Bridal Mask episode 5
Kang To lari mengejar penari dengan topeng Gaksital. Ia terjebak di tengah2 pertunjukan tarian. Kang To melihat penari wanita itu, ia mulai membidik.
Sun Hwa mengarahkan ketapel pada Kang To mencegahnya menembak Mok Dan. Pistol Kang To jatuh dan segera ditendang Ny. Oh yang mengenakan kostum.
Kenji naik ke tangga sebuah bangunan dan mengintip apa yang terjadi pada kang To.
Kenji mendapat informasi kalau Kang To akan diserang dari Gye Sun. Ini penting, petugas Lee Kang To akan dibunuh.
Ketua Jo menyerang Kang To, keduanya berkelahi tapi Kang To dengan mudah mengalahkannya.
Kenji kesal karena Kang To berkali-kali berhasil mengalahkan mereka. Ketua Jo melempar pisau ke Kang To, tapi meleset.
Ketua Jo membungkuk, Mok Dan memakai punggung ketua sebagai tumpuan dan melompat untuk menikam Kang To.
Kang To melihat pistolnya di tanah, ia segera mengambilnya dan menembak Mok Dan.
Tubuh Mok Dan terbanting ke tanah dan semua orang ketakutan. Anggota sirkus mau tidak mau harus segera pergi.
Kang To mendekat dan mengenali pisaunya. Ia ketakutan dan segera membuka topeng penari itu. Benar saja, itu Mok Dan.
Kenji marah karena Kang To berhasil lolos dari pembunuhan, ia menembak Kang To tapi tidak kena sasaran.
Gaksital muncul dari seberang gedung dan mencegah Kenji menembak Kang To lagi.
Kang To balas menembak ke arah Kenji, tapi Kang To tidak melihat Kenji.
Kenji ingin menembak Kang To lagi, tapi Gaksital melempar sesuatu ke arah dahi Kenji, membuatnya gagal lagi. Kenji menembak Gaksital dan gaksital berhasil lolos.
Kang To lari sambil menggendong Mok Dan, ia tampak panik dan ketakutan.
Kang to menghentikan taksi, ia membawa Mok Dan ke RS. Kang To ingat saat remaja, ia meminta agar Boon Yi tidak mati, Boon Yi kau tidak boleh mati, jangan mati Boon Yi. Apa aku menembak Boon Yi? jangan mati Boon Yi.
Kang To teriak minta sopir ngebut.
Sampai di RS, Kang To lari sambil menggendong Mok Dan. Ia bertemu dokter dan minta mereka segera menyelamatkan Mok Dan. Dokter itu tidak mempedulikan mereka dan ingin pergi.
Kang To marah, ia membaringkan Mok Dan. Kau tidak mendengarku?
Dokter itu berkata, di RS ini tidak bisa mengobati rakyat Joseon.
Kang to mengeluarkan pistol, Aku petugas Lee Kang To dari kantor polisi Jong ro, aku yang akan bertanggung jawab. Segera tolong dia.
Dokter itu ketakutan, ia berkata ada pengecualian jika Kepala RS mengijinkan. Kang To tanya dimana Direktur Woo.
Woo Byung Joon ada di kediaman Count Lee, ia mencoba menenangkan Lee Shi Young yang stres karena macam2 penyakitnya.
Ny. Lee tampak tidak sabar, untungnya ini bukan penyakit yang serius. Kau harus cepat sembuh agar bisa mengikuti upacara persahabatan Jepang-Korea.
Tapi Lee Shi Young tetap stres karena kematian Choi dan penyanderaan yang menimpa mereka. Kenapa Gubernur Jenderal tenang-tenang saja.
Dokter Woo berkata ia mendengar mereka mengirim orang dari Tokyo untuk menangkap Gaksital. Lee teriak, ia tidak ingin hanya menangkap, tapi harus membawa kepala Gaksital.
Tiba2 sekretaris Diane Lee masuk, belum selesai bicara..Lee Kang To sudah menerobos masuk.
Kang To membungkuk dan mengenalkan diri, ia menyebut ada pasien yang tertembak tapi RS menolak merawatnya.
Dr. Woo marah, apa yang kau lakukan dengan tiba2 ini?
Kang To memohon, saya hanya bisa menangkap Gaksital jika anda menyelamatkannya. Gadis yang selalu diselamatkan penjahat itu telah tertembak.
Count Lee langsung duduk tegak, apa yang kau lakukan Dr. Woo? bukankah dia berkata ia bisa menangkap Gaksital?
Kang To : Tidak banyak waktu lagi Dokter.
Akhirnya Woo Byung Joon bersedia mengoperasi Mok Dan. Kang To gelisah menunggu di depan kamar operasi.
Kang To telp Abe dan memintanya mencari sirkus yang melakukan pertunjukan dekat jembatan Barat Besar pagi ini.
Abe heran kenapa Kang To ingin mencari rombongan sirkus itu. Kang To berkata mereka mencoba membunuhnya. Melihat bagaimana mereka menggunakan pisau, mereka bukan anggota sirkus biasa.
Abe mencemaskan Kang To, anda tidak apa-apa Letnan? Apa anda terluka?
Kang to hanya minta Abe ke RS kalau sudah selesai melakukan tugas.
Dr. Woo keluar dari ruang operasi dan Kang To lari menemuinya. Ia menanyakan operasi Mok Dan. Dr. Woo berkata ia sendiri, dokter Gubernur Jenderal, yang melakukan operasi itu.
Kang to minta maaf karena sudah merepotkan Woo. Gadis itu adalah satu2nya jalan mendapatkan Gaksital, jadi saya..
Woo : Karena aku sudah menyelamatkannya, kau harus menangkap Gaksital. Beraninya menjadikanku sebagai sandera, ia tidak hanya menghina diriku, tapi juga seluruh kekaisaran Jepang!
Kang To minta maaf. Ia janji akan menangkap Gaksital.
Dr. Woo telp Kenji dan berkata meskipun alasannya untuk menangkap Gaksital, tapi ia jelas terlalu mencemaskan keselamatan gadis itu. Rasanya aneh, jadi aku meneleponmu.
Kenji : Ia terlalu mencemaskan gadis yang mencoba membunuhnya..itu maksudmu kan?
Dr. Woo berkata ia masih memikirkan kata2 Kenji, kalau Lee Kang To dan Gaksital ada di pihak yang sama.
Kenji yakin mereka berdua dipihak yang sama, ia ingat bagaimana Gaksital mencegahnya menembak Kang To. Kenji minta Dr. Woo mengawasi gadis itu dan Kang To, tolong lapor jika ada yang mencurigakan.
Koiso masuk. Kenji tanya apa Gye Sun mengatakan sesuatu. Koiso berkata ia tetap mengatakan hal yang sama.
Ternyata Kenji mengira Gye Sun sengaja menjebaknya ke loteng itu agar Gaksital bisa membunuhnya, itu sebabnya ia menangkap Gye Sun dan menyiksanya.
Kenji tanya bagaimana Gaksital bisa tahu dan mencegahnya. Gye Sun terengah-engah tapi ia tidak tahu.
Gye Sun hanya tahu kalau Mok Dan dan semua anggota sirkus ingin membunuh Letnan, jadi aku datang untuk mengatakannya padamu agar mendapat uang.
Kenji : Jadi hanya itu?
Gye Sun membenarkan. Kenji membelai wajah Gye Sun dan tanya apa kau mau jadi mata2ku? jabatanku lebih tinggi dari Lee Kang To, kau hanya tinggal mengatakan apa saja yang dilakukan oleh sirkus Timur Jauh, khususnya ..gadis itu.
Kenji mengeluarkan uang dan melemparnya. Gye Sun menginginkan uang itu, ia bersedia jadi mata2 Kenji.
Sun Hwa dan anggota lain latihan, tapi jelas mereka tidak bisa konsentrasi. Pemimpin Jo berkata akan menutup sirkus untuk sementara.
Sun Hwa terkejut dan menjatuhkan piringnya.
Jo berkata Lee Kang To pasti akan segera menemukan mereka. Ny. Oh mencemaskan Mok Dan, aigoo..apa kalian tidak melihat bagaimana ia tertembak?
Jo yang akan mengurus Mok Dan, ia minta mereka tidak khawatir.
Gye Sun lari masuk, ia melarang Jo menutup sirkus. Ada lebih dari 10 sirkus di Gyeongseong. Bagaimana mereka tahu kalau itu kita? Jika kita menutupnya seperti ini, maka Petugas Lee Kang To akan segera mencurigai kita. Benar kan?
Sun Hwa membenarkan, kak Gye Sun benar ketua. Ny. Oh juga setuju, itu sama saja dengan menunjukkan kalau kita pelakunya.
Kang To mengamati Mok Dan yang masih belum sadar. Ia tampak kacau, menyesal, bingung, sedih, tidak berdaya, semua jadi satu.
Kang To mengeluarkan pisau milknya, ia ingat saat Boon Yi menemuinya di gua dan memberikan pisau itu, lalu pingsan (mungkin pisaunya hilang, Boon Yi mencari sampai malam dan kelelahan.), lalu saat Kang to minta Boon Yi bertahan hidup.
