Kontes Seo CM303 Bandar Taruhan Agen Judi Bola Online Terpercaya Dan Terbesar Di Indonesia

Sinopsis Sign Episode 8

Saat Ji Hoon mengalihkan perhatian penjaga, Da Kyung menyelinap ke kamar mayat dan mengambil foto. Tapi seorang dokter forensik Jepang masuk dan memergoki Da Kyung.
Kau siapa? tanyanya.
Terdengar suara penjaga mendekat dan Da Kyung panik, ia mohon agar dokter itu tetap diam.

Da Kyung masuk ke lemari dan berniat sembunyi. Tapi lemari itu dari kaca yang of course..tembus pandang :)

Dokter itu berbaik hati dan menutupi Da Kyung dengan tubuhnya. Penjaga masuk, Apa anda melihat dokter Korea masuk ruangan ini?
Dokter Jepang : Tidak, tidak ada yang masuk disini.
Penjaga itu minta maaf dan pergi.

Da kyung lega, ia keluar dan mengucapkan terima kasih dalam bahasa Jepang. Dokter itu ternyata bisa bahasa Korea, dia adalah Dokter Shikano Reiko, Asisten Profesor Forensik, Univ. Shobara.
Dr. Reiko : Kau bisa keluar lewat samping dan katakan pada Yoon Ji Hoon sunbae untuk menungguku di luar.
Da Kyung kaget, kau kenal Dr. Yoon Ji Hoon?

Dr. Reiko berkata kalau Ji Hoon satu-satunya dokter forensik Korea yang bisa melakukan hal-hal aneh seperti ini. Meskipun dia tidak selalu benar.

Da Kyung melompat dari jendela dan duduk menunggu Ji Hoon, ia tanya apa ada yang dikenal Ji hoon disini.
Ji Hoon : Kenal seseorang?
Dokter Reiko datang, sudah lama tidak bertemu.

Ji Hoon : Shikano Reiko?

Reiko berkata kalau ia tahu Ji hoon disini, ia akan memberikan bahan tentang kerangka itu. Reiko punya pemikiran yang sama dengan Ji Hoon, dia lebih mengutamakan sebab kematian.
Reiko : Dengan cara ini, akan lebih adil dalam menentukan siapa pemenangnya. Siapa yang pertama menemukan penyebab kematiannya. Kau senior? Atau aku?

Ji hoon berkata ini adalah mencari penyebab kematian dan Reiko seharusnya menyingkirkan keinginan sia-sianya untuk menang. Reiko berkata kalau Ji Hoon tahu mengenai keinginan itu dengan sangat baik.

Da Kyung bingung, sebenarnya apa hubungan kalian?
Ji Hoon senyum dan berkata kalau mereka adalah rival.

Keduanya belajar di bawah bimbingan profesor yang sama dan bersaing. Reiko minta agar mereka kumpul di cafe kampus sejam lagi. Lalu ia pergi.

Korea,
Myung Han melihat berita mengenai penembakan yang terjadi di klab yang sudah ia tutupi.

Myung Han ingat kata-kata Jaksa Jang, Dengan menggunakan senjata Tokarev buatan Rusia. Pembunuh itu menembak korban dan melarikan diri. Kau mau aku menjelaskan seperti itu? ini mengenai harga diri negara kita. Kami ingin kasus ini diselesaikan dengan hati-hati. Tolong aku demi negara ini.
Tapi sayangnya tersangka utama yang juga adalah saksi, Kim Jung Woo, masih dalam pelarian. Polisi masih melakukan pencarian.

Kembali ke Univ. Shobara. Ji Hoon, Da Kyung dan Reiko bertemu di cafe dan membahas foto2 dan juga data tentang kerangka yang ditemukan itu.
Reiko : Foto dari lokasi, surat keterangan medis.
Ji Hoon seperti biasa protes, cuma ini?

Reiko berkata kalau DNA dan analisis racun kolagen pada tulang belum siap, mereka masih menunggu hasilnya.

Ji hoon menanyakan lokasi penemuan. Da kyung memotongnya dan berkata ia sudah memeriksanya. Da Kyung mengeluarkan catatan, ditemukan di Shobara, di sebuah gua di atas tebing, dan ditemukan sebuah kartu ID serta petunjuk latihan. Dikeluarkan untuk orang Korea selama masa kolonial. Kesimpulannya orang itu adalah orang Korea yang tinggal di Jepang.

Reiko tersenyum dan memuji Da Kyung, ia berkata kalau Ji Hoon punya asisten yang sangat pintar.

Ji Hoon : Tidak bisa mengatakan itu kalau tentang kemampuan otopsi.

Da Kyung diam saja. Ji Hoon heran, jika mereka menemukan kartu identitas lalu kenapa tidak tahu siapa dia?
Reiko menunjukkan kartu itu dan minta Ji hoon dan Da Kyung melihatnya, isinya sudah tidak jelas. Reiko berkata kalau kerangka itu adalah seorang wanita dan usianya sekitar 15 th. Hanya tinggal tulang saja yang bisa diharapkan untuk mendapatkan petunjuk.

