinya.
Yeon Jae : Kau cemas karena aku, ya kan? Dan kau pikir aku akan melakukan hal yang bodoh.
Eun Seok ; Tidak, itu adalah proses yang biasa dialami oleh kebanyakan pasien.
Eun Seok berkata kalau Ji wook baru saja menemuinya tadi. Saat ini, kau beruntung memilikinya di dekatmu. Itu bagus.
Yeon Jae : Terima kasih, Eun Seok.
Eun Seok : Sampai ketemu di RS.
Setelah Eun Seok mengakhiri telpnya, ia menangis dan tersenyum bersamaan. Senang dan patah hati sekaligus. Eun Seok senang karena wanita yang dicintainya bisa berbahagia di saat terakhirnya tapi patah hati karena bukan dia yang dibutuhkan Yeon Jae.
Ji Wook pergi ke rumah Yeon Jae. Ji Wook berkata ia sudah dapat ijin istirahat dari ayahnya. Ji wook bersikap manja. Kepala, bahu, lehernya semua sakit. Yeon Jae mengundang Ji Wook ke dalam rumah.
Yeon Jae mengantar Ji Wook melihat rumahnya dan kamarnya. Yeon Jae mengambil buah untuk Ji wook. Ji Wook tidur di kamar Yeon Jae.
Yeon Jae duduk di tempat tidur dan tanya apa Ji Wook tidur. Tapi sebenarnya ia tidak tidur, Ji Wook merentangkan tangan dan memberi isyarat Yeon Jae untuk berbaring di lengannya.
Yeon Jae berbaring kaku di samping Ji wook. Ji Wook menghela nafas, lalu menarik Yeon jae ke pelukannya.
Eun Seok bicara dengan rekan dokter lain yang tampak kagum dengan popularitas Eun Seok setelah pertunjukan tango, apa aku perlu belajar juga?
Eun Seok tidak terlalu semangat. Eun Seok tidak tahu kenapa ia memilih onkologi tidak ada yang bisa kulakukan untuk pasien2ku.
Teman Eun Seok heran, tidak ada? bukankah kita memberikan pengobatan untuk mereka?
Eun Seok merasa itu tidak cukup, ia tetap saja harus melihat mereka meninggal. Rekannya menghibur, ini adalah takdir dari bagian Onkologi. Hal2 seperti ini seharusnya dibereskan saat kau mengambil spesialis penyakit dalam.
Hee Joo menemui Eun Seok, ia ingin ke Filipina menemui ibunya tapi ayahnya tidak memberi ijin karena kondisinya. Hee Joo minta Eun Seok telp ayahnya dan mengatakan kalau ia baik2 saja. Kata Ayah selama kau berkata tidak apa-apa, ia akan mengijinkanku pergi.
Eun Seok tidak bisa melakukannya. Perjalanan ke Filipina sangat jauh dan membahayakan kesehatan Hee Joo.
Hee Joo membujuk, ia ingin pergi. Ibunya tidak bisa pergi ke Korea. Hee Joo janji, meskipun kondisinya memburuk, ia tidak akan menyalahkan Eun Seok.
Eun Seok tetap tidak bisa melakukannya. Hee Joo marah, aku ingin bertemu ibuku. Aku merindukannya, aku janji akan pergi kesana. Kau benar2 tidak bisa melakukannya? Aku mungkin mati sebelum bisa bertemu dengannya. Aku membencimu, dokter!
Ji wook mengajak staf Line Tour makan. Manager Noh tampak senang karena semua berjalan dengan baik, para klien puas dengan perjalanan ke Wando dan bahkan ada yang kirim abalone. Yoon mulai pendekatan pada Nam Na Ri.
Noh juga senang karena Hye Won sudah kembali dengan selamat dari perjalanan bulan madu, Ji Wook tidak luka meskipun kecelakaan. Staf wanita mulai tanya soal pertunangan Ji Wook tapi Ji Wook tidak menanggapi dan mengajak mereka ke karaoke.
Ji wook ingin mengundang Yeon Jae karena sudah berjasa dalam paket tur Wando ini.