Kang To berkata dalam hari : Boon Yi..kumohon sadarlah. Bagaimana hidupmu selama ini, bagaimana kau bisa terlibat dengan Gaksital. Ada banyak hal yang ingin kudengar darimu.
Shunji sedang membuat bangku2 kecil untuk kelasnya. Tapi ia tidak konsentrasi, ia justru ingat kata2 Kang To, kalau ia ingin menangkap gadis yang diselamatkan Gaksital tidak peduli meskipun ia adalah cinta pertamamu.
Shunji marah, ia mengetok paku dengan keras teriak kesal. Gadis itu, Esther bagi Shunji dan Boon bagi Kang To adalah cinta pertama mereka, memang menyedihkan.
Sun Hwa menemui Shunji, Guru..guru..tolong bantu aku guru. Mok Dan eonni ditembak oleh Lee Kang To.
Shunji kaget, ia lari keluar sekolah dan langsung ngebut dengan sepedanya. Sun Hwa lari mengejarnya, Guru! Gye Sun sembunyi di balik pohon mengamati mereka.
Mok Dan siuman, ia kesakitan dan terkejut melihat sekelilingnya. Mok Dan berusaha duduk dan ingin pergi, sayangnya tangannya diborgol di tempat tidur oleh Kang To.
Mok Dan jadi ingat kalau ia tertembak oleh Lee Kang To.
Kang to masuk ke kamar dan tersenyum manis, Mok Dan tampak tertegun. Kang to mendekat, apa kau sudah sadar? Apa kau bisa mendengarku? Apa kau tahu siapa aku? Ini aku..aku, aku Lee..
Kang to tidak bisa mengatakan siapa dirinya sebenarnya, ia hanya berkata lega karena Mok Dan sadar.
Mok Dan tanya dimana ini, Kang To hanya berkata ini RS afiliasi gubernur Jenderal.
Mok Dan : Bagaimana dengan yang lainnya? anggota sirkus..anggota sirkus.
Kang to : Jadi ternyata benar2 kelompok sirkus. Yang mana? Katakan, apa Gaksital juga satu bagian bersama denganmu, ya kan?
Mok Dan : Tidak, kau salah.
Kang to memaksa Mok Dan mengatakannya, ia janji akan melepas Mok Dan dan semua anggota sirkus yang mencoba membunuh Kang To.
Mok Dan tidak tahu, apa kau pikir meskipun kau menyelamatkanku, aku akan mengatakannya padamu?
Kang to minta Mok Dan melihatnya, apa kau tidak mengenaliku?
Kang To berharap Mok Dan mengenalinya sebagai Lee Young.
Mok Dan : Tentu saja aku tahu, penghianat dan antek Jepang!
Kang to jadi murka, ia menendang kursi dan teriak. Kang To menarik baju Mok Dan dengan marah.
Shunji tiba, ia masuk dan memukul Kang To sampai jatuh ke lantai.
Kang To tampak terkejut.
Keduanya duduk di taman RS. Shunji memberikan sapu tangan untuk Kang To. Kang To menerimanya meskipun tampak marah.
Shunji berkata ia sama sekali tidak mengira kalau Kang To akan melakukan ini. Meskipun waktu itu Kang To berkata bisa melakukan apapun untuk menangkap Gaksital, tapi aku tetap berpikir kalau tidak mungkin, dia tidak akan melakukannya. Aku percaya padamu.
Kang To : Apa maksudmu?
Shunji : Jangan pura2, kau menembaknya meskipun kau tahu itu adalah Esther, tapi kau tetap menembaknya.
Bagaimana kau bisa menembaknya meskipun kau tahu bagaimana perasaanku padanya. Apa kau benar2 ingin membunuhnya?
Kang To tiba2 sadar, jadi...gadis dalam lemari waktu itu..
Shunji membenarkan, ya. Meskipun aku merasa tidak enak karena menyembunyikannya darimu, tapi aku tidak punya pilihan, aku ingin menyelamatkan Esther.
Shunji berkata ia tetaplah teman Kang To, tapi ia tidak akan bisa diam saja dan melihat Kang To membunuh Esther. Kumohon.
Jun lapor pada Rie kalau Petugas Lee Kang To adalah orang yang bertanggung jawab untuk menangkap Gaksital. Rie terkejut.
Jun : Chief Konno Koji sangat menyukainya.
Rie : Aku harus membunuh Konno, tapi Lee Kang To adalah anak buah Konno, ya kan?
Rie minta Jun menemukan semua keluarga Lee Kang To, kekasihnya, teman, juga kemampuannya (otak/pikiran, kondisi tubuh.) Selidiki itu semua.
Jun membungkuk dan pergi.
Rie mengenakan anting dan ia ingat kejadian 5 th lalu di gibang terbesar Seoul.
Rie dulu adalah seorang gisaeng, nama aslinya Chae Hong Joo. Hong Joo datang ke gibang dengan mengenakan hanbok berkabung warna putih.
Ueno Hideki bersama petinggi lain sedang mengadakan jamuan dan ingin Hong Joo juga datang. Gisaeng senior terkejut, kenapa kau datang mengenakan baju seperti ini?
Hong Joo : Bukankah saya sudah bilang kalau hari ini saya tidak bisa melayani tamu?
Oleh sekelompok orang yang merampok dengan alasan menyiapkan dana militer, hari ini adalah hari dimana ayah saya dibunuh dengan tidak adil. Saya sudah mengatakan alasan kenapa tidak bisa melayani tamu, jadi saya hanya bisa datang seperti ini.
Pengawal Ueno mulai menghunus samurainya, gisaeng rendahan! beraninya kau datang kesini seperti ini!
Gisaeng senior langsung menghalanginya, aigoo, aigoo, saya mohon tenanglah. gadis ini dilahirkan dari keluarga bangsawan, jadi dia tidak tahu tempatnya. Setelah ayahnya meninggal, keluarganya jatuh. Saat ia masih berusia 9 th, ia datang ke sini sendiri untuk menjadi gisaeng.
Dia seorang wanita yang malang dan tidak beruntung, saya mohon, ampunilah dia.
Ueno Hideki tampak tersentuh dan menawarkan minum untuk Hong Joo.
Tapi Hong Joo dengan dingin menolak, anda lebih baik memenggal leher saya.
Pengawal Ueno murka : Wanita rendah!
Gisaeng senior itu terkejut dan tidak bisa mencegah pengawal Ueno yang ingin memenggal Hong Joo.
Tiba2 Lee Kang To muncul dan mencegahnya. Ia berkelahi dengan pengawal Ueno untuk menyelamatkan Hong Joo. Kang To terpojok dan hampir dibunuh.
Ueno akhirnya melemparkan cawan sake untuk menghentikan pertempuran itu.
Hong Joo menatap Kang To dengan pandangan berterima kasih, ia tidak mengira ada orang yang bersedia menyelamatkan gisaeng seperti dirinya. Tapi Kang To tidak memperhatikan Hong Joo.
Kembali ke masa kini, Rie bergumam, Lee Kang To..Lee Kang To, apa ini yang namanya takdir?
Kang To mencuci mukanya dan ingat saat menemukan wanita tanpa busana di dalam lemari Shunji. Lalu..berarti..Boon Yi adalah Esther. Boon? Boon adalah Esther? bagaimana Boon bisa menjadi Esther?
Abe datang, ia lapor sudah memeriksa semua sirkus, ada sekitar 30 diseluruh GyeongSeong tapi tidak ada yang tampil hari ini.
Kang To jalan ke kamar Mok Dan, ia tidak mendengar Abe yang menyebut nama sirkus satu-satu. Kang To marah saat tidak melihat Mok Dan dalam kamar. Dimana gadis itu?
Abe : Guru Shunji mengajaknya keluar.
Kang To terkejut dan lari keluar.
Kang To mencari Mok Dan di halaman, ia tampak panik. Wajahnya berubah saat melihat Shunji bersama Mok Dan.
Shunji mengajak Mok Dan jalan-jalan dan keduanya tampak bahagia. Kang To kelihatan kesal dan cemburu.
Kang To menunggu dilorong RS. Ia melihat Shunji membawa Mok Dan masuk, ada polisi yang mengawal mereka.
Mok Dan membuang muka. Kang To jalan melewati keduanya, ia marah dan menampar Takeda polisi yang mengawal keduanya.
Kang to : Dia adalah gadis yang telah melanggar hukum negara. Apa kau baru saja membiarkan kriminal ini keluar?
Takeda hanya membungkuk. Shunji tidak enak dan berkata kalau ia yang salah, dia yang minta Takeda mengijinkannya keluar.
Kang To membacakan hukum : Bab 1 baris 1 dari hukum publik, penghianat akan dihukum mati, kurungan seumur hidup atau penjara 7 tahun lebih. Atau dipenjara.
Shunji minta maaf. Kang To berkata dengan tajam, lain kali jangan datang menemuinya. Shunji tertegun, Kkang to..
Kang To teriak, Takeda! Apa yang kau lakukan? Bawa dia ke dalam kamarnya kembali!
Takeda mengiyakan dan ingin membantu Mok Dan. Tapi ditolak, Mok Dan minta Shunji membantunya.
Shunji dengan hati2 membantu Mok Dan masuk ke dalam.