Lalu mereka membuka foto Da Kyung dan memproyeksikan-nya di dinding. Reiko melihat satu demi satu foto.
Reiko : Sepertinya tidak ada trauma yang menyebabkan keretakan atau pergeseran lokasi..tapi..tunggu..

Mereka melihat ada gejala periostitis (radang di lapisan jaringan sekitar tulang, tulang jadi bengkak dan nyeri). Tulang yang rusak adalah gejala periostitis dan tumitnya juga rusak, ada lubang di tengkorak mengindikasikan adanya TBC, osteomyelitis (infeksi tulang dan sumsum tulang) atau syphilis (penyakit seksual karena bakteri, yang bisa merusak otak)

Reiko terus membuka foto dan whoa...ada foto Ji Hoon dengan celana pendek pinknya! Da Kyung yang sedang santai menyeruput kopi langsung tersedak.
Reiko dengan polos tanya, apa ini?

Da Kyung menggeser duduknya dan berusaha menutupi foto itu, ini..uh..lalu menjelaskan kalau ia sebenarnya ingin memotret cabang pohon di dekat jendela..ini..

Da Kyung melihat Ji Hoon dengan pandangan memelas, ia memohon agar Ji Hoon tidak marah haha...

Dan lihat wajah Ji Hoon...

Kembali ke apartemen Yi Han. Yi Han sibuk memanggang daging di dapur. Woo Jin dan bosnya duduk berhadapan dengan kaku. Lalu Jaksa Kepala berdiri dan Woo Jin mengikutinya. Yi Han keluar, kalian mau kemana?
Yi Han : Ayah, duduklah. Kumohon.
Jaksa Kepala menolak, lain kali saja. Yi Han minta ayahnya dan Woo Jin duduk. Ia masih harus memanggang daging.

Woo Jin berdiri dan berkata biar dia saja yang memanggangnya. Yi Han heran, kenapa tiba-tiba jadi sopan? biasanya kau selalu memanggilku brengsek...
Woo Jin memotongnya, kapan aku pernah memanggil Choi Yi Han..
Yi Han geli dan minta Woo Jin duduk dan makan, dagingnya sudah hampir dingin.

Jaksa Choi menjelaskan, anaknya adalah polisi dan ia sengaja tidak mengatakan pada orang agar tidak menimbulkan kecurigaan. Yi Han juga tidak suka orang tahu kalau ia adalah putra Jaksa Choi.

Woo Jin berkata akan pura-pura tidak tahu juga kalau mereka ayah-anak. Jaksa Choi tanya, tapi ..kau dan Yi Han, kalian tidak ada dalam hubungan serius, iya kan?

Woo Jin memastikan, tidak ada hubungan seperti itu. Jaksa Choi lega, Jaksa Jung 35 th, sedang Yi Han 29. Ada perbedaan 6 th.
Woo Jin : Sebenarnya usiaku 33.

Yi Han keluar dan berkata akan beli soju. Lalu pergi.

Setelah Yi Han pergi, Woo jin tanya apa alasan Jaksa Choi tidak membawanya ke kantor Penuntut Umum.

Ayah Yi Han menjelaskan, aku membawa Jaksa Park bersamaku karena dia adalah putra direktur RS Seoul. Jadi dia punya koneksi sedang Woo Jin tidak. Kalau kemampuan sepertinya seimbang.

Woo jin : Jadi itu alasannya..kupikir aku harus pergi.

Woo jin keluar dan bertemu Yi Han di jalan. Yi Han heran, kenapa kau pergi?
Woo jin tidak menjawab, ia hanya tanya, berapa umurmu?
Yi Han : 30 th

Woo jin tidak mengatakan apa-apa dan jalan terus sambil bicara sendiri, kenapa dia sengaja mengurangi umur anaknya?. Yi han bingung, apa yang dia katakan?

Jepang
Da Kyung dan Ji Hoon jalan ke atas bukit, tempat lokasi kerangka itu ditemukan. Ji Hoon mengamati foto dan membandingkan dengan lokasi.

Da Kyung jalan di sekitar gua, ia menemukan tebing yang menghadap langsung ke laut, pemandangannya sangat indah.
Da Kyung kembali dan berkata kalau diluar gua adalah laut dan gua ini terbuat dari batu kapur. Seorang gadis remaja...mengapa dia meninggal di tempat seperti ini?

Da Kyung : Dokter! jika kita tidak bisa mengkonfirmasi status mendiang, apa yang akan terjadi?
Ji Hoon menjelaskan kalau kedutaan Korea yang akan menentukannya, biasanya jasad di kamar mayat akan menjadi tanggung jawab polisi. Kalau disini, berarti Jepang yang akan mengurusnya.