Ji Wook menunggu Yeon Jae di karaoke. Yeon jae datang dan menyapa semua teman2nya. Ji Wook tersenyum pada Yeon jae. Noh mulai menyanyi (sebaiknya vol TV dikecilkan atau palingkan muka dulu haha..Noh benar2 super menyebalkan.)
Ji Wook heran kenapa tidak ada yang berani memintanya menyanyi. Ji wook berdiri dan akan menyanyi, ia berkata jika punya wanita yang ia cintai, ia ingin menyanyikan lagu ini bersama wanita itu.
Ji wook mengajak Yeon jae menyanyi bersama. Ini membuat semua staf Line Tour kecuali Hye Won syok.
Yeon Jae menempel kembali daftar keinginan-nya. Ia melihat no. 10 Menyanyikan lagu cinta dengan orang yang kucintai.
Ji wook ternyata memotret semua daftar keinginan Yeon Jae. Oh sweet..:)
Yeon Jae juga memberi tanda smile pada No. 14. Mendapatkan maaf dari S.
Yeon Jae pergi menemui Pak Kim dan memberikan alamat toko tempat ibunya kerja. Ia tersenyum penuh arti. Yeon Jae secara tidak langsung merestui hubungan mereka.
Yeon Jae keluar dan tersenyum memandang gurunya.
Yeon Jae dapat telp dari Eun Seok. Keduanya menemui Direktur RS dan Kepala Bagian.
Direktur ingin mengundang Yeon Jae makan malam karena ia ingin berterima kasih pada Yeon Jae. Yeon Jae berkata ia sudah ada janji dan sudah senang mendengar undangan dari Direktur.
Kepala Bagian : Banyak perubahan dari para pasien kanker, semua ini karena Lee Yeon Jae, sekarang banyak yang ingin belajar tango.
Direktur RS komen, Chae Eun Seok sekarang jadi populer di RS. Eun Seok hanya menunduk malu.
Eun Seok dan Yeon Jae jalan di halaman RS. Eun Seok senang melihat Yeon Jae tampak bahagia.
Yeon Jae berkata sudah mendapat maaf dari gurunya dan ini berkat pertolongan Eun Seok. Terima kasih.
Yeon Jae masih punya ganjalan, yaitu Ibu. Aku belum mengatakan padanya. Eun Seok menghiburnya, jangan merasa bersalah. Penyakit bukanlah kejahatan.
Yeon Jae masih belum berani terus terang pada Ibu, tapi ia akan menyiapkan diri.
Setelah Yeon Jae pergi, Hee Joo datang. Hee Joo tahu Eun Seok menyukai Yeon Jae.
Eun Seok tanya kenapa Hee Joo menemuinya. Hee Joo berkata ibunya datang. Ia sedih karena tidak bisa pergi ke Filipina tapi akhirnya ibunya pergi ke Korea.
Hee Joo cerita ia dan ibunya pergi nonton film dan jalan2 di taman ria. Hee Joo merasa bersalah karena sudah marah2 pada Eun Seok waktu itu.
Tapi Hee Joo masih penasaran kenapa Eun Seok menyukai Yeon Jae. Ia sudah tua dan menderita kanker.
Eun Seok memperingatkannya. Hee Joo minta maaf.
Eun Seok dipanggil Kepala Bagiannya. Ternyata Direktur RS terus mengusahakan agar Eun Seok bisa pergi ke MD Anderson musim gugur ini. Kepala bagian bahkan akan mengurus pasien2 Eun Seok kalau Eun Seok ke AS.
Eun Seok sekarang lebih mencemaskan Yeon Jae. Eun Seok minta waktu untuk memikirkannya.
Gosip menyebar di kantor Line tour kalau Kang Ji Wook sekarang kencan dengan Lee Yeon Jae.
Direktur Kim mendengar gosip mereka, ia tampak terkejut. Apa yang kalian katakan?
Kim segera menemui Presdir Kang dan mengatakan semuanya. Ji wook membawa wanita yang sudah dipecat dan mengumumkan kalau mereka berkencan di depan semua staf.
Insiden dengan Grup Seojin juga karena Ji Wook kan?
Kim marah, perusahaan ini bukan hanya milik Presdir Kang. Ia juga sudah kerja keras selama 20 th membangun perusahaan ini. Jika karena pembatalan pertunangan Ji wook membuat perusahaan dalam masalah, aku tidak akan diam saja.