Kang To melihat keduanya dengan pandangan murka.
Ueno Rie berkunjung ke kediaman Count Lee. Di dalam, Diane Lee menunjukkan setelan untuk dikenakan Hae Seok dalam acara resmi.
Hae Seok tidak menyukainya, tapi ia menyindir ibu tirinya dengan wajah tetap tersenyum. Diane Lee ingin Hae Seok memanggilnya ibu tapi anak tirinya tetap memanggilnya Ny karena kukira kau suka dipanggil seperti itu.
Sekretaris masuk untuk mengenalkan Rie sebagai penyanyi baru di klub yang direkomendasikan Kimura Taro.
Rie membungkuk pada Diane, Saya menghargai kesempatan menyanyi di depan Gubernur Jenderal. Ini suatu kehormatan. Terima kasih banyak, Countess.
Hae Seok langsung menyukai Rie.
Diane Lee tidak menyukai Rie, biasa..iri. Diane justru marah pada Sekretarisnya bahwa penyanyi adalah orang rendahan dan tidak bisa bertemu dengan bangsawan.
Hae Seok juga ikut2an membentak sekretaris tapi mengedipkan mata pada Rie.
Rie tersenyum, ini kesalahan saya. Ia berjalan ke meja dan meletakkan kotak perhiasan.
Rie : Saya sudah belajar, kalau orang tidak tahu terima kasih itu sama dengan binatang, jadi saya datang untuk menunjukkan rasa terima kasih saya. Maafkan saya, Countess. Saya harap ini sesuai dengan selera anda.
Rie membungkuk dan pergi. Diane Lee memandang kotak perhiasan itu tapi Hae Seok lebih cepat. Ia mengambil kotak itu dan mempermainkannya, kau juga mendapatkan sesuatu hari ini.
Hae Seok membuka kotak itu dan nyengir, ini adalah bros dari safir. Aku mungkin bisa mendapatkan kamera jika aku menjual ini. Hae Seok memang menyukai pembuatan film.
Diane Lee segera merampas kotak bros itu dari tangan anak tirinya.
Diane telp Kimura Taro. Taro puas karena Diane menyukai Rie.
Diane berkata kalau Rie punya selera yang bagus. Dan gayanya juga bagus. Taro berkata Rie adalah penyanyi Enka (Lagu Jepang) dan ia belajar vokal di akademi musik Tokyo.
Diane ingin memberikan Rie pada Gubernur Jenderal, saya akan mengatakan kalau dia adalah hadiah dari anda. Ini pasti akan jadi hadiah yang paling ia sukai.
Taro ketawa, baiklah kalau begitu sampai ketemu di acara itu.
Kenji sedang serius berpikir tentang hubungan Lee Kang To, Gaksital, dan Mok Dan. Ia menggambar hubungan mereka, Kenji mengira Kang To kerja sama dengan Gaksital, tapi ia masih belum menemukan hubungan Kang To dengan Mok Dan.
Kenji hampir bisa menebak, jika Kang To kerja sama dengan Gaksital, lalu apa Gaksital ..adalah kakaknya?
Tapi Kenji menggeleng, tidak, tidak mungkin, tidak mungkin orang idiot itu.
Gye Sun muncul di depan pintu, petugas Kimura.
Kenji terkejut, apa katamu? Shunji? Gye Sun mengiyakan, saya melihatnya dengan jelas. Saat Sun Hwa pergi ke SD Namsan mencari Guru Shunji. Guru Shunji langsung lari ke RS.
Guru Shunji dan Mok Dan jelas saling mengenal. Dia adalah teman Mok Dan eonni. Kenji syok, apa lagi ini.
Sun Hwa membawa Shunji bertemu para senior di sirkus dan mengenalkan-nya sebagai guru Jang Su adiknya. Sun Hwa berkata kalau Shunji beda dengan orang Jepang pada umumnya.
Ketua Jo dll tidak begitu yakin, karena Shunji adalah teman Lee Kang To. Sun Hwa berkata kalau Mok Dan juga mempercayai Shunji.
Shunji minta Sun Hwa tidak perlu susah payah membelanya, bagaimana mereka bisa mempercayaiku begitu saja.
Jo tanya kenapa Shunji datang kesini. Shunji ingin mereka menahan diri agar tidak mencoba membunuh Kang To lagi atau membantu Mok Dan lari, karena jika itu terjadi, maka pasti akan ada yang terluka.
Shunji membungkuk memohon pada mereka. Jo tertegun, ia heran bagaimana Lee Kang To bisa punya teman seperti Shunji.
Kenji sudah menunggu adiknya di depan rumah. Kenji langsung masuk dan tanya apa hubungan Shunji dengan Mok Dan.
Shunji : Bagaimana kakak tahu?
Kenji membentak Shunji, jawab aku! Shunji akhirnya cerita tentang Esther, dia adalah gadis yang kutemui di RS St. Maria di Pyeongyang. Aku kebetulan bertemu lagi dengannya di Gyeongseong.
Kenji : Kang To dan Gaksital. Gaksital dan Mok Dan. Mok Dan dan Kang To, aku tidak mengerti awalnya, tapi sekarang aku sudah tahu.
Shunji bingung.
Kenji sepertinya mengira Gaksital itu Shunji :)
Kenji : Orang yang menyelamatkan gadis itu dan orang yang menyelamatkan Kang To, orang yang mencintai Korea seperti tubuhnya sendiri. Orang yang membodohi ratusan polisi. Aku sudah berusaha keras selama ini.
Kenji mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepala Shunji, kau mengira orang itu -LKT- lebih baik dariku? Beraninya kau menghianati Kaisar dan berpihak pada Joseon?
Shunji terkejut, Kak! kau mengira aku adalah Gaksital? Kenji minta Shunji membuktikannya, kalau kau bukan dia.
Shunji marah dan merampas pistol Kenji, ia menyerang kakaknya. Kenji membanting Shunji, keduanya bertempur dengan seru, kemampuan Shunji sepertinya diatas Kenji.
Shunji berhasil mengunci kakaknya dan hampir memukulnya, saat Koiso muncul, apa yang anda lakukan? Anda berdua bukan anak-anak lagi.
Kenji berdiri, ia menoleh pada Shunji sambil memberi perintah pada Koiso untuk siap2 menangkap Gaksital. Keduanya pergi.
Kang San merenung di bawah pohon, ia ingat saat Kenji hampir membunuh Kang To.
Kang San mengenakan topengnya dan bertekad melakukan sesuatu.
Gaksital menghadang mobil Kenji. Kenji dan Koiso terkejut, lalu keluar. Gaksital lari. Kenji menembak Gaksital.
Suara tembakan itu terdengar oleh Shunji dan bergegas keluar.
Gaksital muncul dari belakang mereka dan melumpuhkan Koiso.
Ia kemudian menyerang Kenji dan hampir menghabisinya.
Tiba2 Shunji muncul dan teriak, kakak!
Gaksital terkejut dan melarikan diri dengan cepat. Shunji tidak mengejar lagi dan kembali menolong kakaknya.
Kenji berdiri dan tampak bingung, ia sudah menebak kalau Gaksital adalah adiknya dan sekarang keduanya muncul bersamaan, jadi teorinya salah.
Kenji teriak frustrasi.
Kenji kembali ke kantor polisi dan bertemu ayahnya. Taro marah melihat Kenji, dasar anak tidak berguna. Pergi ke Bank Jo Il sekarang.
Kenji : Kenapa saya harus ke sana?
Taro : Keputusan Kaisar akan segera diumumkan, rakyat pasti menyerbu bank untuk mengambil uang mereka, kita harus mengendalikan kerusuhan massa, kau mengerti?
Taro pergi dan Koiso mengajak Kenji untuk segera berangkat. Tapi Kenji justru membaca tulisannya lagi, ia sepertinya ingin membuktikan kalau Gaksital adalah kakak Kang To.
Kenji menyuruh Koiso pergi sendirian. Ia harus pergi ke tempat lain.
Orang2 di club mendengarkan berita ekonomi di radio. Ada perintah mendesak, untuk segera melunasi hutang negara dengan melakukan moratorium.
Semua bingung dan tanya pada Lee, apa maksudnya ini.
Lee Hae Seok menjelaskan, penundaan pembayaran. Moratorium, dengan kata lain kau tidak bisa menarik uangmu yang sudah kau simpan di bank.
Manager Bong tampak syok, apa? kemarin koran memberitakan kalau kondisi bisnis sangat baik sehingga bunga bank menjadi tinggi, itu kata Koran.
Madame Tasha berkata salah sendiri kenapa mempercayai apa kata koran yang ada dalam kendali pemerintah.
Manager Bong langsung panik, omo..omo, jadi artikelnya bohong?
Rekan2nya berkata tentu saja bohong, jika tidak benar, ini dibuat-buat. Bong langsung lari, uangku..uangku..
Ueno Rie jalan masuk bersama Jun. Madame Tasha tidak terlalu menyukainya.
Sementara Hae Seok langsung tersenyum lebar melihat Rie.
Di Bank Jo Il, ada pembagian jatah uang. Direktur Jo Young Gun membagikan uang yang mereka rampok dari rakyat pada koleganya.