Da Kyung sedikit sentimentil, dia pasti putri seseorang. Ji hoon minta Da Kyung jangan terlalu sentimentil.
Mereka memeriksa data dan menemukan ada satu jenis bunga yang langka, ditemukan pada kerangka (seperti bunga sepatu kuning). Kenapa ada bunga itu? gadis itu pasti membawanya dari tempat lain. Dia mungkin tinggal di tempat dimana bunga itu tumbuh.

Ji Hoon ingin pergi cari perpustakaan. Tapi Da Kyung berkata ada kuil Kong Hu Cu di dekat sini yang dibangun th 1940, pasti ada peta disitu.

Keduanya jalan dan sampai di kuil. Banyak pasangan kekasih yang menggantungkan harapan doa di sekitar kuil.

Da Kyung komen, mestinya, jika pasangan kekasih menulis nama mereka di papan kayu itu, mereka tidak akan terpisah. Murahan, iya kan?
Ji Hoon diam saja. Lalu mereka mendekati biksu dan ingin minta bantuan. Biksu itu bisa bahasa Korea.

Biksu menunjukkan peta tahun 1941. Peta ini menunjukkan 3 kuil di sungai. Ji hoon tanya tentang bunga sepatu kuning itu, tapi biksu tidak tahu. Kalau bunga seperti itu seharusnya berasal dari prefektur Hiroshima bagian pantai.

Mereka melihat peta, ada kota Onomichi, kota pantai di prefektur Hiroshima. Tapi biksu tidak tahu kalau di tahun 1940 ada bunga seperti itu atau tidak di Onomichi.

Lalu biksu menunjukkan peta Hiroshima, kalau disini mungkin ada. Ada orang yang mungkin bisa membantu kalian, kepala sekolah SMU Kubota di Onomichi, kami tumbuh besar bersama. Ada sekolah Korea di sekitar situ dan ada perkampungan Korea dimana orang Korea aktif memberikan pendidikan pada anak muda.

Korea.
Seorang pria (Kim Jong Woo) terluka parah, ia berusaha menghentikan pendarahan. Temannya datang. Ia mengajak Jong Woo ke RS, jika kau terus seperti ini, kau akan mati.
Jong Woo menolak, apa kau pikir kita bisa sampai ke pintu masuk sebelum kita tertangkap? Mereka (polisi) terus saja berkata kalau aku membunuh Yang Jeong Soo.

Temannya membujuk terus, karena Jong Woo bukan penjahat, kau ini korban! Jong Soo berkata ia ini mantan napi, sudah 3 kali keluar masuk penjara, kau pikir mereka akan percaya padaku?

Jaksa Jang menemui Myung Han dan memberikan piringan hitam. Myung Han menyalakan-nya dan menikmati musiknya. Ini adalah permainan biola Johanna Martzy memainkan Sonata Bach (JS Bach).

Jaksa Jang berkata ini khusus dibeli oleh Konggres Kang untuk Myung Han, masalah yang waktu itu bisa kau selesaikan dengan baik, dia ingin mengucapkan terima kasih.

Myung Han : 25 th sudah berlalu sejak otopsi pertamaku, setiap hari..aku selalu melihat mayat. Awalnya, aku juga merasa akan gila, bagaimana dan mengapa mereka dibunuh? Dan mengapa mereka dibunuh dengan sedemikian brutal? Bahkan sekarang, aku masih berpikir kalau aku memberikan kesempatan pada penjahat untuk membunuh. Di dunia ini..ada orang-orang yang harus mati.

Pembunuh berantai yang membunuh gadis2 tidak bersalah, untuk sedikit uang, seorang anak membunuh ayahnya. Beberapa membunuh untuk balas dendam, suami membunuh istri. Aku pikir, kali ini situasinya mirip. Aku setuju, apakah itu Yang Jeong Soo ataupun Kim Jung Woo, di dunia ini, mereka adalah sampah. Sampah!

Kembali ke dua anggota geng itu, teman Jong Soo usul, kau ingat detektif saat kita terlibat dengan geng dari Cina itu kan? Ia ingin meminta bantuan Yi Han. Tapi Jong Soo menolak, semua polisi sama.
Teman Jong Soo : Tapi detektif itu percaya kita!
Ia terus membujuk Jong Soo. Jong Soo menolak. Akhirnya temannya berkata akan mencari cara lain.

Tiga serangkai anak buah Ji Hoon habis pulang dari makan. Mereka kaget melihat Jae Young yang semakin kurus dan serius saja.

Dokter Jae Young sepertinya ingin mengulas mengenai otopsi Dokter Joo tapi ia menahan diri karena ada Dokter Hong Suk Joo. Dokter Hong sepertinya mengerti, lalu ia pergi.

Dua dokter yang lain heran, ada apa? kau tidak bisa mengatakannya di depan Dokter Hong? Jae Young berkata kalau Dokter Hong belum benar2 melupakan Direktur kan?