Presdir Kang kesal dan minta sekretarisnya menyelidiki Lee Yeon Jae. Terutama kalau ia memiliki kelemahan.
Se Kyung juga menelepon Yeon Jae.
Ji wook sibuk menyiapkan masakan untuk Yeon Jae. Ia mencari makanan yang sehat dan bagus untuk penderita kanker. Ji Wook terkejut saat tahu bahwa beras merah harus dimasak dalam waktu yang lama.
Ji wook telp Yeon Jae dan menunda kencan mereka, kurasa kau datang sekitar jam 7 saja. Yeon Jae mengiyakan, aku juga ada urusan dulu.
Yeon Jae menemui Se Kyung. Se Kyung ingin tahu apa perkataan Yeon Jae agar Ji wook bisa bersama Se Kyung itu tulus.
Yeon Jae tampak bersalah, kami (Yeon Jae dan Ji Wook) benar2 jahat. Aku tidak tahu ..bagaimana mengatakannya..
Se Kyung tidak terima, ia marah. Se Kyung menyiramkan air ke muka Yeon Jae. Dulu kau bilang kalau aku serasi dengan Kang Ji Wook. Tapi sekarang, apa yang kau katakan? Bagaimana kau bisa membuat orang jadi menderita? Kalian pikir kalian siapa?
Yeon Jae : Karena...terjadi sesuatu..
Se Kyung : Sesuatu? Aku tidak tahu seperti apa sesuatu itu. Tapi kita lihat saja bagaimana akhirnya. Aku akan membuatmu mengerti, orang seperti apa aku ini sebenarnya!
Ji wook sibuk masak dan mendengar pintu terbuka. Ia mengira itu Yeon Jae. Ternyata ayahnya yang masuk dengan penuh kemarahan. Ia murka karena Ji Wook dianggap mempermalukan dirinya, kenapa kau mengumumkan pada semua staf kalau kau kencan dengan wanita itu.
Tuan Kang melihat semua makanan yang disiapkan Ji Wook. Ia membuang makanan di tangan Ji Wook. Ayah Ji Wook juga hampir membuang semua makanan di meja, tapi ditahan Ji wook.
Tuan kang menampar anaknya. Ia memerintah Ji Wook segera putus dengan Yeon Jae. Ji Wook tidak bisa melakukannya.
Tuan Kang : Bukankah ia menderita kanker? Apa kau tidak mengerti prioritasmu? Wanita itu hanya bisa hidup untuk beberapa bulan, apa kau ingin menyia-nyiakan masa depanmu?
Ji Wook berkata ia bahagia dengan Yeon Jae. Ayahnya tidak mengerti, lalu bagaimana kalau ia meninggal? Tuan Kang tidak sanggup melihat anaknya melalui penderitaan seperti itu.
Ji Wook : Tidak, aku tidak akan seperti itu, Aku janji pada ayah.
Tuan Kang : Kau pikir aku tidak tahu? Saat ibumu meninggal, seperti apa dirimu waktu itu?
Tuan Kang akhirnya berkata ia yang akan memaksa wanita itu menyelesaikannya kalau Ji wook tidak sanggup. Wanita itu sama sekali tidak tahu diri.
Ji Wook menyusul ayahnya dan menahan kakinya. Ia memohon, tidak ayah..jangan mengganggunya. Ayahkau juga tidak boleh menyakitinya.
Ji wook menangis, Ayah..Ayah..kumohon. Ayah..aku mohon padamu.
Tuan Kang mengepalkan tangannya, ia geram sekali. Tuan Kang pergi.
Yeon Jae datang tidak lama setelah Tuan Kang pergi. Yeon Jae terkejut melihat pintu terbuka, Ji wook berlutut dan makanan berantakan.
Yeon Jae segera berlutut di depan Ji Wook, ia mengguncang bahu Ji Wook, kenapa kau seperti ini? Apa yang terjadi?
Yeon Jae : Angkat kepalamu dan lihatlah aku.
Yeon Jae menghapus air mata Ji Wook. Keduanya saling pandang. Ji wook mendekat dan mencium Yeon Jae. Mereka tidur bersama.