Count Lee Shi Young, Dr. Woo Byung Joon dan Direktur Park In Sam, pemilik koran Gyeongseong Ilbo.
Mereka menyimpan uang dengan wajah rakus. Jo hanya tersenyum senang melihatnya.
Mereka tidak mempedulikan ratusan orang rakyat Joseon yang teriak dan menangis di depan bank. Rakyat yang tertipu dan menginginkan uang mereka kembali.
Polisi yang datang lalu membubarkan paksa mereka.
Jo Young Gun telp Taro, ia ketawa hanya karena bank-ku bangkrut tidak berarti aku juga harus ikut bangkrut kan?
Taro ketawa dan membenarkan, bagaimanapun kau seharusnya menjadi Direktur pasar modal oriental atau GubJen bank Joseon.
Jo : Jika Chief Kimura yang menjadi backing-ku, bagaimana aku bisa hanya mendapatkan jabatan itu?
Taro : Kudengar Direktur Woo ingin membangun patung untuk Gubernur Jendral?
Jo membenarkan, mereka hanya ingin mengubah rasa senangnya pada Konno Koji. Oya, bukankah kau seharusnya menarik simpananmu?
Taro tersenyum dan berkata akan menyampaikan pesan Jo pada Gubernur Jenderal.
Malamnya, Jo menyuruh anak buahnya mengawal dua peti uang ke kediaman Kimura Taro. Jo minta mereka membawanya dengan hati2.
Di tengah jalan, mobil itu dihadang Gaksital. Gaksital dengan mudah melumpuhkan kedua pengawal dan membuat sopir kabur ketakutan. Ia jalan mendekati mobil.
Seorang pria mengenakan setelan jas rapi mengetuk pintu kediaman Kimura Taro. Bibi membuka pintu dan menerima dua buah peti.
Pria itu membungkuk dan jalan pergi. Ia mengangkat wajahnya, it's Kang San! keren juga pake jas :)
Taro siap membuka peti uangnya. Ia terlihat senang sekali. Taro membuka peti pertama, bukan uang yang didapatnya melainkan buah kesemek busuk.
Taro terkejut, ia membuka peti satunya lagi dan ternyata sama. Taro murka.
Kang To duduk di depan kamar Mok Dan, ia ingat saat Mok Dan tersenyum pada Shunji dan cemburu.
Kang to jalan mendekat dan ingin membuka pintu kamar, tapi tidak jadi. Ia duduk lagi.
Mok Dan berusaha melarikan diri lagi. Ia mencari jendela yang tidak dikunci dan ingin melompat.
Mok Dan akhirnya berhasil membuka jendela, ia ingin lompat tapi merasa kesakitan. Mok Dan tanpa sengaja menjatuhkan botol cairan infus dan membuatnya pecah berantakan.
(Tabung infus jaman Jepang dulu masih terbuat dari kaca dan bukan plastik kaya sekarang)
Kang to mendengarnya, ia segera menerobos masuk ke dalam. Apa yang kau lakukan? Mok Dan diam saja.
Tapi Kang to segera mengerti kalau Mok Dan ingin lari. Kang To tampak tidak percaya, lagi?
Mok Dan bergerak ingin jalan keluar. Kang To reflek menahannya, jangan bergerak. Ia takut kaki Mok dan kena pecahan kaca.
Mok Dan : Lepaskan. Jangan menyentuhku.
Kang To : Kau tidak lihat pecahan kaca dimana-mana? Kau akan terluka.
Mok Dan : Aku terluka atau tidak, itu bukan urusanmu.
Kang To : Kenapa bukan urusanku? Jika kau terluka...
Kang to tidak bisa melanjutkan kata-kata dengan yang ingin ia katakan, Kang To membuang muka dan berkata, aku tidak akan bisa menangkap Gaksital.
Mok Dan mendengus kesal. Kang To menggendong Mok Dan dan mengembalikannya ke atas tempat tidur. Mok dan protes.
Kang To marah, apa kau mau mati? Jangan bertingkah seperti anak-anak!
Kang To ingin memborgol Mok Dan lagi, tapi tertegun saat melihat pergelangan Mok Dan yang merah karena borgol.
Kang To tidak jadi memborgol Mok Dan, ia teriak pada Takeda minta dipanggilkan dokter untuk mengganti infus dan membersihkan pecahan kaca. Juga mengunci jendela dan menempatkan penjaga di luar.
Kang To duduk di sofa dekat Mok Dan. Mok Dan menatap tajam Kang To.
Kang To mengambil koran dan membacanya secara terbalik haha..
Mok dan juga menyadari itu dan mendengus.
Abe datang, ia lapor kalau Gaksital merampok mobil uang Bank Jo Il. Kang to terkejut, ia segera lari dan minta Abe menjaga Mok Dan.
Mok dan tersenyum senang dengan perbuatan Gaksital.
Gaksital lari dari satu rumah ke rumah lain untuk membagikan uang. Penduduk heboh, apa ini? ini Gaksital! Gaksital! mereka senang sekali.
Gaksital duduk di atas atap. Kang San membuka topengnya dan menyembunyikan dalam bajunya. Ia menghela nafas.
(Kata Shin Hyun Jun, atap ini adalah atap yang sama waktu dia berperan dalam Film Shadowless Swordman, waktu itu dia juga berdiri di sini.)
Ibu jalan sambil membawa air, ia ingin berdoa. Tiba2 Kang San turun dari atas. Ibu terkejut dan menjatuhkan nampannya. Apa itu kau, Kang San-ah?
Kang San diam saja. Ibu menghela nafas, kukira tadi itu pencuri. Kau dari mana saja kenapa melompat seperti itu.
Kang San berbalik dan pura2 idiot lagi, dan ibu mendekat, jika kau mematahkan kakimu..Apa kau baik2 saja?
Kang San mengangguk. Lalu Ibu melihat baju Kang San yang terjatuh di tanah dan juga topeng Gaksital itu.
Wajah ibu berubah, ia menatap tajam Kang San. Kang San tertegun dan merasa bersalah.
Tiba-tiba terdengar teriakan Kenji, Lee Kang San!
Ibu segera bertindak cepat, ia menyembunyikan baju dan topeng Kang San dibawah chima-nya.
Kenji dan pasukan menyerbu masuk, mereka mengarahkan senjata ke Kang San dan Ibu.
Kenji marah, Lee Kang San. Kau tidak gila. Kau hanya pura2 saja. Dasar brengsek..Kau adalah Gaksital, ya kan?
Jika Hyung adalah Gaksital dan dongsaeng adalah polisi kerajaan. bagus sekali..bagus sekali..
Ibu marah, ini konyol. Putraku yang normal, siapa dulu yang membuat putra normalku menjadi idiot? Dan sekarang kau ingin menjebaknya sebagai Gaksital untuk membunuhnya?
Kenji mengeluarkan pistol, ia mengarahkan pistol ke kepala Ibu, Aku akan membuatnya mengakui semuanya.
Kang San tampak murka dan maju.
Ibu berbalik dan menatap tajam Kang San. Kang San, jangan takut! Jangan takut, Kau adalah putra tertua keluarga Lee, ibu sangat bangga padamu.
Kang San menggeleng dan berkata dalam hati: eomeoni!
Kenji teriak, orang kejam! Apa kau akan membiarkan ibumu mati? Mengakulah sebelum aku menghitung sampai 3.
Ibu teriak, baik! tembak! tembak saja, dasar brengsek! Ibu mendekat dan menarik pistol Kenji.
Kenji terkejut dan menarik pelatuknya. Tembakannya tepat kena ke dada Ibu.
Ibu terjatuh dan Kenji tampak syok. Ia sebenarnya tidak berniat membunuh Ibu.
Kang San jalan mendekat sambil menangis, ia mengangkat tubuh Ibu. Ibu membelai wajah Kang San.
Kang San menangis dan merasa menyesal, ia memukuli wajahnya sendiri karena stress.
Kenji tampak heran, ia mulai ragu apa aku salah menuduh orang?
Koiso lari memanggilnya, Kapten, barusan Gaksital merampok mobil Bank Jo Il.
Kenji terkejut, apa? Gaksital? Koiso membenarkan dan berkata kalau Taro ingin Kenji segera menemuinya.
Kenji bergegas pergi bersama pasukan, meninggalkan Kang San yang menangisi Ibunya.
Kang San menangis : Eomeoni..
Ibu : Ya..anakku, anakku..In, kau..
Kang San : e.eomeoni..
Ibu : K..Kang To..adikmu..jagalah ..dia ..
Lalu ibu meninggal dunia. Kang San teriak, Ibu! Ibu! Kang San menangis meraung-raung, Ibu!!
BM [1], [2], [3], [4]
Notes :
Pemeran Kenji, Park Joo Hyeong-I mengakui kalau adegan terakhir tadi bagus sekali. Akting Shin Hyun Jun-hyung benar2 bagus.
Joo Hyeong mengaku sebagai tokoh antagonis yang selalu memburu Gaksital, aku sangat dibenci. Bahkan keluargaku juga tidak menyukaiku. (Haha..kasihan)
Do you believe..kalau aktor di bawah ini adalah pemeran Kenji? beda sekali ya gayanya haha..