Lalu Jae Young menjelaskan, aku merasa tidak tenang dengan hasil otopsi Dokter Joo In Hyuk. Kedua rekannya mengeluh, apa kau ingin mengambil alih posisi Dokter Yoon Ji Hoon dalam membuat masalah?
Jae young berdiri : Hyung! kalau aku berdiri disini apa aku bisa menembakkan pistol? dengan tepat di dahi?

Jae Young berkata kalau kekuatan tembakannya besar sekali. Lagipula, kalau mereka menembak saat berkelahi, mana mungkin bisa tepat di dahi?

Dokter Kim mencoba mencari alasan, mungkin ia tanpa sengaja mengenai sasaran.
Jae Young : Atau kita berurusan dengan anggota militer terlatih.

Rekannya resah, kau ini semakin mirip Dokter Yoon. Tapi kau benar juga.

Dokter Kim Wan Tae jalan pergi dan kaget ketika Dokter Hong mencegatnya. Ada apa?
Dokter Kim : Kau disini sejak tadi?

Dokter Hong ingin tahu apa sebenarnya pembicaraan mereka tadi. Tapi Dokter Kim tidak mengatakan-nya, Dokter Hong mengaku ia sangat ingin tahu.

Ji Hoon dan Da Kyung sampai di SMU Onomichi. Mereka menemui Kepala Sekolah.

Kepsek berkata kalau sebelum bom atom di Hiroshima, bunga sepatu kuning tumbuh di halaman sekolah. Waktu itu dia masih jadi murid di sekolah ini.

Lalu Ji Hoon memberikan foto yang buram itu. Kepsek tidak bisa mengenalinya. Tapi ia mengenali tulisan di foto itu, ini Haiku (sajak pendek Jepang), sudah kabur..
Kepsek mengganti kacamatanya, lalu mencoba membaca : Garis topinya mulai menjauh sampai menjadi kupu-kupu. Aku terus memandangnya.

Kepsek kaget, Aki-chan?

Ji Hoon dan Da Kyung kaget, anda mengenalinya?

Kepsek tidak yakin karena fotonya buram, lagipula nama Aki juga ia tidak yakin adalah nama asli atau samaran. Bahkan ia tidak sadar kalau Aki adalah murid di kelasnya sebelum peristiwa itu.
Flashback,
Saat itu tahun 1944, Kepsek direkrut untuk ikut perang/pasukan pelajar. Malam sebelum ia berangkat, ada sebuah batu yang dilempar ke jendelanya, sampai kacanya pecah.

Lalu kepsek mengejarnya, ternyata seorang gadis. Gadis itu terjatuh dan Kepsek menolongnya. Gadis itu hanya berkata pastikan kalau kau akan kembali. Kembali hidup-hidup.
Seorang ibu tetangga Kepsek keluar, ada apa? Gadis itu langsung pergi.

Ibu itu mengenali gadis itu, bukankah itu Aki? Dia kerja dengan ibunya dan juga putriku di pasar.

Kepsek memandangi batu di tangannya, ada Haiku dengan kata2 sama dengan yang ada di foto.

Kembali ke masa kini, Kepsek menunjukkan batu itu pada Da Kyung dan Ji Hoon. Da Kyung tanya macam2 tentang ciri gadis itu, lalu ia tanya, bahunya ..atau pinggangnya apa ada ketidak normalan?

Kepala sekolah membenarkan, karena setelah melempar batu, dia jatuh saat mencoba lari dan ketika ia jalan aku melihat bahunya sedikit bongkok. bagaimana kalian tahu itu?
Mereka berkata ada kerangka yang mereka temukan dan dia mungkin adalah orang yang anda kenal, Pak.

Ji Hoon menemui Reiko dan tanya hasil tes. Reiko berkata ada jejak merkuri di tulangnya, sebelum penyebaran penisilin, merkuri digunakan untuk mengobati syphilis.

Tapi Ji Hoon tidak setuju, jika karena syphilis, maka wajah dan tubuhnya akan ditutupi oleh bercak, tapi tidak demikian. Lalu Ji Hoon berkata mereka menemukan orang yang mungkin ada hubungannya dengan kerangka itu. Reiko kaget, apa?
Sambil jalan, Ji Hoon berkata kalau kerangka itu menderita TBC, karena tulang bahunya jadi bongkok.

Lalu Reiko dipertemukan dengan Kepala Sekolah. Tapi setelah melihat kerangka itu, Kepsek juga tidak yakin. Da Kyung terus memohon untuk mengingatnya. Guru, aku mohon ingatlah, itu bisa sangat penting, meskipun sudah belasan tahun mungkin saja ada anggota keluarga yang menunggu kabar.

Reiko akhirnya mengumumkan, Nama tidak dikenal, usia sekitar 17-18 th, penyebab kematian, tidak diketahui. Jenis tidak diketahui dan mayat ini akan dikirim ke tempat asal.