(Menjelang Bulan Puasa, gak ada screen-caps yg aneh2 ya hehe..)
Paginya, Yeon jae pulang dan ibu marah. Sekarang kau kemana lagi? Apa kau tahu betapa cemasnya aku padamu? Aku tidak tidur sepanjang malam.
Hye Won sudah menikah, jadi kau tidak mungkin pergi ke rumahnya. Sekarang kemana kau pergi? Apa yang kau lakukan sampai kau bahkan tidak menelepon. Kemana kau semalam?
Yeon Jae bicara pelan, aku bersama seseorang.
Ibu : Siapa?
Yeon Jae bingung mengatakannya. Ibu justru tampak senang, si mobil merah? Omo! gadis ini. Apa kataku? Aku sudah bilang ia menyukaimu kan? dasar anak ini.
Ibu justru menyarankan Yeon jae segera menikah saja dengan pria itu. Kalau kau menikah tahun ini dan melahirkan, usiamu akan 35th. Kau sebaiknya "kecelakaan" dulu saja. (wah si Ibu terlalu bebas ini..)
Yeon Jae tidak percaya : Ibu. Bagaimana kau bisa mengatakan itu pada putrimu?
Se Kyung mulai melancarkan serangan. Ia datang ke Line Tour dan ingin membatalkan semua perjanjian bisnis dengan Line Tour serta menarik dana dukungan untuk pengembangan ke AS.
Se Kyung justru heran melihat Tuan Kang tidak terkejut. Kau tahu alasanku melakukan ini, kau tahu Ji wook menemui wanita itu lagi, bagaimana kau bisa melakukan ini padaku?
Se Kyung marah2 dan akan membalas perlakuan ini. Tuan Kang berkata kalau wanita itu menderita kanker. Ji wook tidak bisa putus dengannya. Jadi aku berpikir mengirim Ji wook ke AS.
Presdir Kang menyuruh Ji Wook segera menjual rumahnya dan mengirimnya ke kantor cabang di New York. Tidak masalah jika kau tidak ingin menikah dengan Se Kyung, pindah saja ke AS. Sampai perusahaan stabil di AS, tinggal saja disana 1 atau 2 th.
Ji Wook tidak mau. Tuan Kang melakukan ini bukan sebagai ayah Ji Wook tapi sebagai Presdir Line Tour dan ia tidak ingin mendengar alasan dari Ji Wook.
Ibu mengingat Ji wook dan heran bagaimana Yeon Jae bisa bertemu pria seperti Ji wook. Ibu ingin Yeon Jae segera menikah.
Pak Kim datang ke toko dan menyapa ibu. Ibu heran melihatnya tapi Pak Kim berkata ia hanya kebetulan lewat.
Ibu tampak tidak enak soal insiden Yeon Jae dan Pak Kim berkata itu sudah berlalu, ia juga sudah bukan guru lagi.
Pak Kim minta ponsel Ibu dan memasukkan nomor telpnya. Aku akan meneleponmu. Wuih..canggih juga pdkt-nya :)
Ji Wook telp Yeon Jae, ia mendengar rencana Yeon Jae untuk memasak buat ibunya. Ji wook juga ingin dimasakkan oleh Yeon Jae.
Ji wook mengajukan pengunduran diri. Tuan Kang marah, apa yang kau lakukan?
Ji Wook : Jika aku mengundurkan diri, maka aku tidak perlu pergi ke AS.
Tuan Kang : Apa kau harus sejauh ini?
Ji Wook sudah memikirkannya dan ia merasa bekerja juga menyia-nyiakan waktu, bagaimanapun kami tidak memiliki banyak waktu lagi.
Ji wook : Saya pergi sekarang, Presdir.
Ibu Yeon Jae menunggu telp dari Pak Kim. Yeon Jae geli. Pak Kim akhirnya telp dan mengajak ibu kencan. Yeon Jae mendengar pembicaraan mereka.
Bel berbunyi dan Yeon Jae membukanya, siapa?
Yeon Jae terkejut karena Tuan Kang berdiri di depannya. Kau tahu siapa aku kan?
SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12]
0 comments:
Post a Comment