Dia Park Joo Hyeong-I, aktor musikal dan ini drama pertamanya. Dia pintar sekali mengubah raut wajah.
Sun Hwa mengarahkan ketapel pada Kang To mencegahnya menembak Mok Dan. Pistol Kang To jatuh dan segera ditendang Ny. Oh yang mengenakan kostum.
Kenji naik ke tangga sebuah bangunan dan mengintip apa yang terjadi pada kang To.
Kenji mendapat informasi kalau Kang To akan diserang dari Gye Sun. Ini penting, petugas Lee Kang To akan dibunuh.
Ketua Jo menyerang Kang To, keduanya berkelahi tapi Kang To dengan mudah mengalahkannya.
Kenji kesal karena Kang To berkali-kali berhasil mengalahkan mereka. Ketua Jo melempar pisau ke Kang To, tapi meleset.
Ketua Jo membungkuk, Mok Dan memakai punggung ketua sebagai tumpuan dan melompat untuk menikam Kang To.
Kang To melihat pistolnya di tanah, ia segera mengambilnya dan menembak Mok Dan.
Tubuh Mok Dan terbanting ke tanah dan semua orang ketakutan. Anggota sirkus mau tidak mau harus segera pergi.
Kang To mendekat dan mengenali pisaunya. Ia ketakutan dan segera membuka topeng penari itu. Benar saja, itu Mok Dan.
Kenji marah karena Kang To berhasil lolos dari pembunuhan, ia menembak Kang To tapi tidak kena sasaran.
Gaksital muncul dari seberang gedung dan mencegah Kenji menembak Kang To lagi.
Kang To balas menembak ke arah Kenji, tapi Kang To tidak melihat Kenji.
Kenji ingin menembak Kang To lagi, tapi Gaksital melempar sesuatu ke arah dahi Kenji, membuatnya gagal lagi. Kenji menembak Gaksital dan gaksital berhasil lolos.
Kang To lari sambil menggendong Mok Dan, ia tampak panik dan ketakutan.
Kang to menghentikan taksi, ia membawa Mok Dan ke RS. Kang To ingat saat remaja, ia meminta agar Boon Yi tidak mati, Boon Yi kau tidak boleh mati, jangan mati Boon Yi. Apa aku menembak Boon Yi? jangan mati Boon Yi.
Kang To teriak minta sopir ngebut.
Sampai di RS, Kang To lari sambil menggendong Mok Dan. Ia bertemu dokter dan minta mereka segera menyelamatkan Mok Dan. Dokter itu tidak mempedulikan mereka dan ingin pergi.
Kang To marah, ia membaringkan Mok Dan. Kau tidak mendengarku?
Dokter itu berkata, di RS ini tidak bisa mengobati rakyat Joseon.
Kang to mengeluarkan pistol, Aku petugas Lee Kang To dari kantor polisi Jong ro, aku yang akan bertanggung jawab. Segera tolong dia.
Dokter itu ketakutan, ia berkata ada pengecualian jika Kepala RS mengijinkan. Kang To tanya dimana Direktur Woo.
Woo Byung Joon ada di kediaman Count Lee, ia mencoba menenangkan Lee Shi Young yang stres karena macam2 penyakitnya.
Ny. Lee tampak tidak sabar, untungnya ini bukan penyakit yang serius. Kau harus cepat sembuh agar bisa mengikuti upacara persahabatan Jepang-Korea.
Tapi Lee Shi Young tetap stres karena kematian Choi dan penyanderaan yang menimpa mereka. Kenapa Gubernur Jenderal tenang-tenang saja.
Dokter Woo berkata ia mendengar mereka mengirim orang dari Tokyo untuk menangkap Gaksital. Lee teriak, ia tidak ingin hanya menangkap, tapi harus membawa kepala Gaksital.
Tiba2 sekretaris Diane Lee masuk, belum selesai bicara..Lee Kang To sudah menerobos masuk.
Kang To membungkuk dan mengenalkan diri, ia menyebut ada pasien yang tertembak tapi RS menolak merawatnya.
Dr. Woo marah, apa yang kau lakukan dengan tiba2 ini?
Kang To memohon, saya hanya bisa menangkap Gaksital jika anda menyelamatkannya. Gadis yang selalu diselamatkan penjahat itu telah tertembak.
Count Lee langsung duduk tegak, apa yang kau lakukan Dr. Woo? bukankah dia berkata ia bisa menangkap Gaksital?
Kang To : Tidak banyak waktu lagi Dokter.
Akhirnya Woo Byung Joon bersedia mengoperasi Mok Dan. Kang To gelisah menunggu di depan kamar operasi.
Kang To telp Abe dan memintanya mencari sirkus yang melakukan pertunjukan dekat jembatan Barat Besar pagi ini.
Abe heran kenapa Kang To ingin mencari rombongan sirkus itu. Kang To berkata mereka mencoba membunuhnya. Melihat bagaimana mereka menggunakan pisau, mereka bukan anggota sirkus biasa.
Abe mencemaskan Kang To, anda tidak apa-apa Letnan? Apa anda terluka?
Kang to hanya minta Abe ke RS kalau sudah selesai melakukan tugas.
Dr. Woo keluar dari ruang operasi dan Kang To lari menemuinya. Ia menanyakan operasi Mok Dan. Dr. Woo berkata ia sendiri, dokter Gubernur Jenderal, yang melakukan operasi itu.
Kang to minta maaf karena sudah merepotkan Woo. Gadis itu adalah satu2nya jalan mendapatkan Gaksital, jadi saya..
Woo : Karena aku sudah menyelamatkannya, kau harus menangkap Gaksital. Beraninya menjadikanku sebagai sandera, ia tidak hanya menghina diriku, tapi juga seluruh kekaisaran Jepang!
Kang To minta maaf. Ia janji akan menangkap Gaksital.
Dr. Woo telp Kenji dan berkata meskipun alasannya untuk menangkap Gaksital, tapi ia jelas terlalu mencemaskan keselamatan gadis itu. Rasanya aneh, jadi aku meneleponmu.
Kenji : Ia terlalu mencemaskan gadis yang mencoba membunuhnya..itu maksudmu kan?
Dr. Woo berkata ia masih memikirkan kata2 Kenji, kalau Lee Kang To dan Gaksital ada di pihak yang sama.
Kenji yakin mereka berdua dipihak yang sama, ia ingat bagaimana Gaksital mencegahnya menembak Kang To. Kenji minta Dr. Woo mengawasi gadis itu dan Kang To, tolong lapor jika ada yang mencurigakan.
Koiso masuk. Kenji tanya apa Gye Sun mengatakan sesuatu. Koiso berkata ia tetap mengatakan hal yang sama.
Ternyata Kenji mengira Gye Sun sengaja menjebaknya ke loteng itu agar Gaksital bisa membunuhnya, itu sebabnya ia menangkap Gye Sun dan menyiksanya.
Kenji tanya bagaimana Gaksital bisa tahu dan mencegahnya. Gye Sun terengah-engah tapi ia tidak tahu.
Gye Sun hanya tahu kalau Mok Dan dan semua anggota sirkus ingin membunuh Letnan, jadi aku datang untuk mengatakannya padamu agar mendapat uang.
Kenji : Jadi hanya itu?
Gye Sun membenarkan. Kenji membelai wajah Gye Sun dan tanya apa kau mau jadi mata2ku? jabatanku lebih tinggi dari Lee Kang To, kau hanya tinggal mengatakan apa saja yang dilakukan oleh sirkus Timur Jauh, khususnya ..gadis itu.
Kenji mengeluarkan uang dan melemparnya. Gye Sun menginginkan uang itu, ia bersedia jadi mata2 Kenji.
Sun Hwa dan anggota lain latihan, tapi jelas mereka tidak bisa konsentrasi. Pemimpin Jo berkata akan menutup sirkus untuk sementara.
Sun Hwa terkejut dan menjatuhkan piringnya.
Jo berkata Lee Kang To pasti akan segera menemukan mereka. Ny. Oh mencemaskan Mok Dan, aigoo..apa kalian tidak melihat bagaimana ia tertembak?
Jo yang akan mengurus Mok Dan, ia minta mereka tidak khawatir.
Gye Sun lari masuk, ia melarang Jo menutup sirkus. Ada lebih dari 10 sirkus di Gyeongseong. Bagaimana mereka tahu kalau itu kita? Jika kita menutupnya seperti ini, maka Petugas Lee Kang To akan segera mencurigai kita. Benar kan?
Sun Hwa membenarkan, kak Gye Sun benar ketua. Ny. Oh juga setuju, itu sama saja dengan menunjukkan kalau kita pelakunya.
Kang To mengamati Mok Dan yang masih belum sadar. Ia tampak kacau, menyesal, bingung, sedih, tidak berdaya, semua jadi satu.
Kang To mengeluarkan pisau milknya, ia ingat saat Boon Yi menemuinya di gua dan memberikan pisau itu, lalu pingsan (mungkin pisaunya hilang, Boon Yi mencari sampai malam dan kelelahan.), lalu saat Kang to minta Boon Yi bertahan hidup.
Kang To berkata dalam hari : Boon Yi..kumohon sadarlah. Bagaimana hidupmu selama ini, bagaimana kau bisa terlibat dengan Gaksital. Ada banyak hal yang ingin kudengar darimu.