Da Kyung memohon, satu kali saja..untuk terakhir kali, ada satu tempat yang harus kita kunjungi.

Woo Jin masih sibuk kerja dan Yi Han seperti biasa langsung masuk ke kantor Woo Jin.
Woo jin mengucapkan selamat datang dengan formal dan sopan. Bahkan ia berdiri.

Yi Han bengong, selamat datang?

Woo jin senyum dan bersikap sopan. Yi Han hanya berkata sudahlah, lalu menyerahkan bukti pembunuhan di sangchin.
Woo jin mengucapkan terima kasih.

Yi Han mendekatkan wajahnya, hanya karena ayahku adalah Jaksa Kepala, kau bertingkah seperti ini?
Woo jin pura2 tidak mengerti, apa?

Yi Han : Selamat datang, terima kasih, pura-pura sopan santun seperti itu.
Woo jin tersenyum, tidak, aku tidak akan melakukan itu. Buat apa aku seperti itu.

Yi Han senyum dan jalan keluar. Woo jin masih memaksakan senyum. Tapi langsung lenyap ketika Yi Han sudah keluar dari ruangannya.
Woo jin kesal : Benar2 memusingkan. Kalau saja aku tidak melihat wajah ayahnya saat melihatnya...
Yi Han mendengarnya dan tersenyum geli di balik pintu.

Lalu seniornya memanggil Yi Han, kenapa kau tidak mengangkat telp? aku mencarimu. Senior Yi han berkata ada kasus perkelahian anggota geng. Salah seorang menembak lalu melarikan diri. Ia minta Yi Han mencarinya, karena Yi Han punya banyak kenalan.

Woo jin jalan pulang dan ia kesal sekali ketika tidak bisa masuk ke mobilnya. Ada yang parkir mobil rapat sekali dengan mobil Woo jin. Yi Han keluar dan melihatnya, ia geli.

Yi Han : Nona Jaksa! kau mau kemana? Apa aku bisa menumpang?

Woo jin berkata ia sibuk. Yi Han ingin menumpang. Tapi Woo jin berkata ia ada pertemuan penting.

Ya sudah, Yi Han pura2 menelepon ayahnya. Ayah, ini aku. Bagaimana ini, mobilku rusak. Aku tidak bisa mengurus kasusku.
Woo Jin kaget, Jaksa Choi? Lalu ia bersedia memberi tumpangan.. huehehehe

Da kyung, Ji Hoon, Reiko dan Kepala Sekolah kembali ke lokasi. Kepala Sekolah membuka topinya dan tanya, kerangka Aki ditemukan disini?
Da Kyung tanya, apa Anda ingat sesuatu?

Kepala Sekolah berkata kalau mereka menyebut tebing ini adalah "Jalan Kembali". Hiroshima adalah kota nelayan sejak dulu, dan tempat ini untuk melihat nelayan mana yang pergi ke laut lebih dulu. Disini juga para istri..menunggu suami mereka pulang.

Da Kyung : Ditempat ini, mungkin Aki-chan biasa menunggu anda, guru?

Kepala Sekolah merasa itu tidak mungkin, aku bahkan tidak mengenalnya dengan baik. Kemudian ia ingat lagi, ketika itu ada siswi yang sakit TBC dan selalu diejek oleh teman sekelas.

Seorang murid pria berkata agar gadis itu jangan ke sekolah, karena akan menulari mereka semua. Murid itu akan memukul gadis itu, tapi Kepala Sekolah menangkap tangannya. Apa yang kau lakukan? Memalukan!

Murid : Apa kau tidak tahu? dia kena TBC!
Kepsek : Lalu? apa jika dia sakit maka tidak boleh sekolah?

Kepsek duduk di sebelah gadis itu dan memberikan sapu tangannya. oh sweet...
Gadis itu menoleh dan memandang Kepsek dengan tidak percaya.

Kembali ke masa kini, Kepsek menghela nafas, dia mengingat hal kecil seperti itu. Aku sungguh sangat berterima kasih. Dan karena itu, dia menungguku disini sampai mati?

Da Kyung menghiburnya, saat itu, TBC tidak ada obatnya, guru. Jadi, dia meninggal bukan karena anda. Tapi dia jelas orang yang anda kenal.
Da Kyung berharap Kepsek bisa mengingat namanya. Tapi sayang, Kepsek sama sekali tidak bisa ingat..

Kepsek berkata pada Aki : Kau menungguku...Aku, yang tidak ingat namamu. Sekarang kita disini. Ini hanya akan makan waktu sebentar, apa kau bisa menungguku disini?

(Mungkin Kepsek ingin Aki menunggunya sampai ia meninggal kelak, karena ia sudah tua, jadi Kepsek merasa tidak akan lama lagi.) Lalu kita lihat Aki-chan duduk di pinggir tebing menunggu...