Shunji sedang membuat bangku2 kecil untuk kelasnya. Tapi ia tidak konsentrasi, ia justru ingat kata2 Kang To, kalau ia ingin menangkap gadis yang diselamatkan Gaksital tidak peduli meskipun ia adalah cinta pertamamu.
Shunji marah, ia mengetok paku dengan keras teriak kesal. Gadis itu, Esther bagi Shunji dan Boon bagi Kang To adalah cinta pertama mereka, memang menyedihkan.
Sun Hwa menemui Shunji, Guru..guru..tolong bantu aku guru. Mok Dan eonni ditembak oleh Lee Kang To.
Shunji kaget, ia lari keluar sekolah dan langsung ngebut dengan sepedanya. Sun Hwa lari mengejarnya, Guru! Gye Sun sembunyi di balik pohon mengamati mereka.
Mok Dan siuman, ia kesakitan dan terkejut melihat sekelilingnya. Mok Dan berusaha duduk dan ingin pergi, sayangnya tangannya diborgol di tempat tidur oleh Kang To.
Mok Dan jadi ingat kalau ia tertembak oleh Lee Kang To.
Kang to masuk ke kamar dan tersenyum manis, Mok Dan tampak tertegun. Kang to mendekat, apa kau sudah sadar? Apa kau bisa mendengarku? Apa kau tahu siapa aku? Ini aku..aku, aku Lee..
Kang to tidak bisa mengatakan siapa dirinya sebenarnya, ia hanya berkata lega karena Mok Dan sadar.
Mok Dan tanya dimana ini, Kang To hanya berkata ini RS afiliasi gubernur Jenderal.
Mok Dan : Bagaimana dengan yang lainnya? anggota sirkus..anggota sirkus.
Kang to : Jadi ternyata benar2 kelompok sirkus. Yang mana? Katakan, apa Gaksital juga satu bagian bersama denganmu, ya kan?
Mok Dan : Tidak, kau salah.
Kang to memaksa Mok Dan mengatakannya, ia janji akan melepas Mok Dan dan semua anggota sirkus yang mencoba membunuh Kang To.
Mok Dan tidak tahu, apa kau pikir meskipun kau menyelamatkanku, aku akan mengatakannya padamu?
Kang to minta Mok Dan melihatnya, apa kau tidak mengenaliku?
Kang To berharap Mok Dan mengenalinya sebagai Lee Young.
Mok Dan : Tentu saja aku tahu, penghianat dan antek Jepang!
Kang to jadi murka, ia menendang kursi dan teriak. Kang To menarik baju Mok Dan dengan marah.
Shunji tiba, ia masuk dan memukul Kang To sampai jatuh ke lantai.
Kang To tampak terkejut.
Keduanya duduk di taman RS. Shunji memberikan sapu tangan untuk Kang To. Kang To menerimanya meskipun tampak marah.
Shunji berkata ia sama sekali tidak mengira kalau Kang To akan melakukan ini. Meskipun waktu itu Kang To berkata bisa melakukan apapun untuk menangkap Gaksital, tapi aku tetap berpikir kalau tidak mungkin, dia tidak akan melakukannya. Aku percaya padamu.
Kang To : Apa maksudmu?
Shunji : Jangan pura2, kau menembaknya meskipun kau tahu itu adalah Esther, tapi kau tetap menembaknya.
Bagaimana kau bisa menembaknya meskipun kau tahu bagaimana perasaanku padanya. Apa kau benar2 ingin membunuhnya?
Kang To tiba2 sadar, jadi...gadis dalam lemari waktu itu..
Shunji membenarkan, ya. Meskipun aku merasa tidak enak karena menyembunyikannya darimu, tapi aku tidak punya pilihan, aku ingin menyelamatkan Esther.
Shunji berkata ia tetaplah teman Kang To, tapi ia tidak akan bisa diam saja dan melihat Kang To membunuh Esther. Kumohon.
Jun lapor pada Rie kalau Petugas Lee Kang To adalah orang yang bertanggung jawab untuk menangkap Gaksital. Rie terkejut.
Jun : Chief Konno Koji sangat menyukainya.
Rie : Aku harus membunuh Konno, tapi Lee Kang To adalah anak buah Konno, ya kan?
Rie minta Jun menemukan semua keluarga Lee Kang To, kekasihnya, teman, juga kemampuannya (otak/pikiran, kondisi tubuh.) Selidiki itu semua.
Jun membungkuk dan pergi.
Rie mengenakan anting dan ia ingat kejadian 5 th lalu di gibang terbesar Seoul.
Rie dulu adalah seorang gisaeng, nama aslinya Chae Hong Joo. Hong Joo datang ke gibang dengan mengenakan hanbok berkabung warna putih.
Ueno Hideki bersama petinggi lain sedang mengadakan jamuan dan ingin Hong Joo juga datang. Gisaeng senior terkejut, kenapa kau datang mengenakan baju seperti ini?
Hong Joo : Bukankah saya sudah bilang kalau hari ini saya tidak bisa melayani tamu?
Oleh sekelompok orang yang merampok dengan alasan menyiapkan dana militer, hari ini adalah hari dimana ayah saya dibunuh dengan tidak adil. Saya sudah mengatakan alasan kenapa tidak bisa melayani tamu, jadi saya hanya bisa datang seperti ini.
Pengawal Ueno mulai menghunus samurainya, gisaeng rendahan! beraninya kau datang kesini seperti ini!
Gisaeng senior langsung menghalanginya, aigoo, aigoo, saya mohon tenanglah. gadis ini dilahirkan dari keluarga bangsawan, jadi dia tidak tahu tempatnya. Setelah ayahnya meninggal, keluarganya jatuh. Saat ia masih berusia 9 th, ia datang ke sini sendiri untuk menjadi gisaeng.
Dia seorang wanita yang malang dan tidak beruntung, saya mohon, ampunilah dia.
Ueno Hideki tampak tersentuh dan menawarkan minum untuk Hong Joo.
Tapi Hong Joo dengan dingin menolak, anda lebih baik memenggal leher saya.
Pengawal Ueno murka : Wanita rendah!
Gisaeng senior itu terkejut dan tidak bisa mencegah pengawal Ueno yang ingin memenggal Hong Joo.
Tiba2 Lee Kang To muncul dan mencegahnya. Ia berkelahi dengan pengawal Ueno untuk menyelamatkan Hong Joo. Kang To terpojok dan hampir dibunuh.
Ueno akhirnya melemparkan cawan sake untuk menghentikan pertempuran itu.
Hong Joo menatap Kang To dengan pandangan berterima kasih, ia tidak mengira ada orang yang bersedia menyelamatkan gisaeng seperti dirinya. Tapi Kang To tidak memperhatikan Hong Joo.
Kembali ke masa kini, Rie bergumam, Lee Kang To..Lee Kang To, apa ini yang namanya takdir?
Kang To mencuci mukanya dan ingat saat menemukan wanita tanpa busana di dalam lemari Shunji. Lalu..berarti..Boon Yi adalah Esther. Boon? Boon adalah Esther? bagaimana Boon bisa menjadi Esther?
Abe datang, ia lapor sudah memeriksa semua sirkus, ada sekitar 30 diseluruh GyeongSeong tapi tidak ada yang tampil hari ini.
Kang To jalan ke kamar Mok Dan, ia tidak mendengar Abe yang menyebut nama sirkus satu-satu. Kang To marah saat tidak melihat Mok Dan dalam kamar. Dimana gadis itu?
Abe : Guru Shunji mengajaknya keluar.
Kang To terkejut dan lari keluar.
Kang To mencari Mok Dan di halaman, ia tampak panik. Wajahnya berubah saat melihat Shunji bersama Mok Dan.
Shunji mengajak Mok Dan jalan-jalan dan keduanya tampak bahagia. Kang To kelihatan kesal dan cemburu.
Kang To menunggu dilorong RS. Ia melihat Shunji membawa Mok Dan masuk, ada polisi yang mengawal mereka.
Mok Dan membuang muka. Kang To jalan melewati keduanya, ia marah dan menampar Takeda polisi yang mengawal keduanya.
Kang to : Dia adalah gadis yang telah melanggar hukum negara. Apa kau baru saja membiarkan kriminal ini keluar?
Takeda hanya membungkuk. Shunji tidak enak dan berkata kalau ia yang salah, dia yang minta Takeda mengijinkannya keluar.
Kang To membacakan hukum : Bab 1 baris 1 dari hukum publik, penghianat akan dihukum mati, kurungan seumur hidup atau penjara 7 tahun lebih. Atau dipenjara.
Shunji minta maaf. Kang To berkata dengan tajam, lain kali jangan datang menemuinya. Shunji tertegun, Kkang to..
Kang To teriak, Takeda! Apa yang kau lakukan? Bawa dia ke dalam kamarnya kembali!
Takeda mengiyakan dan ingin membantu Mok Dan. Tapi ditolak, Mok Dan minta Shunji membantunya.
Shunji dengan hati2 membantu Mok Dan masuk ke dalam.
Kang To melihat keduanya dengan pandangan murka.