Yi Han dan Woo Jin sudah sampai di tempat yang dimaksud Yi Han. Yi Han turun dan minta Woo Jin menunggu di mobil, ia mengalah dan bersedia menunggu sampai Yi Han selesai urusan-nya :) anak bos gitu lo..

Yi Han menggedor pintu satu apartemen, Dong Goo! Dong Goo! tidak ada jawaban, Yi Han langsung mendobrak masuk. Ternyata Dong Goo kabur. Yi Han melompat dari jendela dan mengejar Dong Goo.

Keduanya kejar mengejar lumayan lama, lalu Dong Goo lari menuju arah mobil Woo Jin. Woo Jin melihat mereka dari spion, dan ketika Dong Goo mendekat, ia tiba-tiba membuka pintu, sehingga Dong Goo langsung jatuh.
Woo jin keluar, apa yang terjadi?

Yi Han menahan Dong Goo dan berkata kalau ada tembak menembak antar anggota geng di Gyeonggi dan orang ini adalah salah satu anggota geng itu.

Yi Han menanyakan Kim Jung Woo pada Dong Goo. Tapi Dong Goo berkata kejadian itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan Jung Woo.
Dong Goo : Jung Woo tidak membunuh orang itu, aku ada di sana saat itu!

Yi Han tidak percaya dan menuduh Dong Goo bohong. Dong Goo berteriak, semua yang ada di koran adalah kebohongan!
Woo Jin minta Dong Goo bicara pelan2 lalu apa yang tidak benar?

Dong Goo berkata kalau pistol Tokarev-nya sicuri, semua tentang perkelahian anggota geng itu omong kosong, kami bahkan tidak punya senjata!
Yi Han : Apa? kami? jadi kau disana juga?

Dong Goo cerita, yang minum2 lebih dulu adalah Jung Woo dan Jeong Soo, Dong Woo juga ikut, lalu kami pergi ke hotel.
Saat Dong Goo akan masuk ke ruangan, ia melihat seseorang menembak teman2nya. Dong goo ketakutan.

Yi Han tanya, siapa pembunuh sebenarnya?
Dong Goo : Pembunuhnya adalah tentara...dari militer Amerika.

Reiko dan Da Kyung ada di kuil untuk menyemayamkan abu Aki-chan. Da Kyung masih sedih, karena setelah semuanya ini, mereka masih tidak bisa menemukan identitas aslinya.

Reiko : Situasi seperti ini sering terjadi.

Da Kyung berkata kalau Reiko mirip sekali dengan Dr. Yoon Ji Hoon.

Reiko tersenyum, setiap hari kami berhadapan dengan mayat, setiap mayat pasti punya rahasianya sendiri. Jika kita mulai memikirkan satu mayat, maka kami akan mulai goyah. Tapi kami benar2 peduli, bukan saja memastikan sebab kematian tapi juga menjadi penjaga mereka menuju perjalanan terakhir.

Reiko : Seperti apa koroner yang baik? Yang bersimpati pada mayat atau yang tetap mempertahankan penilaian obyektif dan mencari penyebab kematian? Ini adalah pilihan.

Da Kyung mengerti, tapi ia tetap merasa Ji hoon itu terlalu dingin.

Reiko berkata kalau dulu Ji Hoon tidak seperti itu. Kau lihat yang diatas sana?

Da Kyung : tempat suci yang katanya untuk para kekasih..
Reiko membuka rahasia kalau Ji Hoon pernah mengajak pacarnya ke sana. Da Kyung kaget, Dokter Yoon Ji Hoon dan pacarnya?

Ji Hoon ada di tempat yang dimaksud dan ia berdiri di depan plat kayu, tempat dia dan Woo jin menuliskan nama mereka.
Flashback
Ji hoon ingin menuliskan nama mereka di kayu itu. Woo Jin berkata ini tidak biasa..ia tidak berharap datang ke tempat seperti ini.

Ji hoon tanya apa Woo jin tidak mau menulis nama mereka. Bukan, kata Woo jin. Tapi sunbae, kau tidak mau putus denganku.
Ji Hoon : Lalu apa kau mau putus denganku?
Woo jin : Tidak.
Woo jin hanya gelisah karena ia mau ujian. Ji Hoon berkata, kau seharusnya merasa terhormat aku mau datang ke sini bersamamu. Woo jin terharu, ia sebenarnya kelelahan karena belajar keras.

Lalu Ji Hoon pergi mengambilkan kopi untuk Woo jin. Ketika Ji Hoon kembali, Woo jin sudah tertidur sambil duduk di bangku, dia benar2 kelelahan.

Ji Hoon, dengan kedua tangan memegang cangkir kopi panas, duduk di sebelah Woo jin dan menyodorkan bahunya untuk menahan kepala Woo jin.

Woo Jin yang ngantuk berat, tanpa sadar menyenggol salah satu cangkir kopi di tangan Ji hoon, sehingga kopi panas itu tumpah ke celana Ji Hoon dan panasnya minta ampun!