Ueno Rie berkunjung ke kediaman Count Lee. Di dalam, Diane Lee menunjukkan setelan untuk dikenakan Hae Seok dalam acara resmi.
Hae Seok tidak menyukainya, tapi ia menyindir ibu tirinya dengan wajah tetap tersenyum. Diane Lee ingin Hae Seok memanggilnya ibu tapi anak tirinya tetap memanggilnya Ny karena kukira kau suka dipanggil seperti itu.
Sekretaris masuk untuk mengenalkan Rie sebagai penyanyi baru di klub yang direkomendasikan Kimura Taro.
Rie membungkuk pada Diane, Saya menghargai kesempatan menyanyi di depan Gubernur Jenderal. Ini suatu kehormatan. Terima kasih banyak, Countess.
Hae Seok langsung menyukai Rie.
Diane Lee tidak menyukai Rie, biasa..iri. Diane justru marah pada Sekretarisnya bahwa penyanyi adalah orang rendahan dan tidak bisa bertemu dengan bangsawan.
Hae Seok juga ikut2an membentak sekretaris tapi mengedipkan mata pada Rie.
Rie tersenyum, ini kesalahan saya. Ia berjalan ke meja dan meletakkan kotak perhiasan.
Rie : Saya sudah belajar, kalau orang tidak tahu terima kasih itu sama dengan binatang, jadi saya datang untuk menunjukkan rasa terima kasih saya. Maafkan saya, Countess. Saya harap ini sesuai dengan selera anda.
Rie membungkuk dan pergi. Diane Lee memandang kotak perhiasan itu tapi Hae Seok lebih cepat. Ia mengambil kotak itu dan mempermainkannya, kau juga mendapatkan sesuatu hari ini.
Hae Seok membuka kotak itu dan nyengir, ini adalah bros dari safir. Aku mungkin bisa mendapatkan kamera jika aku menjual ini. Hae Seok memang menyukai pembuatan film.
Diane Lee segera merampas kotak bros itu dari tangan anak tirinya.
Diane telp Kimura Taro. Taro puas karena Diane menyukai Rie.
Diane berkata kalau Rie punya selera yang bagus. Dan gayanya juga bagus. Taro berkata Rie adalah penyanyi Enka (Lagu Jepang) dan ia belajar vokal di akademi musik Tokyo.
Diane ingin memberikan Rie pada Gubernur Jenderal, saya akan mengatakan kalau dia adalah hadiah dari anda. Ini pasti akan jadi hadiah yang paling ia sukai.
Taro ketawa, baiklah kalau begitu sampai ketemu di acara itu.
Kenji sedang serius berpikir tentang hubungan Lee Kang To, Gaksital, dan Mok Dan. Ia menggambar hubungan mereka, Kenji mengira Kang To kerja sama dengan Gaksital, tapi ia masih belum menemukan hubungan Kang To dengan Mok Dan.
Kenji hampir bisa menebak, jika Kang To kerja sama dengan Gaksital, lalu apa Gaksital ..adalah kakaknya?
Tapi Kenji menggeleng, tidak, tidak mungkin, tidak mungkin orang idiot itu.
Gye Sun muncul di depan pintu, petugas Kimura.
Kenji terkejut, apa katamu? Shunji? Gye Sun mengiyakan, saya melihatnya dengan jelas. Saat Sun Hwa pergi ke SD Namsan mencari Guru Shunji. Guru Shunji langsung lari ke RS.
Guru Shunji dan Mok Dan jelas saling mengenal. Dia adalah teman Mok Dan eonni. Kenji syok, apa lagi ini.
Sun Hwa membawa Shunji bertemu para senior di sirkus dan mengenalkan-nya sebagai guru Jang Su adiknya. Sun Hwa berkata kalau Shunji beda dengan orang Jepang pada umumnya.
Ketua Jo dll tidak begitu yakin, karena Shunji adalah teman Lee Kang To. Sun Hwa berkata kalau Mok Dan juga mempercayai Shunji.
Shunji minta Sun Hwa tidak perlu susah payah membelanya, bagaimana mereka bisa mempercayaiku begitu saja.
Jo tanya kenapa Shunji datang kesini. Shunji ingin mereka menahan diri agar tidak mencoba membunuh Kang To lagi atau membantu Mok Dan lari, karena jika itu terjadi, maka pasti akan ada yang terluka.
Shunji membungkuk memohon pada mereka. Jo tertegun, ia heran bagaimana Lee Kang To bisa punya teman seperti Shunji.
Kenji sudah menunggu adiknya di depan rumah. Kenji langsung masuk dan tanya apa hubungan Shunji dengan Mok Dan.
Shunji : Bagaimana kakak tahu?
Kenji membentak Shunji, jawab aku! Shunji akhirnya cerita tentang Esther, dia adalah gadis yang kutemui di RS St. Maria di Pyeongyang. Aku kebetulan bertemu lagi dengannya di Gyeongseong.
Kenji : Kang To dan Gaksital. Gaksital dan Mok Dan. Mok Dan dan Kang To, aku tidak mengerti awalnya, tapi sekarang aku sudah tahu.
Shunji bingung.
Kenji sepertinya mengira Gaksital itu Shunji :)
Kenji : Orang yang menyelamatkan gadis itu dan orang yang menyelamatkan Kang To, orang yang mencintai Korea seperti tubuhnya sendiri. Orang yang membodohi ratusan polisi. Aku sudah berusaha keras selama ini.
Kenji mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke kepala Shunji, kau mengira orang itu -LKT- lebih baik dariku? Beraninya kau menghianati Kaisar dan berpihak pada Joseon?
Shunji terkejut, Kak! kau mengira aku adalah Gaksital? Kenji minta Shunji membuktikannya, kalau kau bukan dia.
Shunji marah dan merampas pistol Kenji, ia menyerang kakaknya. Kenji membanting Shunji, keduanya bertempur dengan seru, kemampuan Shunji sepertinya diatas Kenji.
Shunji berhasil mengunci kakaknya dan hampir memukulnya, saat Koiso muncul, apa yang anda lakukan? Anda berdua bukan anak-anak lagi.
Kenji berdiri, ia menoleh pada Shunji sambil memberi perintah pada Koiso untuk siap2 menangkap Gaksital. Keduanya pergi.
Kang San merenung di bawah pohon, ia ingat saat Kenji hampir membunuh Kang To.
Kang San mengenakan topengnya dan bertekad melakukan sesuatu.
Gaksital menghadang mobil Kenji. Kenji dan Koiso terkejut, lalu keluar. Gaksital lari. Kenji menembak Gaksital.
Suara tembakan itu terdengar oleh Shunji dan bergegas keluar.
Gaksital muncul dari belakang mereka dan melumpuhkan Koiso.
Ia kemudian menyerang Kenji dan hampir menghabisinya.
Tiba2 Shunji muncul dan teriak, kakak!
Gaksital terkejut dan melarikan diri dengan cepat. Shunji tidak mengejar lagi dan kembali menolong kakaknya.
Kenji berdiri dan tampak bingung, ia sudah menebak kalau Gaksital adalah adiknya dan sekarang keduanya muncul bersamaan, jadi teorinya salah.
Kenji teriak frustrasi.
Kenji kembali ke kantor polisi dan bertemu ayahnya. Taro marah melihat Kenji, dasar anak tidak berguna. Pergi ke Bank Jo Il sekarang.
Kenji : Kenapa saya harus ke sana?
Taro : Keputusan Kaisar akan segera diumumkan, rakyat pasti menyerbu bank untuk mengambil uang mereka, kita harus mengendalikan kerusuhan massa, kau mengerti?
Taro pergi dan Koiso mengajak Kenji untuk segera berangkat. Tapi Kenji justru membaca tulisannya lagi, ia sepertinya ingin membuktikan kalau Gaksital adalah kakak Kang To.
Kenji menyuruh Koiso pergi sendirian. Ia harus pergi ke tempat lain.
Orang2 di club mendengarkan berita ekonomi di radio. Ada perintah mendesak, untuk segera melunasi hutang negara dengan melakukan moratorium.
Semua bingung dan tanya pada Lee, apa maksudnya ini.
Lee Hae Seok menjelaskan, penundaan pembayaran. Moratorium, dengan kata lain kau tidak bisa menarik uangmu yang sudah kau simpan di bank.
Manager Bong tampak syok, apa? kemarin koran memberitakan kalau kondisi bisnis sangat baik sehingga bunga bank menjadi tinggi, itu kata Koran.
Madame Tasha berkata salah sendiri kenapa mempercayai apa kata koran yang ada dalam kendali pemerintah.
Manager Bong langsung panik, omo..omo, jadi artikelnya bohong?
Rekan2nya berkata tentu saja bohong, jika tidak benar, ini dibuat-buat. Bong langsung lari, uangku..uangku..
Ueno Rie jalan masuk bersama Jun. Madame Tasha tidak terlalu menyukainya.
Sementara Hae Seok langsung tersenyum lebar melihat Rie.
Di Bank Jo Il, ada pembagian jatah uang. Direktur Jo Young Gun membagikan uang yang mereka rampok dari rakyat pada koleganya.
Count Lee Shi Young, Dr. Woo Byung Joon dan Direktur Park In Sam, pemilik koran Gyeongseong Ilbo.