Ji hoon meringis kesakitan sambil menahan panas dan juga kepala Woo jin, ia tidak bersuara, hanya meringis. Benar-benar pengorbanan. (Jadi ingat adegan Baby's Day out, saat baby Bing main2 korek api di sekitar celana penculiknya haha...mirip lah)

Kembali ke masa kini. Da Kyung menemui Ji hoon. Da Kyung tanya, apa itu Jung Woo Jin, Jaksa itu? Da Kyung menjelaskan ia mendengar percakapan keduanya saat di Selatan.
Da Kyung : Sepertinya kau dicampakkan. Apa kau masih menyukainya?

Ji Hoon : Apa aku seperti pria yang bisa kau tinggal begitu saja? Apa kau suka menguping?

Da Kyung berkata ia tidak sengaja mendengar, jadi ia dengar itu. Ia tidak tahu masalah cinta, tapi hubungan kalian sudah berakhir, semakin lama kau mengulurnya, yang paling menderita adalah kau sendiri, dokter. Kau seharusnya hanya memikirkan Jung Woo Jin sebagai Jaksa.

Ji hoon menyindir Da Kyung yang suka ikut campur dan Da Kyung tidak menyangkal, ia memang tukang ikut campur. Aku ahlinya.
Ji Hoon berkata Da Kyung terlalu berisik, lalu jalan pergi.

Da Kyung mengejarnya dan mengingatkan kalau Reiko ingin mengajak minum bir sebelum mereka kembali ke Korea.
Da Kyung : Tapi, kau tahu..foto itu..
Ji hoon : Pantatku..mengapa kau mengambil foto itu?

Da Kyung bingung memberikan jawaban, karena sebenarnya memang tidak sengaja, kepencet tombolnya, tapi siapa yang percaya? Jadi ia pasrah..
Da kyung : Yah..karena aku ingin melihat.
Lalu ia kabur.

Ji Hoon kaget, tapi tidak lama, ia membakar fotonya dengan Woo jin di atas lilin.

Yi Han mendesak Dong Goo lagi, ia ingin tahu bagaimana Dong Goo dan Jung Woo kabur.
Dong Goo : Saat tentara Amerika itu lengah, Jung Woo melempar kursi dan lari keluar. Ia luka sangat parah dan aku membantunya lari.

Yi Han tanya, apa tentara Amerika itu tidak melihat Dong Goo? Dong Goo berkata pasti tidak, karena kalau ia melihatku, aku juga sudah jadi tersangka.
Lalu dimana Jung Woo? Yi Han belum dapat jawaban.

Yi Han bicara dengan Woo Jin di ruangan samping. Woo jin sudah mengontak Jaksa di Gyeonggi dan menurutnya, peluru dan selongsong ditemukan di lokasi bersama dengan keterangan saksi. Juga sama dengan laporan otopsi NFS.
Woo Jin : Yang Jeong Soo ditembak dan dibunuh oleh Kim Jong Woo.

Woo jin berkata kalau ini bukan kasus Yi Han, jadi tanya saja dimana Kim Jong Soo dan akhiri sampai disini.
Tapi Yi Han merasa Dong Goo tidak bohong, buat apa bohong, dia bukan tersangka dan ia tidak perlu mengarang cerita.

Yi Han minta Woo Jin memeriksa laporan otopsi, mintalah Dokter Yoon untuk masalah ini.
Woo jin tidak mau. Yi Han tanya kenapa.

Woo Jin : cukup.
Yi Han : Katakan saja.
Woo jin : Dia dipindahkan ke cabang dan baru saja kembali ke kantor pusat dengan susah payah. Aku tidak mau ia terlibat dalam kasus seperti ini lagi. Puas?
Yi Han : Kau masih menyukainya? Aku melihat fotonya di apartemenmu. Kau masih belum melupakannya?

Woo jin : Urusi urusanmu sendiri. Apa kau tidak ingat kasus Seo Yoon Hyung? ini mirip dengan kasus ini.

Lalu mereka sadar, kalau Dong Goo melarikan diri. Yi Han akan mengejarnya tapi Woo jin minta Yi Han menghentikannya, polisi, jaksa, NFS semua punya pengaruh dalam kasus Seo Yoon. Kasus ini..hentikan saat ini juga, jangan hanya mendengarkan kata-kata anggota geng.

Reiko, Ji hoon dan Da Kyung minum bersama sebelum mereka pulang ke Korea. Reiko minta Ji Hoon mengubah perangainya kalau sampai di Korea.

Ji Hoon : Apa katamu?
Reiko berkata kalau beritanya sudah menyebar disini, karena masalah kematian Seo Yoon Hyung. Dia juga terkenal di Jepang, semua orang ingin tahu, siapa yang membunuhnya, mengapa? Ini semua katanya karena salahmu, senior.

Da Kyung membelanya, tidak salah, Dr. Yoon tidak salah, otopsinya memang tidak salah. Seo Yoon Hyung tidak meninggal karena potasium sianida, ia meninggal karena tercekik.

Reiko berkata ia suka Seo Yoon Hyung juga. Ji Hoon heran, kau? suka artis itu? sejak kapan?
Reiko : Ada satu orang yang dipengaruhi Seo Yoon Hyung, ia fansnya. Seharusnya ia sudah datang. kenapa dia belum datang.

Ji hoon tidak suka, ada yang datang? Kalau begitu aku pergi. Reiko mencegahnya, karena dia ingin kenalan dengan Ji Hoon.
Ji Hoon : Dia mengenalku?

Seorang wanita muda datang...oh my..dia adalah Kang Seo Yeon! pembunuh Seo Yoon Hyung.
Reiko mengenalkan, dia adalah mahasiswa fakultas arkeologi .

Seo Yeon : Halo, namaku Kang Seo Yeon. (dia juga akan ikut dalam City Hunter, jadi dokter hewan, asal Min Ho jangan diracun aja hehe..)

Seo yeon akan ke Eropa. Ponsel Reiko berdering dan ia pergi.

Ji Hoon tanya apa mereka pernah bertemu sebelumnya. Seo Yeon berkata ini adalah yang pertama kalinya, dan meskipun ini pertama, ia sudah tahu banyak tentang Ji Hoon. Orang yang melakukan otopsi pada Seo yoon Hyung.

Seo Yeon : Yoon Hyung, bagaimana dia di saat terakhirnya? Ia selalu berkata kalau ia ingin meninggal dengan spektakuler di panggung yang spektakuler. Apa dia tampak benar2 bahagia?

Da Kyung dan Ji Hoon melihat Seo Yeon dengan pandangan curiga, kau sungguh berharap kalau Seo Yoon Hyung meninggal dengan bahagia? tidak tampak seperti itu.
Seo yeon berkata ia sudah terlambat, lalu jalan pergi. Pesawatku akan segera berangkat.

Seo Yeon jalan sambil mengenakan jaket bulunya. Da Kyung melihat Seo Yeon dengan tajam, lalu ia sadar dan tiba2 berdiri. Dokter! lihat!

Ji Hoon memegang lengan Da Kyung dan memintanya tenang, tapi ia juga akhirnya sadar, dan berdiri. Itu gadis yang membunuh Seo Yoon Hyung.

Ji Hoon mengingat cara jalan gadis yang ada di CCTV waktu itu, di detik itu, Kang Seo yeon menoleh pada mereka lalu tersenyum. Seperti tahu pikiran mereka.

Ji Hoon dan Da Kyung segera lari mengejar Seo Yeon.
Kita harus menangkapnya, jika kita tidak menangkapnya sekarang, kita akan kehilangan kesempatan.

Keduanya lari, tapi Seo Yeon sudah masuk ke dalam taksi.
Ji hoon dan Da Kyung kehilangan jejak, mereka berdiri bingung di tengah orang banyak.

Da Kyung teriak karena frustrasi. Ji hoon berkata, tidak peduli berapa lama, 20 th, 30 th, kita akan menemukan bukti bagaimana Seo Yoon Hyung dibunuh.

Korea
Direktur Lee Myung Han sedang memberikan kuliah. Tentang bukti ilmiah dan tidak adanya bukti dalam kasus. Meskipun tidak ada bukti, tubuh korban akan mengatakan pada kita. Apa penyebab dan bagaimana mereka meninggal.

Ji Hoon muncul dan duduk ia mendengarkan Myung Han sampai selesai. Myung Han mengakhiri kelas dan tanya apa ada pertanyaan.

Ji hoon tanya : Kenapa NFS ada?

Myung Han : NFS Ada untuk melindungi hak dasar setiap warga negara, dan juga melindungi keamanan negara dan kehidupan. Itulah mengapa NFS didirikan.

Ji hoon : Apa tujuan NFS?
Myung Han : Mengungkapkan penyebab kematian berdasar bukti ilmiah dan obyektif.

Ji Hoon : Jika hasil otopsi dipalsukan, maka kebenaran-nya disembunyikan, apa yang akan terjadi?
Myung Han : Pertanyaanmu tidak ada hubungan dengan kuliah hari ini, aku tidak akan menjawabnya.

Ji Hoon : Sepertinya kau tidak tahu, jadi aku akan menjawab-nya untukmu. Di NFS, jika terbukti kalau otopsinya palsu dan menutupi kebenaran, maka bukan hanya ijin sebagai koroner akan dicabut tapi menurut UU, merusak bukti adalah kejahatan. Jika kau menyembunyikan atau menghancurkan bukti kejahatan, kau akan dipenjara selama 5 th.

Ji Hoon dan Myung Han, sekali lagi membunyikan terompet perang.

Sign 7

0 comments:

Post a Comment