Mereka menyimpan uang dengan wajah rakus. Jo hanya tersenyum senang melihatnya.
Mereka tidak mempedulikan ratusan orang rakyat Joseon yang teriak dan menangis di depan bank. Rakyat yang tertipu dan menginginkan uang mereka kembali.
Polisi yang datang lalu membubarkan paksa mereka.
Jo Young Gun telp Taro, ia ketawa hanya karena bank-ku bangkrut tidak berarti aku juga harus ikut bangkrut kan?
Taro ketawa dan membenarkan, bagaimanapun kau seharusnya menjadi Direktur pasar modal oriental atau GubJen bank Joseon.
Jo : Jika Chief Kimura yang menjadi backing-ku, bagaimana aku bisa hanya mendapatkan jabatan itu?
Taro : Kudengar Direktur Woo ingin membangun patung untuk Gubernur Jendral?
Jo membenarkan, mereka hanya ingin mengubah rasa senangnya pada Konno Koji. Oya, bukankah kau seharusnya menarik simpananmu?
Taro tersenyum dan berkata akan menyampaikan pesan Jo pada Gubernur Jenderal.
Malamnya, Jo menyuruh anak buahnya mengawal dua peti uang ke kediaman Kimura Taro. Jo minta mereka membawanya dengan hati2.
Di tengah jalan, mobil itu dihadang Gaksital. Gaksital dengan mudah melumpuhkan kedua pengawal dan membuat sopir kabur ketakutan. Ia jalan mendekati mobil.
Seorang pria mengenakan setelan jas rapi mengetuk pintu kediaman Kimura Taro. Bibi membuka pintu dan menerima dua buah peti.
Pria itu membungkuk dan jalan pergi. Ia mengangkat wajahnya, it's Kang San! keren juga pake jas :)
Taro siap membuka peti uangnya. Ia terlihat senang sekali. Taro membuka peti pertama, bukan uang yang didapatnya melainkan buah kesemek busuk.
Taro terkejut, ia membuka peti satunya lagi dan ternyata sama. Taro murka.
Kang To duduk di depan kamar Mok Dan, ia ingat saat Mok Dan tersenyum pada Shunji dan cemburu.
Kang to jalan mendekat dan ingin membuka pintu kamar, tapi tidak jadi. Ia duduk lagi.
Mok Dan berusaha melarikan diri lagi. Ia mencari jendela yang tidak dikunci dan ingin melompat.
Mok Dan akhirnya berhasil membuka jendela, ia ingin lompat tapi merasa kesakitan. Mok Dan tanpa sengaja menjatuhkan botol cairan infus dan membuatnya pecah berantakan.
(Tabung infus jaman Jepang dulu masih terbuat dari kaca dan bukan plastik kaya sekarang)
Kang to mendengarnya, ia segera menerobos masuk ke dalam. Apa yang kau lakukan? Mok Dan diam saja.
Tapi Kang to segera mengerti kalau Mok Dan ingin lari. Kang To tampak tidak percaya, lagi?
Mok Dan bergerak ingin jalan keluar. Kang To reflek menahannya, jangan bergerak. Ia takut kaki Mok dan kena pecahan kaca.
Mok Dan : Lepaskan. Jangan menyentuhku.
Kang To : Kau tidak lihat pecahan kaca dimana-mana? Kau akan terluka.
Mok Dan : Aku terluka atau tidak, itu bukan urusanmu.
Kang To : Kenapa bukan urusanku? Jika kau terluka...
Kang to tidak bisa melanjutkan kata-kata dengan yang ingin ia katakan, Kang To membuang muka dan berkata, aku tidak akan bisa menangkap Gaksital.
Mok Dan mendengus kesal. Kang To menggendong Mok Dan dan mengembalikannya ke atas tempat tidur. Mok dan protes.
Kang To marah, apa kau mau mati? Jangan bertingkah seperti anak-anak!
Kang To ingin memborgol Mok Dan lagi, tapi tertegun saat melihat pergelangan Mok Dan yang merah karena borgol.
Kang To tidak jadi memborgol Mok Dan, ia teriak pada Takeda minta dipanggilkan dokter untuk mengganti infus dan membersihkan pecahan kaca. Juga mengunci jendela dan menempatkan penjaga di luar.
Kang To duduk di sofa dekat Mok Dan. Mok Dan menatap tajam Kang To.
Kang To mengambil koran dan membacanya secara terbalik haha..
Mok dan juga menyadari itu dan mendengus.
Abe datang, ia lapor kalau Gaksital merampok mobil uang Bank Jo Il. Kang to terkejut, ia segera lari dan minta Abe menjaga Mok Dan.
Mok dan tersenyum senang dengan perbuatan Gaksital.
Gaksital lari dari satu rumah ke rumah lain untuk membagikan uang. Penduduk heboh, apa ini? ini Gaksital! Gaksital! mereka senang sekali.
Gaksital duduk di atas atap. Kang San membuka topengnya dan menyembunyikan dalam bajunya. Ia menghela nafas.
(Kata Shin Hyun Jun, atap ini adalah atap yang sama waktu dia berperan dalam Film Shadowless Swordman, waktu itu dia juga berdiri di sini.)
Ibu jalan sambil membawa air, ia ingin berdoa. Tiba2 Kang San turun dari atas. Ibu terkejut dan menjatuhkan nampannya. Apa itu kau, Kang San-ah?
Kang San diam saja. Ibu menghela nafas, kukira tadi itu pencuri. Kau dari mana saja kenapa melompat seperti itu.
Kang San berbalik dan pura2 idiot lagi, dan ibu mendekat, jika kau mematahkan kakimu..Apa kau baik2 saja?
Kang San mengangguk. Lalu Ibu melihat baju Kang San yang terjatuh di tanah dan juga topeng Gaksital itu.
Wajah ibu berubah, ia menatap tajam Kang San. Kang San tertegun dan merasa bersalah.
Tiba-tiba terdengar teriakan Kenji, Lee Kang San!
Ibu segera bertindak cepat, ia menyembunyikan baju dan topeng Kang San dibawah chima-nya.
Kenji dan pasukan menyerbu masuk, mereka mengarahkan senjata ke Kang San dan Ibu.
Kenji marah, Lee Kang San. Kau tidak gila. Kau hanya pura2 saja. Dasar brengsek..Kau adalah Gaksital, ya kan?
Jika Hyung adalah Gaksital dan dongsaeng adalah polisi kerajaan. bagus sekali..bagus sekali..
Ibu marah, ini konyol. Putraku yang normal, siapa dulu yang membuat putra normalku menjadi idiot? Dan sekarang kau ingin menjebaknya sebagai Gaksital untuk membunuhnya?
Kenji mengeluarkan pistol, ia mengarahkan pistol ke kepala Ibu, Aku akan membuatnya mengakui semuanya.
Kang San tampak murka dan maju.
Ibu berbalik dan menatap tajam Kang San. Kang San, jangan takut! Jangan takut, Kau adalah putra tertua keluarga Lee, ibu sangat bangga padamu.
Kang San menggeleng dan berkata dalam hati: eomeoni!
Kenji teriak, orang kejam! Apa kau akan membiarkan ibumu mati? Mengakulah sebelum aku menghitung sampai 3.
Ibu teriak, baik! tembak! tembak saja, dasar brengsek! Ibu mendekat dan menarik pistol Kenji.
Kenji terkejut dan menarik pelatuknya. Tembakannya tepat kena ke dada Ibu.
Ibu terjatuh dan Kenji tampak syok. Ia sebenarnya tidak berniat membunuh Ibu.
Kang San jalan mendekat sambil menangis, ia mengangkat tubuh Ibu. Ibu membelai wajah Kang San.
Kang San menangis dan merasa menyesal, ia memukuli wajahnya sendiri karena stress.
Kenji tampak heran, ia mulai ragu apa aku salah menuduh orang?
Koiso lari memanggilnya, Kapten, barusan Gaksital merampok mobil Bank Jo Il.
Kenji terkejut, apa? Gaksital? Koiso membenarkan dan berkata kalau Taro ingin Kenji segera menemuinya.
Kenji bergegas pergi bersama pasukan, meninggalkan Kang San yang menangisi Ibunya.
Kang San menangis : Eomeoni..
Ibu : Ya..anakku, anakku..In, kau..
Kang San : e.eomeoni..
Ibu : K..Kang To..adikmu..jagalah ..dia ..
Lalu ibu meninggal dunia. Kang San teriak, Ibu! Ibu! Kang San menangis meraung-raung, Ibu!!
BM [1], [2], [3], [4]
Notes :
Pemeran Kenji, Park Joo Hyeong-I mengakui kalau adegan terakhir tadi bagus sekali. Akting Shin Hyun Jun-hyung benar2 bagus.
Joo Hyeong mengaku sebagai tokoh antagonis yang selalu memburu Gaksital, aku sangat dibenci. Bahkan keluargaku juga tidak menyukaiku. (Haha..kasihan)
Do you believe..kalau aktor di bawah ini adalah pemeran Kenji? beda sekali ya gayanya haha..
Dia Park Joo Hyeong-I, aktor musikal dan ini drama pertamanya. Dia pintar sekali mengubah raut wajah.
0 comments:
Post a Comment